Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Pelajaran sekolah sabat ke 6 triwulan iii 2018
1. Pelajaran 6 untuk 11 Agustus 2018
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Kisah Para Rasul 10:34,35
‘Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya:
'Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah
tidak membedakan orang.’ Setiap orang dari
bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang
mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya’.”
2. Tidak lama sebelum Petrus menyangkal YESUS,
Ia berkata kepada Petrus, “Dan engkau,
jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah
saudara-saudaramu”, (Lukas 22:32)
Petrus memenuhi perintah itu dengan
mengabarkan injil ke berbagai tempat dan
melayani saudara-saudaranya, orang yang
membutuhkan, orang yang tidak percaya
kepada TUHAN maupun kepada orang asing.
1. PELAYANAN PETRUS.
Di Lida dan Yope. Kisah 9:32-43.
Di rumah Kornelius. Kisah 10:1-43.
Karunia Roh. Kisah 10:44-11:1-18.
2. PELAYANAN GEREJA.
Gereja di Antiokhia. Kisah 11:19-30.
Penganiayaan oleh Herodes. Kisah
12.
Injil juga diajarkan kepada orang bukan Yahudi yang tinggal di Antiokhia.
3. Kisah 9:32-43
DI LIDA
DAN YOPE
“Kemudian ia memanggil orang-orang
kudus beserta janda-janda, lalu
menunjukkan kepada mereka, bahwa
perempuan itu hidup.” (Kisah 9:41)
TUHAN menggunakan Petrus untuk melakukan mukjizat yang
serupa dengan yang dilakukan oleh Yesus.
Lukas 5:17-26
“..., bangunlah,
angkatlah tempat
tidurmu dan
pulanglah ke
rumahmu."
Kisah 9:32-35
“Eneas, Yesus
Kristus
menyembuhkan
engkau; bangunlah
dan bereskanlah
tempat tidurmu.”
Markus 5:35-43
“Maka diusir-Nya
semua orang itu...:
"Talita kum," yang
berarti: "Hai anak,
Aku berkata
kepadamu,
bangunlah.’”
Kisah 9:36-43
“Tetapi Petrus
menyuruh mereka
semua keluar…
"Tabita,
bangkitlah!"
4. Hasilnya kedua-duanya sama:
“mereka memuliakan ALLAH,”
mereka “berbalik kepada ALLAH,”
“maka takjublah mereka” dan
“banyak yang percaya kepada
ALLAH.”
DI LIDA DAN YOPE
“Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia
memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada
mereka, bahwa perempuan itu hidup.” (Kisah 9:41)
Kisah 9:32-43
Ketika kita sepenuhnya mengizinkan TUHAN untuk menggunakan kita
demi tujuan Injil, hal-hal yang luar biasa dapat terjadi.
5. DI RUMAH KORNELIUS
“Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya:
"Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah
tidak membedakan orang.’” (Kisah 10:34)
Seorang malaikat memberi tahu Kornelius,
seorang perwira pasukan, siapa yang harus dia
hubungi dan di mana menemuinya.
Petrus adalah seorang Yahudi yang taat, sehingga
dia tidak mau memasuki rumah orang dari bangsa
lain.
Karena itu, TUHAN menggunakan penglihatan
khusus untuk memberitahunya agar berkhotbah
kepada orang dari bangsa lain.
Yesus menggunakan teladan Petrus untuk
mengajarkan bahwa keselamatan adalah
bagi semua bangsa.(Titus 2:11; Galatia
3:26-28; Efesus 2:11-19)
Tidak seorang pun dikecualikan dari kasih
karunia Allah. Kita harus memberitakan
Kabar Baik kepada semua orang.
Kisah 10:1-43
6. KARUNIA ROH
“Ketika mereka mendengar hal itu, mereka
menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya:
"Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah
mengaruniakan pertobatan yang memimpin
kepada hidup.’” (Kisah 11:18)
Petrus melihat orang dari bangsa lain
menerima Roh Kudus “sama seperti
dahulu ke atas kita.”(Kisah 11:15) Oleh
karena itu, dia mengerti bahwa mereka
dapat dibaptis dan menjadi bagian dari
Gereja (Sunat tidak lagi diperlukan).
Tetapi Gereja belum siap menerima
mereka. Paulus berdebat dengan Petrus
tentang perilakunya. Namun, mereka
tidak dapat menahan perlawanan setelah
mendengarkan keseluruhan cerita.
Akhirnya pintupun terbuka bagi bangsa
lain, dan membawakan hasil yang begitu
baik.
Kisah 10:44-11:1-18
7. GEREJA DI
ANTIOKHIA
“Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus
dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata
juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil,
bahwa Yesus adalah Tuhan.”(Kisah 11:20)
Banyak orang percaya harus melarikan diri dari
Yerusalem karena penganiayaan Saulus. Mereka
mengabarkan injil kepada setiap orang Yahudi yang
mereka temui. Beberapa dari mereka memutuskan
untuk berkhotbah kepada orang-orang bukan Yahudi
di Antiokhia.
Ketika Gereja mendengar tentang orang dari bangsa lain yang bertobat di
Antiokhia, mereka mengirim Barnabas. Mengapa dia? Karena dia adalah “orang
baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman,” ia juga mengenal Paulus dan tahu di
mana dapat menemuinya.
Mereka mengkhotbahkan KRISTUS di Antiokhia bersama-sama selama 1 tahun.
Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Kisah 11:19-30
TUHAN mengatur sebuah
rencana. Akhirnya Saulus
menjadi seorang rasul, Petrus
mulai berkhotbah kepada
orang bukan Yahudi dan Gereja
menerima mereka.
8. PENGANIAYAAN
OLEH HERODES
“Kira-kira pada waktu itu raja Herodes
mulai bertindak dengan keras terhadap
beberapa orang dari jemaat. Ia
menyuruh membunuh Yakobus, saudara
Yohanes, dengan pedang.” (Kis. 12:1-2)
Musuh marah oleh pertumbuhan
Gereja, sehingga mereka
menggerakkan Herodes untuk
menghentikan kemajuan Injil.
Kematian rasul pertama dan
pemenjaraan Petrus
mengkhawatirkan Gereja.
Herodes memastikan Petrus tidak
dapat melarikan diri, karena rasul-
rasul lain dengan mudahnya keluar
dari penjara (Kisah 5:17-20)
Gereja berkumpul untuk berdoa bersama,
dan TUHAN menjawab doa mereka dengan
mengirimkan malaikat untuk membebaskan
Petrus.
Kemudia, Herodes mati karena ditampar
oleh malaikat.
Kisah 12
9. “Kristus tidak memandang perbedaan kebangsaan, kedudukan
atau kepercayaan. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ingin
menjadikan karunia-karunia surga itu sebagai keuntungan lokal
dan nasional dan tidak mengikutsertakan keluarga Allah lainnya di
dunia ini. Tetapi Kristus datang untuk merobohkan setiap dinding
pemisah. Ia datang untuk menunjukkan bahwa karunia rahmat
dan kasih-Nya sama dan tak terbatas seperti udara, terang,
ataupun hujan yang menyegarkan bumi.
Kehidupan Kristus menampakkan suatu agama di mana di
dalamnya tidak terdapat kasta, suatu agama melalui mana orang
Yahudi dan orang Kafir, merdeka atau terbelenggu, dihubungkan
dalam satu persaudaraan yang bersifat menyeluruh, sama di
hadapan Allah. Tak ada keraguan tentang kebijaksanaan yang
mempengaruhi gerak-gerik-Nya. Ia tidak membedakan antara
tetangga-tetangga dan orang-orang asing, sahabat dan musuh. Apa
yang menambat hati-Nya ialah satu jiwa yang haus akan air
kehidupan itu.”
E.G.W. (The Ministry of Healing, cp. 1, p. 25)