POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
Alkuturasi budaya islam dengan budaya tradisional
1. Kelompok : 6
Anggota : Davis Giola Lesmana
Gema Hadi .S
Luthfia Panca Ramadhanty
M.Rafi’I Erliansyah
Richi Ovilia
M A S U K K E L U A R
2. 1. Pengenalan Tentang Akulturasi Budaya
2. Akulturasi Bidang Bangunan
3. Akulturasi Bidang Aksara dan Seni Sastra
4. Akulturasi Bidang Sistem Pemerintahan
5. Akulturasi Bidang Sistem Kalender
6. Penutup
K E L U A R
3. Akulturasi adalah bercampurnya dua atau lebih
kebudayaan karena percampuran bangsa-bangsa dan saling
mempengaruhi.
Pada saat itu, akulturasi budaya dilakukan untuk
menyebarkan agama Islam agar agama Islam bisa mudah
diterima oleh masyarakat yang belum memeluk Islam (yang
masih beragama Hindu Budha)
D A F T A R I S I K E L U A R
4. Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada
bangunan:
1. Masjid
BACA LEBIH LANJUT
2. Makam
BACA LEBIH LANJUT
3. Istana
BACA LEBIH LANJUT
D A F T A R I S I K E L U A R
5. Ciri-ciri akulturasi masjid kuno adalah seperti ini:
1. Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas
semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya
ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi
tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.
2. Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang
ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan
kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat.
Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.
3. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun
atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau
dekat dengan makam.
Contoh masjid kuno adalah Masjid Demak dan Masjid Kudus.
NEXT
BACK TO
TOP D A F T A R I S I K E L U A R
7. Ciri-ciri akulturasi makam adalah seperti ini:
1. Makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang
keramat.
2. Makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau
Kijing, nisannya juga terbuat dari batu.
3. Di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan
cungkup atau kubba.
4. Dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara
makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk
gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu)
dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu).
5. Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam
dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja.
Contohnya masjid makam Sendang Duwur diTuban.
NEXT
BACK TO
TOP D A F T A R I S I K E L U A R
9. Bangunan pusat kerajaan atau kesultanan, tempat raja
menetap. Pada masa Islam di Indonesia, istana berperan penting
baik sebagai pusat kekuasaan politik, juga berfungsi sebagai pusat
penyebaran Agama Islam. Istana atau keraton yang dibangun pada
masa Islam bercorak khas perpaduan unsur-unsur arsitektur
tradisional, budaya Hindu Buddha dan budaya Islam.
Atapnya tumpang dan pintu masuk keraton berbentuk
gapura. Letak keraton biasanya dihubungkan dengan kepercayaan
masyarakat, selalu menghadap ke arah utara, di sebelah barat ada
masjid, dan sebelah timur ada pasar, sebelah selatan alun-alun. Di
lapangan luas keraton terdapat pohon beringin besar.
NEXT
BACK TO
TOP D A F T A R I S I K E L U A R
11. Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh
terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal
tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya
dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk
menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda-tanda a, i, u
seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf Arab berkembang
menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan
ataupun ukiran.
Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:
1. Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau
tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh
sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau
prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam,
Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri
Rama (Hindu).
D A F T A R I S I PREVIOUS NEXT K E L U A R
12. 2. Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai
peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad
Cirebon.
3. Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya
Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.
4. Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena
berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan
hari baik/buruk.
5. Kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf
tunggal, letak-letaknya dan cara-cara penerapannya menjadi sebuah
tulisan yang tersusun.
D A F T A R I S I PREVIOUS NEXT K E L U A R
14. Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk Indonesia, sudah
berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Budha, tetapi
setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu Budha
mengalami keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan
yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka dan
sebagainya.
Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar
Sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya meninggal
tidak lagi dimakamkan/dicandikan tetapi dimakamkan secara Islam.
D A F T A R I S I K E L U A R
15. Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat
Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang
dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama
pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon.
Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan
pada nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro,
Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap
menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari
pasaran pada kalender saka juga dipergunakan.
Kalender Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555
Jawa, atau tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8
Agustus 1633M.
D A F T A R I S I K E L U A R