Dokumen tersebut merangkum tentang vertebrata kelas Reptilia, Aves, dan Mamalia. Reptilia adalah hewan berdarah dingin dengan tubuh dilindungi sisik. Aves atau burung memiliki ciri khas berbulu dan bersayap. Sedangkan Mamalia adalah kelas yang memamahi anaknya.
3. Pengertian
Reptili adalah sebuah kelompok hewan
vertebrata yang berdarah dingin dan
memiliki sisik yang menutupi tubuhnya.
Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan
empat tungkai) dan menelurkan telur yang
embrionya diselubungi oleh membran
amniotik
4. Ciri-Ciri hewan reptil
• Tubuhnya dilindungi oleh kulit bersisik dari zat
tanduk
• Bernapas menggunakan paru-paru
• Bersifat poikiloterm
• Berkembangbiak dengan bertelur (ovipar), ada juga
yang melahirkan (ovovivipar)
• Mengalami pembuahan didalam tubuh hewan
betina (fertilisasi internal)
• Ada yang memiliki kaki, ada juga yang tidak
memiliki kaki (bergerak dengan melata).
• Bertulang belakang
5. Klasifikasi reptilia
• 1. Squamata, terdiri dari 2 subordo :
a. Lacertilia(bangsa kadal), mempunyai
empat tungkai.
Contoh : kadal (mabauys sp.), bunglon (draco
sp.), dan komodo (varanus komodoensis)
7. b. Ophidia (bangsa ular)
• Tidak mempunyai tungkai serta rahang atas dan
rahang bawah tidak memiliki sendi. Contohnya :
piton (phyton reticulatus), kobra (Naja naja), dan
ular sanca hijau (Chondrophyton viridis).
9. 2. Testudinata (bangsa
kura-kura dan penyu)
• Tubuh terlindung oleh karapaks dibagian atas dan
plastron dibagian bawah, tidak mempunyai gigi,
dan rahangnya dilapisi zat tanduk. Contoh : kurakura air tawar (Chelydra serpentia) dan penyu
hijau (Chelonia mydas)
11. 4. Crocodilia (bangsa
buaya)
• Memiliki kulit yang tebal, rahang kuat, serta
pada lubang hidung dan telinga terdapat
klep yang dapat menutup ketika berada di
dalam air. Contoh : buaya muara (Crocodilus
porosus)
14. Sistem pernapasan
reptilia
• Reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2
dalam udara masuk melalui lubang hidung => rongga
mulut => anak tekak => trakea yang panjang =>
bronkiolus dalam paru-paru. Dari paru-paru, O2
diangkut darah menuju seluruh jaringan tubuh. Dari
jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung
untuk dikeluarkan melalui paru-paru => bronkiolus =>
trakea yang panjang => anak tekak => rongga
mulut => lubang hidung. Pada Reptilia yang hidup di
air, lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam.
16. Sistem reproduksi
• Jantan :
a. memiliki alat kelamin khusus : hemipenis
b. sepasang testis
c. memiliki epipidemis
d. memiliki vas deferens
17. • Betina :
a. memiliki sepasang ovarium
b. memiliki saluran telur
c. berakhir pada saluran kloaka
18. PROSES
PENGEMBANGBIAKAN
REPTILIA
• Pembuahan pada reptile berlangsung didalam tubuh
betina. Pada saat kopulasihemipenis kadal jantan
dimasukan kedalam cloacal betina dan seperma
jantandipancarkan untuk membuahi sel telurdalam
tubuh kadal betina. Telur yang telahdibuahi akan
mengandung zigot yang akan berkembang menjadi
embrio. Telur tersebut akan dipertahankan hinga
menetas didalam tubuh induk
betina, kemudianmuda keluar melalui
cloaca, sehingga induk betina kadal tampak
sepertimelahirkan, sehinggta disebut ovovivirar
20. Aves adalah unggas atau burung. Ciri
utama Aves yang tidak dimiliki oleh
kelompok lainnya, yaitu bulu sebagai
penutup tubuh. Menurut evolusinya, bulu
merupakan modifikasi dari sisik reptilia. Bulu
tampak berkilau, kuat, elastis, waterproof,
dan berwarna-warni. Untuk memahami
karakter kelas Aves, orang biasa mengambil
contoh burung merpati (Columba livia).
21. Burung adalah hewan homoiotermis atau
dengan bahasa sederhana disebut hewan
berdarah panas, artinya temperatur
tubuhnya stabil di berbagai tempat yang
temperaturnya berbeda atau temperatur
lingkungan tidak memengaruhi temperatur
tubuh. Sifat ini ada kaitannya dengan kerja
jantung burung yang sudah terbagi menjadi
empat ruang secara sempurna.
22. Anggota tubuh depan mengalami
modifikasi menjadi sayap, memiliki paruh
dari zat tanduk yang kuat, tak memiliki gigi.
Bentuk tubuh burung sangat spesifik.
Keragaman jenisnya tidak terlalu berbeda
jauh sehingga seluruh anggota Aves mudah
dikenal, yaitu tubuh ditutupi bulu, berkaki
dua, kaki ditutupi dengan sisik yang keras,
berparuh dari zat tanduk, dan bersayap.
24. Subkelas Archeornithes
Burung yang tergolong Subkelas ini
adalah Burung yang masih mempunyai
beberapa sifat Reptilia, isalnya pada
rongga mulut masih terdapat gigi,
sayapnya ash memiliki sisa-sisa kait kuku,
kaki belakangnya bersisik dan ekor masih
nampak panjang. Semua Subkelas ini telah
punah tinggal fosilnya saja. Contohnya
yaitu Archaeopteryx ografis dan
Archaeornis.
25. Subkelas Neornithes
Anggota hewan ini telah memiliki
sternum (tulang dada) yang sempurna, ekor
berbulu, dan berukuran pendek. Contohnya
yaitu penguin dan ayam.
27. Ciri-ciri Umum
Bersayap, tubuh dilindungi bulu.
Berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
Suhu tubuhnya tetap, tidak berpengaruh sama suhu
lingkungan (homoiterm).
Bernapas dengan paru-paru dan pundi-pundi udara.
Tulangnya tipis dan berlubang.
Mulut berbentuk paruh yang kaku dan kuat.
Pada sebagian besar spesies, anggota gerak atas berfungsi untuk
terbang.
Kulit kakinya diselubungi semacam sisik yang disebut
tasometatarsus.
Memiliki kantong udara untuk membantu pernapasan pada
saat terbang.
28. Ciri Khusus Aves
Bulu adalah suatu adaptasi vertebrata yang paling luar biasa karena sangat
ringan dan kuat. Bulu terbuat dari keratin, protein yang juga menyusun
rambut dan kuku manusia dan sisik pada reptile. Pertama kali bulu
kemungkinan berfungsi sebagai penyekat selama evolusi hewan endoterm,
setelah itu baru dimanfaatkan sebagai peralatan terbang. Selain penyokong
dan membentuk sayap, bulu juga dapat dimanipulasi untuk mengontrol
pergerakan udara disekitar sayap.
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain.
Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik
berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara
embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat
menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga
terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput
epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus
yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral
kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung
pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan
pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
29. Berdasarkan Susunan
Anatomis
a. Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya
bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan
tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
b. Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan
perbedaan detail.
c. Plumae, Bulu yang sempurna.
Susunan plumae terdiri dari :
o Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
o Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
o Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak
berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
o Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan
cabang-cabang lateral dari rachis.
d. Barbae
e. Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil
disebubarbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling
bersambungan
30. Berdasarkan Letaknya
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
a. Tectrices, bulu yang menutupi badan.
b. Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya
simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
c. Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
1. remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti
dan secara metacarpal pada metacarpalia.
2. Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada
radial ulna.
3. Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai
kelanjutan sekunder daerah siku.
4. Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
h. Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari
32. Sistem Respirasi
Unggas dalam hal ini mengambil contoh pada burung,
burung mempunyai alat pernafasan (pulmo). Ukuran pulmo
relatif kecil di bandingkan ukuran tubuhnya. Paru-paru burung
terbentuk untuk bronkus primer, bronkus skunder da pembuluh
brokiolus. Bronkus primer berhubungan dengan mesobronkus
yang merupakan bronkiolus terbesar. Mesobronkus bercabang
menjadi dua set bronkus sekunder anterior dan posterior yang
disebut ventrobronkus dan dorsobronkus. Ventrobronkus dan
dorsobronkus dihubungkan oleh parabronkus. Paru-paru burung
memiliki kurang/lebih 10000 buah. Parabronkus yang garis
tengahnya kurang/lebih 0,5mm. sepasang paru-paru pada
burung menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru
burung memiliki perluasan yang disebut kantong udara sakus
pneumatikus yang mengisi daerah selangka dada atas, dada
bawah, daerah perut, daerah tulang humerus, dan daerah leher.
33. Alat pernapasan yang terdiri atas:
a. Lubang hidung
b. Celah tekaka pada faring, berhubungan dengan trakea.
c. Trakea berupa pipa dengan penebalan tulang rawan
berbentuk cincin yang tersusun disepanjang trakea.
d. Siring (alat suara), terletak dibagian bawah trakea. Dalam
siring terdapat otot sternotrakealis yang menghubungkan
tulang dada dan trakea, serta berfungsi untuk menimbulkan
suara. Selain itu dapat juga otot siringialis yang
menghubungkan siring dengan dinding trakea sebelah dalam.
Dalam rongga siring terdapat selaput iank mudah bergetar.
Getaran selaput suara tergantung besar kecilnya ruangan siring
yang diatur oleh otot sternotrakealis dan otot siringialis.
e. Bifurkasi trakea, yaitu percabangan trakea menjadi dua
bronkus kanan dan kiri.
f. Bronkus (cabang trakea), tertletak antara siring dan paru-paru.
g. Paru-paru dengan selaput pembungkus paru-paru yang
disebut pleura.
34. Sistem Pencernaan
1)
2)
3)
4)
5)
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan
kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
Paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
Rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara
rongga mulut dan tanduk,
Faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran
pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan
makanan yang dapat diisi dengan cepat,
Lambung terdiri atas:
• Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim
pencernaan, dinding ototnya tipis.
• Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada
burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan
bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan
disebut sebagai ” hen’s teeth”,
Intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara padakloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas.
Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
36. Sistem Genitalia Jantan
• Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian
permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian
paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di
sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
• Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus
aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk
duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen
bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah
gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior
dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang
bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen
berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju
duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan
ureter ketika masuk kloaka.
37. Sistem Genitalia Betina
• Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang
berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian
dorsal rongga abdomen.
• Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya
yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung,
dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan
dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah
infundibulumyang punya bagian terbuka yang
mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang
dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya
istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam
dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan
cangkang kapur.
38. Proses Fertilisasi
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium
kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil
yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong
penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk
membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada
burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan
ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat
sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan
bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di
daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi
oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu
tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi
anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur
dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru
menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari
makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.
39. Fungsi Bagian-Bagian
Telur Aves
• Titik embrio –> bagian yang akan
berkembang menjandi embrio
• Kuning telur –> cadangan makanan embrio
• Kalaza –> menjaga goncangan embrio
• Putih telur –> menjaga embrio dari
goncangan
• Rongga udara –> cadangan oksigen bagi
embrio
40. Sistem Peredaran Darah
Untuk mempelajari peredaran darah pada aves, kita ambil contoh
peredaran darah burung. Peredaran darah burung tersusun oleh
jantung sebagai pusat peredaran darah, dan pembuluh-pembuluh
darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan
berinti.
Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput
perikardium. Jantung terdiri dari dua serambi yang berbdinding tipis
serta dua billik yang dindingnya lebih tebal.
Pembuluh-pebmuluh darah dibedakan atas arteri dan vena.
Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim
yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang memberi darah
kebagian kepala, otot terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta
yang merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju kekanan (arkus
aortikus yang menuju kekiri mereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian
melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok kearah ekor menjadi
aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar
dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi
paru-paru), yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan
kanan.
41. Pembuluh balik atau vena dibedakan atas:
1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena
kava superior); vena ini membawa darah dari
kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot
pektoralis menuju jantung.
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena
kava inferior); membawa darah dari bagian
bawah tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang dari paru-paru
(pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta
membawa darah menuju serambi kiri jantung.
42. Sistem Ekskresi
Alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanerfous.ginjal
dihubungkan oleh ureter ke kloaka karena burung tidak memiliki
vesika urinaria. Tabung ginjal burung lebih banyak dari pada mamalia
karena kecepatan metabolisme burung sangat tinggi. Tiap 1ml kubik
jaringan korteks ginjal burung mengandung 100 sampai dengan 500
tabung ginjal ini membentuk lengkung henle kecil.
Air dalam tubuh disimpan melelui reabsorpsi ditubulus. Di dalam
kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam
tubuh. Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan
lewat kloaka sebagai kristal putih yang bercampur feses.
Khusus pada burung laut, misalnya camar, selain mengekskresi
asam urat juga garam. Hal ini disebabkan karena burung laut
meminum air garam dan memakan ikan laut yang mengandung
garam. Burung laut memiliki kelenjar pengekskresi garam diatas mata.
Larutan garam mengalir kerongga hidung kemudian keluar lewat nares
luar dan akhirnya garam keluar lewat ujung paruh.
43. Sistem Saraf
Susunan saraf pada burung serupa dengan susunan saraf
pada manusia dan hewan menyusui.Segala kegiatan saraf di atur
oleh susunan saraf pusat.
Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum
belakang.Otak burung juga terdiri atas empat bagian ,otak
besar,otak tengah,otak kecil dan sum-sum lanjutan.Selain otak
kecil maka otak besar pada burung juga bisa tumbuh dengan
baik.Otak besar burung berbeda dengan otak besar pada
manusia.
Permukaan otak besar pada burung tidak berlipatlipat,sehingga jumlah neuron padda burung berkembang dengan
membentuk dua gelembung.Perkembangan ini berhubungan
dengan fungsi penglihatanya.
Otak kecil pada burung mempunyai lipatan-lipatan yang
memperluas permukaan sehingga dapat menampung sejumlah
neuron yang cukup banyak.Perkembangan Otak kecil ini
berguna bagi pengaturan keseimbangan burung di waktu
terbang.
44. Sistem Rangka
a) Struktur Rangka
Burung memiliki struktur tulang yang beradaptasi untuk
terbang.Adaptasi
tulang burung adalah sebagai berikut :
• Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan
gigi pada hewan mamalia.
• Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,berguna
sebagai tempat pelekatan otot terbang yang luas.
• Tulang-tulang burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut
sangat kuat karena memiliki struktur bersilang.
• Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan
tulang-tulang pada tangan manusia.Hal ini berfungsi untuk
mengurangi berat terutama ketika burung terbang.
• Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang
padat,terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang.
Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk
terbang.Anggota depan berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan
dada membesar dan memipih sebagai tempat melekatnya otot-otot
dan sayap.Hal ini memungkinkan burung untuk terbang.
Berikut gambar struktur rangka pada burung (aves)
45. b) Fungsi Rangka
Berikut fungsi rangka pada burung perkutut :
• Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala
• Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala.
• Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap.
• Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan
tulang lengan.
• Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan
tulang lengan.
• Korakoid : Penghubung tulang dada.
• Tulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbang.
• Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut.
• Pelvis : Penghubung tulang ekor.
• Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka.
• Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis.
• Tulang paha : Untuk persendian.
47. Binatang menyusui atau mamalia
adalah kelas hewan vertebrata yang terutama
dicirikan oleh adanya kelenjar susu (glandula
mamae); bernafas dengan paru-paru;
berkembang biak dengan cara melahirkan
anak (vivipar), dan beberapa diantaranya
dengan cara bertelur seperti platypus; yang
pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh
yang endoterm atau "berdarah panas“;
umumnya hiup di darat namun ada juga ya ng
hidup di laut seperti lumba-lumba,anjing laut,
dan duyung.
49. A. Ordo Monotremata
Ciri-ciri:
Gigi hanya ada sebelum dewasa.
Berparuh, bertelur, mengeram, tubuh
berambut, tidak mempunyai daun telinga (auricula
atau pinnae). Hewan jantan mempunyai taji
(berhubungan dengan kelenjar racun). Penis hanya
satu lewat sperma (urin tidak), testis dalam
abdomen. Oviduk bermuara kedalam kloaka, ekor
pipih.
Hewan betina tidak beruterus dan tidak
bervagina, tanpa puting susu tetapi menyusui
anaknya. Pemakan invertebrata yang hidup air.
51. B. Ordo Insektivora
Ciri-ciri:
Berukuran sangat kecil sampai kecil,
merupakan mamalia terestrial yang hidup
dilubang, dipohon atau amfibius,kaki
pentadactyl, giginya mempunyai puncak yang
tajam, daerah olfaktori pada kepala lebih
panjang daripada pada daerah kranial, tidak
ada posorbital, tulang air mata tidak melebar
ke wajah, dan biasanya mempunyai taju
paroccipital yang jelas.
52. C. Carnivora
Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai besar,kakinya
mempunyai 4 atau 5 jari yang bercakar
melengkung dan tajam, mempunyai gigi seri
tiga buah, terkorak kuat dengan kranium
yang membulat, dan tidak terdapat
lempeng postorbital
54. D. Ordo Rodentia
Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai besar, kaki dengan 5
jari, terdapat sebuah gigi seri atas yang besar,
terkorak daerah wajah tidak berlubanglubang, dan tidak terdapat keping postorbital.
56. E. Ordo Sirenia
Ciri-ciri:
Mirip cetacea, tidak ada daun telinga,
tidak ada tungkai belakang. Tungkai depan
seperti dayung, kulit tebal sedikit rambut,
dan hidup di laut atau di air tawar.
58. F. Ordo Cetacea
Ciri-ciri:
Mirip sirenia, tidak ada daun telinga, tidak
ada rambut, tidak ada kelenjar-kelenjar di
kulit. Tidak ada tungkai belakang, tungkai
depan disebut flipper seperti dayung. Bentuk
gigi semua sama dan tidak berlapisan email,
atau tidak bergigi. Jari lebih dari lima. Hidup
di laut atau air tawar, lambung terbagi
menjadi 4.
60. G. Ordo Chiroptera
Ciri-ciri:
Pemakan buah-buahan di malam hari
(nokturnal). Gigi runcing tajam, kaki
belakang lebih kecil, terdapat selaput antar
jari-jari, dari tungkai depan hingga tungkai
belakang, berguna untuk terbang, denagn
gerakan seperti sayap burung.
62. H. Ordo Marsupialia
Ciri-ciri:
Telur mempunyai makanan cadangan,
anaknya lahir pada tahap perkembangan yang
masih awal, mempunyai kloaka yang
dangkaldan sebuah spinkter, otak tidak
mempunyai korpus kallosum, terdapat satu set
gigi yang tidak diganti kecuali premolar
terakhir, telinga biasanya dilindungan dengan
sebuah bulla yang dibentuk dari alispenoid.
64. I. Ordo Probosoidea
Ciri-ciri:
Tubuh besar, mempunyai proboscis
dengan dua lubang hidung, dapat untuk
memegang. Kepala besar, leher pendek,
telinga lebar, gigi seri atas dua buah yang
tumbuh panjang, kaki lurus seperti tiang,
berat badan sekitar 300-350kg, dan umur
dapat mencapai 50 tahun.
66. J. Ordo Pholidota
Ciri-ciri:
Umumnya tak bergigi, tidak terdapat
clavicula, tubuh dilindungi sisik dari zat
tanduk, bagian tubuh ventral berambut,
makan semut, anai-anai, dan dapat
berpegangan dengan ekornya.
68. K. Ordo Perissodactyla
Ciri-ciri:
Telapak kaki berjari ganjil, dibungkus
kuku dari zat tanduk, tidak bertanduk,
lambung sederhana, tidak memiliki
vesicafellea (kantung empedu).
69. L. OrdoArtiodactyla
Ciri-ciri:
Digolongkan menjadi ruminansia dan
non-ruminansia, ruminansia mamalia
memamah biak, kaki panjang, berjari
genap, bertanduk, tidak bertaring, lambung
terbagi 4 kompartemen.
Non-ruminanasia, mamalia tidak memamah
biak, lambung tidak terbagi 4
kompartemen, bertaring, tidak bertanduk.