3. PENGERTIAN
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara
yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
KELOMPOK 7
kewajiban tersebut. Keuangan Negara dikelola secara tertib,
taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
4. PENDEKATAN
Pendekatan Objek Pendekatan Subjek
Keuangan Negara
dirumuskan dalam empat
pendekatan
Pendekatan Proses Pendekatan Tujuan
5. LINGKUP
kewajiban negara untuk
menyelenggarakan
tugas layanan umum
pemerintahan negara
dan membayar tagihan
pihak ketiga
hak negara untuk
memungut pajak,
mengeluarkan dan
mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman
Penerimaan Negara
Pengeluaran Negara
Penerimaan Daerah
Pengeluaran Daerah
kekayaan pihak lain yang
dikuasai oleh pemerintah
kekayaan
negara/kekayaan daerah
yang dikelola sendiri atau
oleh pihak lain
kekayaan pihak lain yang
diperoleh dengan
menggunakan fasilitas
yang diberikan
7. PENGERTIAN
Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan
evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif, dan
profesional berdasarkan KELOMPOK standar pemeriksaan, 7
untuk menilai
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi
mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
8. RUANG LINGKUP
PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA
meliputi pemeriksaan atas
pengelolaan keuangan negara dan
pemeriksaan atas tanggung jawab
keuangan negara. Pelaksanaan
pemeriksaan tersebut dilakukan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara
yang dilakukan oleh BPK meliputi
seluruh unsur keuangan negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara
10. STANDAR PEMERIKSAAN
Pemeriksaan keuangan dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN)
Pemeriksaan keuangan dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN)
Manajemen pemeriksaan keuangan didasarkan pada Panduan Manajemen
Pemeriksaan (PMP)
Manajemen pemeriksaan keuangan didasarkan pada Panduan Manajemen
Pemeriksaan (PMP)
Tujuan: untuk menjadi ukuran mutu bagi para pemeriksa dan organisasi pemeriksa
dalam melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara.
Tujuan: untuk menjadi ukuran mutu bagi para pemeriksa dan organisasi pemeriksa
dalam melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara.
11. BERLAKU UNTUK
Aparat Pengawas
Intern Pemerintah
Akuntan
Publik
untuk dan
atas nama
BPK
BPK
12. SPKN
memuat persyaratan profesional pemeriksa, mutu pelaksanaan pemeriksaan, dan
KELOMPOK 7
persyaratan laporan pemeriksaan yang profesional
Standar Umum
Standar Pelaksanaan
Pemeriksaan Keuangan
Standar Pelaporan
Pemeriksaan Keuangan
Standar Pelaksanaan
Pemeriksaan Dengan
Tujuan Tertentu
Standar Pelaporan
Pemeriksaan Kinerja
Standar Pelaksanaan
Pemeriksaan Kinerja
Standar Pelaporan
Pemeriksaan Dengan
Tujuan Tertentu
13. Hubungan Antara
Standar Pemeriksaan
dan Undang-Undang
Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan
Tanggung Jawab
Keuangan Negara?
Hubungan Antara
Standar Pemeriksaan
dan Standar Profesional
Lainnya?
19. UU No 15 Tahun 2004 dijelaskan
Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) disampaikan oleh BPK kepada DPR dan DPD
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah menerima laporan keuangan dari pemerintah pusat.
Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) disampaikan oleh BPK kepada DPRD selambat-lambatnya
2 (dua) bulan setelah menerima laporan keuangan dari pemerintah daerah.
Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan tersebut disampaikan pula kepada Presiden/gubernur/ bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya.
Laporan hasil pemeriksaan kinerja disampaikan kepada DPR/DPD/DPRD sesuai dengan kewenangannya.
Laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu disampaikan kepada DPR/DPD/DPRD sesuai dengan kewenangannya.
Laporan hasil pemeriksaan kinerja tersebut disampaikan pula kepada Presiden/gubernur/ bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
Laporan hasil pemeriksaan yang telah disampaikan kepada lembaga perwakilan, dinyatakan terbuka untuk umum
21. JENIS PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Keuangan
• Pemeriksaan atas laporan keuangan
Pemeriksaan Kinerja
• Pemeriksaan atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
Pemeriksaan dg Tujuan Tertentu
• Pemeriksaan yg tidak termasuk atas Pemeriksaan keuangan dan
pemeriksaan kinerja
24. PEMERIKSAAN DENGAN
TUJUAN TERTENTU
Pemeriksaan
dengan Tujuan
Tertentu
Pemeriksaan yang dilakukan
dengan tujuan khusus
Di luar pemeriksaan keuangan
dan pemeriksaan kinerja
Termasuk pemeriksaan atas hal-hal
yg berkaitan dengan
keuangan, pemeriksaan
investigatif dan pemeriksaan
atas sistem pengendalian intern
pemerintah
25. HASIL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Keuangan • Opini
• Temuan
• Simpulan
• Rekomendasi
Pemeriksaan Kinerja
• Simpulan
Pemeriksaan dengan
Tujuan Tertentu
27. PENGERTIAN
Opini adalah pernyataan professional sebagai kesimpulan
pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang
KELOMPOK 7
disajikan dalam laporan keuangan.
(UU No. 15 Tahun 2004 Pasal 1 angka 11)
29. TUJUAN PEMBERIAN OPINI
Tujuan Pemberian Opini
Menilai kesesuaian laporan keuangan pemerintah dengan standar akuntansi pemerintahan
yang berlaku di Indonesia.
Menilai apakah hal-hal yang seharusnya diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah
telah diungkapkan sehingga tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan.
Menilai kepatuhan laporan keuangan pemerintah terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Menilai efektivitas sistem pengendalian intern yang dijalankan dalam pemerintahan.
30. JENIS OPINI
Opini wajar tanpa pengecualian
(unqualified opinion)
Opini wajar dengan pengecualian
(qualified opinion)
Opini tidak wajar (adversed
opinion)
Pernyataan menolak memberikan
opini (disclaimer of opinion)
32. LEMBAGA PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA
UUD 1945 pasal 23 E ayat (1)
• untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu badan
pemeriksa keuangan yang bebas dan mandiri
UU 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan keuangan negara pasal 3 ayat (1)
• Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh BPK meliputi
seluruh unsur keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Undang-undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan pasal 1 ayat (1)
• Badan Pemeriksa Keuangan, yang selanjutnya disingkat BPK, adalah lembaga negara yang
bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
33. KEDUDUKAN BPK
BPK merupakan satu lembaga
negara yang bebas dan mandiri
dalam memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan
negara
BPK
berkedudukan di
ibukota negara
BPK memiliki
perwakilan di
setiap provinsi
34. KEANGGOTAAN BPK
Mempunyai 9 (sembilan)
orang anggota
Keanggotaannya
diresmikan dengan
keputusan Presiden
Terdiri atas seorang
ketua merangkap
anggota, seorang wakil
ketua merangkap
anggota, dan 7 (tujuh)
orang anggota
Memegang jabatan
selama 5 (lima) tahun
Dapat dipilih kembali
untuk 1 (satu) kali masa
jabatan
35. ANGGOTA BPK
NO JABATAN NAMA
1 Ketua Merangkap Anggota Dr. H. Rizal Djalil
2 Wakil Ketua Merangkap Anggota Hasan Bisri, S.E., M.M.
3 Anggota I Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara , S.E., Ak., M.M.
4 Anggota II Drs. Sapto Amal Damandari, Ak., C.P.A.
5 Anggota III Agus Joko Pramono, M.Acc., Ak.
6 Anggota IV Dr. Drs. Ali Masykur Musa, M.Si.
7 Anggota V Dr. Agung Firman Sampurna, S.E., M.Si.
8 Anggota VI
9 Anggota VII Bahrullah Akbar, B.Sc., Drs., S.E., M.B.A.
36. INTOSAI
• (International
Organisation of
Supreme Audit
Institutions)
ASOSAI
• (Asian
Organization of
Supreme Audit
Institutions )
ASEANSAI
• (ASEAN
Supreme Audit
Institutions )
LEMBAGA PEMERIKSAAN
KEUANGAN INTERNASIONAL
INTOSAI
• (International
Organisation of
Supreme Audit
Institutions)
ASOSAI
• (Asian
Organization of
Supreme Audit
Institutions )
ASEANSAI
• (ASEAN
Supreme Audit
Institutions )