SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 55
UU No. 15 Tahun 2004  
Pemeriksaan Kinerja adalah 
pemeriksaan atas pengelolaan keuangan 
negara yang terdiri atas pemeriksaan 
aspek ekonomi dan efisiensi serta 
pemeriksaan aspek efektivitas.
Ekonomi  meminimalkan biaya perolehan input 
untuk digunakan dalam proses, dengan tetap 
menjaga kualitas sejalan dengan prinsip dan praktik 
administrasi yang sehat dan kebijakan manajemen.
Efisien  hubungan yang optimal antara input dan 
output.
Efektivitas  berkaitan dengan hubungan antara 
output yang dihasilkan dengan tujuan yang dicapai 
(outcome). 
Efektif berarti output yang dihasilkan telah memenuhi 
tujuan yang telah ditetapkan
mempersiapkan suatu program 
pemeriksaan sebagai dasar bagi 
pelaksanaan pemeriksaan sehingga 
pemeriksaan berjalan efisien dan 
efektif
Tahapan perencanaan 
Pengidentifikasian Masalah 
Penentuan Area Kunci 
Penentuan Obyek, Tujuan dan Lingkup Pemeriksaan 
Kinerja 
Penetapan Kriteria 
Penyusunan Program Pemeriksaan (P2) dan 
Program Kerja Perorangan
: 
Kegiatan 
Utama 
pemahaman atas 
rencana strategis 
dan kebijakan 
badan tentang 
pemeriksaan kinerja 
pemahaman atas 
entitas yang akan 
diperiksa
Memahami rencana strategis dan kebijakan 
organisasi 
Memperoleh data, informasi, serta latar 
belakang organisasi, 
Mengetahui landasan hukum atas kegiatan 
organisasi 
Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada 
Memahami tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban 
yang diemban oleh organisasi
Input 
Peraturan perundang-undangan terkait. 
Rencana strategis BPK dan kebijakan Badan 
tentang pemeriksaan kinerja. 
Laporan pemeriksaan sebelumnya. 
Rencana jangka panjang, rencana kerja dan 
anggaran, dan laporan tahunan entitas. 
Kebijakan entitas dan risalah yang berkaitan 
dengan entitas. 
Struktur organisasi, pedoman sistem, dan 
prosedur organisasi (SOP) dan petunjuk 
operasional.
1. Dapatkan dan pelajari rencana strategis BPK 
serta kebijakan Badan tentang pemeriksaan 
kinerja. 
2. Pelajari sejarah dan latar belakang entitas 
3. Reviu struktur organisasi dan uraian tugas atas 
entitas 
4. Reviu hasil pemeriksaan sebelumnya 
5. Analisis dokumen anggaran dari entitas 
6. Analisis SOP dari entitas
7. Analisis AD/ART, RJP, dan RKA dari entitas 
8. Jika diperlukan, lakukan observasi singkat di lokasi 
9. Jika diperlukan, lakukan interviu manajemen 
10. Reviu peraturan-peraturan yang mendasari program 
yang diperiksa, laporan kemajuan program, serta 
hambatan 
11. Identifikasi dan reviu tujuan dan sasaran dari program 
yang diperiksa, kemudian teliti apakah dalam 
mencapai tujuan tersebut terdapat tolok ukur, standar, 
KPI untuk menentukan keberhasilan program 
tersebut.
12. inventarisasi tolok ukur, standar, atau KPI yang 
telah diterapkan oleh entitas 
13. Teliti kemungkinan adanya hambatan yang 
dialami entitas dalam melaksanakan 
kewenangannya 
14. Teliti kemungkinan adanya penyalahgunaan 
wewenang yang dilakukan oleh entitas 
15. Teliti kemungkinan adanya peraturan atau 
kebijakan pemerintah yang menghambat 
pencapaian tujuan entitas
16. Pelajari kemungkinan adanya batasan-batasan 
berdasarkan peraturan atau kebijakan institusi di 
atasnya 
17. Reviu atas hasil-hasil studi yang telah dilakukan 
kelompok industri, kelompok _ profesional, dan 
kelompok-kelompok lain 
18. Dapatkan dan inventarisasi isu-isu mutakhir 
tentang permasalahan yang sedang dihadapi 
oleh entitas, 
19. Buatlah kesimpulan mengenai permasalahan 
yang berhasil diidentifikasi dalam tahap ini.
Gambaran umum dari kegiatan/program dari 
entitas yang diperiksa yang antara lain 
meliputi input, proses, output, dan outcome. 
Hasil reviu peraturan perundang-undangan 
yang meliputi kewenangan, maksud dan 
tujuan, dan struktur organisasi. 
Informasi mengenai faktor-faktor yang 
mempengaruhi kinerja entitas. 
Kesimpulan umum tentang identifikasi 
masalah.
Setiap langkah pada tahap 
pengidentifikasian masalah ini harus 
didokumentasikan dengan baik  KKP
Area kunci (key area) adalah area, 
bidang atau kegiatan yang merupakan 
fokus audit dalam entitas
Menilai sistem pengendalian pada 
intenitas. 
Menilai adanya peraturan perundang-undangan 
yang berpengaruh signifikan. 
Menilai adanya risiko kecurangan yang 
mungkin terjadi
hasil kegiatan pengidentifikasian 
masalah 
hasil telaahan pemeriksa tentang 
kualitas SPI entitas 
hasil diskusi dengan 
pimpinan/manajemen entitas atau 
komite audit entitas 
hasil diskusi dengan personil satuan 
kerja pengawas intern dan meninjau 
ulang laporan hasil pemeriksaan intern
peraturan dan perundang-undangan yang 
secara signifikan berpengaruh terhadap 
entitas 
hasil olahan database entitas yang dikelola 
oleh BPK. 
hasil kajian atau kumpulan informasi yang 
disediakan oleh unit nonpemeriksa BPK. 
hasil kuesioner, wawancara, observasi, dan 
metodologi pengumpulan data lainnya yang 
digunakan oleh pemeriksa dalam 
mengumpulkan data dan informasi dalam 
tahap perencanaan pemeriksaan ini
mempertimbangkan kualitas pengendalian 
intern atas entitas/kegiatan/program yang 
akan diperiksa dengan menggunakan lima 
komponen SPI. 
melakukan penilaian atas pengaruh 
peraturan perundang-undangan yang 
signifikan terhadap 
entitas/kegiatan/program yang akan 
diperiksa. 
mengidentifikasi potensi terjadinya 
kecurangan.
1. Melakukan pendekatan terhadap lima 
komponen SPI yang dikemukakan oleh 
COSO, untuk melakukan perencanaan 
pemeriksaan, menilai risiko pemeriksaan, 
mengidentifikasi bukti pemeriksaan dan 
menilai kualitas sistem pengendalian pada 
objek audit. 
2. Pengaruh peraturan perundang-undangan 
yang relevan terhadap apa yang hendak 
diperiksa dalam pemeriksaankinerja perlu 
diidentifikasi oleh pemeriksa dalam 
tahapperencanaan pemeriksaan.
3. Berdasarkan data dan informasi yang 
diperoleh dari dua kegiatan di atas dan 
input dari tahap identifikasi masalah, 
pemeriksa berupaya untuk 
mengidentifikasi risiko terjadinya 
kecurangan yang mungkin mempengaruhi 
hasil pemeriksaan. Informasi yang 
diperoleh oleh pemeriksa kemudian 
diidentifikasi sehingga dapat dihasilkan 
suatu prosedur untuk meyakinkan bahwa 
kecurangan tersebut akan dapat dideteksi
4. Setelah mengidentifikasi masalah, 
mempertimbangkan SPI,pengaruh 
peraturan perundang-undangan yang 
signifikan, danpotensi terjadinya 
kecurangan, kemudian pemeriksa 
dapatmenentukan beberapa area kunci 
sebagai bahan usulpemeriksaan yang 
akan diajukan dalam Rencana Kerja 
Pemeriksaan (RKP)
5. Untuk membantu pemeriksa dalam 
menentukanarea kunci yang akan 
dipilih menjadi obyek 
pemeriksaan,pemeriksa dapat 
menggunakan faktor pemilihan, yaitu: 
a) Risiko Manajemen 
b) Signifikansi Suatu Program 
c) Dampak Audit 
d) Auditabilitas
6. Area-area kunci yang telah ditentukan, 
kemudian diberiurutan prioritas (untuk 
dipilih atau tidak) berdasarkan 
hasilanalisis dengan menggunakan 
faktor pemilihan. Selanjutnya,dengan 
mempertimbangkan sumber daya 
pemeriksaan yangada, area kunci 
dipilih berdasarkan urutan prioritas 
yangtelah ditetapkan.
Output dari kegiatan penilaian terhadap 
area kunci ini adalah teridentifikasikannya 
area-area kunci yang menjadi 
fokuspemeriksaan. Berdasarkan data dan 
area kunci yang telah dipilihdan sumber 
daya pemeriksaan yang ada, satuan kerja 
(satker)pemeriksa dapat menyusun RKP.
Seluruh pengkajian pemeriksa mengenai 
tahap penentuan areakunci di tingkat 
entitas harus didokumentasikan. Tim dapat 
mengembangkan suatu template yang 
membantu pendefinisian pengendalian 
internal dan risiko kecurangan di dalam 
suatuentitas dalam rangka penentuan area 
kunci yang terdokumentasisebagai KKP
Tujuan pemeriksaan mengungkapkan 
apa yang ingin dicapai dari pemeriksaan 
tersebut 
Lingkup pemeriksaan adalah batas 
pemeriksaan dan harus terkait langsung 
dengan tujuan pemeriksaan 
Objek pemeriksaan adalah program/ 
kegiatan yang akan diperiksa
membantu dalam mengidentifikasikan 
masalah-masalah 
membantu dalam menyiapkan parameter 
atau ukuran pembatasan pemeriksaaan 
mempermudah dalam mengambil 
kesimpulan
Output dari Kegiatan Pengidentifikasian 
Masalah. 
Output dari Kegiatan Penentuan Area 
Kunci
1. Menentukan Obyek Pemeriksaan 
2. Menentukan tujuan pemeriksaan 
3. Menentukan lingkup pemeriksaan 
luas sasaran pemeriksaan yang akan 
dilakukan 
permasalahan yang akan diperiksa 
waktu pemeriksaan
didasarkan informasi dari proses 
sebelumnya 
Lakukan perubahan dalam lingkup 
pemeriksaan diharuskan 
Apabila perintah pemeriksaan 
menentukan lingkup secara luas, 
pemeriksa harus merincinya secara 
lebih khusus
Tujuan pemeriksaan  tujuan umum dan tujuan 
khusus 
Lingkup pemeriksaan meliputi: 
○ Area kunci 
○ Periode waktu yang akan diperiksa. 
○ Aspek kinerja yang diperiksa
Standar ukuran harapan mengenai apa yang 
seharusnya terjadi, praktik terbaik, dan 
benchmarks 
- SPKN
dasar komunikasi bagi pemeriksa 
dasar komunikasi dengan entitas 
diperiksa 
menghubungkan tujuan pemeriksaan 
dengan program pemeriksaan 
dasar pengumpulan data dan 
penyusunan prosedur pemeriksaan 
dasar penentuan temuan
output dari tahap sebelumnya 
standar atau norma yang dikembangkan 
entitas 
pendapat ahli 
kriteria yang digunakan sebelumnya 
kriteria yang digunakan institusi pemeriksa lain 
kinerja tahun sebelumnya 
dokumen perencanaan awal 
anggaran entitas 
kinerja entitas lain yang sejenis
Informasi tersebut dapat diperoleh: 
tenaga ahli 
laporan pemeriksaan sebelumnya 
dokumen anggaran 
laporan kinerja entitas sejenis 
laporan hasil studi kelayakan yang 
disetujui 
jurnal ilmiah, buku, teks 
hasil kuesioner, wawancara, observasi
Apakah entitas sudah memiliki kriteria 
Apakah kriteria telah sesuai karakteristik 
Pemeriksa dapat mengembangkan 
sendiri kriteria 
Pemeriksa perlu mengkomunikasikan 
kriteria yang akan digunakan dengan 
manajemen entitas
Kelompok kriteria 
Jenis kriteria 
Deskripsi ringkas 
Satuan pengukuran 
Sumber data 
Standar ukuran kinerja 
Tanggapan entitas
Perencanaan 
Pemeriksaan 
Kinerja 
1. Identifikasi 
masalah 
2. Penentuan area 
Kunci 
3. Penentuan obyek, 
tujuan & lingkup 
Pemeriksaan Kinerja 
4. Penetapan Kriteria 
5. Penyusunan P2 
dan PKP 
Penyusunan Program 
Pemeriksaan dan 
Program Kerja Perorangan 
Program Pemeriksaan berisi 
tujuan pemeriksaan dan prosedur 
pemeriksaan untuk mencapai 
tujuan pemeriksaan
Syarat Program Pemeriksaan (P2) yang 
memadai: 
Program pemeriksaan yang efektif akan sangat membantu dalam 
mendapatkan bukti pemeriksaan yang memadai untuk mendukung 
temuan pemeriksaan. Bukti pemeriksaan mempunyai peran yang 
sangat penting terhadap keberhasilan pelaksanaan pemeriksaan 
dan oleh karenanya harus mendapat perhatian pemeriksa sejak 
tahap perencanaan pemeriksaan sampai dengan akhir proses 
pemeriksaan 
Program pemeriksaan dikatakan memadai jika mampu memenuhi 
aspek-aspek penting pemeriksaan, disusun berdasar informasi 
pendukung yang jelas dan cermat, memberikan panduan dalam 
melaksanakan pengujian secara efektif, membantu dalam 
pengumpulan bukti yang cukup, dapat diandalkan, dan relevan 
untuk mendukung opini/pernyataan pendapat dan mencapai tujuan 
pemeriksaan.
menetapkan hubungan yang jelas antara 
tujuan pemeriksaan, metodologi 
pemeriksaan, dan 
kemungkinankemungkinan pekerjaan 
lapangan yang harus dikerjakan; 
mengidentifikasikan dan 
mendokumentasikan prosedurprosedur 
pemeriksaan yang harus dilaksanakan; dan 
memudahkan supervisi dan reviu.
1) output dari masing-masing tahap 
perencanaan pemeriksaan; 
2) Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP); 
3) Standar Pemeriksaan Keuangan Negara 
(SPKN); 
4) Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP); 
dan 
5) pengarahan khusus pimpinan.
Berupa program pemeriksaan yang memuat: 
1) dasar pemeriksaan; 
2) standar pemeriksaan; 
3) organisasi/program/fungsi pelayanan publik yang diperiksa; 
4) tahun anggaran yang diperiksa; 
5) identitas dan data umum yang diperiksa; 
6) alasan pemeriksaan; 
7) jenis pemeriksaan; 
8) tujuan pemeriksaan; 
9) sasaran pemeriksaan; 
10) metodologi pemeriksaan; 
11) kriteria pemeriksaan; 
12) langkah atau prosedur pemeriksaan; dan 
13) Program Kerja Perorangan
Berdasarkan program pemeriksaan 
tersebut Ketua Tim akan membagi 
langkah-langkah pemeriksaan kepada 
setiap anggota tim. Anggota tim diharuskan 
menerjemahkan langkah tersebut ke dalam 
kegiatan individu yang lebih rinci dan 
relevan, sesuai dengan batasan dan 
tanggung jawab yang ditetapkan dalam 
program pemeriksaan.
Program Kerja Perorangan (PKP) merupakan alokasi kegiatan 
pemeriksaan yang akan dilaksanakan berdasarkan P2, yang 
disusun oleh Anggota Tim dan diajukan kepada Ketua Tim 
untuk direviu dan disetujui oleh Ketua Tim, setelah 
memperhatikan pertimbangan pengendali teknis. 
Manfaat PKP antara lain: 
1. Untuk memperjelas prosedur atau langkah-langkah pemeriksaan yang 
harus dilakukan oleh anggota tim; 
2. Untuk memastikan kelengkapan data yang harus diperoleh dalam kurun 
waktu pemeriksaan; 
3. Sebagai dasar Ketua Tim dan Pengendali Teknis untuk memantau 
pekerjaan lapangan yang dilakukan/tidak dilakukan oleh Anggota Tim; 
4. Sebagai batasan tanggung jawab Anggota Tim terhadap hasil 
pemeriksaan; 
5. Sebagai bahan pembelajaran bagi pemeriksa lain yang memeriksa 
entitas/program/kegiatan sejenis; 
6. Sebagai bahan penilaian kinerja individu pemeriksa terkait tugas 
pemeriksaan.
Lanjutan… 
Penyusunan Program Kerja Perorangan 
Sampai dengan saat ini, BPK belum memiliki format 
standar dalam menyusun PKP Pemeriksaan Kinerja. 
Praktik yang dilakukan adalah dengan 
menerjemahkan langkah-langkah pemeriksaan ke 
dalam kegiatan yang spesifik yang harus dilakukan 
Anggota Tim, seperti kriteria pemeriksaan yang 
harus diuji, teknik pemerolehan dan pengujian data, 
sumber bukti yang harus dikunjungi/dianalisa dan 
waktu pelaksanaannya. 
Ilustrasi kondisi tersebut, dapat dilihat dalam format 
PKP adalah sebagai berikut:
Terima kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

penganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikpenganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikAry Efendi
 
LAKIP SAKIP AKIP
LAKIP SAKIP AKIPLAKIP SAKIP AKIP
LAKIP SAKIP AKIPnanipalawa
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Tatang Suwandi
 
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri Suwanti
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPSEKP - UGM
 
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...atambua
 
Akuntansi yayasan
Akuntansi yayasanAkuntansi yayasan
Akuntansi yayasanAKURASTRA
 
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratInspektorat
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanjaAli Mashduqi
 
Penyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaranPenyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaraniyonZ
 
Pengantar Akuntansi Sektor Publik
Pengantar Akuntansi Sektor PublikPengantar Akuntansi Sektor Publik
Pengantar Akuntansi Sektor PublikSujatmiko Wibowo
 
Jenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintahJenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintahfarums
 
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Jiantari Marthen
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAMahyuni Bjm
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publikAjeng Pipit
 
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanKebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanNadia Amelia
 

La actualidad más candente (20)

penganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikpenganggaran sektor publik
penganggaran sektor publik
 
LAKIP SAKIP AKIP
LAKIP SAKIP AKIPLAKIP SAKIP AKIP
LAKIP SAKIP AKIP
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
 
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBD
 
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban K...
 
Akuntansi yayasan
Akuntansi yayasanAkuntansi yayasan
Akuntansi yayasan
 
Badan layanan umum
Badan layanan umumBadan layanan umum
Badan layanan umum
 
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektorat
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
 
Penyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaranPenyusunan Anggaran
Penyusunan Anggaran
 
Pengantar Akuntansi Sektor Publik
Pengantar Akuntansi Sektor PublikPengantar Akuntansi Sektor Publik
Pengantar Akuntansi Sektor Publik
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Jenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintahJenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintah
 
Sakd modul 4
Sakd modul 4Sakd modul 4
Sakd modul 4
 
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanKebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
 

Destacado

Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPP
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPPPemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPP
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPPDeady Rizky Yunanto
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraPemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraDeady Rizky Yunanto
 
Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT d...
Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT d...Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT d...
Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT d...Muhammad Sirod
 
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataMetodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataDeady Rizky Yunanto
 
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...Deady Rizky Yunanto
 
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...Deady Rizky Yunanto
 
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi Daerah
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi DaerahAnalisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi Daerah
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi DaerahDeady Rizky Yunanto
 
Behavioral Research in Accounting
Behavioral Research in AccountingBehavioral Research in Accounting
Behavioral Research in AccountingDeady Rizky Yunanto
 
Surat perencanaan audit 2007(Audit Plan)
Surat perencanaan audit 2007(Audit Plan)Surat perencanaan audit 2007(Audit Plan)
Surat perencanaan audit 2007(Audit Plan)Rizkaawalia Mustakim
 
Resume administrasi keuangan daearah
Resume administrasi keuangan daearahResume administrasi keuangan daearah
Resume administrasi keuangan daearahEka Arif
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesDeady Rizky Yunanto
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan KinerjaPemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan KinerjaDeady Rizky Yunanto
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifDeady Rizky Yunanto
 
Slide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkapSlide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkapTri Haryati
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuDeady Rizky Yunanto
 
Kuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarketKuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarketAnggun Puspa
 

Destacado (20)

Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPP
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPPPemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPP
Pemeriksaan Keuangan Negara - Perencanaan Pemeriksaan LKPP
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraPemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
 
Spip reviu
Spip reviuSpip reviu
Spip reviu
 
Positive Theory
Positive TheoryPositive Theory
Positive Theory
 
Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT d...
Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT d...Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT d...
Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT d...
 
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataMetodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
 
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...
Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan E...
 
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...
Analisis Pengaruh Equalization Grant dan Sumber Kemandiian Fiskal Terhadap Be...
 
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi Daerah
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi DaerahAnalisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi Daerah
Analisis Pengaruh Belanja Daerah terhadap Inflasi Daerah
 
Behavioral Research in Accounting
Behavioral Research in AccountingBehavioral Research in Accounting
Behavioral Research in Accounting
 
Surat perencanaan audit 2007(Audit Plan)
Surat perencanaan audit 2007(Audit Plan)Surat perencanaan audit 2007(Audit Plan)
Surat perencanaan audit 2007(Audit Plan)
 
Resume administrasi keuangan daearah
Resume administrasi keuangan daearahResume administrasi keuangan daearah
Resume administrasi keuangan daearah
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and Liabilities
 
Expense Theory
Expense TheoryExpense Theory
Expense Theory
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan KinerjaPemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan InvestigatifPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Investigatif
 
Slide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkapSlide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkap
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
 
Kuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarketKuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarket
 

Similar a Perencanaan Pemeriksaan Kinerja

Similar a Perencanaan Pemeriksaan Kinerja (20)

09. audit kinerja_ciptakarya
09. audit kinerja_ciptakarya09. audit kinerja_ciptakarya
09. audit kinerja_ciptakarya
 
Slide1-Konsep Pemkin.pptx
Slide1-Konsep Pemkin.pptxSlide1-Konsep Pemkin.pptx
Slide1-Konsep Pemkin.pptx
 
Konsep dasar audit man.pptx
Konsep dasar audit man.pptxKonsep dasar audit man.pptx
Konsep dasar audit man.pptx
 
Sia bab 10
Sia bab 10Sia bab 10
Sia bab 10
 
audit manajemen
audit manajemenaudit manajemen
audit manajemen
 
Pemeriksaan kinerja 1
Pemeriksaan kinerja 1Pemeriksaan kinerja 1
Pemeriksaan kinerja 1
 
Langkah audit manajemen
Langkah audit manajemenLangkah audit manajemen
Langkah audit manajemen
 
Audit manajemen
Audit manajemenAudit manajemen
Audit manajemen
 
Ppt. sia.10
Ppt. sia.10Ppt. sia.10
Ppt. sia.10
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
makalah bab 2 audit manajemen
 makalah bab 2 audit manajemen makalah bab 2 audit manajemen
makalah bab 2 audit manajemen
 
AUDIT-INTERNAL.pdf
AUDIT-INTERNAL.pdfAUDIT-INTERNAL.pdf
AUDIT-INTERNAL.pdf
 
Audit internal
Audit internalAudit internal
Audit internal
 
Kedua
KeduaKedua
Kedua
 
Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah audit
 
KAI JFA muda 2(1)(1).pptx
KAI JFA muda 2(1)(1).pptxKAI JFA muda 2(1)(1).pptx
KAI JFA muda 2(1)(1).pptx
 
Peer review guide [1]
Peer review guide [1]Peer review guide [1]
Peer review guide [1]
 
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makanan
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makananAudit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makanan
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makanan
 
audit-internal-rita.ppt
audit-internal-rita.pptaudit-internal-rita.ppt
audit-internal-rita.ppt
 
Makalah fix it audit 6 6-13
Makalah fix it audit 6 6-13Makalah fix it audit 6 6-13
Makalah fix it audit 6 6-13
 

Más de Deady Rizky Yunanto

Conceptual Framework in Accounting
Conceptual Framework in AccountingConceptual Framework in Accounting
Conceptual Framework in AccountingDeady Rizky Yunanto
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifDeady Rizky Yunanto
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerDeady Rizky Yunanto
 
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...
 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek... Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...Deady Rizky Yunanto
 
Manajemen Risiko - Context Settings
Manajemen Risiko - Context SettingsManajemen Risiko - Context Settings
Manajemen Risiko - Context SettingsDeady Rizky Yunanto
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoDeady Rizky Yunanto
 
Manajemen Risiko - Analisis Risiko
Manajemen Risiko - Analisis RisikoManajemen Risiko - Analisis Risiko
Manajemen Risiko - Analisis RisikoDeady Rizky Yunanto
 
Seminar Akuntansi Pemerintahan : Aset Lainnya
Seminar Akuntansi Pemerintahan : Aset LainnyaSeminar Akuntansi Pemerintahan : Aset Lainnya
Seminar Akuntansi Pemerintahan : Aset LainnyaDeady Rizky Yunanto
 
Leadership’s impact on the performance of organizations
Leadership’s impact on the performance of organizationsLeadership’s impact on the performance of organizations
Leadership’s impact on the performance of organizationsDeady Rizky Yunanto
 
Area Kunci Ditjen Perbendaharaan
Area Kunci Ditjen PerbendaharaanArea Kunci Ditjen Perbendaharaan
Area Kunci Ditjen PerbendaharaanDeady Rizky Yunanto
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalDeady Rizky Yunanto
 
Issue and Strategy about Implementation of Accrual Accounting According to IPSAS
Issue and Strategy about Implementation of Accrual Accounting According to IPSASIssue and Strategy about Implementation of Accrual Accounting According to IPSAS
Issue and Strategy about Implementation of Accrual Accounting According to IPSASDeady Rizky Yunanto
 
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...Deady Rizky Yunanto
 

Más de Deady Rizky Yunanto (17)

Conceptual Framework in Accounting
Conceptual Framework in AccountingConceptual Framework in Accounting
Conceptual Framework in Accounting
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
 
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...
 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek... Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ek...
 
Manajemen Risiko - Context Settings
Manajemen Risiko - Context SettingsManajemen Risiko - Context Settings
Manajemen Risiko - Context Settings
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
 
Manajemen Risiko - Analisis Risiko
Manajemen Risiko - Analisis RisikoManajemen Risiko - Analisis Risiko
Manajemen Risiko - Analisis Risiko
 
Manajemen Resiko PT KAI
Manajemen Resiko PT KAIManajemen Resiko PT KAI
Manajemen Resiko PT KAI
 
Manajemen Resiko Pelindo II
Manajemen Resiko Pelindo IIManajemen Resiko Pelindo II
Manajemen Resiko Pelindo II
 
Seminar Akuntansi Pemerintahan : Aset Lainnya
Seminar Akuntansi Pemerintahan : Aset LainnyaSeminar Akuntansi Pemerintahan : Aset Lainnya
Seminar Akuntansi Pemerintahan : Aset Lainnya
 
Leadership’s impact on the performance of organizations
Leadership’s impact on the performance of organizationsLeadership’s impact on the performance of organizations
Leadership’s impact on the performance of organizations
 
Area Kunci Ditjen Perbendaharaan
Area Kunci Ditjen PerbendaharaanArea Kunci Ditjen Perbendaharaan
Area Kunci Ditjen Perbendaharaan
 
Penganggaran Berbasis Kinerja
Penganggaran Berbasis KinerjaPenganggaran Berbasis Kinerja
Penganggaran Berbasis Kinerja
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
 
Issue and Strategy about Implementation of Accrual Accounting According to IPSAS
Issue and Strategy about Implementation of Accrual Accounting According to IPSASIssue and Strategy about Implementation of Accrual Accounting According to IPSAS
Issue and Strategy about Implementation of Accrual Accounting According to IPSAS
 
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...
Definition and Recognition of Revenue : Accrual Basis According to IPSAS and ...
 
COBIT 5
COBIT 5COBIT 5
COBIT 5
 

Último

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Último (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

Perencanaan Pemeriksaan Kinerja

  • 1.
  • 2. UU No. 15 Tahun 2004  Pemeriksaan Kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas.
  • 3. Ekonomi  meminimalkan biaya perolehan input untuk digunakan dalam proses, dengan tetap menjaga kualitas sejalan dengan prinsip dan praktik administrasi yang sehat dan kebijakan manajemen.
  • 4. Efisien  hubungan yang optimal antara input dan output.
  • 5. Efektivitas  berkaitan dengan hubungan antara output yang dihasilkan dengan tujuan yang dicapai (outcome). Efektif berarti output yang dihasilkan telah memenuhi tujuan yang telah ditetapkan
  • 6. mempersiapkan suatu program pemeriksaan sebagai dasar bagi pelaksanaan pemeriksaan sehingga pemeriksaan berjalan efisien dan efektif
  • 7. Tahapan perencanaan Pengidentifikasian Masalah Penentuan Area Kunci Penentuan Obyek, Tujuan dan Lingkup Pemeriksaan Kinerja Penetapan Kriteria Penyusunan Program Pemeriksaan (P2) dan Program Kerja Perorangan
  • 8.
  • 9. : Kegiatan Utama pemahaman atas rencana strategis dan kebijakan badan tentang pemeriksaan kinerja pemahaman atas entitas yang akan diperiksa
  • 10. Memahami rencana strategis dan kebijakan organisasi Memperoleh data, informasi, serta latar belakang organisasi, Mengetahui landasan hukum atas kegiatan organisasi Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada Memahami tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban yang diemban oleh organisasi
  • 11. Input Peraturan perundang-undangan terkait. Rencana strategis BPK dan kebijakan Badan tentang pemeriksaan kinerja. Laporan pemeriksaan sebelumnya. Rencana jangka panjang, rencana kerja dan anggaran, dan laporan tahunan entitas. Kebijakan entitas dan risalah yang berkaitan dengan entitas. Struktur organisasi, pedoman sistem, dan prosedur organisasi (SOP) dan petunjuk operasional.
  • 12. 1. Dapatkan dan pelajari rencana strategis BPK serta kebijakan Badan tentang pemeriksaan kinerja. 2. Pelajari sejarah dan latar belakang entitas 3. Reviu struktur organisasi dan uraian tugas atas entitas 4. Reviu hasil pemeriksaan sebelumnya 5. Analisis dokumen anggaran dari entitas 6. Analisis SOP dari entitas
  • 13. 7. Analisis AD/ART, RJP, dan RKA dari entitas 8. Jika diperlukan, lakukan observasi singkat di lokasi 9. Jika diperlukan, lakukan interviu manajemen 10. Reviu peraturan-peraturan yang mendasari program yang diperiksa, laporan kemajuan program, serta hambatan 11. Identifikasi dan reviu tujuan dan sasaran dari program yang diperiksa, kemudian teliti apakah dalam mencapai tujuan tersebut terdapat tolok ukur, standar, KPI untuk menentukan keberhasilan program tersebut.
  • 14. 12. inventarisasi tolok ukur, standar, atau KPI yang telah diterapkan oleh entitas 13. Teliti kemungkinan adanya hambatan yang dialami entitas dalam melaksanakan kewenangannya 14. Teliti kemungkinan adanya penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh entitas 15. Teliti kemungkinan adanya peraturan atau kebijakan pemerintah yang menghambat pencapaian tujuan entitas
  • 15. 16. Pelajari kemungkinan adanya batasan-batasan berdasarkan peraturan atau kebijakan institusi di atasnya 17. Reviu atas hasil-hasil studi yang telah dilakukan kelompok industri, kelompok _ profesional, dan kelompok-kelompok lain 18. Dapatkan dan inventarisasi isu-isu mutakhir tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh entitas, 19. Buatlah kesimpulan mengenai permasalahan yang berhasil diidentifikasi dalam tahap ini.
  • 16. Gambaran umum dari kegiatan/program dari entitas yang diperiksa yang antara lain meliputi input, proses, output, dan outcome. Hasil reviu peraturan perundang-undangan yang meliputi kewenangan, maksud dan tujuan, dan struktur organisasi. Informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja entitas. Kesimpulan umum tentang identifikasi masalah.
  • 17. Setiap langkah pada tahap pengidentifikasian masalah ini harus didokumentasikan dengan baik  KKP
  • 18.
  • 19. Area kunci (key area) adalah area, bidang atau kegiatan yang merupakan fokus audit dalam entitas
  • 20. Menilai sistem pengendalian pada intenitas. Menilai adanya peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan. Menilai adanya risiko kecurangan yang mungkin terjadi
  • 21. hasil kegiatan pengidentifikasian masalah hasil telaahan pemeriksa tentang kualitas SPI entitas hasil diskusi dengan pimpinan/manajemen entitas atau komite audit entitas hasil diskusi dengan personil satuan kerja pengawas intern dan meninjau ulang laporan hasil pemeriksaan intern
  • 22. peraturan dan perundang-undangan yang secara signifikan berpengaruh terhadap entitas hasil olahan database entitas yang dikelola oleh BPK. hasil kajian atau kumpulan informasi yang disediakan oleh unit nonpemeriksa BPK. hasil kuesioner, wawancara, observasi, dan metodologi pengumpulan data lainnya yang digunakan oleh pemeriksa dalam mengumpulkan data dan informasi dalam tahap perencanaan pemeriksaan ini
  • 23. mempertimbangkan kualitas pengendalian intern atas entitas/kegiatan/program yang akan diperiksa dengan menggunakan lima komponen SPI. melakukan penilaian atas pengaruh peraturan perundang-undangan yang signifikan terhadap entitas/kegiatan/program yang akan diperiksa. mengidentifikasi potensi terjadinya kecurangan.
  • 24. 1. Melakukan pendekatan terhadap lima komponen SPI yang dikemukakan oleh COSO, untuk melakukan perencanaan pemeriksaan, menilai risiko pemeriksaan, mengidentifikasi bukti pemeriksaan dan menilai kualitas sistem pengendalian pada objek audit. 2. Pengaruh peraturan perundang-undangan yang relevan terhadap apa yang hendak diperiksa dalam pemeriksaankinerja perlu diidentifikasi oleh pemeriksa dalam tahapperencanaan pemeriksaan.
  • 25. 3. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari dua kegiatan di atas dan input dari tahap identifikasi masalah, pemeriksa berupaya untuk mengidentifikasi risiko terjadinya kecurangan yang mungkin mempengaruhi hasil pemeriksaan. Informasi yang diperoleh oleh pemeriksa kemudian diidentifikasi sehingga dapat dihasilkan suatu prosedur untuk meyakinkan bahwa kecurangan tersebut akan dapat dideteksi
  • 26. 4. Setelah mengidentifikasi masalah, mempertimbangkan SPI,pengaruh peraturan perundang-undangan yang signifikan, danpotensi terjadinya kecurangan, kemudian pemeriksa dapatmenentukan beberapa area kunci sebagai bahan usulpemeriksaan yang akan diajukan dalam Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP)
  • 27. 5. Untuk membantu pemeriksa dalam menentukanarea kunci yang akan dipilih menjadi obyek pemeriksaan,pemeriksa dapat menggunakan faktor pemilihan, yaitu: a) Risiko Manajemen b) Signifikansi Suatu Program c) Dampak Audit d) Auditabilitas
  • 28. 6. Area-area kunci yang telah ditentukan, kemudian diberiurutan prioritas (untuk dipilih atau tidak) berdasarkan hasilanalisis dengan menggunakan faktor pemilihan. Selanjutnya,dengan mempertimbangkan sumber daya pemeriksaan yangada, area kunci dipilih berdasarkan urutan prioritas yangtelah ditetapkan.
  • 29. Output dari kegiatan penilaian terhadap area kunci ini adalah teridentifikasikannya area-area kunci yang menjadi fokuspemeriksaan. Berdasarkan data dan area kunci yang telah dipilihdan sumber daya pemeriksaan yang ada, satuan kerja (satker)pemeriksa dapat menyusun RKP.
  • 30. Seluruh pengkajian pemeriksa mengenai tahap penentuan areakunci di tingkat entitas harus didokumentasikan. Tim dapat mengembangkan suatu template yang membantu pendefinisian pengendalian internal dan risiko kecurangan di dalam suatuentitas dalam rangka penentuan area kunci yang terdokumentasisebagai KKP
  • 31.
  • 32. Tujuan pemeriksaan mengungkapkan apa yang ingin dicapai dari pemeriksaan tersebut Lingkup pemeriksaan adalah batas pemeriksaan dan harus terkait langsung dengan tujuan pemeriksaan Objek pemeriksaan adalah program/ kegiatan yang akan diperiksa
  • 33. membantu dalam mengidentifikasikan masalah-masalah membantu dalam menyiapkan parameter atau ukuran pembatasan pemeriksaaan mempermudah dalam mengambil kesimpulan
  • 34. Output dari Kegiatan Pengidentifikasian Masalah. Output dari Kegiatan Penentuan Area Kunci
  • 35. 1. Menentukan Obyek Pemeriksaan 2. Menentukan tujuan pemeriksaan 3. Menentukan lingkup pemeriksaan luas sasaran pemeriksaan yang akan dilakukan permasalahan yang akan diperiksa waktu pemeriksaan
  • 36. didasarkan informasi dari proses sebelumnya Lakukan perubahan dalam lingkup pemeriksaan diharuskan Apabila perintah pemeriksaan menentukan lingkup secara luas, pemeriksa harus merincinya secara lebih khusus
  • 37. Tujuan pemeriksaan  tujuan umum dan tujuan khusus Lingkup pemeriksaan meliputi: ○ Area kunci ○ Periode waktu yang akan diperiksa. ○ Aspek kinerja yang diperiksa
  • 38.
  • 39. Standar ukuran harapan mengenai apa yang seharusnya terjadi, praktik terbaik, dan benchmarks - SPKN
  • 40. dasar komunikasi bagi pemeriksa dasar komunikasi dengan entitas diperiksa menghubungkan tujuan pemeriksaan dengan program pemeriksaan dasar pengumpulan data dan penyusunan prosedur pemeriksaan dasar penentuan temuan
  • 41. output dari tahap sebelumnya standar atau norma yang dikembangkan entitas pendapat ahli kriteria yang digunakan sebelumnya kriteria yang digunakan institusi pemeriksa lain kinerja tahun sebelumnya dokumen perencanaan awal anggaran entitas kinerja entitas lain yang sejenis
  • 42. Informasi tersebut dapat diperoleh: tenaga ahli laporan pemeriksaan sebelumnya dokumen anggaran laporan kinerja entitas sejenis laporan hasil studi kelayakan yang disetujui jurnal ilmiah, buku, teks hasil kuesioner, wawancara, observasi
  • 43. Apakah entitas sudah memiliki kriteria Apakah kriteria telah sesuai karakteristik Pemeriksa dapat mengembangkan sendiri kriteria Pemeriksa perlu mengkomunikasikan kriteria yang akan digunakan dengan manajemen entitas
  • 44. Kelompok kriteria Jenis kriteria Deskripsi ringkas Satuan pengukuran Sumber data Standar ukuran kinerja Tanggapan entitas
  • 45.
  • 46. Perencanaan Pemeriksaan Kinerja 1. Identifikasi masalah 2. Penentuan area Kunci 3. Penentuan obyek, tujuan & lingkup Pemeriksaan Kinerja 4. Penetapan Kriteria 5. Penyusunan P2 dan PKP Penyusunan Program Pemeriksaan dan Program Kerja Perorangan Program Pemeriksaan berisi tujuan pemeriksaan dan prosedur pemeriksaan untuk mencapai tujuan pemeriksaan
  • 47. Syarat Program Pemeriksaan (P2) yang memadai: Program pemeriksaan yang efektif akan sangat membantu dalam mendapatkan bukti pemeriksaan yang memadai untuk mendukung temuan pemeriksaan. Bukti pemeriksaan mempunyai peran yang sangat penting terhadap keberhasilan pelaksanaan pemeriksaan dan oleh karenanya harus mendapat perhatian pemeriksa sejak tahap perencanaan pemeriksaan sampai dengan akhir proses pemeriksaan Program pemeriksaan dikatakan memadai jika mampu memenuhi aspek-aspek penting pemeriksaan, disusun berdasar informasi pendukung yang jelas dan cermat, memberikan panduan dalam melaksanakan pengujian secara efektif, membantu dalam pengumpulan bukti yang cukup, dapat diandalkan, dan relevan untuk mendukung opini/pernyataan pendapat dan mencapai tujuan pemeriksaan.
  • 48. menetapkan hubungan yang jelas antara tujuan pemeriksaan, metodologi pemeriksaan, dan kemungkinankemungkinan pekerjaan lapangan yang harus dikerjakan; mengidentifikasikan dan mendokumentasikan prosedurprosedur pemeriksaan yang harus dilaksanakan; dan memudahkan supervisi dan reviu.
  • 49. 1) output dari masing-masing tahap perencanaan pemeriksaan; 2) Rencana Kerja Pemeriksaan (RKP); 3) Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN); 4) Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP); dan 5) pengarahan khusus pimpinan.
  • 50. Berupa program pemeriksaan yang memuat: 1) dasar pemeriksaan; 2) standar pemeriksaan; 3) organisasi/program/fungsi pelayanan publik yang diperiksa; 4) tahun anggaran yang diperiksa; 5) identitas dan data umum yang diperiksa; 6) alasan pemeriksaan; 7) jenis pemeriksaan; 8) tujuan pemeriksaan; 9) sasaran pemeriksaan; 10) metodologi pemeriksaan; 11) kriteria pemeriksaan; 12) langkah atau prosedur pemeriksaan; dan 13) Program Kerja Perorangan
  • 51. Berdasarkan program pemeriksaan tersebut Ketua Tim akan membagi langkah-langkah pemeriksaan kepada setiap anggota tim. Anggota tim diharuskan menerjemahkan langkah tersebut ke dalam kegiatan individu yang lebih rinci dan relevan, sesuai dengan batasan dan tanggung jawab yang ditetapkan dalam program pemeriksaan.
  • 52. Program Kerja Perorangan (PKP) merupakan alokasi kegiatan pemeriksaan yang akan dilaksanakan berdasarkan P2, yang disusun oleh Anggota Tim dan diajukan kepada Ketua Tim untuk direviu dan disetujui oleh Ketua Tim, setelah memperhatikan pertimbangan pengendali teknis. Manfaat PKP antara lain: 1. Untuk memperjelas prosedur atau langkah-langkah pemeriksaan yang harus dilakukan oleh anggota tim; 2. Untuk memastikan kelengkapan data yang harus diperoleh dalam kurun waktu pemeriksaan; 3. Sebagai dasar Ketua Tim dan Pengendali Teknis untuk memantau pekerjaan lapangan yang dilakukan/tidak dilakukan oleh Anggota Tim; 4. Sebagai batasan tanggung jawab Anggota Tim terhadap hasil pemeriksaan; 5. Sebagai bahan pembelajaran bagi pemeriksa lain yang memeriksa entitas/program/kegiatan sejenis; 6. Sebagai bahan penilaian kinerja individu pemeriksa terkait tugas pemeriksaan.
  • 53. Lanjutan… Penyusunan Program Kerja Perorangan Sampai dengan saat ini, BPK belum memiliki format standar dalam menyusun PKP Pemeriksaan Kinerja. Praktik yang dilakukan adalah dengan menerjemahkan langkah-langkah pemeriksaan ke dalam kegiatan yang spesifik yang harus dilakukan Anggota Tim, seperti kriteria pemeriksaan yang harus diuji, teknik pemerolehan dan pengujian data, sumber bukti yang harus dikunjungi/dianalisa dan waktu pelaksanaannya. Ilustrasi kondisi tersebut, dapat dilihat dalam format PKP adalah sebagai berikut:
  • 54.