2. Pengertian
Imunologi..
• Imunologi adalah ilmu
yang mempelajari
mengenai sistem
kekebalan tubuh/imunitas
• Imunitas atau kekebalan
adalah sistem mekanisme
pada organisme yang
melindungi tubuh
terhadap pengaruh
biologis luar dengan
mengidentifikasi dan
membunuh patogen serta
sel tumor.
3. Fungsi Imunitas
Penangkal benda asing yang
masuk ke dalam tubuh;
Melindungi tubuh dari invasi
penyebab penyakit
menghancurkan dan
menghilangkan substansi asing
yang masuk ke dalam tubuh;
Untuk keseimbangan fungsi tubuh
terutama menjaga keseimbangan
komponen tubuh yang telah tua;
Sebagai pendeteksi adanya sel-sel
abnormal, termutasi atau ganas,
serta menghancurkannya;
Menghilangkan jaringan atau sel
yg mati atau rusak untuk
perbaikan jaringan.;
4. Ada 2 jenis:
Kekebalan alam (natural immunity), merupakan mekanisme pertama
yang akan terjadi saat infeksi
berlangsung, terjadi secara cepat
terhadap infeksi mikrobia, dan
terjadi antara jam ke-0 sampai jam
ke-12 infeksi.
immunity terjadi karena tubuh dapat mengenali
struktur mikroba yang masuk, bisa karena
sebelumnya mikroba tersebut sudah pernah
menginfeksi tubuh, atau karena struktur mikroba
tersebut mirip seperti struktur mikroba lain yang
pernah menginfeksi tubuh. Kelemahan dari
mekanisme ini adalah tidak dapat mengenali struktur
yang sama sekali baru menginfeksi tubuh.
5. Kekebalan didapat
(adaptive immunity)
Mekanisme ini terjadi sekitar 1 hingga
5 hari setelah infeksi. Secara singkat,
makanisme ini akan mencoba
membuat "ingatan" baru tentang
struktur benda asing yang masuk ke
tubuh, kemudia bereaksi untuk
menghalau benda asing tersebut. Sel
yang terlibat pada mekanisme ini
adalah limfosit, baik sel T limfosit
maupun sel B limfosit.
6. Imunisasi merupakan investasi
kesehatan masa depan karena
pencegahan penyakit melalui
imunisasi merupakan cara
perlindungan terhadap infeksi
yang paling efektif dan jauh
lebih murah dibanding
mengobati seseorang apabila
telah jatuh sakit dan harus
dirawat di rumah sakit.
Vaksin merupakan salah satu
‘keajaiban’ dalam dunia
kedokteran. Sebelum era
imunisasi, banyak sekali
manusia yang meninggal pada
muda akibat penyakit infeksi.
Akhirnya, ditemukan vaksin,
yang berhasil menyelamatkan
ratusan juta manusia dari
kematian pada usia muda.
Itulah sebabnya mengapa
imunisasi bukan sekadar upaya
strategis di bidang kesehatan,
namun juga upaya
kemanusiaan.
7. Jenis-
jenis,
Dosis,
Jumlah,
Pemberian
dan Efek
Samping
Imunisasi
ada dua skema rekomendasi imunisasi.
1. skema imunisasi dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, yakni
Program Pengembangan Imunisasi
(PPI), disebut imunisasi wajib, yang
terdiri dari vaksin BCG, polio tetes
minum (polio oral), DPT, hepatitis B
dan campak.
2. Vaksin yang belum masuk dalam
daftar imunisasi PPI dan tidak
disubsidi pemerintah, sehingga
disebut tidak wajib atau ‘hanya’
dianjurkan saja. Seperti vaksinnya,
seperti HiB (Haemophilus influenza
type B), MMR (Measles, Mumps,
Rubella), tifus, Hepatitis A, PCV
(Pneumococcal), HPV (Human
Papillomavirus), dan lain-lain.
8. BCG
Vaksin BCG diberikan pada bayi sejak
lahir, untuk mencegah penyakit TBC. Jika
bayi sudah berumur lebih dari tiga bulan,
harus dilakukan uji tuberkulin terlebih
dulu. BCG dapat diberikan apabila hasil
uji tuberkulin negatif.
Pemberian vaksin BCG
• Umur: 0 – 11 bulan
• Dosis: 0,05 cc
• Cara pemberian: Intrakutan, lengan
kanan
• Jumlah suntikan: Satu kali
BCG
Efek samping :
Reaksi Normal
Bakteri BCG ditubuh bekerja dengan sangat lambat.
Setelah 2 minggu terjadi pembengkakan kecil merah di
tempat penyuntikan dengan garis tengah 10 mm,
kemudian, pembengkakan menjadi abses kecil yang
menjadi luka, jangan berikan obat apapun dan biarkan
terbuka atau ditutup dengan kasa kering. Luka tersebut
akan sembuh dan meninggalkan jaringan parut tengah 3-7
mm.
Reaksi Berat
terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses
yang lebih dalam, kadang juga terjadi pembengkakan di
kelenjar limfe pada leher / ketiak, hal ini disebabkan
kesalahan penyuntikan yang terlalu dalam dan dosis yang
terlalu tinggi.
Reaksi yang lebih cepat
Jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap TBC,
proses pembengkakan mungkin terjadi lebih cepat dari 2
minggu, ini berarti anak tersebut sudah mendapat
imunisasi BCG atau kemungkinan anak tersebut telah
terinfeksi BCG.
9. Hepatitis B
Hepatitis B diberikan tiga kali. Yang
pertama dalam waktu 12 jam setelah
lahir. Imunisasi ini dilanjutkan saat
bayi berumur 1 bulan, kemudian
diberikan lagi saat 3-6 bulan.
Cara pemberian vaksin Hepatitis B
• Umur : Mulai umur 0 bulan
• Dosis : 0, 5 cc / pemberian
• Cara pemberian : Suntikan IM
pada bagian luar
• Jumlah suntikan : 3 x
• Selang pemberian : 3 dosis dengan
jarak suntikan 1 bulan dan 5
bulan.
Efek samping : tidak ada
10. Polio
Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama
setelah lahir. Selanjutnya vaksin ini
diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4,
dan 6 bulan. Pemberian vaksin ini dulang
pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
Cara pemberian vaksin polio.
• Umur : 0 – 11 bulan
• Dosis : 2 tetes
• Cara pemberian : Meneteskan ke
dalam mulut
• Selang waktu : Berikan 4 x dengan jarak
minimal 4 minggu.
• Efek samping : Bila anak sedang diare
ada kemungkinan vaksin tidak bekerja
dengan baik karena ada gangguan
penyerapan vaksin oleh usus akibat
diare berat.
11. DTP
DTP diberikan untuk mencegah tiga macam
penyakit sekaligus, yaitu Difteri, Tetanus, dan
Pertusis. Vaksin ini diberikan pertama kali saat
bayi berumur lebih dari enam minggu. Lalu saat
bayi berumur 4 dan 6 bulan. Ulangan DTP
diberikan umur 18 bulan dan 5 tahun.
Pemberian vaksin DPT
• Umur : 2 – 11 bulan
• Dosis : 0,05 cc
• Cara pemberian : Intra Muskular / Sub Cutan,
jumlah suntikan : 3 x
• Selang pemberian : Minimal 4 minggu
• Efek samping :
1) Panas
2) Rasa sakit didaerah suntikan
3) Peradangan
4) Kejang-kejang
12. Campak
Campak pertama kali diberikan saat anak
umur 9 bulan. Campak-2 diberikan pada
program BIAS SD kelas 1, umur 6 tahun.
Cara pemberian vaksin.
• Umur : 9 bln.
• Dosis : 0, 5 cc
• Cara pemberian: Suntikan secara IM di
lengan kiri atas
• Jumlah suntikan : 1 x dapat diberikan
bersamaan dengan pemberian vaksin lain
tapi tidak dicampur dalam 1 semprit.
• Efek samping vaksin campak : panas dan
kemerahan. Anak-anak mungkin panas
selama 1 – 3 hari setelah 1 minggu
penyuntikan, kadang disertai kemerahan
seperti penderita campak ringan.
13.
14. Macam-macam Imunisasi Yang
Dianjurkan
1. Hib
Pemberian vaksin ini bermanfaat untuk
melindungi tubuh dari virus Haemophilus
influenza type B, yang bisa menyebabkan
meningitis, pneumonia, dan epiglotitis (infeksi
pada katup pita suara dan tabung suara). Waktu
pemberiannya yaitu pada anak umur
2, 4, 6, dan 15 bulan.
15. 2. Pneumokokus (PCV)
Pemberian vaksin ini
bermanfaat untuk
melindungi tubuh dari
bakteri pnemukokus yang
bisa menyebabkan
meningitis, pneumonia, dan
infeksi telinga. Waktu
pemberiannya pada umur 2,
4, 6 bulan, serta antara 12 -
15 bulan. Kalau belum
diberikan hingga usia anak
di atas 1 tahun, PCV hanya
diberikan dua kali dengan
interval 2 bulan. Jika usia
anak sudah 2 - 5 tahun, PCV
hanya diberikan 1 kali.
3. Influenza
Pemberian vaksin ini
bermanfaat untuk
melindungi tubuh dari
beberapa jenis virus
influenza. Waktu
pemberiannya setahun
sekali sejak usia 6 bulan.
Bisa terus diberikan hingga
dewasa. Untuk usia di atas 2
tahun, vaksin bisa diberikan
dalam bentuk semprotan
pada saluran pernapasan.
16. 4. MMR (Measles, Mumps,
Rubella)
Pemberian vaksin ini
bermanfaat untuk melindungi
tubuh dari virus campak,
gondok, dan rubella (campak
Jerman). Waktu pemberiannya
pada usia 15 bulan, dan
diulang saat anak berusia 6
tahun. Vaksin ini bisa diberikan
pada umur 12 bulan, jika
belum mendapat campak di
usia 9 bulan.
5. Tifoid
Pemberian vaksin ini
bermanfaat untuk melindungi
tubuh dari bakteri Salmonella
typhi yang menyebabkan
demam tifoid (tifus). Waktu
pemberiannya pada umur di
atas 2 tahun, dan diulang
setiap 3 tahun. Terdapat dua
jenis, yaitu oral dan suntik.
Tifoid oral diberikan pada anak
di atas 6 tahun.
17. 6. Hepatitis A
Pemberian vaksin ini
bermanfaat untuk
melindungi tubuh dari virus
Hepatitis A, yang
menyebabkan penyakit hati.
Waktu pemberian pada
umur di atas 2 tahun, dua
kali dengan interval 6 - 12
bulan.
7. HPV (Humanpapilloma
Virus)
Pemberian vaksin ini
bermanfaat untuk
melindungi tubuh dari
Humanpapilloma Virus yang
menyebabkan kanker mulut
rahim. Waktu pemberian
pada anak umur di atas 10
tahun, diberikan 3 kali
dengan jadwal 0, 1-2 bulan
kemudian, serta 6 bulan
kemudian.
18. Cara Kerja Vaksin
Vaksin berfungsi membantu tubuh mempersiapkan diri untuk
melawan penyakit.
Pada dasarnya, vaksin memberi tubuh semacam “bocoran”
karakteristik bakteri, virus, atau racun tertentu sehingga
memungkinkan tubuh untuk belajar bagaimana cara
mempertahankan diri. Jika tubuh pada akhirnya diserang oleh
patogen tertentu setelah vaksin diberikan, maka sistem
kekebalan tubuh sudah siap untuk melawan serangan
tersebut.
Ketika patogen lemah atau yang telah mati diperkenalkan ke
dalam aliran darah, sel B tubuh akan langsung bekerja. Sel B
adalah sel-sel yang bertanggung jawab memerangi patogen
penyebab penyakit. Setelah sel B dirangsang untuk bertindak,
antibodi kemudian terbentuk sehingga tubuh
mengembangkan kekebalan terhadap patogen tertentu.