2. Definisi kebutuhan aktifitas
(mobilisasi)
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak di
mana manusia memerlukannya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat
melakukan kegiatan dengan bebas (kosier, 1989).
Kebutuhan Aktivitas (Mobilisasi) adalah kemampuan
seseorang untuk berjalan bangkit berdiri dan kembali ke
tempat tidur, kursi, kloset duduk, dan sebagianya disamping
kemampuan mengerakkan ekstermitas atas. (Hincliff, 1999).
3. Tujuan dari mobilisasi
1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia
2. Mencegah terjadinya trauma
3. Mempertahankan tingkat kesehatan
4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran
sehari ± hari
5. Mencgah hilangnya kemampuan fungsi tubuh
ketahanan otot dan kekuatan otot.
4. Faktor yang mempengaruhi Mobilisasi
1. Gaya hidup
2. Prosespenyakit daninjuri
3. Kebudayaan
4. Tingkatenergy
5. Usia dan statusperkembangan
5. jenis-Jenis Mobilisasi
Mobilisasi penuh
Mobilisasi penuh merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak
secara penuh dan bebas.
Mobilisasi sebagian
Mobilisasi sebagian merupakan kemampuan seseorang untuk
bergerak dengan batasan yang jelas sehingga tidak mampu bergerak
secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motoris dan
sensoris pada area tubuhnya.
Mobilisasi sebagian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Mobilisasi sebagian temporer merupakan kemampuan individu
untuk bergerak dengan batasan yang sifatr.ya sementara.
b. Mobilisasi sebagian permanen merupakan kemampuan individu
untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya tetap.
6. Pengaturan posisi
• Posisi Fowler
Posisi setengah duduk atau duduk, bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan.
• Posisi Sim
Posisi miring ke kanan atau ke kiri.
• Posisi Trendelenburg
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan
bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.
7. continue
Posisi Dorsal Recumbent
Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut
fleksi (ditarik atau direnggangkan) diatas tempat
tidur.
Posisi Litotomi
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat
kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut.
Posisi Genu Pektoral
Posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada bagian atas tempat tidur.
8. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN
DALAM KEBUTUHAN AKTIVITAS
Tulang
Tulang merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi, yaitu fungsi
mekanis untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagai
otot, fungsi sebagai tempat penyimpanan mineral khususnya
kalsium dan fosfor
Otot dan Tendom
Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh
bergerak sesuai dengan keinginan. Otot memiliki origo dan insersi
tulang, serta dihubungkan dengan tulang melalui tendon
Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan
tulang.
9. Continue..
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otak
dan modula spinalis) dan sistem saraf tepi
(percabangan dari sistem saraf pusat). Setiap saraf
memiliki somatic dan otonom.
Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih ujung tulang
bertemu. Sendi membuat segmentasi dari rangka tubuh
dan memungkinkan gerakan antar segemen dan berbagai
derajat pertumbuhan tulang.
10. KEBUTUHAN IMOBILITAS
• Imobilitas atau imobilisasi merupakan
keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karena kondisi yang
mengganggu pergerakan (aktivitas), misalnya
mengalami trauma tulang belakang, cidera
otak berat disertai fraktur pada ekstremitas,
dan sebagainya.
11. Jenis Imobilitas
• Imobiltas fisik, merupakan pembatasan untuk
bergerak secara fisik dengan tujuan mencegah
terjadinya gangguan komplikasi pergerakan
• Imobilitas intelektual, merupakan keadaan
dimana mengalami keterbatasan berpikir
• Imobilitas emosional, yakni keadaan ketika
mengalami pembatasan secara emosional
karena adanya perubahan secara tiba-tiba
dalam menyesuaikan diri.
12. Perubahan Sistem Tubuh Akibat
Imobilitas
Perubahan Metabolisme
Secara umum imobilitas dapat mengganggu metabolisme
secara normal.
Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sebagai
dampak dari imobilitas akan mengakibatkan persediaan
protein menurun dan konsentrasi protein serum berkurang
Gangguan Pengubahan Zat Gizi
Terjadinya gangguan zat gizi yang disebabkan oleh
menurunnya pemasukan protein dan kalori dapat
mengkibatkan pengubahan zat-zat makanan pada tingkat sel
menurun.
13. Continue...
Gangguan Fungsi Gastrointestinal Imobilitas
Imobilitas dapat menyebabkan gangguan fungsi
gastrointestinal. Hal ini desebabkan imobilitas dapat
menurunkan hasil makanan yang dicerna
Perubahan Sistem Pernafasan
Akibat imobilitas, kadar hemoglobin menurun, ekspansi
paru menurun, dan terjadinya lemah otot yang dapat
menyebabkan proses metabolisme terganggu.
Perubahan Kardiovaskuler
Perubahan sistem ini akibat imobilitas antara lain dapat
berupa hipotensi ortostatik, meningkatnya kerja
jantung dan terjadinya pembentukan trombus.
14. Continue...
Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Gangguan Muskular. Yakni menurunnya massa otot sebagai dampak
imobilitas secara langsung.
Perubahan Sistem Integumen
Hal ini terjadi berupa penurunan elastisitas kulit karena menurunnya
sirkulasi darah
Perubahan Eliminasi
Misalnya penurunan jumlah urine yang mungkin disebabkan
kurangnya asupan dan penurunan curah jantung, sehingga aliran
darah renal dan urine berkurang.
Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku sebagai akibat imobilitas antara lain, timbulnya
rasa bermusuhan, bingung, cemas, emosional tinggi, depresi,
perubaha siklus tidur dan menurunnya koping mekanisme.
15. POSTUR TUBUH
Bayi: sistem muskuloskeletal bayi bersifat fleksibel.
Ekstremitas lentur dan persendian memiliki ROM lengkap.
Posturnya kaku karena kepala dan tubuh bagian atas dibawa
ke depan dan tidak seimbang sehingga mudah terjatuh.
Batita: kekakuan postur tampak berkurang, garis pada
tulang belakang servikal dan lumbal lebih nyata
Balita dan anak sekolah: tulang-tulang panjang pada lengan
dan tungkai tumbuh. Otot ,ligamen, dan tendon menjadi
lebih kuat, berakibat pada perkembangan postur dan
peningkatan kekuatan otot. Koordinasi yang lebih baik
memungkinkan anak melakukan tugas-tugas yang
membutuhkan keterampilan motorik yang baik
16. Continue...
Remaja: remaja putri biasanya tumbuh dan berkembang lebih dulu
dibanding yang laki-laki. Pinggul membesar, lemak disimpan di
lengan atas, paha, dan bokong. Perubahan laki-laki pada bentuk
biasanya menghasilkan pertumbuhan tulang panjang dan
meningkatnya massa otot. Tungkai menjadi lebih panjang dan
pinggul menjadi lebih sempit Perkembangan otot meningkat di
dada, lengan, bahu, dan tungkai atas.
Dewasa: postur dan kesegarisan tubuh lebih baik. Perubahan normal
pada tubuh dan kesegarisan tubuh pada orang dewasa terjadi
terutama pada wanita hamil. Perubahan ini akibat dari respon
adaptif tubuh terhadap penambahan berat dan pertumbuhan fetus.
Pusat gravitasi berpindah ke bagian depan. Wanita hamil bersandar
ke belakang dan agak berpunggung lengkung. Dia biasanya
mengeluh sakit punggung.
Lansia: kehilangan progresif pada massa tulang total terjadi pada
orangtua.
17. KEBUTUHAN MEKANIKA TUBUH DAN
AMBULASI
Mekanika tubuh adalah usaha koordinasi dari
muskuskeletal dan sistem saraf untuk
mempertahankan keseimbangan yang tepat.
Prinsip Mekanika Tubuh
1. Gravitasi. Memandang gravitasi sebagai sumbu
dalam pergerakan tubuh.
2. Keseimbangan. Keseimbangan dicapai dengan
mempertahankan posisi garis gravitasi diantara
garis gravitasi dan pusat tumpuan.
18. Pergerakan Dasar dalam Mekanika
Tubuh
Gerakan ( ambulating ). Gerakan yang benar dapat
membantu mempertahankan keseimbangan tubuh.
Menahan ( squatting ). Dalam melakukan pergantian,
posisi menahan selalu berubah.
Menarik ( pulling ).menarik dengan benar akan
memudahkan untuk memindahkan benda.
Mengangkat ( lifting ). Mengangkat merupakan
pergerakan daya tarik.
Memutar ( Pivoting ) merupakan gerakan untuk
memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang
belakang.
19. Faktor –faktor yang
Mempengaruhi Mekanika Tubuh
Status Kesehatan. Terjadi penurunan koordinasi yang disebabkan oleh
penyakit berupa berkurangya melakukan aktifitas sehari-hari.
Nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan
memudahkan terjadi penyakit.contoh: tubuh yang kekurangan kalsium
akan lebih mudah fraktur.
Emosi. Kondisi psikologi seseorang dapat mudah memudahkan perubahan
perilaku yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan
ambulasi yang baik.
Situasi dan Kebiasaan. Situasi dan kebiasaan yang dilakukan sesorang
misalnya sering mengangkat benda-benda yang berat.
Gaya Hidup. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress
dan kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam
beraktifitas.
Pengetahuan. Pengetahuan yang baik dalam pengguanaan mekanika
tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan
benar, sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan
20. Dampak Mekanik Tubuh yang Salah
• Terjadi ketegangan sehingga memudahkan
timbulnya kelelahan dan gangguan dalam
system muskuloskletal
• Resiko terjadi kecelakaan pada system
musculoskeletal. Seseorang salah berjongkok
atau berdiri akan mudah terjadi kelainan pada
tulang veterbra.
21. MASALAH-MASALAH PADA
KEBUTUHAN MOBILISASI
a) Masalah muskuloskeletal
Menurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur,
penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit.
b) Masalah urinari
Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran
kemih dan inkontinentia urine.
c) Masalah gastrointestinal
Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan
konstipasi.
d) Masalah respirai
Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas,
ketidak seimbangan asam basa (CO2 O2).
e) Masalah kardiofaskuler
Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.
22. Upaya mencegahkan terjadinya
masalah akibat kurangnya
mobilisasi antara lain :1. Perbaikan status gisi
2. Memperbaiki kemampuan monilisasi
3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif
4. Mempertahankan posisi tubuh dengan
benar sesuai dengan bady aligmen (Struktur
tubuh).
5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara
periodik (mobilisasi untuk menghindari
terjadinya dekubitus / pressure area akibat
tekanan yang menetap pada bagian tubuh.
23. PROSES KEPERAWATAN
pengkajian
ekstremitas
• Tanyakan klien tentang
• persepsinya terhadap nyeri
• Tanyakan klien tentang daya
• tahan dan toleransi aktivitas
diagnosa
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan:
• - Kesegarisan tubuh yang buruk
• - Penurunan mobilisasi
24. Continue...
perencanaan
• Klien akan mencapai ROM normal (fleksi dan
ekstensi 1800) bahu kiri dalam 4 bulan
• Hasil yang diharapkan:
• Klien akan ROM pada kesatuan ekstremitas atas
• Klien akan menunjukkan aktivitas perawatan diri
menggunakan lengan kiri dalam 2 hari
• Klien akan mengikuti program latihan secara
teratur pada saat pulang
25. Continue..
implementasi
Kriteria dasar cara mengangkat berikut ini:
1. Posisi berat. Berat yang akan diangkat sebaiknya sedekat mungkin
dengan pengangkat.
Tempatkan obyek sedemikian rupa sehingga menggunakan kekuatan
mengangkat yang dimilikiperawat
2. Tinggi obyek. Tinggi yang paling baik untuk diangkat sebaiknya
vertikal yaitu sedikit di atas
EVALUASI
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk
mengatasi gangguan postur tubuh adalah tidak terjadi erubahan
atau kesalahan dalam postur tubuh, dan pasien mampuberaktivitas
dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.