SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
KEBUTUHAN AKTIVITAS
(MOBILISASI)
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
Definisi kebutuhan aktifitas
(mobilisasi)
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak di
mana manusia memerlukannya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat
melakukan kegiatan dengan bebas (kosier, 1989).
Kebutuhan Aktivitas (Mobilisasi) adalah kemampuan
seseorang untuk berjalan bangkit berdiri dan kembali ke
tempat tidur, kursi, kloset duduk, dan sebagianya disamping
kemampuan mengerakkan ekstermitas atas. (Hincliff, 1999).
Tujuan dari mobilisasi
1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia
2. Mencegah terjadinya trauma
3. Mempertahankan tingkat kesehatan
4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran
sehari ± hari
5. Mencgah hilangnya kemampuan fungsi tubuh
ketahanan otot dan kekuatan otot.
Faktor yang mempengaruhi Mobilisasi
1. Gaya hidup
2. Prosespenyakit daninjuri
3. Kebudayaan
4. Tingkatenergy
5. Usia dan statusperkembangan
jenis-Jenis Mobilisasi
 Mobilisasi penuh
Mobilisasi penuh merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak
secara penuh dan bebas.
 Mobilisasi sebagian
Mobilisasi sebagian merupakan kemampuan seseorang untuk
bergerak dengan batasan yang jelas sehingga tidak mampu bergerak
secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motoris dan
sensoris pada area tubuhnya.
Mobilisasi sebagian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Mobilisasi sebagian temporer merupakan kemampuan individu
untuk bergerak dengan batasan yang sifatr.ya sementara.
b. Mobilisasi sebagian permanen merupakan kemampuan individu
untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya tetap.
Pengaturan posisi
• Posisi Fowler
Posisi setengah duduk atau duduk, bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan.
• Posisi Sim
Posisi miring ke kanan atau ke kiri.
• Posisi Trendelenburg
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan
bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.
continue
Posisi Dorsal Recumbent
Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut
fleksi (ditarik atau direnggangkan) diatas tempat
tidur.
Posisi Litotomi
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat
kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut.
Posisi Genu Pektoral
Posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada bagian atas tempat tidur.
SISTEM TUBUH YANG BERPERAN
DALAM KEBUTUHAN AKTIVITAS
 Tulang
Tulang merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi, yaitu fungsi
mekanis untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagai
otot, fungsi sebagai tempat penyimpanan mineral khususnya
kalsium dan fosfor
 Otot dan Tendom
Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh
bergerak sesuai dengan keinginan. Otot memiliki origo dan insersi
tulang, serta dihubungkan dengan tulang melalui tendon
 Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan
tulang.
Continue..
 Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otak
dan modula spinalis) dan sistem saraf tepi
(percabangan dari sistem saraf pusat). Setiap saraf
memiliki somatic dan otonom.
 Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih ujung tulang
bertemu. Sendi membuat segmentasi dari rangka tubuh
dan memungkinkan gerakan antar segemen dan berbagai
derajat pertumbuhan tulang.
KEBUTUHAN IMOBILITAS
• Imobilitas atau imobilisasi merupakan
keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karena kondisi yang
mengganggu pergerakan (aktivitas), misalnya
mengalami trauma tulang belakang, cidera
otak berat disertai fraktur pada ekstremitas,
dan sebagainya.
Jenis Imobilitas
• Imobiltas fisik, merupakan pembatasan untuk
bergerak secara fisik dengan tujuan mencegah
terjadinya gangguan komplikasi pergerakan
• Imobilitas intelektual, merupakan keadaan
dimana mengalami keterbatasan berpikir
• Imobilitas emosional, yakni keadaan ketika
mengalami pembatasan secara emosional
karena adanya perubahan secara tiba-tiba
dalam menyesuaikan diri.
Perubahan Sistem Tubuh Akibat
Imobilitas
Perubahan Metabolisme
Secara umum imobilitas dapat mengganggu metabolisme
secara normal.
Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sebagai
dampak dari imobilitas akan mengakibatkan persediaan
protein menurun dan konsentrasi protein serum berkurang
Gangguan Pengubahan Zat Gizi
Terjadinya gangguan zat gizi yang disebabkan oleh
menurunnya pemasukan protein dan kalori dapat
mengkibatkan pengubahan zat-zat makanan pada tingkat sel
menurun.
Continue...
Gangguan Fungsi Gastrointestinal Imobilitas
Imobilitas dapat menyebabkan gangguan fungsi
gastrointestinal. Hal ini desebabkan imobilitas dapat
menurunkan hasil makanan yang dicerna
Perubahan Sistem Pernafasan
Akibat imobilitas, kadar hemoglobin menurun, ekspansi
paru menurun, dan terjadinya lemah otot yang dapat
menyebabkan proses metabolisme terganggu.
Perubahan Kardiovaskuler
Perubahan sistem ini akibat imobilitas antara lain dapat
berupa hipotensi ortostatik, meningkatnya kerja
jantung dan terjadinya pembentukan trombus.
Continue...
Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Gangguan Muskular. Yakni menurunnya massa otot sebagai dampak
imobilitas secara langsung.
Perubahan Sistem Integumen
Hal ini terjadi berupa penurunan elastisitas kulit karena menurunnya
sirkulasi darah
Perubahan Eliminasi
Misalnya penurunan jumlah urine yang mungkin disebabkan
kurangnya asupan dan penurunan curah jantung, sehingga aliran
darah renal dan urine berkurang.
Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku sebagai akibat imobilitas antara lain, timbulnya
rasa bermusuhan, bingung, cemas, emosional tinggi, depresi,
perubaha siklus tidur dan menurunnya koping mekanisme.
POSTUR TUBUH
Bayi: sistem muskuloskeletal bayi bersifat fleksibel.
Ekstremitas lentur dan persendian memiliki ROM lengkap.
Posturnya kaku karena kepala dan tubuh bagian atas dibawa
ke depan dan tidak seimbang sehingga mudah terjatuh.
Batita: kekakuan postur tampak berkurang, garis pada
tulang belakang servikal dan lumbal lebih nyata
Balita dan anak sekolah: tulang-tulang panjang pada lengan
dan tungkai tumbuh. Otot ,ligamen, dan tendon menjadi
lebih kuat, berakibat pada perkembangan postur dan
peningkatan kekuatan otot. Koordinasi yang lebih baik
memungkinkan anak melakukan tugas-tugas yang
membutuhkan keterampilan motorik yang baik
Continue...
Remaja: remaja putri biasanya tumbuh dan berkembang lebih dulu
dibanding yang laki-laki. Pinggul membesar, lemak disimpan di
lengan atas, paha, dan bokong. Perubahan laki-laki pada bentuk
biasanya menghasilkan pertumbuhan tulang panjang dan
meningkatnya massa otot. Tungkai menjadi lebih panjang dan
pinggul menjadi lebih sempit Perkembangan otot meningkat di
dada, lengan, bahu, dan tungkai atas.
Dewasa: postur dan kesegarisan tubuh lebih baik. Perubahan normal
pada tubuh dan kesegarisan tubuh pada orang dewasa terjadi
terutama pada wanita hamil. Perubahan ini akibat dari respon
adaptif tubuh terhadap penambahan berat dan pertumbuhan fetus.
Pusat gravitasi berpindah ke bagian depan. Wanita hamil bersandar
ke belakang dan agak berpunggung lengkung. Dia biasanya
mengeluh sakit punggung.
Lansia: kehilangan progresif pada massa tulang total terjadi pada
orangtua.
KEBUTUHAN MEKANIKA TUBUH DAN
AMBULASI
Mekanika tubuh adalah usaha koordinasi dari
muskuskeletal dan sistem saraf untuk
mempertahankan keseimbangan yang tepat.
Prinsip Mekanika Tubuh
1. Gravitasi. Memandang gravitasi sebagai sumbu
dalam pergerakan tubuh.
2. Keseimbangan. Keseimbangan dicapai dengan
mempertahankan posisi garis gravitasi diantara
garis gravitasi dan pusat tumpuan.
Pergerakan Dasar dalam Mekanika
Tubuh
Gerakan ( ambulating ). Gerakan yang benar dapat
membantu mempertahankan keseimbangan tubuh.
Menahan ( squatting ). Dalam melakukan pergantian,
posisi menahan selalu berubah.
Menarik ( pulling ).menarik dengan benar akan
memudahkan untuk memindahkan benda.
Mengangkat ( lifting ). Mengangkat merupakan
pergerakan daya tarik.
Memutar ( Pivoting ) merupakan gerakan untuk
memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang
belakang.
Faktor –faktor yang
Mempengaruhi Mekanika Tubuh
 Status Kesehatan. Terjadi penurunan koordinasi yang disebabkan oleh
penyakit berupa berkurangya melakukan aktifitas sehari-hari.
 Nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan
memudahkan terjadi penyakit.contoh: tubuh yang kekurangan kalsium
akan lebih mudah fraktur.
 Emosi. Kondisi psikologi seseorang dapat mudah memudahkan perubahan
perilaku yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan
ambulasi yang baik.
 Situasi dan Kebiasaan. Situasi dan kebiasaan yang dilakukan sesorang
misalnya sering mengangkat benda-benda yang berat.
 Gaya Hidup. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress
dan kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam
beraktifitas.
 Pengetahuan. Pengetahuan yang baik dalam pengguanaan mekanika
tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan
benar, sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan
Dampak Mekanik Tubuh yang Salah
• Terjadi ketegangan sehingga memudahkan
timbulnya kelelahan dan gangguan dalam
system muskuloskletal
• Resiko terjadi kecelakaan pada system
musculoskeletal. Seseorang salah berjongkok
atau berdiri akan mudah terjadi kelainan pada
tulang veterbra.
MASALAH-MASALAH PADA
KEBUTUHAN MOBILISASI
a) Masalah muskuloskeletal
Menurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur,
penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit.
b) Masalah urinari
Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran
kemih dan inkontinentia urine.
c) Masalah gastrointestinal
Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan
konstipasi.
d) Masalah respirai
Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas,
ketidak seimbangan asam basa (CO2 O2).
e) Masalah kardiofaskuler
Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.
Upaya mencegahkan terjadinya
masalah akibat kurangnya
mobilisasi antara lain :1. Perbaikan status gisi
2. Memperbaiki kemampuan monilisasi
3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif
4. Mempertahankan posisi tubuh dengan
benar sesuai dengan bady aligmen (Struktur
tubuh).
5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara
periodik (mobilisasi untuk menghindari
terjadinya dekubitus / pressure area akibat
tekanan yang menetap pada bagian tubuh.
PROSES KEPERAWATAN
pengkajian
ekstremitas
• Tanyakan klien tentang
• persepsinya terhadap nyeri
• Tanyakan klien tentang daya
• tahan dan toleransi aktivitas
diagnosa
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan:
• - Kesegarisan tubuh yang buruk
• - Penurunan mobilisasi
Continue...
perencanaan
• Klien akan mencapai ROM normal (fleksi dan
ekstensi 1800) bahu kiri dalam 4 bulan
• Hasil yang diharapkan:
• Klien akan ROM pada kesatuan ekstremitas atas
• Klien akan menunjukkan aktivitas perawatan diri
menggunakan lengan kiri dalam 2 hari
• Klien akan mengikuti program latihan secara
teratur pada saat pulang
Continue..
implementasi
Kriteria dasar cara mengangkat berikut ini:
1. Posisi berat. Berat yang akan diangkat sebaiknya sedekat mungkin
dengan pengangkat.
Tempatkan obyek sedemikian rupa sehingga menggunakan kekuatan
mengangkat yang dimilikiperawat
2. Tinggi obyek. Tinggi yang paling baik untuk diangkat sebaiknya
vertikal yaitu sedikit di atas
EVALUASI
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk
mengatasi gangguan postur tubuh adalah tidak terjadi erubahan
atau kesalahan dalam postur tubuh, dan pasien mampuberaktivitas
dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.
TERIMAKASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)
rosellamarie
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
 
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalPemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Okta-Shi Sama
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
PutriPamungkas8
 

La actualidad más candente (20)

Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Ppt imobilisasi
Ppt imobilisasiPpt imobilisasi
Ppt imobilisasi
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Power point anatomi
Power point anatomiPower point anatomi
Power point anatomi
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Patologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletalPatologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletal
 
Eliminasi fekal ppt
Eliminasi fekal pptEliminasi fekal ppt
Eliminasi fekal ppt
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanAsuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Power poin fraktur
Power poin frakturPower poin fraktur
Power poin fraktur
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalPemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urineasuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
 

Similar a Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)

Td20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudinTd20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Jenry Saiparudin
 
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptxPPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
AndiFajrinPermana1
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"
hoshirami
 
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA RAHA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA RAHA Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA RAHA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar a Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
kebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi taskebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi tas
 
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptxKONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
 
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudinTd20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudin
 
Jenis jenis sendi dan pergerakan
Jenis jenis sendi dan pergerakanJenis jenis sendi dan pergerakan
Jenis jenis sendi dan pergerakan
 
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptxPPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
 
Konsep dasar mobilisasi
Konsep dasar mobilisasiKonsep dasar mobilisasi
Konsep dasar mobilisasi
 
Kelompok 8 (imobilbody mekanik dan isasi)
Kelompok 8 (imobilbody mekanik dan isasi)Kelompok 8 (imobilbody mekanik dan isasi)
Kelompok 8 (imobilbody mekanik dan isasi)
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"
 
SGD 1 Kelompok A1.pptx
SGD 1 Kelompok A1.pptxSGD 1 Kelompok A1.pptx
SGD 1 Kelompok A1.pptx
 
Sistem-Gerak-Manusia.pptx
Sistem-Gerak-Manusia.pptxSistem-Gerak-Manusia.pptx
Sistem-Gerak-Manusia.pptx
 
Biologi 2
Biologi 2Biologi 2
Biologi 2
 
BIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptxBIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptx
 
Uhkiu
UhkiuUhkiu
Uhkiu
 
Ppt materi otot
Ppt materi otot Ppt materi otot
Ppt materi otot
 
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA RAHA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA RAHA Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA RAHA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA RAHA
 
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Word tugas muskuloskeletal AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Organ gerak pada_manusia
Organ gerak pada_manusiaOrgan gerak pada_manusia
Organ gerak pada_manusia
 
Biomekanika & Fisika Olahraga
Biomekanika & Fisika OlahragaBiomekanika & Fisika Olahraga
Biomekanika & Fisika Olahraga
 

Más de Dedi Kun (20)

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous system
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
 
Spinal cord
Spinal cordSpinal cord
Spinal cord
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)

  • 1. KEBUTUHAN AKTIVITAS (MOBILISASI) DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI Program Study S1 Keperawatan https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
  • 2. Definisi kebutuhan aktifitas (mobilisasi) Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak di mana manusia memerlukannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier, 1989). Kebutuhan Aktivitas (Mobilisasi) adalah kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri dan kembali ke tempat tidur, kursi, kloset duduk, dan sebagianya disamping kemampuan mengerakkan ekstermitas atas. (Hincliff, 1999).
  • 3. Tujuan dari mobilisasi 1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia 2. Mencegah terjadinya trauma 3. Mempertahankan tingkat kesehatan 4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari ± hari 5. Mencgah hilangnya kemampuan fungsi tubuh ketahanan otot dan kekuatan otot.
  • 4. Faktor yang mempengaruhi Mobilisasi 1. Gaya hidup 2. Prosespenyakit daninjuri 3. Kebudayaan 4. Tingkatenergy 5. Usia dan statusperkembangan
  • 5. jenis-Jenis Mobilisasi  Mobilisasi penuh Mobilisasi penuh merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas.  Mobilisasi sebagian Mobilisasi sebagian merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan yang jelas sehingga tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motoris dan sensoris pada area tubuhnya. Mobilisasi sebagian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Mobilisasi sebagian temporer merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatr.ya sementara. b. Mobilisasi sebagian permanen merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya tetap.
  • 6. Pengaturan posisi • Posisi Fowler Posisi setengah duduk atau duduk, bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. • Posisi Sim Posisi miring ke kanan atau ke kiri. • Posisi Trendelenburg Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.
  • 7. continue Posisi Dorsal Recumbent Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi Litotomi Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi Genu Pektoral Posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian atas tempat tidur.
  • 8. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN AKTIVITAS  Tulang Tulang merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi, yaitu fungsi mekanis untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagai otot, fungsi sebagai tempat penyimpanan mineral khususnya kalsium dan fosfor  Otot dan Tendom Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak sesuai dengan keinginan. Otot memiliki origo dan insersi tulang, serta dihubungkan dengan tulang melalui tendon  Ligamen Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang.
  • 9. Continue..  Sistem Saraf Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan modula spinalis) dan sistem saraf tepi (percabangan dari sistem saraf pusat). Setiap saraf memiliki somatic dan otonom.  Sendi Sendi merupakan tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu. Sendi membuat segmentasi dari rangka tubuh dan memungkinkan gerakan antar segemen dan berbagai derajat pertumbuhan tulang.
  • 10. KEBUTUHAN IMOBILITAS • Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktivitas), misalnya mengalami trauma tulang belakang, cidera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas, dan sebagainya.
  • 11. Jenis Imobilitas • Imobiltas fisik, merupakan pembatasan untuk bergerak secara fisik dengan tujuan mencegah terjadinya gangguan komplikasi pergerakan • Imobilitas intelektual, merupakan keadaan dimana mengalami keterbatasan berpikir • Imobilitas emosional, yakni keadaan ketika mengalami pembatasan secara emosional karena adanya perubahan secara tiba-tiba dalam menyesuaikan diri.
  • 12. Perubahan Sistem Tubuh Akibat Imobilitas Perubahan Metabolisme Secara umum imobilitas dapat mengganggu metabolisme secara normal. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit Terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sebagai dampak dari imobilitas akan mengakibatkan persediaan protein menurun dan konsentrasi protein serum berkurang Gangguan Pengubahan Zat Gizi Terjadinya gangguan zat gizi yang disebabkan oleh menurunnya pemasukan protein dan kalori dapat mengkibatkan pengubahan zat-zat makanan pada tingkat sel menurun.
  • 13. Continue... Gangguan Fungsi Gastrointestinal Imobilitas Imobilitas dapat menyebabkan gangguan fungsi gastrointestinal. Hal ini desebabkan imobilitas dapat menurunkan hasil makanan yang dicerna Perubahan Sistem Pernafasan Akibat imobilitas, kadar hemoglobin menurun, ekspansi paru menurun, dan terjadinya lemah otot yang dapat menyebabkan proses metabolisme terganggu. Perubahan Kardiovaskuler Perubahan sistem ini akibat imobilitas antara lain dapat berupa hipotensi ortostatik, meningkatnya kerja jantung dan terjadinya pembentukan trombus.
  • 14. Continue... Perubahan Sistem Muskuloskeletal Gangguan Muskular. Yakni menurunnya massa otot sebagai dampak imobilitas secara langsung. Perubahan Sistem Integumen Hal ini terjadi berupa penurunan elastisitas kulit karena menurunnya sirkulasi darah Perubahan Eliminasi Misalnya penurunan jumlah urine yang mungkin disebabkan kurangnya asupan dan penurunan curah jantung, sehingga aliran darah renal dan urine berkurang. Perubahan Perilaku Perubahan perilaku sebagai akibat imobilitas antara lain, timbulnya rasa bermusuhan, bingung, cemas, emosional tinggi, depresi, perubaha siklus tidur dan menurunnya koping mekanisme.
  • 15. POSTUR TUBUH Bayi: sistem muskuloskeletal bayi bersifat fleksibel. Ekstremitas lentur dan persendian memiliki ROM lengkap. Posturnya kaku karena kepala dan tubuh bagian atas dibawa ke depan dan tidak seimbang sehingga mudah terjatuh. Batita: kekakuan postur tampak berkurang, garis pada tulang belakang servikal dan lumbal lebih nyata Balita dan anak sekolah: tulang-tulang panjang pada lengan dan tungkai tumbuh. Otot ,ligamen, dan tendon menjadi lebih kuat, berakibat pada perkembangan postur dan peningkatan kekuatan otot. Koordinasi yang lebih baik memungkinkan anak melakukan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik yang baik
  • 16. Continue... Remaja: remaja putri biasanya tumbuh dan berkembang lebih dulu dibanding yang laki-laki. Pinggul membesar, lemak disimpan di lengan atas, paha, dan bokong. Perubahan laki-laki pada bentuk biasanya menghasilkan pertumbuhan tulang panjang dan meningkatnya massa otot. Tungkai menjadi lebih panjang dan pinggul menjadi lebih sempit Perkembangan otot meningkat di dada, lengan, bahu, dan tungkai atas. Dewasa: postur dan kesegarisan tubuh lebih baik. Perubahan normal pada tubuh dan kesegarisan tubuh pada orang dewasa terjadi terutama pada wanita hamil. Perubahan ini akibat dari respon adaptif tubuh terhadap penambahan berat dan pertumbuhan fetus. Pusat gravitasi berpindah ke bagian depan. Wanita hamil bersandar ke belakang dan agak berpunggung lengkung. Dia biasanya mengeluh sakit punggung. Lansia: kehilangan progresif pada massa tulang total terjadi pada orangtua.
  • 17. KEBUTUHAN MEKANIKA TUBUH DAN AMBULASI Mekanika tubuh adalah usaha koordinasi dari muskuskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Prinsip Mekanika Tubuh 1. Gravitasi. Memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. 2. Keseimbangan. Keseimbangan dicapai dengan mempertahankan posisi garis gravitasi diantara garis gravitasi dan pusat tumpuan.
  • 18. Pergerakan Dasar dalam Mekanika Tubuh Gerakan ( ambulating ). Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Menahan ( squatting ). Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah. Menarik ( pulling ).menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Mengangkat ( lifting ). Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Memutar ( Pivoting ) merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang.
  • 19. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh  Status Kesehatan. Terjadi penurunan koordinasi yang disebabkan oleh penyakit berupa berkurangya melakukan aktifitas sehari-hari.  Nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadi penyakit.contoh: tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih mudah fraktur.  Emosi. Kondisi psikologi seseorang dapat mudah memudahkan perubahan perilaku yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan ambulasi yang baik.  Situasi dan Kebiasaan. Situasi dan kebiasaan yang dilakukan sesorang misalnya sering mengangkat benda-benda yang berat.  Gaya Hidup. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam beraktifitas.  Pengetahuan. Pengetahuan yang baik dalam pengguanaan mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan
  • 20. Dampak Mekanik Tubuh yang Salah • Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam system muskuloskletal • Resiko terjadi kecelakaan pada system musculoskeletal. Seseorang salah berjongkok atau berdiri akan mudah terjadi kelainan pada tulang veterbra.
  • 21. MASALAH-MASALAH PADA KEBUTUHAN MOBILISASI a) Masalah muskuloskeletal Menurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit. b) Masalah urinari Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine. c) Masalah gastrointestinal Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi. d) Masalah respirai Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asam basa (CO2 O2). e) Masalah kardiofaskuler Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.
  • 22. Upaya mencegahkan terjadinya masalah akibat kurangnya mobilisasi antara lain :1. Perbaikan status gisi 2. Memperbaiki kemampuan monilisasi 3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif 4. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady aligmen (Struktur tubuh). 5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik (mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh.
  • 23. PROSES KEPERAWATAN pengkajian ekstremitas • Tanyakan klien tentang • persepsinya terhadap nyeri • Tanyakan klien tentang daya • tahan dan toleransi aktivitas diagnosa Intoleransi aktivitas berhubungan dengan: • - Kesegarisan tubuh yang buruk • - Penurunan mobilisasi
  • 24. Continue... perencanaan • Klien akan mencapai ROM normal (fleksi dan ekstensi 1800) bahu kiri dalam 4 bulan • Hasil yang diharapkan: • Klien akan ROM pada kesatuan ekstremitas atas • Klien akan menunjukkan aktivitas perawatan diri menggunakan lengan kiri dalam 2 hari • Klien akan mengikuti program latihan secara teratur pada saat pulang
  • 25. Continue.. implementasi Kriteria dasar cara mengangkat berikut ini: 1. Posisi berat. Berat yang akan diangkat sebaiknya sedekat mungkin dengan pengangkat. Tempatkan obyek sedemikian rupa sehingga menggunakan kekuatan mengangkat yang dimilikiperawat 2. Tinggi obyek. Tinggi yang paling baik untuk diangkat sebaiknya vertikal yaitu sedikit di atas EVALUASI Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan postur tubuh adalah tidak terjadi erubahan atau kesalahan dalam postur tubuh, dan pasien mampuberaktivitas dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.