SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 29
8/18/2014 1
ANALISIS
PENDAMPINGAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DESA
(Dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa)
Oleh:
Purwoko (Village and Local Development Specialist)
NMC PNPM Rural - Jakarta
MUATAN
UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
Menimbang, Mengingat dan Menetapkan
8/18/2014
• XV BAB
• 112 Pasal
 Penjelasan UU No. 6 Tahun
2014 tentang Desa,
• Peraturan Daerah (Perda)
• Perbup
• Perdes
2
BAB I: KETENTUAN UMUM
BAB XI KERJA SAMA DESA
BAB XII: EMBAGA KEMASYARAKATAN
DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA
BAB XIII: KETENTUAN KHUSUS DESA
ADAT
BAB XIV: PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
BAB XV KETENTUAN PERALIHAN
LATAR BELAKANG ANALISIS (I)
BAB I KETENTUAN UMUM, Pasal 1
1) Desa adalah desa dan desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
8/18/2014 3
LATAR BELAKANG ANALISIS (II)
 BAB VIII: KEUANGAN DESA DAN ASET DESA DALAM Pasal 72
1) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari:
– pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi,
gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa;
– alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
– bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota;
– alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima
Kabupaten/Kota;
– bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;
– hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan
– lain-lain pendapatan Desa yang sah.
2) Alokasi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b bersumber dari Belanja Pusat
dengan mengefektifkan program yang berbasis Desa secara merata dan berkeadilan.
3) Bagian hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari pajak dan retribusi daerah.
4) Alokasi dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d paling sedikit 10% (sepuluh
perseratus) dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.
8/18/2014 4
 Paragraf 3: Pemantauan dan Pengawasan Pembangunan Desa, Pasal 82
1) Masyarakat Desa berhak mendapatkan informasi mengenai rencana dan
pelaksanaan Pembangunan Desa.
2) Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
Pembangunan Desa.
3) Masyarakat Desa melaporkan hasil pemantauan dan berbagai keluhan
terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa kepada Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa.
4) Pemerintah Desa wajib menginformasikan perencanaan dan
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana
Kerja Pemerintah Desa, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
kepada masyarakat Desa melalui layanan informasi kepada umum dan
melaporkannya dalam Musyawarah Desa paling sedikit 1 (satu) tahun
sekali.
5) Masyarakat Desa berpartisipasi dalam Musyawarah Desa untuk
menanggapi laporan pelaksanaan Pembangunan Desa.
LATAR BELAKANG ANALISIS (III)
8/18/2014 5
Pasal-Pasal Pendampingan dalam
UU Desa (I)
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya
mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan
masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan,
sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan,
kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui
penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan
pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah
dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa
BAB I: KETENTUAN UMUM, Pasal 1 pada penjelasan 12
8/18/2014 6
 BAB X: BADAN USAHA MILIK DESA, Pasal 90
1)Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan
Pemerintah Desa mendorong perkembangan
BUM Desa dengan:
2)memberikan hibah dan/atau akses
permodalan;
3)melakukan pendampingan teknis dan akses ke
pasar; dan
4)memprioritaskan BUM Desa dalam
pengelolaan sumber daya alam di Desa.
Pasal-Pasal Pendampingan dalam UU
Desa (II)
8/18/2014 7
 BAB XIV: PEMBINAAN DAN PENGAWASAN, Pasal 112
1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
2) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan kepada perangkat daerah.
3) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
memberdayakan masyarakat Desa dengan:
a. menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi
tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian
masyarakat Desa;
b. meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan; dan
c. mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di
masyarakat Desa.
4) Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan
dengan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan
Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan.
Pasal-Pasal Pendampingan dalam UU
Desa (III)
8/18/2014 8
 Pasal 114: Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi:
a. melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota yang mengatur Desa;
b. melakukan pembinaan Kabupaten/Kota dalam rangka pemberian alokasi dana Desa;
c. melakukan pembinaan peningkatan kapasitas Kepala Desa dan perangkat Desa, Badan
Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan;
d. melakukan pembinaan manajemen Pemerintahan Desa;
e. melakukan pembinaan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan, bantuan
pendampingan, dan bantuan teknis;
f. melakukan bimbingan teknis bidang tertentu yang tidak mungkin dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
g. melakukan inventarisasi kewenangan Provinsi yang dilaksanakan oleh Desa;
h. melakukan pembinaan dan pengawasan atas penetapan Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota dalam pembiayaan Desa;
i. melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka penataan wilayah Desa;
j. membantu Pemerintah dalam rangka penentuan kesatuan masyarakat hukum adat sebagai Desa;
dan
k. membina dan mengawasi penetapan pengaturan BUM Desa Kabupaten/Kota dan lembaga kerja
sama antar-Desa.
Pasal-Pasal Pendampingan dalam UU Desa (III)
8/18/2014 9
 Pasal 115: Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi:
a. memberikan pedoman pelaksanaan penugasan urusan Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh
Desa;
b. memberikan pedoman penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa;
c. memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;
d. melakukan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
e. melakukan evaluasi dan pengawasan Peraturan Desa;
f. menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan untuk Desa;
g. mengawasi pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan Aset Desa;
h. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
i. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan
Desa, lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat;
j. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, Badan Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat;
k. melakukan upaya percepatan pembangunan perdesaan;
l. melakukan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan, bantuan
pendampingan, dan bantuan teknis;
m. melakukan peningkatan kapasitas BUM Desa dan lembaga kerja sama antar-Desa; dan
n. memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal-Pasal Pendampingan dalam UU Desa (IV)
8/18/2014 10
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (I)
 BAB I: KETENTUAN UMUM, Pasal 1 pada penjelasan 12
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,
serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa
 Pasal 2
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa
berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Bhinneka Tunggal Ika
8/18/2014 11
 BAB IV: KEWENANGAN DESA, Pasal 18
Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.
 Pasal 22
Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 
 BAB V: PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Bagian Kedua: Kepala
Desa, Pasal 26
Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa.
8/18/2014 12
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (II)
 Pasal 26: Ayat 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa berwenang:
a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;
c. memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa;
d. menetapkan Peraturan Desa;
e. menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
f. membina kehidupan masyarakat Desa;
g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;
h. membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar mencapai
perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa;
i. mengembangkan sumber pendapatan Desa;
j. mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa;
k. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa;
l. memanfaatkan teknologi tepat guna;
m. mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif;
8/18/2014 13
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (III)
 Bagian Ketujuh: Badan Permusyawaratan Desa, Pasal 61: Badan Permusyawaratan Desa
berhak:
a. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa
kepada Pemerintah Desa;
b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa; dan
c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
 BAB VI: HAK DAN KEWAJIBAN DESA DAN MASYARAKAT DESA Pasal 67, Desa berkewajiban
ayat (2):
a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan masyarakat Desa dalam
rangka kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;
c. mengembangkan kehidupan demokrasi;
d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
e. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa.
8/18/2014 14
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (IV)
 Pasal 68: Ayat (1) Masyarakat Desa berhak:
a. meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa serta
mengawasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,
dan pemberdayaan masyarakat Desa;
b. memperoleh pelayanan yang sama dan adil;
c. menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis
secara bertanggung jawab tentang kegiatan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
d. memilih, dipilih, dan/atau ditetapkan menjadi:
1. Kepala Desa;
2. perangkat Desa;
3. anggota Badan Permusyawaratan Desa; atau
4. anggota lembaga kemasyarakatan Desa.
e. mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari gangguan
ketenteraman dan ketertiban di Desa.
8/18/2014 15
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (V)
 Pasal 68: Ayat (2) Masyarakat Desa berkewajiban:
membangun diri dan memelihara lingkungan Desa;
a. mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat
Desa yang baik;
b. mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman, dan tenteram di Desa;
c. memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan, permufakatan, kekeluargaan,
dan kegotongroyongan di Desa; dan
d. berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di Desa.
 BAB VIII: KEUANGAN DESA DAN ASET DESA, Bagian Kesatu: Keuangan Desa Pasal 74
Belanja Desa diprioritaskapembangunan yang disepakati dalam Musyawarah Desa dan
sesuai dengan prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah.
1) Kebutuhan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi, tetapi tidak
terbatas pada kebutuhan primer, pelayanan dasar, lingkungan, dan kegiatan pemberdayaan
masyarakat Desa.
8/18/2014 16
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (VI)
 Bagian Kedua: Pembangunan Kawasan Perdesaan, Pasal 83
Pembangunan Kawasan Perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar-Desa dalam 1 (satu)
Kabupaten/Kota.
1) Pembangunan Kawasan Perdesaan dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan
kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat Desa di Kawasan Perdesaan
melalui pendekatan pembangunan partisipatif.
2) Pembangunan Kawasan Perdesaan meliputi:
a. penggunaan dan pemanfaatan wilayah Desa dalam rangka penetapan kawasan pembangunan
sesuai dengan tata ruang Kabupaten/Kota;
b. pelayanan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan;
c. pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi perdesaan, dan pengembangan teknologi
tepat guna; dan
d. pemberdayaan masyarakat Desa untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan dan kegiatan
ekonomi.
4) Rancangan pembangunan Kawasan Perdesaan dibahas bersama oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa.
5) Rencana pembangunan Kawasan Perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan oleh
Bupati/Walikota sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
8/18/2014 17
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (VII)
BAB X: BADAN USAHA MILIK DESA, Pasal 89
Hasil usaha BUM Desa dimanfaatkan untuk:
a. pengembangan usaha; dan
b. Pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat
Desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat
miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan
kegiatan dana bergulir yang ditetapkan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
8/18/2014 18
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (VIII)
 BAB XI: KERJA SAMA DESA, Bagian Kesatu: Kerja Sama antar-Desa, Pasal 92
1) Kerja sama antar-Desa meliputi:
a. pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh Desa untuk mencapai nilai ekonomi yang
berdaya saing;
b. kegiatan kemasyarakatan, pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat antar-Desa;
dan/atau
c. bidang keamanan dan ketertiban.
2) Kerja sama antar-Desa dituangkan dalam Peraturan Bersama Kepala Desa melalui kesepakatan
musyawarah antar-Desa.
3) Kerja sama antar-Desa dilaksanakan oleh badan kerja sama antar-Desa yang dibentuk melalui Peraturan
Bersama Kepala Desa.
4) Musyawarah antar-Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) membahas hal yang berkaitan dengan:
a. pembentukan lembaga antar-Desa;
b. pelaksanaan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dapat dilaksanakan melalui skema kerja sama
antar-Desa;
c. perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program pembangunan antar-Desa;
d. pengalokasian anggaran untuk Pembangunan Desa, antar-Desa, dan Kawasan Perdesaan;
e. masukan terhadap program Pemerintah Daerah tempat Desa tersebut berada; dan
f. kegiatan lainnya yang dapat diselenggarakan melalui kerja sama antar-Desa.
5) Dalam melaksanakan pembangunan antar-Desa, badan kerja sama antar- Desa dapat membentuk kelompok/lembaga
sesuai dengan kebutuhan.
6) Dalam pelayanan usaha antar-Desa dapat dibentuk BUM Desa yang merupakan milik 2 (dua) Desa atau lebih.
8/18/2014 19
Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat
dalam UU Desa (IX)
 Bagian Kedua: Kerja Sama dengan Pihak Ketiga,
Pasal 93
1. Kerja sama Desa dengan pihak ketiga dilakukan
untuk mempercepat dan meningkatkan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan
Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
2. Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dimusyawarahkan dalam
Musyawarah Desa.
8/18/2014 20
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (X)
 BAB XII: LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA, Bagian
Kesatu: Lembaga Kemasyarakatan Desa, Pasal 94
1) Desa mendayagunakan lembaga kemasyarakatan Desa yang ada dalam membantu
pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan
Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
2) Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah Desa.
3) Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan
masyarakat Desa, ikut serta merencanakan dan melaksanakan
pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
4) Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan
lembaga non-Pemerintah wajib memberdayakan dan mendayagunakan
lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di Desa.
8/18/2014 21
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (XI)
 BAB XIII: KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT, Bagian Kesatu, Penataan Desa Adat
Pasal 98
1) Desa Adat ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
2) Pembentukan Desa Adat setelah penetapan Desa Adat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan faktor penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, serta pemberdayaan masyarakat Desa dan sarana
prasarana pendukung
 Bagian Kedua: Kewenangan Desa Adat
Pasal 106
1) Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa Adat
meliputi penyelenggaraan Pemerintahan Desa Adat, pelaksanaan Pembangunan
Desa Adat, pembinaan kemasyarakatan Desa Adat, dan pemberdayaan
masyarakat Desa Adat.
2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan biaya.
8/18/2014 22
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (XII)
 BAB XIV: PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 112
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan kepada perangkat daerah.
2) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
memberdayakan masyarakat Desa dengan:
a. menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat
guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat Desa;
b. meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan; dan
c. mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di masyarakat
Desa.
3) Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan
dengan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan
Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan.
8/18/2014 23
Pasal-Pasal: Pemberdayaan
Masyarakat dalam UU Desa (XIII)
8/18/201424
PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (CD) & PENGORGANISASIAN
MASYARAKAT (CO & CBOs)
Tim
Pendamping
Desa
Pemerintahan Desa
BPD/ Tim Monitoring
Pemb. Desa
Badan Usaha Milik
Desa/ BUMDes
Kelembagaan Sosial/
Masyarakat
Kader Desa/ Organiser
Desa
Kelembagaan Desa/
LPMD
Kord./ Tim Pendamping Antar
Desa
Kord./ Tim Pendamping
Kabupaten
Managemen Nasional/
Provinsi
Pembinaan Tingkat Kecamatan
Pembinaan Pemerintahan
Kabupaten
Pembinaan Pemerintahan
Nasional/ Provinsi
 Pembinaan Desa
 Pembinaan Pemerintahan Desa
 Pembinaan Tingkat Kecamatan
 Pembinaan Pemerintahan Kabupaten
 Pembinaan Pemerintahan Provinsi
 Pembinaan Pemerintah Pusat
8/18/2014 25
 Pendampingan Pemerintahan Desa
 Pendampingan BPD/ Tim Monitoring
Pembangunan Desa
 Pendampingan Kelembagaan Desa/ LPMD, RT, RW
dan Dusun
 Pendampingan Badan Usaha Milik Desa/ BUMDes
 Pendampingan Kelembagaan Sosial/ Masyarakat
 Pendampingan Kader Desa
8/18/2014 26
 Pendamping sebagai tenaga profesional yang memiliki kompetensi perencanaan dan
penganggaran pembangunan desa serta daerah serta pemerintah desa dan lokal,
 Mempunyai pengalaman organisasi, pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat
 Bertugas fasilitasi proses kemandirian dan kedaulatan masyarakat dalam pembangunan,
 Proses pendampingan tersebut dengan pelibatan stakeholder melalui kegiatan
penyadaran, pembelajaran, penguatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat.
 Pendampingan mendorong terwujudnya proses kedaulatan masyarakat berarti bahwa
pengelolaan kegiatan pembangunan dilakukan oleh, dari dan untuk masyarakat melalui
proses partisipasi dan demokrasi.
 Peran pendamping membantu proses yang memastikan masyarakat mencapai tujuan
terkait dengan one village, one plan, one budgeting,
 Pendamping masyarakat bertugas fasilitasi terjadinya koordinasi dan konsolidasi antar
program di wilayah kerjanya
 Pendamping secara teknis kelancaran pelaksanaan proses pembangunan desa dan antar
desa dan untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat aparat desa, dan
pemerintah lokal
8/18/2014 27
PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/CD
& PENGORGANISASIAN MASYARAKAT/CO & CBOs (I)
 Bertumpu pada pembangunan masyarakat desa. Pengertian prinsip bertumpu pada
pembangunan masyarakat desa adalah masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang berdampak
langsung terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik semata,
 Otonomi. Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan kewenangan
mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar
 Desentralisasi. Pengertian prinsip desentralisasi adalah memberikan ruang yang lebih luas kepada
masyarakat untuk mengelola kegiatan penyelarasan pembangunan desa. sektoral dan antar desa
yang bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat
 Berorientasi pada masyarakat miskin. Pengertian prinsip berorientasi pada masyarakat miskin
adalah segala keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat miskin
 Partisipasi. Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses
atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan,
pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam
bentuk materill
 Kesetaraan dan keadilan gender. Pengertian prinsip kesetaraan dan keadilan gender adalah
masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahapan
program dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan,kesetaraan juga dalam pengertian
kesejajaran kedudukan pada saat situasi konflik
8/18/2014 28
PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/CD
& PENGORGANISASIAN MASYARAKAT/CO & CBOs (II)
 Demokratis. Pengertian prinsip demokratis adalah masyarakat mengambil keputusan
pembangunan secara musyarawah dan mufakat
 Transparansi dan Akuntabel. Pengertian prinsip transparansi dan akuntabel adalah
masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan
sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat
dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif
 Prioritas. Pengertian prinsip prioritas adalah masyarakat memilih kegiatan yang diutamakan
dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan
dan upaya perbaikan lingkungan
 Keterpaduan, keselarasan dan kesatupaduan kebijakan. Pengertian prinsip ini menekankan
bahwa arah kebijakan dan atau tindakan dari berbagai aspek kegiatan program lebih
menekan sistem penyelarasan perencanaan politik, teknokratis dengan tetap mengacu pada
perencanaan partisipatif yang diintegrasikan kedalam sistem reguler,
 Keberlanjutan. Pengertian prinsip keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap pengambilan
keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem
pelestariannya
8/18/2014 29

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desapedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
Muhammad Andrius
 

La actualidad más candente (17)

Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
 
Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014
 
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
 
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan DesaPermendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
 
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desapedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
 
Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...
Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...
Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...
 
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmikoIsu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
 
Permendagri nomor 112 tahun 2014
Permendagri nomor 112 tahun 2014Permendagri nomor 112 tahun 2014
Permendagri nomor 112 tahun 2014
 
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gsPermen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
 
Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014
 
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
 
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016 Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
 
Uu desa pembangunan desa
Uu desa   pembangunan desa Uu desa   pembangunan desa
Uu desa pembangunan desa
 
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenang...
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desaPermen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
 

Destacado

Destacado (20)

Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampingan
 
Paparan karo tapem
Paparan karo tapemPaparan karo tapem
Paparan karo tapem
 
Peningkatan Kualitas SDM Aparatur dan Kepemimpinan Masa Depan
Peningkatan Kualitas  SDM Aparatur dan Kepemimpinan Masa Depan Peningkatan Kualitas  SDM Aparatur dan Kepemimpinan Masa Depan
Peningkatan Kualitas SDM Aparatur dan Kepemimpinan Masa Depan
 
Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...
Peningkatan Kompetensi SDM   Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...Peningkatan Kompetensi SDM   Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...
Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur Dalam Rangka Pembangunan Sistem Adminis...
 
Strategi Inovasi Pengembangan SDM ASN
Strategi Inovasi Pengembangan SDM ASNStrategi Inovasi Pengembangan SDM ASN
Strategi Inovasi Pengembangan SDM ASN
 
Materi paparan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
Materi paparan Dirjen Bina Pemdes KemendagriMateri paparan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
Materi paparan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
 
Kasi pem
Kasi pemKasi pem
Kasi pem
 
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ PerbatasanPresentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
 
Kajian pengelolaan potensi SDA sebatik
Kajian pengelolaan potensi SDA sebatikKajian pengelolaan potensi SDA sebatik
Kajian pengelolaan potensi SDA sebatik
 
materi BPKP
materi BPKPmateri BPKP
materi BPKP
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Penggunaan Dana Desa perspektif Permendes 5
Penggunaan Dana Desa perspektif Permendes 5Penggunaan Dana Desa perspektif Permendes 5
Penggunaan Dana Desa perspektif Permendes 5
 
Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa
Pendirian dan Pengelolaan BUMDesaPendirian dan Pengelolaan BUMDesa
Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa
 
Perpajakan desa
Perpajakan desaPerpajakan desa
Perpajakan desa
 
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakatMateri pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
Materi pembinaan kades, prangkat dan lembaga kemasyarakat
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
Pemerintahan desa
Pemerintahan desaPemerintahan desa
Pemerintahan desa
 
KPK Laporan Kajian Sistem Pengelolaan Keuangan Desa
KPK Laporan Kajian Sistem Pengelolaan Keuangan DesaKPK Laporan Kajian Sistem Pengelolaan Keuangan Desa
KPK Laporan Kajian Sistem Pengelolaan Keuangan Desa
 

Similar a Materi pendampingan pur_revisi

04.isu isu pendampingan dalam uu desa
04.isu isu pendampingan dalam uu desa04.isu isu pendampingan dalam uu desa
04.isu isu pendampingan dalam uu desa
deivie dedep
 
Permendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdf
Permendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdfPermendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdf
Permendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdf
CHAIRUDIN2
 
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
erisugiartoeri
 
Permendes_8_2022 Prioritas DD 2023.pdf
Permendes_8_2022 Prioritas DD 2023.pdfPermendes_8_2022 Prioritas DD 2023.pdf
Permendes_8_2022 Prioritas DD 2023.pdf
VitaSari42
 

Similar a Materi pendampingan pur_revisi (20)

04.isu isu pendampingan dalam uu desa
04.isu isu pendampingan dalam uu desa04.isu isu pendampingan dalam uu desa
04.isu isu pendampingan dalam uu desa
 
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohePerdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
 
inspektorat.pptx
inspektorat.pptxinspektorat.pptx
inspektorat.pptx
 
Peraturan desa tentang kewenangan desa
Peraturan desa tentang kewenangan desaPeraturan desa tentang kewenangan desa
Peraturan desa tentang kewenangan desa
 
Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016
Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016
Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
 
Permendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdf
Permendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdfPermendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdf
Permendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdf
 
Permendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdf
Permendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdfPermendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdf
Permendesa Nomor 16 Tahun 2019.pdf
 
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
 
7. baru-permen desa-pdt-transmigrasi-no.-21-tahun-2015-ttg-penetapan-priorita...
7. baru-permen desa-pdt-transmigrasi-no.-21-tahun-2015-ttg-penetapan-priorita...7. baru-permen desa-pdt-transmigrasi-no.-21-tahun-2015-ttg-penetapan-priorita...
7. baru-permen desa-pdt-transmigrasi-no.-21-tahun-2015-ttg-penetapan-priorita...
 
Permendesa no 21.2015
Permendesa no 21.2015Permendesa no 21.2015
Permendesa no 21.2015
 
Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmi
Peraturan Menteri Desa, PDT, dan TransmiPeraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmi
Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmi
 
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosKarang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
 
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDTATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
 
PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDPERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
 
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa AdatPerda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adat
 
Permendes_8_2022 Prioritas DD 2023.pdf
Permendes_8_2022 Prioritas DD 2023.pdfPermendes_8_2022 Prioritas DD 2023.pdf
Permendes_8_2022 Prioritas DD 2023.pdf
 
Permendes PDTT Nomor 8 Tahun 2022.pdf
Permendes PDTT Nomor 8 Tahun 2022.pdfPermendes PDTT Nomor 8 Tahun 2022.pdf
Permendes PDTT Nomor 8 Tahun 2022.pdf
 
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal UsulDaftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
 

Materi pendampingan pur_revisi

  • 1. 8/18/2014 1 ANALISIS PENDAMPINGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA (Dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa) Oleh: Purwoko (Village and Local Development Specialist) NMC PNPM Rural - Jakarta
  • 2. MUATAN UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Menimbang, Mengingat dan Menetapkan 8/18/2014 • XV BAB • 112 Pasal  Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, • Peraturan Daerah (Perda) • Perbup • Perdes 2 BAB I: KETENTUAN UMUM BAB XI KERJA SAMA DESA BAB XII: EMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA BAB XIII: KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT BAB XIV: PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BAB XV KETENTUAN PERALIHAN
  • 3. LATAR BELAKANG ANALISIS (I) BAB I KETENTUAN UMUM, Pasal 1 1) Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8/18/2014 3
  • 4. LATAR BELAKANG ANALISIS (II)  BAB VIII: KEUANGAN DESA DAN ASET DESA DALAM Pasal 72 1) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari: – pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa; – alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; – bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota; – alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota; – bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota; – hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan – lain-lain pendapatan Desa yang sah. 2) Alokasi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b bersumber dari Belanja Pusat dengan mengefektifkan program yang berbasis Desa secara merata dan berkeadilan. 3) Bagian hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari pajak dan retribusi daerah. 4) Alokasi dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. 8/18/2014 4
  • 5.  Paragraf 3: Pemantauan dan Pengawasan Pembangunan Desa, Pasal 82 1) Masyarakat Desa berhak mendapatkan informasi mengenai rencana dan pelaksanaan Pembangunan Desa. 2) Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa. 3) Masyarakat Desa melaporkan hasil pemantauan dan berbagai keluhan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa kepada Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. 4) Pemerintah Desa wajib menginformasikan perencanaan dan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja Pemerintah Desa, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa kepada masyarakat Desa melalui layanan informasi kepada umum dan melaporkannya dalam Musyawarah Desa paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. 5) Masyarakat Desa berpartisipasi dalam Musyawarah Desa untuk menanggapi laporan pelaksanaan Pembangunan Desa. LATAR BELAKANG ANALISIS (III) 8/18/2014 5
  • 6. Pasal-Pasal Pendampingan dalam UU Desa (I) Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa BAB I: KETENTUAN UMUM, Pasal 1 pada penjelasan 12 8/18/2014 6
  • 7.  BAB X: BADAN USAHA MILIK DESA, Pasal 90 1)Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa mendorong perkembangan BUM Desa dengan: 2)memberikan hibah dan/atau akses permodalan; 3)melakukan pendampingan teknis dan akses ke pasar; dan 4)memprioritaskan BUM Desa dalam pengelolaan sumber daya alam di Desa. Pasal-Pasal Pendampingan dalam UU Desa (II) 8/18/2014 7
  • 8.  BAB XIV: PEMBINAAN DAN PENGAWASAN, Pasal 112 1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa. 2) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan kepada perangkat daerah. 3) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memberdayakan masyarakat Desa dengan: a. menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat Desa; b. meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan; dan c. mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di masyarakat Desa. 4) Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan dengan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan. Pasal-Pasal Pendampingan dalam UU Desa (III) 8/18/2014 8
  • 9.  Pasal 114: Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi: a. melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang mengatur Desa; b. melakukan pembinaan Kabupaten/Kota dalam rangka pemberian alokasi dana Desa; c. melakukan pembinaan peningkatan kapasitas Kepala Desa dan perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan; d. melakukan pembinaan manajemen Pemerintahan Desa; e. melakukan pembinaan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan teknis; f. melakukan bimbingan teknis bidang tertentu yang tidak mungkin dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; g. melakukan inventarisasi kewenangan Provinsi yang dilaksanakan oleh Desa; h. melakukan pembinaan dan pengawasan atas penetapan Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dalam pembiayaan Desa; i. melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka penataan wilayah Desa; j. membantu Pemerintah dalam rangka penentuan kesatuan masyarakat hukum adat sebagai Desa; dan k. membina dan mengawasi penetapan pengaturan BUM Desa Kabupaten/Kota dan lembaga kerja sama antar-Desa. Pasal-Pasal Pendampingan dalam UU Desa (III) 8/18/2014 9
  • 10.  Pasal 115: Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi: a. memberikan pedoman pelaksanaan penugasan urusan Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh Desa; b. memberikan pedoman penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa; c. memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif; d. melakukan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa; e. melakukan evaluasi dan pengawasan Peraturan Desa; f. menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan untuk Desa; g. mengawasi pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan Aset Desa; h. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa; i. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat; j. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat; k. melakukan upaya percepatan pembangunan perdesaan; l. melakukan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan teknis; m. melakukan peningkatan kapasitas BUM Desa dan lembaga kerja sama antar-Desa; dan n. memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal-Pasal Pendampingan dalam UU Desa (IV) 8/18/2014 10
  • 11. Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (I)  BAB I: KETENTUAN UMUM, Pasal 1 pada penjelasan 12 Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa  Pasal 2 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika 8/18/2014 11
  • 12.  BAB IV: KEWENANGAN DESA, Pasal 18 Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.  Pasal 22 Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.  BAB V: PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Bagian Kedua: Kepala Desa, Pasal 26 Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 8/18/2014 12 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (II)
  • 13.  Pasal 26: Ayat 2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa berwenang: a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa; b. mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa; c. memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa; d. menetapkan Peraturan Desa; e. menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; f. membina kehidupan masyarakat Desa; g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa; h. membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa; i. mengembangkan sumber pendapatan Desa; j. mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa; k. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa; l. memanfaatkan teknologi tepat guna; m. mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif; 8/18/2014 13 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (III)
  • 14.  Bagian Ketujuh: Badan Permusyawaratan Desa, Pasal 61: Badan Permusyawaratan Desa berhak: a. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa; b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.  BAB VI: HAK DAN KEWAJIBAN DESA DAN MASYARAKAT DESA Pasal 67, Desa berkewajiban ayat (2): a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan masyarakat Desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa; c. mengembangkan kehidupan demokrasi; d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dan e. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa. 8/18/2014 14 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (IV)
  • 15.  Pasal 68: Ayat (1) Masyarakat Desa berhak: a. meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa serta mengawasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; b. memperoleh pelayanan yang sama dan adil; c. menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara bertanggung jawab tentang kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; d. memilih, dipilih, dan/atau ditetapkan menjadi: 1. Kepala Desa; 2. perangkat Desa; 3. anggota Badan Permusyawaratan Desa; atau 4. anggota lembaga kemasyarakatan Desa. e. mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari gangguan ketenteraman dan ketertiban di Desa. 8/18/2014 15 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (V)
  • 16.  Pasal 68: Ayat (2) Masyarakat Desa berkewajiban: membangun diri dan memelihara lingkungan Desa; a. mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa yang baik; b. mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman, dan tenteram di Desa; c. memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan, permufakatan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan di Desa; dan d. berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di Desa.  BAB VIII: KEUANGAN DESA DAN ASET DESA, Bagian Kesatu: Keuangan Desa Pasal 74 Belanja Desa diprioritaskapembangunan yang disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah. 1) Kebutuhan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi, tetapi tidak terbatas pada kebutuhan primer, pelayanan dasar, lingkungan, dan kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa. 8/18/2014 16 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (VI)
  • 17.  Bagian Kedua: Pembangunan Kawasan Perdesaan, Pasal 83 Pembangunan Kawasan Perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar-Desa dalam 1 (satu) Kabupaten/Kota. 1) Pembangunan Kawasan Perdesaan dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat Desa di Kawasan Perdesaan melalui pendekatan pembangunan partisipatif. 2) Pembangunan Kawasan Perdesaan meliputi: a. penggunaan dan pemanfaatan wilayah Desa dalam rangka penetapan kawasan pembangunan sesuai dengan tata ruang Kabupaten/Kota; b. pelayanan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan; c. pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi perdesaan, dan pengembangan teknologi tepat guna; dan d. pemberdayaan masyarakat Desa untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan dan kegiatan ekonomi. 4) Rancangan pembangunan Kawasan Perdesaan dibahas bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa. 5) Rencana pembangunan Kawasan Perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan oleh Bupati/Walikota sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. 8/18/2014 17 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (VII)
  • 18. BAB X: BADAN USAHA MILIK DESA, Pasal 89 Hasil usaha BUM Desa dimanfaatkan untuk: a. pengembangan usaha; dan b. Pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. 8/18/2014 18 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (VIII)
  • 19.  BAB XI: KERJA SAMA DESA, Bagian Kesatu: Kerja Sama antar-Desa, Pasal 92 1) Kerja sama antar-Desa meliputi: a. pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh Desa untuk mencapai nilai ekonomi yang berdaya saing; b. kegiatan kemasyarakatan, pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat antar-Desa; dan/atau c. bidang keamanan dan ketertiban. 2) Kerja sama antar-Desa dituangkan dalam Peraturan Bersama Kepala Desa melalui kesepakatan musyawarah antar-Desa. 3) Kerja sama antar-Desa dilaksanakan oleh badan kerja sama antar-Desa yang dibentuk melalui Peraturan Bersama Kepala Desa. 4) Musyawarah antar-Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) membahas hal yang berkaitan dengan: a. pembentukan lembaga antar-Desa; b. pelaksanaan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dapat dilaksanakan melalui skema kerja sama antar-Desa; c. perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program pembangunan antar-Desa; d. pengalokasian anggaran untuk Pembangunan Desa, antar-Desa, dan Kawasan Perdesaan; e. masukan terhadap program Pemerintah Daerah tempat Desa tersebut berada; dan f. kegiatan lainnya yang dapat diselenggarakan melalui kerja sama antar-Desa. 5) Dalam melaksanakan pembangunan antar-Desa, badan kerja sama antar- Desa dapat membentuk kelompok/lembaga sesuai dengan kebutuhan. 6) Dalam pelayanan usaha antar-Desa dapat dibentuk BUM Desa yang merupakan milik 2 (dua) Desa atau lebih. 8/18/2014 19 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (IX)
  • 20.  Bagian Kedua: Kerja Sama dengan Pihak Ketiga, Pasal 93 1. Kerja sama Desa dengan pihak ketiga dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 2. Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimusyawarahkan dalam Musyawarah Desa. 8/18/2014 20 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (X)
  • 21.  BAB XII: LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA, Bagian Kesatu: Lembaga Kemasyarakatan Desa, Pasal 94 1) Desa mendayagunakan lembaga kemasyarakatan Desa yang ada dalam membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 2) Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah Desa. 3) Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat Desa, ikut serta merencanakan dan melaksanakan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa. 4) Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan lembaga non-Pemerintah wajib memberdayakan dan mendayagunakan lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di Desa. 8/18/2014 21 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (XI)
  • 22.  BAB XIII: KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT, Bagian Kesatu, Penataan Desa Adat Pasal 98 1) Desa Adat ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. 2) Pembentukan Desa Adat setelah penetapan Desa Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan faktor penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, serta pemberdayaan masyarakat Desa dan sarana prasarana pendukung  Bagian Kedua: Kewenangan Desa Adat Pasal 106 1) Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa Adat meliputi penyelenggaraan Pemerintahan Desa Adat, pelaksanaan Pembangunan Desa Adat, pembinaan kemasyarakatan Desa Adat, dan pemberdayaan masyarakat Desa Adat. 2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan biaya. 8/18/2014 22 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (XII)
  • 23.  BAB XIV: PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 112 Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa. 1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan kepada perangkat daerah. 2) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memberdayakan masyarakat Desa dengan: a. menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat Desa; b. meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan; dan c. mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di masyarakat Desa. 3) Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan dengan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan. 8/18/2014 23 Pasal-Pasal: Pemberdayaan Masyarakat dalam UU Desa (XIII)
  • 24. 8/18/201424 PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (CD) & PENGORGANISASIAN MASYARAKAT (CO & CBOs) Tim Pendamping Desa Pemerintahan Desa BPD/ Tim Monitoring Pemb. Desa Badan Usaha Milik Desa/ BUMDes Kelembagaan Sosial/ Masyarakat Kader Desa/ Organiser Desa Kelembagaan Desa/ LPMD Kord./ Tim Pendamping Antar Desa Kord./ Tim Pendamping Kabupaten Managemen Nasional/ Provinsi Pembinaan Tingkat Kecamatan Pembinaan Pemerintahan Kabupaten Pembinaan Pemerintahan Nasional/ Provinsi
  • 25.  Pembinaan Desa  Pembinaan Pemerintahan Desa  Pembinaan Tingkat Kecamatan  Pembinaan Pemerintahan Kabupaten  Pembinaan Pemerintahan Provinsi  Pembinaan Pemerintah Pusat 8/18/2014 25
  • 26.  Pendampingan Pemerintahan Desa  Pendampingan BPD/ Tim Monitoring Pembangunan Desa  Pendampingan Kelembagaan Desa/ LPMD, RT, RW dan Dusun  Pendampingan Badan Usaha Milik Desa/ BUMDes  Pendampingan Kelembagaan Sosial/ Masyarakat  Pendampingan Kader Desa 8/18/2014 26
  • 27.  Pendamping sebagai tenaga profesional yang memiliki kompetensi perencanaan dan penganggaran pembangunan desa serta daerah serta pemerintah desa dan lokal,  Mempunyai pengalaman organisasi, pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat  Bertugas fasilitasi proses kemandirian dan kedaulatan masyarakat dalam pembangunan,  Proses pendampingan tersebut dengan pelibatan stakeholder melalui kegiatan penyadaran, pembelajaran, penguatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat.  Pendampingan mendorong terwujudnya proses kedaulatan masyarakat berarti bahwa pengelolaan kegiatan pembangunan dilakukan oleh, dari dan untuk masyarakat melalui proses partisipasi dan demokrasi.  Peran pendamping membantu proses yang memastikan masyarakat mencapai tujuan terkait dengan one village, one plan, one budgeting,  Pendamping masyarakat bertugas fasilitasi terjadinya koordinasi dan konsolidasi antar program di wilayah kerjanya  Pendamping secara teknis kelancaran pelaksanaan proses pembangunan desa dan antar desa dan untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat aparat desa, dan pemerintah lokal 8/18/2014 27
  • 28. PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/CD & PENGORGANISASIAN MASYARAKAT/CO & CBOs (I)  Bertumpu pada pembangunan masyarakat desa. Pengertian prinsip bertumpu pada pembangunan masyarakat desa adalah masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik semata,  Otonomi. Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar  Desentralisasi. Pengertian prinsip desentralisasi adalah memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan penyelarasan pembangunan desa. sektoral dan antar desa yang bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat  Berorientasi pada masyarakat miskin. Pengertian prinsip berorientasi pada masyarakat miskin adalah segala keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat miskin  Partisipasi. Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materill  Kesetaraan dan keadilan gender. Pengertian prinsip kesetaraan dan keadilan gender adalah masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahapan program dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan,kesetaraan juga dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat situasi konflik 8/18/2014 28
  • 29. PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/CD & PENGORGANISASIAN MASYARAKAT/CO & CBOs (II)  Demokratis. Pengertian prinsip demokratis adalah masyarakat mengambil keputusan pembangunan secara musyarawah dan mufakat  Transparansi dan Akuntabel. Pengertian prinsip transparansi dan akuntabel adalah masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif  Prioritas. Pengertian prinsip prioritas adalah masyarakat memilih kegiatan yang diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan dan upaya perbaikan lingkungan  Keterpaduan, keselarasan dan kesatupaduan kebijakan. Pengertian prinsip ini menekankan bahwa arah kebijakan dan atau tindakan dari berbagai aspek kegiatan program lebih menekan sistem penyelarasan perencanaan politik, teknokratis dengan tetap mengacu pada perencanaan partisipatif yang diintegrasikan kedalam sistem reguler,  Keberlanjutan. Pengertian prinsip keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariannya 8/18/2014 29