Paulus dilahirkan di Tarsus dan bernama asli Saulus. Ia awalnya menganiaya pengikut Yesus namun kemudian mengalami perjumpaan dengan Yesus di jalan ke Damsyik dan menjadi utusan Yesus untuk memberitakan Injil. Paulus lalu menulis surat-surat kepada berbagai jemaat untuk memperkuat iman mereka serta memberitakan tentang Yesus Kristus sebagai jalan satu-satunya menuju keselamatan.
2. Paulus dilahirkan di Tarsus
(Kis. 21:39, 22:3),
kota metropolitan di Kilkia, yang
diperintah oleh gubernur Romawi di
Provinsi Siria sepanjang abad ke-1.
Nama Ibrani Paulus adalah Saul (Ibrani
Saul; Yunani Saulos). Nama Romawinya
(atau Yunaninya) adalah Paulos.
Saulus atau Paulus menganiaya pengikut
Yesus karena pemahaman bahwa
pemberitaan para pengikut awal Yesus
dipandang sangat tercela dan sesat
sehingga Paulus yakin bahwa sikap
agresif perlu dilakukan untuk
menghentikan aktivitas mereka.
3. Ketika perjalanan Paulus atau Saulus
dari Yerusalem ke Damsyik dengan
tujuan menangkap orang yang percaya
pada Yesus, ia mengalami perjumpaan
dengan Yesus. Paulus menjelaskan
perjumpaan dengan Yesus sebagai
“Melihat Tuhan” (1 Kor. 9:1)
4.
5.
6. SURAT GALATIA
Pertobatan dan panggilan misi Paulus (Gal 1:1)
Paulus diutus oleh Yesus Kristus dan Allah Bapa (Galatia 1:11-12).
Inti Pemberitaan:
• Kebenaran Injil (Gal 2:5,14)
• Hanya iman kepada Yesus Kristulah yang memberikan
kebenaran, pengampunan, keselamatan dan pengangkatan
(Gal 2:9)
• Berfokus pada Yesus, Mesias yang disalibkan (Gal 3:1)
• Paulus menekankan bahwa ajaran musuh-musuhnya adalah injil
yang berbeda yang harus ditolak dengan resiko apapun
(Gal 1:6-9)
• Kedatangan Yesus Kristus membawa era Baru (Gal 2:16, Gal 2:
15-3:18, Gal 3: 19- 4:7)
7. SURAT KEPADA JEMAAT DI MAKEDONIA:
TESALONIKA DAN FILIPI
Keyakinan Paulus mengenai tugas misi ini dapat
dilihat dalam 1 Tes 1:4-10
Paulus memberitakan tentang:
• Yesus sebagai pribadi historis sekaligus Anak Allah.
• Paulus memberitakan Yesus sebagai
Juruselamat yang membebaskan kita dari
hukuman
Allah yang akan datang. (Filipi 2:5-11)
8. SURAT KEPADA JEMAAT DI AKHAYA:
KORINTUS
Pekerjaan misi Paulus (1 Kor. 3:5-15)
Sikap Paulus sebagai misionaris
(1 Korintus 9:19-23)
Tugas Misi Paulus (2 Korintus 2:14-16)
Paulus menulis surat-surat yang keras. Sebab di jemaat
itu telah terjadi banyak dosa akibat persaingan antara
kelompok Kristen (1 Kor 1-3) dan percampuradukan
kehidupan Kristen dengan adat kafir (1 Kor 8-10).
9. SURAT KEPADA JEMAAT
DI ROMA
Paulus menekankan lingkup internasional dan
universal pelayanan misinya (Rm 15:19,24, 28).
Pekerjaan misi Paulus dan gereja berfokus pada
pemberitaan keselamatan Allah dalam diri Yesus
yang disalibkan dan bangkit, yang adalah Mesias
(Rm 3:21-23).
Paulus menulis surat kepada jemaat Roma tentang
cara memperoleh keselamatan.
10. SURAT KEPADA JEMAAT DI ASIA: KOLOSE DAN
EFESUS
Paulus menulis tentang pekerjaannya sebagai
pelayan injil dalam Kolose 1:24-29.
Paulus menjelaskan pekerjaan misinya dalam
istilah “rahasia” yang disingkapkan Allah
kepadanya dalam Efesus 3:1-13
Paulus menasehati mereka, bahwa hidup mereka
lain dari dunia, katanya, “Tetapi bukan dengan
demikian kamu belajar mengenal Kristus”
(Ef 2:20)
11. SURAT KEPADA REKAN SEKERJA:
TIMOTIUS DAN TITUS
Paulus memberi pengarahan kepada Timotius untuk
memastikan bahwa sikap orang percaya digereja-gereja di
Asia Kecil mendukung penyebaran Injil. Dalam 2 Tim 4:5
Paulus menasihati Timotius untuk melakukan pekerjaan
pemberita injil.
“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah
menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan
tunaikanlah tugas pelayananmu!”
Demikian halnya dalam Titus 2:3-5 nasihat kepada
“perempuan-perempuan yang tua mungkin dimotivasi oleh
perhatian misi.
12. Tugas pemberitaan Injil adalah Tugas dari Allah bagi semua orang percaya.
Allah berhak memakai siapa saja, untuk menjalankan misinya. Tidak
peduli bagaimana buruknya masa lalu seseorang, Allah
mempercayakan tugas misi itu bagi mereka yang mau membuka hati
kepadaNya. Sama seperti Paulus yang dipilih Allah secara khusus untuk
memberitakan injil bagi orang-orang percaya maupun orang-orang
yang belum percaya agar mereka dapat mendengar dan menerima
kabar baik/sukacita bahwa Yesus Kristus adalah Raja di atas segala Raja
yang telah datang kedunia menebus dosa manusia lewat
pengorbananNya dikayu salib dan memberikan keselamatan kekal bagi
mereka yang percaya kepadaNya. Sama seperti yang Paulus lakukan,
ketika menerima keselamatan dari Allah. Maka hal itu tidak hanya
disimpan secara pribadi melainkan harus diteruskan dan diberitakan
bagi semua orang dipenjuru dunia.