SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 33
Descargar para leer sin conexión
KEBUTUHAN
      &
KECUKUPAN GIZI


 Rizqie Auliana, M.Kes
Pengantar
   Gemukkah saya ?
   Kuruskah saya ?
   Sudah cukupkah saya makan ?
   Sehatkah saya ?
   ………..
Berapa kebutuhan gizi kita ?
 Kebutuhan gizi (requirement)
  jumlah zat gizi minimal yg diperlukan
  seseorang untuk hidup sehat
 Kecukupan gizi (recommended)
  jumlah zat gizi yg diperlukan seseorang
  atau rata-rata kelompok orang agar
  hampir semua orang (97,5% populasi)
  dpt hidup sehat
Apa yg dibutuhkan ?
 Energi :
   energi dibutuhkan oleh manusia untuk
  bergerak atau melakukan aktivitas fisik
  sehari-hari dan untuk mempertahankan
  kehidupan
 Darimana energi ?
  Karbohidrat, Lemak, Protein
lanjutan
 Makanan yg dimakan akan diubah
  menjadi energi untuk berbagai aktivitas
 Energi disebut juga Kalori dengan
  satuan Kkal (Kcal, Kal)
 Energi yg masuk dalam tubuh harus
  sesuai dg kebutuhan gizi
 Energi yg masuk dalam tubuh jga
  harus sesuai dg energi yg dikeluarkan
lanjutan
Mengukur kecukupan energi ?
 Mengukur Berat Badan (BB)
 Masukan energi berlebih ……gemuk
 Masukan energi kurang………kurus
Faktor yg mempengaruhi
 Pertumbuhan
  - ditandai dg bertambahnya materi
    penyusun tubuh
  - dimulai dari kandungan sampai usia
    dewasa muda
  - zat-zat gizi esensial dibutuhkan
    banyak ketika masa bayi dan
    kanak-kanak
lanjutan
 Umur
  - semakin tua maka kebutuhan energi
    dan zat gizi lain semakin menurun
  - pd usia produktif energi diperlukan
    banyak untuk aktivitas fisik yg
    bertambah
  - pd usia lanjut energi tidak lagi utk
    aktivitas tetapi hanya utk
    pemeliharaan shg kebutuhan turun
    (mencapai 20%)
lanjutan
 Jenis kegiatan fisik dan ukuran tubuh
  - semakin banyak aktivitas fisik maka
    energi yg dibutuhkan makin banyak,
    mis : olahragawan
  - dg aktivitas fisik yg sama, orang yg
    berbadan besar membutuhkan energi
    lebih banyak drpd org yg berbadan
    kecil
lanjutan
 Keadaan sakit dan penyembuhan
  - pd kondisi sakit (infeksi, demam, dll)
    akan terjadi perombakan protein
    tubuh, oleh krn itu diperlukan proein
    utk menggantikan protein yg rusak
    tsb
  - pd kondisi tsb maka konsumsi
    protein hrs ditingkatkan, termasuk
    juga zat gizi lain agar sakitnya cepat
    sembuh
lanjutan
 Keadaan fisiologis khusus
  - keadaan hamil
    * trimester 1 : 150 kal
    * trimester 2 dan 3 : 300 kal
  - keadaan menyusui
    * tahun 1 : 500 kal
    * tahun 2 : 400 kal
Untuk apa saja energi ?
 Kerja internal :
  - energi digunakan utk mempertahankan
    hidup, mis : mempertahankan tonus
    otot, pernapasan, sirkulasi darah,
    denyut jantung dsb
  - energi utk kerja internal disebut : energi
    metabolisme basal (EMB) atau aktivitas
    metabolisme basal (AMB)
  - diukur dlm kondisi tiduran rileks , 11-18
    jam sesudah makan
lanjutan
 - EMB dipengaruhi oleh luas
   permukaan tubuh, jenis kelamin,
   status kesehatan, kondisi fisiologis
   dsb
 - ditetapkan standar EMB adalah 1 kal
   per kg BB per jam (1 kal/BB/jam)
 - perhitungannya : 1 kal x BB x 24 jam
lanjutan
 Kerja eksternal:
  - adl energi yg dibutuhkan utk
    melakukan kegiatan atau aktivitas fisik
    (berjalan, berlari, berolah raga,
    menyapu, menulis, dsb)
  - energi utk kerja eksternal disebut juga
    energi aktivitas atau energi cost yg
    diukur mell kegiatan yg dilakukan
  - sangat ringan, ringan, sedang berat
lanjutan
 Energi untuk menutup pengaruh makanan
  - disebut juga specific dynamic action (SDA)
  - banyaknya energi yg dibutuhkan untuk
    mencerna dan mengangkut makanan
    dalam tubuh
  - diukur 1-3 jam sesudah makan
  - setiap zat gizi memberikan SDA berbeda,
    mis protein lebih tinggi dr KH
  - standar SDA 10%
lanjutan
 Kebutuhan energi :



    EMB + Aktivitas fisik + SDA
Berapa kebutuhan energi
Dimulai dari menghitung BB ideal (normal)……
 Metode Brocca :
  TB – 100 – (10%)
 Metode Key :
  TB (m) x TB (m) x 22
 Fogarty International Convert
  Pria    : TB (m) x TB (m) x 22,4
  Wanita : TB (m) x TB (m) x 20,9
Soal :
   Lina, seorang mahasiswi memiliki
    BB 49 kg dan TB 156 cm, hitung
    BB ideal memakai metode
    Brocca !
lanjutan
 Berdasarkan kategori IMT, dan ini yg
  dipakai di Indonesia utk orang dewasa
 IMT (indek massa tubuh) atau BMI
  (body mass index)
 Diukur dengan cara :
              BB
          ________
          TBxTB (m)
Kategori Ambang Batas IMT
Status             Kategori             Batas ambang


         Kekurangan BB tingkat berat       < 17,00

 Kurus
         Kekurangan BB tingkat ringan   17,00 – 18,50


Normal   Ideal                          > 18,50 – 25,00


         Kelebihan BB tingkat ringan    > 25,00 – 27,00
         (overweight)
Gemuk
         Kelebihan BB tingkat berat        > 27,00
         (obesitas)
contoh
 Sita, seorang mahasiswi mempunyai BB
 58 kg dan TB 170 cm, maka :

     58          = 20,069
 (1,7) x (1,7)

 IMT Sita = 20,069, maka Sita termasuk
 memiliki BB normal ideal
Bagaimana jika BB kurang
 Contoh : Rinda, BB 43 kg, TB 160 cm maka
  : IMT Rinda = 43/(1,6)x(1,6) = 16,79
  (kategori kurus tingkat berat)
 Untuk mencapai BB ideal harus pilih IMT
  ideal, mis ditetapkan 19 maka :
  BB ideal Rinda = 19 x (1,6x1,6) = 48,64 kg
 Rinda harus menaikkan BB sekitar
  48,64 – 43 = 5,64 kg
Bagaimana jika BB lebih
 Contoh : Danu, BB 76 kg, TB 170 cm
  maka : IMT Danu = 76/(1,7)x(1,7) = 26,29
  (kategori gemuk tingkat ringan )
 Untuk mencapai BB ideal harus pilih IMT
  ideal, mis ditetapkan 22 maka :
  BB ideal Danu = 22 x (1,7x1,7) = 63,58 kg
 Danu harus menurunkan BB sekitar
  76 – 63,58 = 12,42 kg
Bagaimana agar BB ideal ?
 Atur pola makan dg baik dimana kebutuhan
  harus sesuai dg pengeluaran
  (penggunaan) serta aktivitas sehari-hari
 Setiap ada kelebihan dan kekurangan BB
  maka energi sehari ditambah atau
  dikurangi 500 kalori dari kebutuhan
  normalnya sehingga berangsur BB ideal
  akan tercapai
 Bagaimana cara mengetahui kebutuhannya
  ……..
Kebutuhan energi sehari

 Metode faktorial (filipinos)
 Metode dg batas ambang IMT
 Metode RBW (khusus bagi
  penderita diabetes mellitus (DM)
Metode Faktorial

EMB : 1 x 24 jam x BB ideal (normal) ………………..          = A kalori
Koreksi tidur : 0,1 x jumlah jam tidur x BB ideal…….   = B kalori -
                                                       = C kalori
Energi Aktivitas (%) x C kalori ………………………….            = D kalori+
                                                       = E kalori
SDA 10 % x E kalori ……………………………………..                   = F kalori+
Kebutuhan energi sehari …………………………………                  = G kalori
lanjutan
  Energi aktivitas terbagi menjadi :
   Sangat ringan      :    10 - 30%
   Ringan             :    30 - 50%
   Sedang             :    50 - 75%
   Berat              :    75 - 100%
   Sangat berat       :    100 %
Soal :
 Wayan, seorang mahasiswa yang juga
  seorang atlet tenis dengan aktivitas
  sedang memiliki BB 72 kg dan TB 165 cm,
  hitung :
  - IMT nya dan kategorikan
  - jika tidak normal maka tetapkan IMT
     normalnya dan hitung BB ideal
  - Hitung kebutuhan energi sehari dg
     metode faktorial
Metode dg batas ambang IMT
 Langkah perhitungan kebutuhan energi
  menurut IMT harus menggunakan tabel
  EMB (AMB) sbb :
      Aktivitas     Laki-laki   Perempuan
    Sangat ringan     1,30        1,30
       Ringan         1,65        1,55
      Sedang          1,76        1,70
        Berat         2,10        2,00
lanjutan
 Cara perhitungan :

Kebutuhan EMB                 1 kal x BB ideal x 24 jam = A kalori
(AMB)………
AMB + Aktivitas fisik………… AMB (tabel) x A kalori        = B kalori
Kebutuhan energi sehari = B kalori
Contoh :
 Ani, mahasiswi dg aktivitas sedang BB 45
  kg, TB 165 cm :
  - IMT = 45/ (1,65x1,65) = 16,5 (kurus tk
    berat)
  - Jika IMT ideal yg diinginkan = 19 maka
  - BB ideal = 19 x (1,65x1,65) = 52 kg
Kebutuhan EMB (AMB)………       1 kal x 52 x 24 jam   = 1248 kalori
AMB + Aktivitas fisik…………    1,70 x 1248 kalori    = 2121 kalori
Tambahan kalori utk menaikkan BB                   = 500 kalori +
adalah………………….
Sehingga kebutuhan kalorinya sehari adalah…………………..    = 2621
kalori
Soal :
 Mieke, seorang mahasiswi dengan
  aktivitas sedang memiliki BB 55 kg dan
  TB 159 cm, hitung :
  - IMT nya dan kategorikan
  - jika tidak normal maka tetapkan IMT
    normalnya dan hitung BB ideal
  - Hitung kebutuhan energi sehari dg
    metode ambang batas IMT
Pembagian dalam menu
 (komposisi zat gizi) :

 Kalori sehari …………….          = A kalori
 Karbohidrat 60 %...........   = 60% (A kalori)
 Protein 20 % ……………            = 20% (A kalori)
 Lemak 20% ……………..             = 20% (A kalori)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerjaStatus gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
Widyalestarinurpratama
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
Vivi Amelia
 
Ilmu gizi lemak
Ilmu gizi   lemakIlmu gizi   lemak
Ilmu gizi lemak
reizanurul
 

La actualidad más candente (20)

Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerjaStatus gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recall
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
 
Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Bahan makan penukar
Bahan makan penukarBahan makan penukar
Bahan makan penukar
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
Perencanaan menu remaja
Perencanaan menu remajaPerencanaan menu remaja
Perencanaan menu remaja
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
 
1.tugas akg
1.tugas akg1.tugas akg
1.tugas akg
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
Ilmu gizi lemak
Ilmu gizi   lemakIlmu gizi   lemak
Ilmu gizi lemak
 
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJAKONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
 
Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizi
 
Laporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDKLaporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDK
 

Destacado

Destacado (20)

Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat giziMemperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
 
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga GiziUji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Makalah gizi masyarakat
Makalah gizi masyarakatMakalah gizi masyarakat
Makalah gizi masyarakat
 
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
 
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
 
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbangKebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
 
Kebutuhan gizi
Kebutuhan giziKebutuhan gizi
Kebutuhan gizi
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Persiapan penanggulangan masalah gizi
Persiapan penanggulangan masalah giziPersiapan penanggulangan masalah gizi
Persiapan penanggulangan masalah gizi
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
 
Gizi dalam keadaan darurat
Gizi dalam keadaan daruratGizi dalam keadaan darurat
Gizi dalam keadaan darurat
 
praktikum
praktikumpraktikum
praktikum
 
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN JakartaFlash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
 
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMIPRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
 
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daurProtein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
 
Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Tanya Jawab Angka Kecukupan Gizi (AKG)
 
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaFlash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
 
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometriPengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
 
B2SA
B2SAB2SA
B2SA
 

Similar a Menghitung kebutuhan gizi

Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan giziIlmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Eka Wahyuni
 
Program penaikan berat badan
Program penaikan berat badanProgram penaikan berat badan
Program penaikan berat badan
Aziz Hezký
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
anita sriwaty
 

Similar a Menghitung kebutuhan gizi (20)

Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan giziIlmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
 
Kebutuhan kalori
Kebutuhan kaloriKebutuhan kalori
Kebutuhan kalori
 
energi
energienergi
energi
 
Fat burn
Fat burnFat burn
Fat burn
 
Pengiraan kalori
Pengiraan kaloriPengiraan kalori
Pengiraan kalori
 
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptxCara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
 
Ketahui keperluan kalori anda
Ketahui keperluan kalori andaKetahui keperluan kalori anda
Ketahui keperluan kalori anda
 
Robiatul
RobiatulRobiatul
Robiatul
 
luka jahitan
luka jahitan luka jahitan
luka jahitan
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
7 langkah cara menurunkan berat badan yang sehat
7 langkah cara menurunkan berat badan yang sehat7 langkah cara menurunkan berat badan yang sehat
7 langkah cara menurunkan berat badan yang sehat
 
energi menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan
energi menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupanenergi menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan
energi menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan
 
Obesitas
ObesitasObesitas
Obesitas
 
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
 
Program penaikan berat badan
Program penaikan berat badanProgram penaikan berat badan
Program penaikan berat badan
 
Imt
ImtImt
Imt
 
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
 
Status gizi
Status giziStatus gizi
Status gizi
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 

Último

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 

Último (20)

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 

Menghitung kebutuhan gizi

  • 1. KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI Rizqie Auliana, M.Kes
  • 2. Pengantar  Gemukkah saya ?  Kuruskah saya ?  Sudah cukupkah saya makan ?  Sehatkah saya ?  ………..
  • 3. Berapa kebutuhan gizi kita ?  Kebutuhan gizi (requirement) jumlah zat gizi minimal yg diperlukan seseorang untuk hidup sehat  Kecukupan gizi (recommended) jumlah zat gizi yg diperlukan seseorang atau rata-rata kelompok orang agar hampir semua orang (97,5% populasi) dpt hidup sehat
  • 4. Apa yg dibutuhkan ?  Energi : energi dibutuhkan oleh manusia untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik sehari-hari dan untuk mempertahankan kehidupan  Darimana energi ? Karbohidrat, Lemak, Protein
  • 5. lanjutan  Makanan yg dimakan akan diubah menjadi energi untuk berbagai aktivitas  Energi disebut juga Kalori dengan satuan Kkal (Kcal, Kal)  Energi yg masuk dalam tubuh harus sesuai dg kebutuhan gizi  Energi yg masuk dalam tubuh jga harus sesuai dg energi yg dikeluarkan
  • 6. lanjutan Mengukur kecukupan energi ?  Mengukur Berat Badan (BB)  Masukan energi berlebih ……gemuk  Masukan energi kurang………kurus
  • 7. Faktor yg mempengaruhi  Pertumbuhan - ditandai dg bertambahnya materi penyusun tubuh - dimulai dari kandungan sampai usia dewasa muda - zat-zat gizi esensial dibutuhkan banyak ketika masa bayi dan kanak-kanak
  • 8. lanjutan  Umur - semakin tua maka kebutuhan energi dan zat gizi lain semakin menurun - pd usia produktif energi diperlukan banyak untuk aktivitas fisik yg bertambah - pd usia lanjut energi tidak lagi utk aktivitas tetapi hanya utk pemeliharaan shg kebutuhan turun (mencapai 20%)
  • 9. lanjutan  Jenis kegiatan fisik dan ukuran tubuh - semakin banyak aktivitas fisik maka energi yg dibutuhkan makin banyak, mis : olahragawan - dg aktivitas fisik yg sama, orang yg berbadan besar membutuhkan energi lebih banyak drpd org yg berbadan kecil
  • 10. lanjutan  Keadaan sakit dan penyembuhan - pd kondisi sakit (infeksi, demam, dll) akan terjadi perombakan protein tubuh, oleh krn itu diperlukan proein utk menggantikan protein yg rusak tsb - pd kondisi tsb maka konsumsi protein hrs ditingkatkan, termasuk juga zat gizi lain agar sakitnya cepat sembuh
  • 11. lanjutan  Keadaan fisiologis khusus - keadaan hamil * trimester 1 : 150 kal * trimester 2 dan 3 : 300 kal - keadaan menyusui * tahun 1 : 500 kal * tahun 2 : 400 kal
  • 12. Untuk apa saja energi ?  Kerja internal : - energi digunakan utk mempertahankan hidup, mis : mempertahankan tonus otot, pernapasan, sirkulasi darah, denyut jantung dsb - energi utk kerja internal disebut : energi metabolisme basal (EMB) atau aktivitas metabolisme basal (AMB) - diukur dlm kondisi tiduran rileks , 11-18 jam sesudah makan
  • 13. lanjutan - EMB dipengaruhi oleh luas permukaan tubuh, jenis kelamin, status kesehatan, kondisi fisiologis dsb - ditetapkan standar EMB adalah 1 kal per kg BB per jam (1 kal/BB/jam) - perhitungannya : 1 kal x BB x 24 jam
  • 14. lanjutan  Kerja eksternal: - adl energi yg dibutuhkan utk melakukan kegiatan atau aktivitas fisik (berjalan, berlari, berolah raga, menyapu, menulis, dsb) - energi utk kerja eksternal disebut juga energi aktivitas atau energi cost yg diukur mell kegiatan yg dilakukan - sangat ringan, ringan, sedang berat
  • 15. lanjutan  Energi untuk menutup pengaruh makanan - disebut juga specific dynamic action (SDA) - banyaknya energi yg dibutuhkan untuk mencerna dan mengangkut makanan dalam tubuh - diukur 1-3 jam sesudah makan - setiap zat gizi memberikan SDA berbeda, mis protein lebih tinggi dr KH - standar SDA 10%
  • 16. lanjutan  Kebutuhan energi : EMB + Aktivitas fisik + SDA
  • 17. Berapa kebutuhan energi Dimulai dari menghitung BB ideal (normal)……  Metode Brocca : TB – 100 – (10%)  Metode Key : TB (m) x TB (m) x 22  Fogarty International Convert Pria : TB (m) x TB (m) x 22,4 Wanita : TB (m) x TB (m) x 20,9
  • 18. Soal :  Lina, seorang mahasiswi memiliki BB 49 kg dan TB 156 cm, hitung BB ideal memakai metode Brocca !
  • 19. lanjutan  Berdasarkan kategori IMT, dan ini yg dipakai di Indonesia utk orang dewasa  IMT (indek massa tubuh) atau BMI (body mass index)  Diukur dengan cara : BB ________ TBxTB (m)
  • 20. Kategori Ambang Batas IMT Status Kategori Batas ambang Kekurangan BB tingkat berat < 17,00 Kurus Kekurangan BB tingkat ringan 17,00 – 18,50 Normal Ideal > 18,50 – 25,00 Kelebihan BB tingkat ringan > 25,00 – 27,00 (overweight) Gemuk Kelebihan BB tingkat berat > 27,00 (obesitas)
  • 21. contoh Sita, seorang mahasiswi mempunyai BB 58 kg dan TB 170 cm, maka : 58 = 20,069 (1,7) x (1,7) IMT Sita = 20,069, maka Sita termasuk memiliki BB normal ideal
  • 22. Bagaimana jika BB kurang  Contoh : Rinda, BB 43 kg, TB 160 cm maka : IMT Rinda = 43/(1,6)x(1,6) = 16,79 (kategori kurus tingkat berat)  Untuk mencapai BB ideal harus pilih IMT ideal, mis ditetapkan 19 maka : BB ideal Rinda = 19 x (1,6x1,6) = 48,64 kg  Rinda harus menaikkan BB sekitar 48,64 – 43 = 5,64 kg
  • 23. Bagaimana jika BB lebih  Contoh : Danu, BB 76 kg, TB 170 cm maka : IMT Danu = 76/(1,7)x(1,7) = 26,29 (kategori gemuk tingkat ringan )  Untuk mencapai BB ideal harus pilih IMT ideal, mis ditetapkan 22 maka : BB ideal Danu = 22 x (1,7x1,7) = 63,58 kg  Danu harus menurunkan BB sekitar 76 – 63,58 = 12,42 kg
  • 24. Bagaimana agar BB ideal ?  Atur pola makan dg baik dimana kebutuhan harus sesuai dg pengeluaran (penggunaan) serta aktivitas sehari-hari  Setiap ada kelebihan dan kekurangan BB maka energi sehari ditambah atau dikurangi 500 kalori dari kebutuhan normalnya sehingga berangsur BB ideal akan tercapai  Bagaimana cara mengetahui kebutuhannya ……..
  • 25. Kebutuhan energi sehari  Metode faktorial (filipinos)  Metode dg batas ambang IMT  Metode RBW (khusus bagi penderita diabetes mellitus (DM)
  • 26. Metode Faktorial EMB : 1 x 24 jam x BB ideal (normal) ……………….. = A kalori Koreksi tidur : 0,1 x jumlah jam tidur x BB ideal……. = B kalori - = C kalori Energi Aktivitas (%) x C kalori …………………………. = D kalori+ = E kalori SDA 10 % x E kalori …………………………………….. = F kalori+ Kebutuhan energi sehari ………………………………… = G kalori
  • 27. lanjutan Energi aktivitas terbagi menjadi :  Sangat ringan : 10 - 30%  Ringan : 30 - 50%  Sedang : 50 - 75%  Berat : 75 - 100%  Sangat berat : 100 %
  • 28. Soal :  Wayan, seorang mahasiswa yang juga seorang atlet tenis dengan aktivitas sedang memiliki BB 72 kg dan TB 165 cm, hitung : - IMT nya dan kategorikan - jika tidak normal maka tetapkan IMT normalnya dan hitung BB ideal - Hitung kebutuhan energi sehari dg metode faktorial
  • 29. Metode dg batas ambang IMT  Langkah perhitungan kebutuhan energi menurut IMT harus menggunakan tabel EMB (AMB) sbb : Aktivitas Laki-laki Perempuan Sangat ringan 1,30 1,30 Ringan 1,65 1,55 Sedang 1,76 1,70 Berat 2,10 2,00
  • 30. lanjutan  Cara perhitungan : Kebutuhan EMB 1 kal x BB ideal x 24 jam = A kalori (AMB)……… AMB + Aktivitas fisik………… AMB (tabel) x A kalori = B kalori Kebutuhan energi sehari = B kalori
  • 31. Contoh :  Ani, mahasiswi dg aktivitas sedang BB 45 kg, TB 165 cm : - IMT = 45/ (1,65x1,65) = 16,5 (kurus tk berat) - Jika IMT ideal yg diinginkan = 19 maka - BB ideal = 19 x (1,65x1,65) = 52 kg Kebutuhan EMB (AMB)……… 1 kal x 52 x 24 jam = 1248 kalori AMB + Aktivitas fisik………… 1,70 x 1248 kalori = 2121 kalori Tambahan kalori utk menaikkan BB = 500 kalori + adalah…………………. Sehingga kebutuhan kalorinya sehari adalah………………….. = 2621 kalori
  • 32. Soal :  Mieke, seorang mahasiswi dengan aktivitas sedang memiliki BB 55 kg dan TB 159 cm, hitung : - IMT nya dan kategorikan - jika tidak normal maka tetapkan IMT normalnya dan hitung BB ideal - Hitung kebutuhan energi sehari dg metode ambang batas IMT
  • 33. Pembagian dalam menu (komposisi zat gizi) :  Kalori sehari ……………. = A kalori  Karbohidrat 60 %........... = 60% (A kalori)  Protein 20 % …………… = 20% (A kalori)  Lemak 20% …………….. = 20% (A kalori)