SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 40
Oleh:
Dr. Ir. Subandono Diposaptono, M.Eng
Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Hp. 087775900246
RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL (RZWP-3-K)
Memiliki 17,480 pulau dan 95.181 km
panjang garis pantai
Produktivitas hayati tinggi dengan
keanekaragaman hayati laut tropis
terkaya di dunia
Pusat kegiatan rekreasi, transportasi,
industri, permukiman, pelabuhan,
bisnis, jasa lingkungan dll.
Kontribusi ekonomi sektor kelautan
dan perikanan pada GDP : sebesar
24,5% dari total GDP nasional, hanya +
2,5% berasal dari komoditas perikanan
55% produksi perikanan berasal
dari wilayah pesisir
Wilayah pesisir Indonesia
mengandung sekitar 2.500
spesies moluska, 2.000 spesies
krustase, 6 spesie penyu, 30
spesies mamalia laut, dan lebih
dari 2.000 spesies ikan. Luas
terumbu karang mencapai 32.935
km2 (sekitar 16,5% dari luas
terumbu dunia), dan terdiri atas
70 genus dan lebih dari 500
spesies karang.
Rentan terhadap perubahan
lingkungan dan ancaman bencana
Konflik Pemanfaatan Ruang
Ilegal Fishing dan merusak
Produksi Peikanan menurun sejak
1990
Overfishing, tamgkapan semakin kecil
dan fishing ground semakin jauh
POTENSI SUMBER DAYA DAN ANCAMAN BENCANA
DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Wilayah Pesisir Provinsi
Wilayah Pesisir Kab/Kotai
Subandono
PERENCANAAN SPASIAL PERENCANAAN NON
SPASIAL
RTRWN
RTRWP
RTRWK
RTR Kota
RDTR
RZWP-3-K
RPJP (20 tahun)
RPJM (5 tahun)
RSWP-3-K
PROVINSI
KAB/KOTA
(20 tahun)
RPWP-3-K
RAPWP-3-K
RKPD
UU 27/2007 jo UU 1/2014
PWP-PPK
UU 26/2007
UU 25/2004
UU 24/2007
PB
UU32/2004
OTODA
PERIJINAN
UU SEKTORAL
UU 32/2009
RTRPulau/ Kepulauan
RTR Strategis nasional
Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pula
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Subandono
Pasal 6 (3)
Pasal 1
Pasal 6 (4)
Pasal 6
(5)
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang
laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi
sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.
Penataan ruang wilayah nasional meliputi ruang wilayah
yurisdiksi dan wilayah kedaulatan nasional yang mencakup
ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang
di dalam bumi sebagai satu kesatuan.
Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota
meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Ruang laut dan ruang udara
pengelolaannya diatur dengan undang-
undang tersendiri
TENTANG PENATAAN RUANG
Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pula
Kementerian Kelautan dan Perikanan
PERENCANAAN PEMANFAATAN PENGAWASAN PENGENDALIAN
RSWP3K
(20 THN)
RZWP3K
(20 THN)
RPWP3K
(5 THN)
RAPWP3K
(1-3 THN)
IZIN LOKASI
Rehabilitasi
Patroli
dan
Penyidikan
Akreditasi
Program
PWP3K
Pemanfaatan PPK
dan Perairan dsk.
(tmsk orang asing)
Reklamasi
Konservasi
IZIN
PENGELOLAAN
 Usulan
dilakukan
oleh Pemda,
Masyarakat,
dan Dunia
Usaha
 Mekanisme:
penyusunan
melibatkan
masyarakat
PASAL 14 AYAT
(1) dan (2) UU 1/
2014
PS. 16 s.d. 22C
UU 1/ 2014
Struktur Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(UU No. 27/2007 Jo UU No. 1/2014)
Lanjutan..
PASAL 7 AYAT (3)
Wajib disusun Pemda
Selaras,
serasi, dan
seimabng
dg RTRW
RZWP3K Provinsi dan RZWP3K Kabupaten/Kota menjadi dasar pemberian Izin
Lokasi kegiatan di perairan pesisir
Substansi UU No. 1 Tahun 2014
Mekanisme
Sistem
Perizinan
(Lokasi &
Pengelolaan)
1) Izin Lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1)
diberikan berdasarkan rencana zonasi wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil.
2) Pemberian Izin Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib mempertimbangkan kelestarian Ekosistem pesisir dan
pulau-pulau kecil, Masyarakat, nelayan tradisional, kepentingan
nasional, dan hak lintas damai bagi kapal asing.
3) Izin Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
dalam luasan dan waktu tertentu.
4) Izin Lokasi tidak dapat diberikan pada zona inti di kawasan
konservasi, alur laut, kawasan pelabuhan, dan pantai umum.
Pasal 17
1) Setiap Orang yang melakukan pemanfaatan ruang dari
sebagian Perairan Pesisir dan pemanfaatan sebagian pulau-
pulau kecil secara menetap wajib memiliki Izin Lokasi.
2) Izin Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
dasar pemberian Izin Pengelolaan
Pasal 16
... Pasal 19
Substansi UU No. 1 Tahun 2014
1) Setiap Orang yang melakukan pemanfaatan sumber daya Perairan Pesisir dan
perairan pulau-pulau kecil untuk kegiatan:
a. produksi garam;
b. biofarmakologi laut;
c. bioteknologi laut;
d. pemanfaatan air laut selain energi;
e. wisata bahari;
f. pemasangan pipa dan kabel bawah laut; dan/atau
g. pengangkatan benda muatan kapal tenggelam,
wajib memiliki Izin Pengelolaan.
2) Izin Pengelolaan untuk kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Dalam hal terdapat kegiatan pemanfaatan sumber daya Perairan Pesisir dan
perairan pulau-pulau kecil yang belum diatur berdasarkan ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal 19
... lanjutan
RTRWN
RTRW KAB /
KOTA PERDA KAB / KOTA
PERATURAN ZONASI
SISTEM KAB / KOTA
IJIN PRINSIP
IZIN LOKASI
(Di Darat)
IZIN PENGGUNAAN /
PEMANFAATAN TANAH
RENCANA DETAIL
TATA RUANG
KAWASAN
IZIN LOKASI
(Di Perairan Laut dan sebagian PPK)
RZ RINCI ZONA
PERATURAN
PEMANFAATAN
RUANG
Blok-blok
Peruntukan
Ruang
IZIN LAIN SESUAI
PERATURAN PERUNDANG2AN
Berdasarkan PP No.15/2010 tentang PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
(turunan UU 26/2007)
SISTEM PERIZINAN DI LAUT WILAYAH
PERAIRAN PESISIR
(Perubahan UU 27/2007 Jo UU 1/2014)
RZWP3K PROV
(>4 MIL & <12 MIL)
RZWP3K KAB/KOTA
(1/3 KAW PROV )
SISTEM PERIZINAN DI DARAT
IMB
1
IZIN PENGELOLAAN
2
3
4
5 IZIN LAIN SESUAI
PERATURAN PERUNDANG2AN
LEX SPECIALIS UU 26/2007
Ps. 6 ayat (5) Ruang laut dan ruang udara, pengelolaannya diatur
dengan undang-undang tersendirii
1
2
RTRW PROV
RZWP3K
IJIN LOKASI
IJIN LOKASI
(Perpres
No.122/2012 -
Reklamasi)
IJIN LOLKASI
(Pemanfaatan
PPK dan
Pemanfaatan
PPK untuk
PMA)
(UU
No.1/2014)
IJIN LOKASI
Pemanfaatan
PPKT
IJIN
PENGELOLAAN
 Prod.Garam
 Biofarmakologi
 Bioteknologi
 Pemanf.Air Laut
selain energi
 Wisata Bahari
 Pipa/Kabel Bwh
Laut
 Pengangkatan
BMKT
IJIN
PEMANFAATAN
KAWASAN
KONSERVASI
PERAIRAN
(PP
No.60/2007)
FUNGSI RZWP3K
DALAM PEMBERIAN IJIN PEMANFAATAN RUANG DI WILAYAH
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
IJIN LOKASI
IJIN2 SEKTOR
 Pertambangn
 Perikanan
Budidaya
 Dll
UU No.27/2007
Jo
UU No.1/2014
UU No.27/2007
Jo
UU No.1/2014
Perpres
No.122/2012
PP No.62/2010
Ps.4 ayat 1
UU No.27/2007
Jo
UU No.1/2014
PP No.60/2007IJIN
PELAKSANAAN
REKLAMASI
RZWP3K Provinsi atau
Kabupaten/Kota pada
daerah yang
bersebelahan wajib
diserasikan,
diselaraskan dan
diseimbangkan
Penyerasian,
penyelarasan dan
penyeimbangan
dilakukan oleh :
• Menteri, untuk provinsi
yang bersebelahan; atau
• Gubernur, untuk
kabupaten/kota yang
bersebelahan atau
berhadapan
Pasal 14
Penyelarasan, penyerasian dan penyeimbangan tersebut
dilakukan dengan:
1. Menyelaraskan/ mengadopsi pola ruang dan struktur ruang daratan
pesisir RTRW ke dalam RZWP-3-K
2. Menyerasikan alokasi ruang perairan pesisir dan pulau-pulau kecil
dalam RZWP-3-K yang bersinggungan dengan pola ruang dalam RTRW
3. Menyeimbangkan/memadukan rencana Pemerintah dan Pemerintah
Daerah yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan ke dalam alokasi ruang perairan pesisir dalam RZWP-3-K.
Tujuan penyelarasan, penyerasian dan penyeimbangan antara RZWP3K
dengan RTRW adalah untuk mereview dan membandingkan draft dokumen
antara RZWP3K dengan rencana lain yang telah disahkan dan untuk
merevisi draft dokumen antara RZWP-3-K tersebut, sehingga konsisten
dengan rencana-rencana dan program-program yang bersesuaian yang
telah disahkan.
Wilayah pesisir sampai
dengan perairan pesisir
dan pulau-pulau kecil yang
menjadi kewenangan
kabupaten/kota; dan
Wilayah perairan pesisir dan
pulau-pulau kecil yang menjadi
kewenangan provinsi.
Wilayah Perencanaan RZWP3K Provinsi
Pasal 16
Alokasi
Ruang
(Pasal 16)
Kawasan
Pemanfaatan Umum
Kawasan
Konservasi
Kawasan strategis
Nasional Tertentu Alur Laut
1. Pariwisata
2. Pemukiman
3. Pelabuhan
4. Pertanian
5. Hutan
6. Pertambangan
7. Perikanan Tangkap
8. Perikanan
Budidaya
9. Industri
10. Fasilitas Umum
11. Pemanfaatan Air
Laut selain energi
12. Pemanfaatan
lainnya sesuai
dengan
karakteristik
biogeofisik
lingkungannya
1. Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-
pulau Kecil (KKP3K)
2. Kawasan Konservasi Maritim (KKM)
3. Kawasan Konservasi Perairan (KKP)
4. Sempadan Pantai
1. Pengelolaan batas-batas maritim
kedaulatan negara
2. Pertahanan dan keamanan negara
3. Pengelolaan situs warisan dunia
4. Kesejahteraan Masyarakat
5. Pelestarian lingkungan
1.Alur Pelayaran
2.Pipa/Kabel bawah laut
3.Migrasi biota laut
Jo UU 1/2014
Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau KecilDirektorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau K
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Darat Mengikuti
RTRW
Keterpaduan :
1. Antar sektor
2. Antar Stakeholder
3. Antar ekosistem darat
dan laut
4. Antar wilayah
5. Antar scince dan
managemen
“RZWP-3-K kabupaten/kota merupakan arahan
pengalokasian ruang wilayah perairan pesisir
dan pulau-pulau kecil dalam rencana Kawasan
Pemanfaatan Umum, Kawasan Konservasi,
Kawasan Strategis Nasional Tertentu, dan Alur
Laut yang dapat dirinci ke dalam zona dan sub
zona atau pemanfaatannya.”
RZWP3K KABUPATEN/KOTA
Pasal 17
Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Keci lDirektorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pula
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Perikanan Tangkap
Pertam-
bangan
Darat
Laut
Mengikuti RTRW
KPU KPU
Perikanan
Tangkap
Perikanan
Tangkap
KPU
Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau KecilDirektorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Darat
Laut
Mengikuti RTRW
Perikanan
Budidaya
Pariwisa
ta
Pertam-
bangan
Pemukima
n/Industri
Perikanan
Tangkap
KNST
Subandono
Direktorat TRLP3K
DIMENSI KETERPADUAN DALAM
PENGELOLAAN WP3K
Keterpaduan
Lintas Sektor
baik vertikal
maupun
horisontal
PENGELOLAAN
WP3K
TERPADU
Keterpadu
an
Ekosistem
darat dan
laut
Keterpaduan
Science dan
manajemen
Keterpadu
an
stakehold
er
Keterpadu
an
wilayah
23
PENGAM
BILAN KE-
PUTUSAN
KOMUNIKASI,
PERENCANAAN
DATABASE INFORMASI
• PENGELOLA DATA
• ANALIS D & I
• SURVEYOR DLL
• PEREKAYASA
• ILMUWAN
PENGAMBIL
KEPUTUSAN
SKENARIO
INFORMASI
MODEL,
SIMULASI
PENGUKURAN
PENGELOLAAN
DATA DAN INFORMASI
Good Data
Good Map,
Good Plan,
Good Investment
Good Development
PARIWISATA
1. Wisata selam;
2. Wisata snorkeling;
3. Wisata jet ski dan
banana boat;
4. Wisata pantai;
dan/atau
5. Olahraga pantai
dan berjemur.
PERMUKIMAN
1. Permukiman
nelayan; dan/atau
2. Permukiman non
nelayan.
PELABUHAN
1. Daerah Lingkungan
Kerja (DLKr) dan
Daerah Lingkungan
Kepentingan
(DLKp); dan/atau
2. Wilayah Kerja dan
Wilayah
Pengoperasian
Pelabuhan
Perikanan
PERTANIAN
1. Pertanian lahan
basah;
2. Pertanian lahan
kering; dan/atau
3. Hortikultura.
HUTAN
1. Hutan produksi
terbatas;
2. Hutan produksi
tetap; dan/atau
3. Hutan produksi
yang dapat
dikonversi.
PERTAMBANGAN
1. Mineral;
2. Pasir laut (galian C);
3. Minyak bumi;
4. Gas bumi;dan/atau
5. Panas bumi.
PERIKANAN BUDIDAYA
1. Budidaya laut;
2. Budidaya air payau;
dan/atau
3. Budidaya air tawar.
PERIKANAN TANGKAP
1. Pelagis; dan/atau
2. Demersal.
INDUSTRI
1. Industri pengolahan
ikan;
2. Industri maritim;
3. Industri
manufaktur;
4. Industri minyak dan
gas bumi;
5. Industri garam;
6. Industri
biofarmakologi;
dan/atau
7. Industri
bioteknologi.
FASILITAS UMUM
1. Pendidikan;
2. Olahraga;
3. Keagamaan;
4. Kesenian; dan/atau
5. Kesehatan.
Kawasan Pemanfaatan Umum dibagi dalam Zona
dan Sub Zona
Pasal 17
Perubahan terhadap penjabaran zona dan sub
zona pada Kawasan Pemanfaatan Umum
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal
1) RZWP-3-K kabupaten/kota memuat peraturan pemanfaatan
ruang.
2) Peraturan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berisi ketentuan persyaratan pemanfaatan ruang
dan ketentuan pengendaliannya yang disusun untuk setiap
zona peruntukan dalam RZWP-3-K kabupaten/kota.
Pasal 18
Penyusunan RZWP-3-K di pulau-pulau kecil
dilakukan menggunakan sistem klaster dengan
mempertimbangkan keterkaitan ekologi,
ekosistem, dan sosial budaya.
Pasal 20
• Peta dengan tingkat ketelitian
peta skala minimal 1: 250.000
RZWP-3-K provinsi
• Peta dengan tingkat ketelitian
peta skala minimal 1 : 50.000
RZWP-3-K Kabupaten
• Peta dengan tingkat ketelitian
peta skala minimal 1 : 25.000
RZWP-3-K kota
Tingkat Ketelitian Peta
Pasal 19
Tahapan dan Proses/Output Penyusunan RZWP-3-K Kabupaten/Kota
Penyusunan dokumen RZWP-3-K dilakukan oleh lembaga yang
mengoordinasikan penataan ruang di daerah
Dalam penyusunan dokumen RZWP-3-K lembaga yang mengoordinasikan
penataan ruang di daerah mempunyai tugas:
Melakukan pengumpulan data sekunder
yang meliputi:
Melakukan survei lapangan, apabila data
sekunder belum memenuhi persyaratan:
1. terestrial;
2. bathimetri;
3. geologi dan geomorfologi;
4. oseanografi;
5. ekosistem pesisir dan sumber daya ikan
(jenis dan kelimpahan ikan);
6. penggunaan lahan dan status lahan;
7. pemanfaatan wilayah laut yang telah
ada;
8. sumber daya air;
9. infrastruktur;
10. sosial dan budaya;
11. ekonomi wilayah; dan
12. risiko bencana dan pencemaran.
1. Kualitas, yang meliputi:
a. skala;
b. akurasi geometri
c. kedetailan data;
d. kedalaman data;
e. kemutakhiran data; dan
f. kelengkapan atribut.
2. Kuantitas, berupa kelengkapan data
sekunder.
Pasal 22
Dokumen Final RZWP-3-K sekurang-kurangnya memuat :
a. Pendahuluan yang memuat dasar hukum penyusunan
RZWP-3-K, profil wilayah, isu-isu strategis, dan peta
wilayah perencanaan;
b. Tujuan, kebijakan, dan strategi;
c. Deskripsi Potensi dan Pemanfaatan Sumberdaya WP3K;
d. Rencana alokasi ruang;
e. Peraturan pemanfaatan ruang, apabila akan diatur;
f. Indikasi program RZWP-3-K; dan
g. Lampiran dokumen RZWP-3-K dalam bentuk peta paling
sedikit meliputi peta dasar, peta tematik, peta RZWP-3-K
dan Ranperda RZWP-3-K.
Pasal 23
Pasal 26
Mekanisme Pemberian Tanggapan dan/atau Saran
MEKANISME PENETAPAN PERDA
RTRW DAN RZWP3K
KABUPATEN/KOTA
Dokumen Final
RTRW
(disampaikan
Bup/Walikota ke
Gub dan Gub ke
MEN PU)
Persetujuan
Substansi
Pemberian
Tanggapan/Saran
MEN PU MEN KP
PERDA
RTRW
PERDA
RZWP3K
Dokumen fINAL
RZWP3K
(Disampaikan
Gub atau
Bup/Walikota ke
MKP
PMDN No.28/2008
PMDN No.47/2012
Penyusunan PMDN
untuk meknisme
penetapan PERDA
RZWP3K
Dokumen fINAL
RZWP3K
Perlu disesuaikan
BKPRD
PMDN No.50/2009
perlu disesuaikan
Alternatif I Alternatif I
PERDA
RTRW DAN
RZWP3K
Alternatif II
Dokumen fINAL
RTRW
KEMENDAGRI
Leading Sector
KKP
+BKPRN
Leading Sector
PU
+BKPRN
Proses
Proses
14 Langkah
KEMENDAGRI
1. UU No.27/2007 Jo UU No.1/2014
Pasal 11 ayat (2): Penyusunan RZWP3K sbgmn dimaksud pada ayat
(1) diwajibkan mengikuti dan memadukan rencana Pemerintah dan
Pemerintah Daerah dengan memperhatikan Kawasan, Zona, dan/atau
Alur Laut yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. Perlunya sinkronisasi/penyelarasan dengan kebijakan/program/proyek
yang terkait dengan kepentingan nasional strategis.
URGENSI PERAN PUSAT (BKPRN)
DALAM MEKANISME PEMBERIAN TANGGAPAN DAN/ATAUSARAN
Penataan Ruang
LP3K
8
7
6
5
4
1
2
3
NSPK
SOSIALISASI
BIMTEK
ASISTENSI
RAKOR
PEMBERIAN SARAN
DUKUNGAN BKPRN
PENYEDIAAN DIS
 Tugas bersama semua stakeholder kelautan
 Butuh peran semua pihak:
1. Pemerintah : menyiapkan dukungan kebijakan, pedampingan,
dan bimbingan
2. Pemda:
• memastikan pelaksanaan, penganggaran, dan koordinasi di
lapangan.
• Diperlukan peran aktif Pokja/BKPRD dalam menyusun RZWP-
3-K
• Diperlukan penguatan kelembagaan BKPRD dengan
melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai anggota
BKPRD
3. Legislatif: memastikan dukungan legislasi dan pendanaan
kegiatan
NO LOKASI PERDA PROSES BELUM KETERANGAN
1 Provinsi Kepulauan Riau V
2 Provinsi Jawa Barat V
3 Provinsi DIY V
4 Provinsi Jawa Tengah V
5 Provinsi Jawa Timur V
6 Provinsi Bali V
7 Provinsi Nusa Tenggara
Barat
V
8 Provinsi Kalimantan
Barat
V
9 Provinsi Sulawesi Selatan V
10 Provinsi Sulawesi Utara V
11 Provinsi Banten V
12 Kabupaten Anambas V
13 Kabupaten Karimun V
14 Kabupaten Cirebon V
15 Kabupaten Tasikmalaya V
NO LOKASI PERDA PROSES BELUM KETERANGAN
16 Kabupaten Sukabumi V
17 Kabupaten Kulonprogo V
18 Kabupaten Sleman
19 Kabupaten Demak V
20 Kabupaten Pekalongan V
21 Kabupaten Batang V
22 Kabupaten Gresik V
23 Kabupaten Blitar
24 Kabupaten Bangkalan V
25 Kabupaten Pacitan V
26 Kabupaten Pasuruan V
27 Kabupaten Klungkung V
28 Kabupaten Badung V
29 Kabupaten Karangasem V
30 Kabupaten Sumbawa V
NO LOKASI PERDA PROSES BELUM KETERANGAN
31 Kabupaten Lombok
Tengah
V
32 Kabupaten Pontianak V
33 Kabupaten Kubu Raya V
34 Kabupaten Sinjai V
35 Kabupaten Bolaang
Mongondow
V
36 Kabupaten Tangerang V
37 Kabupaten Cilegon V
38 Kabupaten Pandeglang V
39 Kota Cirebon V
40 Kota Pekalongan V
41 Kota Makassar V
42 Kota Manado V
43 Kota Bitung V
• Tanggung Jawab. Mengenal, mengerti,
menghayati dan melaksanakan tugas dengan
baik. Pekerjaan diselesaikan tanpa ditunda.
• Disiplin, bekerja tepat waktu. Kedisiplinan
tumbuh dari semangat penuh gairah dan
kesadaran bukan keterpasaan  Disiplin
tanpa teriakan
• Berusaha dan bertindak untuk mencapai yang
lebih baik
• Berbuat yang bermanfaat untuk organisasi
dan masyarakat
• Belajar dan berlatih pada setiap kesempatan
• Kooperatif, Suka bekerja sama
DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN DARI STAF
Dibutuhkan 8 etos kerja :
1. Kerja adalah rahmat (aku bekerja penuh syukur)
2. Kerja adalah amanah (aku bekerja penuh tanggung
jawab)
3. Kerja adalah panggilan (aku bekerja penuh integritas)
4. Kerja adalah aktualisasi (aku bekerja keras penuh
semangat)
5. Kerja adalah ibadah (aku bekerja serius penuh
kecintaan)
6. Kerja adalah seni (aku bekerja cerdas penuh kreatifitas)
7. Kerja adalah kehormatan (aku bekerja tekun penuh
keunggulan)
8. Kerja adalah pelayanan (aku bekerja sempurna penuh
kerendahan hati)
ETOS KERJA
TERIMAKASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTSunoto Mes
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanDidi Sadili
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Fitri Indra Wardhono
 
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautSiti Sahati
 
Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveamalia
 
Kebijakan perikanan indonesia
Kebijakan perikanan indonesiaKebijakan perikanan indonesia
Kebijakan perikanan indonesiaShanti Paramita J
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPT. SASA
 
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYANPPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYANMOH AFIFI A. JAMI'
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganBadiuzzaman
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Penataan Ruang
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasPola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasDe Dwi Saptarahadi
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1PT. SASA
 
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adiPpt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adiGuruh Adhi
 
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayaPengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayasuningterusberkarya
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 

La actualidad más candente (20)

BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
 
Konservasi laut
Konservasi lautKonservasi laut
Konservasi laut
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
 
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
 
Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangrove
 
Mangrove power point
Mangrove power pointMangrove power point
Mangrove power point
 
Kebijakan perikanan indonesia
Kebijakan perikanan indonesiaKebijakan perikanan indonesia
Kebijakan perikanan indonesia
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
 
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYANPPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
 
Review pesisir dan laut
Review pesisir dan lautReview pesisir dan laut
Review pesisir dan laut
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasPola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adiPpt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
 
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayaPengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 

Similar a Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k

Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...St Rahmawati
 
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...WachidNoorH
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppkguest6887f0
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppkguest6887f0
 
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 kUu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 kMagda lena
 
UU Nomor 01 Tahun 2014
UU Nomor 01 Tahun 2014UU Nomor 01 Tahun 2014
UU Nomor 01 Tahun 2014Parja Negara
 
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdfUU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdfssuserd809ef
 
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...Didi Sadili
 
Uu no.272007
Uu no.272007Uu no.272007
Uu no.272007bachrisb
 
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau KecilUU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau KecilPenataan Ruang
 
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaBatasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaDidi Sadili
 
Hak atas Tanah di Laut_Penyimpangan Yuridis_Suharyanto.pdf
Hak atas Tanah di Laut_Penyimpangan Yuridis_Suharyanto.pdfHak atas Tanah di Laut_Penyimpangan Yuridis_Suharyanto.pdf
Hak atas Tanah di Laut_Penyimpangan Yuridis_Suharyanto.pdfEngelineElin
 
Bahan 17 feb 2016 rzwp3 k
Bahan 17 feb 2016 rzwp3 kBahan 17 feb 2016 rzwp3 k
Bahan 17 feb 2016 rzwp3 kGanda Sibarani
 
Omnibus law & pemberangusan ruang hidup masyarakat pesisir_diskusi YLBHI_PPT_...
Omnibus law & pemberangusan ruang hidup masyarakat pesisir_diskusi YLBHI_PPT_...Omnibus law & pemberangusan ruang hidup masyarakat pesisir_diskusi YLBHI_PPT_...
Omnibus law & pemberangusan ruang hidup masyarakat pesisir_diskusi YLBHI_PPT_...EdyKurniawanWahid
 

Similar a Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k (20)

Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
 
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
 
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
Sosialisasi UU No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air - Ditjen BP...
 
Pp 27 1991
Pp 27 1991Pp 27 1991
Pp 27 1991
 
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
22.perda pengelolaan wilayah_pesisir
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
 
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 kUu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
 
Uu no 1 2014
Uu no 1 2014Uu no 1 2014
Uu no 1 2014
 
UU Nomor 01 Tahun 2014
UU Nomor 01 Tahun 2014UU Nomor 01 Tahun 2014
UU Nomor 01 Tahun 2014
 
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdfUU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
 
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
 
Uu no.272007
Uu no.272007Uu no.272007
Uu no.272007
 
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau KecilUU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
 
1 uu-2014-1
1 uu-2014-11 uu-2014-1
1 uu-2014-1
 
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaBatasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
 
Hak atas Tanah di Laut_Penyimpangan Yuridis_Suharyanto.pdf
Hak atas Tanah di Laut_Penyimpangan Yuridis_Suharyanto.pdfHak atas Tanah di Laut_Penyimpangan Yuridis_Suharyanto.pdf
Hak atas Tanah di Laut_Penyimpangan Yuridis_Suharyanto.pdf
 
Bahan 17 feb 2016 rzwp3 k
Bahan 17 feb 2016 rzwp3 kBahan 17 feb 2016 rzwp3 k
Bahan 17 feb 2016 rzwp3 k
 
Omnibus law & pemberangusan ruang hidup masyarakat pesisir_diskusi YLBHI_PPT_...
Omnibus law & pemberangusan ruang hidup masyarakat pesisir_diskusi YLBHI_PPT_...Omnibus law & pemberangusan ruang hidup masyarakat pesisir_diskusi YLBHI_PPT_...
Omnibus law & pemberangusan ruang hidup masyarakat pesisir_diskusi YLBHI_PPT_...
 

Último

JSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisJSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisbarryYOno
 
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxGEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxAisyhaDewiII
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxmagangfim17
 
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .pptSukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .pptngishomudin
 
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Izzana Fatima
 
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjmodul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjAdeIrawan190202
 

Último (6)

JSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisJSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisis
 
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxGEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
 
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .pptSukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
 
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
 
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjmodul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 

Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k

  • 1. Oleh: Dr. Ir. Subandono Diposaptono, M.Eng Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Hp. 087775900246 RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL (RZWP-3-K)
  • 2. Memiliki 17,480 pulau dan 95.181 km panjang garis pantai Produktivitas hayati tinggi dengan keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia Pusat kegiatan rekreasi, transportasi, industri, permukiman, pelabuhan, bisnis, jasa lingkungan dll. Kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan pada GDP : sebesar 24,5% dari total GDP nasional, hanya + 2,5% berasal dari komoditas perikanan 55% produksi perikanan berasal dari wilayah pesisir Wilayah pesisir Indonesia mengandung sekitar 2.500 spesies moluska, 2.000 spesies krustase, 6 spesie penyu, 30 spesies mamalia laut, dan lebih dari 2.000 spesies ikan. Luas terumbu karang mencapai 32.935 km2 (sekitar 16,5% dari luas terumbu dunia), dan terdiri atas 70 genus dan lebih dari 500 spesies karang. Rentan terhadap perubahan lingkungan dan ancaman bencana Konflik Pemanfaatan Ruang Ilegal Fishing dan merusak Produksi Peikanan menurun sejak 1990 Overfishing, tamgkapan semakin kecil dan fishing ground semakin jauh POTENSI SUMBER DAYA DAN ANCAMAN BENCANA DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Wilayah Pesisir Provinsi Wilayah Pesisir Kab/Kotai
  • 3. Subandono PERENCANAAN SPASIAL PERENCANAAN NON SPASIAL RTRWN RTRWP RTRWK RTR Kota RDTR RZWP-3-K RPJP (20 tahun) RPJM (5 tahun) RSWP-3-K PROVINSI KAB/KOTA (20 tahun) RPWP-3-K RAPWP-3-K RKPD UU 27/2007 jo UU 1/2014 PWP-PPK UU 26/2007 UU 25/2004 UU 24/2007 PB UU32/2004 OTODA PERIJINAN UU SEKTORAL UU 32/2009 RTRPulau/ Kepulauan RTR Strategis nasional Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pula Kementerian Kelautan dan Perikanan
  • 4. Subandono Pasal 6 (3) Pasal 1 Pasal 6 (4) Pasal 6 (5) Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Penataan ruang wilayah nasional meliputi ruang wilayah yurisdiksi dan wilayah kedaulatan nasional yang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ruang laut dan ruang udara pengelolaannya diatur dengan undang- undang tersendiri TENTANG PENATAAN RUANG Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pula Kementerian Kelautan dan Perikanan
  • 5. PERENCANAAN PEMANFAATAN PENGAWASAN PENGENDALIAN RSWP3K (20 THN) RZWP3K (20 THN) RPWP3K (5 THN) RAPWP3K (1-3 THN) IZIN LOKASI Rehabilitasi Patroli dan Penyidikan Akreditasi Program PWP3K Pemanfaatan PPK dan Perairan dsk. (tmsk orang asing) Reklamasi Konservasi IZIN PENGELOLAAN  Usulan dilakukan oleh Pemda, Masyarakat, dan Dunia Usaha  Mekanisme: penyusunan melibatkan masyarakat PASAL 14 AYAT (1) dan (2) UU 1/ 2014 PS. 16 s.d. 22C UU 1/ 2014 Struktur Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (UU No. 27/2007 Jo UU No. 1/2014) Lanjutan.. PASAL 7 AYAT (3) Wajib disusun Pemda Selaras, serasi, dan seimabng dg RTRW
  • 6. RZWP3K Provinsi dan RZWP3K Kabupaten/Kota menjadi dasar pemberian Izin Lokasi kegiatan di perairan pesisir
  • 7. Substansi UU No. 1 Tahun 2014 Mekanisme Sistem Perizinan (Lokasi & Pengelolaan) 1) Izin Lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) diberikan berdasarkan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 2) Pemberian Izin Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mempertimbangkan kelestarian Ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil, Masyarakat, nelayan tradisional, kepentingan nasional, dan hak lintas damai bagi kapal asing. 3) Izin Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam luasan dan waktu tertentu. 4) Izin Lokasi tidak dapat diberikan pada zona inti di kawasan konservasi, alur laut, kawasan pelabuhan, dan pantai umum. Pasal 17 1) Setiap Orang yang melakukan pemanfaatan ruang dari sebagian Perairan Pesisir dan pemanfaatan sebagian pulau- pulau kecil secara menetap wajib memiliki Izin Lokasi. 2) Izin Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar pemberian Izin Pengelolaan Pasal 16 ... Pasal 19
  • 8. Substansi UU No. 1 Tahun 2014 1) Setiap Orang yang melakukan pemanfaatan sumber daya Perairan Pesisir dan perairan pulau-pulau kecil untuk kegiatan: a. produksi garam; b. biofarmakologi laut; c. bioteknologi laut; d. pemanfaatan air laut selain energi; e. wisata bahari; f. pemasangan pipa dan kabel bawah laut; dan/atau g. pengangkatan benda muatan kapal tenggelam, wajib memiliki Izin Pengelolaan. 2) Izin Pengelolaan untuk kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3) Dalam hal terdapat kegiatan pemanfaatan sumber daya Perairan Pesisir dan perairan pulau-pulau kecil yang belum diatur berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 19 ... lanjutan
  • 9. RTRWN RTRW KAB / KOTA PERDA KAB / KOTA PERATURAN ZONASI SISTEM KAB / KOTA IJIN PRINSIP IZIN LOKASI (Di Darat) IZIN PENGGUNAAN / PEMANFAATAN TANAH RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN IZIN LOKASI (Di Perairan Laut dan sebagian PPK) RZ RINCI ZONA PERATURAN PEMANFAATAN RUANG Blok-blok Peruntukan Ruang IZIN LAIN SESUAI PERATURAN PERUNDANG2AN Berdasarkan PP No.15/2010 tentang PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG (turunan UU 26/2007) SISTEM PERIZINAN DI LAUT WILAYAH PERAIRAN PESISIR (Perubahan UU 27/2007 Jo UU 1/2014) RZWP3K PROV (>4 MIL & <12 MIL) RZWP3K KAB/KOTA (1/3 KAW PROV ) SISTEM PERIZINAN DI DARAT IMB 1 IZIN PENGELOLAAN 2 3 4 5 IZIN LAIN SESUAI PERATURAN PERUNDANG2AN LEX SPECIALIS UU 26/2007 Ps. 6 ayat (5) Ruang laut dan ruang udara, pengelolaannya diatur dengan undang-undang tersendirii 1 2 RTRW PROV
  • 10. RZWP3K IJIN LOKASI IJIN LOKASI (Perpres No.122/2012 - Reklamasi) IJIN LOLKASI (Pemanfaatan PPK dan Pemanfaatan PPK untuk PMA) (UU No.1/2014) IJIN LOKASI Pemanfaatan PPKT IJIN PENGELOLAAN  Prod.Garam  Biofarmakologi  Bioteknologi  Pemanf.Air Laut selain energi  Wisata Bahari  Pipa/Kabel Bwh Laut  Pengangkatan BMKT IJIN PEMANFAATAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN (PP No.60/2007) FUNGSI RZWP3K DALAM PEMBERIAN IJIN PEMANFAATAN RUANG DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL IJIN LOKASI IJIN2 SEKTOR  Pertambangn  Perikanan Budidaya  Dll UU No.27/2007 Jo UU No.1/2014 UU No.27/2007 Jo UU No.1/2014 Perpres No.122/2012 PP No.62/2010 Ps.4 ayat 1 UU No.27/2007 Jo UU No.1/2014 PP No.60/2007IJIN PELAKSANAAN REKLAMASI
  • 11. RZWP3K Provinsi atau Kabupaten/Kota pada daerah yang bersebelahan wajib diserasikan, diselaraskan dan diseimbangkan Penyerasian, penyelarasan dan penyeimbangan dilakukan oleh : • Menteri, untuk provinsi yang bersebelahan; atau • Gubernur, untuk kabupaten/kota yang bersebelahan atau berhadapan Pasal 14
  • 12. Penyelarasan, penyerasian dan penyeimbangan tersebut dilakukan dengan: 1. Menyelaraskan/ mengadopsi pola ruang dan struktur ruang daratan pesisir RTRW ke dalam RZWP-3-K 2. Menyerasikan alokasi ruang perairan pesisir dan pulau-pulau kecil dalam RZWP-3-K yang bersinggungan dengan pola ruang dalam RTRW 3. Menyeimbangkan/memadukan rencana Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang- undangan ke dalam alokasi ruang perairan pesisir dalam RZWP-3-K. Tujuan penyelarasan, penyerasian dan penyeimbangan antara RZWP3K dengan RTRW adalah untuk mereview dan membandingkan draft dokumen antara RZWP3K dengan rencana lain yang telah disahkan dan untuk merevisi draft dokumen antara RZWP-3-K tersebut, sehingga konsisten dengan rencana-rencana dan program-program yang bersesuaian yang telah disahkan.
  • 13. Wilayah pesisir sampai dengan perairan pesisir dan pulau-pulau kecil yang menjadi kewenangan kabupaten/kota; dan Wilayah perairan pesisir dan pulau-pulau kecil yang menjadi kewenangan provinsi. Wilayah Perencanaan RZWP3K Provinsi Pasal 16
  • 14. Alokasi Ruang (Pasal 16) Kawasan Pemanfaatan Umum Kawasan Konservasi Kawasan strategis Nasional Tertentu Alur Laut 1. Pariwisata 2. Pemukiman 3. Pelabuhan 4. Pertanian 5. Hutan 6. Pertambangan 7. Perikanan Tangkap 8. Perikanan Budidaya 9. Industri 10. Fasilitas Umum 11. Pemanfaatan Air Laut selain energi 12. Pemanfaatan lainnya sesuai dengan karakteristik biogeofisik lingkungannya 1. Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau- pulau Kecil (KKP3K) 2. Kawasan Konservasi Maritim (KKM) 3. Kawasan Konservasi Perairan (KKP) 4. Sempadan Pantai 1. Pengelolaan batas-batas maritim kedaulatan negara 2. Pertahanan dan keamanan negara 3. Pengelolaan situs warisan dunia 4. Kesejahteraan Masyarakat 5. Pelestarian lingkungan 1.Alur Pelayaran 2.Pipa/Kabel bawah laut 3.Migrasi biota laut
  • 16. Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau KecilDirektorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau K Kementerian Kelautan dan Perikanan Darat Mengikuti RTRW Keterpaduan : 1. Antar sektor 2. Antar Stakeholder 3. Antar ekosistem darat dan laut 4. Antar wilayah 5. Antar scince dan managemen
  • 17.
  • 18.
  • 19. “RZWP-3-K kabupaten/kota merupakan arahan pengalokasian ruang wilayah perairan pesisir dan pulau-pulau kecil dalam rencana Kawasan Pemanfaatan Umum, Kawasan Konservasi, Kawasan Strategis Nasional Tertentu, dan Alur Laut yang dapat dirinci ke dalam zona dan sub zona atau pemanfaatannya.” RZWP3K KABUPATEN/KOTA Pasal 17
  • 20. Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Keci lDirektorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pula Kementerian Kelautan dan Perikanan Perikanan Tangkap Pertam- bangan Darat Laut Mengikuti RTRW KPU KPU Perikanan Tangkap Perikanan Tangkap KPU
  • 21. Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau KecilDirektorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kementerian Kelautan dan Perikanan Darat Laut Mengikuti RTRW Perikanan Budidaya Pariwisa ta Pertam- bangan Pemukima n/Industri Perikanan Tangkap KNST
  • 22. Subandono Direktorat TRLP3K DIMENSI KETERPADUAN DALAM PENGELOLAAN WP3K Keterpaduan Lintas Sektor baik vertikal maupun horisontal PENGELOLAAN WP3K TERPADU Keterpadu an Ekosistem darat dan laut Keterpaduan Science dan manajemen Keterpadu an stakehold er Keterpadu an wilayah
  • 23. 23 PENGAM BILAN KE- PUTUSAN KOMUNIKASI, PERENCANAAN DATABASE INFORMASI • PENGELOLA DATA • ANALIS D & I • SURVEYOR DLL • PEREKAYASA • ILMUWAN PENGAMBIL KEPUTUSAN SKENARIO INFORMASI MODEL, SIMULASI PENGUKURAN PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI Good Data Good Map, Good Plan, Good Investment Good Development
  • 24. PARIWISATA 1. Wisata selam; 2. Wisata snorkeling; 3. Wisata jet ski dan banana boat; 4. Wisata pantai; dan/atau 5. Olahraga pantai dan berjemur. PERMUKIMAN 1. Permukiman nelayan; dan/atau 2. Permukiman non nelayan. PELABUHAN 1. Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp); dan/atau 2. Wilayah Kerja dan Wilayah Pengoperasian Pelabuhan Perikanan PERTANIAN 1. Pertanian lahan basah; 2. Pertanian lahan kering; dan/atau 3. Hortikultura. HUTAN 1. Hutan produksi terbatas; 2. Hutan produksi tetap; dan/atau 3. Hutan produksi yang dapat dikonversi. PERTAMBANGAN 1. Mineral; 2. Pasir laut (galian C); 3. Minyak bumi; 4. Gas bumi;dan/atau 5. Panas bumi. PERIKANAN BUDIDAYA 1. Budidaya laut; 2. Budidaya air payau; dan/atau 3. Budidaya air tawar. PERIKANAN TANGKAP 1. Pelagis; dan/atau 2. Demersal. INDUSTRI 1. Industri pengolahan ikan; 2. Industri maritim; 3. Industri manufaktur; 4. Industri minyak dan gas bumi; 5. Industri garam; 6. Industri biofarmakologi; dan/atau 7. Industri bioteknologi. FASILITAS UMUM 1. Pendidikan; 2. Olahraga; 3. Keagamaan; 4. Kesenian; dan/atau 5. Kesehatan. Kawasan Pemanfaatan Umum dibagi dalam Zona dan Sub Zona Pasal 17 Perubahan terhadap penjabaran zona dan sub zona pada Kawasan Pemanfaatan Umum ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal
  • 25. 1) RZWP-3-K kabupaten/kota memuat peraturan pemanfaatan ruang. 2) Peraturan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi ketentuan persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya yang disusun untuk setiap zona peruntukan dalam RZWP-3-K kabupaten/kota. Pasal 18 Penyusunan RZWP-3-K di pulau-pulau kecil dilakukan menggunakan sistem klaster dengan mempertimbangkan keterkaitan ekologi, ekosistem, dan sosial budaya. Pasal 20
  • 26. • Peta dengan tingkat ketelitian peta skala minimal 1: 250.000 RZWP-3-K provinsi • Peta dengan tingkat ketelitian peta skala minimal 1 : 50.000 RZWP-3-K Kabupaten • Peta dengan tingkat ketelitian peta skala minimal 1 : 25.000 RZWP-3-K kota Tingkat Ketelitian Peta Pasal 19
  • 27. Tahapan dan Proses/Output Penyusunan RZWP-3-K Kabupaten/Kota
  • 28. Penyusunan dokumen RZWP-3-K dilakukan oleh lembaga yang mengoordinasikan penataan ruang di daerah Dalam penyusunan dokumen RZWP-3-K lembaga yang mengoordinasikan penataan ruang di daerah mempunyai tugas: Melakukan pengumpulan data sekunder yang meliputi: Melakukan survei lapangan, apabila data sekunder belum memenuhi persyaratan: 1. terestrial; 2. bathimetri; 3. geologi dan geomorfologi; 4. oseanografi; 5. ekosistem pesisir dan sumber daya ikan (jenis dan kelimpahan ikan); 6. penggunaan lahan dan status lahan; 7. pemanfaatan wilayah laut yang telah ada; 8. sumber daya air; 9. infrastruktur; 10. sosial dan budaya; 11. ekonomi wilayah; dan 12. risiko bencana dan pencemaran. 1. Kualitas, yang meliputi: a. skala; b. akurasi geometri c. kedetailan data; d. kedalaman data; e. kemutakhiran data; dan f. kelengkapan atribut. 2. Kuantitas, berupa kelengkapan data sekunder. Pasal 22
  • 29. Dokumen Final RZWP-3-K sekurang-kurangnya memuat : a. Pendahuluan yang memuat dasar hukum penyusunan RZWP-3-K, profil wilayah, isu-isu strategis, dan peta wilayah perencanaan; b. Tujuan, kebijakan, dan strategi; c. Deskripsi Potensi dan Pemanfaatan Sumberdaya WP3K; d. Rencana alokasi ruang; e. Peraturan pemanfaatan ruang, apabila akan diatur; f. Indikasi program RZWP-3-K; dan g. Lampiran dokumen RZWP-3-K dalam bentuk peta paling sedikit meliputi peta dasar, peta tematik, peta RZWP-3-K dan Ranperda RZWP-3-K. Pasal 23
  • 30. Pasal 26 Mekanisme Pemberian Tanggapan dan/atau Saran
  • 31. MEKANISME PENETAPAN PERDA RTRW DAN RZWP3K KABUPATEN/KOTA Dokumen Final RTRW (disampaikan Bup/Walikota ke Gub dan Gub ke MEN PU) Persetujuan Substansi Pemberian Tanggapan/Saran MEN PU MEN KP PERDA RTRW PERDA RZWP3K Dokumen fINAL RZWP3K (Disampaikan Gub atau Bup/Walikota ke MKP PMDN No.28/2008 PMDN No.47/2012 Penyusunan PMDN untuk meknisme penetapan PERDA RZWP3K Dokumen fINAL RZWP3K Perlu disesuaikan BKPRD PMDN No.50/2009 perlu disesuaikan Alternatif I Alternatif I PERDA RTRW DAN RZWP3K Alternatif II Dokumen fINAL RTRW KEMENDAGRI Leading Sector KKP +BKPRN Leading Sector PU +BKPRN Proses Proses 14 Langkah KEMENDAGRI
  • 32. 1. UU No.27/2007 Jo UU No.1/2014 Pasal 11 ayat (2): Penyusunan RZWP3K sbgmn dimaksud pada ayat (1) diwajibkan mengikuti dan memadukan rencana Pemerintah dan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan Kawasan, Zona, dan/atau Alur Laut yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang- undangan. 2. Perlunya sinkronisasi/penyelarasan dengan kebijakan/program/proyek yang terkait dengan kepentingan nasional strategis. URGENSI PERAN PUSAT (BKPRN) DALAM MEKANISME PEMBERIAN TANGGAPAN DAN/ATAUSARAN
  • 34.  Tugas bersama semua stakeholder kelautan  Butuh peran semua pihak: 1. Pemerintah : menyiapkan dukungan kebijakan, pedampingan, dan bimbingan 2. Pemda: • memastikan pelaksanaan, penganggaran, dan koordinasi di lapangan. • Diperlukan peran aktif Pokja/BKPRD dalam menyusun RZWP- 3-K • Diperlukan penguatan kelembagaan BKPRD dengan melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai anggota BKPRD 3. Legislatif: memastikan dukungan legislasi dan pendanaan kegiatan
  • 35. NO LOKASI PERDA PROSES BELUM KETERANGAN 1 Provinsi Kepulauan Riau V 2 Provinsi Jawa Barat V 3 Provinsi DIY V 4 Provinsi Jawa Tengah V 5 Provinsi Jawa Timur V 6 Provinsi Bali V 7 Provinsi Nusa Tenggara Barat V 8 Provinsi Kalimantan Barat V 9 Provinsi Sulawesi Selatan V 10 Provinsi Sulawesi Utara V 11 Provinsi Banten V 12 Kabupaten Anambas V 13 Kabupaten Karimun V 14 Kabupaten Cirebon V 15 Kabupaten Tasikmalaya V
  • 36. NO LOKASI PERDA PROSES BELUM KETERANGAN 16 Kabupaten Sukabumi V 17 Kabupaten Kulonprogo V 18 Kabupaten Sleman 19 Kabupaten Demak V 20 Kabupaten Pekalongan V 21 Kabupaten Batang V 22 Kabupaten Gresik V 23 Kabupaten Blitar 24 Kabupaten Bangkalan V 25 Kabupaten Pacitan V 26 Kabupaten Pasuruan V 27 Kabupaten Klungkung V 28 Kabupaten Badung V 29 Kabupaten Karangasem V 30 Kabupaten Sumbawa V
  • 37. NO LOKASI PERDA PROSES BELUM KETERANGAN 31 Kabupaten Lombok Tengah V 32 Kabupaten Pontianak V 33 Kabupaten Kubu Raya V 34 Kabupaten Sinjai V 35 Kabupaten Bolaang Mongondow V 36 Kabupaten Tangerang V 37 Kabupaten Cilegon V 38 Kabupaten Pandeglang V 39 Kota Cirebon V 40 Kota Pekalongan V 41 Kota Makassar V 42 Kota Manado V 43 Kota Bitung V
  • 38. • Tanggung Jawab. Mengenal, mengerti, menghayati dan melaksanakan tugas dengan baik. Pekerjaan diselesaikan tanpa ditunda. • Disiplin, bekerja tepat waktu. Kedisiplinan tumbuh dari semangat penuh gairah dan kesadaran bukan keterpasaan  Disiplin tanpa teriakan • Berusaha dan bertindak untuk mencapai yang lebih baik • Berbuat yang bermanfaat untuk organisasi dan masyarakat • Belajar dan berlatih pada setiap kesempatan • Kooperatif, Suka bekerja sama DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN DARI STAF
  • 39. Dibutuhkan 8 etos kerja : 1. Kerja adalah rahmat (aku bekerja penuh syukur) 2. Kerja adalah amanah (aku bekerja penuh tanggung jawab) 3. Kerja adalah panggilan (aku bekerja penuh integritas) 4. Kerja adalah aktualisasi (aku bekerja keras penuh semangat) 5. Kerja adalah ibadah (aku bekerja serius penuh kecintaan) 6. Kerja adalah seni (aku bekerja cerdas penuh kreatifitas) 7. Kerja adalah kehormatan (aku bekerja tekun penuh keunggulan) 8. Kerja adalah pelayanan (aku bekerja sempurna penuh kerendahan hati) ETOS KERJA