1. BAB KNOWLEDGE AREA
VI MANAJEMEN PROYEK
Lingkup pengetahuan manajemen proyek (project management knowledge area) sering pula disebut
dengan elemen manajemen proyek (the element of project management) adalah cakupan bahasan atau
bidang pengetahuan yang terdapat di dalam manajemen proyek. Tentunya bidang pengetahuan yang
berkaitan dengan manajemen. Elemen atau knowledge area yang dimaksud terdiri atas 9 macam, yaitu :
1. Manajemen Ruang Lingkup (Project Scope 6. Manajemen Komunikasi (Project
Management) Communication Management)
2. Manajemen Waktu (Project Time Management) 7. Manajemen Kualitas (Project Quality
3. Manajemen Biaya (Project Cost Management) Management)
4. Manajemen Sumber Daya Manusia (Project 8. Manajemen Pengadaan (Project Procurement
Human Resource Management) Management)
5. Manajemen Resiko (Project Risk Management) 9. Manajemen Integrasi (Project Integration
Management)
6.1 Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management)
Project Scope Management mendefinisikan ruang lingkup pekerjaan (scope) yang harus
dilakukan untuk menghasilkan deliverable sesuai dengan spesifikasi dan jangka waktu yang telah
ditetapkan. Deliverable yang dimaksud bisa berupa : produk, jasa, prosedur, sistem, maupun keluaran
dalam bentuk lain.
Pembahasan Project Scope Management meliputi :
Scope planning : menjelaskan bagaimana ruang lingkup proyek didefinisikan, diverifikasi dan
dikontrol, serta bagaimana WBS didefinisikan.
Scope definition : membuat scope statement yang menjabarkan justifikasi proyek, penjelasan produk,
deliverable dan tujuan proyek yang meliputi aspek biaya, mutu dan jadwal sebagaimna acuan untuk
membuat WBS
Work Breakdown Structure : menjabarkan scope statement menjadi susunan deliverable yang mudah
diatur, serta dikelompokkan berdasarkan deliverable utama.
Scope verification : mendapatkan persetujuan deliverable proyek secara formal.
Scope control : mengontrol perubahan ruang lingkup proyek.
6.2 Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management)
Meliputi proses yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek sesuai waktu yang ditetapkan.
Permasalahan waktu atau batas waktu pengerjaan proyek ini sangatlah penting, malah terkadang
menjadi hal yang sangat krusial tatkala ada suatu kejadian yang memang mengharuskan suatu proyek
selesai. Mengingat urgensi dari permasalahan atau faktor waktu inilah, maka sangatlah diperlukan
adanya manajemen waktu (project time management) yang baik.
Pembahasan project time management meliputi :
Penyusunan jadwal proyek
Monitoring jadwal proyek
Pengontrolan perubahan jadwal proyek.
6.3 Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management)
Meliputi proses membuat perencanaan, estimasi budget dan mengontrol biaya agar biaya tidak
melebihi anggaran yang ditetapkan. Pembahasan project cost managemen meliputi :
Cost estimating : membuat prakiraan biaya atas sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
suatu aktifitas.
Cost budgeting : menyusun total prakiraan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek dan
menetapkan cost baseline.
Cost control : mengontrol faktor-faktor penyebab varian biaya dan menjalankan prosedur control
perubahan.
Proyek Sistem Informasi – Knowledge Area Manajemen Proyek
2. 6.4 Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resource
Management)
Meliputi proses yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan, mengorganisir dan mengatur
project team. Pembahasan project human resource management meliputi :
Human resource planning : mengidentifikasi kualifikasi dan jumlah personil yang dibutuhkan serta
mendokumentasi peran dan tanggung jawab masing-masing.
Menunjuk atau mendapatkan personel team yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan
proyek.
Membentuk project team dengan meningkatkan kompetensi dan kerja sama team untuk
meningkatkan kinerja proyek.
Mengelola project team dengan mengoordinasi dan memonitor kinerja team, memberikan umpan
balik dan membantu memecahkan masalah proyek.
6.5 Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management)
Meliputi proses yang diperlukan untuk meminimalkan dampak negative resiko terhadap
keberhasilan proyek. Pembahasan project risk management meliputi :
Risk management planning : menentukan metode pendekatan, perencanaan dan pelaksanaan
manajemen resiko yang akan ditetapkan.
Risk identification : mengidentifikasi potensi resiko, membuat kategori resiko berdasarkan
karakteristiknya serta mendokumentasikannya.
Qualitative risk analysis : memperkirakan dan menganalisa kemungkinan dan besarnya dampak yang
akan ditimbulkan resiko.
Quantitative risk analysis : membuat penilaian hasil analisis dan menentukan prioritas resiko.
Risk response planning : menentukan tindak lanjut untuk mengantisipasi dampak.
Risk monitoring control : memonitor resiko yang sudah teridentifikasi dan mengidentifikasi munculnya
resiko baru, mengevaluasi pelaksanaan risk response plan dan mengontrol dampak yang
ditinggalkan.
Kategori resiko terdiri dari :
Manajemen resiko : resiko yang terkait dengan manajemen proyek, misalnya kurang dukungan dari
pihak manajemen, proses manajemen proyek tidak memadai, ruang lingkup dan deliverable proyek
tidak jelas dan sebagainya.
Teknologi : resiko yang terkait dengan desain dan implementasi proyek yang bersifat teknis, misalnya
adopsi teknologi baru yang tidak sesuai dengan platform lama sehingga memunculkan bugs.
Sumber daya : resiko yang terkait dengan sumber daya proyek, misalnya pendanaan, ketersediaan
personel yang memenuhi kualifikasi, ketersediaan sarana dan prasarana, alokasi sumber daya dan
sebagainya.
Organisasi : resiko yang terkait dengan isu internal organisasi, misalnya konflik kepemilikan proyek,
perubahan kebijakan perusahaan dan sebagainya.
Eksternal : resiko yang terkait dengan faktor eksterna di luar proyek dan organisasi, misalnya faktor
alam, perubahan regulasi pemerintah, isu ketenagakerjaan, krisis moneter dan sebagainya.
6.6 Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management)
Bertujuan agar komunikasi dan aliran informasi proyek berjalan efektif dan efisien. Pembahasan
project communication management meliputi :
Communication planning : menentukan perencanaan komunikasi proyek yang sesuai dengan
kebutuhan dan harapan stakeholder.
Information distribution : menyediakan informasi proyek dan mendistribsikannya sesuai
perencanaan.
Performance reporting : melaporkan status dan kemajuan proyek secara obyektif dan tepat
waktu.
Manage stakeholders : membina dan mengelola komunikasi yang efektif dan efisien dengan
stakeholder untuk memenuhi kebutuhan serta melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan
proyek sesuai mekanisme yang ditetapkan.
Proyek Sistem Informasi – Knowledge Area Manajemen Proyek
3. 6.7 Manajemen Kualitas Proyek (Project Quality Management)
Untuk memastikan kesesuaian kinerja dan hasil proyek dengan standar mutu yang ditetapkan.
Pembahasan project quality management meliputi :
Quality planning : menentukan standar mutu dan standar konfigurasi yang sesuai untuk proyek dan
cara pemenuhannya.
Quality assurance : melaksanakan aktifitas mutu untuk memastikan pelaksanaan proyek telah
memenuhi standar proyek yang telah ditetapkan.
Quality control : memonitor kesesuaian hasil proyek terhadap standar konfigurasi yang ditetapkan
dan mengidentifikasi cara mengeliminasi penyebab kegagalan mutu.
6.8 Manajemen Pengadaan Material Proyek (Project Procurement
Management)
Meliputi proses yang diperlukan untuk memenuhi pengadaan barang dan atau jasa yang
disediakan oleh vendor atau kontraktor sesuai jadwal. Pembahasan mengenai project procurement
management meliputi :
Procurement planning : menentukan kebutuhan pengadaan barang dan atau jasa oleh vendor atau
kontraktor, membuat jadwal pelaksanaan pengadaan.
Solicitation planning : menyusun dokumen dan kriteria penilaian.
Conduct solicitation : mengadakan penjelasan lelang, melaksanakan lelang dan menerima proposal
atau penawaran yang diajukan vendor atau kontraktor.
Source selection : memilih dan menunjuk vendor atau kontraktor pemenang.
Contract administration : menyiapkan dokumen kontrak kemudian bersama-sama vendor atau
kontraktor pemenang mengevaluasi dan menyempurnakannya isi kontrak.
Contract closure : penandatanganan kontrak oleh kedua belah pihak (pembeli dan pelaksana)
6.9 Manajemen Integrasi Proyek (Project Integration Management)
Meliputi proses dan aktifitas yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mendefinisi, mengombinasi,
menyatukan dan mengordinasikan berbagai proses dan aktifitas manajemen proyek dalam suatu proses
yang bersinergi dan berkesinambungan.
Pembahasan project integration management meliputi :
Membuat project definition sebagai gambaran awal proyek.
Membuat project management plan.
Mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek.
Memonitor dan mengontrol aktifitas-aktifitas proyek, mulai dari initiation, planning, execution sampai
dengan closing proyek.
Mengintegrasikan pelaksanaan prosedur control perubahan atau changes control procedure.
Menyelesaikan dan menutup proyek secara formal.
Proyek Sistem Informasi – Knowledge Area Manajemen Proyek