SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
1
AKHLAK DAN RUANG LINGKUPNYA
KELOMPOK : 2 (B.2)
1. MUKHSINUDIN
2. MUTIARA CHAIRUNNISA
3. JEYNISCAPERMATA SARI
4. DEWINTA SUSANTI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TANGERANG
Jln. Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol – Tangerang
Telp./Fax : (021) 5573 6926
2
Kata
Pengantar……………………………………………………………......……....…..........i
Daftar
Isi…………………………………………………………………………......................ii
BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang
.….…………….…...............................………........................…...............1
b. Tujuan Penulisan ......................................................................................2
c. Sistematika ........................…………………………………………….....2
BAB II Pembahasan
a. Pengertian
Akhlak......................................................................................................3
b. Sumber-Sumber Ajaran Akhlak ...........................................................4
c. Ruang Lingkup Pembahasan Akhlak …..……………...............……..4
d. Tujuan Pembinaan Akhlak ....................................................................8
e. Pokok-Pokok Akhlak ..............................................................................9
f. Pembagian Akhlak .................................................................................10
BAB III Penutup
a. Kesimpulan..............................................................................................13
b. Saran……....……............…………………….....……....……....…….....13
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita. Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluargana, shahabatnya, dan
semua pengikutnya hingga akhir zaman.
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting,sebagai
individu maupun masyarakat dan bangsa,sebab jatuh bangunya suatu masyarakat tergantung
kepada bagaimana akhlaknya.Apabila akhlaknya baik,maka sejahteralah lahir dan
batinnya,apabila alkhlaknya rusak, maka rusaklah lahir dan batinnya.
Kejayaan seseorang terletak pada akhlaknya yang baik,akhlaknya yangbaikselalu
membuat seseorang menjadi aman,tenang,dan tidak adanya perbuatan yang tercela.Seseorang
yang berakhlak mulia selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya.Dia melakukan
kewajiban terhadap dirinya sendiri yang menjadi hak dirinya,terhadap tuhan yang menjadi
hak tuhannya,terhadap makhluk lain,dan terhadap sesama manusia.
Manusia terdiri dari unsur jasmaniah dan rohaniah,di dalam kehidupannya ada
masalah material(lahiriah),spiritual(batiniah),dan akhlak.Apabila seseorang tidak mempunyai
rohani maka orang itu mati,sebaliknya apabilatidak mempunyai jasmani maka tidak di sebut
manusia.Sejalan denagan kehidupantersebut ,problema yang bersifat material tidak
tetap.Contohnya keinginan manusia terhadap sesuatu yang bersifat material,tidak pernah
puas-puasnya..jika sudah mendapaykam sesuatu,ia ingin mendapatkan yang lainnya,sesudah
mendapatkannya,ia ingin berikutnya.Hal ini wajar, namun dapat di netralisir jika dasar
kehidupannya kembali kepada spiritual,sebab jiwalah yang mempunyai kebahagiaan hakiki.
A. LATAR BELAKANG
Seperti kita ketahui bersama bahwa akhlak merupakan salah satu unsur yang tanpa
kita sadari harus melekat pada setiap pribadi manusia yang hidup di dunia ini. Akhlak
mempunyai peranan penting dalam menuntut kita bagaimana cara bersikap. Sejalan dengan
penulisan makalah ini kita akan bersama-sama membahas pengertian akhlak secara
menyeluruh dan segala sesuatu yang memilki korelasi akhlak dan kehidupan dalam makalah
ini kita akan menjabarkan kata demi kata yang akan menuju kepada penjabaran akhlak secara
mendetail.
Oleh karena itu, dengan adanya makalah ini kami akan berusaha menjelaskan
pengertian tentang akhlak dan ruang lingkupnya.
4
B. TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini bertujuan agar kita dapat lebih dekat dan mengenal dengan seksama ayat
atau surah yang terdapat pada Al-Qur’an. Karena dengan pendekatan atau yang sering disebut
dengan Munasabah itulah kita dapat mengetahui apa arti dan isi kandungan ayat atau surah
tersebut.
C. SISTEMATIKA
Dalam sistem penulisan ini, kami menggunakan metode pengumpulan data yang
berbentuk dalam makalah. Hal ini bertujuan untuk memperinci dan mempermudah kita dalam
membaca.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AKHLAk
Secara bahasa akhlak berasal dari kata ‫قلخا‬ – ‫لق‬ ‫خ‬ ‫–ي‬ ,iagnarep aynitra ‫ا‬ ‫اخالق‬
kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq.
Dasarnya adalah:
1. QS. Al- Qalam: 4: ‫كناو‬ ‫ىلعل‬ ‫قلخ‬ ‫ميظع‬
2. QS. Asy-Syu’ara: 137: ‫نا‬ ‫اذه‬ ‫الا‬ ‫قلخ‬ ‫نيلوالا‬
3. Hadis :‫امنا‬ ‫تثعب‬ ‫ممتال‬ ‫مراكم‬ ‫قالخالا‬
Atau secara ( etimologi ) perkataan akhlaq ialah bentuk jamak dari khuluq ( khuluqun
) yang berarti budi pekerti , perangai , tingkah laku , atau tabi’at . Akhlak disamakan dengan
kesusilaan , sopan santun. Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia , gambaran
bentuk lahiriah manusia , seperti raut wajah , gerak angggota badan dan seluruh tubuh. Dalam
bahasa Yunani pengertian khuluq ini disamakan dengan kata ethicos atau etchos , artinya
adab kebiasaan , perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos
kemudian berubah menjadi etika.
Dalam kamus Al-Munjid , khuluq berarti budi pekerti , perangai, tingkah laku atau
tabiat. Akhlak diartikan sebagai ilmu tata karma , ilmu yang berusaha mengenai tingkah laku
manusia, kemudian memberi nilai kepada perbuatan baik atau buruk sesuai dengan norma-
norma dan tata susila.
Dilihat dari sudut istilah ( terminologi ), para ahli berbeda pendapat , namun intinya
sama yaitu tentang perilaku manusia. Pendapat-pendapat ahli tersebut dihimpun sebagai
berikut :
1. Abdul Hamid mengatakan akhlak ialah ilmu tentang keutamaan yang harus dilakukan
dengan cara mengikutinya sehingga jiwanya terisi dengan kebaikan, dan tentang
keburukan yang harus dihindarinya sehingga jiwanya kosong (bersih) dari segala
bentuk keburukan.
2. Ibrahim Anis mengatakan akhlak ialah ilmu yang objeknya membahas nilai-nilai yang
berkaitan dengan perbuatan manusia, dapat disifatkan dengan baik buruknya.
3. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik dan buruk. Contohnya
apabila kebiasaan memberi sesuatu yang baik, maka disebut Akhlaqul Karimah dan
bila perbuatan itu tidak baik disebut Akhlaqul Madzmumah.
4. Soegarda Poerbakawatja mengatakan akhlak ialah budi pekerti, watak, kesusilaan,
dan kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap
khaliknya dan terhadap sesama manusia.
5. Hamzah Ya’qub mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut.
a. Akhlak ialah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk , antara terpuji
dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
b. Akhlak ialah ilmu pengetahuan yang memberikan tentang baik dan buruk, ilmu
yang mengajarkan pergaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka terakhir dari
seluruh usaha dan pekerjaan mereka.
6
B. SUMBER – SUMBER AJARAN AKHLAK
Sumber ajaran akhlak ialah Al-quran dan hadis. Tingkah laku Nabi Muhammad
merupakan contoh suri teladan bagi umat manusia semua. Ini ditegaskan oleh Allah dalam
Al-quran :
(Q.S Al-Ahzab 33:21)
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.
Tentang akhlak pribadi Rasullah dijelaskan pula oleh ‘Aisyah ra.Diriwayatkan oleh
Imam Muslim. Dari ‘Aisyah ra. Berkata : Sesungguhnya akhlak RAsullah itu adalah Alquran.
(HR.Muslim). Hadis Rasullah meliputi perkataan dan tingkah laku beliau, merupakan sumber
akhlak yang kedua setelah Alquran. Segala ucapan dan perilaku beliau senantiasa
mendapatkan bimbingan dari Allah. Allah berfirman :
Dan tiadalah ucapan itu (Al-qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (Q.S An-Najm (53): 3-4).
Jika telah jelas bahwa Alquran dan hadis Rasul adalah pedoman hidup yang menjadi
asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber Akhlaqul Karimah
dalam ajaran Islam. Alquran dan Sunnah Rasul adalah ajaran yang paling mulia dari segala
ajaran manapun hasil renungan dan ciptaan manusia. Sehingga telah menjadi keyakinan
(akidah) Islam bahwa akal dan naluri manusia harus tunduk mengikuti petunjuk dan
pengarahan Alquran Dan As-Sunah. Dari pedoman itulah diketahui criteria mana perbuatan
yang baik dan mana yang buruk. Nabi bersabda : Aku tinggalkan untukmu dua perkara, kamu
tidak akan sesat selamanya jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Alquran dan
sunnahku. (HR.Al-Bukhari)
C. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN AKHLAK
a) Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap
diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau ruhani. Kita harus adil dalam memperlakukan
diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau
bahkan membahayakan jiwa.
Sesuatu yang membahayakan jiwa bisa bersifat fisik atau psikis. Misalnya kita
melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh kita menderita. Seperti; terlalu banyak
bergadang, sehingga daya tahan tubuh berkurang, merokok, yang dapat menyebabkan paru-
paru kita rusak, mengkonsumsi obat terlarang dan minuman keras yang dapat membahyakan
jantung dan otak kita. Untuk itu kita harus bisa bersikap atau beraklak baik terhadap tubuh
kita.
Selain itu sesuatu yang dapat membahayakan diri kita itu bisa bersifat psikis.
Misalkan iri, dengki , munafik dan lain sebagainya. Hal itu semua dapat membahayakan jiwa
kita (red- bukan nyawa) semua itu merupaan penyakit hati yang harus kita hindari. Hati yang
berpenyakit seperti iri dengki munafiq dan lain sebagainya akan sulit sekali menerima
7
kebenaran, karena hati tidak hanya menjadi tempat kebenaran, dan iman, tetapi hati juga bisa
berubah menjadi tempat kejahatan dan kekufuran.
Untuk menghindari hal tersebut di atas maka kita dituntut untuk mengenali berbagai
macam penyakit hati yang dapat merubah hati kita, yang tadinya merupakan tempat kebaikan
dan keimanan menjadi tempat keburukan dan kekufuran.
Seperti yang telah dikatakan bahwa diantara penyakit hati adalah iri dengki dan
munafik. Maka kita harus mengenali penyakit hati tersebut.
 Dengki. Orang pendeki adalah orang yang paling rugi. Ia tidak mendapatkan apapun
dari sifat buruknya itu. Bahkan pahala kebaikan yang dimilikinya akan terhapus.
Islam tidak membenarkan kedengkian. Rasulullah bersabda: "Abu Hurairah r.a.
meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, "hati-hatilah pada kedengkian
kaerena kedengkian menghapuskan kebajikan, seperti api yang melahap minyak."
(H.R. Abu Dawud)
 Munafiq. Orang munafiq adalah orang yang berpura-pura atau ingkar. Apa yang
mereka ucapkan tidak sama dengan apa yang ada di hati dan tindakannya. Adapun
tanda-tanda orang munafiq ada tiga. Hal ini dijelaskan dalam hadits, yaitu:
‫ذب‬ ‫ك‬ ‫حدث‬ ‫إذا‬ ,‫الث‬ ‫ث‬ ‫ين‬ ‫ق‬ ‫ناف‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ات‬ ‫أي‬ " .‫عم‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫هللا‬ ‫سول‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫ق‬ :‫ال‬ ‫ق‬ ‫نه‬ ‫ع‬ ‫هللا‬ ‫ضي‬ ‫ر‬ ‫رة‬ ‫هري‬ ‫ى‬ ‫أب‬ ‫عن‬
‫خان‬ ‫من‬ ‫اؤت‬ ‫وإذا‬ ,‫لف‬ ‫أخ‬ ‫وعد‬ ‫وإذا‬
Dari Abu hurairoh r.a. Rasulullah berkata: " tanda-tanda orang munafiq ada tiga, jika ia
berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat ia berkhianat."
(H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan an-Nisa'i)
b) Akhlak terhadap Allah SWT. antara lain :
a. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah SWT. melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga
dengan mempergunakan firman-Nya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan
kehidupan; Kecintaan kita kepada Allah SWT. diwujudkan dengan cara melaksanakan
segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
b. Al-Raja, yaitu mengharapkan karunia dan berusaha memperoleh keridhaan Allah
SWT.
c. As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT.
d. Qana’ah, yaitu menerima dengna ikhlas semua qadha dan qadhar Allah SWT. setelah
berikhtiar maksimal (sebanyak-banyaknya, hingga batas tertinggi).
e. Memohon ampun hanya kepada Allah SWT.
f. At-Taubat, yaitu bertaubat hanya kepada Allah SWT. Taubat yang paling tinggi adalah
taubat nasuha yaitu taubat benar-benar taubat, tidak lagi melakukan perbuatan sama
yang dilarang Allah SWT. dan dengan tertib melaksanakan semua perintah dan
menjauhi segala larangan-Nya.
g. Tawakal berserah diri kepada Allah SWT.
Akhlak terhadap Makhluk, dibagi dua yakni :
a. Akhlak terhadap Rasulullah SWT, diantaranya:
 Mencintai Rasulullah SAW secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya.
 Menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola,suri tauladandalam hidup dan
kehidupan
8
 Menjalankan apa yang disuruh-Nya,tidakmelakukan apa yang dilarang-Nya.
b. Akhlak Terhadap Orang Tua (Birrul Walidain).
Mengapa kita harus menghormati orangtua kita? Karena kedua orang tua kita adalah
orang yang paling berjasa terhadap kita tanpa adanya mereka tidak mungkin lahirlah kita.
Karena kelahiran kita sangat merepotkan bagi mereka apalagi seorang ibu dijelaskan dalam
Al-Quran surat Luqman ayat 14 :
Artinya :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Seorang ayah pun tidak kalah susah dan payahnya dengan ibu karena ayah banting
tulang mencari nafkah, memeras keringat mencari nafkah untuk membiayai hidup dan
kehidupan keluarga. Dengan demikian kita tidak bolehmerendahkan terhadap mereka
jangankan kita memukulnya berkata kasarpun kita tidak boleh terhadap mereka dijelaskan
didalam surat Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23 :
Artinya :
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Sehingga ada sepuluh kewajiban bagi seorang anak terhadap kedua orang tuanya :
1. Memberi makan apabila keduanya membutuhkan
2. Menghadapi (melayani) kebutuhan mereka bila mereka membutuhkan
3. Memenuhi panggilan bila ia memanggil atau menjawab bila disapa mereka
4. Menaati perintahnya selain dari perintah bermaksiat kepada Allah SWT
5. Berbicaralah dengan lembut jangan menyentaknya
6. Memberi pakaian apabila mereka membutuhkan jika seorang anak itu mampu untuk
membelikannya
7. Dan berjalanlah di belakangnya
8. Senangi mereka sebagaimana kamu menyenangi dirimu
9. Jangan membenci mereka, seperti kamu tidak membenci dirimu dan
10. Berdoalah memintakan ampunan bagimereka sebagai mana kamu berdoa meminta
ampun untuk dirimu
Itulah kewajiban seorang anak terhadap kedua orang tua berbaktilah kepada orang
tuamu baik keadaan orang tua masih muda maupun keadaan orang tua sudah renta baik masih
kuat maupun sudah lemah, baik masih kaya maupun sudah miskin, baik keadaan sehat
maupun sakit, baik masih hidup maupun sudah meninggal, berdoalah untuk kedua orang
tuamu setiap selesai solat lima waktu.
9
Semoga kamu menjadi anak yang soleh dan solehah yang diridhoi Allah SWT.
Karena Allah SWT tidak akan ridho kepadamu kalau kedua orang tuamu tidak meridhoi
kamu, Nabi Muhammad SAW menerangkan dalam hadistnya “ Ridho Allah SWT tergantung
ridhonya kedua orang tua “
Nah kalau kamu sudah di ridhoi Allah SWT dan di ridhi kedua orang tuamu akan
masuk surga. Nabi Muhammad menjelaskan dalam hadistnya “ Surga itu ada ditelapak kaki
ibu “
Hormatilah kedua orang tuamu dan senangkan hati mereka dengan cara :
1. Bersalaman dan cium tangan bila kamu akan bepergian atau pulang bepergian
2. Minta ijin atau berpamitan bila kamu aka pergi keluar rumah
3. Mintalah do’a restu bil kamu bepergian
4. Mintalah pendapat atau nasehat bila kamu akan berbuat atau melakukan sesuatu
perbuatan yang kiranya sulit menurut kamu
5. Sering seringlah bersilahturahmi dengan mereka bila keadaan kamu di tempat yang
terpisah
Janganlah merasa puas berjasa kepada orang tua karena jasa orangtua tak akan terbalas
atau terbayar walaupun dunia dan isinya dipersembahkan kepada mereka.Semoga
hidupmu bahagia dan selamat didunia dan aakhirat amin ya Allah ya robal alamin
c. Akhlak Terhadap keluarga,diantaranya :
 Saling membina rasa cinta dan kasih saynag dalam kehidupan keluarga
 Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak.
 Berbakti kepada bapak-ibu
 Mendidik anak-anak dengan kasih sayang.
 Memelihara hubungan silahturahmi dan melanjutkan silahturahmiyang dibina orang
tua yang telah meninggal dunia.
d. Akhlak Terhadap Saudara
1. Peranan berbuat baik kepada saudara
Saudara yang dimaksud adalah orang-orang yang mempunyai hubungan darah atau
kerabat dengan kita, seprti : adik, kakak, paman, bibi, saudara sepupu dan seterusnya.
Islam mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada saudara. Karena merekalah
orangorang yang terdekat dengan kita setelah kedua orang tua kita.
2. Cara berbuat baik kepada saudara
Berbuat baik dengan saudara itu dilakukan dengan cara memelihara hubungan
silahturahmi dengan mereka. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memelihara
hubungan silahturahni, antara lain : salig mengunjungi, saling membantu, saling
menolong, bermusyawarah jika terjadi masalah, dan saling memahami keadaan masing-
masing.
Mengenai tata cara bergaul yang baik di antara keluarga atau saudara, agama islam
telah mengajarkan yaitu pihak yang lebih tua hendaknya lebih menyayangi pihak yang
10
lebih muda. Sebaliknya pihak yang lebih muda hendaknya menghormati pihak yang lebih
tua. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda :
Mengenai hak bagi saudara yang lebih tua, Rasulullah bersabda :
Artinya :
“ hak saudara yang lebih tua terhadap saudaranya yang lebih muda adalah `
sama dengan hak seorang bapak atas anaknya “. ( HR. Baihaqi )
e. Akhlak Terhadap Tetangga, diantaranya :
 Saling mengunjungi
 Saling bantu diwaktu senang,lebih-lebih tatkala susah.
 Saling beri-memberi,saling hormat-menghormati
 Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan
f. Akhlak terhadap Masyarakat, diantaranya :
o Memuliakan tamu.
o Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan.
o Saling menolong dalam melakukn kebajikan dan taqwa.
o Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri berbuat baik dan mencegah
diri sendiri dan orang lain melakukan perbuatan jahat (mungkar).
o Memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup dan kehidupannya.
o Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama.
o Mentaati putusan yang telah diambil.
o Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang diberikan
seseorang atau masyarakat kepada kita.
o Menepati janji.
Akhlak terhadap Bukan Manusia (Lingkungan Hidup), diantaranya :
a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
b. Menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, flora dan fauna
yang sengaja diciptakan Allah SWT. untuk kepentingan manusia dan makhluk
lainnya.
c. Sayang pada sesama makhluk.
D. TUJUAN PEMBINAAN AKHLAK.
Tujuan ialah sesuatu yang dikehendaki, baik individu maupun kelompok. Tujuan
akhlak yan dimaksud ialah melakukan sesuatu atau tidak dapat melakukannya yang dikenal
dengan istilah AL-Ghayah, dalam bahasa Inggris disebut The high goal, dalam bahasa
indonesia lazim disebut dengan ketinggian akhlak.
Ketinggian akhlak diartikan sebagai meletakkan kebahagiaan pada pemuasan nafsu
nafsu makan, minum, dan syahwat ( seks ) dengan cara yang halal. Ada pula yang
meletakkan ketinggian akhlak itu pada kedudukan ( prestise)dan tindakan ke araah pemikiran
atau kebijaksaan ( wisdom ) atau hikmah. Aristoteles menyebutkan bahwa kebahagiaan yang
sempurna apabila ia telah melakukan kebaikan, seperti kebijaksanaan yang bersifat penalaran
dan kebijaksanaan yang bersifat kerja. Dengan kebijaksanaan nalar dapat diperoleh
11
pandangan pandangan yang sehat dan dengan kerja dapat memperoleh keadaan utama yang
menimbulkan perbuatan-perbuatan yang baik.
L.Klinovitch ( sosiolog komunis ) mengatakan the happiness of man is not in god,
patriotic, justice, family, but happiness of man in to satisfy passion,because man and sex are
identical ( kebahagiaan seseorang tidak karena percaya kepada tuhan, tidak karena sifat
patriot, tidak karena kecantikan,keluarga,persaudaraan,pekerjaan,tetapi kemuliaan itu terletak
pada pemuasan nafsu sebab antara orang dan nafsu sangat identik ).
Al-Ghazali menyebutkan bahwa ketinggian akhlak merupakan kebaikan tertinggi.
Kebaikan-kebaikan dalam kehidupan semunya bersumber pada empat macam :
1. Kebaikan jiwa, yaitu pkok-pokok keutamaan yang sudah berulang kali disebutkan,
yaitu ilmu, bijaksana, suci diri, berani dan adil
2. Kebaikan dan keutamaan badan. Ada empat macam yakni sehat, kuat, tampan,
dan usia panjang.
3. Kebaikan eksternal, seluruhnya ada empat macam juga, yaitu harta, keluarga,
pangkat dan nama baik ( kehormatan )
4. Kebaikan bimbingan ( taufik- hidayah ) juga ada empat macam, yaitu petunjuk
Allah, bimbingan Allah, pelurusan dan penguatannya.
Jadi, tujuan akhlak ialah diharapkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan khirat
bagi pelakunya sesuai ajaran agama Alquran dan hadis. Ketinggian akhlak terletak pada hati
yang sejahtera ( qalbun salim ) dan pada ketentraman hati ( rahatul qalbi )
E. POKOK – POKOK PEMBAHASAN AKHLAK
pokok pembahasan akhlak ialah tingkah laku manusia untuk menetapkan nilainya, yaitu
baik atau buruk. J.H. Muirhead menyebutkan bahwa pokok pembahasan (subjeject
matter)ilmi akhlak adalah ilmu yang menyelidiki tentang tingkah laku dan sifat manusia. Al-
Ghazali mengatakan bahwa pokok-pokok pembahasan ilmu akhlak meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia, baik secara individu (perseorangan) maupun kelompok (masyarakat).
Dilihat dari seluruh aspek kehidupan manusia, maka, perbuatan manusia dapat dikategorikn
menjadi dua yaitu :
1. Perbuatan yang lahir dengan kehendak dan disengaja
2. Perbuatan yang lahir tanpa kehendak dan tidak disengaja
12
F. PEMBAGIAN AKHLAK
Ada dua jenis akhlak dalam islam, yaitu akhlaqul karimah (akhlak terpuji) ialah akhlak
yang baik dan benar menurut syariat islam, dan akhlaqul madzmumah (akhlak tercela) ialah
akhlak yang tidak baik dan tidak benar menurut islam.
1. akhlaqul karimah (akhlak terpuji)
Adapun jenis-jenis akhlaqul karimah (akhlak terpuji) ialah sebagai berikut :
a) Al-Amanah (sifat jujur dan dapat dipercaya)
b) Al-Alifah (sifat yang disenangi)
c) Al-afwu (sifat pemaaf)
d) Anie Satun ( sifat manis muka )
e) Al-Khairu (kebaikan atau berbuat baik)
f) Al-Khusyu’ (tekun bekerja sambil menundukan diri (berdzikir kepada-Nya))
2. akhlaqul madzmumah (akhlak tercela)
Adapunjenis-jenis akhlaqul madzmumah (akhlak tercela) yaitu sebagai berikut :
a. Ananiyah ( sifat egoistis )
b. Al-baghyu ( suka obral diri dari lawan jenis yang tidak hak(melacur)
c. Al-bukhlu(sifat bakhil,kikir,kedekut(terlalu cinta harta)
d. Al-Kadzab(sifat pendusta atau pembohong)
e. Al-Khamru(Gemar minum minuman yang mengandung alkohol(Al-Khamar)
f. Al-kyiyanah(sifat penghianat)
g. Azh-Zhulmum(sifat Aniaya)
h. Al-Jubnu(sifat pengecut)
13
LITTLE NOTE :
Akhlak Kepada Kedua Orang Tua
- Al Israa’ : 23-24
- ‫ى‬َ‫ق‬َ‫ق‬َ‫و‬ َ‫ُّب‬‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ّل‬َ‫أ‬ ‫عوا‬‫د‬‫ع‬ُ‫د‬‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ّل‬َ‫إ‬ ‫ع‬‫ه‬‫َا‬‫ي‬َ‫إ‬ َ‫دن‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫د‬‫ال‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ِا‬‫ح‬‫ا‬ََ‫حد‬َ‫إ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫إ‬ َ‫َن‬‫ل‬‫ع‬‫ل‬‫د‬َُ‫ي‬ َ‫َك‬‫د‬‫د‬‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ر‬َََُ‫د‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫ه‬‫ع‬‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫د‬‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫ه‬ َ‫ال‬َ‫ك‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ‫د‬‫ق‬‫ع‬‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫م‬َ‫ل‬ ُ‫ف‬ ‫ع‬‫أ‬ َ‫ّل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫ه‬ ‫د‬‫ر‬َ‫م‬‫د‬‫ن‬َ‫ت‬ ‫د‬‫ق‬‫ع‬‫ق‬َ‫و‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫م‬ ِ‫ّل‬ ‫د‬‫و‬َ‫ق‬
‫ا‬ِ‫م‬‫ي‬ َ‫ر‬َ‫ك‬ (23)
‫د‬‫ا‬َْ‫د‬‫اخ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫م‬َ‫ل‬ َ‫ن‬‫َا‬‫ن‬ََ َ‫ف‬‫ل‬ُّ‫الذ‬ َ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ر‬َ‫م‬‫حد‬َ‫الر‬ ‫د‬‫ق‬‫ع‬‫ق‬َ‫و‬ َ‫بف‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫م‬‫د‬‫م‬َ‫ح‬ ‫د‬‫ار‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ‫ي‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫ا‬ِ‫ير‬َ‫ل‬َ‫ص‬
Artinya: “Dan Tuhanmu menetapkan bahwa janganlah kamu menyembah melainkan kepadaNya, dan
berbuat baiklah kepada ibu bapak. Jika sampai salah seorang mereka itu atau keduanya telah tua
dalam pemeliharaanmu (berusia lanjut), maka janganlah engkau katakan kepada keduanya “ah”, dan
janganlah engkau bentak keduanya, dan berkatalah kepada keduanya perkataan yang mulia.” (23)
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah, “Hai
Tuhanku, kasihanilah keduanya, sebagaimana mereka telah memeliharaku waktu kecil”. (24)
Uraian: Sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah, kita diharuskan untuk menyembah hanya
kepadaNya. Kita dilarang berbuat yang tidak baik kepada orang tua, bahkan untuk berkata “ah” saja
kita dilarang. Saat orang tua kita sudah berusia lanjut, mereka membutuhkan kita (sebagai anak) untuk
merawat mereka dengan penuh kasih sayang seperti mereka saat merawat kita dari kecil hingga
sekarang. Diwajibkan bagi kita untuk berdoa kepada Allah SWT dan meminta kepadaNya untuk
kebahagian mereka di dunia maupun di akhirat.
- Al Ahqaaf : 15
- ‫َا‬‫ن‬‫د‬‫ي‬َ‫ص‬ َ‫و‬َ‫و‬ َ‫ان‬ََ‫د‬‫ح‬ َ ‫د‬ ‫ا‬ َ‫ه‬‫د‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ب‬ ‫ِا‬‫ح‬‫ا‬ََ‫حد‬َ‫إ‬ ‫ع‬‫ه‬‫د‬ََ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬ ‫ع‬‫ه‬ُّ‫م‬‫ع‬‫أ‬ ‫ِا‬‫ه‬ ‫د‬‫ر‬‫ع‬‫ك‬ ‫ع‬‫ه‬‫د‬ََ‫ع‬َ‫ض‬ َ‫و‬َ‫و‬ ‫ِا‬‫ه‬ ‫د‬‫ر‬‫ع‬‫ك‬ ‫ع‬‫ه‬‫ع‬‫ل‬‫د‬‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ ‫ع‬‫ه‬‫ع‬‫ل‬‫ا‬َ‫ا‬َ‫ف‬َ‫و‬ َ‫ون‬‫ع‬‫ث‬ َ‫ال‬َ‫ث‬ ‫ا‬ِ‫ر‬‫د‬‫َم‬‫ا‬ ‫ى‬َََ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫إ‬ َ‫ل‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ع‬‫ه‬َ‫د‬‫ع‬‫ا‬َ‫أ‬ َ‫ل‬َ‫ل‬َ‫ب‬ َ‫و‬ َ‫ين‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ‫د‬‫ر‬َ‫أ‬ ِ‫ر‬َ‫ن‬َ‫س‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
َ‫بف‬ َ‫ر‬ ‫ي‬َ‫ن‬‫د‬‫ع‬ َ‫ع‬ ‫د‬‫و‬َ‫أ‬ ‫د‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ر‬‫ع‬َ‫د‬‫ا‬َ‫أ‬ َ‫ب‬َََ‫م‬‫د‬‫ع‬َ‫ح‬ َََّ‫يال‬ ََّ ‫د‬‫م‬َ‫ع‬‫د‬‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ي‬َ‫د‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ‫د‬‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ق‬َ‫م‬‫د‬‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬ِ‫ا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ ‫ع‬‫ه‬‫ا‬َ‫ض‬ ‫د‬‫ر‬َ‫ت‬ ‫أد‬َ‫ل‬‫د‬‫ص‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ي‬َ‫ف‬ ‫ي‬َََ‫ي‬ َ‫ف‬‫ر‬‫ع‬‫ذ‬ ‫ي‬َ‫ف‬‫ح‬َ‫إ‬ ‫دَّع‬ُ‫ع‬‫ت‬ َ‫دب‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫إ‬ ‫ي‬َ‫ف‬‫ح‬َ‫إ‬َ‫و‬ َ‫ن‬َ‫م‬
َ‫ين‬َ‫م‬َ‫ل‬‫د‬َ‫ع‬‫م‬‫د‬‫ال‬
Artinya: “Dan Kami telah perintahkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu-bapaknya. Ibunya telah
mengandungnya dengan kepayahan dan melahirkannya dengan kepayahan (pula). Dia
mengandungnya sampai masa menyapihnya tiga puluh bulan, sehingga apabila anak itu mencapai
dewasa dan mencapai usia empat puluh tahun, dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk supaya
aku mensyukuri nikmatMu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya
aku dapat mengerjakan amal saleh yang Engkau meridhainya, dan berilah kebaikan kepadaku (juga)
pada keturunanku. Sesungguhnya aku taubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang berserah diri (muslim)”.
Uraian: Ayat ini menyuruh kita untuk berbuat baik kepada orang tua, karena suatu hari nanti kita pun
akan menjadi orang tua yang mana akan memiliki keturunan, maka hendaknya kita bertaubat dan
mensyukuri atas apa yang dianugerahkan Allah SWT pada kita dan selalu mengerjakan amal sholeh
seperti yang telah di perintahkan Allah SWT. Serta tak lupa juga kita berdoa kepada-Nya, agar kita
dan keturunan-keturunan kita selalu diberi kebaikan oleh Allah.
Akhlak Kepada Sesama Manusia
- Adh Dhuhaa : 9-11
- (9) ‫ا‬َ‫م‬َ‫م‬َ‫ف‬ َ‫يم‬َََ‫ي‬‫د‬‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ‫د‬‫ر‬َ‫م‬‫د‬‫ق‬َ‫ت‬
- ‫ا‬َ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ق‬َ‫ا‬‫َا‬َ‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ‫د‬‫ر‬َ‫م‬‫د‬‫ن‬َ‫ت‬ (10)
- ‫ا‬َ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫م‬‫د‬‫ع‬َ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫ب‬َ‫ف‬‫ب‬ َ‫ر‬ ‫د‬‫ث‬َ‫ف‬‫د‬َ‫ا‬َ‫ف‬ (11)
Artinya: “Maka ada pun terhadap anak yatim, maka janganlah engkau hinakan.” (9) “Dan terhadap
orang yang minta (bertanya) maka janganlah engkau hardik.” (10) “Dan dapun nikmat Tuhanmu,
maka beritakanlah.” (11)
Uraian: Kita sebagai sesama manusia janganlah saling menghina dan mengolok-olok karena kita
semua adalah ciptaan Allah SWT dan bila kita mendapat suatu nikmat dari Allah, hendaknya kita
berbagi kepada yang lain.
- Al Balad : 12-16
- ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫اك‬َ‫ر‬‫د‬‫ك‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ع‬‫ر‬ََُ‫ق‬َ‫ع‬‫د‬‫ال‬ (12)
- ُّ‫ب‬َ‫ف‬ ُ‫ر‬ََُ‫ق‬َ‫ر‬ (13)
14
- ‫د‬‫و‬َ‫أ‬ ِ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬‫د‬‫م‬َ‫إ‬ ‫ي‬َ‫ف‬ ُ‫م‬ ‫د‬‫و‬َ‫ي‬ ‫ي‬َ‫ذ‬ ُ‫ر‬ََُ‫ل‬‫د‬ََ‫م‬ (14)
- ‫ا‬ِ‫م‬‫ي‬َََ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬ َ‫ر‬‫د‬‫ق‬َ‫م‬ (15)
- ‫د‬‫و‬َ‫أ‬ ‫ِا‬‫ن‬‫ي‬ََ‫د‬ََ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬ َ‫ر‬‫د‬ََ‫م‬ (16)
Artinya: “Dan tahukah engkau apa jalan yang mendaki itu?” (12) “Melepaskan perbudakan.”
(13) “atau memberi makan pada hari kelaparan” (14) “terhadap anak yatim yang sekerabat” (15) “atau
orang miskin yang kepayahan.” (16)
Uraikan: Maksud dari ayat tersebut menjelaskan bahwa jalan mendaki adalah jalan yang
merajuk pada perbuatan yang baik atau terpuji, atau dijalan yang baik dijalan Allah. Perbuatan konsep
“mendaki” dalam ayat ini membebaskan perbudakan (hamba sahaya), memberi makan pada hari
kelaparan (dimana seseorang atau suatu kaum tengah kekurangan dalam segi pangan dalam waktu
yang singkat atau panjang), terhadap anak yatim yang sekerabat (mengasuh/memelihara anak yatim
dan tidak menghardiknya, serta merawat mereka dengan penuh keikhlasan didasari pada ridha illahi),
atau orang miskin yang kepayahan (memberi bantuan pada orang yang tidak mampu dalam segi
finansial). Bisa ditarik kesimpulan mendaki disini adalah sesuatu yang membantu dalam jalur
kebaikan yang merangkul orang-orang yang dalam belenggu kesusahan.
- Al Insaan : 8-11
- َ‫ون‬‫ع‬‫م‬َ‫ع‬‫د‬ُ‫ع‬‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ام‬َ‫ع‬َُ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ه‬َ‫ف‬ُ‫ع‬‫ح‬ ‫ِا‬‫ن‬‫ي‬ََ‫د‬ََ‫م‬ ‫ا‬ِ‫م‬‫ي‬َََ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬ِ‫ير‬َ‫س‬َ‫أ‬َ‫و‬
- ‫ا‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫إ‬ ‫د‬‫م‬‫ع‬َ‫ع‬‫م‬َ‫ع‬‫د‬ُ‫ع‬‫ح‬ َ‫ه‬ ‫َد‬َ‫و‬َ‫ل‬ َ َ‫اه‬ َ‫ّل‬ ‫ع‬‫د‬‫ي‬ َ‫عر‬‫ح‬ ‫د‬‫م‬‫ع‬َ‫د‬‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ز‬‫ا‬َ‫ء‬ََ َ‫ّل‬َ‫و‬ ‫ا‬ِ‫ور‬‫ع‬َ‫ع‬‫ا‬
- ‫ا‬َ‫ح‬َ‫إ‬ ‫ع‬ ‫َا‬‫خ‬َ‫ح‬ ‫د‬‫ن‬َ‫م‬ َ‫ن‬َ‫ف‬‫ب‬ َ‫ار‬ ‫ا‬ِ‫م‬ ‫د‬‫و‬َ‫ي‬ ‫ا‬ِ‫س‬‫و‬‫ع‬َُ‫ع‬ ‫ا‬ِ‫ير‬ َ‫ر‬َُ ‫د‬‫م‬َ‫ق‬
‫ع‬‫عم‬‫ه‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬َ‫ف‬ ‫ع‬ َ‫اه‬ َ‫َر‬‫ا‬ َ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫م‬ ‫د‬‫و‬َ‫ي‬‫د‬‫ال‬ ‫د‬‫م‬‫ع‬‫ه‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬‫َقد‬‫ح‬ ‫ا‬ِ‫ور‬‫ع‬‫ر‬‫ع‬‫س‬َ‫و‬
Artinya: “Mereka (di dunia) memberi makan yang dikasihinya kepada orang miskin, anak
yatim, dan orang-orang tawanan.” (8) “(Mereka berkata), “Hanyasanya kami memberi makan kepada
kamu karena mengharap keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dan tidak (pula) terima
kasih dari kamu.” (9) “Sesungguhnya kami takut kepada Tuhan kami pada hari yang sangat bermasam
muka.”” (10) “Maka Allah melindungi mereka (orang-orang mukmin) dari kesusahan di hari itu dan
memberikan kepada mereka kesegaran dan kegembiraan.” (11)
Uraian: Dalam ayat ini telah dijelaskan bahwa dalam memberikan pertolongan terhadap orang
dalam kesulitan harus didasari ridha Allah SWT dan tidak menharapkan balasan orang lain atau ria
terhadap apa yang telah kita perbuat hanya untuk menarik simpati khalayak. Kita harus takut akan
Allah memberikan balasannya dihari akhir bagi orang-orang yang ria terhadap perbuatannya.
Sesungguhnya Allah akan memberikan suatu kemudahan bagi orang-orang mukmin dijalan kebaikan.
Akhlak Bertetangga
- An Nisaa’ : 36-37
- ‫عوا‬‫د‬‫ع‬ُ‫د‬‫ع‬‫ا‬َ‫و‬ َ َ‫اه‬ َ‫ّل‬َ‫و‬ ‫وا‬‫ع‬‫ك‬ َ‫ر‬‫د‬ُ‫ع‬‫ت‬ َ‫ه‬َ‫ب‬ ‫ا‬ِ‫ي‬‫د‬‫ي‬َ‫ا‬ َ‫دن‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫د‬‫ال‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ِا‬‫ح‬‫ا‬ََ‫حد‬َ‫إ‬ ‫ي‬َ‫ذ‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ‫د‬‫ر‬‫ع‬‫ق‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫م‬‫ا‬َََ‫ي‬‫د‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ين‬َ‫ك‬‫ا‬َََ‫م‬‫د‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ار‬َ‫ج‬‫د‬‫ال‬َ‫و‬ ‫ي‬َ‫ذ‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ‫د‬‫ر‬‫ع‬‫ق‬‫د‬‫ال‬ َ‫ار‬َ‫ج‬‫د‬‫ال‬َ‫و‬ َْ‫ع‬‫ن‬‫ع‬‫ج‬‫د‬‫ال‬ َْ َ‫اح‬َ‫ا‬‫ال‬َ‫و‬
َْ‫د‬‫ن‬َ‫ج‬‫د‬‫ال‬َ‫ب‬ َ‫دن‬‫ب‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ق‬‫ي‬َََُ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫د‬ََََّ‫ل‬َ‫م‬ ‫د‬‫م‬‫ع‬َ‫ع‬‫ح‬‫ا‬َ‫م‬‫د‬‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ن‬َ‫إ‬ َ َ‫اه‬ َ‫ّل‬ ُّْ َ‫ا‬‫ع‬‫ي‬ ‫د‬‫ن‬َ‫م‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ِ‫اّل‬ََ ‫د‬‫خ‬‫ع‬‫م‬ ‫ا‬ِ‫عور‬‫خ‬َ‫ف‬ (36)
- َ‫ين‬َ‫ذ‬َ‫ال‬ َ‫ون‬‫ع‬‫ل‬َ‫خ‬‫د‬َُ‫ي‬ َ‫ون‬‫ع‬‫ر‬‫ع‬‫م‬‫د‬‫م‬َ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ان‬َ‫ن‬‫ال‬ َ‫ق‬ ‫د‬‫خ‬‫ع‬ُ‫د‬‫ال‬َ‫ب‬ َ‫ون‬‫ع‬‫م‬‫ع‬َ‫د‬ََ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ع‬‫عم‬‫ه‬‫ا‬َ‫ت‬َُ ‫ع‬ َ‫اه‬ ‫د‬‫ن‬َ‫م‬ َ‫ه‬َ‫ل‬‫قد‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ح‬‫د‬‫د‬ََ‫د‬‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ين‬ َ‫ر‬َ‫ف‬‫ا‬ََ‫د‬‫ل‬َ‫ل‬ ‫ا‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ِا‬‫ن‬‫ي‬َ‫م‬‫ع‬‫م‬ (37)
Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan
berbuat baiklah untuk ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat
dan tetangga yang jauh, teman sejawat, orang-orang yang sedang dalam perjalanan dan budak-budak
kamu. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong lagi membangga-
banggakan diri.” (36) “(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berlaku kikir, dan
menyembunyikan apa yang diberikan Allah kepadanya dari karunia-Nya. Dan kami menyediakan
bagi orang-orang kafir azab yang menghinakan.” (37)
Uraikan: Kita dilarang mempersekutukan Allah terhadap apapun, Tuhan hanya satu yaitu Allah.
Sebagai makhluk sosial yang diciptakan Allah, hendaknya kita menjalin tali silahturahmi dengan baik
kepada keluarga, teman, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga, musafir dan budak-budak.
Saat bersosialisasi itu kita tidak boleh ria terhadap mereka karena apa yang kita dapat semua itu dari
datangnya dari Allah SWT.
15
BAB III
PENUTUP
Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi
beserta isinya.Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sehingga atas rahmat, hidayah dan
izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa pula yaitu ungkapan rasa terimakasih kepada para pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini hingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Kami
berharap makalah yang telah kami sajikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga
saja dengan adanya makalah ini dapat membantu kami khususnya para pembaca tidak hanya
sebatas mengetahui saja melainkan memahami dan memperdalam tentang Akhlak dab Ruang
Lingkupnya yang telah kami bahas dalam makalah ini.
KESIMPULAN
Dari berbagai penyajian materi yang telah kita bahas kini tiba pada pembahasan garis
besar dari materi tesebut. Dari materi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa akhlak
merupakan salah satu bagian dari unsur jiwa manusia yang berfungsi untuk mengarahkan
manusia tersebut kedalam bertindak dan bersikap terhadap sesama.akhlak mempunyai
cakupan yang luas yang terdiri dari akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama,
akhlak kepada sang pencipta.
SARAN
Tiada yang sempurna di dunia ini begitu pun dengan makalah yang telah kami buat.
Maka dari itu kritik dan saran (masukan) yang membangun sangatlah kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wass. .
16
DAFTAR PUSTAKA
Damhuri, S.Pd.I Tafaqur Fi Ramadhan kementeran agama,Tangerang,2012
Abdullah M.Yatimin, Drs.M.A Studi Akhlak dalam perspektif Alquran,Jakarta 2006

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Izzatul Ulya
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
atjehh
 
Makalah mengenai Surat al fatihah
Makalah mengenai Surat al fatihahMakalah mengenai Surat al fatihah
Makalah mengenai Surat al fatihah
Risal Fahmi
 

La actualidad más candente (20)

Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
Powerpoint Akhlak
Powerpoint AkhlakPowerpoint Akhlak
Powerpoint Akhlak
 
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
 
Makalah thaharah
Makalah thaharahMakalah thaharah
Makalah thaharah
 
Makalah alquran hadist
Makalah alquran hadistMakalah alquran hadist
Makalah alquran hadist
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
 
Islam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang LingkupnyaIslam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang Lingkupnya
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an II
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
 
Makalah mengenai Surat al fatihah
Makalah mengenai Surat al fatihahMakalah mengenai Surat al fatihah
Makalah mengenai Surat al fatihah
 
Makalah fiqih thaharoh
Makalah  fiqih thaharohMakalah  fiqih thaharoh
Makalah fiqih thaharoh
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabih
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
 

Similar a Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

Makalah agama kelompok 11
Makalah agama kelompok 11Makalah agama kelompok 11
Makalah agama kelompok 11
dianaimi
 
Laporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufLaporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawuf
Aznil Muhammad
 
Pendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyadPendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyad
Arsyad Qolbun
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
Saepul Thea
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
Yusuf Prasetyo
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Karmila38
 

Similar a Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya (20)

Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Keutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuKeutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmu
 
AHKLAKQUL KARIMAH.docx
AHKLAKQUL KARIMAH.docxAHKLAKQUL KARIMAH.docx
AHKLAKQUL KARIMAH.docx
 
Makalah Akhlak Dalam Kehidupan
Makalah Akhlak Dalam KehidupanMakalah Akhlak Dalam Kehidupan
Makalah Akhlak Dalam Kehidupan
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlak
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 
Makalah agama kelompok 11
Makalah agama kelompok 11Makalah agama kelompok 11
Makalah agama kelompok 11
 
Akhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam IslamAkhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam Islam
 
Makalah_Bahasa_Indonesia_Kehidupan_Akhla.docx
Makalah_Bahasa_Indonesia_Kehidupan_Akhla.docxMakalah_Bahasa_Indonesia_Kehidupan_Akhla.docx
Makalah_Bahasa_Indonesia_Kehidupan_Akhla.docx
 
Laporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufLaporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawuf
 
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq TasawufKonsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
 
Pendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyadPendahuluan akhlak arsyad
Pendahuluan akhlak arsyad
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
 

Más de School

Más de School (20)

Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Tata tertib dan jadwal menabung dewinta susanti
Tata tertib dan jadwal menabung   dewinta susantiTata tertib dan jadwal menabung   dewinta susanti
Tata tertib dan jadwal menabung dewinta susanti
 
Tata tertib kelas iv a dewinta susanti
Tata tertib kelas iv a   dewinta susantiTata tertib kelas iv a   dewinta susanti
Tata tertib kelas iv a dewinta susanti
 
Struktur organisasi kelas dewinta susanti
Struktur organisasi kelas   dewinta susantiStruktur organisasi kelas   dewinta susanti
Struktur organisasi kelas dewinta susanti
 
Jadwal piket kelas iv a dewinta susanti
Jadwal piket kelas iv a   dewinta susantiJadwal piket kelas iv a   dewinta susanti
Jadwal piket kelas iv a dewinta susanti
 
Jadwal kegiatan kelas iv a 15 menit sebelum masuk kelas dewinta susanti
Jadwal kegiatan kelas iv a 15 menit sebelum masuk kelas   dewinta susantiJadwal kegiatan kelas iv a 15 menit sebelum masuk kelas   dewinta susanti
Jadwal kegiatan kelas iv a 15 menit sebelum masuk kelas dewinta susanti
 
1. cover pkp dewinta susanti
1. cover pkp   dewinta susanti1. cover pkp   dewinta susanti
1. cover pkp dewinta susanti
 
Model model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susanti
Model model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susantiModel model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susanti
Model model belajar dan rumpun model mengajar by dewinta susanti
 
Meeting10 social class
Meeting10 social classMeeting10 social class
Meeting10 social class
 
Meeting 13 language contact
Meeting 13 language contactMeeting 13 language contact
Meeting 13 language contact
 
Meeting 12 gender
Meeting 12  genderMeeting 12  gender
Meeting 12 gender
 
Meeting 11 social networks and communities of practice
Meeting 11 social networks and communities of practiceMeeting 11 social networks and communities of practice
Meeting 11 social networks and communities of practice
 
Meeting 9 real time and apparent time
Meeting 9 real time and apparent timeMeeting 9 real time and apparent time
Meeting 9 real time and apparent time
 
Meeting 6 multilingualism
Meeting 6 multilingualismMeeting 6 multilingualism
Meeting 6 multilingualism
 
Meeting 4 language attitude
Meeting 4  language attitudeMeeting 4  language attitude
Meeting 4 language attitude
 
Meeting 3 variation and style
Meeting 3 variation and styleMeeting 3 variation and style
Meeting 3 variation and style
 
Meeting 2 variation and language
Meeting 2  variation and languageMeeting 2  variation and language
Meeting 2 variation and language
 
Meeting 1 introduction
Meeting 1   introductionMeeting 1   introduction
Meeting 1 introduction
 
Amal usaha muhammadiyah kedudukan dan fungsinya
Amal usaha muhammadiyah  kedudukan dan fungsinyaAmal usaha muhammadiyah  kedudukan dan fungsinya
Amal usaha muhammadiyah kedudukan dan fungsinya
 
Diphtong-Pronounciation
Diphtong-PronounciationDiphtong-Pronounciation
Diphtong-Pronounciation
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

  • 1. 1 AKHLAK DAN RUANG LINGKUPNYA KELOMPOK : 2 (B.2) 1. MUKHSINUDIN 2. MUTIARA CHAIRUNNISA 3. JEYNISCAPERMATA SARI 4. DEWINTA SUSANTI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG Jln. Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol – Tangerang Telp./Fax : (021) 5573 6926
  • 2. 2 Kata Pengantar……………………………………………………………......……....…..........i Daftar Isi…………………………………………………………………………......................ii BAB I Pendahuluan a. Latar Belakang .….…………….…...............................………........................…...............1 b. Tujuan Penulisan ......................................................................................2 c. Sistematika ........................…………………………………………….....2 BAB II Pembahasan a. Pengertian Akhlak......................................................................................................3 b. Sumber-Sumber Ajaran Akhlak ...........................................................4 c. Ruang Lingkup Pembahasan Akhlak …..……………...............……..4 d. Tujuan Pembinaan Akhlak ....................................................................8 e. Pokok-Pokok Akhlak ..............................................................................9 f. Pembagian Akhlak .................................................................................10 BAB III Penutup a. Kesimpulan..............................................................................................13 b. Saran……....……............…………………….....……....……....…….....13 Daftar Pustaka
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluargana, shahabatnya, dan semua pengikutnya hingga akhir zaman. Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting,sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa,sebab jatuh bangunya suatu masyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaknya.Apabila akhlaknya baik,maka sejahteralah lahir dan batinnya,apabila alkhlaknya rusak, maka rusaklah lahir dan batinnya. Kejayaan seseorang terletak pada akhlaknya yang baik,akhlaknya yangbaikselalu membuat seseorang menjadi aman,tenang,dan tidak adanya perbuatan yang tercela.Seseorang yang berakhlak mulia selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya.Dia melakukan kewajiban terhadap dirinya sendiri yang menjadi hak dirinya,terhadap tuhan yang menjadi hak tuhannya,terhadap makhluk lain,dan terhadap sesama manusia. Manusia terdiri dari unsur jasmaniah dan rohaniah,di dalam kehidupannya ada masalah material(lahiriah),spiritual(batiniah),dan akhlak.Apabila seseorang tidak mempunyai rohani maka orang itu mati,sebaliknya apabilatidak mempunyai jasmani maka tidak di sebut manusia.Sejalan denagan kehidupantersebut ,problema yang bersifat material tidak tetap.Contohnya keinginan manusia terhadap sesuatu yang bersifat material,tidak pernah puas-puasnya..jika sudah mendapaykam sesuatu,ia ingin mendapatkan yang lainnya,sesudah mendapatkannya,ia ingin berikutnya.Hal ini wajar, namun dapat di netralisir jika dasar kehidupannya kembali kepada spiritual,sebab jiwalah yang mempunyai kebahagiaan hakiki. A. LATAR BELAKANG Seperti kita ketahui bersama bahwa akhlak merupakan salah satu unsur yang tanpa kita sadari harus melekat pada setiap pribadi manusia yang hidup di dunia ini. Akhlak mempunyai peranan penting dalam menuntut kita bagaimana cara bersikap. Sejalan dengan penulisan makalah ini kita akan bersama-sama membahas pengertian akhlak secara menyeluruh dan segala sesuatu yang memilki korelasi akhlak dan kehidupan dalam makalah ini kita akan menjabarkan kata demi kata yang akan menuju kepada penjabaran akhlak secara mendetail. Oleh karena itu, dengan adanya makalah ini kami akan berusaha menjelaskan pengertian tentang akhlak dan ruang lingkupnya.
  • 4. 4 B. TUJUAN PENULISAN Penulisan ini bertujuan agar kita dapat lebih dekat dan mengenal dengan seksama ayat atau surah yang terdapat pada Al-Qur’an. Karena dengan pendekatan atau yang sering disebut dengan Munasabah itulah kita dapat mengetahui apa arti dan isi kandungan ayat atau surah tersebut. C. SISTEMATIKA Dalam sistem penulisan ini, kami menggunakan metode pengumpulan data yang berbentuk dalam makalah. Hal ini bertujuan untuk memperinci dan mempermudah kita dalam membaca.
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN AKHLAk Secara bahasa akhlak berasal dari kata ‫قلخا‬ – ‫لق‬ ‫خ‬ ‫–ي‬ ,iagnarep aynitra ‫ا‬ ‫اخالق‬ kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq. Dasarnya adalah: 1. QS. Al- Qalam: 4: ‫كناو‬ ‫ىلعل‬ ‫قلخ‬ ‫ميظع‬ 2. QS. Asy-Syu’ara: 137: ‫نا‬ ‫اذه‬ ‫الا‬ ‫قلخ‬ ‫نيلوالا‬ 3. Hadis :‫امنا‬ ‫تثعب‬ ‫ممتال‬ ‫مراكم‬ ‫قالخالا‬ Atau secara ( etimologi ) perkataan akhlaq ialah bentuk jamak dari khuluq ( khuluqun ) yang berarti budi pekerti , perangai , tingkah laku , atau tabi’at . Akhlak disamakan dengan kesusilaan , sopan santun. Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia , gambaran bentuk lahiriah manusia , seperti raut wajah , gerak angggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasa Yunani pengertian khuluq ini disamakan dengan kata ethicos atau etchos , artinya adab kebiasaan , perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos kemudian berubah menjadi etika. Dalam kamus Al-Munjid , khuluq berarti budi pekerti , perangai, tingkah laku atau tabiat. Akhlak diartikan sebagai ilmu tata karma , ilmu yang berusaha mengenai tingkah laku manusia, kemudian memberi nilai kepada perbuatan baik atau buruk sesuai dengan norma- norma dan tata susila. Dilihat dari sudut istilah ( terminologi ), para ahli berbeda pendapat , namun intinya sama yaitu tentang perilaku manusia. Pendapat-pendapat ahli tersebut dihimpun sebagai berikut : 1. Abdul Hamid mengatakan akhlak ialah ilmu tentang keutamaan yang harus dilakukan dengan cara mengikutinya sehingga jiwanya terisi dengan kebaikan, dan tentang keburukan yang harus dihindarinya sehingga jiwanya kosong (bersih) dari segala bentuk keburukan. 2. Ibrahim Anis mengatakan akhlak ialah ilmu yang objeknya membahas nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia, dapat disifatkan dengan baik buruknya. 3. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik dan buruk. Contohnya apabila kebiasaan memberi sesuatu yang baik, maka disebut Akhlaqul Karimah dan bila perbuatan itu tidak baik disebut Akhlaqul Madzmumah. 4. Soegarda Poerbakawatja mengatakan akhlak ialah budi pekerti, watak, kesusilaan, dan kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia. 5. Hamzah Ya’qub mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut. a. Akhlak ialah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk , antara terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. b. Akhlak ialah ilmu pengetahuan yang memberikan tentang baik dan buruk, ilmu yang mengajarkan pergaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka.
  • 6. 6 B. SUMBER – SUMBER AJARAN AKHLAK Sumber ajaran akhlak ialah Al-quran dan hadis. Tingkah laku Nabi Muhammad merupakan contoh suri teladan bagi umat manusia semua. Ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-quran : (Q.S Al-Ahzab 33:21) Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Tentang akhlak pribadi Rasullah dijelaskan pula oleh ‘Aisyah ra.Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dari ‘Aisyah ra. Berkata : Sesungguhnya akhlak RAsullah itu adalah Alquran. (HR.Muslim). Hadis Rasullah meliputi perkataan dan tingkah laku beliau, merupakan sumber akhlak yang kedua setelah Alquran. Segala ucapan dan perilaku beliau senantiasa mendapatkan bimbingan dari Allah. Allah berfirman : Dan tiadalah ucapan itu (Al-qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (Q.S An-Najm (53): 3-4). Jika telah jelas bahwa Alquran dan hadis Rasul adalah pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber Akhlaqul Karimah dalam ajaran Islam. Alquran dan Sunnah Rasul adalah ajaran yang paling mulia dari segala ajaran manapun hasil renungan dan ciptaan manusia. Sehingga telah menjadi keyakinan (akidah) Islam bahwa akal dan naluri manusia harus tunduk mengikuti petunjuk dan pengarahan Alquran Dan As-Sunah. Dari pedoman itulah diketahui criteria mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk. Nabi bersabda : Aku tinggalkan untukmu dua perkara, kamu tidak akan sesat selamanya jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Alquran dan sunnahku. (HR.Al-Bukhari) C. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN AKHLAK a) Akhlak Terhadap Diri Sendiri Yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau ruhani. Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa. Sesuatu yang membahayakan jiwa bisa bersifat fisik atau psikis. Misalnya kita melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh kita menderita. Seperti; terlalu banyak bergadang, sehingga daya tahan tubuh berkurang, merokok, yang dapat menyebabkan paru- paru kita rusak, mengkonsumsi obat terlarang dan minuman keras yang dapat membahyakan jantung dan otak kita. Untuk itu kita harus bisa bersikap atau beraklak baik terhadap tubuh kita. Selain itu sesuatu yang dapat membahayakan diri kita itu bisa bersifat psikis. Misalkan iri, dengki , munafik dan lain sebagainya. Hal itu semua dapat membahayakan jiwa kita (red- bukan nyawa) semua itu merupaan penyakit hati yang harus kita hindari. Hati yang berpenyakit seperti iri dengki munafiq dan lain sebagainya akan sulit sekali menerima
  • 7. 7 kebenaran, karena hati tidak hanya menjadi tempat kebenaran, dan iman, tetapi hati juga bisa berubah menjadi tempat kejahatan dan kekufuran. Untuk menghindari hal tersebut di atas maka kita dituntut untuk mengenali berbagai macam penyakit hati yang dapat merubah hati kita, yang tadinya merupakan tempat kebaikan dan keimanan menjadi tempat keburukan dan kekufuran. Seperti yang telah dikatakan bahwa diantara penyakit hati adalah iri dengki dan munafik. Maka kita harus mengenali penyakit hati tersebut.  Dengki. Orang pendeki adalah orang yang paling rugi. Ia tidak mendapatkan apapun dari sifat buruknya itu. Bahkan pahala kebaikan yang dimilikinya akan terhapus. Islam tidak membenarkan kedengkian. Rasulullah bersabda: "Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, "hati-hatilah pada kedengkian kaerena kedengkian menghapuskan kebajikan, seperti api yang melahap minyak." (H.R. Abu Dawud)  Munafiq. Orang munafiq adalah orang yang berpura-pura atau ingkar. Apa yang mereka ucapkan tidak sama dengan apa yang ada di hati dan tindakannya. Adapun tanda-tanda orang munafiq ada tiga. Hal ini dijelaskan dalam hadits, yaitu: ‫ذب‬ ‫ك‬ ‫حدث‬ ‫إذا‬ ,‫الث‬ ‫ث‬ ‫ين‬ ‫ق‬ ‫ناف‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ات‬ ‫أي‬ " .‫عم‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫هللا‬ ‫سول‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫ق‬ :‫ال‬ ‫ق‬ ‫نه‬ ‫ع‬ ‫هللا‬ ‫ضي‬ ‫ر‬ ‫رة‬ ‫هري‬ ‫ى‬ ‫أب‬ ‫عن‬ ‫خان‬ ‫من‬ ‫اؤت‬ ‫وإذا‬ ,‫لف‬ ‫أخ‬ ‫وعد‬ ‫وإذا‬ Dari Abu hurairoh r.a. Rasulullah berkata: " tanda-tanda orang munafiq ada tiga, jika ia berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat ia berkhianat." (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan an-Nisa'i) b) Akhlak terhadap Allah SWT. antara lain : a. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah SWT. melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firman-Nya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan kehidupan; Kecintaan kita kepada Allah SWT. diwujudkan dengan cara melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. b. Al-Raja, yaitu mengharapkan karunia dan berusaha memperoleh keridhaan Allah SWT. c. As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT. d. Qana’ah, yaitu menerima dengna ikhlas semua qadha dan qadhar Allah SWT. setelah berikhtiar maksimal (sebanyak-banyaknya, hingga batas tertinggi). e. Memohon ampun hanya kepada Allah SWT. f. At-Taubat, yaitu bertaubat hanya kepada Allah SWT. Taubat yang paling tinggi adalah taubat nasuha yaitu taubat benar-benar taubat, tidak lagi melakukan perbuatan sama yang dilarang Allah SWT. dan dengan tertib melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. g. Tawakal berserah diri kepada Allah SWT. Akhlak terhadap Makhluk, dibagi dua yakni : a. Akhlak terhadap Rasulullah SWT, diantaranya:  Mencintai Rasulullah SAW secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya.  Menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola,suri tauladandalam hidup dan kehidupan
  • 8. 8  Menjalankan apa yang disuruh-Nya,tidakmelakukan apa yang dilarang-Nya. b. Akhlak Terhadap Orang Tua (Birrul Walidain). Mengapa kita harus menghormati orangtua kita? Karena kedua orang tua kita adalah orang yang paling berjasa terhadap kita tanpa adanya mereka tidak mungkin lahirlah kita. Karena kelahiran kita sangat merepotkan bagi mereka apalagi seorang ibu dijelaskan dalam Al-Quran surat Luqman ayat 14 : Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Seorang ayah pun tidak kalah susah dan payahnya dengan ibu karena ayah banting tulang mencari nafkah, memeras keringat mencari nafkah untuk membiayai hidup dan kehidupan keluarga. Dengan demikian kita tidak bolehmerendahkan terhadap mereka jangankan kita memukulnya berkata kasarpun kita tidak boleh terhadap mereka dijelaskan didalam surat Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23 : Artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Sehingga ada sepuluh kewajiban bagi seorang anak terhadap kedua orang tuanya : 1. Memberi makan apabila keduanya membutuhkan 2. Menghadapi (melayani) kebutuhan mereka bila mereka membutuhkan 3. Memenuhi panggilan bila ia memanggil atau menjawab bila disapa mereka 4. Menaati perintahnya selain dari perintah bermaksiat kepada Allah SWT 5. Berbicaralah dengan lembut jangan menyentaknya 6. Memberi pakaian apabila mereka membutuhkan jika seorang anak itu mampu untuk membelikannya 7. Dan berjalanlah di belakangnya 8. Senangi mereka sebagaimana kamu menyenangi dirimu 9. Jangan membenci mereka, seperti kamu tidak membenci dirimu dan 10. Berdoalah memintakan ampunan bagimereka sebagai mana kamu berdoa meminta ampun untuk dirimu Itulah kewajiban seorang anak terhadap kedua orang tua berbaktilah kepada orang tuamu baik keadaan orang tua masih muda maupun keadaan orang tua sudah renta baik masih kuat maupun sudah lemah, baik masih kaya maupun sudah miskin, baik keadaan sehat maupun sakit, baik masih hidup maupun sudah meninggal, berdoalah untuk kedua orang tuamu setiap selesai solat lima waktu.
  • 9. 9 Semoga kamu menjadi anak yang soleh dan solehah yang diridhoi Allah SWT. Karena Allah SWT tidak akan ridho kepadamu kalau kedua orang tuamu tidak meridhoi kamu, Nabi Muhammad SAW menerangkan dalam hadistnya “ Ridho Allah SWT tergantung ridhonya kedua orang tua “ Nah kalau kamu sudah di ridhoi Allah SWT dan di ridhi kedua orang tuamu akan masuk surga. Nabi Muhammad menjelaskan dalam hadistnya “ Surga itu ada ditelapak kaki ibu “ Hormatilah kedua orang tuamu dan senangkan hati mereka dengan cara : 1. Bersalaman dan cium tangan bila kamu akan bepergian atau pulang bepergian 2. Minta ijin atau berpamitan bila kamu aka pergi keluar rumah 3. Mintalah do’a restu bil kamu bepergian 4. Mintalah pendapat atau nasehat bila kamu akan berbuat atau melakukan sesuatu perbuatan yang kiranya sulit menurut kamu 5. Sering seringlah bersilahturahmi dengan mereka bila keadaan kamu di tempat yang terpisah Janganlah merasa puas berjasa kepada orang tua karena jasa orangtua tak akan terbalas atau terbayar walaupun dunia dan isinya dipersembahkan kepada mereka.Semoga hidupmu bahagia dan selamat didunia dan aakhirat amin ya Allah ya robal alamin c. Akhlak Terhadap keluarga,diantaranya :  Saling membina rasa cinta dan kasih saynag dalam kehidupan keluarga  Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak.  Berbakti kepada bapak-ibu  Mendidik anak-anak dengan kasih sayang.  Memelihara hubungan silahturahmi dan melanjutkan silahturahmiyang dibina orang tua yang telah meninggal dunia. d. Akhlak Terhadap Saudara 1. Peranan berbuat baik kepada saudara Saudara yang dimaksud adalah orang-orang yang mempunyai hubungan darah atau kerabat dengan kita, seprti : adik, kakak, paman, bibi, saudara sepupu dan seterusnya. Islam mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada saudara. Karena merekalah orangorang yang terdekat dengan kita setelah kedua orang tua kita. 2. Cara berbuat baik kepada saudara Berbuat baik dengan saudara itu dilakukan dengan cara memelihara hubungan silahturahmi dengan mereka. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memelihara hubungan silahturahni, antara lain : salig mengunjungi, saling membantu, saling menolong, bermusyawarah jika terjadi masalah, dan saling memahami keadaan masing- masing. Mengenai tata cara bergaul yang baik di antara keluarga atau saudara, agama islam telah mengajarkan yaitu pihak yang lebih tua hendaknya lebih menyayangi pihak yang
  • 10. 10 lebih muda. Sebaliknya pihak yang lebih muda hendaknya menghormati pihak yang lebih tua. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda : Mengenai hak bagi saudara yang lebih tua, Rasulullah bersabda : Artinya : “ hak saudara yang lebih tua terhadap saudaranya yang lebih muda adalah ` sama dengan hak seorang bapak atas anaknya “. ( HR. Baihaqi ) e. Akhlak Terhadap Tetangga, diantaranya :  Saling mengunjungi  Saling bantu diwaktu senang,lebih-lebih tatkala susah.  Saling beri-memberi,saling hormat-menghormati  Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan f. Akhlak terhadap Masyarakat, diantaranya : o Memuliakan tamu. o Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan. o Saling menolong dalam melakukn kebajikan dan taqwa. o Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri berbuat baik dan mencegah diri sendiri dan orang lain melakukan perbuatan jahat (mungkar). o Memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup dan kehidupannya. o Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama. o Mentaati putusan yang telah diambil. o Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang diberikan seseorang atau masyarakat kepada kita. o Menepati janji. Akhlak terhadap Bukan Manusia (Lingkungan Hidup), diantaranya : a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup. b. Menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, flora dan fauna yang sengaja diciptakan Allah SWT. untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya. c. Sayang pada sesama makhluk. D. TUJUAN PEMBINAAN AKHLAK. Tujuan ialah sesuatu yang dikehendaki, baik individu maupun kelompok. Tujuan akhlak yan dimaksud ialah melakukan sesuatu atau tidak dapat melakukannya yang dikenal dengan istilah AL-Ghayah, dalam bahasa Inggris disebut The high goal, dalam bahasa indonesia lazim disebut dengan ketinggian akhlak. Ketinggian akhlak diartikan sebagai meletakkan kebahagiaan pada pemuasan nafsu nafsu makan, minum, dan syahwat ( seks ) dengan cara yang halal. Ada pula yang meletakkan ketinggian akhlak itu pada kedudukan ( prestise)dan tindakan ke araah pemikiran atau kebijaksaan ( wisdom ) atau hikmah. Aristoteles menyebutkan bahwa kebahagiaan yang sempurna apabila ia telah melakukan kebaikan, seperti kebijaksanaan yang bersifat penalaran dan kebijaksanaan yang bersifat kerja. Dengan kebijaksanaan nalar dapat diperoleh
  • 11. 11 pandangan pandangan yang sehat dan dengan kerja dapat memperoleh keadaan utama yang menimbulkan perbuatan-perbuatan yang baik. L.Klinovitch ( sosiolog komunis ) mengatakan the happiness of man is not in god, patriotic, justice, family, but happiness of man in to satisfy passion,because man and sex are identical ( kebahagiaan seseorang tidak karena percaya kepada tuhan, tidak karena sifat patriot, tidak karena kecantikan,keluarga,persaudaraan,pekerjaan,tetapi kemuliaan itu terletak pada pemuasan nafsu sebab antara orang dan nafsu sangat identik ). Al-Ghazali menyebutkan bahwa ketinggian akhlak merupakan kebaikan tertinggi. Kebaikan-kebaikan dalam kehidupan semunya bersumber pada empat macam : 1. Kebaikan jiwa, yaitu pkok-pokok keutamaan yang sudah berulang kali disebutkan, yaitu ilmu, bijaksana, suci diri, berani dan adil 2. Kebaikan dan keutamaan badan. Ada empat macam yakni sehat, kuat, tampan, dan usia panjang. 3. Kebaikan eksternal, seluruhnya ada empat macam juga, yaitu harta, keluarga, pangkat dan nama baik ( kehormatan ) 4. Kebaikan bimbingan ( taufik- hidayah ) juga ada empat macam, yaitu petunjuk Allah, bimbingan Allah, pelurusan dan penguatannya. Jadi, tujuan akhlak ialah diharapkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan khirat bagi pelakunya sesuai ajaran agama Alquran dan hadis. Ketinggian akhlak terletak pada hati yang sejahtera ( qalbun salim ) dan pada ketentraman hati ( rahatul qalbi ) E. POKOK – POKOK PEMBAHASAN AKHLAK pokok pembahasan akhlak ialah tingkah laku manusia untuk menetapkan nilainya, yaitu baik atau buruk. J.H. Muirhead menyebutkan bahwa pokok pembahasan (subjeject matter)ilmi akhlak adalah ilmu yang menyelidiki tentang tingkah laku dan sifat manusia. Al- Ghazali mengatakan bahwa pokok-pokok pembahasan ilmu akhlak meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik secara individu (perseorangan) maupun kelompok (masyarakat). Dilihat dari seluruh aspek kehidupan manusia, maka, perbuatan manusia dapat dikategorikn menjadi dua yaitu : 1. Perbuatan yang lahir dengan kehendak dan disengaja 2. Perbuatan yang lahir tanpa kehendak dan tidak disengaja
  • 12. 12 F. PEMBAGIAN AKHLAK Ada dua jenis akhlak dalam islam, yaitu akhlaqul karimah (akhlak terpuji) ialah akhlak yang baik dan benar menurut syariat islam, dan akhlaqul madzmumah (akhlak tercela) ialah akhlak yang tidak baik dan tidak benar menurut islam. 1. akhlaqul karimah (akhlak terpuji) Adapun jenis-jenis akhlaqul karimah (akhlak terpuji) ialah sebagai berikut : a) Al-Amanah (sifat jujur dan dapat dipercaya) b) Al-Alifah (sifat yang disenangi) c) Al-afwu (sifat pemaaf) d) Anie Satun ( sifat manis muka ) e) Al-Khairu (kebaikan atau berbuat baik) f) Al-Khusyu’ (tekun bekerja sambil menundukan diri (berdzikir kepada-Nya)) 2. akhlaqul madzmumah (akhlak tercela) Adapunjenis-jenis akhlaqul madzmumah (akhlak tercela) yaitu sebagai berikut : a. Ananiyah ( sifat egoistis ) b. Al-baghyu ( suka obral diri dari lawan jenis yang tidak hak(melacur) c. Al-bukhlu(sifat bakhil,kikir,kedekut(terlalu cinta harta) d. Al-Kadzab(sifat pendusta atau pembohong) e. Al-Khamru(Gemar minum minuman yang mengandung alkohol(Al-Khamar) f. Al-kyiyanah(sifat penghianat) g. Azh-Zhulmum(sifat Aniaya) h. Al-Jubnu(sifat pengecut)
  • 13. 13 LITTLE NOTE : Akhlak Kepada Kedua Orang Tua - Al Israa’ : 23-24 - ‫ى‬َ‫ق‬َ‫ق‬َ‫و‬ َ‫ُّب‬‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ّل‬َ‫أ‬ ‫عوا‬‫د‬‫ع‬ُ‫د‬‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ّل‬َ‫إ‬ ‫ع‬‫ه‬‫َا‬‫ي‬َ‫إ‬ َ‫دن‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫د‬‫ال‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ِا‬‫ح‬‫ا‬ََ‫حد‬َ‫إ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫إ‬ َ‫َن‬‫ل‬‫ع‬‫ل‬‫د‬َُ‫ي‬ َ‫َك‬‫د‬‫د‬‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ر‬َََُ‫د‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫ه‬‫ع‬‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫د‬‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫ه‬ َ‫ال‬َ‫ك‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ‫د‬‫ق‬‫ع‬‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫م‬َ‫ل‬ ُ‫ف‬ ‫ع‬‫أ‬ َ‫ّل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫ه‬ ‫د‬‫ر‬َ‫م‬‫د‬‫ن‬َ‫ت‬ ‫د‬‫ق‬‫ع‬‫ق‬َ‫و‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫م‬ ِ‫ّل‬ ‫د‬‫و‬َ‫ق‬ ‫ا‬ِ‫م‬‫ي‬ َ‫ر‬َ‫ك‬ (23) ‫د‬‫ا‬َْ‫د‬‫اخ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫م‬َ‫ل‬ َ‫ن‬‫َا‬‫ن‬ََ َ‫ف‬‫ل‬ُّ‫الذ‬ َ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ر‬َ‫م‬‫حد‬َ‫الر‬ ‫د‬‫ق‬‫ع‬‫ق‬َ‫و‬ َ‫بف‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ع‬‫م‬‫د‬‫م‬َ‫ح‬ ‫د‬‫ار‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ‫ي‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫ا‬ِ‫ير‬َ‫ل‬َ‫ص‬ Artinya: “Dan Tuhanmu menetapkan bahwa janganlah kamu menyembah melainkan kepadaNya, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak. Jika sampai salah seorang mereka itu atau keduanya telah tua dalam pemeliharaanmu (berusia lanjut), maka janganlah engkau katakan kepada keduanya “ah”, dan janganlah engkau bentak keduanya, dan berkatalah kepada keduanya perkataan yang mulia.” (23) “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah, “Hai Tuhanku, kasihanilah keduanya, sebagaimana mereka telah memeliharaku waktu kecil”. (24) Uraian: Sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah, kita diharuskan untuk menyembah hanya kepadaNya. Kita dilarang berbuat yang tidak baik kepada orang tua, bahkan untuk berkata “ah” saja kita dilarang. Saat orang tua kita sudah berusia lanjut, mereka membutuhkan kita (sebagai anak) untuk merawat mereka dengan penuh kasih sayang seperti mereka saat merawat kita dari kecil hingga sekarang. Diwajibkan bagi kita untuk berdoa kepada Allah SWT dan meminta kepadaNya untuk kebahagian mereka di dunia maupun di akhirat. - Al Ahqaaf : 15 - ‫َا‬‫ن‬‫د‬‫ي‬َ‫ص‬ َ‫و‬َ‫و‬ َ‫ان‬ََ‫د‬‫ح‬ َ ‫د‬ ‫ا‬ َ‫ه‬‫د‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ب‬ ‫ِا‬‫ح‬‫ا‬ََ‫حد‬َ‫إ‬ ‫ع‬‫ه‬‫د‬ََ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬ ‫ع‬‫ه‬ُّ‫م‬‫ع‬‫أ‬ ‫ِا‬‫ه‬ ‫د‬‫ر‬‫ع‬‫ك‬ ‫ع‬‫ه‬‫د‬ََ‫ع‬َ‫ض‬ َ‫و‬َ‫و‬ ‫ِا‬‫ه‬ ‫د‬‫ر‬‫ع‬‫ك‬ ‫ع‬‫ه‬‫ع‬‫ل‬‫د‬‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ ‫ع‬‫ه‬‫ع‬‫ل‬‫ا‬َ‫ا‬َ‫ف‬َ‫و‬ َ‫ون‬‫ع‬‫ث‬ َ‫ال‬َ‫ث‬ ‫ا‬ِ‫ر‬‫د‬‫َم‬‫ا‬ ‫ى‬َََ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫إ‬ َ‫ل‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ع‬‫ه‬َ‫د‬‫ع‬‫ا‬َ‫أ‬ َ‫ل‬َ‫ل‬َ‫ب‬ َ‫و‬ َ‫ين‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ‫د‬‫ر‬َ‫أ‬ ِ‫ر‬َ‫ن‬َ‫س‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫بف‬ َ‫ر‬ ‫ي‬َ‫ن‬‫د‬‫ع‬ َ‫ع‬ ‫د‬‫و‬َ‫أ‬ ‫د‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ر‬‫ع‬َ‫د‬‫ا‬َ‫أ‬ َ‫ب‬َََ‫م‬‫د‬‫ع‬َ‫ح‬ َََّ‫يال‬ ََّ ‫د‬‫م‬َ‫ع‬‫د‬‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ي‬َ‫د‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ‫د‬‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ق‬َ‫م‬‫د‬‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬ِ‫ا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ ‫ع‬‫ه‬‫ا‬َ‫ض‬ ‫د‬‫ر‬َ‫ت‬ ‫أد‬َ‫ل‬‫د‬‫ص‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ي‬َ‫ف‬ ‫ي‬َََ‫ي‬ َ‫ف‬‫ر‬‫ع‬‫ذ‬ ‫ي‬َ‫ف‬‫ح‬َ‫إ‬ ‫دَّع‬ُ‫ع‬‫ت‬ َ‫دب‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫إ‬ ‫ي‬َ‫ف‬‫ح‬َ‫إ‬َ‫و‬ َ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ين‬َ‫م‬َ‫ل‬‫د‬َ‫ع‬‫م‬‫د‬‫ال‬ Artinya: “Dan Kami telah perintahkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan kepayahan dan melahirkannya dengan kepayahan (pula). Dia mengandungnya sampai masa menyapihnya tiga puluh bulan, sehingga apabila anak itu mencapai dewasa dan mencapai usia empat puluh tahun, dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk supaya aku mensyukuri nikmatMu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat mengerjakan amal saleh yang Engkau meridhainya, dan berilah kebaikan kepadaku (juga) pada keturunanku. Sesungguhnya aku taubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)”. Uraian: Ayat ini menyuruh kita untuk berbuat baik kepada orang tua, karena suatu hari nanti kita pun akan menjadi orang tua yang mana akan memiliki keturunan, maka hendaknya kita bertaubat dan mensyukuri atas apa yang dianugerahkan Allah SWT pada kita dan selalu mengerjakan amal sholeh seperti yang telah di perintahkan Allah SWT. Serta tak lupa juga kita berdoa kepada-Nya, agar kita dan keturunan-keturunan kita selalu diberi kebaikan oleh Allah. Akhlak Kepada Sesama Manusia - Adh Dhuhaa : 9-11 - (9) ‫ا‬َ‫م‬َ‫م‬َ‫ف‬ َ‫يم‬َََ‫ي‬‫د‬‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ‫د‬‫ر‬َ‫م‬‫د‬‫ق‬َ‫ت‬ - ‫ا‬َ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ق‬َ‫ا‬‫َا‬َ‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ‫د‬‫ر‬َ‫م‬‫د‬‫ن‬َ‫ت‬ (10) - ‫ا‬َ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫م‬‫د‬‫ع‬َ‫ن‬َ‫ب‬ َ‫ب‬َ‫ف‬‫ب‬ َ‫ر‬ ‫د‬‫ث‬َ‫ف‬‫د‬َ‫ا‬َ‫ف‬ (11) Artinya: “Maka ada pun terhadap anak yatim, maka janganlah engkau hinakan.” (9) “Dan terhadap orang yang minta (bertanya) maka janganlah engkau hardik.” (10) “Dan dapun nikmat Tuhanmu, maka beritakanlah.” (11) Uraian: Kita sebagai sesama manusia janganlah saling menghina dan mengolok-olok karena kita semua adalah ciptaan Allah SWT dan bila kita mendapat suatu nikmat dari Allah, hendaknya kita berbagi kepada yang lain. - Al Balad : 12-16 - ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫اك‬َ‫ر‬‫د‬‫ك‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ع‬‫ر‬ََُ‫ق‬َ‫ع‬‫د‬‫ال‬ (12) - ُّ‫ب‬َ‫ف‬ ُ‫ر‬ََُ‫ق‬َ‫ر‬ (13)
  • 14. 14 - ‫د‬‫و‬َ‫أ‬ ِ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬‫د‬‫م‬َ‫إ‬ ‫ي‬َ‫ف‬ ُ‫م‬ ‫د‬‫و‬َ‫ي‬ ‫ي‬َ‫ذ‬ ُ‫ر‬ََُ‫ل‬‫د‬ََ‫م‬ (14) - ‫ا‬ِ‫م‬‫ي‬َََ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬ َ‫ر‬‫د‬‫ق‬َ‫م‬ (15) - ‫د‬‫و‬َ‫أ‬ ‫ِا‬‫ن‬‫ي‬ََ‫د‬ََ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬ َ‫ر‬‫د‬ََ‫م‬ (16) Artinya: “Dan tahukah engkau apa jalan yang mendaki itu?” (12) “Melepaskan perbudakan.” (13) “atau memberi makan pada hari kelaparan” (14) “terhadap anak yatim yang sekerabat” (15) “atau orang miskin yang kepayahan.” (16) Uraikan: Maksud dari ayat tersebut menjelaskan bahwa jalan mendaki adalah jalan yang merajuk pada perbuatan yang baik atau terpuji, atau dijalan yang baik dijalan Allah. Perbuatan konsep “mendaki” dalam ayat ini membebaskan perbudakan (hamba sahaya), memberi makan pada hari kelaparan (dimana seseorang atau suatu kaum tengah kekurangan dalam segi pangan dalam waktu yang singkat atau panjang), terhadap anak yatim yang sekerabat (mengasuh/memelihara anak yatim dan tidak menghardiknya, serta merawat mereka dengan penuh keikhlasan didasari pada ridha illahi), atau orang miskin yang kepayahan (memberi bantuan pada orang yang tidak mampu dalam segi finansial). Bisa ditarik kesimpulan mendaki disini adalah sesuatu yang membantu dalam jalur kebaikan yang merangkul orang-orang yang dalam belenggu kesusahan. - Al Insaan : 8-11 - َ‫ون‬‫ع‬‫م‬َ‫ع‬‫د‬ُ‫ع‬‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ام‬َ‫ع‬َُ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ه‬َ‫ف‬ُ‫ع‬‫ح‬ ‫ِا‬‫ن‬‫ي‬ََ‫د‬ََ‫م‬ ‫ا‬ِ‫م‬‫ي‬َََ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬ِ‫ير‬َ‫س‬َ‫أ‬َ‫و‬ - ‫ا‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫إ‬ ‫د‬‫م‬‫ع‬َ‫ع‬‫م‬َ‫ع‬‫د‬ُ‫ع‬‫ح‬ َ‫ه‬ ‫َد‬َ‫و‬َ‫ل‬ َ َ‫اه‬ َ‫ّل‬ ‫ع‬‫د‬‫ي‬ َ‫عر‬‫ح‬ ‫د‬‫م‬‫ع‬َ‫د‬‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ز‬‫ا‬َ‫ء‬ََ َ‫ّل‬َ‫و‬ ‫ا‬ِ‫ور‬‫ع‬َ‫ع‬‫ا‬ - ‫ا‬َ‫ح‬َ‫إ‬ ‫ع‬ ‫َا‬‫خ‬َ‫ح‬ ‫د‬‫ن‬َ‫م‬ َ‫ن‬َ‫ف‬‫ب‬ َ‫ار‬ ‫ا‬ِ‫م‬ ‫د‬‫و‬َ‫ي‬ ‫ا‬ِ‫س‬‫و‬‫ع‬َُ‫ع‬ ‫ا‬ِ‫ير‬ َ‫ر‬َُ ‫د‬‫م‬َ‫ق‬ ‫ع‬‫عم‬‫ه‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬َ‫ف‬ ‫ع‬ َ‫اه‬ َ‫َر‬‫ا‬ َ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫م‬ ‫د‬‫و‬َ‫ي‬‫د‬‫ال‬ ‫د‬‫م‬‫ع‬‫ه‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬‫َقد‬‫ح‬ ‫ا‬ِ‫ور‬‫ع‬‫ر‬‫ع‬‫س‬َ‫و‬ Artinya: “Mereka (di dunia) memberi makan yang dikasihinya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang-orang tawanan.” (8) “(Mereka berkata), “Hanyasanya kami memberi makan kepada kamu karena mengharap keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dan tidak (pula) terima kasih dari kamu.” (9) “Sesungguhnya kami takut kepada Tuhan kami pada hari yang sangat bermasam muka.”” (10) “Maka Allah melindungi mereka (orang-orang mukmin) dari kesusahan di hari itu dan memberikan kepada mereka kesegaran dan kegembiraan.” (11) Uraian: Dalam ayat ini telah dijelaskan bahwa dalam memberikan pertolongan terhadap orang dalam kesulitan harus didasari ridha Allah SWT dan tidak menharapkan balasan orang lain atau ria terhadap apa yang telah kita perbuat hanya untuk menarik simpati khalayak. Kita harus takut akan Allah memberikan balasannya dihari akhir bagi orang-orang yang ria terhadap perbuatannya. Sesungguhnya Allah akan memberikan suatu kemudahan bagi orang-orang mukmin dijalan kebaikan. Akhlak Bertetangga - An Nisaa’ : 36-37 - ‫عوا‬‫د‬‫ع‬ُ‫د‬‫ع‬‫ا‬َ‫و‬ َ َ‫اه‬ َ‫ّل‬َ‫و‬ ‫وا‬‫ع‬‫ك‬ َ‫ر‬‫د‬ُ‫ع‬‫ت‬ َ‫ه‬َ‫ب‬ ‫ا‬ِ‫ي‬‫د‬‫ي‬َ‫ا‬ َ‫دن‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫د‬‫ال‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ِا‬‫ح‬‫ا‬ََ‫حد‬َ‫إ‬ ‫ي‬َ‫ذ‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ‫د‬‫ر‬‫ع‬‫ق‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫م‬‫ا‬َََ‫ي‬‫د‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ين‬َ‫ك‬‫ا‬َََ‫م‬‫د‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ار‬َ‫ج‬‫د‬‫ال‬َ‫و‬ ‫ي‬َ‫ذ‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ‫د‬‫ر‬‫ع‬‫ق‬‫د‬‫ال‬ َ‫ار‬َ‫ج‬‫د‬‫ال‬َ‫و‬ َْ‫ع‬‫ن‬‫ع‬‫ج‬‫د‬‫ال‬ َْ َ‫اح‬َ‫ا‬‫ال‬َ‫و‬ َْ‫د‬‫ن‬َ‫ج‬‫د‬‫ال‬َ‫ب‬ َ‫دن‬‫ب‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ق‬‫ي‬َََُ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫د‬ََََّ‫ل‬َ‫م‬ ‫د‬‫م‬‫ع‬َ‫ع‬‫ح‬‫ا‬َ‫م‬‫د‬‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ن‬َ‫إ‬ َ َ‫اه‬ َ‫ّل‬ ُّْ َ‫ا‬‫ع‬‫ي‬ ‫د‬‫ن‬َ‫م‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ِ‫اّل‬ََ ‫د‬‫خ‬‫ع‬‫م‬ ‫ا‬ِ‫عور‬‫خ‬َ‫ف‬ (36) - َ‫ين‬َ‫ذ‬َ‫ال‬ َ‫ون‬‫ع‬‫ل‬َ‫خ‬‫د‬َُ‫ي‬ َ‫ون‬‫ع‬‫ر‬‫ع‬‫م‬‫د‬‫م‬َ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ان‬َ‫ن‬‫ال‬ َ‫ق‬ ‫د‬‫خ‬‫ع‬ُ‫د‬‫ال‬َ‫ب‬ َ‫ون‬‫ع‬‫م‬‫ع‬َ‫د‬ََ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ع‬‫عم‬‫ه‬‫ا‬َ‫ت‬َُ ‫ع‬ َ‫اه‬ ‫د‬‫ن‬َ‫م‬ َ‫ه‬َ‫ل‬‫قد‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ح‬‫د‬‫د‬ََ‫د‬‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ين‬ َ‫ر‬َ‫ف‬‫ا‬ََ‫د‬‫ل‬َ‫ل‬ ‫ا‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ِا‬‫ن‬‫ي‬َ‫م‬‫ع‬‫م‬ (37) Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah untuk ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, orang-orang yang sedang dalam perjalanan dan budak-budak kamu. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong lagi membangga- banggakan diri.” (36) “(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berlaku kikir, dan menyembunyikan apa yang diberikan Allah kepadanya dari karunia-Nya. Dan kami menyediakan bagi orang-orang kafir azab yang menghinakan.” (37) Uraikan: Kita dilarang mempersekutukan Allah terhadap apapun, Tuhan hanya satu yaitu Allah. Sebagai makhluk sosial yang diciptakan Allah, hendaknya kita menjalin tali silahturahmi dengan baik kepada keluarga, teman, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga, musafir dan budak-budak. Saat bersosialisasi itu kita tidak boleh ria terhadap mereka karena apa yang kita dapat semua itu dari datangnya dari Allah SWT.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya.Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sehingga atas rahmat, hidayah dan izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula yaitu ungkapan rasa terimakasih kepada para pihak yang telah membantu menyusun makalah ini hingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Kami berharap makalah yang telah kami sajikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga saja dengan adanya makalah ini dapat membantu kami khususnya para pembaca tidak hanya sebatas mengetahui saja melainkan memahami dan memperdalam tentang Akhlak dab Ruang Lingkupnya yang telah kami bahas dalam makalah ini. KESIMPULAN Dari berbagai penyajian materi yang telah kita bahas kini tiba pada pembahasan garis besar dari materi tesebut. Dari materi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa akhlak merupakan salah satu bagian dari unsur jiwa manusia yang berfungsi untuk mengarahkan manusia tersebut kedalam bertindak dan bersikap terhadap sesama.akhlak mempunyai cakupan yang luas yang terdiri dari akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama, akhlak kepada sang pencipta. SARAN Tiada yang sempurna di dunia ini begitu pun dengan makalah yang telah kami buat. Maka dari itu kritik dan saran (masukan) yang membangun sangatlah kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wass. .
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Damhuri, S.Pd.I Tafaqur Fi Ramadhan kementeran agama,Tangerang,2012 Abdullah M.Yatimin, Drs.M.A Studi Akhlak dalam perspektif Alquran,Jakarta 2006