1. Dokumen ini berisi tentang tugas gizi dan kesehatan yang disusun oleh Dewi Setiyana. Tugas tersebut membahas tentang zat antioksidan dan antigizi pada belimbing wuluh, pengertian taurin, dan perbedaan antara air heksagonal dan pentagonal.
1. TUGAS
GIZI DAN KESEHATAN
Dosen Pengampu :
Dr. Siti Harnina Bintari, M.S
Dra. Retno Sri Iswari, SU
Disusun oleh :
Dewi Setiyana (4401411058)
Rombel : 3
Pendidikan Biologi
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
2. Nama : Dewi Setiyana
Nim : 4401411058
Jurusan/Prodi : Biologi/ PendidikanBiologi
Rombel : 3
TASK!
1. Zat antioksidan dan antigizi pada belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi) !
2. Apakah yang dimaksud dengan Taurin?
3. Apakah air heksagonal itu? dan bagaimana air heksagonal itu bisa berubah menjadi
air pentagonal?
ANSWER!
1. Antioksidan dan Anti-gizi Pada Belimbing Wuluh ( Averrhoa bilimbi )
Antioksidan Pada Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh merupakan salah satu tanaman buah asli Indonesia dan daratan
Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui sebagai tanaman
pekarangan yang mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Menurut Tohir
(1981), pohon belimbing wuluh berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Kemampuan
tanaman ini untuk menghasilkan buah sepanjang tahun tidaklah sebanding dengan
pemanfaatannya, sehingga banyak buah segar yang terbuang sia-sia. Menurut Soetanto
(1998), tanaman belimbing wuluh yang tumbuh baik dapat menghasilkan 100-300
buah/pohon sehingga seringkali mengalami kebusukan sebelum dimanfaatkan. Buah yang
sudah matang harus cepat dipanen karena buah belimbing wuluh mudah sekali gugur dari
pohonnya dan mudah membusuk.
Belimbing wuluh merupakan salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat karena memiliki beragam khasiat. Salah satu khasiat yang dimiliki belimbing wuluh
adalah sebagai obat antihipertensi. Hasil penelitian farmakologis menunjukkan bahwa ekstrak
belimbing wuluh dengan dosis 8,3 mg/kg berat badan dapat menurunkan tekanan darah 33-45
mmHg (Anonim a, 2011). Selain itu belimbing wuluh juga bermanfaat untuk menurunkan
3. kolesterol dalam darah. Infus dari ekstrak buah belimbing wuluh mempunyai pengaruh
terhadap kadar kolesterol darah tikus. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
pemberian infus belimbing wuluh menyebabkan penurunan kolesterol darah tikus secara
bermakna. Belimbing wuluh mengandung senyawa flavonoid, pektin dan vitamin C yang
dapat menurunkan tekanan darah (Masruhen, 2010).
Belimbing wuluh berkhasiat sebagai obat encok, obat penurun panas dan obat
gondok. Kandungan kimia yang terdapat pada daun belimbing wuluh antara lain saponin,
flavonoid dan tanin (Anonim, 2001). Fraksi air daun belimbing wuluh terbukti sebagai
antiinflamasi (Effendi, 1998). Oksigen aktif dan radikal bebas berhubungan dengan beberapa
kasus secara fisiologi dan patologis seperti peradangan, kekebalan, penuaan, mutagenik dan
karsinogenik (Rohdiana, 2001). Proses peradangan diperantarai oleh sintesis prostaglandin
yang dikatalisasi oleh siklooksigenase. Zat antara pada proses sintesis ini adalah terbentuknya
radikal bebas (Lautan, 1997).
Kandungan dari belimbing wuluh yang lain, yaitu vitamin A, vitamin C, Vitamin B1,
mineral besi, kalsium, kalium/potassium, dan fosfor. Manfaat lain dari buah belimbing wuluh
adalah mengontrol kadar insulin, gula darah, serta mencegah diabetes, mengobati batuk, sakit
gigi karena gigi berlubang, belimbing wuluh juga dipakai sebagai obat gondongan,
menencegah kanker yang terbukti efektif dan memperlancar pencernaan, menurunkan darah
tinggi, mengobati sariawan dan sesak nafas, mengobati panu dan pegal linu.
Anti-Gizi pada Belimbing Wuluh
Senyawa anti gizi adalah suatu senyawa yang terdapat dalam beberapa bahan pangan
yang dapat mengganggu enyerapan zat gizi dalam tubuh pada saat pangan tersebut
dikonsumsi. Zat antigizi yang biasa terdapat di dalam makanan antara lain adalah adalah fitat,
tannin,gosipol, saponin, mimosin, dan protease inhibitor. Pada belimbing wuluh, belum
ditemukan adanya zat anti gizi.
2. Taurin adalah asam amino, tetapi bukan asam amino esensial yang perlu didapatkan
dari makanan. Taurin sebenarnya disebut sebagai asam amino kondisional, yang berarti
bahwa diproduksi oleh tubuh dan sebagian besar ditemukan dalam jantung dan otak. Bahaya
:Taurin dapat mempengaruhi denyut jantung. Dalam sebuah riset, peneliti menemukan bahwa
detak jantung siswa menurun, sementara tekanan darah arteri mereka meningkat setelah
4. menelan taurin. Manfaat :Taurin dapat meningkatkan kinerja para atletik yakni
meningkatkan kapasitas tubuh untuk mengangkut oksigen dan pada gilirannya, meningkatkan
aktifitas fisik tanpa merasa kelelahan.
3. Air Heksagonal Dan Pentagonal
AIR HEKSAGONAL
Air heksagonal merupakan kluster air yang paling
kecil, dibentuk dari 6 molekul air, dan yang
merupakan kluster molekul air yang stabil. Air
heksagonal ini dapat langsung diserap oleh tubuh,
memberi nutrisi ke dalam sel-sel tubuh,
mengengkut sisa pembuangan dari dalam sel
tubuh, dan menjadikan sel-sel dalam tubuh sehat.
Air heksagonal dibentuk dari 6 molekul air menjadi bentuk molekul yang terkecil
dengan kesatuan kluster yang paling stabil.
Manfaat/kegunaan
a. Menjaga kelangsungan regenerasi sel, dimana lebih kurang 53 triliun sel-sel
hidup membentuk satu tubuh manusia dewasa.
b. Meningkatkan kualitas cairan di lingkungan sel.
c. Memberikan energi pada sel dan menjaga kelangsungan regenerasi sel.
d. Memberikan perlindungan inti sel dari asam racun buangan.
e. Meningkatkan kemampuan sel untuk membuang toksin dan asam racun
buangan.
f. Meningkatkan oksigen dan daya serap atas nutrisi.
g. Memberikan vitalitas untuk perbaikan sel itu sendiri.
5. h. Terciptanya kesehatan sel, sehingga penyakit tidak dapat berkembang di dalam
sel dengan lingkungan air heksagonal.
Air Pentagonal adalah air yang memiliki kluster yang tidak stabil, dimana air
tersebut terbentuk karena adanya radiasi ataupun polutan zat kimia sehingga
mengakibatkan perubahan struktur kimianya yang menjadi bentuk kluster yang besar.
PENGUBAHAN AIR HEKSAGONAL KE PENTAGONAL
Air heksagonal menjadi air pentagonal karena dipengaruhi oleh adanya polusi kimia,
radiasi, tekanan, depresi dan lainnya. Perubahan molekul air ini menyebabkan air
tidak stabil dengan bentuk kluster yang besar.