SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
IJMA’ dan QIYAS
  (          )
    Presented by :
   Rikza Adhia N R
  Jahid Murtadho A
Landasan Hukum
Landasan hukum dalam Islam :
• Al-Qur’an
• Hadits
• Ijma’ (yang tidak bertentangan dengan Al-
  qur’an dan hadits)
• Qiyas (yang tidak bertentangan dengan Al-
  qur’an dan hadits)
Ijma’
Ijma’
Ijma’ menurut bahasa mengandung dua arti :
• Pengertian pertama : berupaya (tekad) terhadap sesuatu.
   disebutkan                berarti berupaya di atasnya.
Seperti firman Allah SWT :
                                         ...               ...
“Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-
sekutumu. (Qs.10:71)

• Pengertian kedua, berarti kesepakatan.
Perbedaan arti yang pertama dengan yang kedua ini bahwa arti
pertama berlaku untuk satu orang dan arti kedua lebih dari satu orang.
Ijma’
• Ijma’ dalam istilah ahli ushul adalah kesepakatan
  semua para mujtahid dari kaum muslimin dalam
  suatu masa setelah wafat Rasulullah SAW atas
  hukum syara.

Adapun pengertian Ijma’ dalam istilah teknis hukum
atau istilah syar’i terdapat perbedaan rumusan yang
mana terletak pada segi siapa yang melakukan
kesepakatan itu.
Kehujjahan ijma'
Ijma' menjadi hujah (pegangan) dengan sendirinya
   ditempat yang tidak didapati dalil (nash),yakni Al-Qur-
   an dan Al-Hadist. Dan tidak menjadi ijma' kecuali telah
   disepakati oleh segala ulama Islam,dan selama tidak
   menyalahi nash yang qath'i (Kitabullah dan hadist
   mutawatir).
Kebanyakan ulama berpendapat bahwa nilai kehujahan
   ijma' ialah dzanni, bukan qath'i. Oleh karena nilai ijma'
   itu dzanni, maka ijma' itu dapat dijadikan hujjah
   (pegangan) dalam urusan amal, bukan dalam urusan
   i'tiqad, sebab urusan i'tiqad itu mesti dengan dalil yang
   qath'i.
Pembagian ijma'
• Ijma' ummat itu dibagi menjadi dua:
1. Ijma' qauli (ucapan); yaitu ijma' dimana para Ulama ijtihad menetapkan
    pendapatnya baik dengan lisan maupun tulisan yang menerangkan
    persetujuannya atas pendapat mujtahid lain dimasanya.Ijma' ini disebut
    juga ijma' qath'i.
2. Ijma' sukuti (diam); ialah ijma' dimana para Ulama ijtihad berdiam diri
    tiada mengeluarkan pendapatnya atas mujtahid lain dan diamnya itu
    bukan karena takut atau malu. Ijma' ini disebut juga ijma'
    dzanni. Sebagian ulama berpendapat,bahwa suatu penetapan jika yang
    menetapkan hakim yang berkuasa dan didiamkan oleh para Ulama,
    belum dapat dijadikan hujjah. Tetapi sesuatu pendapat yang ditetapkan
    oleh seorang Faqih, lalu didiamkan para Ulama yang lain maka dapat
    dipandang ijma'.
Disamping ijma' ummat tersebut,masih ada macam-macam ijma' yang lain,
    yaitu (1). Ijma' sahabat, (2). Ijma' Ulama Medinah, (3). Ijma' Ulama
    Kufah, (4). Ijma' Khulafa yang empat, (5). Ijma' Abu Bakar dan Umar, dan
    (6). Ijma' itrah, yakni ahli bait= golongan syi'ah.
Ijma’ dalam rumusan Al-Ghozali

Kesepakatan umat Muhammad SAW secara khusus atas suatu urusan agama
Pandangan Imam Al-Ghozali ini mengikuti pandangan
Imam Syafi’i yang menetapkan Ijma’ itu sebagai
kesepakatan umat. Yang mana di dasarkan pada
keyakinan bahwa yang terhindar dari kesalahan
hanyalah umat secara keseluruhan bukan perorangan.
Namun pendapat Imam Syafi’i ini mengalami
perubahan dan perkembangan ditangan pengikutnya di
kemudian hari.
Rukun Ijma’
• Adapun rukun ijma’ dalam definisi di atas adalah adanya kesepakatan para
   mujtahid kaum muslimin dalam suatu masa atas hukum syara’ .
‘Kesepakatan’ itu dapat dikelompokan menjadi empat hal:
1. Tidak cukup ijma’ dikeluarkan oleh seorang mujtahid apabila
    keberadaanya hanya seorang (mujtahid) saja di suatu masa. Karena
    ‘kesepakatan’ dilakukan lebih dari satu orang, pendapatnya disepakati
    antara satu dengan yang lain.
2. Adanya kesepakatan sesama para mujtahid atas hukum syara’ dalam
    suatu masalah, dengan melihat negeri, jenis dan kelompok mereka.
    Andai yang disepakati atas hukum syara’ hanya para mujtahid haramain,
    para mujtahid Irak saja, Hijaz saja, mujtahid ahlu Sunnah, Mujtahid ahli
    Syiah, maka secara syara’ kesepakatan khusus ini tidak disebut Ijma’.
    Karena ijma’ tidak terbentuk kecuali dengan kesepakatan umum dari
    seluruh mujtahid di dunia Islam dalam suatu masa.
Rukun Ijma’
3. Hendaknya kesepakatan mereka dimulai setiap
   pendapat salah seorang mereka dengan pendapat
   yang jelas apakah dengan dalam bentuk perkataan,
   fatwa atau perbuatan.
4. Kesepakatan itu terwujudkan atas hukum kepada
   semua para mujtahid. Jika sebagian besar mereka
   sepakat maka tidak membatalkan kespekatan yang
   ‘banyak’ secara ijma’ sekalipun jumlah yang berbeda
   sedikit dan jumlah yang sepakat lebih banyak maka
   tidak menjadikan kesepakatan yang banyak itu hujjah
   syar’i yang pasti dan mengikat.
Syarat Mujtahid
- Para Mujtahid hendaknya sminimal memiliki 3 syarat:
• Syarat pertama, memiliki pengetahuan sebagai berikut:
a) Memiliki pengetahuan tentang Al Qur’an.
b) Memiliki pengetahuan tentang Sunnah.
c) Memiliki pengetahuan tentang masalah Ijma’
     sebelumnya.
• Syarat kedua, memiliki pengetahuan tentang ushul
   fiqh.
• Syarat ketiga, Menguasai ilmu bahasa.
Syarat Mujtahid
As-syatibi menambahkan syarat selain yang disebut
di atas, yaitu memiliki pengetahuan tentang
maqasid al-Syariah (tujuan syariat).
Karena menurutnya, seseorang tidak dapat
mencapai tingkatan mujtahid kecuali menguasai
dua hal:
1. ia harus mampu memahami maqasid al-syariah
   secara sempurna.
2. ia harus memiliki kemampuan menarik
   kandungan hukum berdasarkan pengetahuan
   dan pemahamannya atas maqasid al-Syariah.
Qiyas
Qiyas
• Qiyas menurut ulama ushul adalah menerangkan
  sesuatu yang tidak ada nashnya dalam Al Qur’an
  dan hadits dengan cara membandingkan dengan
  sesuatu yang ditetapkan hukumnya berdasarkan
  nash.
• Para ulama ushul juga membuat definisi lain,
  Qiyas adalah menyamakan sesuatu yang tidak
  ada nash hukumnya dengan sesuatu yang ada
  nash hukumnya karena adanya persamaan illat
  hukum.
Contoh :
• hukum meminum khamar, nash hukumnya telah dijelaskan
  dalam Al Qur’an yaitu hukumnya haram. Sebagaimana firman
  Allah Swt:

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (Qs.5:90)

“Haramnya meminum khamr berdasar illat hukumnya adalah
memabukan. Maka setiap minuman yang terdapat di dalamnya
illat sama dengan khamar dalam hukumnya maka minuman
tersebut adalah haram.
Pandangan ulama mengenai qiyas ini
       terbagi menjadi tiga kelompok:
1.    Kelompok jumhur, mereka menggunakan qiyas sebagai dasar
      hukum pada hal-hal yang tidak jelas nashnya baik dalam Al Qur’an,
      hadits, pendapat shahabat maupun ijma ulama.

2.    Mazhab Zhahiriyah dan Syiah Imamiyah, mereka sama sekali tidak
      menggunakan qiyas. Mazhab Zhahiri tidak mengakui adalanya illat
      nash dan tidak berusaha mengetahui sasaran dan tujuan nash
      termasuk menyingkap alasan-alasannya guna menetapkan suatu
      kepastian hukum yang sesuai dengan illat. Sebaliknya, mereka
      menetapkan hukum hanya dari teks nash semata.

3.    Kelompok yang lebih memperluas pemakaian qiyas, yang
      berusaha berbagai hal karena persamaan illat. Bahkan dalam
      kondisi dan masalah tertentu, kelompok ini menerapkan qiyas
      sebagai pentakhsih dari keumuman dalil Al Qur’an dan hadits.
Kehujjahan Qiyas
•   Jumhur ulama kaum muslimin sepakat bahwa qiyas merupakan hujjah syar’i dan
    termasuk sumber hukum yang keempat dari sumber hukum yang lain. Apabila
    tidak terdapat hukum dalam suatu masalah baik dengan nash ataupun ijma’ dan
    yang kemudian ditetapkan hukumnya dengan cara analogi dengan persamaan illat
    maka berlakulah hukum qiyas dan selanjutnya menjadi hukum syar’i.
    Diantara ayat Al Qur’an yang dijadikan dalil dasar hukum qiyas adalah firman Allah:

“Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli Kitab dari kampung
kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. kamu tidak menyangka, bahwa
mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat
mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; Maka Allah mendatangkan kepada
mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. dan Allah
melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah
mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka
ambillah (Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, Hai orang-orang yang mempunyai
wawasan. (Qs.59:2)
Rukun Qiyas
Qiyas memiliki rukun yang terdiri dari empat hal:

1. Asal (pokok). Yaitu, apa yang terdapat dalam hukum
   nashnya. Disebut dengan al-maqis alaihi.
2. Fara’ (cabang), yaitu sesuatu yang belum terdapat
   nash hukumnya, disebut pula al-maqîs.
3. Hukm al-asal, yaitu hukum syar’i yang terdapat dalam
   dalam nash dalam hukum asalnya. Yang kemudian
   menjadi ketetapan hukum untuk fara’.
4. Illat, adalah sifat yang didasarkan atas hukum asal
   atau dasar qiyas yang dibangun atasnya.
SELESAI . . . . !!




           Wassalam . . .

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablanaMarhamah Saleh
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahMarhamah Saleh
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabihqoida malik
 
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaihTerminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaihMarhamah Saleh
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad SawMarhamah Saleh
 
Ppt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamPpt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamkhumairoh
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuIbanez Sofadella
 
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1Ramadhan, Dicky
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Nana Cahmaxcy
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Marhamah Saleh
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwalMarhamah Saleh
 

La actualidad más candente (20)

'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabih
 
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaihTerminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
 
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa MansukhUlumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
 
Hukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'iHukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'i
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
Ppt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamPpt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islam
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
 
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
 

Similar a Ijma’ dan qiyas

Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islamModul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islammanispajaran
 
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamkelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAHPEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAHAlfiseptina
 
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.pdf
Mendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.pdfMendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.pdf
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.pdfZukét Printing
 
ppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptxppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptxadindaarief
 
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.docx
Mendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.docxMendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.docx
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.docxZukét Printing
 
SUMBER HUKUM ISLAM 2vvvvvvvvvvvvvvvv.pptx
SUMBER HUKUM ISLAM 2vvvvvvvvvvvvvvvv.pptxSUMBER HUKUM ISLAM 2vvvvvvvvvvvvvvvv.pptx
SUMBER HUKUM ISLAM 2vvvvvvvvvvvvvvvv.pptxSynarigus
 
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
5 ppt ijtihad sebagai sumber ajaran islam.ppt
5 ppt ijtihad sebagai sumber ajaran islam.ppt5 ppt ijtihad sebagai sumber ajaran islam.ppt
5 ppt ijtihad sebagai sumber ajaran islam.pptHilyaMahmuda
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islamtaufiq_zhaen
 
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUMEvi Rohmatul Aini
 

Similar a Ijma’ dan qiyas (20)

4. Ijma_.pptx
4. Ijma_.pptx4. Ijma_.pptx
4. Ijma_.pptx
 
ijma dan qiyas
ijma dan qiyas ijma dan qiyas
ijma dan qiyas
 
Ijma’ dan Qiyas.pdf
Ijma’ dan Qiyas.pdfIjma’ dan Qiyas.pdf
Ijma’ dan Qiyas.pdf
 
Ijma’ dan Qiyas.docx
Ijma’ dan Qiyas.docxIjma’ dan Qiyas.docx
Ijma’ dan Qiyas.docx
 
syarat ijma.docx
syarat ijma.docxsyarat ijma.docx
syarat ijma.docx
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islamModul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
 
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamkelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
 
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAHPEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
PEND.Agama islam ijma' bab 11 ( kel 8)MAKALAH
 
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.pdf
Mendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.pdfMendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.pdf
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.pdf
 
ppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptxppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptx
 
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.docx
Mendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.docxMendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.docx
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.docx
 
Ijmak
IjmakIjmak
Ijmak
 
SUMBER HUKUM ISLAM 2vvvvvvvvvvvvvvvv.pptx
SUMBER HUKUM ISLAM 2vvvvvvvvvvvvvvvv.pptxSUMBER HUKUM ISLAM 2vvvvvvvvvvvvvvvv.pptx
SUMBER HUKUM ISLAM 2vvvvvvvvvvvvvvvv.pptx
 
Thaharah (bersuci)
Thaharah (bersuci)Thaharah (bersuci)
Thaharah (bersuci)
 
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
5 ppt ijtihad sebagai sumber ajaran islam.ppt
5 ppt ijtihad sebagai sumber ajaran islam.ppt5 ppt ijtihad sebagai sumber ajaran islam.ppt
5 ppt ijtihad sebagai sumber ajaran islam.ppt
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islam
 
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 

Último

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 

Último (13)

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 

Ijma’ dan qiyas

  • 1. IJMA’ dan QIYAS ( ) Presented by : Rikza Adhia N R Jahid Murtadho A
  • 2. Landasan Hukum Landasan hukum dalam Islam : • Al-Qur’an • Hadits • Ijma’ (yang tidak bertentangan dengan Al- qur’an dan hadits) • Qiyas (yang tidak bertentangan dengan Al- qur’an dan hadits)
  • 4. Ijma’ Ijma’ menurut bahasa mengandung dua arti : • Pengertian pertama : berupaya (tekad) terhadap sesuatu. disebutkan berarti berupaya di atasnya. Seperti firman Allah SWT : ... ... “Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu- sekutumu. (Qs.10:71) • Pengertian kedua, berarti kesepakatan. Perbedaan arti yang pertama dengan yang kedua ini bahwa arti pertama berlaku untuk satu orang dan arti kedua lebih dari satu orang.
  • 5. Ijma’ • Ijma’ dalam istilah ahli ushul adalah kesepakatan semua para mujtahid dari kaum muslimin dalam suatu masa setelah wafat Rasulullah SAW atas hukum syara. Adapun pengertian Ijma’ dalam istilah teknis hukum atau istilah syar’i terdapat perbedaan rumusan yang mana terletak pada segi siapa yang melakukan kesepakatan itu.
  • 6. Kehujjahan ijma' Ijma' menjadi hujah (pegangan) dengan sendirinya ditempat yang tidak didapati dalil (nash),yakni Al-Qur- an dan Al-Hadist. Dan tidak menjadi ijma' kecuali telah disepakati oleh segala ulama Islam,dan selama tidak menyalahi nash yang qath'i (Kitabullah dan hadist mutawatir). Kebanyakan ulama berpendapat bahwa nilai kehujahan ijma' ialah dzanni, bukan qath'i. Oleh karena nilai ijma' itu dzanni, maka ijma' itu dapat dijadikan hujjah (pegangan) dalam urusan amal, bukan dalam urusan i'tiqad, sebab urusan i'tiqad itu mesti dengan dalil yang qath'i.
  • 7. Pembagian ijma' • Ijma' ummat itu dibagi menjadi dua: 1. Ijma' qauli (ucapan); yaitu ijma' dimana para Ulama ijtihad menetapkan pendapatnya baik dengan lisan maupun tulisan yang menerangkan persetujuannya atas pendapat mujtahid lain dimasanya.Ijma' ini disebut juga ijma' qath'i. 2. Ijma' sukuti (diam); ialah ijma' dimana para Ulama ijtihad berdiam diri tiada mengeluarkan pendapatnya atas mujtahid lain dan diamnya itu bukan karena takut atau malu. Ijma' ini disebut juga ijma' dzanni. Sebagian ulama berpendapat,bahwa suatu penetapan jika yang menetapkan hakim yang berkuasa dan didiamkan oleh para Ulama, belum dapat dijadikan hujjah. Tetapi sesuatu pendapat yang ditetapkan oleh seorang Faqih, lalu didiamkan para Ulama yang lain maka dapat dipandang ijma'. Disamping ijma' ummat tersebut,masih ada macam-macam ijma' yang lain, yaitu (1). Ijma' sahabat, (2). Ijma' Ulama Medinah, (3). Ijma' Ulama Kufah, (4). Ijma' Khulafa yang empat, (5). Ijma' Abu Bakar dan Umar, dan (6). Ijma' itrah, yakni ahli bait= golongan syi'ah.
  • 8. Ijma’ dalam rumusan Al-Ghozali Kesepakatan umat Muhammad SAW secara khusus atas suatu urusan agama Pandangan Imam Al-Ghozali ini mengikuti pandangan Imam Syafi’i yang menetapkan Ijma’ itu sebagai kesepakatan umat. Yang mana di dasarkan pada keyakinan bahwa yang terhindar dari kesalahan hanyalah umat secara keseluruhan bukan perorangan. Namun pendapat Imam Syafi’i ini mengalami perubahan dan perkembangan ditangan pengikutnya di kemudian hari.
  • 9. Rukun Ijma’ • Adapun rukun ijma’ dalam definisi di atas adalah adanya kesepakatan para mujtahid kaum muslimin dalam suatu masa atas hukum syara’ . ‘Kesepakatan’ itu dapat dikelompokan menjadi empat hal: 1. Tidak cukup ijma’ dikeluarkan oleh seorang mujtahid apabila keberadaanya hanya seorang (mujtahid) saja di suatu masa. Karena ‘kesepakatan’ dilakukan lebih dari satu orang, pendapatnya disepakati antara satu dengan yang lain. 2. Adanya kesepakatan sesama para mujtahid atas hukum syara’ dalam suatu masalah, dengan melihat negeri, jenis dan kelompok mereka. Andai yang disepakati atas hukum syara’ hanya para mujtahid haramain, para mujtahid Irak saja, Hijaz saja, mujtahid ahlu Sunnah, Mujtahid ahli Syiah, maka secara syara’ kesepakatan khusus ini tidak disebut Ijma’. Karena ijma’ tidak terbentuk kecuali dengan kesepakatan umum dari seluruh mujtahid di dunia Islam dalam suatu masa.
  • 10. Rukun Ijma’ 3. Hendaknya kesepakatan mereka dimulai setiap pendapat salah seorang mereka dengan pendapat yang jelas apakah dengan dalam bentuk perkataan, fatwa atau perbuatan. 4. Kesepakatan itu terwujudkan atas hukum kepada semua para mujtahid. Jika sebagian besar mereka sepakat maka tidak membatalkan kespekatan yang ‘banyak’ secara ijma’ sekalipun jumlah yang berbeda sedikit dan jumlah yang sepakat lebih banyak maka tidak menjadikan kesepakatan yang banyak itu hujjah syar’i yang pasti dan mengikat.
  • 11. Syarat Mujtahid - Para Mujtahid hendaknya sminimal memiliki 3 syarat: • Syarat pertama, memiliki pengetahuan sebagai berikut: a) Memiliki pengetahuan tentang Al Qur’an. b) Memiliki pengetahuan tentang Sunnah. c) Memiliki pengetahuan tentang masalah Ijma’ sebelumnya. • Syarat kedua, memiliki pengetahuan tentang ushul fiqh. • Syarat ketiga, Menguasai ilmu bahasa.
  • 12. Syarat Mujtahid As-syatibi menambahkan syarat selain yang disebut di atas, yaitu memiliki pengetahuan tentang maqasid al-Syariah (tujuan syariat). Karena menurutnya, seseorang tidak dapat mencapai tingkatan mujtahid kecuali menguasai dua hal: 1. ia harus mampu memahami maqasid al-syariah secara sempurna. 2. ia harus memiliki kemampuan menarik kandungan hukum berdasarkan pengetahuan dan pemahamannya atas maqasid al-Syariah.
  • 13. Qiyas
  • 14. Qiyas • Qiyas menurut ulama ushul adalah menerangkan sesuatu yang tidak ada nashnya dalam Al Qur’an dan hadits dengan cara membandingkan dengan sesuatu yang ditetapkan hukumnya berdasarkan nash. • Para ulama ushul juga membuat definisi lain, Qiyas adalah menyamakan sesuatu yang tidak ada nash hukumnya dengan sesuatu yang ada nash hukumnya karena adanya persamaan illat hukum.
  • 15. Contoh : • hukum meminum khamar, nash hukumnya telah dijelaskan dalam Al Qur’an yaitu hukumnya haram. Sebagaimana firman Allah Swt: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Qs.5:90) “Haramnya meminum khamr berdasar illat hukumnya adalah memabukan. Maka setiap minuman yang terdapat di dalamnya illat sama dengan khamar dalam hukumnya maka minuman tersebut adalah haram.
  • 16. Pandangan ulama mengenai qiyas ini terbagi menjadi tiga kelompok: 1. Kelompok jumhur, mereka menggunakan qiyas sebagai dasar hukum pada hal-hal yang tidak jelas nashnya baik dalam Al Qur’an, hadits, pendapat shahabat maupun ijma ulama. 2. Mazhab Zhahiriyah dan Syiah Imamiyah, mereka sama sekali tidak menggunakan qiyas. Mazhab Zhahiri tidak mengakui adalanya illat nash dan tidak berusaha mengetahui sasaran dan tujuan nash termasuk menyingkap alasan-alasannya guna menetapkan suatu kepastian hukum yang sesuai dengan illat. Sebaliknya, mereka menetapkan hukum hanya dari teks nash semata. 3. Kelompok yang lebih memperluas pemakaian qiyas, yang berusaha berbagai hal karena persamaan illat. Bahkan dalam kondisi dan masalah tertentu, kelompok ini menerapkan qiyas sebagai pentakhsih dari keumuman dalil Al Qur’an dan hadits.
  • 17. Kehujjahan Qiyas • Jumhur ulama kaum muslimin sepakat bahwa qiyas merupakan hujjah syar’i dan termasuk sumber hukum yang keempat dari sumber hukum yang lain. Apabila tidak terdapat hukum dalam suatu masalah baik dengan nash ataupun ijma’ dan yang kemudian ditetapkan hukumnya dengan cara analogi dengan persamaan illat maka berlakulah hukum qiyas dan selanjutnya menjadi hukum syar’i. Diantara ayat Al Qur’an yang dijadikan dalil dasar hukum qiyas adalah firman Allah: “Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli Kitab dari kampung kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; Maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, Hai orang-orang yang mempunyai wawasan. (Qs.59:2)
  • 18. Rukun Qiyas Qiyas memiliki rukun yang terdiri dari empat hal: 1. Asal (pokok). Yaitu, apa yang terdapat dalam hukum nashnya. Disebut dengan al-maqis alaihi. 2. Fara’ (cabang), yaitu sesuatu yang belum terdapat nash hukumnya, disebut pula al-maqîs. 3. Hukm al-asal, yaitu hukum syar’i yang terdapat dalam dalam nash dalam hukum asalnya. Yang kemudian menjadi ketetapan hukum untuk fara’. 4. Illat, adalah sifat yang didasarkan atas hukum asal atau dasar qiyas yang dibangun atasnya.
  • 19. SELESAI . . . . !! Wassalam . . .