Tugas Bahasa Indonesia.
Pilihan Kata dan Definisi.
1. Pilihan Kata dalam Kaidah Sintaksis
2. Pilihan Kata Dalam Kaidah Makna
Sinomim, Homofoni, Homograf
3. Pilihan Kata Dalam Kaidah Sosial
4. Makna Kata Dalam Kalimat
4. Pilih
an
Kata
1. Pilihan Kata dalam Kaidah
Sintaksis
• Kaidah sintaksis mensyaratkan pilihan kata yang tepat,
seksama, dan lazim.
Contoh : besar, agung, raya, tinggi merupakan kata yang
bersamaan maknanya.
• Kaidah frase dalam pilihan kata mensyaratkan adanya
kedayagunaan dan keberterimaan secara logis.
Contoh :
Terdiri atas bukan terdiri dari
Antara.... Dan bukan
antara………dengan
Disebabkan oleh bukan disebabkan
karena
5. Pilih
an
Kata
2. Pilihan Kata Dalam Kaidah M
a. Sinomim, Homofoni, Homograf
Sinonim ialah kata-kata yang mempunyai makna
mirip. Misalnya : muka, paras, wajah, tampang.
Homofoni ialah kelompok kata yang mempunyai
kesamaan huruf sekaligus kesamaan bunyi. Misalnya
: buku (kitab) dan buku (bagian dari ruas), tampang
(muka) dan tampang (bibit).
Homograf ialah kelompok kata yang mempunyai
kesamaan huruf tetapi pengucapannya berbeda.
Teras (inti- e keras) dan teras (beranda rumah – e
lemah), sedan (tangis) dan sedan (mobil).
b. Makna Denotatif
Denotatif ialah makna dalam wajar, yaitu makna objektif,
konseptual, sebenarnya.
Kata adalah lambang objek, pengertian, atau konsep. Kata
adalah apa yang diucapkan atau didengar. Kalau kita membaca
atau mendengar sebuah kata, dalam benak kita akan timbul
gambaran terhadap kata tersebut.
6. Pilih
an
Kata
c. Makna Asosiatif
Makna asosiatif ialah makna yang bukan sebenarnya,
misalnya : Makna konotatif ialah makna tambahan, sikap sosial ,
pribadi. Misalnya, kata wanita dan perempuan secara
konseptual bermakan manusia berjenis kelamin
betina, tetapi ada yang memaknai wanita sebagai
modern, berprofesi, dan aktif.
Makna stilistik adalah makna yang berhubungan
dengan lingkungan pemakai. Misalnya kediaman,
istana, istana (resmi), rumah (umum), pondok (puitis).
Makna afektif berhubngan dengan perasaan lawan
bicara . Misalnya, tutup mulutmu.
Makna reflektif, yaitu makna yang lebih terbatas dan
pribadi. Misalnya, kemaluan.
Makna kolokatif, makna yang timbul oleh relasi dalam
frase.
Makna interpretatif, adalah perbedaan penafsiran.
7. Pilih
an
Kata
d. Perubahan Makna
Perubahan dapat meluas atau menyempit atau berubah
sama sekali.
o Contoh : Misalnya, kata ibu dulu hanya mengandung
arti perempuan yang melahirkan, sekarang menjadi
kata umum sebagai sebutan perempuan yang sudah
dewasa.
e. Jargon/Slang
Jargon ialah kata-kata yang digunakan secara terbatas
dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok.
o Contoh : Misalnya, sikon (situasi dan kondisi), kep
(kapten), dok (dokter), prik (suntik).
Slang ialah kata-kata tidak bakuyang dibentuk secara
khas sebagai cetusan keinginan untuk tampil beda, jika
telah usang akan muncul kata-kata baru.
o Contoh : Misalnya, asoy, mana tahan, enggak la yaw,
8. Pilih
an
Kata
3. Pilihan Kata Dalam Kaidah
Sosial
Kata abstrak atau umum dan kata kongrit atau khusus.
Misalnya : keadaan, kesehatan, penyakit, penyakit darah
dan leukemia.
Kata ilmiah dan popular.
Misalnya : arang-karbon dan bisul-akses.
Kata baku dan nonbaku.
Misalnya : ijazah-ijasah dan batin-bathin.
Kata asing dan serapan.
Misalnya : option, gap, stem, sakalar, pasien, etalase,
akuarium dan deskripsi.
Kata-kata baru.
Misalnya : lahan, piranti, laik, fail, portal dan internet.
Dalam memilih kata, harus disesuaikan dengan lingkungan pemak
9. Pilih
an
Kata
4. Makna Kata Dalam Kalimat
Setiap kata mempunyai konteksnya, artinya kata-
kata itu digunakan dalam hubungan yang lebih luas,
misalnya, kalimat, paragraf dan wacana. Makna kata pada
dasarnya bergantung pada konteks yang mencangkup
situasi fisik atau ferbal pada kondisi suatu kata
dipergunakan. Kata yang sama dapat mempunyai makna
berbeda apabila kondisinya berbeda. Konteks fisik adalah
latar belakang geografi, sejarah pada waktu kata
digunakan.
Contoh :
• Mereka mengikuti perlombaan jalan cepat.
(menunjukkan gerak)
• Kursus cepat lebih disukai orang dewasa.
(menunjukkan jangka waktu)
11. Defini
si
Pengertian Definisi adalah batasan pengertian suatu
kata secara tepat dan jelas. Mendefinisikan suatu kata
berarti membatasi obyek/konsep yang dilambangkan
oleh kata tersebut. Definisi terdiri atas dua bagian yaitu :
1. Kata yang didefinisikan (definien)
2. Kata yang mendefinisikan (definiendum)
Contoh :
Bahasa ialah alat komunikasi yang berupa lambang-
lambang bunyi.
1 2
1. Pengertian Definisi
12. Defini
si
2. Jenis Definisi
a. Definisi Nominal
Disebut juga definisi kamus; membatasi kata dengan kata
lain yang merupakan sinonimnya, terjemahannya atau
menunjukkan asal-usulnya.
b. Definisi formal
Merupakan definisi klasifikasi dan deferensinya,
definiendum dikeluarkan dari genus (kelas) dan
spesiesnya. Dalam definisi formal kedua ruasnya dapat
dipertukarkan tempatnya.
c. Definisi Operasional
Menunjukkan “apa yang harus diukur dan bagaimana
mengukurnya”, definisi ini diperlukan dalam penelitian
sehubungan dengan hal-hal yang tidak dapat dimati
secara langsung seperti hasil belajar, inteligesi.
d. Definisi Luas
Merupakan uraian, mungkin satu paragraf atau satu bab
bahkan satu wacana utuh.
13. Defini
si
3. Penyusun Definisi
a. Definisi Nominal : cari asal usul, terjemahan, atau
padanannya.b. Definisi Formal : disusun per-genus et diferentia. Kata
diklasifikasikan dalam genus, kemudian di tunjukan ciri
pembedaannya. Definien dan definiendum harus bersifat konterminus
(saling menutup), jangan terlalu sempit dan jangan
terlalu luas.
Definiendum tidak boleh merupakan
sinonim/padanan/terjemahan/asal-usulnya.
Definiendum harus dinyatakan dengan jelas.
Definien dan definiendum harus konvertibel (dapat
dipertukarkan tempatnya) sehingga harus identik.
Definisi haru paralel/sejajar; tidak boleh menggunakan
kata-kata seperti di mana, bila, jika, kalau.
Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bentuk negatif.
14. Defini
si
c. Definisi Operasional : definiendum dalam definisi ini
selalu merupakan sesuatu yang dapat diamati/diukur.
d. Definisi luas : sekurang-kurangnya tediri atas satu
paragraf, semu keterangan cukup sebagai definiendum
yang memenuhi syarat. Kalimatnya harus jelas, tidak
boleh mengandung kata-kata kiasan yang dapat
ditafsirkan dengan arti lain.