SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Descargar para leer sin conexión
117
Modul 7
OBLIGASI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Modul 7, mahasiswa diharapkan mampu: (1)
Memahami pengertian dan konsep perhitungan obligasi, menghitung
harga wajar obligasi berbunga; (2) Menyusun skedul amortisasi
premium dan diskon obligasi; dan (3) Menghitung yield nilai sekarang
obligasi.
Kuliah 11: KONSEP OBLIGASI
11.1 Pendahuluan
Obligasi adalah instrumen investasi keuangan yang sangat penting,
karena selain saham, dewasa ini alternatif utama investasi sekaligus
pembiayaan oleh para investor banyak dilakukan menggunakan
obligasi. Ketika suatu perusahaan memerlukan modal cukup besar
untuk jangka panjang, dahulu hanya mempunyai pilihan meminjam
dari bank. Uang yang dipinjamkan oleh bank juga sebagian besar
berasal dari penabung dan deposito. Jadi bank hanya berperan sebagai
perantara keuangan (financial intermediary), antara pihak yang
118
kekurangan uang (cash deficit) dengan pihak yang kelebihan uang
(cash surplus). Pembiayaan melalui cara demikian disebut pembiayaan
tidak langsung (indirect financing).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
yang memungkinkan semua aktivitas dapat dilakukan dengan efektif
dan efisien, peminjam berusaha meminimumkan biaya bunga yang
harus dibayarkan. Sebaliknya pemilik uang berusaha untuk
mendapatkan bunga yang lebih tinggi atas investasinya. Melalui
obligasi ini kedua keinginan dapat terpenuhi, di mana pemilik uang
dapat berhubungan langsung dengan pihak yang kekurangan modal,
sehingga peranan bank sebagai perantara dapat dihilangkan. Sebagai
bukti utang, peminjam mengeluarkan surat utang yang disebut
obligasi, yang diberikan kepada investor. Pembiayaan semacam ini
disebut pembiayaan langsung (direct financing).
Oleh karena itu, pengertian obligasi (bond) adalah surat utang
jangka panjang yang dikeluarkan peminjam (emiten) kepada pemberi
pinjaman (investor). Untuk obligasi dalam rupiah yang dikeluarkan
oleh pemerintah Republik Indonesia disebut Surat Utang Negara
(SUN). Investor obligasi kebanyakan adalah investor berpendapatan
tetap seperti perusahaan asuransi, dana pension, atau sebagian lagi
investor individu. Sedangkan emiten dapat berupa perusahaan,
pemerintah setempat, atau pemerintah asing.
Obligasi ada dua macam, yaitu obligasi tidak berbungan dan
obligasi berbunga. Obligasi tidak berbunga, yaitu tidak memberikan
bunga sama sekali dan pelunasan hanya sebesar nilai nominal pada saat
jatuh tempo. Sedangkan obligasi berbunga (compound bond) adalah
obligasi yang memberikan bunga secara periodik kepada
119
pemegangnya. Setiap obligasi berbunga sebagai surat utang jangka
panjang memuat:
a. Nilai nominal, yaitu besarnya utang yang akan dilunasi pada saat
jatuh tempo;
b. Tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal pelunasan utang obligasi;
c. Tingkat bunga obligasi (kupon) yang biaasanya dinyatakan per
tahun (p.a.);
d. Tanggal pembayaran bunga yang menjelaskan frekuensi
pembayaran setahun sekali atau setahun dua kali.
11.2 Perhitungan Harga wajar
Untuk melakukan perhitungan harga wajar, amortisasi premium
dan diskon obligasi, serta pencarian besarnya tingkat bunga, dalam
pembahasan obligasi ini digunakan notasi-notasi sebagai berikut:
F = nilai nominal (nilai pari obligasi);
c = tingkat bunga (kupon) obligasi per periode;
C = pembayaran bunga per periode;
i = yield per periode;
n = jumlah periode;
P = harga wajar.
Harga wajar suatu obligasi dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
n
n
i
F
i
iC
P
)1(
])1(1[





. (11.1)
Atau dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
120
i
i
FicFP
n
])1(1[
)(


 . (11.2)
Contoh 11.1 Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 1.000.000.000,00
dengan bunga 2j = 16% akan jatuh tempo 15 tahun lagi.
Hitunglah harga wajar obligasi jika investor
mengharapkan yield 18% p.a.
Jawab : F = Rp 1.000.000.000,00; c =
2
%16
= 8% = 0,08; n = 2
15 = 30 semester; dan i =
2
%18
= 9% = 0,09.
C = 8%  Rp 1.000.000.000,00 = Rp 80.000.000,00
n
n
i
F
i
iC
P
)1(
])1(1[





30
30
)09,01(
000,001.000.000.Rp
09,0
])09,01(1[,0080.000.000Rp





P
= Rp 897.263.459,57
Atau dengan menggunakan persamaan:
i
i
FicFP
n
])1(1[
)(



09,0
])09,01(1[
001.000.00.0Rp)09,008,0(001.000.0000Rp
30

P
.
= Rp 897.263.459,57
121
11.3 Obligasi Ditebus
Obligasi dapat ditebus (colable bonds), adalah obligasi yang dapat
ditebus sebelum waktu jatuh tempo. Dalam callable bonds, emiten
mempunyai hak khusus yang memungkinkan melunasi utangnya lebih
cepat sebelum waktu jatuh tempo. Hak penebusan atau pelunasan
utang sebelum waktu jatuh tempo demikian umumnya akan dilakukan
emiten jika dipandang menguntungkan. Misalnya tingkat bunga pasar
lebih rendah dari tingkat bunga obligasi.
Collable bonds dapat menimbulkan masalah dalam perhitungan
harga wajar, karena jangka waktu obligasi hingga dilunasi menjadi
tidak pasti. Oleh karena itu, perlu dihitung harga obligasi yang
menjamin yield yang diinginkan dapat diperoleh dengan atau tanpa
digunakannya hak penebusan oleh emiten.
Contoh 11.2 Obligasi PT. ABC dengan nilai nominal Rp
1.000.000.000,00 berjangka waktu 25 tahun, serta
dengan kupon 2j =12%. Tetapi dapat ditebus pada nilai
pari setelah 10 tahun. Tentukan besarnya harga
pembelian yang menjamin investor meperoleh yield
minimum 2j = 15% .
Jawab : F = Rp 1.000.000.000,00; n = 25 tahun = 50 semester;
tebusn = 10 tahun = 20 semester; c = 12% p.a. = 6% per
semester = 0,06; dan i = 15% p.a. = 7,5% per semester
= 0,075
122
C = 0,06  Rp 1.000.000.000,00 = Rp 60.000.000,00
 Jika obligasi ditebus setelah 10 tahun, maka harga
wajar adalah:
i
i
FicFP
n
])1(1[
)(


 .
075,0
])075,01(1[
0001.000.000.Rp
)075,006,0(0001.000.000.Rp
10

P
= Rp 6.761.119.741,64
 Jika obligasi dilunasi sampai jatuh tempo setelah 25
tahun adalah:
075,0
])075,01(1[
0001.000.000.Rp
)075,006,0(0001.000.000.Rp
50

P
= Rp 805.377.826,45
Jadi, jika investor membayar Rp 6.761.119.741,64
untuk obligasi di atas, ia akan memperoleh yield 2j =
15% hanya jika obligasi ditebus setelah 5 tahun. Jika
obligasi dilunasi hingga jatuh tempo setelah 25 tahun,
investor akan menerima yield lebih rendah dari 2j =
15%.
11.4 Amortisasi Premium dan Diskon Obligasi
Sebuah obligasi dapat diperdagangkan pada nilai pari, dengan
premium atau diskon. Walaupun demikian, pada waktu jatuh tempo,
semua obligasi yang ada menjadi nol atau habis pada waktu jatuh
123
tempo. Penyesuaian nilai premium dan diskon obligasi secara periodik
hingga tidak ada lagi pada waktu jatuh tempo dinamakan amortisasi
premium (diskon) atau amortisasi agio (disagio).
Untuk menentukan besar amortisasi per periode, dan nilai buku
pada akhir periode, biasanya dilakukan dengan menyusun skedul
(tabel) amortisasi obligasi.
Contoh 11.3 Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 1.000.000.000,00
akan jatuh tempo 5 tahun lagi dengan kupon 1j = Rp
13% p.a. Jika investor mengharapkan yield 12% p.a.,
maka buatlah skedul amortisasi obligasi tersebut.
Jawab : F = Rp 1.000.000.000,00; n = 5 tahun; c = 13%= 0,13;
dan i = 12% = 0,12.
i
i
FicFP
n
])1(1[
)(



12,0
])12,01(1[
0001.000.000.Rp
)12,013,0(0001.000.000.Rp
n
P



= Rp 1.036.047.762,02
Skedul Amortisasi Obligasi (Rp)
A
Periode
B
Bunga Dibayar
( Fc )
C
Bunga Efektif
( i Nilai Buku)
D(B-C)
Amortisasi
Premium
E(E-D)
Nilai
Buku
0 1.036.047.762,02
1 130.000.000,00 124.325.731,44 5.674.268,56 1.030.373.493,47
2 130.000.000,00 123.644.819,22 6.355.180,78 1.024.018.312,68
3 130.000.000,00 122.882.197,52 7.117.802,48 1.016.900.510,20
4 130.000.000,00 122.028.061,22 7.971.938,78 1.008.928.571,43
5 130.000.000,00 121.071.428,57 8.928.571,43 1.000.000.000,00
124
11.5 Obligasi Tidak Berbunga
Obligasi tidak berbunga (zero-coupon bond) adalah obligasi yang
tidak memberikan bunga sama sekali, sehingga pada waktu jatuh
tempo hanya membayar nilai nominal saja. Untuk menarik investor,
obligasi tidak berbunga ini harus dijual dengan diskon sangat besar,
sehingga sering juga disebut deep-discount bond.
Harga wajar obligasi tidak berbunga dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
n
i
F
P
)1( 
 . (11.3)
Contoh 11.4 Sebuah obligasi tidak berbunga bernilai nominal Rp
50.000.000,00 akan jatuh tempo dalam jangka waktu 15
tahun. Jika investor mengharapkan yield 2j = 15% p.a.,
maka tentukan besarnya harga wajar obligasi tersebut.
Jawab : F = Rp 50.000.000,00; n = 215 = 30 semester; dan i
=
2
%15
= 7,5% = 0,075.
n
i
F
P
)1( 

30
)075,01(
,0050.000.000Rp

P = Rp 5.711.051,50
125
11.6 Harga Obligasi Di Antara Dua Tanggal
Pembayaran Bunga
Permasalahan untuk menghitung harga wajar oblogasi di antara dua
tanggal pembayaran bunga adalah besarnya bunga yang diberikan
(terkandung) dalam obligasi yang diserahterimakan, dan berubahnya
nilai buku obligasi dari tanggal terakhir pembayaran bunga. Dalam
praktik perdagangan obligasi di pasar modal, pembeli membayar
kepada penjual bunga yang terkandung dalam obligasi, yaitu bunga
yang belum dibayar dari tanggal pembayaran bunga terakhir hingga
tanggal transaksi. Pembeli bersedia membayarkan bunga terutang ini
kepada penjual karena pembeli akan menerima bunga secara penuh
pada tanggal pembayaran bunga berikutnya.
Misalkan 0P harga wajar obligasi pada tanggal pembayaran
bunga terakhir, 1P harga wajar obligasi pada tanggal pembayaran
berikutnya, f jumlah hari yang telah lewat sejak tanggal pembayaran
bunga terakhir dibagi dengan total jumlah hari antara dua tanggal
pembayaran bunga, qP harga penawaran obligasi di pasar (market
quotation) dan tidak termasuk bunga, dan P harga yang harus
dibayarkan pembeli. Notasi-notasi sebelumnya masih juga digunakan
di sini. Harga wajar suatu obligasi yang diperjual-belikan di antara dua
tanggal pembayaran bunga, dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
fPPPPq )( 010  . (11.4)
Bunga terutang (accured interest) CfIa  , dan
aq IPP  . (11.5)
126
Contoh 11.5 Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 100.000.000,00
dengan kupon 2j = 11% dan jatuh tempo 1 Oktober
2013. Obligasi ini dijual pada tanggal 10 November
2012 dengan harga penawaran pasar (market quotation)
Rp 105.000.000,00. Jika tanggal-tanggal pembayaran
bunga adalah 1 Maret dan 1 Oktober, maka berapa
harga yang harus dibayar oleh pembeli ?
Jawab : F = Rp 100.000.000,00; c =
2
%11
= 5,5% = 0,055; dan
Pq = Rp 105.000.000,00.
Jumlah hari antara 1 Oktober 2012 dan 1 Maret 2013 =
152 hari
Jumlah hari antara 1 Oktober dan 10 November 2012 =
42 hari
f =
152
42
= 0,27631578947
FcfCfIa  =0,276315789470,055Rp
100.000.000,00
= Rp 1.519.736,84
aq IPP  = Rp 105.000.000,00 + Rp 1.519.736,84
= Rp 105.519.736,84
11.7 Penentuan Yield
Perhitungan nilai yield obligasi dilakukan oleh investor untuk memilih
obligasi mana yang ada di pasar, yang paling menarik untuk dibeli,
127
yaitu yang memberikan selisih yield terbesar di atas yield yang
diharapkan.
Ada tiga konsep yield yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan pengambilan keputusan dalam investasi berupa obligasi.
Pertama, yield sekarang (current yield) yaitu nilai yield yang diberikan
obligasi pada saat ini. Kedua, yield tanggal penebusan ( yield to call-
YTC). Yield ini hanya berlaku pada callable bond. Ketiga, yield to
maturity-YTM.
Yield sekarang berkaitan dengan kupon tahunan yang
diperoleh investor dengan harga yang dibayarkan atau pasar obligasi,
sehingga persamaan untuk yield sekarang adalah sebagai berikut:
obligasiHarga
nanKupon tahu
Sekarang Yield . (11.6)
Sedangkan persamaan untuk menghitung yield to call atau yield to
maturity adalah sebagai berikut:
2
PR
n
PR
C
Yield



 =
22
PR
n
PR
PR
C




=
)(
)(22
PRn
PR
PR
C




, (11.7)
Di mana: C kupon obligasi (current yield), P harga obligasi, R
persentase harga penebusan (redemption), dan F nilai nominal
obligasi.
Contoh 11.6 Sebuah obligasi berkupon 10,25% p.a ditawarkan pada
harga 107,50 per Juni 2012. Berapa yield sekarang
obligasi ini?
128
Jawab : Kupon tahunan = 10,25%, dan Harga obligasi = Rp
107,50
obligasiHarga
nanKupon tahu
Sekarang Yield =
50,107
%25,10
= 0,095%
Contoh 11.7 Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 200.000.000,00
dengan bunga 2j = 12% dan jatuh tempo pada tanggal 1
Juli 2022, ditawarkan pada harga 107,25 per 1 Juli
2010. Hitung besarnya nilai yield 2j .
Jawab : F = Rp 200.000.000,00; C =
2
%12
= 6%; P = 107,25%;
dan n = (1 Juli 2022 – 1 Juli 2010)2 = 24 semester,
serta FR  = 100%.
)(
)(22
PRn
PR
PR
C
yto MaturitYield




 ,
=
%)25,107%100(24
%)25,107%100(2
%25,107%100
%)6(2




= 0,054985927
=5,5%
Soal Latihan dan Penyelesaian
1. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 100.000,00 dengan bunga
2j = 14% akan jatuh tempo 12 tahun lagi. Hitunglah harga wajar
obligasi jika investor mengharapkan yield 16% p.a.
129
Jawab:
F = Rp 100.000,00; c =
2
%14
= 7% = 0,07; n = 2 12 = 24
semester; dan i =
2
%16
= 8% = 0,08.
08,0
])08,01(1[
100.000,00Rp)08,007,0(100.000,00Rp
24

P
= Rp 89.471,24
2. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 1.000.000,00 akan jatuh
tempo 6 tahun lagi dengan kupon 1j = Rp 14% p.a. Jika investor
mengharapkan yield 12% p.a., maka buatlah skedul amortisasi
obligasi tersebut.
Jawab :
F = Rp 1.000.000,00; n = 6 tahun; c = 14%= 0,14; dan i = 12%
= 0,12.
12,0
])12,01(1[
1.000.000Rp)12,014,0(1.000.000Rp
6

P
= Rp 1.082.228,15
Skedul Amortisasi Obligasi (Rp)
A
Periode
B
Bunga Dibayar
( Fc )
C
Bunga Efektif
( i Nilai Buku)
D(B-C)
Amortisasi
Premium
E(E-D)
Nilai
Buku
0 1.082.228,15
1 140.000,00 129.867,38 10.132,62 1.072.095,52
2 140.000,00 128.651,46 11.348,54 1.060.746,99
3 140.000,00 127.289,64 12.710,36 1.048.036,63
4 140.000,00 125.764,40 14.235,60 1.033.801,02
5 140.000,00 124.056,12 15.943,88 1.017.857,14
6 140.000,00 122.142,86 17.857,14 1.000.000,00
130
3. Sebuah obligasi tidak berbunga bernilai nominal Rp 5.000.000,00
akan jatuh tempo dalam jangka waktu 13 tahun. Jika investor
mengharapkan yield 2j = 16% p.a., maka tentukan besarnya
harga wajar obligasi tersebut.
Jawab :
F = Rp 5.000.000,00; n = 213 = 26 semester; dan i =
2
%16
=
8% = 0,08.
26
)08,01(
005.000.000,Rp

P = Rp 676.008,80
4. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 1.000.000,00 dengan kupon
2j = 13% dan jatuh tempo 10 Oktober 2013. Obligasi ini dijual
pada tanggal 15 November 2012 dengan harga penawaran pasar
(market quotation) Rp 1.300.000,00. Jika tanggal-tanggal
pembayaran bunga adalah 10 Maret dan 10 Oktober, maka
berapa harga yang harus dibayar oleh pembeli ?
Jawab :
F = Rp 1.000.000,00; c =
2
%13
= 6,5% = 0,065; dan Pq = Rp
1.300.000,00.
Jumlah hari antara 10 Oktober 2012 dan 10 Maret 2013 = 152
hari
131
Jumlah hari antara 10 Oktober dan 15 November 2012 = 37 hari
f =
152
37
= 0,24342105263
aI 0,243421052630,065Rp 1.000.000,00
= Rp 15.822,37
P = Rp 1.300.000,00 + Rp 15.822,37
= Rp 1.315.822,37
5. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 2.000.000,00 dengan bunga
2j = 14% dan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2020,
ditawarkan pada harga 102,5 per 5 Agustus 2010. Hitung
besarnya nilai yield 2j .
Jawab :
F = Rp 2.000.000,00; C =
2
%14
= 7%; P = 102,5%; dan n = (5
Agustus 2020 – 5 Agustus 2010)2 = 20 semester, serta FR  =
100%.
Yield to Maturity =
%)5,102%100(20
%)5,102%100(2
%5,102%100
%)7(2




= 0,058024691
= 5,8%
132
Soal Latihan dan Kunci Jawaban
1. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 300.000,00 dengan bunga
2j = 15% akan jatuh tempo 10 tahun lagi. Hitunglah harga wajar
obligasi jika investor mengharapkan yield 17% p.a.
Kunci jawaban : Rp 271.609,99
2. Sebuah obligasi bernilai pari Rp 5.000.000.000,00 dengan kupon
2j = 9% dan jatuh tempo dalam 10 tahun. Obligasi tersebut dapat
ditebus setelah 5 tahun pada nilai pari. Tentukan harga obligasi
yang menjamin investor memperoleh yield minimum 10%.
Kunci jawaban :
 Harga wajar obligasi jika ditebus setelah 5 tahun,
Rp4.806.956.626,80
 Harga wajar obligasi jika dilunasi hingga jatuh tempo, Rp
4.688.444.741,40
3. Sebuah obligasi tidak berbunga bernilai pari Rp 7.500.000.000,00
akan jatuh tempo 10 tahun lagi. Obligasi itu ditawarkan pada
harga 25, tentukan yield 2j yang diberikan obligasi.
Kunci jawaban : 2j = 14,35%
133
4. Obligasi bernilai pari Rp 10.000.000,00 dengan kupon 10%
ditawarkan dengan harga Rp 950,00. Tentukan tingkat current
yield.
Kunci jawaban : Tingkat current yield = 0,10526 atau 10,53%
5. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 100.000,00 akan jatuh
tempo 7 tahun lagi dengan kupon 1j = Rp 15% p.a. Jika investor
mengharapkan yield 13% p.a., maka buatlah skedul amortisasi
obligasi tersebut.
Kunci jawaban :
Skedul Amortisasi Obligasi (Rp)
A
Periode
B
Bunga Dibayar
( Fc )
C
Bunga Efektif
( i Nilai Buku)
D(B-C)
Amortisasi
Premium
E(E-D)
Nilai
Buku
0 108.845,22
1 15.000,00 14.149,88 850,12 107.995,10
2 15.000,00 14.039,36 960,64 107.034,46
3 15.000,00 13.914,48 1.085,52 105.948,94
4 15.000,00 13.773,36 1.226,64 104.722,31
5 15.000,00 13.613,90 1.386,10 103.336,20
6 15.000,00 13.433,71 1.566,29 101.769,91
7 15.000,00 13.230,09 1.769,91 100.000,00
134
Daftar Pustaka
Badrudin, R. & Algifari. (1997). Matematika Bisnis. Edisi Pertama.
Penerbit : BPFE, Yogyakarta.
Capinski, M. & Zastawniak, T. (2004). Mathematics for Finance : An
Introduction to FinanciL Engineering. Springer-Verlag London
Limited.
Frensidy, B. (2010). Matematika Keuangan. Edisi 3. Penerbit: Salemba
Empat, Jakarta.
Kellison, S.G. (1970). The Theory of Interest. Richard D. Irwin, Inc.,
Homewood, Illinois 60430.
Kellison, S.G. (1991). The Theory of Interest. Second Edition. IRWIN,
Burr Ridge, Illinois.
Sembiring, L., Wirasasmita, R., Yogia, S.M. & Yance, L.M. (1997).
Matematika Keuangan. Penerbit : M2S, Bandung.
Van Horne, J.C. (1992). Financial Management and Policy. Ninth
Edition. Prentice-Hall International Editions. London.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung KeuanganBunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung KeuanganArjuna Ahmadi
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektifSimon Patabang
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiNunu Nugraha
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalSonya Santoso
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 

La actualidad más candente (20)

Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung KeuanganBunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 

Similar a Obligasi (Matematika Keuangan)

EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiEKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiAncilla Kustedjo
 
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptxPERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptxginanjarsuendro
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2rohima _yesung
 
Materi pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modalMateri pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modalDeden Mohamad
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalRissa Deskya
 
ch14-Liabilitas jangka panjang.pptx
ch14-Liabilitas jangka panjang.pptxch14-Liabilitas jangka panjang.pptx
ch14-Liabilitas jangka panjang.pptxPratanaMidiastuty3
 
Bab 11 (Syahar Banu).pptx
Bab 11 (Syahar Banu).pptxBab 11 (Syahar Banu).pptx
Bab 11 (Syahar Banu).pptxBanuSyahar
 
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019Aminullah Assagaf
 
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019Aminullah Assagaf
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasiPortofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasiJudianto Nugroho
 
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasyaNabila18
 

Similar a Obligasi (Matematika Keuangan) (20)

EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiEKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
 
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptxPERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
PERTEMUAN KE 4 Obligasi dan Instrumen Pendapatan Tetap lainnya.pptx
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2
 
Materi pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modalMateri pasar uang dan modal
Materi pasar uang dan modal
 
BAB 9 - Obligasi
BAB 9 - ObligasiBAB 9 - Obligasi
BAB 9 - Obligasi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modal
 
ch14-Liabilitas jangka panjang.pptx
ch14-Liabilitas jangka panjang.pptxch14-Liabilitas jangka panjang.pptx
ch14-Liabilitas jangka panjang.pptx
 
P- 11 dan 12 MANAJEMEN PORTOFOLIO OBLIGASI.ppt
P- 11 dan 12 MANAJEMEN PORTOFOLIO OBLIGASI.pptP- 11 dan 12 MANAJEMEN PORTOFOLIO OBLIGASI.ppt
P- 11 dan 12 MANAJEMEN PORTOFOLIO OBLIGASI.ppt
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
 
Bab 11 (Syahar Banu).pptx
Bab 11 (Syahar Banu).pptxBab 11 (Syahar Banu).pptx
Bab 11 (Syahar Banu).pptx
 
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019
 
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019
P5 manajemen investasi lanjutan 19 okt 2019
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
Pertemuan 5 saham dan obligasi
Pertemuan 5 saham dan obligasiPertemuan 5 saham dan obligasi
Pertemuan 5 saham dan obligasi
 
obli.docx
obli.docxobli.docx
obli.docx
 
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasiPortofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
 
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
 

Más de Kelinci Coklat

Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikKelinci Coklat
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanKelinci Coklat
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearKelinci Coklat
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearKelinci Coklat
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galatKelinci Coklat
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaKelinci Coklat
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)Kelinci Coklat
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait SinglyKelinci Coklat
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)Kelinci Coklat
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman TerstrukturKelinci Coklat
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 

Más de Kelinci Coklat (20)

Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerik
 
Bab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerikBab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerik
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
 
Bab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasiBab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasi
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linear
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
 
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
 

Último

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Último (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

Obligasi (Matematika Keuangan)

  • 1. 117 Modul 7 OBLIGASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Modul 7, mahasiswa diharapkan mampu: (1) Memahami pengertian dan konsep perhitungan obligasi, menghitung harga wajar obligasi berbunga; (2) Menyusun skedul amortisasi premium dan diskon obligasi; dan (3) Menghitung yield nilai sekarang obligasi. Kuliah 11: KONSEP OBLIGASI 11.1 Pendahuluan Obligasi adalah instrumen investasi keuangan yang sangat penting, karena selain saham, dewasa ini alternatif utama investasi sekaligus pembiayaan oleh para investor banyak dilakukan menggunakan obligasi. Ketika suatu perusahaan memerlukan modal cukup besar untuk jangka panjang, dahulu hanya mempunyai pilihan meminjam dari bank. Uang yang dipinjamkan oleh bank juga sebagian besar berasal dari penabung dan deposito. Jadi bank hanya berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary), antara pihak yang
  • 2. 118 kekurangan uang (cash deficit) dengan pihak yang kelebihan uang (cash surplus). Pembiayaan melalui cara demikian disebut pembiayaan tidak langsung (indirect financing). Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memungkinkan semua aktivitas dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, peminjam berusaha meminimumkan biaya bunga yang harus dibayarkan. Sebaliknya pemilik uang berusaha untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi atas investasinya. Melalui obligasi ini kedua keinginan dapat terpenuhi, di mana pemilik uang dapat berhubungan langsung dengan pihak yang kekurangan modal, sehingga peranan bank sebagai perantara dapat dihilangkan. Sebagai bukti utang, peminjam mengeluarkan surat utang yang disebut obligasi, yang diberikan kepada investor. Pembiayaan semacam ini disebut pembiayaan langsung (direct financing). Oleh karena itu, pengertian obligasi (bond) adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan peminjam (emiten) kepada pemberi pinjaman (investor). Untuk obligasi dalam rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia disebut Surat Utang Negara (SUN). Investor obligasi kebanyakan adalah investor berpendapatan tetap seperti perusahaan asuransi, dana pension, atau sebagian lagi investor individu. Sedangkan emiten dapat berupa perusahaan, pemerintah setempat, atau pemerintah asing. Obligasi ada dua macam, yaitu obligasi tidak berbungan dan obligasi berbunga. Obligasi tidak berbunga, yaitu tidak memberikan bunga sama sekali dan pelunasan hanya sebesar nilai nominal pada saat jatuh tempo. Sedangkan obligasi berbunga (compound bond) adalah obligasi yang memberikan bunga secara periodik kepada
  • 3. 119 pemegangnya. Setiap obligasi berbunga sebagai surat utang jangka panjang memuat: a. Nilai nominal, yaitu besarnya utang yang akan dilunasi pada saat jatuh tempo; b. Tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal pelunasan utang obligasi; c. Tingkat bunga obligasi (kupon) yang biaasanya dinyatakan per tahun (p.a.); d. Tanggal pembayaran bunga yang menjelaskan frekuensi pembayaran setahun sekali atau setahun dua kali. 11.2 Perhitungan Harga wajar Untuk melakukan perhitungan harga wajar, amortisasi premium dan diskon obligasi, serta pencarian besarnya tingkat bunga, dalam pembahasan obligasi ini digunakan notasi-notasi sebagai berikut: F = nilai nominal (nilai pari obligasi); c = tingkat bunga (kupon) obligasi per periode; C = pembayaran bunga per periode; i = yield per periode; n = jumlah periode; P = harga wajar. Harga wajar suatu obligasi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: n n i F i iC P )1( ])1(1[      . (11.1) Atau dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
  • 4. 120 i i FicFP n ])1(1[ )(    . (11.2) Contoh 11.1 Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 1.000.000.000,00 dengan bunga 2j = 16% akan jatuh tempo 15 tahun lagi. Hitunglah harga wajar obligasi jika investor mengharapkan yield 18% p.a. Jawab : F = Rp 1.000.000.000,00; c = 2 %16 = 8% = 0,08; n = 2 15 = 30 semester; dan i = 2 %18 = 9% = 0,09. C = 8%  Rp 1.000.000.000,00 = Rp 80.000.000,00 n n i F i iC P )1( ])1(1[      30 30 )09,01( 000,001.000.000.Rp 09,0 ])09,01(1[,0080.000.000Rp      P = Rp 897.263.459,57 Atau dengan menggunakan persamaan: i i FicFP n ])1(1[ )(    09,0 ])09,01(1[ 001.000.00.0Rp)09,008,0(001.000.0000Rp 30  P . = Rp 897.263.459,57
  • 5. 121 11.3 Obligasi Ditebus Obligasi dapat ditebus (colable bonds), adalah obligasi yang dapat ditebus sebelum waktu jatuh tempo. Dalam callable bonds, emiten mempunyai hak khusus yang memungkinkan melunasi utangnya lebih cepat sebelum waktu jatuh tempo. Hak penebusan atau pelunasan utang sebelum waktu jatuh tempo demikian umumnya akan dilakukan emiten jika dipandang menguntungkan. Misalnya tingkat bunga pasar lebih rendah dari tingkat bunga obligasi. Collable bonds dapat menimbulkan masalah dalam perhitungan harga wajar, karena jangka waktu obligasi hingga dilunasi menjadi tidak pasti. Oleh karena itu, perlu dihitung harga obligasi yang menjamin yield yang diinginkan dapat diperoleh dengan atau tanpa digunakannya hak penebusan oleh emiten. Contoh 11.2 Obligasi PT. ABC dengan nilai nominal Rp 1.000.000.000,00 berjangka waktu 25 tahun, serta dengan kupon 2j =12%. Tetapi dapat ditebus pada nilai pari setelah 10 tahun. Tentukan besarnya harga pembelian yang menjamin investor meperoleh yield minimum 2j = 15% . Jawab : F = Rp 1.000.000.000,00; n = 25 tahun = 50 semester; tebusn = 10 tahun = 20 semester; c = 12% p.a. = 6% per semester = 0,06; dan i = 15% p.a. = 7,5% per semester = 0,075
  • 6. 122 C = 0,06  Rp 1.000.000.000,00 = Rp 60.000.000,00  Jika obligasi ditebus setelah 10 tahun, maka harga wajar adalah: i i FicFP n ])1(1[ )(    . 075,0 ])075,01(1[ 0001.000.000.Rp )075,006,0(0001.000.000.Rp 10  P = Rp 6.761.119.741,64  Jika obligasi dilunasi sampai jatuh tempo setelah 25 tahun adalah: 075,0 ])075,01(1[ 0001.000.000.Rp )075,006,0(0001.000.000.Rp 50  P = Rp 805.377.826,45 Jadi, jika investor membayar Rp 6.761.119.741,64 untuk obligasi di atas, ia akan memperoleh yield 2j = 15% hanya jika obligasi ditebus setelah 5 tahun. Jika obligasi dilunasi hingga jatuh tempo setelah 25 tahun, investor akan menerima yield lebih rendah dari 2j = 15%. 11.4 Amortisasi Premium dan Diskon Obligasi Sebuah obligasi dapat diperdagangkan pada nilai pari, dengan premium atau diskon. Walaupun demikian, pada waktu jatuh tempo, semua obligasi yang ada menjadi nol atau habis pada waktu jatuh
  • 7. 123 tempo. Penyesuaian nilai premium dan diskon obligasi secara periodik hingga tidak ada lagi pada waktu jatuh tempo dinamakan amortisasi premium (diskon) atau amortisasi agio (disagio). Untuk menentukan besar amortisasi per periode, dan nilai buku pada akhir periode, biasanya dilakukan dengan menyusun skedul (tabel) amortisasi obligasi. Contoh 11.3 Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 1.000.000.000,00 akan jatuh tempo 5 tahun lagi dengan kupon 1j = Rp 13% p.a. Jika investor mengharapkan yield 12% p.a., maka buatlah skedul amortisasi obligasi tersebut. Jawab : F = Rp 1.000.000.000,00; n = 5 tahun; c = 13%= 0,13; dan i = 12% = 0,12. i i FicFP n ])1(1[ )(    12,0 ])12,01(1[ 0001.000.000.Rp )12,013,0(0001.000.000.Rp n P    = Rp 1.036.047.762,02 Skedul Amortisasi Obligasi (Rp) A Periode B Bunga Dibayar ( Fc ) C Bunga Efektif ( i Nilai Buku) D(B-C) Amortisasi Premium E(E-D) Nilai Buku 0 1.036.047.762,02 1 130.000.000,00 124.325.731,44 5.674.268,56 1.030.373.493,47 2 130.000.000,00 123.644.819,22 6.355.180,78 1.024.018.312,68 3 130.000.000,00 122.882.197,52 7.117.802,48 1.016.900.510,20 4 130.000.000,00 122.028.061,22 7.971.938,78 1.008.928.571,43 5 130.000.000,00 121.071.428,57 8.928.571,43 1.000.000.000,00
  • 8. 124 11.5 Obligasi Tidak Berbunga Obligasi tidak berbunga (zero-coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan bunga sama sekali, sehingga pada waktu jatuh tempo hanya membayar nilai nominal saja. Untuk menarik investor, obligasi tidak berbunga ini harus dijual dengan diskon sangat besar, sehingga sering juga disebut deep-discount bond. Harga wajar obligasi tidak berbunga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: n i F P )1(   . (11.3) Contoh 11.4 Sebuah obligasi tidak berbunga bernilai nominal Rp 50.000.000,00 akan jatuh tempo dalam jangka waktu 15 tahun. Jika investor mengharapkan yield 2j = 15% p.a., maka tentukan besarnya harga wajar obligasi tersebut. Jawab : F = Rp 50.000.000,00; n = 215 = 30 semester; dan i = 2 %15 = 7,5% = 0,075. n i F P )1(   30 )075,01( ,0050.000.000Rp  P = Rp 5.711.051,50
  • 9. 125 11.6 Harga Obligasi Di Antara Dua Tanggal Pembayaran Bunga Permasalahan untuk menghitung harga wajar oblogasi di antara dua tanggal pembayaran bunga adalah besarnya bunga yang diberikan (terkandung) dalam obligasi yang diserahterimakan, dan berubahnya nilai buku obligasi dari tanggal terakhir pembayaran bunga. Dalam praktik perdagangan obligasi di pasar modal, pembeli membayar kepada penjual bunga yang terkandung dalam obligasi, yaitu bunga yang belum dibayar dari tanggal pembayaran bunga terakhir hingga tanggal transaksi. Pembeli bersedia membayarkan bunga terutang ini kepada penjual karena pembeli akan menerima bunga secara penuh pada tanggal pembayaran bunga berikutnya. Misalkan 0P harga wajar obligasi pada tanggal pembayaran bunga terakhir, 1P harga wajar obligasi pada tanggal pembayaran berikutnya, f jumlah hari yang telah lewat sejak tanggal pembayaran bunga terakhir dibagi dengan total jumlah hari antara dua tanggal pembayaran bunga, qP harga penawaran obligasi di pasar (market quotation) dan tidak termasuk bunga, dan P harga yang harus dibayarkan pembeli. Notasi-notasi sebelumnya masih juga digunakan di sini. Harga wajar suatu obligasi yang diperjual-belikan di antara dua tanggal pembayaran bunga, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: fPPPPq )( 010  . (11.4) Bunga terutang (accured interest) CfIa  , dan aq IPP  . (11.5)
  • 10. 126 Contoh 11.5 Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 100.000.000,00 dengan kupon 2j = 11% dan jatuh tempo 1 Oktober 2013. Obligasi ini dijual pada tanggal 10 November 2012 dengan harga penawaran pasar (market quotation) Rp 105.000.000,00. Jika tanggal-tanggal pembayaran bunga adalah 1 Maret dan 1 Oktober, maka berapa harga yang harus dibayar oleh pembeli ? Jawab : F = Rp 100.000.000,00; c = 2 %11 = 5,5% = 0,055; dan Pq = Rp 105.000.000,00. Jumlah hari antara 1 Oktober 2012 dan 1 Maret 2013 = 152 hari Jumlah hari antara 1 Oktober dan 10 November 2012 = 42 hari f = 152 42 = 0,27631578947 FcfCfIa  =0,276315789470,055Rp 100.000.000,00 = Rp 1.519.736,84 aq IPP  = Rp 105.000.000,00 + Rp 1.519.736,84 = Rp 105.519.736,84 11.7 Penentuan Yield Perhitungan nilai yield obligasi dilakukan oleh investor untuk memilih obligasi mana yang ada di pasar, yang paling menarik untuk dibeli,
  • 11. 127 yaitu yang memberikan selisih yield terbesar di atas yield yang diharapkan. Ada tiga konsep yield yang dapat digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dalam investasi berupa obligasi. Pertama, yield sekarang (current yield) yaitu nilai yield yang diberikan obligasi pada saat ini. Kedua, yield tanggal penebusan ( yield to call- YTC). Yield ini hanya berlaku pada callable bond. Ketiga, yield to maturity-YTM. Yield sekarang berkaitan dengan kupon tahunan yang diperoleh investor dengan harga yang dibayarkan atau pasar obligasi, sehingga persamaan untuk yield sekarang adalah sebagai berikut: obligasiHarga nanKupon tahu Sekarang Yield . (11.6) Sedangkan persamaan untuk menghitung yield to call atau yield to maturity adalah sebagai berikut: 2 PR n PR C Yield     = 22 PR n PR PR C     = )( )(22 PRn PR PR C     , (11.7) Di mana: C kupon obligasi (current yield), P harga obligasi, R persentase harga penebusan (redemption), dan F nilai nominal obligasi. Contoh 11.6 Sebuah obligasi berkupon 10,25% p.a ditawarkan pada harga 107,50 per Juni 2012. Berapa yield sekarang obligasi ini?
  • 12. 128 Jawab : Kupon tahunan = 10,25%, dan Harga obligasi = Rp 107,50 obligasiHarga nanKupon tahu Sekarang Yield = 50,107 %25,10 = 0,095% Contoh 11.7 Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 200.000.000,00 dengan bunga 2j = 12% dan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2022, ditawarkan pada harga 107,25 per 1 Juli 2010. Hitung besarnya nilai yield 2j . Jawab : F = Rp 200.000.000,00; C = 2 %12 = 6%; P = 107,25%; dan n = (1 Juli 2022 – 1 Juli 2010)2 = 24 semester, serta FR  = 100%. )( )(22 PRn PR PR C yto MaturitYield      , = %)25,107%100(24 %)25,107%100(2 %25,107%100 %)6(2     = 0,054985927 =5,5% Soal Latihan dan Penyelesaian 1. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 100.000,00 dengan bunga 2j = 14% akan jatuh tempo 12 tahun lagi. Hitunglah harga wajar obligasi jika investor mengharapkan yield 16% p.a.
  • 13. 129 Jawab: F = Rp 100.000,00; c = 2 %14 = 7% = 0,07; n = 2 12 = 24 semester; dan i = 2 %16 = 8% = 0,08. 08,0 ])08,01(1[ 100.000,00Rp)08,007,0(100.000,00Rp 24  P = Rp 89.471,24 2. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 1.000.000,00 akan jatuh tempo 6 tahun lagi dengan kupon 1j = Rp 14% p.a. Jika investor mengharapkan yield 12% p.a., maka buatlah skedul amortisasi obligasi tersebut. Jawab : F = Rp 1.000.000,00; n = 6 tahun; c = 14%= 0,14; dan i = 12% = 0,12. 12,0 ])12,01(1[ 1.000.000Rp)12,014,0(1.000.000Rp 6  P = Rp 1.082.228,15 Skedul Amortisasi Obligasi (Rp) A Periode B Bunga Dibayar ( Fc ) C Bunga Efektif ( i Nilai Buku) D(B-C) Amortisasi Premium E(E-D) Nilai Buku 0 1.082.228,15 1 140.000,00 129.867,38 10.132,62 1.072.095,52 2 140.000,00 128.651,46 11.348,54 1.060.746,99 3 140.000,00 127.289,64 12.710,36 1.048.036,63 4 140.000,00 125.764,40 14.235,60 1.033.801,02 5 140.000,00 124.056,12 15.943,88 1.017.857,14 6 140.000,00 122.142,86 17.857,14 1.000.000,00
  • 14. 130 3. Sebuah obligasi tidak berbunga bernilai nominal Rp 5.000.000,00 akan jatuh tempo dalam jangka waktu 13 tahun. Jika investor mengharapkan yield 2j = 16% p.a., maka tentukan besarnya harga wajar obligasi tersebut. Jawab : F = Rp 5.000.000,00; n = 213 = 26 semester; dan i = 2 %16 = 8% = 0,08. 26 )08,01( 005.000.000,Rp  P = Rp 676.008,80 4. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 1.000.000,00 dengan kupon 2j = 13% dan jatuh tempo 10 Oktober 2013. Obligasi ini dijual pada tanggal 15 November 2012 dengan harga penawaran pasar (market quotation) Rp 1.300.000,00. Jika tanggal-tanggal pembayaran bunga adalah 10 Maret dan 10 Oktober, maka berapa harga yang harus dibayar oleh pembeli ? Jawab : F = Rp 1.000.000,00; c = 2 %13 = 6,5% = 0,065; dan Pq = Rp 1.300.000,00. Jumlah hari antara 10 Oktober 2012 dan 10 Maret 2013 = 152 hari
  • 15. 131 Jumlah hari antara 10 Oktober dan 15 November 2012 = 37 hari f = 152 37 = 0,24342105263 aI 0,243421052630,065Rp 1.000.000,00 = Rp 15.822,37 P = Rp 1.300.000,00 + Rp 15.822,37 = Rp 1.315.822,37 5. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 2.000.000,00 dengan bunga 2j = 14% dan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2020, ditawarkan pada harga 102,5 per 5 Agustus 2010. Hitung besarnya nilai yield 2j . Jawab : F = Rp 2.000.000,00; C = 2 %14 = 7%; P = 102,5%; dan n = (5 Agustus 2020 – 5 Agustus 2010)2 = 20 semester, serta FR  = 100%. Yield to Maturity = %)5,102%100(20 %)5,102%100(2 %5,102%100 %)7(2     = 0,058024691 = 5,8%
  • 16. 132 Soal Latihan dan Kunci Jawaban 1. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 300.000,00 dengan bunga 2j = 15% akan jatuh tempo 10 tahun lagi. Hitunglah harga wajar obligasi jika investor mengharapkan yield 17% p.a. Kunci jawaban : Rp 271.609,99 2. Sebuah obligasi bernilai pari Rp 5.000.000.000,00 dengan kupon 2j = 9% dan jatuh tempo dalam 10 tahun. Obligasi tersebut dapat ditebus setelah 5 tahun pada nilai pari. Tentukan harga obligasi yang menjamin investor memperoleh yield minimum 10%. Kunci jawaban :  Harga wajar obligasi jika ditebus setelah 5 tahun, Rp4.806.956.626,80  Harga wajar obligasi jika dilunasi hingga jatuh tempo, Rp 4.688.444.741,40 3. Sebuah obligasi tidak berbunga bernilai pari Rp 7.500.000.000,00 akan jatuh tempo 10 tahun lagi. Obligasi itu ditawarkan pada harga 25, tentukan yield 2j yang diberikan obligasi. Kunci jawaban : 2j = 14,35%
  • 17. 133 4. Obligasi bernilai pari Rp 10.000.000,00 dengan kupon 10% ditawarkan dengan harga Rp 950,00. Tentukan tingkat current yield. Kunci jawaban : Tingkat current yield = 0,10526 atau 10,53% 5. Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 100.000,00 akan jatuh tempo 7 tahun lagi dengan kupon 1j = Rp 15% p.a. Jika investor mengharapkan yield 13% p.a., maka buatlah skedul amortisasi obligasi tersebut. Kunci jawaban : Skedul Amortisasi Obligasi (Rp) A Periode B Bunga Dibayar ( Fc ) C Bunga Efektif ( i Nilai Buku) D(B-C) Amortisasi Premium E(E-D) Nilai Buku 0 108.845,22 1 15.000,00 14.149,88 850,12 107.995,10 2 15.000,00 14.039,36 960,64 107.034,46 3 15.000,00 13.914,48 1.085,52 105.948,94 4 15.000,00 13.773,36 1.226,64 104.722,31 5 15.000,00 13.613,90 1.386,10 103.336,20 6 15.000,00 13.433,71 1.566,29 101.769,91 7 15.000,00 13.230,09 1.769,91 100.000,00
  • 18. 134 Daftar Pustaka Badrudin, R. & Algifari. (1997). Matematika Bisnis. Edisi Pertama. Penerbit : BPFE, Yogyakarta. Capinski, M. & Zastawniak, T. (2004). Mathematics for Finance : An Introduction to FinanciL Engineering. Springer-Verlag London Limited. Frensidy, B. (2010). Matematika Keuangan. Edisi 3. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta. Kellison, S.G. (1970). The Theory of Interest. Richard D. Irwin, Inc., Homewood, Illinois 60430. Kellison, S.G. (1991). The Theory of Interest. Second Edition. IRWIN, Burr Ridge, Illinois. Sembiring, L., Wirasasmita, R., Yogia, S.M. & Yance, L.M. (1997). Matematika Keuangan. Penerbit : M2S, Bandung. Van Horne, J.C. (1992). Financial Management and Policy. Ninth Edition. Prentice-Hall International Editions. London.