2. 1. Pengertian Identitas Nasional
• Identitas nasional terdiri dari istilah identitas yang berasal dari
istilah identity dan nasional yang berangkat dari istilah nation;
• Identitas (identity) dapat diartikan sebagai karakter, ciri, tanda,
jati diri ataupun sifat khas yang membedakan dengan yang
lainnya, sementara nasional (nation) yang artinya bangsa;
• Identitas nasional berarti sifat khas yang melekat pada suatu
bangsa yang membedakannya dengan bangsa yang lain atau
yang lebih dikenal sebagai kepribadian atau karakter bangsa;
• Sigmund Freud mengatakan bahwa “Character is striving which
underly behaviour”, yang dapat diartikan bahwa karakter itu
merupakan kumpulan tata nilai yang mewujudkan dalam suatu
sistem daya juang (daya dorong) yang melandasi pemikiran,
sikap dan perilaku.
3. Lanjutan …
• Identitas nasional suatu negara pada hakikatnya merupakan
suatu bentuk kepribadian bangsa yang sesungguhnya untuk
mewujudkan kredibilitas, integritas, dan harkat serta martabat
bangsa dalam rangka mencapai tujuan negara;
• Menurut Soemarno Soedarsono, identitas nasional atau karakter
bangsa memiliki 3 fungsi antara lain:
1. Sebagai penanda keberadaan atau eksistensinya;
2. Sebagai pencerminan kondisi bangsa yang menampilkan
kematangan jiwa, daya juang, dan kekuatan bangsa;
3. Sebagai pembeda dengan bangsa lain di dunia.
4. Lanjutan …
• Suatu bangsa harus dapat mempertahankan identitas nasionalnya
sebagai penyanggah untuk kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
menghadapi kekuatan – kekuatan luar, sebab kalau tidak maka negara itu
akan mati.
• Tanda suatu negara akan mati menurut Mahatma Gandhi yakni:
1. Kekayaan tanpa bekerja (Wealth without work);
2. Kesenangan tanpa hati nurani (Pleasure without Conscience);
3. Pengetahuan tanpa karakter (Knowledge without Character);
4. Bisnis tanpa moralitas (bussiness without morality);
5. Ilmu tanpa kemanusiaan (Sciency without humanity);
6. Agama tanpa pengorbanan (Religion Without Sacrifice);
7. Politik tanpa prinsip (Politics without principle)
5. 2. Indikator penentu identitas Nasional
Pola Perilaku
• Terwujud melalui aktivitas masyarakatnya sehari – hari. Hal ini terkait adat
istiadat, tata kelakuan dan kebiasaan.
Lambang
• Merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolis menggambarkan tujuan dan
fungsi bangsa. Hal ini biasanya dinyatakan dalam bentuk perUU seperti
Garuda Pancasila, bendera, bahasa dan lagu nasional
Alat – alat
kelengkapan
• Dipergunakan untuk mencapai tujuan seperti bangunan, teknologi, dan
peralatan lain contohnya bangunan tempat ibadah, pakaian adat, alat
komunikasi, dll
Tujuan yang
ingin dicapai
• Tujuan yang hendak dicapai suatu bangsa yang sifatnya dinamis dan tidak
tetap seperti budaya unggul, prestasi, dalam bidang tertentu (pertanian,
olahraga, dll)
6. 3. Faktor Pembentuk Identitas (Ramlan Surbakti)
Primordial
Sakral
Tokoh
Sejarah
Bhineka
Tunggal Ika
Perkembang
Ekonomi
kelembagaan
7. Lanjutan …
1. Primordial: Faktor ini meliputi kekerabatan (darah dan
keluarga), kesamaan suku-suku, daerah asal (homeland),
bahasa, dan adat istiadat. Dengan faktor ini masyarakat
dapat membentuk bangsa-negara. Contoh: Bangsa Yahudi
membentuk negara Israel.
2. Sakral: Faktor ini dapat berupa agama atau ideologi yang
dianut/diakui oleh masyarakat bersangkutan. Contoh :
Agama Khatolik mampu membentuk beberapa negara di
Amerika Latin, Uni Soviet diikat oleh kesamaan ideologi
komunisme, dll.
3. Tokoh: Kepemimpinan para tokoh yang disegani dan
dihormati masyarakat ( kharismatik), dapat menjadi faktor
yang menyatukan bangsa-negara. Contoh: Nelson Mandela
di Afrika Selatan, Mahatma Gandhi di India, Yoseph Brozti di
Yugoslavia, dan Dr.Ir. Soekarno di Indonesia
8. Lanjutan …
• Sejarah : persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu yang
menderita akibat penjajahan menimbulkan perasaan senasib
sepenanggungan dan solidaritas warga masyarakat sehingga melahirkan
tekad dan tujuan untuk membentuk negara contoh : indonesia.
• Bhineka tunggal ika : kesediaan warga masyarakat untuk bersatu dalam
perbedaan (unity in diversity) tanpa menghilangkan keterikatannya pada
suku bangsa, adat – istiadat, ras dan agama dapat membentuk organisasi
besar berupa negara contoh Republik Indonesia.
• Perkembangan ekonomi : akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu
dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling bergantung diantara
jenis pekerjaan contoh negara amerika utara dan eropa barat;
• Kelembagaan : kerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik yang
baik, yang mempertemukan dan melayani warga tanpa membeda-
bedakan asal-usul, suku, ras, dll. Dapat mempersatukan orang-orang
sebagai suatu bangsa.
9. Faktor pembentuk identitas nasional (Srijanti)
•Golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak lahir)
yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki banyak suku
Suku Bangsa
•Menurut ilmu sosiologi termasuk di dalamnya adalah ilmu
pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian, sistem kepercayaan,
adat istiadat, dll.
Kebudayaan
•Merupakan keistimewaan manusia dalam berkomunikasi dengan
sesamanya. Bahasa memiliki simbol yang menjadikan suatu
perkataan yang mampu melambangkan arti apapun
Bahasa
•Menunjukkan lokasi negara dalam kerangka ruang, tempat, dan
waktu sehingga menjadi jelas batas – batas wilayahnya dimuka
bumi
Kondisi
Geografis
10. 4. Identitas Kesukubangsaan
• Identitas kesukubangsaan (cultural Unity) merujuk pada bangsa
dalam pengertian kebudayaan atau sosiologis-antropologis
yang disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku, agama, adat –
istiadat, keturunan, dan daerah asal;
• Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity bersifat
askriptif sudah ada sejak lahir, alamiah atau bawaan, primer
dan etnik;
• Setiap anggota memiliki kesetiaan/ loyalitas pada identitasnya
pada suku, agama, budaya, kerabat, daerah asal dan bahasa);
• Identitas ini disebut juga sebagai identitas primordial yang pada
umumnya sangat kuat karena memiliki ikatan emosional dan
solidaritas erat.
11. 5. Identitas kebangsaan
• Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa
dalam pengertian politik, yakni bangsa negara. Bisa saja dalam
negara hanya terdapat satu bangsa (homogen), tetapi umumnya
terdiri dari banyak bangsa (heterogen);
• Oleh karena itu negara perlu menciptakan identitas kebangsaan
atau identitas nasional yang merupakan kesepakatan dari banyak
bangsa di dalamnya;
• Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa yang
kemudian disepakati oleh bangsa – bangsa lainnya yang ada
dalam negara itu atau juga dari identitas beberapa bangsa yang
ada kemudian disepakati untukk dijadikan identitas bangsa –
negara.
12. Faktor pendukung kelahiran identitas nasional
A. Faktor Objektif
1. Geografis : mengenai kondisi letak wilayah atau negara
berdasarkan dengan kenyataan di permukaan bumi
2. Ekologis : hubungan interaksi antar makhluk hidup dengan
lingkungannya
3. Demografi : dinamika kependudukan manusia seperti
ukuran, struktur, distribusi penduduk, jumlah penduduk
B. Faktor Subjektif
1. Historis : berkaitan dengan Sejarah perjuangan
2. Sosial : berkaitan dengan kondisi masyarakat
3. Politik : berkaitan dengan kekuasaan dalam masyarakat
13. 6. Identitas nasional Indonesia
• Identitas nasional indonesia dapat dirumuskan
pembidangannya dalam 3 (tiga) bidang sebagai
berikut:
1. Identitas Fundamental : Pancasila
2. Identitas Instrumental : UUD 1945, Bahasa
Indonesia, Garuda Pancasila, Sang saka Merah Putih,
Bhineka Tunggal Ika, dan Indonesia Raya
3. Identitas Alamiah : Indonesia sebagai negara
kepulauan dan kemajemukan terhadap suku,
budaya dan agama.
14. Lanjutan …
Bahasa
negara :
Bahasa
Indonesia
Falsafah
Negara :
Pancasila
Lagu
kebangsaan
: Indonesia
Raya
Lambang
Negara :
Garuda
Pancasila
Semboyan
negara :
Bhineka
Tunggal Ika
Bendera
Negara :
Merah
Putih
Konstitusi :
UUD 1945
Bentuk
Negara :
NKRI
Kebudayaan
nasional :
kebudayaan
daerah
15. Pancasila
• Merupakan situasi kejiwaan dan karakter bangsa indonesia yang
mengandung kesadaran, cita – cita, hukum dasar, pandangan
hidup, telah menjadi nilai, asas, norma bagi sikap tindak penguasa
dan rakyat indonesia.
• Pancasila hendaknya dibudayakan dalam kehidupan anak bangsa
diseluruh wilayah nusantara mulai dari diri sendiri hingga meluas
ke lingkungan bangsa dan negara.
• Dengan begitu kita akan berkarakter dan berjati diri sebagai bangsa
dan negara yang beradab dan bermanfaat dimuka bumi, menjadi
bangsa dan negara yang bermartabat yang menjadi rahmat serta
penuh kasih bagi seluruh rakyat indonesia
16. UUD 1945
• Merupakan landasan konstitusional bagi bangsa
indonesia dalam bertindak;
• UUD 1945 dalam eksistensinya telah mengadakan
pembagian tugas bagi pihak – pihak yang terkait dalam
sistem politik indonesia dan sekaligus pula telah
memberikan batasan – batasan terhadap kekuasaan itu
serta telah juga menjamin perlindungan terhadap hak
asasi manusia di indonesia.
17. Bahasa Negara
• Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia (Pasal 36 UUD 1945);
• Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang berasal dari
bahasa melayu;
• Bahasa melayu menjadi bahasa persatuan karena memang bahasa
melayu jauh sebelum indonesia merdeka telah digunakan sebagai
bahasa dalam interaksi antar suku yang tersebar diseluruh
kepulauan nusantara dan telah pula menjadi bahasa niaga yang
menghubungkan antar pedagang yang berniaga disepanjang
gugusan kepulauan nusantara;
• Keberadaan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan tidak
menenggelamkan bahasa daerah di indonesia yang jumlahnya
tidak kurang dari 300-an dialek bahasa daerah;
• Bahasa daerah tetap dipelihara sebagai kearifan lokal dan bahasa
indonesia berperan sebagai pemersatunya.
18. Lambang Negara
• Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika (Pasal 36 Amandemen kedua UUD 1945);
• Garuda Pancasila sebagai lambang negara indonesia melambangkan
kemegahan negara indonesia;
• Adapun bentuk gambar lambang Garuda Pancasila merupakan buah
karya anak bangsa yakni Sultan Hamid II dari kesultanan Pontianak;
• Seekor burung Garuda yang tegak berdiri, yang kepalanya menghadap ke
kanan dengan mengembangkan sayapnya ke kanan dan kekiri;
• Pada sayap kanan dan kiri berelar 17 helai, ekor berelar 8 helai, bulu
dibawah perisai 19, dan bulu dileher 45 yang menunjuk waktu
kemerdekaan 17 – 8 – 1945;
• Pada dadanya digantung sebuah perisai yang dibagi dalam 5 ruang
ditengah dan 4 ditepi.
19. Bendera Negara
• Bendera negara adalah Sang merah Putih (Pasal 35 UUD
1945);
• Bendera sang merah putih bukan hanya simbol keindahan
belaka, akan tetapi lebih jauh dari situ merah putih
merupakan cerminan jiwa bangsa indonesia Bendera negara
merah putih memiliki bentuk empat persegi panjang dengan
ukuran lebar 2/3 dari panjang;
• Bendera indonesia memiliki makna filosofis dimana merah
berarti keberanian sedangkan putih berarti kesucian. Merah
melambangkan raga manusia, putih melambangkan jiwa
manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan
jiwa serta raga manusia untuk membangun indonesia.
20. Lagu Kebangsaan
• Lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B Amandemen
kedua UUD 1945);
• Lagu kebangsaan Indonesia Raya buah karya Wage Rudolf
Supratman ini menggambarkan semangat cinta tanah air dan
kegagahan serta kebenaran;
• Lagu ini pertama kali diperdengarkan dalam forum resmi yakni
pada saat sebelum Kongres Pemuda II (yang merumuskan sumpah
pemuda) ditutup pada tanggal 28 Oktober 1928.
• Pada peristiwa tersebut lagu indonesia raya dimainkan dengan
biola tanpa syair.
21. Lanjutan
• Indonesia kaya akan suku – suku tersebar mulai dari
Aceh sampai papua. Dimana suku tersebut sebagai
suatu kelompok sosial memiliki sistem interaksi sendiri
dan sistem norma sendiri;
• Indonesia adalah bangsa yang agamis;
• Agama – agama yang tumbuh dan berkembang di
Indonesia yakni agama Islam, Kristen Katholik, Kristen
Protestan, Hindu, Budha, dan sejak pemerintahan
Abdurrahman Wahid agama Kong Hu Cu diakui oleh
pemerintah sebagai agama
22. 7. Identitas Nasional dan Integrasi Nasional
• Integrasi nasional merupakan interaksi utuh segenap suku – suku
bangsa di seluruh penjuru nusantara;
• Penyatupaduan secara utuh ini pertama kali diikrarkan bangsa indonesia
melalu sumpah pemuda yang kemudian pada puncaknya proklamasi
kemerdekaan indonesia;
• Adapun yang menjadi perekat bangsa indonesia sehingga tetap
bertahan sampai dengan saat ini tidak lain besar pengaruhnya karena
ditunjang oleh identitas nasional yang memiliki makna yang dalam
• Sebaliknya identitas nasional juga mengharapkan bentuk integrasi
nasional yang kokoh. Dalam menopang kekokohan integrasi nasional
membutuhkan kekuatan dari integrasi sosial maupun integrasi
kebudayaan.
23. Lanjutan …
• Integrasi sosial merupakan upaya untuk menyatupadukan masyarakat
yang beraneka ragam , berlainan latarbelakangnya dan masing – masing
memiliki jati diri dari sukunya menjadi suatu masyarakat baru dan
besar;
• Integrasi kebudayaan merupakan sarana asimilasi budaya atau
penyesuaian antar budaya sehingga menjadi suatu sistem budaya yang
selaras;
• Mudahnya, integrasi kebudayaan merupakan persesuaian antar
kebudayaan sedangkan integrasi sosial merupakan penyatuan kelompok
yang kecil menjadi kelompok besar;
• Integrasi nasional : penyatuan bagian – bagian yang berbeda menjadi
kesatuan yang utuh dan tetap memelihara keanekaragaman dan
kearifan budaya lokal;
• Dengan demikian bahwa eksistensi identitas nasional sangat ditentukan
oleh kekuatan integrasi nasional sementara integrasi nasional
memerlukan identitas nasional sebagai sarana rekayasa sosial dan
politik dalam upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
25. Soal latihan …
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional!
2. Mengapa suatu bangsa memerlukan identitas nasional!
3. Jelaskan faktor – faktor yang menjadi pembentuk
identitas nasional !
4. Uraikan identitas – identitas nasional Indonesia!
5. Uraikan bagaimana hubungan antara identitas nasional
dengan integrasi nasional!