Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan teknologi informasi, sistem manajemen mutu, dan budaya organisasi terhadap kinerja manajemen Akademi Sekretari dan Manajemen Don Bosco. Metode penelitian kausal komparatif digunakan dengan tiga variabel bebas (teknologi informasi, manajemen mutu, budaya organisasi) dan satu variabel tidak bebas (kinerja manajemen).
1. PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM
MANAJEMEN MUTU, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP
KINERJA MANAJEMEN AKADEMI SEKRETARI DAN
MANAJEMEN DON BOSCO
Anton Hariyanto
Program study Pasca Sarjana
Universitas Gunadarma
ant_hariyanto@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian tesis ini untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan teknologi
informasi, manajemen mutu, dan budaya organisasi terhadap kinerja manajemen
Akademi Sekretari dan Manajemen Don Bosco. Untuk melihat seberapa besar pengaruh
antara teknologi informasi, manajemen mutu dan budaya organisasi terhadap kinerja
manajemen Akademi Sekretari dan Manajemen Don Bosco, digunakan metode
penelitian kausal komparatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan
menggunakan tiga variabel bebas dan satu variabel tidak bebas. Ketiga varibel bebas
tersebut adalah teknologi informasi (X1), menejemen mutu (X2), dan budaya organisasi
(X3). Sedangkan variabel tidak bebas adalah kinerja manajemen (Y) dengan obyek yang
diteliti sebanyak 45 orang. Pengujian kualitas data yang digunakan adalah uji
reliabilitas dan validitas serta uji normalitas, sementara uji hubungan dengan
menggunakan chi square. Pengolahan semua data menggunakan SPSS ver 13.
Kata kunci : kinerja manajemen, kausal komparatif, teknologi informasi, budaya
organisasi, sistem manajemen mutu.
PENDAHULUAN Sistem Manajemen Mutu. Ketiga faktor
Dalam perkembangan teknologi ini akan mempengaruhi kinerja
yang pesat saat ini, penulis memandang organisasi untuk mampu bersaing
bahwa kemajuan suatu organisasi sangat dengan organisasi-organisasi lain. Hal
tergantung pada Teknologi dan Sistem inilah yang melatarbelakangi sebuah
Informasi, Budaya Organisasi, dan organisasi untuk menginvestasikan
2. sebagian besar modal untuk ketiga faktor meningkatkan kinerja para pimpinan dan
ini. Namun banyak organisasi yang tidak karyawan organisasi yang dapat terkait
memperoleh kontribusi yang sebanding dengan kemampuan individu, sistem
dengan dana yang diinvestasikannya. kerja manajemen, penggunaan teknologi
dan budaya organisasi.
Pada umumnya, organisasi hanya
menilai kinerja mereka berdasarkan Sebuah organisasi tidak akan
aspek keuangan. Sedangkan faktor mencapai tujuannya baik tujuan
penggunaan teknologi dan sistem finansial, sosial maupun budaya tanpa
informasi, penerapan budaya organisasi adanya manajemen yang baik. Oleh
dan sistem manajemen mutu seringkali karena itu seorang pimpinan perusahan
diabaikan. harus dapat melihat kemampuan
karyawan secara individual maupun
Dalam usaha mencapai kinerja
berkelompok dan mengetahui sasaran
manajemen organisasi yang optimal,
organisasi yang efektif. Faktor
pengaruh lingkungan organisasi, baik
pendidikan, jabatan, pekerjaan, sikap,
langsung maupun tidak langsung, harus
hubungan dengan orang lain dan
diperhatikan. Pengaruh lingkungan yang
kepuasan karyawan berpengaruh
langsung terhadap organisasi adalah
terhadap kinerja manajemen organisasi.
stakeholder organisasi yang terdiri atas
Semua ini terkait dengan adanya
direktur, pembantu direktur, dosen,
penggunaan teknologi informasi,
karyawan, masyarakat, user (pengguna
penerapan sistem manajemen mutu dan
lulusan) dan kompetitor.
budaya organisasi di dalam organisasi.
Pengaruh lingkungan yang
Berdasarkan uraian di atas, maka
langsung dan tidak langsung terhadap
penulis tertarik untuk meneliti dengan
organisasi, serta adanya keterkaitan visi,
judul “Pengaruh Penggunaan Teknologi
misi, dan tujuan organisasi terhadap
Informasi, Manajemen Mutu, dan
kinerja manajemen membuat banyak
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
faktor yang harus diperhatikan dalam
Manajemen Akademi Sekretari dan
meningkatkan kinerja manajemen
Manajemen Don Bosco”.
organisasi. Masalah untuk meningkatkan
kinerja manajemen organisasi sejalan
dengan masalah yang dihadapi untuk
3. TINJAUAN PUSTAKA Dalam dunia pendidikan tinggi di
Teknologi Informasi (TI) adalah Indonesia, ada sebuah lembaga khusus
faktor yang sangat mendukung dalam yang bertugas melakukan penilaian
penerapan sistem informasi yang kinerja perguruan-perguruan tinggi,
merupakan suatu solusi organisasi dan yaitu BAN (Badan Akreditasi Nasional)
manajemen untuk memecahkan Perguruan Tinggi. Lembaga ini menilai
permasalahan manajemen yang timbul. kinerja sebuah perguruan tinggi selama
Menuju era globalisasi para kurun waktu 4 tahun sekali.
pimpinan organisasi dalam pengambilan Organisasi dapat diartikan sebagai
keputusan (decision making) tertentu suatu pengaturan orang-orang secara
untuk pengembangan solusi yang baru sengaja untuk mencapai suatu tujuan
maupun perubahannya akan digantikan tertentu. Rumah sakit di mana pasien
oleh peranan Sistem Informasi (SI) yang dirawat, peguruan tinggi tempat
didukung oleh TI yang tepat guna. Salah mahasiswa menuntut ilmu, bank tempat
satu modal yang harus ditingkatkan nasabah menabung, dan negara atau
untuk menghadapi hal tersebut adalah daerah tempat masyarakat tinggal
efektifitas pemanfaatan TI. merupakan bentuk dari organisasi yang
Untuk mencapai tujuan organisasi dapat kita temukan dalam kehidupan
dan menjalankan fungsi manajemen, sehari-hari. Budaya merupakan sistem
diperlukan suatu sistem kerja yang nilai organisasi dan akan mempengaruhi
mengatur hubungan antar anggota cara pekerjaan dilakukan dan cara para
organisasi melalui urutan kerja yang pegawai berperilaku. Sebagai ilustrasi,
sistematis dan mempunyai sasaran yang orang bisa saja sangat mampu dan
jelas. Sistem kerja yang berorientasi efisien tanpa tergantung pada orang lain,
pada mutu telah mempunyai standar tetapi perilakunya tidak sesuai dengan
internasional yang dikenal dengan nama budaya organisasi. Dengan demikian,
sistem manajemen mutu ISO organisasi pasti memiliki budaya, dan
(International Standard Organization) budaya tersebut akan menentukan
yang merupakan salah satu standar yang organisasi tersebut akan bisa sukses
digunakan sebagai metode dalam dalam jangka panjang atau tidak.
manajemen mutu. Begitu pentingnya budaya dalam
organisasi sehingga banyak organisasi
4. akhir-akhir ini telah mengakui dan perumusan standar kinerja manajemen
menyadari bahwa budaya dapat dan perumusan pengisian jabatan
memberikan warna tersendiri dalam penting merupakan bagian dari kegiatan
hubungan antar anggota di dalam perencanaan.
organisasi. Budaya juga dipandang 2. Pengorganisasian
sebagai variabel independen yang Pengorganisasian merupakan proses
mempengaruhi perilaku anggota guna pemberian perintah, pengalokasian
meningkatkan kinerja mereka dan sumber daya serta pengaturan kegiatan
organisasi. Jika budaya itu telah secara terkoordinir kepada setiap
melembaga di dalam organisasi, maka individu dan kelompok untuk
pengorganisasi dan pengendalian atas menerapkan rencana. Kegiatan-kegiatan
anggota-anggotanya akan lebih mudah yang terlibat dalam pengorganisasian
untuk dikontrol sebagaimana individu mencakup tiga kegiatan yaitu (1)
mengontrol dirinya sendiri. membagi komponen-komponen kegiatan
Menurut Amirullah (2001 : 12) yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
manajemen pada umumnya dibagi dalam kelompok kerja; (2) membagi
menjadi beberapa fungsi, yaitu tugas kepada manajer dan bawahan
merencanakan, mengkoordinasikan, sesuai dengan bagiannya masing-
mengarahkan dan mengendalikan masing; (3) menetapkan wewenang di
kegiatan dalam rangka pencapaian antara kelompok atau unit organisasi.
tujuan yang diinginkan secara efektif dan Pemanfaatan peluang yang memfasilitasi
efisien. kinerja manajemen, kesesuaian
1. Perencanaan pelaksanaan manajemen dengan
Perencanaan dapat diartikan sebagai ketentuan, dan kesesuaian pelaksanaan
suatu proses untuk menentukan tujuan manajemen dengan kompetensi manajer
serta sasaran yang ingin dicapai dan merupakan bagian dari kegiatan
mengambil langkah-langkah strategis pengorganisasian.
guna mencapai tujuan organisasi. 3. Pengarahan
Melalui perencanaan, seorang manajer Pengarahan adalah proses untuk
akan dapat mengetahui apa saja yang menumbuhkan semangat kepada
harus dilakukan dan bagaimana cara karyawan agar dapat bekerja keras serta
melakukannya. Perumusan peraturan, proses membimbing karyawan dalam
5. melaksanakan tugas untuk mencapai merupakan bagian dari kegiatan
tujuan yang efektif dan efisien. Melalui pengendalian.
pengarahan, seorang manajer Hubungan antara keempat fungsi
menciptakan komitmen, mendorong dan proses manajemen di atas dapat
usaha-usaha yang mendukung dilihat pada gambar dibawah ini.
tercapainya tujuan. Ketika gairah kerja
manajer atau karyawan menurun,
seorang pimpinan harus segera
mempertimbangkan alternatif untuk
mendorong kembali semangat kerja
mereka dengan memahami faktor
penyebab menurunnya gairah kerja.
Dorongan pemanfaatan peluang Sedangkan kerangka pemikiran
organisasi, dorongan bagi kinerja yang mendasari penulisan ini dapat
manajer merupakan bagian dari kegiatan dilihat pada gambar berikut.
pengarahan.
4. Pengendalian
Pengendalian dimaksudkan untuk
melihat apakah kegiatan organisasi
sudah sesuai dengan rencana
sebelumnya. Fungsi pengendalian
mencakup empat kegiatan, yaitu (1)
Dari kerangka pemikiran diatas, maka
menentukan standar prestasi; (2)
perumusan hipotesisnya adalah sbb :
mengukur prestasi yang telah dicapai;
(3) membandingkan prestasi yang telah
Hipotesis Pertama
dicapai dengan standar prestasi; (4)
H0: Tidak terdapat pengaruh Teknologi
melakukan perbaikan jika terdapat
dan Sistem Informasi terhadap
penyimpangan dari standar prestasi yang
Kinerja Manajemen
telah ditetapkan. Kinerja nyata yang
H1:Terdapat pengaruh Teknologi dan
dilakukan para manajer, keterkaitan
Sistem Informasi terhadap Kinerja
dengan tujuan organisasi, keterkaitan
Manajemen.
dengan kepentingan pelanggan
6. Hipotesis Kedua budaya organisasi terhadap kinerja
H0:Tidak terdapat pengaruh Sistem manajemen Akademi Sekretari dan
Manajemen Mutu terhadap Kinerja Manajemen Don Bosco, digunakan
Manajemen metode penelitian Kausal Komparatif.
H2:Terdapat pengaruh Sistem Menurut Indriantoro dan Supomo (1999
Manajemen Mutu terhadap Kinerja : 27) penelitian kausal komparatif
Manajemen mempunyai tipe penelitian dengan
karateristik masalah berupa hubungan
Hipotesis Ketiga sebab akibat antara dua variabel atau
H0:Tidak terdapat pengaruh Budaya lebih.
Organisasi terhadap Kinerja
Terdapat beberapa varibel yang
Manajemen
digunakan dalam penelitian ini, yaitu
H3:Terdapat pengaruh Budaya
variabel bebas dan variabel tidak bebas.
Organisasi terhadap Kinerja
Variabel bebas atau variabel X adalah
Manajemen.
variabel yang mempengaruhi variabel
tidak bebas. Variabel bebas yang
Hipotesis Keempat
ditentukan dalam penelitian ini adalah :
H0: Tidak terdapat pengaruh Sistem dan
• Teknologi dan sistem informasi
Teknologi Informasi, Sistem
(X1)
Manajemen Mutu dan Budaya
• Sistem Manajemen Mutu (X2)
Organisasi secara bersama-sama
• Budaya Organisasi (X3)
terhadap Kinerja Manajemen
Sementara Variabel tidak bebas atau
H4:Terdapat pengaruh Teknologi dan
variabel Y adalah variabel yang
Sistem Informasi, Sistem
dipengaruhi oleh variabel bebas.
Manajemen Mutu, dan Budaya
Variabel tidak bebas yang ditentukan
Organisasi secara bersama-sama
dalam penelitian ini adalah :
terhadap Kinerja Manajemen
• Kinerja manajemen (Y)
Pengumpulan data dilakukan
METODE PENELITIAN
dengan mengumpulkan data primer dari
Untuk melihat seberapa besar
kuesioner terhadap karyawan dan dosen
pengaruh antara teknologi dan sistem
sejumlah 45 orang dan menggunakan
informasi, sistem manajemen mutu dan
7. data sekunder yang berasal dari beberapa Dimana :
sumber studi kepustakaan.
Jika p < 0,1 maka hipotesis diterima
Pengujian terhadap kualitas
Jika p > 0,1 maka hipotesis ditolak
penelitian ini juga dilakukan untuk
melakukan uji kualitas data dengan uji
validitas dan reliabilitas serta pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN
normalitas. Reliabilitas suatu pengukuran
Dalam penelitian ini analisis data menunjukkan stabilitas dan konsistensi
yang akan digunakan adalah Multiple instrumen dalam mengukur konstruk. Uji
Regression, digunakan untuk reliabilitas yang paling populer adalah
menganalisis pengaruh antara teknologi dengan menggunakan koefisien
dan sistem informasi, sistem manajemen Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau
mutu, dan budaya organisasi terhadap variabel dikatakan reliabel jika
kinerja manajemen. Dalam memberikan nilai Cronbach Alpha >
perhitungannya akan digunakan program 0.60 (Singgih, 2002 : 94). Nilai masing-
SPSS (Statistical Program For Social masing Cronbach Alpha untuk masing-
Science) versi 13.00. Rumus untuk masing variabel dapat di lihat pada tabel
menghitung regresi berganda dalam berikut :
penelitian ini digunakan rumus dari J.
Supranto (1992 : 53) sebagai berikut :
Rumus regresi sederhana:Y = a+β 1X1+є
Rumus regresi berganda : Y= a+β 1X1+β
2 X2+β 3X3 +є
Selain itu dilakukan pula uji
asumsi klasik yaitu uji multikolineritas Berdasarkan tabel di atas, dapat
dan uji heteroskedastisitas juga disimpulkan bahwa pertanyaan-
melakukan uji t – Statistik dan F – pertanyaan untuk masing-masing
Statistik. Tujuan uji t digunakan untuk variabel dalam penelitian ini adalah
menguji koefisien secara parsial, reliabel semua yang ditunjukkan dengan
sedangkan uji F digunakan untuk nilai Cronbach Alpha lebih besar dari
menguji koefisien secara bersama-sama. 0,6.
8. Untuk menguji konsistensi dalam mengetahui apakah pada model regresi
hal valid atau tidak pertanyaan (item) ditemukan adanya korelasi antara
untuk masing-masing variabel, maka uji variabel bebas, dengan dasar
validitas dilakukan untuk melihat pengambilan keputusan :
korelasi antara pertanyaan dari sebuah
a. Nilai toleransi > 10 %
variabel dan uji ini dilakukan pada setiap
Nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10
varibel.
Dari hasil uji, ternyata semua instrumen Maka Ho diterima, artinya tidak
pertanyaan memiliki nilai korelasi lebih terjadi multikolineritas antara
besar dari 0.3 yang berarti bahwa semua variabel bebas dalam model regresi.
instrumen bernilai valid. b. Nilai toleransi < 10%
Nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10
Uji Normalitas dilakukan terlebih
dahulu sebelum melakukan analisis Maka Ho ditolak, artinya terjadi
regresi berganda untuk mengetahui multikolinearitas antara variabel
apakah terdistribusi secara normal atau bebas dalam model regresi. (Ghojali
tidak. Model regresi yang baik adalah 2002 : 57)
distribusi data normal mendekati normal.
Melihat hasil besaran korelasi
Data dinyatakan terdistribusi dengan
antar variabel independen tampak bahwa
normal jika nilai-nilai sebaran berada di
hanya variabel teknologi dan sistem
sekitar garis lurus (Singgih 2002 : 103)
informasi yang mempunyai korelasi yang
dan simpangan baku sama dengan satu
cukup tinggi dengan variabel sistem
atau mendekati satu (Supranto 1992 :
manajemen mutu dengan tingkat korelasi
101). Dari figur-figur rasio skewness dan
sebesar 0,858 atau sekitar 85,8 %, oleh
kurtosis yang muncul, diperoleh
karena korelasi ini masih di bawah 90%
petunjuk bahwa data penelitian ini dapat
maka dapat dikatakan tidak terjadi
disimpulkan berdistribusi normal untuk
multikolinearitas. Hasil perhitungan nilai
variabel-variabel teknologi dan sistem
tolerance menunjukkan tidak ada
informasi, sistem manajemen mutu,
variabel bebas yang memiliki nilai
budaya organisasi dan kinerja
tolerance < 10% dan hasil perhitungan
manajemen.
nilai VIF juga menunjukkan hal yang
Pengujian multikolinearitas
sama, tidak ada satu variabel bebas yang
dalam penelitian ini bertujuan untuk
9. memiliki nilai VIF > 10. Berarti tidak Dari hasil uji t terhadap hipotesis
terdapat multikolinearitas antar variabel pertama (regresi korelasi teknologi dan
bebas dalam regresi. sistem informasi terhadap kinerja
Pengujian heterokedastisitas manajemen) diperoleh hasil regresi
bertujuan untuk mengetahui apakah Y = 0,923 + 0,513 X1
dalam model regresi terjadi ketidak Dari hasil uji t terhadap hipotesis kedua
samaan varian dari residual pengamatan (regresi korelasi Sistem Manajemen
ke pengamatan yang lain dengan dasar Mutu terhadap kinerja manajemen)
pengambilan keputusan. diperoleh hasil regresi
• Jika ada pola tertentu, seperti titik- Y = 2,900 + 0,428 X2
titik yang ada membentuk pola Dari hasil uji t terhadap hipotesis ketiga
tertentu yang teratur (bergelombang, (regresi korelasi Budaya Organisasi
melebar kemudian menyempit) maka terhadap kinerja manajemen) diperoleh
telah terjadi heteroskedastisitas. hasil regresi
Jika tidak ada pola yang jelas Y = 26,134 + 0,334 X3
serta titik-titik menyebar di atas dan di Sedangkan hasil uji F, untuk melihat
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka korelasi secara bersama dari ketiga
tidak terjadi heteroskedastisitas. variabel bebas (X1, X2, dan X3)
terhadap kinerja manajemen diperoleh
hasil
Y=2,089+0,109X1+0,357X2+0,699X3
Persamaan di atas menunjukkan
bahwa kinerja manajemen akan bernilai
konstan sebesar 2,089 jika faktor-faktor
lain tetap atau tidak berubah. Variabel
teknologi dan sistem informasi yang
Dari hasil grafik scatterplot di atas
bernilai positif menunjukkan hubungan
terlihat titik-titik menyebar secara acak
teknologi dan sistem informasi terhadap
serta tersebar baik di atas maupun di
kinerja manajemen positif berbanding
bawah pada sumbu Y. Hal ini berarti
lurus sehingga kenaikan pada teknologi
tidak terjadi heterkedastisitas pada
dan sistem informasi menyebabkan
model regresi.
naiknya kinerja manajemen.
10. Variabel sistem manajemen mutu Organisasi secara secara
yang bernilai positif menunjukkan bersama-sama berpengaruh
hubungan sistem manajemen mutu signifikan terhadap Kinerja
terhadap kinerja manajemen positif Manajemen.
berbanding lurus sehingga kenaikan pada Berdasarkan keterbatasan yang
sistem manajemen mutu menyebabkan dihadapi maka dapat
naiknya kinerja manajemen. direkomendasikan beberapa saran
Variabel budaya organisasi yang yang berguna bagi penelitian
bernilai positif menunjukkan hubungan selanjutnya, yaitu :
budaya organisasi terhadap kinerja
a. Mengingat besarnya
manajemen positif berbanding lurus
pengaruh dari masing-masing
sehingga kenaikan pada sistem
variabel baik secara parsial
manajemen mutu menyebabkan naiknya
(sendiri-sendiri) maupun
kinerja manajemen.
simultan (bersama-sama)
dapat dikatakan besarnya
KESIMPULAN DAN SARAN pengaruh variabel-variabel
Berdasarkan perumusan masalah
independen sudah cukup kuat
di bab sebelumnya, maka dapat
terhadap variabel kinerja
disimpulkan bahwa :
manajemen, namun penulis
1. Penggunaan Teknologi dan menyarankan untuk
Sistem Informasi secara menggunakan (memasukkan)
signifikan berpengaruh terhadap variabel tambahan lainnya
Kinerja Manajemen. untuk memprediksi kinerja
2. Sistem Manajemen Mutu secara manajemen. Contoh variabel-
signifikan berpengaruh terhadap variabel lain yang bisa
Kinerja Manajemen. digunakan (dimasukkan)
3. Budaya Organisasi secara yaitu: pelaksanaan pelatihan
signifikan berpengaruh terhadap dan pengembangan,
Kinerja Manajemen. komunikasi, atau pemberian
4. Penggunaan Teknologi dan insentif.
Sistem Informasi, Sistem b. Penelitian selanjutnya
Manajemen Mutu, dan Budaya sebaiknya menggunakan
11. responden selain para dosen, Technology, Complementarities,
karyawan dan direktur pada and Three Measures of
lingkup Akademi Sekretari Organizational Performance :
dan Manajemen Don Bosco, Empirical Evidence from Spain,
juga alumni dan user University of Zaragoza- Spain.
(pengguna lulusan) serta • Gibson, Donnely and Ivancevich
pemilik (Yayasan Panca (1996), Manajemen
Dharma). (terjemahan). Edisi Kesembilan,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA • Henry Christianto, Riri Satria,
• Amirullah dan Rindyah (2001), Yudho Giri Sucahyo (2007),
Pengantar Manajemen, Edisi Pengaruh Implementasi Sistem
pertama, catatan 1, Malang, Informasi / Teknologi Informasi
Universitas Malang Press. Terhadap Kinerja Operasional
• Ataay (2006), Information Perusahaan. Study kasus pada
Technology Bussiness Value : perusahaan jasa pengiriman,
Effects of IT Usage On Labor Fakultas Ilmu Komputer,
Productivity, Journal Proceeding Universitas Indonesia.
of World Academy of Science, • Indrajit, Richardus Eko (2000),
Engineering and Technology Pengantar Konsep Dasar
volume 21 May 2007. Manajemen Sistem Informasi dan
• Callon, Jack D. (1996), TeknologiIinformasi, PT.
Competitive Advantage Through Elexmedia Computindo Jakarta.
Information Technology. • Indriantoro, Nur dan Bambang
McGraw-Hill International Supomo (1999), Metodologi
Editions, Amerika Penelitian. Edisi Pertama, BPEF
Serikat.Ghozali, Imam (2004), Yogyakarta.
Aplikasi Analisis Multivariate • Kottler, Philip (2000), Marketing
denganProgram SPSS, management, The millennium
Universitas Diponegoro. edition, Prentice Hall Inc, New
• Gargallo Ana, Castel, Carmen Jersey.
Galve-Gorriz (2007), Information
12. • Koontz, Harold; Cryl O’Donnell; • Sarwono, Jonathan (2006),
and Heinz Wihrich (1982), Analisis Data dan Penelitian
Management. 7th Edition. New Menggunakan SPSS, Penerbit
York : McGraw-Hill Book Andy.
Company, Amerika Serikat,.
• Schein, Ernest H. (2002),
• MF. Junaedi Shellyana, Ana
Organizational Cultural and
Purwaningsih (2008), Pengaruh nd
Leadership, 2 Edition, Prentice
Otomatisasi Sistem Informasi
Hall Inc, New Jersey.
dan Penguasaan Teknologi
• Schemerhon, John R. (1996),
Terhadap Pemberdayaan SDM
Management. 5th Edition.
dan Kesesuaian Tugas Teknologi
Prentice Hall Inc, Amerika
Sebagai Pemoderasi, Fakultas
Serikat.
Ekonomi, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta. • Stoner, James A.F.R., Edward
• Nasution S. (2003), Metode Freeman, and Daniel R. Gilbert,
Research (Penelitian Ilmiah), Jr. (1995) Management, 6th
Bumi Aksara, Jakarta. Edition. Prentice Hall, Inc, New
• O`Brien, James A. (2003), York.
Introduction to Information • Sulaiman, Wahid (2004), Analisis
th
Systems. 11 edition. The Regresi Menggunakan SPSS,
Mcgraw-Hill Companies, Contoh Kasus dan
Amerika Serikat,. Pemecahannya, Penerbit Andi.
• Randolph, Allan W. and Richard • Supranto, J. (1992), Statistik
S. Blackburn (1989), Teori dan Aplikasi, Jilid II,
Management and Organizational Erlangga, Jakarta.
Behavior. McGraw-Hill Book
• Umar, Husein (2008), Desain
Company, Amerika Serikat,.
Penelitian MSDM dan Perilaku
• Ranupandojo, Heidjrachman
Karyawan, Paradigma
(1996), Manajemen : Dasar-
Positivistic dan Berbasis
dasar. Edisi Revisi. UPP-AMP
Pemecahan Masalah, Rajawali
YKPN, Yogyakarta.
Pers.