1. IAD (FISIKA) Dosen: D.N. Zohari, M.Pd SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES BTH) TASIKMALAYA Jl. Cilolohan No.36 (0265) 327225 Tasikmalaya
2. StandarKompetensi: Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat menganalisis konsep Biooptik dan pemanfaatannya pada dunia kedokteran Kompetensi Dasar: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat: Menjelaskan dasar pemikiran antara optik fisis dan optik geometri Mengidentifikasi sinar istimewa pada lensa Menjelaskan sifat dualisme gelombang partikel cahaya Mengjelaskan cacat mata Membedakan kelainan kelainan optik Menjelaskan prinsip kerja 3 buah mikroskop Indikator: Mengidentifikasi sifat sifat cahaya secara umum Menurunkan persamaan Gauss Mengidentifikasi sifat cahaya sebagai gelombang Mengidentifikasi sifat gelombang sebagai cahaya Menjelaskan struktur mata Mengidentifikasi cacat mata yang disebabkan akomodasi mata Mengidentifikasi komponen pada 3 buah jenis mikroskop
3. V. BIOOPTIK Mata mengeluarkan sinar penglihatan Plato & Euclides Penentang Plato, tidak ada penglihatan di ruang gelap Teori Cahaya Aristoteles Al Hazn Benda memantulkan cahaya Newton Cahaya adalah Partikel Huygen Cahaya adalah Gelombang Broglie Cahaya adalah Partikel juga Gelombang Maxwell Cahaya adalah Gelombang Elektromagnetik
4. A. OPTIKA GEOMETRI Persamaan Gauss Karena S=x+f dan S’=x’+f sehingga y Y’ X (s-f) (s’-f)=f2 ss’-f (s+s’)-f2=f2 ss’=f(s+s’) :ss’f Jadi : X’ Lensa tipis adalah lensa yang tebalnya <<< f okus
6. 2. Kesesatan Lensa a. Aberasi Sferis Sinar Paraksial membentuk bayangan di P. Sinar Tak Paraksial (pinggir lensa) Membentuk bayangan di P’ Jika dipasang layar akan membentuk lingkaran P P’ b. Koma Terbentuk pada sumber berbentuk titik Yang tidak terletak pada sumbu lensa Bayangan seperti koma
7. c. Astigmatisma Dua sumber yang tegak lurus tidak membentuk Bayangan di tempat sama. Penampang kerucut sinar biasdari lensa berawal elips dan menjadi Garis lurus mendatar bentuk lingkaran Garis vertikal elips Pada sumbu letak bayangan berimpit di luar sumbu terpisah d. Distorsi Variasi perbesaran di luar sumbu membentuk bayangan tajam tetapi cacat
8. e. Aberasi Kromatik Prinsip dasar terjadinya aberasi kromatik dikarenakan fokus lensa berbeda beda Untuk tiap warna. Akibatnya bayangan Yang terbentuk akan tampak berbagai Jarak dari lensa. Cara menghilangkan aberasi kromatik Adalah dengan gabungan lensa
9. 3. MATA Titik Jauh : jarak terjauh yang masih dapat dilihat, untuk mata normal Titik dekat jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan akomodasi maks Lensa kristalin mengatur pembiasaan Selaput depan lensa ( iris) warna mata. Rodopsin (di retina) penyerap cahaya. Povea centralis (bintik kuning)menghasilkan penglihatan yang diatur oleh otot lensa. Pengaturan fokus ( daya akomodasi) lensa dan cairan di belakang kornea.
10. 4. CACAT MATA a. Myopia (Rabun Jauh) Lensa cenderung menebal Titik jauh berhingga Misal untuk mata dengan titik jauh 1 m maka agar normal menggunakan lensa
11. b. Hypermatropia (Rabun Dekat) Lensa cenderung memipih Titik jauh tak hingga Titik Dekat >25 cm S’= -PP Misal untuk mata dengan titik dekat 2 m maka agar dapat membaca normal pada jarak 25 cm memerlukan lensa c. Presbiop Gabungan dari cacat mata hypermetrop dan myop ditolong dengan lensa ganda d. Astigmatisma Tiakbisamelihatgaris horizontal danvertikaldengantegassecaraserentak Ditolongdenganlensasilindris