SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
Descargar para leer sin conexión
MIKRO                Fungsi Linier pada
                         Penerapan Ekonomi
Fungsi Penawaran dan Pemintaan, Pengaruh Pajak Spesifik
Terhadap Keseimbangan Pasar, Pengaruh Pajak Proporsional
Terhadap Keseimbangan Pasar, Pengaruh Subsidi Terhadap
Keseimbangan Pasar, Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam
Barang, Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan, Keuntungan-
Kerugian-Pulang Pokok, Fungsi Anggaran

Fungsi Konsumsi-Tabungan dan Angka Pengganda,
Pendapatan Disposibel, Fungsi Pajak, Fungsi Investasi, Fungsi
Impor, Pendapatan Nasional, Analisis IS-LM


       MAKRO
                                       Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Fungsi Permintaan & Penawaran
  Fungsi Permintaan (Demand):
  Yaitu menghubungkan variabel harga dan
  variabel jumlah (barang/jasa) yang diminta.
  Fungsi Penawaran (Supply):
  Yaitu menghubungkan variabel harga dan
  variabel jumlah (barang/jasa) yang
  ditawarkan.


                            Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Bentuk Fungsi Umum
       Permintaan & Penawaran
         Hukum Permintaan:           P
Apabila harga naik maka permintaan
barang akan menurun, dan
sebaliknya.
                                                                                     Q
                                                   Permintaan

                                         P
         Hukum Penawaran:
Apabila harga naik maka penawaran
barang akan naik dan sebaliknya.
                                                                                     Q
                                                    Penawaran


                                         Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Keseimbangan Pasar
      Equilibrium (EQ)
                               Apabila jumlah barang yang
P                              diminta di pasar tersebut sama
               P=3+0,5Q        dengan jumlah barang yang
                               diminta, dimana Qd=Qs
                               Sehingga:
                               Q =-6+2P
7          E                   Q =15-P, maka:
                               15-P     = -6+2P
                  P=15-Q         21     = 3P
                                 Pe     = 7

       8                       Pe = 15-Q --- “Permintaan”
                           Q
                               Qe = 8


                                   Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
EQ Sesudah                Yang dimaksud Pajak Spesifik adalah Pajak
                               yang dikenakan oleh pemerintah dalam ini
    Pajak Spesifik                  ada sebesar “x” rupiah perunit.


                                  Adanya pengenaan Pajak (t) misal
                P=3+0,5Q+3        sebesar 3 per unit maka akan
P
                                  memperngaruhi kurva
                P=3+0,5Q
       E’                         penawaran.
                                  Sehingga:
                                  Q = 3+ 0,5P + 3
            E                     Q = 6+ 0,5P
                                  Q = -12 + 2P, maka
                P=15-Q
                                  15 – P    = -12 + 2P
                                  27        = 3P
                                  Pe’       = 9
                           Q
                                  Qe’ = 15 - P --- “Permintaan”
                                  Qe’ = 15- 9 = 6
                                        Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
EQ Sesudah                 Pajak Proporsional adalah Pajak
                              yang dikenakan oleh pemerintah
                               dalam ini ada sebesar “%” dari
Pajak Proporsional                     harga perunit.

                             Adanya pengenaan Pajak (t) misal
                             sebesar 25%=0,25 maka akan
P
                             memperngaruhi kurva
              P=3+0,5Q
                             penawaran.
     E’                      Sehingga:
                             P       = 3+0,5PQ+0,25P
                             P-0,75P = 3+0,5Q
                             0,75P = 3+0,5Q
          E   P=15-Q         Q       = -6+1,5P, maka:

                             15-P         =3+1,5P
                             21           =2,5P, Pe’= 8,4
                         Q
                             Qe’ = 15 - P --- “Permintaan”
                             Qe’ = 15- 8,4 = 6,6
                                    Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Pengaruh Subsisidi                       P           = 3+0,5PQ+-1,5
        Kepada Equilibrium                       P
                                                 2P
                                                             = 1,5+0,5Q
                                                             = 3+ Q
    P                       P=3+0,5Q             Q           = -3+2P, maka:

               E                                 15-P        =-3+2P
                                                 18          =3P, Pe’= 6
7                         E’
6
                                                 Qe’ = 15 - P --- “Permintaan”
                            P=15-Q               Qe’ = 15- 6 = 9
                                         Q
                                                 Subsidi yang dinikmati konsumen:
              89                                 sk = Pe-Pe’ = 7-6=1, maka 6/9=67%
 Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari     Subsidi yang dinikmati produsen
   pajak, Subsisdi dapat bersifat spesifik dan   sp = s-sk = 1,5-1=0,5, maka 0.5/1.5-
     proporsional. Dengan adanya subsidi,        =33,3%
produsen merasa biaya produksi menjadi lebih     Subsidi yang dibayar pemerintah:
   murah (dan konsumen?), sehingga harga         sp = Qs’x∑s = 9x1,5=13,5 (semua
    keseimbangan yang tercipta juga akan         barang terjual x total subsisidi)
                    bergeser.
                                                        Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Keseimbangan Pasar pada
    Dua Macam Barang
Qd = a – bP , merupakan bentuk linier/
persamaan dari yang lazim terjadi, akan tetapi
didalam kelanjutannya akan terdapat banyak
sekali ditemukan anomali. Fungsi akan
termodifikasi, contoh: bilamana barang
tersebut memiliki barang pengganti
(subsitutif-subsitutive) dan pelengkap
(komplementer-complementer)

                             Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Kasus Keseimbangan Pasar
    pada Dua Macam Barang
Qdx=   Jumlah Permintaan Barang X
Qdy=   Jumlah Permintaan Barang Y   1 dan 2:
Px =   Harga x per unit             10Px-6Px=16 1x
Py =   Harga y per unit             4Py-10Py=-12 2x
                                           10Px-2Px                  = 16
Keseimbangan Pasar barang X:
                                           4Py-25y                   =-24
       Qdx=Qsx
                                           25Py                      = 46
10-Px+2Py=-6+6Px
                                           Py                        = 2
 10Px-6Px=16 …………. (1)
Keseimbangan Pasar barang Y:
     Qdy=Qsy
9-3Py+4Py=-3+7Py
4Py-10Py = -12 ……….…(2)
                                         Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Keseimbangan Pasar pada Dua
      Macam Barang

Kemudian Qx dan Qy dapat dihitung dengan
memasukkan nilai Px dan Py yang telah
dimasukkan ke dalam persamaan permintaan
atau penawaranya. (Py=Px=2)
Qsy = -6+6P = 6
Qsy = -3+7P = 11


                          Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Fungsi Biaya dan
         Fungsi Penerimaan
Kebanyakan Perusahaan mengelompokkan
Total Biaya (TC) equal Biaya Tetap (Fixed Cost)
& Biaya Variabel (Variable Cost).
            TC = FC+VC

Penentuan Laba:
         π     = R-TC
               = (PxQ)-TC
                               Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Fungsi Biaya dan
                  Fungsi Penerimaan
C, R, π                                    Dik           : C=200+100Q
                                      R                    R=200Q
                                           Dit           : BEP, bila Q=300
60.000                                     Jawab:
          10,000                      C
                                                 π = R-C
50.000
                                                 0 = R-C
40.000                                        200Q = 20.000+100Q
                          BEP         VC         Q = 200

20.000                                FC   Bila Q= 300, maka
                                           R = 200(300)= 60.000

                                           C = 20.000 + 100(300)
            100     200         300   Q      = 50.000

                                           Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Fungsi Biaya Anggaran
Dalam Ekonomi Mikro, terdapat dua teori yang
membahas fungsi anggaran yaitu teori
produksi dan teori konsumsi. Teori Produksi
mencerminkan dua input atau lebih (gambar
anggaran seperti ini disebut isocost).
Teori Konsumsi mencerminkan dua output
atau lebih batas maksimum berkenaan dengan
jumlah pendapatannya (gambar anggaran
seperti ini disebut budgetline).
                            Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Fungsi Biaya Anggaran
                         M = x.Px + y.Py

  Pada TEORI PRODUKSI     Pada TEORI KONSUMSI
M : Jumlah dana produsen M : Jumlah dana Konsumsi
x    :   Jumlah masukan X        x    :   Jumlah keluaran X
y    :   Jumlah masukan Y        y    :   Jumlah keluaran Y
Px   :   Harga unit X per unit   Px   :   Harga unit X per unit
Py   :   Harga unit Y per unit   Py   :   Harga unit Y per unit


                                           Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Kasus Fungsi Anggaran
Bentuklah persamaan anggaran seorang konsumen untuk barang X dan
barang Y, apabila pendapatan yang disediakannya sebesar Rp 100,000,-
sedangkan harga barang Y dan X masing-masing Rp 500,- dan Rp 1,000,- per
unit. Jika semua pendapatan diasumsikan semuanya dibelanjakan barang X ,
berapa berapa banyak jumlahnya? Berapa unit Y dapat dibeli bila ia hanya
membeli 100 unit X


      M = xPx + yP                      Jika  x   =100, maka:
100,000 = x(500) + y(1,000)                  M    = xPx +x yPy
100,000 = 500x + 1,000y                 100,000   = 100(500) + y(1,000)
Jika y=0, maka jumlah barang X:         100,000   = 50,000 + 1,000y
500x      =100,000 - + 1,000(0)          1,000y   = 50,000
x         =100,000 : 500                      y   = 50,000 ; 1,000
          = 200 unit                              = 50 unit

                                               Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
Kasus Fungsi Anggaran
     M/Py

 y
100
                              M = xPx +yPy
                         100,000= 500x + 1,000y


50                 (100,50)




                                                       M/Px
             100                200          x



                                Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modalpudle27
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbukarusdiman1
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)M Abdul Aziz
 
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarModul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarBahri D'ojanzz
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnispenerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnismaulana wahid
 
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiNailul Hasibuan
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatYesica Adicondro
 

La actualidad más candente (20)

Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
 
Keuntungan maksimum
Keuntungan maksimumKeuntungan maksimum
Keuntungan maksimum
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
J002419394
J002419394J002419394
J002419394
 
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarModul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
 
4 penerimaan total dan fungsi produksi
4 penerimaan total dan fungsi produksi4 penerimaan total dan fungsi produksi
4 penerimaan total dan fungsi produksi
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)
 
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnispenerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
 
Surplus Produsen dan Surplus Konsumen
Surplus Produsen dan Surplus KonsumenSurplus Produsen dan Surplus Konsumen
Surplus Produsen dan Surplus Konsumen
 
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
 

Similar a Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)

Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptxPertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptxFauziahNurHutauruk
 
Penerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierPenerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierloloping
 
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docxFungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docxsultansahrir1
 
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptxMentariClara1
 
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)Wulan_Ari_K
 
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptPersentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptWulan Ari Kristanti
 
Matematika bisnis3
Matematika bisnis3Matematika bisnis3
Matematika bisnis3Amri Sandy
 
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptxKELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptxYuripeAutority
 
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptnov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptTeguhTWIN
 
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptPertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptFauziahNurHutauruk
 
Fungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomiFungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomiArizky16
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiYulistiaDevi
 
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptAPLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptCahyonoBudi3
 

Similar a Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro) (15)

Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
 
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptxPertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
 
Penerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierPenerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linier
 
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docxFungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
 
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
 
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
 
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptPersentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
 
Matematika bisnis3
Matematika bisnis3Matematika bisnis3
Matematika bisnis3
 
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptxKELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptx
 
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptnov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
 
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptPertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
 
Fungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomiFungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomi
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
 
Latihan soal
Latihan soalLatihan soal
Latihan soal
 
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptAPLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
 

Más de WEST NUSA TENGGARA

Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfBahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT DaerahBuku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT DaerahWEST NUSA TENGGARA
 
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab SumbawaTata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab SumbawaWEST NUSA TENGGARA
 
05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasian05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasianWEST NUSA TENGGARA
 
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuanWEST NUSA TENGGARA
 
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaanWEST NUSA TENGGARA
 
02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teori02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teoriWEST NUSA TENGGARA
 
01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertian01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertianWEST NUSA TENGGARA
 
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p214. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2WEST NUSA TENGGARA
 
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaanKebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaanWEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71WEST NUSA TENGGARA
 

Más de WEST NUSA TENGGARA (20)

Kewenangan Pemerintah.pdf
Kewenangan Pemerintah.pdfKewenangan Pemerintah.pdf
Kewenangan Pemerintah.pdf
 
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
 
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfBahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
 
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT DaerahBuku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
 
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab SumbawaTata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
 
Perda PBB P2 Kab Sumbawa
Perda PBB P2 Kab SumbawaPerda PBB P2 Kab Sumbawa
Perda PBB P2 Kab Sumbawa
 
05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasian05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasian
 
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan
 
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
 
02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teori02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teori
 
01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertian01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertian
 
Pidana Pajak Daerah
Pidana Pajak DaerahPidana Pajak Daerah
Pidana Pajak Daerah
 
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p214. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
 
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaanKebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
 
Analisis Standar Belanja
Analisis Standar BelanjaAnalisis Standar Belanja
Analisis Standar Belanja
 
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
 
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
 
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
 
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
 
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
 

Último

7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 

Último (20)

7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 

Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)

  • 1. MIKRO Fungsi Linier pada Penerapan Ekonomi Fungsi Penawaran dan Pemintaan, Pengaruh Pajak Spesifik Terhadap Keseimbangan Pasar, Pengaruh Pajak Proporsional Terhadap Keseimbangan Pasar, Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar, Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang, Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan, Keuntungan- Kerugian-Pulang Pokok, Fungsi Anggaran Fungsi Konsumsi-Tabungan dan Angka Pengganda, Pendapatan Disposibel, Fungsi Pajak, Fungsi Investasi, Fungsi Impor, Pendapatan Nasional, Analisis IS-LM MAKRO Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 2. Fungsi Permintaan & Penawaran Fungsi Permintaan (Demand): Yaitu menghubungkan variabel harga dan variabel jumlah (barang/jasa) yang diminta. Fungsi Penawaran (Supply): Yaitu menghubungkan variabel harga dan variabel jumlah (barang/jasa) yang ditawarkan. Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 3. Bentuk Fungsi Umum Permintaan & Penawaran Hukum Permintaan: P Apabila harga naik maka permintaan barang akan menurun, dan sebaliknya. Q Permintaan P Hukum Penawaran: Apabila harga naik maka penawaran barang akan naik dan sebaliknya. Q Penawaran Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 4. Keseimbangan Pasar Equilibrium (EQ) Apabila jumlah barang yang P diminta di pasar tersebut sama P=3+0,5Q dengan jumlah barang yang diminta, dimana Qd=Qs Sehingga: Q =-6+2P 7 E Q =15-P, maka: 15-P = -6+2P P=15-Q 21 = 3P Pe = 7 8 Pe = 15-Q --- “Permintaan” Q Qe = 8 Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 5. EQ Sesudah Yang dimaksud Pajak Spesifik adalah Pajak yang dikenakan oleh pemerintah dalam ini Pajak Spesifik ada sebesar “x” rupiah perunit. Adanya pengenaan Pajak (t) misal P=3+0,5Q+3 sebesar 3 per unit maka akan P memperngaruhi kurva P=3+0,5Q E’ penawaran. Sehingga: Q = 3+ 0,5P + 3 E Q = 6+ 0,5P Q = -12 + 2P, maka P=15-Q 15 – P = -12 + 2P 27 = 3P Pe’ = 9 Q Qe’ = 15 - P --- “Permintaan” Qe’ = 15- 9 = 6 Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 6. EQ Sesudah Pajak Proporsional adalah Pajak yang dikenakan oleh pemerintah dalam ini ada sebesar “%” dari Pajak Proporsional harga perunit. Adanya pengenaan Pajak (t) misal sebesar 25%=0,25 maka akan P memperngaruhi kurva P=3+0,5Q penawaran. E’ Sehingga: P = 3+0,5PQ+0,25P P-0,75P = 3+0,5Q 0,75P = 3+0,5Q E P=15-Q Q = -6+1,5P, maka: 15-P =3+1,5P 21 =2,5P, Pe’= 8,4 Q Qe’ = 15 - P --- “Permintaan” Qe’ = 15- 8,4 = 6,6 Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 7. Pengaruh Subsisidi P = 3+0,5PQ+-1,5 Kepada Equilibrium P 2P = 1,5+0,5Q = 3+ Q P P=3+0,5Q Q = -3+2P, maka: E 15-P =-3+2P 18 =3P, Pe’= 6 7 E’ 6 Qe’ = 15 - P --- “Permintaan” P=15-Q Qe’ = 15- 6 = 9 Q Subsidi yang dinikmati konsumen: 89 sk = Pe-Pe’ = 7-6=1, maka 6/9=67% Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari Subsidi yang dinikmati produsen pajak, Subsisdi dapat bersifat spesifik dan sp = s-sk = 1,5-1=0,5, maka 0.5/1.5- proporsional. Dengan adanya subsidi, =33,3% produsen merasa biaya produksi menjadi lebih Subsidi yang dibayar pemerintah: murah (dan konsumen?), sehingga harga sp = Qs’x∑s = 9x1,5=13,5 (semua keseimbangan yang tercipta juga akan barang terjual x total subsisidi) bergeser. Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 8. Keseimbangan Pasar pada Dua Macam Barang Qd = a – bP , merupakan bentuk linier/ persamaan dari yang lazim terjadi, akan tetapi didalam kelanjutannya akan terdapat banyak sekali ditemukan anomali. Fungsi akan termodifikasi, contoh: bilamana barang tersebut memiliki barang pengganti (subsitutif-subsitutive) dan pelengkap (komplementer-complementer) Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 9. Kasus Keseimbangan Pasar pada Dua Macam Barang Qdx= Jumlah Permintaan Barang X Qdy= Jumlah Permintaan Barang Y 1 dan 2: Px = Harga x per unit 10Px-6Px=16 1x Py = Harga y per unit 4Py-10Py=-12 2x 10Px-2Px = 16 Keseimbangan Pasar barang X: 4Py-25y =-24 Qdx=Qsx 25Py = 46 10-Px+2Py=-6+6Px Py = 2 10Px-6Px=16 …………. (1) Keseimbangan Pasar barang Y: Qdy=Qsy 9-3Py+4Py=-3+7Py 4Py-10Py = -12 ……….…(2) Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 10. Keseimbangan Pasar pada Dua Macam Barang Kemudian Qx dan Qy dapat dihitung dengan memasukkan nilai Px dan Py yang telah dimasukkan ke dalam persamaan permintaan atau penawaranya. (Py=Px=2) Qsy = -6+6P = 6 Qsy = -3+7P = 11 Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 11. Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan Kebanyakan Perusahaan mengelompokkan Total Biaya (TC) equal Biaya Tetap (Fixed Cost) & Biaya Variabel (Variable Cost). TC = FC+VC Penentuan Laba: π = R-TC = (PxQ)-TC Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 12. Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan C, R, π Dik : C=200+100Q R R=200Q Dit : BEP, bila Q=300 60.000 Jawab: 10,000 C π = R-C 50.000 0 = R-C 40.000 200Q = 20.000+100Q BEP VC Q = 200 20.000 FC Bila Q= 300, maka R = 200(300)= 60.000 C = 20.000 + 100(300) 100 200 300 Q = 50.000 Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 13. Fungsi Biaya Anggaran Dalam Ekonomi Mikro, terdapat dua teori yang membahas fungsi anggaran yaitu teori produksi dan teori konsumsi. Teori Produksi mencerminkan dua input atau lebih (gambar anggaran seperti ini disebut isocost). Teori Konsumsi mencerminkan dua output atau lebih batas maksimum berkenaan dengan jumlah pendapatannya (gambar anggaran seperti ini disebut budgetline). Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 14. Fungsi Biaya Anggaran M = x.Px + y.Py Pada TEORI PRODUKSI Pada TEORI KONSUMSI M : Jumlah dana produsen M : Jumlah dana Konsumsi x : Jumlah masukan X x : Jumlah keluaran X y : Jumlah masukan Y y : Jumlah keluaran Y Px : Harga unit X per unit Px : Harga unit X per unit Py : Harga unit Y per unit Py : Harga unit Y per unit Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 15. Kasus Fungsi Anggaran Bentuklah persamaan anggaran seorang konsumen untuk barang X dan barang Y, apabila pendapatan yang disediakannya sebesar Rp 100,000,- sedangkan harga barang Y dan X masing-masing Rp 500,- dan Rp 1,000,- per unit. Jika semua pendapatan diasumsikan semuanya dibelanjakan barang X , berapa berapa banyak jumlahnya? Berapa unit Y dapat dibeli bila ia hanya membeli 100 unit X M = xPx + yP Jika x =100, maka: 100,000 = x(500) + y(1,000) M = xPx +x yPy 100,000 = 500x + 1,000y 100,000 = 100(500) + y(1,000) Jika y=0, maka jumlah barang X: 100,000 = 50,000 + 1,000y 500x =100,000 - + 1,000(0) 1,000y = 50,000 x =100,000 : 500 y = 50,000 ; 1,000 = 200 unit = 50 unit Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  • 16. Kasus Fungsi Anggaran M/Py y 100 M = xPx +yPy 100,000= 500x + 1,000y 50 (100,50) M/Px 100 200 x Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com