Dokumen tersebut membahas tentang rancang kota yang baik dengan menekankan pada 3 poin utama:
1) Kota harus terbaca dan jelas strukturnya untuk memudahkan navigasi
2) Kota harus berkelanjutan dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan ramah lingkungan
3) Kota harus mampu mengekspresikan kearifan lokal dalam pengembangannya
2. 22
Pengantar
Rancang Kota yg baik
1. Dasar suatu kota adalah aktivitas yang beragam
2. Bangunan (dan ruang yang dibentuknya) merupakan elemen
pertumbuhan kota
3. Pertumbuhan (pembangunan) kota yang baru harus memahami
konteks yang ada (yang dibentuk konstruksi lama)
4. Tujuan utama urban design adalah membentuk ruang terbuka
publik termasuk ruang jalan yang memiliki makna
5. Jalan harus mengakomodasi beragam bentuk pergerakan dan
meningkatkan aktivitas pejalan kaki dan pergerakan
6. Sistem transportasi harus rasional
7. Urban places harus beragam untuk meningkatkan aktivitas yang
terkait (perumahan, pertokoan, fasilitas umum)
8. Masyarakat harus berperan dalam membentuk urban setting
5. 55
Keterbacaan suatu Kota
(LegibilityofaCity)
[suatu karakter, dimana bagian-bagian kota dapat dikenali dan diorganisiasi
menjadi suatu pola yang jelas]
--------
Keterbacaan yang jelas merupakan prasyarat suatu kota yang menarik
--------
Strukturisasi dan Identifikasi lingkungan merupakan kemampuan penting
untuk semua pergerakan dalam menetapkan orientasi dan identifikasi
--------
Banyak tanda yang dapat digunakan al: warna, bentuk, gerakan, suara, bau,
gravity – dapat membentuk ‘senseofaplace’
--------
Citra merupakan produk sensasi saat ini dan juga memori pengalaman masa
lalu
--------
8. 88
“Imageofthecity”
Apakah ImageoftheCity
Model kota yang Intangible
Bersifat personal
Didesain utk keperluan praktis dan tidak persis
Selalu berubah
Manfaat?
Membantu navigasi
Pedoman utk interaksi sosial
Mencegah perasaan kehilangan
Membuat desain kota yang nyaman
9. 99
Image of the City
Mengapa penting
Mental
map
Spatial
behavior
Bentuk
Kota
13. 1313
Mental Maps
Dikenal juga sebagai cognitive maps, mind maps, cognitive moodels atau
mental models
Merupakan:
Suatu jenis proses mental yang tersusun dari suatu rangkaian transformasi
psikologi,
yang mana seorang individu mampu
memperoleh, mengklasifikasikan, menyimpan, dan mengurai informasi
tentang lokasi relatif dan atribut dari
fenomena setiap hari atau metafora lingkungan spasial
Suatu metoda yang digunakan untuk mengkonstruksikan dan
mengakumulasi informasi dan pemahaman spasial
Manfaat dalam Urban Design
Memvisualisasikan dan mendesain elemen-elemen kota sesuai persepsi
masyarakat/ pengguna
17. 1717
Faktor Urban Experience
Mengapa terdapat perbedaan antar individu
Urban
Experience
Urban
Experience
UsiaUsia Akses thd
Transportasi
Akses thd
Transportasi Waktu LuangWaktu Luang Tkt Ketakutan/
Keberanian
Tkt Ketakutan/
Keberanian
PendapatanPendapatan
Mata
Pencaharian
Mata
Pencaharian
PendidikanPendidikan
PendapatanPendapatan
Mata
Pencaharian
Mata
Pencaharian
Suku/ RasSuku/ Ras
Lokasi
Rumah
Lokasi
Rumah
Jenis
Kelamin
Jenis
Kelamin
Fisik
Bangunan
Fisik
Bangunan
UsiaUsia
SikapSikap
Korban
Kekerasan
Korban
Kekerasan
20. 2020
Neotraditional Development
Suatu strategi desain yang mendorong masy untuk lebih memilih
berjalan kaki, naik sepeda atau naik angkutan umum dibandingkan
naik mobil pribadi
Kriteria
Guna lahan campuran antara perumahan, perdagangan, jasa dan
faasilitas umum dalam area yang kompak
Keseimbangan antara ruang privat dan publik untuk
meningkatkan identitas dan nilai kawasan
Membentuk masyarakat yang guyub, mendorong walkability dan
meningkatkan kenyamanan
Penggunaan pola kota dan kawasan tradisional sebagai model
masa depan
26. 2626
TIPE PERMUKIMAN
Permukiman Tradisional Planned Unit Developments
(PUD)
Hibrid (Campuran)
Sumber : Ewing dan Cervero dalam Mitra, Raktim (2007)
Neotraditional Development
29. 2929
NEW URBANISM
Gerakan Urban Design yang mempromosikan lingkungan
walkability disekitar perumahan dan tempat kerja
Merupakan perluasan konsep smart growth
30. 3030
NEW URBANISM
Skala REGIONAL
Membatasi area terbangun
dengan batas geografis
Hubungan terbatas antara
ruang kota dan hinterlandnya
Pola ruang kota harus memiliki
batas yang jelas
Pengembangan kearah dalam
dibandingkan eksnpansi
melewati pinggir kota
Penggunaan instrumen insentif
dan desinsentif untuk
menghindari kerusakan
kawasan non budidaya
Kerjasama antar pemda untuk
menghindari kompetisi yang
destruktif
31. 3131
NEW URBANISM
Skala KAWASAN
Kawasan harus kompak,
pedestrian yang nyaman dan
guna lahan campuran
Keragaman jenis perumahan shg
membentuk diversifikasi
Fasilitas umum, sosial dan
ekonomi harus menyatu dengan
perumahan
Penyediaan angkutan sebagai
pilihan alternatif kend pribadi
32. 3232
NEW URBANISM
Skala BLOK
Desain bangunan yang menyatu
dengan lingkungan
Desain bangunan dan lansekap
memiliki kearifan lokal (iklim,
topografi,sejarah dan budaya
Pengembangan failitas
kendaraan bermotor
mengakomodasi jalur
pedestrian yang nyaman
Jalan harus aman dan menjadi
ruang interaksi sosial
33. 3333
Walkability
Jalan yang memiliki jalur pedestrian yang
nyaman
Konektivitas
Jaringan jalan terintegrasi
Guna Lahan Campuran dan Keragaman
Perumahan-Perdagangan’
Usia, pendapatan dan ras
Keragaman jenis perumahan
Desain bangunan dan lansekap yang baik
Prinsip New Urbanism
34. 3434
P R I N S I P
NEW URBANISM
Walkability:
Jalan yang memiliki jalur
pedestrian yang nyaman
Konektivitas
Jaringan jalan terintegrasi
Guna Lahan Campuran dan
Keragaman
Perumahan-Perdagangan’
Usia, pendapatan dan ras
Keragaman jenis perumahan
Desain bangunan dan lansekap
yang baik
35. 3535
Transit Oriented Development
Suatu area dengan guna lahan campuran perumahan dan komersial,
yang didesai memiliki aksesibilitas tinggi ke angkutan umum.
Suatu kawasan TOD memiliki pusat berupa transitstation atau transit
stop (halte/ stasiun kereta api, metro, trem atau bis) yang dikelilingi
oleh area terbangun yang relatif padat dan menyebar keluar semakin
rendah kepadatannya.
Area TOD umumnya berada dalam radius (400-800 m) dari transit
stop
38. 3838
Urban Containment
Tujuan menghambat ekspansi area terbangun suatu kota dan
mendorong perkembangan ke “inward”.
Mendorong kepadatan yang tinggi, tata guna lahan campuran,
transportasi umum, utilitas yang lebih efisien
Metode : Urban Growth Boundaries, Urban Limit Line, Green Line
40. 4040
Urban Containment
YorkYork Green Belt
West MidlandsWest Midlands Green Belt
Tyne and Wear, Durham and HexhamNorth East Green Belt
Stoke-on-TrentStoke-on-Trent Green Belt
South Yorkshire and West YorkshireSouth and West Yorkshire Green Belt
OxfordOxford Green Belt
Nottingham and DerbyNottingham and Derby Green Belt
Merseyside and Greater ManchesterNorth West Green Belt
Greater LondonMetropolitan Green Belt
Gloucester and CheltenhamGloucester and Cheltenham Green Belt
Dorset, Bournemouth and PooleSouth West Hampshire/South East Dorset Green Belt
CambridgeCambridge Green Belt
Burton upon Trent and SwadlincoteBurton upon Trent and Swadlincote Green Belt
Bristol and BathAvon Green Belt
Urban coreGreen belt
44. 4444
Compact City
Definisi compactcity menurut Burton (2000) dalam tulisannya
menekankan pada dimensi ‘kepadatan yang tinggi’.
Pendekatan compactcity adalah meningkatkan kawasan terbangun
dan kepadatan penduduk permukiman, mengintensifkan aktifitas
ekonomi, sosial dan budaya perkotaan, dan memanipulasi ukuran
kota, bentuk dan struktur perkotaan serta sistem permukiman dalam
rangka mencapai manfaat keberlanjutan lingkungan, sosial, dan
global, yang diperoleh dari pemusatan fungsi-fungsi perkotaan
(Jenks, 2000).
Ide kota kompak ini pada awalnya adalah sebuah respon dari
pembangunan kota acak (urbansprawldevelopment), seperti
ditunjukkan perbedaannya pada tabel 1.
45. 4545
Eco City
Eco-city direncanakan memiliki tujuan dalam penggunaan sumber daya
yang seminimal mungkin (minimalisasi input energi, air dan makanan)
serta memberikan dampak yang sekecil mungkin (output/ limbah
panas, polusi udara dan polusi air)
Kota harus mampu mendaur-ulang sumber-sumber daya tersebut.
50. 5050
Neotraditional
Development
• Kota berorientasi pedestrian dan tingkat kepadatan yg lebih
tinggi dibandandingkan lingkungan sekitarnya,
• Penggunaan lahan campuran (mix landuse)
• Kesempatan pengemudi dan pejalan kaki memiliki alternatif rute
untuk mencapai tujuan
• Istilah lain : New Urbanism, Transit Oriented Development,
Transit Village, Transit-friendly design
• (Audirac 1994, Berman 1996)
51. 5151
Urban
Containment
• Tujuan : Menghambat ekspansi area terbangun suatu kota
dan mendorong perkembangan ke dalam (inward)
• Mendorong kepadatan yang tinggi, guna lahan campuran,
transportasi umum, utilitas yang lebih efisien
• Metode : Urban Growth Boundaries, Urban Limit Line, Green
Line
• (Rodriguez 2006, Woo 2007))
52. 5252
Compact
City
• Bentuk kota yang kompak dengan rdiuas kota
yang kecil, kepadatan tinggi serta guna laham
campuran
• (Tsuei 1996, Burton 2000, Kaji 2004 , Holden 2005,
Neuman 2005)
53. 5353
Tipologi Kota Berkelanjutan
Eco
City
• Didominasi ruang terbuka hijau, dengan
keragaman ekologi dan kultural
• Cara : penerapan managemen lingkungan
• Istilah lain : Environmental City, Green
City, Sustainable City, Sustainable
Community
• (Kentworthy 2006)
55. 5555
Kepadatan
(Kenworthy 2006)
Keragaman
(Jacobs 2002)
TGL Campuran
(Jabareen 2006)
Kompaksi
(Acioly Jr & Claudio 2000)
Transportasi
Berkelanjutan (Handy, 2005).
Pasive Solar Design
(Moughtin dan Peter 2005)
Greening-Ecological
Design (Beatly 2000)
Didasarkan pada konsep
kelayakan ambang batas
variasi jenis perum, kepdtn
bang, ukuran rumah tangga,
usia, budaya & pendapatan
lhn campuran atau zonasi yg
heterogen
Kepadatan bang & aktivitas
Kesimbangan antara
kebutuhan akan aksesibilitas
dan kualitas lingkungan
Pengaturan bentuk & desain
bang, jln, materia, vegetasi
dan permukaan air,
Integrasi antara alam dengan
kota
• Mengurangi pemakaian SD
• MEndorong Interaksi Sosial
• Keragaman sosial budaya
• Kesetaraan
• Mengurangi jarak tempuh
• Pengurangan kend pribadi
• Meminimalkan energi untuk
transportasi, air, barang dan
manusia
• Transportasi yang efisien dan
setara
• Efisiensi energi
• Peningkatan kualitas
lingkungan
Kriteria Kota Berkelanjutan
58. 5858
“Radiant City” (le
Corbusier)
DESAIN Radiant City
Bangunan dengan
kepadatan tinggi
Open space yg luas dan
plasa
Zona fungsional
memisahkan penggunaan
lahan yg berbeda
61. 6161
Keragaman
TinggiVariasi jenis perumahan, kepadatan,
bangunan, ukuran, rumah tangga, usia,
budaya & pendapatan untuk meningkatkan
kesetaraan dan keragaman sosial budaya
(Jacobs,2002)
69. 6969
Keragaman
Pengg. LahanLahan atau Zonasi yang campuran /
heterogen untuk mengurangi jarak tempuh
serta mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi (Jabareen2006)
74. 7474
Kompakasi
TinggiKepadatan bangunan dan aktivitas yang
tinggi disertai radius area terbangunan yang
kecil untuk meminimalkan energi
transportasi, air, barang dan manusia (Acioly
Jr&Claudio 2000)
75. 7575
Excessive SprawlJarak rata-rata ke pusat pelayanan > 6.001 mE
Rural SprawlJarak rata-rata ke pusat pelayanan =3..001 – 6.000 mD
Suburban SprawlJarak rata-rata ke pusat pelayanan =1.501 – 3.000 mC
Berorientasi Kendaraan tdk
bermotor (BicycleSmartGrowth)
Jarak rata-rata ke pusat pelayanan =751 – 1.500 mB
Berorientasi Berjalan Kaki
(Walking Smart Growth)
Jarak rata-rata ke pusat pelayanan = 0 – 750 mA
Karakter KawasanKriteriaTingkat
Kompaksi
89. 8989
PassiveSolar
DesignPengaturan bentuk dan desain bangunan,
jalan, material, vegetasi dan permukaan air
untuk mencapai efisiensi energi (mengurangi
biaya energi dan pemeliharaan, (Moughtin
danPeter2005)
93. 9393
Greening Eco Design
PEARTURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 02/PRT/M/2015
Tentang
BANGUNAN GEDUNG HIJAU