SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Descargar para leer sin conexión
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah jumlah
penduduk yang besar dengan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
(AKB) yang masih tinggi dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya. Menurut
Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) Tahun 2007, AKI 228 PER
100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian
Neonatus (AKN) 19 PER 1.000 kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global
(Millenium Development Goals/MDGs 2.000) pada Tahun 2015, diharapkan
angka kematian ibu menurun dari 228 pada Tahun 2007 menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup dan angka kematian bayi menurun dari 34 pada Tahun 2007
menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Untuk itu perlu dilakukan upaya agar: 1. Setiap kehamilan adalah kehamilan
yang direncanakan. 2. Setiap kelahiran ditolong oleh tenaga terlatih. 3. Tersedia
Pelayanan Obstetri dan Neonatal Komprehensif (PONEK). 4. Setiap ibu pasca
persalinan mendapatkan pelayanan kontrasepsi. Pengendalian angka kelahiran dan
penurunan angka kematian ibu, bayi, dan anak merupakan salah satu kebijakan
utama BKKBN (Undang-Undang No. 52 Tahun 2009).
Kematian ibu tersebut disebabkan karena kehamilan, persalinan dan nifas.
Hal Ini bisa dikurangi dengan menghindari berbagai penyebab kematian, salah
satunya adalah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), kehamilan "4 Terlalu"
(terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak) dan "3 Terlambat"
CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Provided by Sebelas Maret Institutional Repository
2
(terlambat mengambil keputusan, terlambat mendatangi tempat pelayanan dan
terlambat mendapat pertolongan). Setiap kehamilan seyogyanya adalah kehamilan
yang direncanakan dan pelayanan kontrasepsi saat ini menjadi fokus pemerintah
Republik Indonesia berkaitan dengan kekawatiran adanya ledakan penduduk
dimasa depan.
Pelayanan KB di Rumah Sakit sangat potensial memberikan sumbangan
pencapaian target Program KB Nasional, dapat menjadi peluang sasaran
pelayanan KB (menurunkan unmet need), dan menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI). Salah satu program yang sedang digalakkan kembali adalah Program KB
pasca persalinan dengan salah satu pilihan kontrasepsi adalah IUD Post Partum
yaitu pemasangan IUD segera setelah melahirkan/IUD pascaplasenta (dalam 10
menit setelah plasenta lahir/IUD pascaplasenta, dalam 48 jam dan setelah 4
minggu) serta pemasangan IUD Pasca Sectio Caesarea.
Program insersi IUD Post Partum merupakan progam lama namun sudah
tidak lagi menjadi popular, padahal penggunaan IUD ini cukup aman dan perlu
ditawarkan dengan melakukan konseling terlebih dahulu sebelum persalinan
kepada ibu hamil. Adanya cara yang relative baru yaitu insersi IUD pascaplasenta
yang mungkin bisa menjadi harapan dan kesempatan bagi banyak ibu yang tidak
ingin hamil lagi.
Pasangan Usia Subur (PUS) merupakan target pelayanan kontrasepsi yang
utama. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin menunda kehamilan atau
tidak ingin punya anak lagi namun tidak menggunakan kontrasepsi (unmet need)
mencapai angka 9% menurut SDKI 2007. Hal ini berdasarkan data SDKI 2007
3
disebabkan antara lain karena belum optimalnya konseling sebagai sarana
komunikasi informasi dan edukasi pelayanan keluarga berencana (KB), ketakutan
akan efek samping, serta missed opportunities pelayanan KB pada pasca
persalinan atau pasca keguguran.
Berdasarkan hasil panel LSM dan Organisasi Profesi, angka kelahiran di
Indonesia diperkirakan sebesar 5 juta/tahun dan keguguran sebesar 3,5 juta/tahun,
Hasil SDKI Tahun 1991 sampai dengan Tahun 2007, menunjukan trend wanita
yang melahirkan di Rumah Sakit pemerintah dan swasta mengalami peningkatan.
Namun jumlah persalinan yang meningkat ini tidak di imbangi dengan
peningkatan pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran, sehingga
banyak terjadi missed opportunity.
Rendahnya pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Rumah Sakit disebabkan
terbatasnya tenaga yang kompeten dalam pelayanan KB, biaya untuk kontrasepsi
mantap yang disediakan pemerintah melalui Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) lebih rendah dari pada Peraturan Daerah (PERDA)
yang berlaku di Rumah Sakit. Terbatas atau tidak adanya tenaga pencatatan dan
pelaporan hasil pelayanan KB serta pelaksanaan pencatatan dan pelaporan yang
belum optimal. Untuk itu perlu kerjasama dengan Rumah Sakit dalam bentuk
komitmen untuk menyediakan dan memberikan pelayanan KB dan Konseling KB
mulai dari perawatan kehamilan/Ante Natal Care (ANC), sampai ibu yang akan
melahirkan (Inpartu).
4
Tabel 1. Distribusi pencapaian peserta KB baru semua metode di kantor
BPP dan KB Kabupaten Mojokerto bulan Januari sampai dengan
September 2011.
NO JENIS KONTRASEPSI
PENCAPAIAAN TAHUN 2011
TRTRIMESTER I TRIMESTER II TRIMESTER III
1 KONDOM 285 314 310
2 PIL 1.094 881 895
3 SUNTIK 3.494 3.088 3.890
4 IMPALANT 796 984 878
5 MOW 198 228 249
6 MOP 6 5 8
7 IUD PASCA NIFAS 487 518 634
8 IUD PASCA SALIN 0 0 0
TOTAL 6.359 6.018 6.854
Sumber: Data pencapaian peserta KB baru Kantor BPP dan KB Kabupaten
Mojokerto Tahun 2011.
Berdasarkan data diatas pencapaian peserta KB baru di Kantor BPP dan KB
Kabupaten Mojokerto bulan Januari sampai dengan September 2011 pencapaian
Metode IUD pascaplasenta yaitu sejumlah 0.
Tabel 2. Distribusi Peserta KB baru semua metode kontrasepsi di RSUD
Prof. Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto.
NOJENIS KONTRASEPSI
PENCAPAIAN TAHUN 2011
TRIMESTER I TRIMESTER II TRIMESTER III
1 KONDOM 0 0 0
2 PIL 0 0 0
3 SUNTIK 0 0 0
4 INPLANT 0 0 0
5 MOW 92 108 102
6 MOP 0 0 0
7 IUDPASCA NIFAS 6 9 7
8 IUDPASCA SALIN 0 0 0
TOTAL 98 117 109
Sumber: Data Rekam Medik RSUD. Prof. Dr. Soekandar Tahun 2011.
5
Berdasarkan data diatas pencapaian peserta metode KB baru di RSUD. Prof.
Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto pada bulan Januari sampai dengan
bulan September 2011 Pada jenis kontrasepsi IUD pasca persalinan sejumlah 0,
artinya masih belum memberikan pelayanan KB kepada masyarakat secara
optimal dan belum memberi kontribusi pencapaian peserta KB baru kecuali jenis
metode KB MOW dan IUD pasca nifas kepada Kantor BPP dan KB Kabupaten
Mojokerto.
Kebijakan Kementrian Kesehatan Tahun 2011 tentang Jaminan Persalinan
(JAMPERSAL) yang terintregrasi dengan pelayanan KB, dalam rangka
mempercepat pencapaian tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional dan
Millenium Development Goals (MDGs) serta salah satu tujuan Program Jaminan
Persalinan salah satunya adalah meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca
persalinan oleh tenaga kesehatan. Pelayanan KB lebih diarahkan kepada
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) IUD, AKBK/Susuk KB, MOP dan MOW.
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto
mempunyai Visi yaitu: “Terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat yang
berorientasi pada mutu dan biaya terjangkau.” Sedangkan misinya adalah: 1.
Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat. 2.
Mendayagunakan sumberdaya Rumah Sakit sebagai pelayanan kepada masyarakat
yang optimal. 3. Memperluas jangkauan pelayanan Rumah Sakit (Sumber: Pofil
RSUD. Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto, 2011). Dalam rangka
melaksanakan Kebijakan Program Jampersal, Visi-Misi Rumah Sakit, dan Rumah
Sakit sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang berlaku pada bulan
6
Januari Tahun 2012, Direktur RSUD. Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto
mengeluarkan Kebijakan SK No. 188/23/416-211/2011 tentang Pembentukan Tim
PKBRS (Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit).
Upaya-upaya yang ditempuh Rumah Sakit agar ibu-ibu yang mempunyai
tujuan menjarangkan jarak kelahiran atau membatasi jumlah anak diarahkan
melalui konseling pada ibu inpartu tentang metode kontrasepsi jangka panjang.
Ibu-ibu yang sudah melahirkan dapat langsung diberikan pelayanan metode
kontrasepsi IUD pascaplasenta, sehingga sebelum pulang dari rumah sakit sudah
menjadi akseptor KB.
Pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi IUD pascaplasenta ini dilakukan
oleh Bidan, Dokter Umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan kepada
ibu-ibu yang telah melahirkan di Rumah Sakit yang sebelumnya telah
mendapatkan konseling KB, dilanjutkan penampisan klien, serta adanya informed-
conshent dari klien dan suami untuk dapat dilakukan pemasangan metode
kontrasepsi pascaplsasenta.
Hasil evaluasi setelah adanya kebijakan Program Keluarga Berencana di
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto
pencapaian peserta Keluarga Berencana baru khususnya pada Metode Kontrasepsi
IUD Pascaplsenta meningkat yaitu pada tribulan IV sejumlah 50 akseptor KB
baru Metode Kontrasepsi Pascaplasenta dari jumlah persalinan dalam tribulan IV
Tahun 2011.
Pelaksanaan Program KB di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr Soekandar
Kabupaten Mojokerto belum dapat dilaksanakan dengan optimal, hal ini
7
disebabkan oleh beberapa kendala diantaranya adalah kurang dikenalnya
masyarakat tentang apa itu metode kontrasepsi IUD pascaplasenta dan
keuntungannya, petugas dalam menyampaikan konseling KB belum semua
kompeten dan lain-lain.
Harapan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten
Mojokerto program KB metode kontrasepsi jangka panjang khususnya metode
kontrasepsi IUD pascaplasenta dapat berjalan secara optimal sehingga dapat
membantu meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan (mendukung
pencapaian target KB Nasional), menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB) serta membantu pasangan usia subur sehingga
setelah pulang dari Rumah Sakit sudah tidak memikirkan metode kontrasepsi
yang akan dipakai atau sudah menjadi aksepror KB.
B. Fokus Masalah
Fokus penelitian ini adalah mengetahui implementasi Metode Kontrasepsi
IUD Pascaplasenta dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah penelitian adalah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang diputuskan Program Keluarga Berencana Metode
Kontrasepsi IUD Pascaplasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr.
Soekandar Kabupaten Mojokerto?
8
2. Bagaimana implementasi Mertode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dalam
Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar
Kabupaten Mojoklerto
3. Bagaimana hasil yang dicapai dari implementasi Metode Kontrasepsi IUD
Pascaplasenta dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto?
4. Kendala apa yang ditemui dalam implementasi Metode Kontrasepsi IUD
Pascaplasenta Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof.
Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto dan bagaimana cara mengatasinya?
5. Bagaimana upaya yang dilakukan agar implementasi Metode Kontrasepsi IUD
Pascaplasenta dapat diminati masyarakat?
D.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui implementasi Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta
dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR.
Soekandar Kabupaten Mojokerto.
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan latar belakang diputuskan pelaksanaan Program Keluarga
Berencana Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta.
b. Mendiskripsikan implementasi Mertode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta
dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr.
Soekandar Kabupaten Mojokerto.
9
c. Mendiskripsikan hasil yang dicapai dari implementasi Metode Kontrasepsi
IUD Pascaplasenta dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit
Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto.
d. Mendiskrisikan kendala apa yang ditemui dan bagaimana cara mengatasinya
pada implementasi Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dalam Program
Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar
Kabupaten Mojokerto.
e. Mendiskripsikan upaya yang dilakukan agar Metode Kontrasepsi IUD
Pascaplasenta dapat diminati masyarakat.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Diharapkan hasil dari penelitian ini pelaksanaan Program Keluarga
Berencana Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto dapat lebih baik dan
lebih ditingkatkan
2. Manfaat Teoritis
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan pelaksanaan Program
Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta.
3. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Dapat meningkatkan pengetahuan Program Keluarga Berencana Metode
Kontrasepsi IUD Pascaplacenta.

Más contenido relacionado

Similar a panduan pelayanan kb edit.pdf

2. materi KBPP Kebijakan Kemenkes utk KBPP.pptx
2. materi KBPP Kebijakan Kemenkes utk KBPP.pptx2. materi KBPP Kebijakan Kemenkes utk KBPP.pptx
2. materi KBPP Kebijakan Kemenkes utk KBPP.pptx
freddisibarani
 
Peningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersalPeningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersal
Posdaya Solok
 
Pedoman pelayanan ponek rsia nuraida
Pedoman pelayanan ponek rsia nuraidaPedoman pelayanan ponek rsia nuraida
Pedoman pelayanan ponek rsia nuraida
irnalatifa
 
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 - BU NIDA.pptx
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 - BU NIDA.pptxJuknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 - BU NIDA.pptx
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 - BU NIDA.pptx
RizkiAyuPradhina1
 
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 (1).pptx
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 (1).pptxJuknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 (1).pptx
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 (1).pptx
SriyanaYosa
 
Pengembangan regulasi mutu_pelayanan_kia_di_rs__hanevi__edit_1
Pengembangan regulasi mutu_pelayanan_kia_di_rs__hanevi__edit_1Pengembangan regulasi mutu_pelayanan_kia_di_rs__hanevi__edit_1
Pengembangan regulasi mutu_pelayanan_kia_di_rs__hanevi__edit_1
rsd kol abundjani
 
Juknis Jampersal_JKN 3 Maret 2022.pptx
Juknis Jampersal_JKN 3 Maret 2022.pptxJuknis Jampersal_JKN 3 Maret 2022.pptx
Juknis Jampersal_JKN 3 Maret 2022.pptx
Koipimpong
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
rosintauli1
 

Similar a panduan pelayanan kb edit.pdf (20)

2. materi KBPP Kebijakan Kemenkes utk KBPP.pptx
2. materi KBPP Kebijakan Kemenkes utk KBPP.pptx2. materi KBPP Kebijakan Kemenkes utk KBPP.pptx
2. materi KBPP Kebijakan Kemenkes utk KBPP.pptx
 
# paparan Dirkespro HIV AIDS 2019_FIX.pptx
# paparan Dirkespro HIV AIDS 2019_FIX.pptx# paparan Dirkespro HIV AIDS 2019_FIX.pptx
# paparan Dirkespro HIV AIDS 2019_FIX.pptx
 
keuntungan kb pasca melahirkan bagi ibux
keuntungan kb pasca melahirkan bagi ibuxkeuntungan kb pasca melahirkan bagi ibux
keuntungan kb pasca melahirkan bagi ibux
 
Peningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersalPeningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersal
 
Pedoman pelayanan ponek rsia nuraida
Pedoman pelayanan ponek rsia nuraidaPedoman pelayanan ponek rsia nuraida
Pedoman pelayanan ponek rsia nuraida
 
Makalah masalah kb
Makalah masalah kbMakalah masalah kb
Makalah masalah kb
 
Pedoman ponek
Pedoman ponekPedoman ponek
Pedoman ponek
 
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
 
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
 
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
 
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 - BU NIDA.pptx
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 - BU NIDA.pptxJuknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 - BU NIDA.pptx
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 - BU NIDA.pptx
 
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 (1).pptx
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 (1).pptxJuknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 (1).pptx
Juknis Jampersal_JKN 4 Maret 2022 (1).pptx
 
Pengembangan regulasi mutu_pelayanan_kia_di_rs__hanevi__edit_1
Pengembangan regulasi mutu_pelayanan_kia_di_rs__hanevi__edit_1Pengembangan regulasi mutu_pelayanan_kia_di_rs__hanevi__edit_1
Pengembangan regulasi mutu_pelayanan_kia_di_rs__hanevi__edit_1
 
Analisis PERMENKES no. 53 tahun 2014
Analisis PERMENKES no. 53 tahun 2014Analisis PERMENKES no. 53 tahun 2014
Analisis PERMENKES no. 53 tahun 2014
 
Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...
Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...
Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...
 
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akbDr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
 
Juknis Jampersal_JKN 3 Maret 2022.pptx
Juknis Jampersal_JKN 3 Maret 2022.pptxJuknis Jampersal_JKN 3 Maret 2022.pptx
Juknis Jampersal_JKN 3 Maret 2022.pptx
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
 

Último

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

panduan pelayanan kb edit.pdf

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah jumlah penduduk yang besar dengan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang masih tinggi dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya. Menurut Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) Tahun 2007, AKI 228 PER 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Neonatus (AKN) 19 PER 1.000 kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs 2.000) pada Tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun dari 228 pada Tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menurun dari 34 pada Tahun 2007 menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk itu perlu dilakukan upaya agar: 1. Setiap kehamilan adalah kehamilan yang direncanakan. 2. Setiap kelahiran ditolong oleh tenaga terlatih. 3. Tersedia Pelayanan Obstetri dan Neonatal Komprehensif (PONEK). 4. Setiap ibu pasca persalinan mendapatkan pelayanan kontrasepsi. Pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian ibu, bayi, dan anak merupakan salah satu kebijakan utama BKKBN (Undang-Undang No. 52 Tahun 2009). Kematian ibu tersebut disebabkan karena kehamilan, persalinan dan nifas. Hal Ini bisa dikurangi dengan menghindari berbagai penyebab kematian, salah satunya adalah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), kehamilan "4 Terlalu" (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak) dan "3 Terlambat" CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk Provided by Sebelas Maret Institutional Repository
  • 2. 2 (terlambat mengambil keputusan, terlambat mendatangi tempat pelayanan dan terlambat mendapat pertolongan). Setiap kehamilan seyogyanya adalah kehamilan yang direncanakan dan pelayanan kontrasepsi saat ini menjadi fokus pemerintah Republik Indonesia berkaitan dengan kekawatiran adanya ledakan penduduk dimasa depan. Pelayanan KB di Rumah Sakit sangat potensial memberikan sumbangan pencapaian target Program KB Nasional, dapat menjadi peluang sasaran pelayanan KB (menurunkan unmet need), dan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Salah satu program yang sedang digalakkan kembali adalah Program KB pasca persalinan dengan salah satu pilihan kontrasepsi adalah IUD Post Partum yaitu pemasangan IUD segera setelah melahirkan/IUD pascaplasenta (dalam 10 menit setelah plasenta lahir/IUD pascaplasenta, dalam 48 jam dan setelah 4 minggu) serta pemasangan IUD Pasca Sectio Caesarea. Program insersi IUD Post Partum merupakan progam lama namun sudah tidak lagi menjadi popular, padahal penggunaan IUD ini cukup aman dan perlu ditawarkan dengan melakukan konseling terlebih dahulu sebelum persalinan kepada ibu hamil. Adanya cara yang relative baru yaitu insersi IUD pascaplasenta yang mungkin bisa menjadi harapan dan kesempatan bagi banyak ibu yang tidak ingin hamil lagi. Pasangan Usia Subur (PUS) merupakan target pelayanan kontrasepsi yang utama. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin menunda kehamilan atau tidak ingin punya anak lagi namun tidak menggunakan kontrasepsi (unmet need) mencapai angka 9% menurut SDKI 2007. Hal ini berdasarkan data SDKI 2007
  • 3. 3 disebabkan antara lain karena belum optimalnya konseling sebagai sarana komunikasi informasi dan edukasi pelayanan keluarga berencana (KB), ketakutan akan efek samping, serta missed opportunities pelayanan KB pada pasca persalinan atau pasca keguguran. Berdasarkan hasil panel LSM dan Organisasi Profesi, angka kelahiran di Indonesia diperkirakan sebesar 5 juta/tahun dan keguguran sebesar 3,5 juta/tahun, Hasil SDKI Tahun 1991 sampai dengan Tahun 2007, menunjukan trend wanita yang melahirkan di Rumah Sakit pemerintah dan swasta mengalami peningkatan. Namun jumlah persalinan yang meningkat ini tidak di imbangi dengan peningkatan pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran, sehingga banyak terjadi missed opportunity. Rendahnya pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Rumah Sakit disebabkan terbatasnya tenaga yang kompeten dalam pelayanan KB, biaya untuk kontrasepsi mantap yang disediakan pemerintah melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) lebih rendah dari pada Peraturan Daerah (PERDA) yang berlaku di Rumah Sakit. Terbatas atau tidak adanya tenaga pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan KB serta pelaksanaan pencatatan dan pelaporan yang belum optimal. Untuk itu perlu kerjasama dengan Rumah Sakit dalam bentuk komitmen untuk menyediakan dan memberikan pelayanan KB dan Konseling KB mulai dari perawatan kehamilan/Ante Natal Care (ANC), sampai ibu yang akan melahirkan (Inpartu).
  • 4. 4 Tabel 1. Distribusi pencapaian peserta KB baru semua metode di kantor BPP dan KB Kabupaten Mojokerto bulan Januari sampai dengan September 2011. NO JENIS KONTRASEPSI PENCAPAIAAN TAHUN 2011 TRTRIMESTER I TRIMESTER II TRIMESTER III 1 KONDOM 285 314 310 2 PIL 1.094 881 895 3 SUNTIK 3.494 3.088 3.890 4 IMPALANT 796 984 878 5 MOW 198 228 249 6 MOP 6 5 8 7 IUD PASCA NIFAS 487 518 634 8 IUD PASCA SALIN 0 0 0 TOTAL 6.359 6.018 6.854 Sumber: Data pencapaian peserta KB baru Kantor BPP dan KB Kabupaten Mojokerto Tahun 2011. Berdasarkan data diatas pencapaian peserta KB baru di Kantor BPP dan KB Kabupaten Mojokerto bulan Januari sampai dengan September 2011 pencapaian Metode IUD pascaplasenta yaitu sejumlah 0. Tabel 2. Distribusi Peserta KB baru semua metode kontrasepsi di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto. NOJENIS KONTRASEPSI PENCAPAIAN TAHUN 2011 TRIMESTER I TRIMESTER II TRIMESTER III 1 KONDOM 0 0 0 2 PIL 0 0 0 3 SUNTIK 0 0 0 4 INPLANT 0 0 0 5 MOW 92 108 102 6 MOP 0 0 0 7 IUDPASCA NIFAS 6 9 7 8 IUDPASCA SALIN 0 0 0 TOTAL 98 117 109 Sumber: Data Rekam Medik RSUD. Prof. Dr. Soekandar Tahun 2011.
  • 5. 5 Berdasarkan data diatas pencapaian peserta metode KB baru di RSUD. Prof. Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto pada bulan Januari sampai dengan bulan September 2011 Pada jenis kontrasepsi IUD pasca persalinan sejumlah 0, artinya masih belum memberikan pelayanan KB kepada masyarakat secara optimal dan belum memberi kontribusi pencapaian peserta KB baru kecuali jenis metode KB MOW dan IUD pasca nifas kepada Kantor BPP dan KB Kabupaten Mojokerto. Kebijakan Kementrian Kesehatan Tahun 2011 tentang Jaminan Persalinan (JAMPERSAL) yang terintregrasi dengan pelayanan KB, dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Millenium Development Goals (MDGs) serta salah satu tujuan Program Jaminan Persalinan salah satunya adalah meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Pelayanan KB lebih diarahkan kepada kontrasepsi jangka panjang (MKJP) IUD, AKBK/Susuk KB, MOP dan MOW. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto mempunyai Visi yaitu: “Terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat yang berorientasi pada mutu dan biaya terjangkau.” Sedangkan misinya adalah: 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat. 2. Mendayagunakan sumberdaya Rumah Sakit sebagai pelayanan kepada masyarakat yang optimal. 3. Memperluas jangkauan pelayanan Rumah Sakit (Sumber: Pofil RSUD. Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto, 2011). Dalam rangka melaksanakan Kebijakan Program Jampersal, Visi-Misi Rumah Sakit, dan Rumah Sakit sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang berlaku pada bulan
  • 6. 6 Januari Tahun 2012, Direktur RSUD. Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto mengeluarkan Kebijakan SK No. 188/23/416-211/2011 tentang Pembentukan Tim PKBRS (Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit). Upaya-upaya yang ditempuh Rumah Sakit agar ibu-ibu yang mempunyai tujuan menjarangkan jarak kelahiran atau membatasi jumlah anak diarahkan melalui konseling pada ibu inpartu tentang metode kontrasepsi jangka panjang. Ibu-ibu yang sudah melahirkan dapat langsung diberikan pelayanan metode kontrasepsi IUD pascaplasenta, sehingga sebelum pulang dari rumah sakit sudah menjadi akseptor KB. Pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi IUD pascaplasenta ini dilakukan oleh Bidan, Dokter Umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan kepada ibu-ibu yang telah melahirkan di Rumah Sakit yang sebelumnya telah mendapatkan konseling KB, dilanjutkan penampisan klien, serta adanya informed- conshent dari klien dan suami untuk dapat dilakukan pemasangan metode kontrasepsi pascaplsasenta. Hasil evaluasi setelah adanya kebijakan Program Keluarga Berencana di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto pencapaian peserta Keluarga Berencana baru khususnya pada Metode Kontrasepsi IUD Pascaplsenta meningkat yaitu pada tribulan IV sejumlah 50 akseptor KB baru Metode Kontrasepsi Pascaplasenta dari jumlah persalinan dalam tribulan IV Tahun 2011. Pelaksanaan Program KB di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr Soekandar Kabupaten Mojokerto belum dapat dilaksanakan dengan optimal, hal ini
  • 7. 7 disebabkan oleh beberapa kendala diantaranya adalah kurang dikenalnya masyarakat tentang apa itu metode kontrasepsi IUD pascaplasenta dan keuntungannya, petugas dalam menyampaikan konseling KB belum semua kompeten dan lain-lain. Harapan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto program KB metode kontrasepsi jangka panjang khususnya metode kontrasepsi IUD pascaplasenta dapat berjalan secara optimal sehingga dapat membantu meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan (mendukung pencapaian target KB Nasional), menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serta membantu pasangan usia subur sehingga setelah pulang dari Rumah Sakit sudah tidak memikirkan metode kontrasepsi yang akan dipakai atau sudah menjadi aksepror KB. B. Fokus Masalah Fokus penelitian ini adalah mengetahui implementasi Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah penelitian adalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang diputuskan Program Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto?
  • 8. 8 2. Bagaimana implementasi Mertode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojoklerto 3. Bagaimana hasil yang dicapai dari implementasi Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto? 4. Kendala apa yang ditemui dalam implementasi Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto dan bagaimana cara mengatasinya? 5. Bagaimana upaya yang dilakukan agar implementasi Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dapat diminati masyarakat? D.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui implementasi Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. Soekandar Kabupaten Mojokerto. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan latar belakang diputuskan pelaksanaan Program Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta. b. Mendiskripsikan implementasi Mertode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto.
  • 9. 9 c. Mendiskripsikan hasil yang dicapai dari implementasi Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto. d. Mendiskrisikan kendala apa yang ditemui dan bagaimana cara mengatasinya pada implementasi Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dalam Program Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto. e. Mendiskripsikan upaya yang dilakukan agar Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta dapat diminati masyarakat. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Diharapkan hasil dari penelitian ini pelaksanaan Program Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto dapat lebih baik dan lebih ditingkatkan 2. Manfaat Teoritis Untuk pengembangan ilmu pengetahuan pelaksanaan Program Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi IUD Pascaplasenta. 3. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan Dapat meningkatkan pengetahuan Program Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi IUD Pascaplacenta.