SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 52
Elektronika 1
    Arus Searah

   (Bagian Pertama)




 Drs. Wildian , M.Si.
     wildian_unand@yahoo.com




 Program Studi Fisika
Universitas Andalas
           2012
                               1
Definisi
• Menurut Collins English Dictionary – Complete and Unabridged ©
  HarperCollins Publishers (2003):
       “Electronics (functioning as singular) is the science and technology
  concerned with the behavior, development, and applications of electronic
  devices and circuits.”

       “Elektronika adalah ilmu dan teknologi (iptek)
       yang mempelajari perilaku, pengembangan, dan
       aplikasi piranti serta rangkaian elektronik.”

• Piranti elektronik (electronic device) = material yang dapat mengubah/
  mengendalikan perilaku aliran elektron yang melaluinya.
  Contoh:
  - Resistor  memperkecil arus listrik.
  - Dioda  menghantarkan arus dalam arah tertentu, dan menyekatnya dalam
  arah sebaliknya.
  - Transistor  mengendalikan arus dengan menggunakan arus (pada
  transistor bipolar) atau tegangan (pada FET).                          2
                                             Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Elektron & Elektronika
• Elektronika     (electronics) berasal    dari  kata  “elektron”
  (electron), yaitu salah satu partikel pembangun atom (= partikel
  sub-atomik).

• Semua zat terdiri dari atom-atom, dan setiap atom dibangun oleh 3
  macam partikel sub-atomik, yaitu elektron, proton dan neutron
  (kecuali atom hidrogen; atom ini tidak memiliki neutron).
• Proton dan neutron membentuk inti
  atom (nucleus), sedangkan elektron
  mengorbit (mengelilingi) inti atom
  pada lintasan-lintasan tertentu yang
  disebut kulit-kulit atom.

• Elektron bermuatan listrik negatif (-
  ), proton bermuatan listrik positif (+)
  dan neutron tak bermuatan listrik
  (netral).

                       Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   3
Partikel Sub-atomik
   Nama Partikel     Jenis Muatan               Besar Muatan             Massa


     Elektron         Negatif (-)                 1,6 x 10-19 C       9,11 x 10-31 kg


      Proton          Positif (+)                 1,6 x 10-19 C       1,67 x 10-27 kg


     Neutron         Netral (Tak-                         0           1,67 x 10-27 kg
                     bermuatan)

• Besar muatan elektron merupakan muatan paling kecil sehingga
  disebut muatan elementer.
• Karakter dan identitas suatu unsur ditentukan oleh jumlah proton
  dalam inti atomnya (disebut nomor atom).
• Massa neutron hampir sama dengan massa proton.
                        Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                     4
Pengikat Antar-partikel Sub-atomik

• Proton-proton     dan     neutron-neutron
  terikat sangat kuat di inti atom, padahal
  proton cenderung menolak proton lainnya
  (seperti halnya kecenderungan elektron
  menolak elektron lainnya).

• Fenomena terikat-eratnya proton dengan
  proton lainnya di dalam inti atom
  disebabkan adanya gaya inti kuat (the
  strong nuclear force ) yang terjadi hanya
  pada jarak yang sangat dekat.

• Lain halnya dengan elektron. Elektron-elektron “terikat” ke inti karena
  adanya gaya Coulomb antara elektron (-) dan proton (+). Namun, karena
  jaraknya yang sangat jauh dari inti (dibandingkan jarak antar-proton)
  maka ikatan tersebut tidak terlalu kuat sehingga memungkinkan
  elektron bergerak mengelilingi inti. (Bayangkan gerak dan “keterikatan”
  Bumi terhadap Matahari).
                           Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   5
Elektron Bebas

• Elektron-elektron pada atom-atom yang berbeda memiliki derajat
  kebebasan (degrees of freedom) yang berbeda-beda untuk
  bergerak bebas.

• Pada material logam, elektron-elektron di kulit terluar memiliki
  ikatan yang sangat lemah terhadap inti atomnya masing-masing.
  Akibatnya, elektron-elektron ini dapat dengan mudah bergerak
  secara acak di antara dua atom yang bersebelahan di dalam
  material logam tersebut hanya dengan mendapatkan pasokan
  energi kalor dari lingkungannya pada temperatur kamar.

• Oleh karena elektron-elektron di kulit terluar tersebut bebas untuk
  meninggalkan atom-atomnya dan bergerak mengambang (float) di
  dalam ruang di antara dua atom yang bersebelahan, maka elektron-
  elektron ini disebut elektron bebas (free electrons).

                         Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   6
Konduktor & Isolator
• Pada material logam, elektron-elektron di kulit terluarnya memiliki derajat
  kebebasan gerak yang besar alias mudah bergerak, sementara pada beberapa
  material lain seperti kaca atau karet, misalnya, derajat kebebasan gerak
  elektron-elektron di kulit terluarnya kecil alias sulit bergerak.

• Mobilitas relatif elektron di dalam suatu material dikenal sebagai
  konduktivitas listrik (electric conductivity).

• Konduktivitas suatu material ditentukan oleh:
  1. Jenis atom-atom di dalam material tersebut (Jumlah proton dalam tiap
     inti atom, yang menentukan identitas kimianya).
  2. Cara atom-atom tersebut berikatan antara satu dengan yang lainnya.

• Material-material dengan mobilitas elektron yang
  tinggi (memiliki banyak elektron bebas) disebut
  konduktor, sementara material-material dengan
  mobilitas elektron yang rendah (memiliki sedikit
  atau tanpa elektron bebas) disebut isolator.

                         Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas        7
Beberapa Contoh Konduktor dan Isolator
                Konduktor                                     Isolator
    Perak                                   Kaca
    Tembaga                                 Karet
    Emas                                    Minyak
    Aluminium                               Aspal
    Besi                                    Fiberglass
    Baja                                    Porselin, Keramik
    Kuningan                                Plastik
    Perunggu                                Kuarsa
    Air raksa                               Kain, Kertas, Kayu (kering)
    Grafit                                  Udara
    Beton                                   Berlian
    Air keruh/kotor                         Air murni (aquades)
                       Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas        8
Arus Listrik
• Arus listrik (electric current) adalah muatan listrik (electric charge) yang
  mengalir di dalam suatu medium/material.
  NB: Mengalir berarti berpindah dari atom yang satu ke atom yang lain.

• Muatan listrik dibawa oleh pembawa muatan listrik. Pembawa muatan listrik
  ini dapat berupa:
  1. Elektron bebas di dalam zat padat (konduktor dan semikonduktor)
  2. Ion di dalam zat cair (larutan elektrolit)
  3. Gabungan keduanya (elektron dan ion) di dalam plasma.

• Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan listrik (positif atau negatif).
  Contoh:
  Atom Na memiliki jumlah elektron yang sama banyak dengan jumlah
  protonnya, yaitu 11 , dengan konfigurasi elektron pada kulit atomnya:
  2, 8, dan 1. Jika elektron di kulit terluarnya keluar meninggalkan atom
  Na, maka atom Na itu kini disebut ion Na, dan dilambangkan dengan Na+.

• Di dalam konduktor terdapat banyak elektron bebas, namun belum mengalir.
                                                                                                9
                                                  Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Agar Ia Mengalir…
• Udara mengalir dari tempat yang tekanan
  udaranya lebih tinggi ke tempat yang
  tekanan udaranya lebih rendah. Jadi, agar
  udara mengalir, maka harus ada beda
  tekanan udara.

• Air mengalir dari tempat yang posisinya
  lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah.
  Dengan kata lain, air mengalir dari tempat
  yang energi potensial gravitasinya lebih
  tinggi ke tempat yang energi potensial
  gravitasinya lebih rendah. Jadi, harus ada
  beda energi potensial gravitasi.
                                                                            Arah arus
                                                                              listrik
• Muatan listrik positif mengalir dari                         +    + +                  +       +
  potensial listrik yang lebih tinggi (muatan                                                +
  positifnya lebih banyak) ke potensial                        +    + +
                                                                                         +       +
  listrik yang lebih rendah (muatan                            +    + +
  positifnya lebih sedikit). Jadi, agar muatan                              Arah gerak
  listrik dapat mengalir, maka harus ada                            A        elektron        B
  beda potensial listrik, V.                                                 VA > VB
                              Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                        10
Tegangan dan Medan Listrik
• Jika kedua ujung kawat logam diberi
  tegangan (beda potensial listrik
    V),       misalnya        dengan
  menghubungkan ujung-ujung kawat
  itu dengan kutub positif dan kutub
  negatif baterai, maka di dalam
  logam tersebut muncul medan listrik
  E.
                   V      lE
• Medan listrik E ini mengerjakan gaya F pada elektron bebas.

                                    F         eE
• Elektron bebas tersebut bergerak dalam arah yang berlawanan dengan
  arah E dan F. [Ingat: Muatan uji (test charge) dalam hubungan F dan E
  adalah muatan positif]. Tapi, apakah yang dimaksud dengan “muatan
  positif” pada pernyataan ini adalah proton?
                               Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   11
“Muatan Positif” itu = Lubang (Hole)
• Akibat perpindahan elektron
  itu, tempat yang ditinggalkannya      Tanpa medan listrik
  kini kosong dan disebut lubang                                                                  F
  elektron (electron hole) atau          Ketika diberi medan listrik
  disingkat: lubang (hole).

• Dalam hal ini, lubang dapat
  dipandangkan sebagai partikel
  bermuatan positif (sebagai lawan
  elektron    yang      bermuatan
  negatif),      sebab         arah
  perpindahannya       berlawanan                                           Arah gerak lubang
  dengan     arah     perpindahan                                           Arah gerak elektron
  elektron   bebas     di    dalam        © 2012_Wildian_Unand
  konduktor.
   • Perlu diingat, lubang bukanlah proton atau pun positron (elektron yang
   bermuatan positif)! Lubang hanyalah lawan elektron secara konseptual dan
   matematis, bukan partikel dalam arti yang sesungguhnya!

                              Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                  12
• Kuat arus listrik dapat dianalogikan
  dengan debit air.                              Kuat Arus Listrik
• Debit air, D, adalah besarnya volume air                   -           -
  yang mengalir per satuan waktu: D = V/t                                    -
                                                                 A
  (dalam m3/s).                                              -           -

• Kuat arus listrik = banyaknya muatan                               Elektron
  listrik positif ( Q) yang mengalir tegak
  lurus melalui suatu permukaan seluas A
  dalam selang waktu tertentu ( Q).

• Jika laju perubahan aliran muatannya
  tidak konstan, maka kita gunakan definisi
  kuat arus rata-rata (average current):
                                                 Kuat arus (I) per satuan luas (A)
                 Q
        I rerata      Satuannya: ampere (A)      dikenal sebagai rapat arus (J):
                 t
• Jika laju perubahan aliran muatannya                                                I
  tidak konstan, maka arusnya juga berubah                                       J
                                                                                      A
  terhadap waktu. Oleh sebab itu kita                       dQ
  definisikan      kuat     arus      sesaat     I sesaat
  (instantaneous current):                                  dt
                                                                                     13
   Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Hukum Ohm
                                                                                          elektron
                                                                         lubang
• Pada waktu bergerak di dalam
  logam, pembawa muatan tidaklah
  bergerak     dalam      satu   garis
  lurus, melainkan selalu bertumbukan
  dengan atom-atom logam tersebut.                   George Simon Ohm

                                                                                                f   ges
• Pengaruh tumbukan terhadap gerak
  pembawa       muatan        itu  dapat
  dipandang sebagai gaya gesekan yang
  bekerja pada pembawa muatan
  tersebut; seperti gerak jatuh kelereng                                                    w
  di dalam gliserin atau oli.
• Dari analogi di atas, kecepatan rata-rata akhir pembawa muatan haruslah
  konstan dan sebanding dengan kuat medan listrik E. Akibatnya, rapat arus juga
  sebanding dengan kuat medan listrik E.
                                                          dengan konstanta pembanding
       J=
       J      EE        Hukum Ohm
                                                          yang disebut konduktivitas listrik.
                           Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                      14
Hukum Ohm (yang populer)
• Suatu kawat berpenampang serba
  sama (A) dialiri arus I.
• Misalkan beda potensial antara                                                     I
  titik P dan titik Q adalah V, yaitu:
         V = VP – VQ.
• Bila kuat medan listrik di dalam
  logam dapat dianggap serba sama,
  maka                                          Hubungan V = IR merupakan Hukum Ohm
         E=V/l                                  dalam bentuk paling populer, dengan:
• Dari hukum Ohm:
          J = E = (V / l )                                     1 l                       l
                                                       R                     R
  sehingga arus listrik:                                         A                       A
         I=JA=( V/l)A                              R = resistansi (ohm, )
• Bila A / l kita tulis sebagai 1/R
  maka I = V / R , atau:                             = resistivitas atau hambat-jenis
                                                   (ohm.meter, m):
                                                                                 1
       V      IR           Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                       15
Resistivitas Beberapa Bahan




        Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   16
Resistor & Resistansi
   • Resistor adalah piranti elektronik yang berfungsi untuk memperkecil arus
     listrik dengan cara menghambat arus tersebut.

   • Kemampuan resistor menghambat arus listrik disebut resistansi atau
     hambatan (simbol: R), dan besarnya dinyatakan dalam ohm (simbol: ).

   • Resistor dapat dibedakan atas dua macam:
     1. Resistor tetap  nilai resistansinya sudah tetap (fixed).
     2. Resistor variabel  nilai resistansinya dapat diubah-ubah atau berubah-
     ubah (dalam rentang nilai tertentu).

   • Resistor variabel dapat dibedakan atas:
     1. Potensiometer (disingkat: potensio atau pot)
     2. Trimmer potensiometer (disingkat: trimpot)
     3. Resistor Non-linier (sensor)


                                              LDR      Trimpot       Potensio
                                                                                17
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Ragam Bentuk Resistor



  Simbol                                       Potensio




                              Resistor tetap     Trimpot
                                                           18
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Ragam Bentuk Resistor (Lanjutan)
                                Resistor Non-linier (Sensor resistif)




                              NTC                                       PTC




                                                     LDR
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                                   19
Kode Warna Resistor




Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                   20
Bahan Ohmik & Non-ohmik
• Tidak semua bahan dan piranti elektronik mematuhi Hukum Ohm;
  yang mematuhi Hukum Ohm disebut bahan ohmik (ohmic
  material), contohnya resistor; sedangkan yang tidak mematuhi
  Hukum Ohm disebut bahan non-ohmik, contohnya dioda.
• Pada bahan ohmik, hubungan kuat arus I dan beda potensial V
  adalah linier dalam rentang beda potensial yang lebar (Gambar a);
  sedangkan pada bahan non-ohmik, hubungan tersebut tidak linier
  (Gambar b).
                              Kenapa?




                      Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   21
…karena Resistivitas dipengaruhi Temperatur
(a) Pada logam, seperti tembaga                                     (b) Pada semikonduktor
(Cu), koefisien temperatur = positif                                murni, seperti silikon (Si) dan
(+).                                                                germanium (Ge), koefisien
                                                                    temperatur = negatif (-).
                      Grafik -T adalah linier
                      pada rentang
                      temperatur yang lebar…




                 …dan menjadi tak linier pada
                 temperatur mendekati nol.
                                                                         Resistivitas bahan
                 Pada temperatur nol mutlak,
                                                                         menurun dengan naiknya
                 resistivitasnya tetap ( 0).
                                                                         temperatur.

                           Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                         22
Hubungan Resistivitas dan Temperatur
• Pada rentang temperatur tertentu, resistivitas (hambat jenis) suatu logam
  berubah hampir linier terhadap temperatur:




                    = resistivitas (hambat jenis) pada temperatur T
                   0 = resistivitas pada temperatur acuan T0 (biasanya 20°C)
                    = koefisien temperatur resistivitas.

    Artinya, jika temperatur naik, maka resistivitas bahan (material) logam
    tersebut juga bertambah besar.

• Oleh karena resistansi (hambatan) berbanding lurus dengan
  resistivitas, maka berlaku:



                                                                               23
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Bukan Sekadar Ada Beda Potensial…


• Sebagaimana telah diterangkan, muatan listrik mengalir
  pada suatu kawat logam jika ada beda potensial (alias
  tegangan) di antara kedua ujung kawat itu.

• Tapi, aliran muatan listrik ini dapat terhenti akibat adanya
  medan listrik induksi di dalam kawat.

• Medan listrik induksi: Apa itu?




                     Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   24
Medan Listrik Induksi
• Sebatang logam panjang diletakkan dalam medan listrik Eo.

                 -                                                 +                 Eo
                      -                                                     +
                 -                                                 +
        +Q            -                                                     +
                 -                                                 +            -Q
                               Ei i
                               E
                Elektron                                        Lubang
                                                                                     Eo

• Adanya medan listrik Eo menyebabkan elektron bebas di dalam logam itu
  mendapat gaya F dan bergerak ke kiri.
• Akibatnya ujung kiri akan lebih negatif (karena elektron bebas akan terkumpul
  di ujung kiri) dan ujung kanan akan lebih positif (karena terbentuk lubang
  akibat ditinggalkan elektron bebas).
• Polarisasi muatan listrik ini menimbulkan medan listrik induksi, Ei , yang
  arahnya berlawanan dengan arah Eo.
                              Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                 25
Agar Arus Tetap Mengalir, Perlu GGL
• Makin banyak muatan induksi terkumpul pada ujung-ujung logam
  tersebut, makin besar pula kuat medan induksinya (Ei makin besar), hingga
  akhirnya nilai Ei = Eo (tapi dengan arah yang berlawanan).

• Pada saat Ei = Eo , kuat medan total di dalam logam itu menjadi nol. Itu
  berarti, potensial listrik kedua ujung logam itu menjadi sama besar.
  Akibatnya, aliran elektron terhenti.

• Agar elektron bebas ini dapat terus mengalir, maka muatan induksi pada kedua
  ujung logam itu harus terus diambil, sehingga di dalam logam tidak timbul
  medan listrik induksi. Dengan kata lain, beda potensial antara kedua ujung
  logam itu harus terus dipertahankan.

• Kemampuan untuk mempertahankan beda potensial antara kedua ujung
  logam agar tetap nilainya disebut gaya gerak listrik (GGL), terjemahan dari
  electro-motive force, emf .

• GGL—disimbolkan dengan (dibaca: epsilon)—adalah beda potensial antara
  kedua kutub sumber GGL ketika tak ada arus. Dengan kata lain, sumber GGL itu
  tidak terhubung di dalam suatuJurusan Fisika Universitas Andalas
                           Wildian, rangkaian tertutup.                   26
Sumber GGL
• Alat yang dapat mempertahankan beda potensial
  listrik antara kedua ujung konduktor disebut sumber
  gaya gerak listrik.
• Berikut ini adalah beberapa contoh sumber GGL:                         Baterai dan
                                                                         akumulator
No.   Sumber GGL                     Energi Asal                         merupakan sumber
                                                                         GGL arus searah.
1     Baterai,         Energi kimia
         akumulator
         (accu, aki)
2     PLTA (air)       Energi potensial gravitasi air
3     PLTU (uap)       Energi panas uap
4     PLTD (diesel)    Energi pembakaran minyak solar
                                                                         Generator
5     PLTN (nuklir)    Energi dari reaksi nuklir (inti)                  pembangkit GGL
                                                                         arus bolak-balik.
                           Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                   27
Beberapa Contoh Sumber GGL



   Baterai                                                 PLTA




                              PLTN




             Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas     28
Simbol Sumber Tegangan (GGL)




        Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   29
Sumber GGL & Pompa Air
    Sumber GGL dapat dianalogikan dengan
    pompa air yang memompakan air dari
    reservoir rendah ke reservoir tinggi.




 Pompa
 air




                                                       30
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Rangkaian Listrik
                                                  Arus listrik terjadi ketika
  Syarat agar suatu rangkaian listrik dapat
  berfungsi:                                sumber GGL terhubung
                                     dalam suatu rangkaian
  1. Sumber GGL (beda potensial atau tertutup.
  tegangan).
  Contoh: baterai.

  2. Saluran konduktif untuk pengaliran
  muatan listrik.
  Contoh: kawat tembaga.

  3. Resistansi listrik (resistor), yaitu obyek
  yang menggunakan listrik agar dapat
  bekerja/berfungsi.         Contoh:       bola
  lampu,      motor         listrik,    elemen
  pemanas, speaker, dsb.



Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                                31
Jenis Rangkaian Listrik
• Rangkaian listrik dapat dibedakan atas:
  1. Rangkaian arus searah (direct current, DC), yaitu rangkaian listrik
  yang menggunakan sumber tegangan arus searah.

   2. Rangkaian arus bolak-balik (alternating current, AC), yaitu
   rangkaian listrik yang menggunakan sumber tegangan arus bolak-
   balik.

                                      Rangkaian
                                      arus searah



                                Rangkaian
                             arus bolak-balik                          Generator AC


                         Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                  32
Energi Listrik
• Bayangkan muatan positif Q sedang bergerak searah
  jarum jam dari titik a melalui baterai dan resistor, lalu
  kembali ke titik a. (lihat gambar).

• Titik-titik a dan d ditanahkan (grounded);
  jadi, potensial listrik di kedua titik ini adalah nol.

• Saat muatan tsb bergerak dari a ke b melalui
  baterai, energi potensial listriknya U bertambah
  sebesar
          U = Vba Q
  (Vba = beda potensial antara b dan a), sementara energi
  potensial kimia di dalam baterai itu berkurang
  sebanyak penambahan U itu.

• Namun, ketika muatan itu bergerak dari c ke d melalui
  resistor, muatan tersebut kehilangan energi potensial
  listriknya karena bertumbukan dengan atom-atom di
  dalam resistor, sehingga menghasilkan energi-dalam
  (internal energy).           Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   33
Daya Listrik
• Jika resistansi kawat-kawat penghubung pada rangkaian
  itu dapat diabaikan, maka pada lintasan-lintasan bc dan
  da tidak ada kehilangan energi.

• Ketika tiba di titik a, muatan tersebut haruslah
  mempunyai energi potensial listrik yang sama seperti saat
  ia mulai bergerak, yaitu nol.

• Laju di mana muatan Q itu kehilangan energi potensial
  dalam perjalanannya melalui resistor adalah:
                                                                 U          Q
                                                                              Vcd    I Vcd
                                                                 t          t
• Oleh karena laju kehilangan energi (= disiipasi daya) yang dialami muatan itu
  sama dengan daya yang diberikan ke resistor (yang muncul sebagai energi-
  dalam), maka kita peroleh:
                                P        I Vcd
                                                                                 2
                                                                           Vcd
• Namun, oleh karena Vcd = I R, maka:                  P      I 2R
                                                                            R
                                                                                             34
                             Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Hubungan I, V, R, dan P melalui Hk. Ohm

     Kuat Arus, I                                                 Tegangan, V
     (ampere, A)                                                  (volt, V)




                           I
                          P


     Daya, P                                                      Resistansi, R
     (watt, W)                                                    (ohm, )

                    Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                   35
Ragam Rangkaian Komponen Listrik (1)
    • Komponen-komponen elektronik (resistor, kapasitor, induktor, dioda, dan
      lain-lain) dapat saling dihubungkan satu sama lain secara seri
      (berderet), paralel (berjajar), atau gabungan keduanya.

    • Ciri susunan seri adalah tidak ada cabang dalam rangkaian; sedangkan
      susunan paralel ditandai dengan adanya rangkaian cabang dalam
      rangkaian tersebut.

    • Susunan Resistor Seri
                                              R1           R2        R3
                                a                      b        c          d




                                                   Rseri   R1   R2    R3

Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                                    36
Ragam Rangkaian Komponen Listrik (2)

• Susunan Resistor Paralel
             R1
                                             1              1     1        1
             R2
      a               b
                                            R par           R1    R2       R3
             R3


• Susunan Resistor Gabungan

                                                                       ?
                                                             Coba buat rumusnya!


                    Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                 37
Pada Rangkaian Seri, Kuat Arusnya Sama

• Rangkaian Resistor Seri
                  R1                     R2                          R3
         a                     b                       c                      d


             I1                    I2                      I3
                              I                                           I


                         I1          I2           I3          I
                       Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                38
Pada Rangkaian Paralel, Tegangannya Sama

    • Rangkaian Resistor Paralel
                         R1
                                                V1   Tegangan di R1
                         R2
          a                               b
                                                V2   Tegangan di R2
                         R3
                                                V3   Tegangan di R3
                    I
                                              maka berlaku:

                                                 V1 V2        V3   Vab
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                              39
Hukum-hukum Kirchhoff
                 “Jumlah arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan
               1       jumlah arus yang keluar dari titik cabang itu.”


                                 I masuk               I keluar
        •   Hukum ini merupakan penerapan prinsip konversi
            muatan (Hukum Kekekalan Muatan).

2 “Jumlah beda potensial pada semua
   elemen rangkaian di sepanjang loop
    rangkaian tertutup haruslah nol.”

                            Beda potensial di sini mencakup GGL
                            sumber tegangan (= ± ε) dan beda
                            potensial pada masing-masing resistor
                            (= ± I.R).

                               Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   40
Bentuk lain Hukum II Kirchhoff
• Persamaan        V = 0 dapat dipandang sebagai beda potensial pada satu
  titik (Jadi, beda potensial antara titik a terhadap titik a itu sendiri,
  misalnya.) Secara umum, beda potensial antara titik a terhadap titik b
  (misalnya) dapat ditulis sebagai:

         V       (I R)                     dengan                      V Vab Va Vb

• Oleh karena     V = 0 (untuk loop tertutup), maka bentuk umum di atas
  dapat ditulis menjadi:

     0       (I R)                                                           ( I R)

                                                               (merupakan bentuk nyata
                                                               hukum II Kirchhoff.)
                         Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                     41
Contoh Soal 1 (untuk 1 Loop)
                                                    R3 = 1
                   a                        e                        d

                              30 V
              R1
             6
                                                                         10 V

                   b                                                 c
                                   R2 = 3

(a)   Tentukanlah besar dan arah arus (dengan titik acuan e) yang
      mengalir di dalam rangkaian di atas.
(b)   Tentukanlah beda potensial di antara titik a dan titik d
      (disimbolkan dengan Vad).

                       Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas              42
Langkah-langkah Penyelesaian …

• Lukiskanlah terlebih dahulu arah GGL pada masing-masing sumber
  tegangan, yaitu dari kutub (-) ke kutub (+).

• Lukiskanlah pemisalan arah loop dan arah arus di dalam rangkaian itu.
  Pemisalan ini boleh sembarang, tetapi sebaiknya searah dengan GGL yang
  lebih besar (agar anda tidak direpotkan dengan urusan mengubah arah
  arus ketika kemudian ternyata arus yang didapatkan itu bernilai negatif).
  Perhatikan gambar pada Contoh Soal itu: 1      .2

   Jadi, arah loop dan arah arus (hanya ada satu arus, karena tidak ada titik
   cabang) pada rangkaian tersebut dilukiskan searah dengan arah GGL 1 .

• Gunakan aturan berikut: GGL ataupun arus yang searah dengan arah loop
  (atau arah beda potensial) diberi tanda positif (+), dan yang berlawanan
  diberi tanda negatif (-) .


                         Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas       43
a-e-d
     … dan Solusinya                                  e
                                                            R3 = 1
                                          a                          d

a.   Lukisan arah GGL, arah                   30 V
     arus, dan arah loop             R1              loop                  = 10 V
     tersebut adalah seperti        6
     pada     gambar      di
     samping. Berdasarkan                 b                          c
     Hukum II Kirchhoff:                        R2 = 3
                                                                         a-b-c-d


                                    Jika ditinjau dari lintasan a-e-d, maka:



b.   Beda potensial di antara
     titik a dan titik d dihitung   Dan jika ditinjau dari lintasan a-b-c-
     dengan:                        d, maka:

        V       ( I R)

                                                                              44
Contoh Soal 2 (untuk 2 Loop)




Jika ε1 = 15 V, ε2 = 5 V, R1 = 1 Ω, R2 = 8 Ω, R3 = 4 Ω, R4 = 20 Ω, dan R5
= 18 Ω, tentukanlah:
(a) Arus-arus yang melalui R1 (yaitu I1) dan arahnya terhadap titik
a, melalui R3 (yaitu I2) dan arahnya terhadap titik d, serta melalui R5
(yaitu I3) dan arahnya terhadap titik d.
(b) Beda potensial Vba.
(c) Beda potensial Vcd.

                      Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas       45
Solusinya…
a.   Misalkan arah arus dan arah loop
     dibuat seperti pada gambar di samping.
     Hukum I Kirchhoff pada titik d:
     I1 + I2 = I3             …(1)

     Hukum II Kirchhoff pada Loop I:          Subsitusi Pers. (1) ke Pers.(3):
                                               5 = 24 I2 + 18 (I1 + I2 )
                                               5 = 18 I1 + 42 I2           ….(4)

                                              Dari (2) dan (4) diperoleh:
                                                        1
                                                I2      6   A
     Hukum II Kirchhoff pada Loop II:         (Berarti arah I2 yang sebenarnya
                                              adalah ke kiri/ keluar dari titik d).


                                                        Bersambung…..

                                                                                   46
• Lalu, subsitusikan nilai I2 ke (2):                            c. Beda potensial Vcd
  10 = 9 I1 – 24 (- 1/6 )  I1 = 2/3 A
  (Berarti arah I1 sudah sesuai dengan                                     V          ( I R)
  pemisalan, yaitu ke kanan titik a).
                                                                 Berdasarkan lintasan R3 dan R4:
• Lalu, subsitusikan nilai-nilai I1 dan I2 ini
  ke (1) untuk mendapatkan arus I3:                              Vcd      Vc Vd           I 2 ( R3    R4 ) (    2   )
   I1 + I2 = I3  (2/3) + (- 1/3) = I3                                         1
                                                                 Vcd               (4 20 ) ( 15 )
   I3 = 1/2 A                                                                  6

  (Berarti arah I3 sudah sesuai dengan                            Vcd        9V
  pemisalan, yaitu ke bawah/ keluar
  dari titik d).                                                  Berdasarkan lintasan R5 :
b. Beda potensial Vba                                             Vcd      Vc Vd             I 3 R5
      V            ( I R)                                                      1
                                                                  Vcd          2   18
   Vba    Vb        Va        I 1 R1   (   1   )
                                                                  Vcd          9V
               2
   Vba         3      1     ( 15 )                                Berdasarkan lintasan R1 dan R2:
                                                                  Vcd ? (Coba hitung sendiri !!!)
    Vba    14 1 V
              3
                                                                                                           47
                                                   Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Latihan 1
 1




• Jika diketahui R1 = 2 k , R2 = 17 k , R3 = 23
  k , R4 = 6 k , R5 = 5 k , dan R6 = 20
  k , berapakah hambatan total rangkaian
  tersebut?
               Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   48
Latihan 1
  2




• Diketahui = 5 V, R1 = 3 k , R2 = R3 = R4 = 6 k , dan R5 = 5 k         Hitunglah:
  a. Hambatan total rangkaian tersebut.
  b. Kuat arus yang mengalir melalui R5.
  c. Beda potensial antara a dan d.
  d. Kuat arus yang mengalir melalui R3.
  e. Disipasi daya di R4.

                          Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas                49
Latihan 1
 3
a. Hitunglah arus yang
   mengalir di dalam
   rangkaian di samping.

b. Hitunglah Vbd melalui:
   i. R1 (lintasan b-a-d)
   ii. R2 (lintasan b-c-d)

c. Hitunglah disipasi daya :
   i. pada R1
     ii. pada   2


                     Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   50
Latihan 1
 4
a. Hitunglah arus-arus I1
   , I2 , dan I3 pada
   rangkaian di samping.

b. Hitunglah tegangan Vbc
   melalui:
   i. lintasan b-e-f-c
   ii. lintasan b-c
   iii. lintasan b-a-d-c


                      Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   51
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas   52

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisHusain Anker
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatAhmad Faisal Harish
 
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaSemikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaAmir Muwahid
 
Konsep mikrokontroler
Konsep mikrokontrolerKonsep mikrokontroler
Konsep mikrokontrolerAgung Gumelar
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamAbdul Ghofur
 
This is My Material
This is My MaterialThis is My Material
This is My Materiallathifnurul
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Ida Farida Ch
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifjayamartha
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 
Fisika Potensial Listrik
Fisika Potensial ListrikFisika Potensial Listrik
Fisika Potensial Listrikwillson willz
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti FKIP UHO
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12Nabila Nursafera
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaHusain Anker
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperaturFKIP UNHALU
 

La actualidad más candente (20)

Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaSemikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
 
Konsep mikrokontroler
Konsep mikrokontrolerKonsep mikrokontroler
Konsep mikrokontroler
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
4 hukum gauss
4  hukum gauss4  hukum gauss
4 hukum gauss
 
This is My Material
This is My MaterialThis is My Material
This is My Material
 
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologiNanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologi
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
8 Kapasitansi
8 Kapasitansi8 Kapasitansi
8 Kapasitansi
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Fisika Potensial Listrik
Fisika Potensial ListrikFisika Potensial Listrik
Fisika Potensial Listrik
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
Nanomaterial
NanomaterialNanomaterial
Nanomaterial
 

Similar a 1 arus searah (1)

DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptx
DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptxDWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptx
DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptxGambasGambus
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxReyAsadelFariztan
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxummimutmainah
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxNyomanSudana
 
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptx
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptxListrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptx
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptxettylist
 
Tugas IPA
Tugas IPATugas IPA
Tugas IPAExBlade
 
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkunganKelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkunganSMP Negeri 2 Krian
 
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi DamayantiFisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi DamayantiEvi Damayanti
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktoroilandgas24
 
BAB 4 LISTRIK.pptx
BAB 4 LISTRIK.pptxBAB 4 LISTRIK.pptx
BAB 4 LISTRIK.pptxjayantiaruan
 
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisListrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisLianita Dian
 
Muatan listrik fsk 2
Muatan listrik fsk 2Muatan listrik fsk 2
Muatan listrik fsk 2defiasik
 
Menjelaskan arus ,tegangan dan tahanan
Menjelaskan arus ,tegangan dan tahananMenjelaskan arus ,tegangan dan tahanan
Menjelaskan arus ,tegangan dan tahananFauzan Mahanani
 
Elektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - SemikonduktorElektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - Semikonduktorfiernadr
 

Similar a 1 arus searah (1) (20)

DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptx
DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptxDWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptx
DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptx
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptx
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptx
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptx
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptx
 
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptx
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptxListrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptx
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptx
 
Tugas IPA
Tugas IPATugas IPA
Tugas IPA
 
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkunganKelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
 
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi DamayantiFisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
 
BAB 4 LISTRIK.pptx
BAB 4 LISTRIK.pptxBAB 4 LISTRIK.pptx
BAB 4 LISTRIK.pptx
 
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisListrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
 
Materiak Teknik 2
Materiak Teknik 2Materiak Teknik 2
Materiak Teknik 2
 
Muatan listrik fsk 2
Muatan listrik fsk 2Muatan listrik fsk 2
Muatan listrik fsk 2
 
Menjelaskan arus ,tegangan dan tahanan
Menjelaskan arus ,tegangan dan tahananMenjelaskan arus ,tegangan dan tahanan
Menjelaskan arus ,tegangan dan tahanan
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Listrik Statis
Listrik StatisListrik Statis
Listrik Statis
 
Jawaban eldas
Jawaban eldasJawaban eldas
Jawaban eldas
 
Elektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - SemikonduktorElektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - Semikonduktor
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Último (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

1 arus searah (1)

  • 1. Elektronika 1 Arus Searah (Bagian Pertama) Drs. Wildian , M.Si. wildian_unand@yahoo.com Program Studi Fisika Universitas Andalas 2012 1
  • 2. Definisi • Menurut Collins English Dictionary – Complete and Unabridged © HarperCollins Publishers (2003): “Electronics (functioning as singular) is the science and technology concerned with the behavior, development, and applications of electronic devices and circuits.” “Elektronika adalah ilmu dan teknologi (iptek) yang mempelajari perilaku, pengembangan, dan aplikasi piranti serta rangkaian elektronik.” • Piranti elektronik (electronic device) = material yang dapat mengubah/ mengendalikan perilaku aliran elektron yang melaluinya. Contoh: - Resistor  memperkecil arus listrik. - Dioda  menghantarkan arus dalam arah tertentu, dan menyekatnya dalam arah sebaliknya. - Transistor  mengendalikan arus dengan menggunakan arus (pada transistor bipolar) atau tegangan (pada FET). 2 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
  • 3. Elektron & Elektronika • Elektronika (electronics) berasal dari kata “elektron” (electron), yaitu salah satu partikel pembangun atom (= partikel sub-atomik). • Semua zat terdiri dari atom-atom, dan setiap atom dibangun oleh 3 macam partikel sub-atomik, yaitu elektron, proton dan neutron (kecuali atom hidrogen; atom ini tidak memiliki neutron). • Proton dan neutron membentuk inti atom (nucleus), sedangkan elektron mengorbit (mengelilingi) inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit-kulit atom. • Elektron bermuatan listrik negatif (- ), proton bermuatan listrik positif (+) dan neutron tak bermuatan listrik (netral). Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 3
  • 4. Partikel Sub-atomik Nama Partikel Jenis Muatan Besar Muatan Massa Elektron Negatif (-) 1,6 x 10-19 C 9,11 x 10-31 kg Proton Positif (+) 1,6 x 10-19 C 1,67 x 10-27 kg Neutron Netral (Tak- 0 1,67 x 10-27 kg bermuatan) • Besar muatan elektron merupakan muatan paling kecil sehingga disebut muatan elementer. • Karakter dan identitas suatu unsur ditentukan oleh jumlah proton dalam inti atomnya (disebut nomor atom). • Massa neutron hampir sama dengan massa proton. Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 4
  • 5. Pengikat Antar-partikel Sub-atomik • Proton-proton dan neutron-neutron terikat sangat kuat di inti atom, padahal proton cenderung menolak proton lainnya (seperti halnya kecenderungan elektron menolak elektron lainnya). • Fenomena terikat-eratnya proton dengan proton lainnya di dalam inti atom disebabkan adanya gaya inti kuat (the strong nuclear force ) yang terjadi hanya pada jarak yang sangat dekat. • Lain halnya dengan elektron. Elektron-elektron “terikat” ke inti karena adanya gaya Coulomb antara elektron (-) dan proton (+). Namun, karena jaraknya yang sangat jauh dari inti (dibandingkan jarak antar-proton) maka ikatan tersebut tidak terlalu kuat sehingga memungkinkan elektron bergerak mengelilingi inti. (Bayangkan gerak dan “keterikatan” Bumi terhadap Matahari). Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 5
  • 6. Elektron Bebas • Elektron-elektron pada atom-atom yang berbeda memiliki derajat kebebasan (degrees of freedom) yang berbeda-beda untuk bergerak bebas. • Pada material logam, elektron-elektron di kulit terluar memiliki ikatan yang sangat lemah terhadap inti atomnya masing-masing. Akibatnya, elektron-elektron ini dapat dengan mudah bergerak secara acak di antara dua atom yang bersebelahan di dalam material logam tersebut hanya dengan mendapatkan pasokan energi kalor dari lingkungannya pada temperatur kamar. • Oleh karena elektron-elektron di kulit terluar tersebut bebas untuk meninggalkan atom-atomnya dan bergerak mengambang (float) di dalam ruang di antara dua atom yang bersebelahan, maka elektron- elektron ini disebut elektron bebas (free electrons). Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 6
  • 7. Konduktor & Isolator • Pada material logam, elektron-elektron di kulit terluarnya memiliki derajat kebebasan gerak yang besar alias mudah bergerak, sementara pada beberapa material lain seperti kaca atau karet, misalnya, derajat kebebasan gerak elektron-elektron di kulit terluarnya kecil alias sulit bergerak. • Mobilitas relatif elektron di dalam suatu material dikenal sebagai konduktivitas listrik (electric conductivity). • Konduktivitas suatu material ditentukan oleh: 1. Jenis atom-atom di dalam material tersebut (Jumlah proton dalam tiap inti atom, yang menentukan identitas kimianya). 2. Cara atom-atom tersebut berikatan antara satu dengan yang lainnya. • Material-material dengan mobilitas elektron yang tinggi (memiliki banyak elektron bebas) disebut konduktor, sementara material-material dengan mobilitas elektron yang rendah (memiliki sedikit atau tanpa elektron bebas) disebut isolator. Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 7
  • 8. Beberapa Contoh Konduktor dan Isolator Konduktor Isolator Perak Kaca Tembaga Karet Emas Minyak Aluminium Aspal Besi Fiberglass Baja Porselin, Keramik Kuningan Plastik Perunggu Kuarsa Air raksa Kain, Kertas, Kayu (kering) Grafit Udara Beton Berlian Air keruh/kotor Air murni (aquades) Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 8
  • 9. Arus Listrik • Arus listrik (electric current) adalah muatan listrik (electric charge) yang mengalir di dalam suatu medium/material. NB: Mengalir berarti berpindah dari atom yang satu ke atom yang lain. • Muatan listrik dibawa oleh pembawa muatan listrik. Pembawa muatan listrik ini dapat berupa: 1. Elektron bebas di dalam zat padat (konduktor dan semikonduktor) 2. Ion di dalam zat cair (larutan elektrolit) 3. Gabungan keduanya (elektron dan ion) di dalam plasma. • Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan listrik (positif atau negatif). Contoh: Atom Na memiliki jumlah elektron yang sama banyak dengan jumlah protonnya, yaitu 11 , dengan konfigurasi elektron pada kulit atomnya: 2, 8, dan 1. Jika elektron di kulit terluarnya keluar meninggalkan atom Na, maka atom Na itu kini disebut ion Na, dan dilambangkan dengan Na+. • Di dalam konduktor terdapat banyak elektron bebas, namun belum mengalir. 9 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
  • 10. Agar Ia Mengalir… • Udara mengalir dari tempat yang tekanan udaranya lebih tinggi ke tempat yang tekanan udaranya lebih rendah. Jadi, agar udara mengalir, maka harus ada beda tekanan udara. • Air mengalir dari tempat yang posisinya lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Dengan kata lain, air mengalir dari tempat yang energi potensial gravitasinya lebih tinggi ke tempat yang energi potensial gravitasinya lebih rendah. Jadi, harus ada beda energi potensial gravitasi. Arah arus listrik • Muatan listrik positif mengalir dari + + + + + potensial listrik yang lebih tinggi (muatan + positifnya lebih banyak) ke potensial + + + + + listrik yang lebih rendah (muatan + + + positifnya lebih sedikit). Jadi, agar muatan Arah gerak listrik dapat mengalir, maka harus ada A elektron B beda potensial listrik, V. VA > VB Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 10
  • 11. Tegangan dan Medan Listrik • Jika kedua ujung kawat logam diberi tegangan (beda potensial listrik V), misalnya dengan menghubungkan ujung-ujung kawat itu dengan kutub positif dan kutub negatif baterai, maka di dalam logam tersebut muncul medan listrik E. V lE • Medan listrik E ini mengerjakan gaya F pada elektron bebas. F eE • Elektron bebas tersebut bergerak dalam arah yang berlawanan dengan arah E dan F. [Ingat: Muatan uji (test charge) dalam hubungan F dan E adalah muatan positif]. Tapi, apakah yang dimaksud dengan “muatan positif” pada pernyataan ini adalah proton? Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 11
  • 12. “Muatan Positif” itu = Lubang (Hole) • Akibat perpindahan elektron itu, tempat yang ditinggalkannya Tanpa medan listrik kini kosong dan disebut lubang F elektron (electron hole) atau Ketika diberi medan listrik disingkat: lubang (hole). • Dalam hal ini, lubang dapat dipandangkan sebagai partikel bermuatan positif (sebagai lawan elektron yang bermuatan negatif), sebab arah perpindahannya berlawanan Arah gerak lubang dengan arah perpindahan Arah gerak elektron elektron bebas di dalam © 2012_Wildian_Unand konduktor. • Perlu diingat, lubang bukanlah proton atau pun positron (elektron yang bermuatan positif)! Lubang hanyalah lawan elektron secara konseptual dan matematis, bukan partikel dalam arti yang sesungguhnya! Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 12
  • 13. • Kuat arus listrik dapat dianalogikan dengan debit air. Kuat Arus Listrik • Debit air, D, adalah besarnya volume air - - yang mengalir per satuan waktu: D = V/t - A (dalam m3/s). - - • Kuat arus listrik = banyaknya muatan Elektron listrik positif ( Q) yang mengalir tegak lurus melalui suatu permukaan seluas A dalam selang waktu tertentu ( Q). • Jika laju perubahan aliran muatannya tidak konstan, maka kita gunakan definisi kuat arus rata-rata (average current): Kuat arus (I) per satuan luas (A) Q I rerata Satuannya: ampere (A) dikenal sebagai rapat arus (J): t • Jika laju perubahan aliran muatannya I tidak konstan, maka arusnya juga berubah J A terhadap waktu. Oleh sebab itu kita dQ definisikan kuat arus sesaat I sesaat (instantaneous current): dt 13 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
  • 14. Hukum Ohm elektron lubang • Pada waktu bergerak di dalam logam, pembawa muatan tidaklah bergerak dalam satu garis lurus, melainkan selalu bertumbukan dengan atom-atom logam tersebut. George Simon Ohm f ges • Pengaruh tumbukan terhadap gerak pembawa muatan itu dapat dipandang sebagai gaya gesekan yang bekerja pada pembawa muatan tersebut; seperti gerak jatuh kelereng w di dalam gliserin atau oli. • Dari analogi di atas, kecepatan rata-rata akhir pembawa muatan haruslah konstan dan sebanding dengan kuat medan listrik E. Akibatnya, rapat arus juga sebanding dengan kuat medan listrik E. dengan konstanta pembanding J= J EE  Hukum Ohm yang disebut konduktivitas listrik. Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 14
  • 15. Hukum Ohm (yang populer) • Suatu kawat berpenampang serba sama (A) dialiri arus I. • Misalkan beda potensial antara I titik P dan titik Q adalah V, yaitu: V = VP – VQ. • Bila kuat medan listrik di dalam logam dapat dianggap serba sama, maka Hubungan V = IR merupakan Hukum Ohm E=V/l dalam bentuk paling populer, dengan: • Dari hukum Ohm: J = E = (V / l ) 1 l l R R sehingga arus listrik: A A I=JA=( V/l)A R = resistansi (ohm, ) • Bila A / l kita tulis sebagai 1/R maka I = V / R , atau: = resistivitas atau hambat-jenis (ohm.meter, m): 1 V IR Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 15
  • 16. Resistivitas Beberapa Bahan Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 16
  • 17. Resistor & Resistansi • Resistor adalah piranti elektronik yang berfungsi untuk memperkecil arus listrik dengan cara menghambat arus tersebut. • Kemampuan resistor menghambat arus listrik disebut resistansi atau hambatan (simbol: R), dan besarnya dinyatakan dalam ohm (simbol: ). • Resistor dapat dibedakan atas dua macam: 1. Resistor tetap  nilai resistansinya sudah tetap (fixed). 2. Resistor variabel  nilai resistansinya dapat diubah-ubah atau berubah- ubah (dalam rentang nilai tertentu). • Resistor variabel dapat dibedakan atas: 1. Potensiometer (disingkat: potensio atau pot) 2. Trimmer potensiometer (disingkat: trimpot) 3. Resistor Non-linier (sensor) LDR Trimpot Potensio 17 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
  • 18. Ragam Bentuk Resistor Simbol Potensio Resistor tetap Trimpot 18 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
  • 19. Ragam Bentuk Resistor (Lanjutan) Resistor Non-linier (Sensor resistif) NTC PTC LDR Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 19
  • 20. Kode Warna Resistor Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 20
  • 21. Bahan Ohmik & Non-ohmik • Tidak semua bahan dan piranti elektronik mematuhi Hukum Ohm; yang mematuhi Hukum Ohm disebut bahan ohmik (ohmic material), contohnya resistor; sedangkan yang tidak mematuhi Hukum Ohm disebut bahan non-ohmik, contohnya dioda. • Pada bahan ohmik, hubungan kuat arus I dan beda potensial V adalah linier dalam rentang beda potensial yang lebar (Gambar a); sedangkan pada bahan non-ohmik, hubungan tersebut tidak linier (Gambar b). Kenapa? Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 21
  • 22. …karena Resistivitas dipengaruhi Temperatur (a) Pada logam, seperti tembaga (b) Pada semikonduktor (Cu), koefisien temperatur = positif murni, seperti silikon (Si) dan (+). germanium (Ge), koefisien temperatur = negatif (-). Grafik -T adalah linier pada rentang temperatur yang lebar… …dan menjadi tak linier pada temperatur mendekati nol. Resistivitas bahan Pada temperatur nol mutlak, menurun dengan naiknya resistivitasnya tetap ( 0). temperatur. Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 22
  • 23. Hubungan Resistivitas dan Temperatur • Pada rentang temperatur tertentu, resistivitas (hambat jenis) suatu logam berubah hampir linier terhadap temperatur: = resistivitas (hambat jenis) pada temperatur T 0 = resistivitas pada temperatur acuan T0 (biasanya 20°C) = koefisien temperatur resistivitas. Artinya, jika temperatur naik, maka resistivitas bahan (material) logam tersebut juga bertambah besar. • Oleh karena resistansi (hambatan) berbanding lurus dengan resistivitas, maka berlaku: 23 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
  • 24. Bukan Sekadar Ada Beda Potensial… • Sebagaimana telah diterangkan, muatan listrik mengalir pada suatu kawat logam jika ada beda potensial (alias tegangan) di antara kedua ujung kawat itu. • Tapi, aliran muatan listrik ini dapat terhenti akibat adanya medan listrik induksi di dalam kawat. • Medan listrik induksi: Apa itu? Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 24
  • 25. Medan Listrik Induksi • Sebatang logam panjang diletakkan dalam medan listrik Eo. - + Eo - + - + +Q - + - + -Q Ei i E Elektron Lubang Eo • Adanya medan listrik Eo menyebabkan elektron bebas di dalam logam itu mendapat gaya F dan bergerak ke kiri. • Akibatnya ujung kiri akan lebih negatif (karena elektron bebas akan terkumpul di ujung kiri) dan ujung kanan akan lebih positif (karena terbentuk lubang akibat ditinggalkan elektron bebas). • Polarisasi muatan listrik ini menimbulkan medan listrik induksi, Ei , yang arahnya berlawanan dengan arah Eo. Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 25
  • 26. Agar Arus Tetap Mengalir, Perlu GGL • Makin banyak muatan induksi terkumpul pada ujung-ujung logam tersebut, makin besar pula kuat medan induksinya (Ei makin besar), hingga akhirnya nilai Ei = Eo (tapi dengan arah yang berlawanan). • Pada saat Ei = Eo , kuat medan total di dalam logam itu menjadi nol. Itu berarti, potensial listrik kedua ujung logam itu menjadi sama besar. Akibatnya, aliran elektron terhenti. • Agar elektron bebas ini dapat terus mengalir, maka muatan induksi pada kedua ujung logam itu harus terus diambil, sehingga di dalam logam tidak timbul medan listrik induksi. Dengan kata lain, beda potensial antara kedua ujung logam itu harus terus dipertahankan. • Kemampuan untuk mempertahankan beda potensial antara kedua ujung logam agar tetap nilainya disebut gaya gerak listrik (GGL), terjemahan dari electro-motive force, emf . • GGL—disimbolkan dengan (dibaca: epsilon)—adalah beda potensial antara kedua kutub sumber GGL ketika tak ada arus. Dengan kata lain, sumber GGL itu tidak terhubung di dalam suatuJurusan Fisika Universitas Andalas Wildian, rangkaian tertutup. 26
  • 27. Sumber GGL • Alat yang dapat mempertahankan beda potensial listrik antara kedua ujung konduktor disebut sumber gaya gerak listrik. • Berikut ini adalah beberapa contoh sumber GGL: Baterai dan akumulator No. Sumber GGL Energi Asal merupakan sumber GGL arus searah. 1 Baterai, Energi kimia akumulator (accu, aki) 2 PLTA (air) Energi potensial gravitasi air 3 PLTU (uap) Energi panas uap 4 PLTD (diesel) Energi pembakaran minyak solar Generator 5 PLTN (nuklir) Energi dari reaksi nuklir (inti) pembangkit GGL arus bolak-balik. Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 27
  • 28. Beberapa Contoh Sumber GGL Baterai PLTA PLTN Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 28
  • 29. Simbol Sumber Tegangan (GGL) Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 29
  • 30. Sumber GGL & Pompa Air Sumber GGL dapat dianalogikan dengan pompa air yang memompakan air dari reservoir rendah ke reservoir tinggi. Pompa air 30 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
  • 31. Rangkaian Listrik Arus listrik terjadi ketika Syarat agar suatu rangkaian listrik dapat berfungsi: sumber GGL terhubung dalam suatu rangkaian 1. Sumber GGL (beda potensial atau tertutup. tegangan). Contoh: baterai. 2. Saluran konduktif untuk pengaliran muatan listrik. Contoh: kawat tembaga. 3. Resistansi listrik (resistor), yaitu obyek yang menggunakan listrik agar dapat bekerja/berfungsi. Contoh: bola lampu, motor listrik, elemen pemanas, speaker, dsb. Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 31
  • 32. Jenis Rangkaian Listrik • Rangkaian listrik dapat dibedakan atas: 1. Rangkaian arus searah (direct current, DC), yaitu rangkaian listrik yang menggunakan sumber tegangan arus searah. 2. Rangkaian arus bolak-balik (alternating current, AC), yaitu rangkaian listrik yang menggunakan sumber tegangan arus bolak- balik. Rangkaian arus searah Rangkaian arus bolak-balik Generator AC Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 32
  • 33. Energi Listrik • Bayangkan muatan positif Q sedang bergerak searah jarum jam dari titik a melalui baterai dan resistor, lalu kembali ke titik a. (lihat gambar). • Titik-titik a dan d ditanahkan (grounded); jadi, potensial listrik di kedua titik ini adalah nol. • Saat muatan tsb bergerak dari a ke b melalui baterai, energi potensial listriknya U bertambah sebesar U = Vba Q (Vba = beda potensial antara b dan a), sementara energi potensial kimia di dalam baterai itu berkurang sebanyak penambahan U itu. • Namun, ketika muatan itu bergerak dari c ke d melalui resistor, muatan tersebut kehilangan energi potensial listriknya karena bertumbukan dengan atom-atom di dalam resistor, sehingga menghasilkan energi-dalam (internal energy). Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 33
  • 34. Daya Listrik • Jika resistansi kawat-kawat penghubung pada rangkaian itu dapat diabaikan, maka pada lintasan-lintasan bc dan da tidak ada kehilangan energi. • Ketika tiba di titik a, muatan tersebut haruslah mempunyai energi potensial listrik yang sama seperti saat ia mulai bergerak, yaitu nol. • Laju di mana muatan Q itu kehilangan energi potensial dalam perjalanannya melalui resistor adalah: U Q Vcd I Vcd t t • Oleh karena laju kehilangan energi (= disiipasi daya) yang dialami muatan itu sama dengan daya yang diberikan ke resistor (yang muncul sebagai energi- dalam), maka kita peroleh: P I Vcd 2 Vcd • Namun, oleh karena Vcd = I R, maka: P I 2R R 34 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
  • 35. Hubungan I, V, R, dan P melalui Hk. Ohm Kuat Arus, I Tegangan, V (ampere, A) (volt, V) I P Daya, P Resistansi, R (watt, W) (ohm, ) Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 35
  • 36. Ragam Rangkaian Komponen Listrik (1) • Komponen-komponen elektronik (resistor, kapasitor, induktor, dioda, dan lain-lain) dapat saling dihubungkan satu sama lain secara seri (berderet), paralel (berjajar), atau gabungan keduanya. • Ciri susunan seri adalah tidak ada cabang dalam rangkaian; sedangkan susunan paralel ditandai dengan adanya rangkaian cabang dalam rangkaian tersebut. • Susunan Resistor Seri R1 R2 R3 a b c d Rseri R1 R2 R3 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 36
  • 37. Ragam Rangkaian Komponen Listrik (2) • Susunan Resistor Paralel R1 1 1 1 1 R2 a b R par R1 R2 R3 R3 • Susunan Resistor Gabungan ? Coba buat rumusnya! Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 37
  • 38. Pada Rangkaian Seri, Kuat Arusnya Sama • Rangkaian Resistor Seri R1 R2 R3 a b c d I1 I2 I3 I I I1 I2 I3 I Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 38
  • 39. Pada Rangkaian Paralel, Tegangannya Sama • Rangkaian Resistor Paralel R1 V1 Tegangan di R1 R2 a b V2 Tegangan di R2 R3 V3 Tegangan di R3 I maka berlaku: V1 V2 V3 Vab Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 39
  • 40. Hukum-hukum Kirchhoff “Jumlah arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan 1 jumlah arus yang keluar dari titik cabang itu.” I masuk I keluar • Hukum ini merupakan penerapan prinsip konversi muatan (Hukum Kekekalan Muatan). 2 “Jumlah beda potensial pada semua elemen rangkaian di sepanjang loop rangkaian tertutup haruslah nol.” Beda potensial di sini mencakup GGL sumber tegangan (= ± ε) dan beda potensial pada masing-masing resistor (= ± I.R). Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 40
  • 41. Bentuk lain Hukum II Kirchhoff • Persamaan V = 0 dapat dipandang sebagai beda potensial pada satu titik (Jadi, beda potensial antara titik a terhadap titik a itu sendiri, misalnya.) Secara umum, beda potensial antara titik a terhadap titik b (misalnya) dapat ditulis sebagai: V (I R) dengan V Vab Va Vb • Oleh karena V = 0 (untuk loop tertutup), maka bentuk umum di atas dapat ditulis menjadi: 0 (I R) ( I R) (merupakan bentuk nyata hukum II Kirchhoff.) Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 41
  • 42. Contoh Soal 1 (untuk 1 Loop) R3 = 1 a e d 30 V R1 6 10 V b c R2 = 3 (a) Tentukanlah besar dan arah arus (dengan titik acuan e) yang mengalir di dalam rangkaian di atas. (b) Tentukanlah beda potensial di antara titik a dan titik d (disimbolkan dengan Vad). Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 42
  • 43. Langkah-langkah Penyelesaian … • Lukiskanlah terlebih dahulu arah GGL pada masing-masing sumber tegangan, yaitu dari kutub (-) ke kutub (+). • Lukiskanlah pemisalan arah loop dan arah arus di dalam rangkaian itu. Pemisalan ini boleh sembarang, tetapi sebaiknya searah dengan GGL yang lebih besar (agar anda tidak direpotkan dengan urusan mengubah arah arus ketika kemudian ternyata arus yang didapatkan itu bernilai negatif). Perhatikan gambar pada Contoh Soal itu: 1 .2 Jadi, arah loop dan arah arus (hanya ada satu arus, karena tidak ada titik cabang) pada rangkaian tersebut dilukiskan searah dengan arah GGL 1 . • Gunakan aturan berikut: GGL ataupun arus yang searah dengan arah loop (atau arah beda potensial) diberi tanda positif (+), dan yang berlawanan diberi tanda negatif (-) . Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 43
  • 44. a-e-d … dan Solusinya e R3 = 1 a d a. Lukisan arah GGL, arah 30 V arus, dan arah loop R1 loop = 10 V tersebut adalah seperti 6 pada gambar di samping. Berdasarkan b c Hukum II Kirchhoff: R2 = 3 a-b-c-d Jika ditinjau dari lintasan a-e-d, maka: b. Beda potensial di antara titik a dan titik d dihitung Dan jika ditinjau dari lintasan a-b-c- dengan: d, maka: V ( I R) 44
  • 45. Contoh Soal 2 (untuk 2 Loop) Jika ε1 = 15 V, ε2 = 5 V, R1 = 1 Ω, R2 = 8 Ω, R3 = 4 Ω, R4 = 20 Ω, dan R5 = 18 Ω, tentukanlah: (a) Arus-arus yang melalui R1 (yaitu I1) dan arahnya terhadap titik a, melalui R3 (yaitu I2) dan arahnya terhadap titik d, serta melalui R5 (yaitu I3) dan arahnya terhadap titik d. (b) Beda potensial Vba. (c) Beda potensial Vcd. Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 45
  • 46. Solusinya… a. Misalkan arah arus dan arah loop dibuat seperti pada gambar di samping. Hukum I Kirchhoff pada titik d: I1 + I2 = I3 …(1) Hukum II Kirchhoff pada Loop I: Subsitusi Pers. (1) ke Pers.(3): 5 = 24 I2 + 18 (I1 + I2 ) 5 = 18 I1 + 42 I2 ….(4) Dari (2) dan (4) diperoleh: 1 I2 6 A Hukum II Kirchhoff pada Loop II: (Berarti arah I2 yang sebenarnya adalah ke kiri/ keluar dari titik d). Bersambung….. 46
  • 47. • Lalu, subsitusikan nilai I2 ke (2): c. Beda potensial Vcd 10 = 9 I1 – 24 (- 1/6 )  I1 = 2/3 A (Berarti arah I1 sudah sesuai dengan V ( I R) pemisalan, yaitu ke kanan titik a). Berdasarkan lintasan R3 dan R4: • Lalu, subsitusikan nilai-nilai I1 dan I2 ini ke (1) untuk mendapatkan arus I3: Vcd Vc Vd I 2 ( R3 R4 ) ( 2 ) I1 + I2 = I3  (2/3) + (- 1/3) = I3 1 Vcd (4 20 ) ( 15 ) I3 = 1/2 A 6 (Berarti arah I3 sudah sesuai dengan Vcd 9V pemisalan, yaitu ke bawah/ keluar dari titik d). Berdasarkan lintasan R5 : b. Beda potensial Vba Vcd Vc Vd I 3 R5 V ( I R) 1 Vcd 2 18 Vba Vb Va I 1 R1 ( 1 ) Vcd 9V 2 Vba 3 1 ( 15 ) Berdasarkan lintasan R1 dan R2: Vcd ? (Coba hitung sendiri !!!) Vba 14 1 V 3 47 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
  • 48. Latihan 1 1 • Jika diketahui R1 = 2 k , R2 = 17 k , R3 = 23 k , R4 = 6 k , R5 = 5 k , dan R6 = 20 k , berapakah hambatan total rangkaian tersebut? Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 48
  • 49. Latihan 1 2 • Diketahui = 5 V, R1 = 3 k , R2 = R3 = R4 = 6 k , dan R5 = 5 k Hitunglah: a. Hambatan total rangkaian tersebut. b. Kuat arus yang mengalir melalui R5. c. Beda potensial antara a dan d. d. Kuat arus yang mengalir melalui R3. e. Disipasi daya di R4. Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 49
  • 50. Latihan 1 3 a. Hitunglah arus yang mengalir di dalam rangkaian di samping. b. Hitunglah Vbd melalui: i. R1 (lintasan b-a-d) ii. R2 (lintasan b-c-d) c. Hitunglah disipasi daya : i. pada R1 ii. pada 2 Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 50
  • 51. Latihan 1 4 a. Hitunglah arus-arus I1 , I2 , dan I3 pada rangkaian di samping. b. Hitunglah tegangan Vbc melalui: i. lintasan b-e-f-c ii. lintasan b-c iii. lintasan b-a-d-c Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 51
  • 52. Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 52