Dokumen tersebut membahas tentang infertilitas pasangan dan teknik-teknik reproduksi bantuan. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain definisi infertilitas primer dan sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan pasangan, pemeriksaan yang dilakukan untuk suami dan istri seperti analisis sperma dan pemeriksaan hormonal, serta teknik-teknik reproduksi bantuan seperti inseminasi intrauterin dan fertilisasi in vitro.
3. PENDAHULUAN
Manusia berpasangan melaksanakan
fungsi reproduksi
ASPEK DASAR
a. Segi agama : ibadah , amanah Allah
melanjutkan keturunan
b. Demografi sumber daya manusia.
c. Anak merupakan
- dambaan setiap Pasutri
- mempunyai arti yang luar biasa
4. ILMU KEDOKTERAN REPRODUKSI
-Tehnologi semakin maju
-Tehnik Reproduksi Berbantu =
Assisted Reproduction Technic ( ART )
membuka peluang untuk mendapat keturunan
Rekayasa reproduksi
-Hormon / endokrin , imunologi , biomolekuler
-Folikulogenesis – induksi ovulasi
-Implantasi
-Intra Uterine Insemination Husband
-Tehnik fertilisai invitro IVF , ICSI dll
-Cloning
5. DEFINISI dan PENGERTIAN DASAR
Infertilitas Primer
Pasangan suami istri ( Pasutri ) tidak
pernah mengalami konsepsi meskipun
sanggama teratur selama > 12 bulan
tanpa perlindungan.
Infertilitas Sekunder
Pasutri sebelumnya pernah mengalami
konsepsi ttp kmd tdk mampu konsepsi
lagi meskipun sanggama teratur lebih
12 bulan tanpa perlindungan.
6. Kehamilan sia-sia ( Wastage Preganancy )
Istri mampu hamil, ttp tdk mampu hamil
sampai genap bulan atau melahirkan
bayi hidup
Infertilitas tak terjelaskan ( Unexplained )
Tidak ditemukan kelainan pada Pasutri,
tetapi tetap belum bisa terjadi konsepsi
7. Subfertil
kesulitan konsepsi secara bersama ,
krn fertilitas keduanya kurang
Infertilitas umum
Ketidak mampuan istri untuk hamil ,
mengandung genap bulan , melahirkan
bayi hidup atau suami tidak mampu
menghamili istri.
8.
9.
10.
11. SYARAT FERTIL
Suami
1. Testis minimal 1
menghasilkan sperma normal
2.Saluran Epididimis –
vas deferens patent
3.Kemampuan ereksi – penetrasi
4.Ejakulasi adekuat sperma
masuk sempurna di vagina.
12. Istri / Perempuan
1. Sistem neuroendokrin Hipotalamus
hipofisis – ovarium – endometrium
harmonis
2. Tuba Fallopii minimal satu patent, berfungsi
3. Uterus / endometrium menerima dan mampu
membesarkan embrio
4. Vagina mampu menerima spermatozoa
13. ETIOLOGI INFERTILITAS
-
Suami penyebab 50 %
Istri
penyebab 40 %
Tidak diketahui 20 %
Dinegara berkembang infeksi genitalia
masih tinggi
- Radang panggul ok Chlamidya
perlekatan / sumbatan tuba pada
wanita atau sumbatan epididimis pada
pria.
14. FAKTOR YG BERPENGARUH
1. Usia Pasutri semakin tua fertilitas turun
2. Frequensi coitus 2 – 3 X / minggu
3. Haid normal ovulatoar
4. Obat, kimia, radiasi, pestisida,
spermatisida
5. Rokok , alkohol menurunkan kwalitas
spermatozoa
6. Operasi / trauma organ genital
7. Infeksi Non Sexual Transmitted Disease
( Non STD ) maupun STD.
20. PEMERIKSAAN INFERTILITAS
1. COUPLE PROBLEM ( PASANGAN )
2. RIWAYAT FERTILITAS SEBELUMNYA
TDK JAMIN FERTILITAS SAAT INI.
3. KONSELING BENAR & JUJUR
MENGENAI
a. Penyebab
b. Prognosis
c. Rencana terapi / tindakan
d. Efek samping
22. PEMERIKSAAN ISTERI
A.Anamnesis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
R/ fertilitas sebelumnya
Komplikasi kehamilan sebelumnya
Pemakaian kontrasepsi sebelumnya
Penyakit : DM, TBC, Tiroi
Obat-obatan terutama jangka panjang
Pembedahan daerah perut, genitalia
Radang panggul, infeksi genital
Kelainan genitalia, bentuk , keluarnya ASI
Risiko pekerjaan
Haid dan tanda ovulasi, lendir yg lebih
banyak pd tengah siklus, Mithelsmers synd.
11. Pengertian tentang cara, waktu sanggama,
ggn sanggama
23. b. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : TB, BB, gemuk , kurus
2. Tanda vital
3, Tanda kelamin sekunder
mammae, pinggul, distribusi rambut
4. Pemeriksaan ginekologi
- Inspeksi tanda infeksi
Inspekulo lihat vagina , portio
- Periksa dalam vagina
- Periksa colok dubur
27. CERVICAL MUCOUS TEST
- Dilaksanakan pada masa subur.
- pasang speculum vagina sampai portio – ostium uteri externum
terlihat jelas.
- Ambil lendir cervix , dinilai
a. kejernihan lendir
b. Spinbarkeit test pembenangan 6- 10 cm
c. Fern test preparat basah pd gelas objek mikroskop
gambaran daun pakis.
- Arti : bila baik – Oestrogen + progesteron baik ada ovulasi.
FERN TEST baik
28. UJI PASCA SANGGAMA
- sangat bermanfaat menilai interaksi cervix dan
spermatozoa
- dilaksanakan pada perkiraan masa subur.
- diperksa 8 – 10 jam pasca sanggama.
- Pasca sanggama isteri dengan posisi tetap
telentang (pantat
sedikit diganjal ) – pakai pembalut – tidak boleh
dibersihkan – tidak boleh mandi, kencing
29. spesimen diambil dari
1. Fornix Posterior
2. Masuk ½ cm dari Os Uteri Extenum
3. Ddaerah Os Uteri Internum
pengambilan pakai spuit steril dan jarum
plastik besar, jarum
diganti pada masing tempat , letakkan pd
kaca objek
- periksa dng mikroskop
- penilaian :
a. jumlah spermatozoa / LPB
b. jumlah spermatozoa exellenc + good
-
30. MICROCURETTAGE
- dilaksanakan hari ke 2 atau 10 , menstruasi
-
atau prahaid
pakai microcurettage ambil sedikit endometrium
jadikan preparat hapus fiksasi dng alkohol 95 %
antara hari 2 – 7
proliferasi estrogen
10
kelenjar mulai berkelok
prahaid kelenjar berkelok + glycogen
pengambilan spesimen setelah hari 10
harus yakin tidak ada kehamilan !!!
Pasca curettage berikan antibiotika.
Saat ini sudah mulai ditinggalkan
31. PEMERIKSAAN KHUSUS
A. CERVICAL MUCOUS TEST ( Uji Lendir Serviks )
a. Speinbarkeit test : masa subur mucosa lendir cervix
jernih, membenang, bila direntang bisa 6 – 10 cm
b. Fern test : lendir cervix dioleskan pd objek gelas , akan
tampak gambaran daun pakis.
B. P0ST COITAL TEST ( Uji Pasca Sanggama )
Pasutri coitus waktu masa subur 8 -10 jam
diperiksa sperma pada
a. Fornix posterior vagina
b. Ectocervix
c. Endocervix
Dinilai jumlah spermatozoa yang berada pd tempat tersebut
dalam jumlah dan motilitas
32. C. HYSTERO SALPINGOGRAPHY ( HSG )
Pengisian cairan kontras melalui canalis
cervicalis cavum uteri tuba fallopii
cavum peritonii
Untuk menilai :
- Uterus bentuk, posisi, kelainan cavum uteri
- Tuba patensi saluran tuba fungsi
transport sperma dan embryo, bila saluran
baik spill + ( patent )
D. ULTRASONOGRAPHY ( USG )
Memberikan gambaran secara umum ttg
uterus , ovarium, massa abnormal genitalia
interna.
33. E. LAPAROSCOPY
Termasuk pemeriksaan invasive dng
fiber optik lewatdinding perut
Diagnostik & Operative saat ini mrpk
pemeriksaan yg cukup baik
D. CHROMOTUBASI memasukkan methylen
blue cair dari cervix bila fungsi tuba
baik tampak cairan pada ostium
tubae
Pemeriksaan bersamaan dengan
Laparoscopy.
E. PEMERIKSAAN HORMON
Estrogen, Progesteron, Prolaktin, FSH ,
LH , Thyroid dll
52. ASSISTED REPRODUCTION TECHNIQUES ( ART)
Usaha membantu terjadinya fertilisasi dan kehamilan
dimana bila tidak dimungkinkan terjadinya fertilisasi
secara alami dengan rekayasa reproduksi.
ART meliputi :
1. Intra Uterine Insemination ( IUI ) di Indonesia sering disebut
AIH ( Artificial insenination husband )
2. InVitro Fertilization ( IVF )
3. Cloning
INTRA UTERINE INSEMINATION / AIH
Dengan bantuan alat khusus spermatozoa dimasukkan langsung
kedalam cavum uteri.
Indikasi :
a. Jumlah spermatozoa kurang dari normal
b. Secara tehnis , suami tidak bisa menyampaikan semen sampai
dekat cervix.
c. UPS yang tidak baik
d. Pemilihan jenis kelamin anak ( sexing )
53. Syarat :
1. Istri dipastikan ada foliculogenesis ovulasi
2. Saluran tuba minimal satu patent
3. Uterus normal
4. Semen bisa diproses untuk inseminasi.
Cara pelaksanaan :
ISTRI
SUAMI
- Induksi ovulasi
- Pantau maturasi folikel
- Folikel mature > 17 mm
suntik hCG 36 jam IUI
- D inseminasi ……………………….. - sperma dng masturbasi
- proses semen dengan
washing swim up
posisi lithotomi masukkan spermatozoa dengan
canula khusus via canalis cervicalis cav uteri
Washing : sperma dipisahkan dengan diencerkan pakai media ttt
Swim up : centrifuge 2000 RPM jelek tenggelam baik
berenang kepermukaan tangkap dng pipet khusus
54. Mengapa spermatozoa harus diproses
( tidak boleh pakai whole sperm )
- Memisahkan semen dengan spermatozoa washing
- Semen mengandung bermacam partikel dan debries berupa
protein, infeksi, prostaglandin dll.
. Penularan infeksi
. Protein akan dikenali sbg benda asing immunologi
- Prostaglandin kontraksi uterus nyeri
- Memilih spermatozoa exellence + good ( a + b ) sebanyak
mungkin atau separasi sperma laki / perempuan untuk keinginan
sexing ( pemilihan kelamin anak ) dengan proses centrifuge –
swim up - separasi
Keberhasilan 15 – 25 %
Bisa diulang sampai 3 X , bila gagal IVF ?
55. INVITRO FERTILIZATION = TEST TUBE BABY = BAYI TABUNG
* IVF mrpk harapan bagi pasangan infertilitas
* Bayi pertama IVF Louis Brown 1978
Pengertian :
Fertilisasi dilaboratorium menaburkan spermatozoa pada
Oocyt yg diambil dengan aspirasi ( pick up ) dari folikel
Menjadi Embryo tandur didalam uterus melalui canalis
Cervicalis.
Syarat keberhasilan IVF
1. Folikel matang dg spermatozoa yang baik
2. Uterus normal siap untuk kehamilan
3. Laboratorium yang baik
4. Fertilisasi Embryo baik Tandur alih baik.
5. Keberhasilan 30 – 35 %
Syarat peserta IVF
1. Pengelolaan infertilitas lengkap
2. Umur istri < 38 tahun
3. Punya biaya mahal
4. Pasangan suami istri yang sah.
5. Oocyte dan sperma dari pasutri sah.
56. Indikasi
1. Tuba Fallopii buntu / rusak tidak bisa diperbaiki
2. Endometriosis yg sulit diobati perlekatan berat
3. Spermatozoa jumlah kurang untuk terjadi fertilisasi alami
4. Infertilitas yang tidak diketahuai sebabnya dengan pemeriksaan
pasutri keduanya normal ( idiopatik = unexplained )
5. Cervix / lendir cervix tidak normal
6. Faktor immunologi
7. Luteizing Unrupturer Follicle ( LUF ).
8. Gangguan peritoneum
Pelaksanaan
1. Persiapan / pemeriksaan lengkap infertilitas
2. Pengobatan penyamarataan folikel ( Down Regulation ) dengan
GnRH Analog
3. Pemicuan ovulasi ( super ovulasi ) dng regimen ttt.
4. Pemantauan pematangan folikel USG , Estriol, LH sampai
didapat folikel matang > 17 mm
5. Panen oocyte ( ovum pickup ) aspirasi trans vaginal USG
6. Fertilisasi oocyte vs Spermatozoa yg sudah diproses
7. Embryo Transfers
8. Kehamilan persalinan Sectio Caesar.
60. Cara fertilisasi
1. Tabur spermatozoa pada oocyte
2. Micromanipulasi satu spermatozoa disuntikkan pada
cytoplasma oocyte ( ICSI = Intra Cytoplasmic Sperm Injection )
CLONING = PERTUNASAN
•
•
Clone = tunas muda
Masing-masing sel pertunasan identik dng induk
Tehnik Clone :
Inti sel telur (Oocyte) yg belum dibuahi diambil diganti dng
inti dari sel tubuh lain dari donor pembelahan asexual
embryo identik dng donor tandur pd uterus induk copy
mahluk ???
Cloning pada tanaman dan hewan sudah banyak dimanfaatkan
untuk industri ( domba Dolly )
Untuk manusia dari agama dan etika tidak memungkinkan