3. PENGERTIAN PENYIMPANGAN
MENURUT TOKOH
Menurut John M. Shepard, kondisi tidak menyimpang
merupakan suatu bentuk interaksi yang di dalamnya individu
berprilaku sesuai dengan harapan kelompoknya.
Menurut Robert M.Z. Lawang, perilaku menyimpang adalah
semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku
dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku
menyimpang.
Menurut James W. Vander Zanden mendefisinikan
penyimpangan (deviance) sebagai perilaku oleh sejumlah besar
orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas
toleransi.
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYIMPANGAN SOSIAL
• INTERNAL • EKSTERNAL
IQ Sosial ekonomi
Psikis Kondisi politik
Fisik
Faktor budaya
Kepribadian
Usia
Kehidupan rumah
Jenis kelamin
tangga
Kedudukan Pendidikan dan sekolah
Pergaulan
Media massa
5. BENTUK BENTUK
PENYIMPANGAN
Edwin M Lemert (1951), penyimpangan terbagi
menjadi dua bentuk, yaitu :
1. Penyimpangan Primer ( Primary deviation)
2. Penyimpangan Sekunder ( Secondary Deviation )
• Penyimpangan Individu
• Penyimpangan Kelompok
Contoh lain penyimpangan yang dilakukan secara
kolektif atau kelompok, antara lain sebagai
berikut.
• Kenakalan remaja
• Tawuran massal
• Penyimpangan kebudayaan
6. JENIS-JENIS PENYIMPANGAN
Berikut ini uraian beberapa jenis penyimpangan
sosial yang sering terjadi dalam realita kehidupan
masyarakat.
– Kejahatan
– Pelacuran
– Delikuensi anak-anak
– Penyalahgunaan alkohol, narkotika, dan
psikotropika
– Seks menyimpang
– Hubungan seksual sebelum menikah
8. Proses Terjadinya
PERILAKU MENYIMPANG
1. Sosialisasi dan pembentukan perilaku menyimpang.
Sosialisasi merupakan proses seorang anak belajar menjadi
seorang anggota yang berpatisipasi dalam masyarakat.
2. Faktor penyebab perilaku menyimpang.
Faktor penyebab perilaku menyimpang, digolongkan dalam
dua kelompok.
• Pertama, faktor internal atau merupakan dorongan dari
dalam diri pelaku sendiri. Contohnya, kemiskinan dan
pelampiasan kemarahan.
• Kedua, faktor yang berasal dari luar diri pelaku atau
eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang merupakan
pengaruh dari lingkungan tempat pelaku berada.
9. Teori-Teori
PERILAKU MENYIMPANG
Teori-teori tersebut di antaranya, toeri differential
association yang digagas Sutherland, teori labeling oleh
Edwin M. Lemert, teori anomie dari Robert K. Merton dan
Emile Durkheim. Berikut ini penjelasan teori-teori tersebut.
1. Teori Differential Association. Teori ini menyatakan
bahwa perilaku menyimpang dipelajari melalui
proses cultural transmission (alih budaya).
2. Teori Labeling/Reaksi Sosial. Teori ini menyatakn
bahwa individu atau kelompok menjadi menyimpang
karena adanya label atau cap atau stigma yang
diberikan masyarakat kepada mereka.
3. Teori Anomie. Teori ini menyatakan bahwa
penyimpangan merupakan akibat timbulnya
ketegangan-ketegangan dalam usaha meraih posisi yg
diharapkan masyarakat.
10. Teori-Teori PERILAKU MENYIMPANG
4. Teori Sosialisasi. Teori ini menyatakan bahwa
perilaku menyimpang terjadi karena
ketidakmampuan warga masyarakat dalam
menghayati nilai-nilai dan norma dominan yang
telah disepakati oleh komunitas
tertentu(Delinquency-area)
(padat,miskin,kumuh,broken).
5. Teori Pengendalian. Teori ini menyatakan bahwa
perilaku menyimpang dipengaruhi oleh dua
faktor, Inside control berupa norma-norma yang
dihayati, dan outside control berupa Reward
terhadap konformitas and punishment terhadap
deviance.
11. Mengantisipasi PENYIMPANGAN
SOSIAL
Upaya antisipasi terhadap penyimpangan sosial dapat dilakukan
melalui hal-hal berikut :
1. Penanaman nilai dan norma. Yang dilakukan melalui proses
sosialisasi, apabila tujuan dari sosialisasi tersebut telah
terpenuhi maka penyimpangan tidak akan dilakukan.
2. Pelaksanaan peraturan yang konsisten. Peraturan dibuat untuk
mencegah terjadinya penyimpangan prilaku dan sebagai alat
penindak bagi pelaku penyimpangan.
3. Memiliki kepribadian kuat dan teguh. Jika seseorang memiliki
kepribadian yang kuat maka pola pikir akan sesuai dengan nilai
dan norma yang berlaku dimasyarakat.
12. PENYEBAB PERILAKU
MENYIMPANG
• Biologis
Berdasarkan ciri-ciri biologis ter- tentu orang dapat
diidentifikasikan. Ciri- ciri fisik tersebut antara lain: bentuk
muka, kedua alis yang menyambung menjadi satu dsb.
• Psikologis
Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya
dengan kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki
kecenderungan untuk melakukan penyimpangan dan atau
traumatik.
• Sosiologis
Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada
kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak
dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau
individu yang menyimpang harus belajar bagaimana
melakukan penyimpangan
13. JENIS-JENIS PENYIMPANGAN
• Penyimpangan Individual (Individual
Deviation)
1. Penyalahgunaan narkoba
2. Proses sosialisasi yang tidak sempurna
3. Penyimpangan seksual
4. Tindak kejahatan/kriminal
5. Gaya hidup
6. Pelacuran
• Penyimpangan Kolektif (Group Deviation)
14. BEBERAPA JENIS PENYIMPANGAN
SEKSUAL
• a)Lesbianisme dan Homosexual
• b) Sodomi
• c) Transvestitisme
• d) Sadisme
• e) Pedophilia
• f) Perzinaan
• g) Kumpul kebo
18. DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL
TERHADAP MASYARAKAT/KELOMPOK
• Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap
Masyarakat/kelompok
• Seperti: tindak kejahatan, tindak kekerasan
seorang kadangkala hasil penularan seorang
individu lain, sehingga tindak kejahatan akan
muncul berkelompok dalam masyarakat
• Terganggunya keseimbangan sosial
• Pudarnya nilai dan norma
19. UPAYA MENGATASI
PENYIMPANGAN SOSIAL
• Sanksi yang tegas
• Giatkan penyuluhan-penyuluhan
• Rehabilitasi sosial
20. PEMAHAMAN PENYIMPANGAN
SOSIAL
• Penanaman misalnya dilarang merokok,
penyalahgunaan narkoba, nilai dan norma,
pendidikan seks, seks pra nikah, pendidikan agama,
tindak kejahatan/kriminal
• Pelaksanaan aturan keluarga, tata tertib sekolah yang
disiplin
• Berkepribadian dengan melakukan kebiasaan baik,
sikap terpuji, dan mandiri.
• Melakukan sosialisasi dengan penyuluhan-
penyuluhan.
• Melakukan rehabilitasi agar bisa sembuh dari
penyakit sosial yang dideritanya.
21. Media Pembentukan Perilaku
Menyimpang
media pembentukan perilakumenyimpang antara lain:
a. Keluarga
Keluarga yang selalu cek-cok dan tidak harmonis menyebabkan keluarga
gagal dalam mensosialisasikan nilai-nilai yang baik kepada anak, sehingga
pada anak dapat terbentuk perilaku menyimpang.
b. Kelompok bermain
Kelompok bermain dapat memengaruhi terbentuknya kepribadian
seseorang. Pergaulan dengan anak yang suka membolos dan membuat
keonaran akan berpengaruh terhadap Teman lainnya.
c. Media massa
Media massa merupakan media sosialisasi yang dapat memengaruhi
kepribadian seseorang. Banyak pelaku menyimpang yang disebabkan
karena pengaruh media massa, baik dari bacaan maupun dari tayangan
media elektronik.
d. Lingkungan tempat tinggal
Seorang individu yang tinggal di lingkungan kumuh dengan berbagai bentuk
perilaku menyimpang ada dan terjadi di sekitarnya menyebabkan ia akan
tumbuh menjadi orang yang berkepribadian menyimpang.
22. Sifat-sifat Penyimpangan
a. Penyimpangan positif, adalah b. Penyimpangan negatif,
bentuk penyimpangan yang merupakan bentuk penyimpangan
mempunyai dampak positif yang cenderung bertindak ke arah
karena mengandung unsur nilai-nilai sosial yang dipandang
inovatif,kreatif, dan memperkaya rendah dan berakibat
alternatif. Penyimpangan positif buruk. Misalnya tindakan
merupakan penyimpangan yang kejahatan/kriminal.
terarah pada nilai-nilai sosial
yang didambakan meskipun cara
yang dilakukan nampak
menyimpang dari norma yang
berlaku. Misalnya seorang ibu
terpaksa menjadi penarik becak
demi menghidupi keluarganya.
23. Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial
a. Perjudian
b. Tawuran Antar Pelajar
c. Penyalahgunaan Napza
d. Alkoholisme
e. Pelacuran
f. Korupsi
24. Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial
a. Perjudian
Perjudian adalah pertaruhan dengan
sengaja, yaitu mempertaruhkan suatu nilai
atau sesuatu yang dianggap nilai, dengan
menyadari adanya sebuah resiko dan
harapan terterntu pada peristiwa
permainan, pertandingan, perlombaan dan
kejadian-kejadian yang belum pasti
hasilnya.
Jenis bersifat sembunyi-sembunyi
misalnya Togel (totohan gelap), adu
ayam jago, permainan kartu dengan
Taruhan sejumlah uang.Sedangkan judi
yang terbuka,Misalnya kuis dengan SMS
Dengan Sejumlah hadiah uang atau
barang.
25. Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial
b.Tawuran Antar Pelajar
Pada umumnya, tawuranTer-
jadi karena masalah-masalah
sepele seperti penghinaan
terhadap seseorang, masalah
pertemanan, rebutan pacar,
akibat narkoba,alkoholisme,
dan lain sebagainya. Dari
permasalahan antar individu
kemudian melebar menjadi
solidaritas kelompok yang
pada gilirannya menimbulkan
tawuranmasal.
26. Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial
c. Penyalahgunaan Napza
Napza adalah singkatan
dari Narkotika, Psikotropika,
dan Zat Aditif lainnya.
Napza merupakan zat atau
obat-obatan yang
berpengaruh terhadap
susunan syaraf atau otak
27. Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial
d. Alkoholisme
Alkoholisme adalah orang
yang kecanduan minum-
minuman keras yang
mengandung alkohol dalam
dosis yang tinggi.
Penggunaan atau konsumsi
alkohol, dapat menimbulkan
dampak yang sangat
merusak baik bagi individu
pemakai maupun bagi
masyarakat.
28. Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial
e. Pelacuran
Pelacuran merupakan peristiwa
penjualan diri dengan jalan
memperjual belikan badan,
kehormatan dan kepribadian
kepada banyak orang untuk
memuaskan nafsu-nafsu seks,
dengan imbalan pembayaran.
Pelacuran adalah perbuatan
perempuan atau laki-laki yang
menyerahkan badannya untuk
berbuat cabul secara seksual
dengan mendapatkan upah.
29. Beberapa akibat yang ditimbulkan oleh pelacuran antara lain
sebagai berikut.
1) Menimbulkan dan menyebarluaskan penyakit kelamin.
2) Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga.
3) Merusak sendi-sendi moral, hukum, susila dan agama.
4) Adanya pengeksploitasian manusia oleh manusia lain.
Wanita-wanita pelacur itu cuma menerima upah sebagian
kecil saja dari pendapatan yang harus diterimanya, karena
sebagian harus diberikan kepada germo, calo-calo, centeng-
centeng, pelindung dan lain-lain.
5) Mendorong terjadinya kriminalitas dan kecanduan barang-
barang narkotika.
30. Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial
f. Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin,
corruptio, atau corrumpere, yang
berarti buruk, busuk, rusak,
menggoyahkan atau Memutar-
balikkan.
Korupsi merupakan perilaku
penyelewengan dari tugas
tertentu yang sengaja dilakukan
Untuk memperoleh keun tungan
pribadi atau kelompoknya, baik
uang maupun harta kekayaan.
31. ANTI SOSIAL
Ialah SIKAP yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
atau Sikap penolakan terhadap nilai dan norma
Menurut Wikipedia, diterjemahkan sebagai kepribadian
seseorang yang menunjukkan ketidak-acuhan, ketidak-
pedulian, dan/atau permusuhan yang seronok kepada
orang lain, terutama yang berkaitan dengan norma
sosial dan budaya.
Secara sederhana, yaitu pribadi yang tidak peka dengan
lingkungan.
33. SEBAB ATAU FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
• Gen dari obat-obat penghancur janin
• Media Massa
• Pengaruh obat-obatan
• Pengaruh contoh kurang baik
34. SIFAT-SIFAT
1.Identifisme (ekspresi wajah)
2. Agresi (penyerangan fisik secara terbuka)
3. Mengejek
4. Sok kuasa (seolah-olah dia yg mendominasi)
5. Negatifisme (pikiran kita)
6. Egosentrisme (selalu memikirkan diri
sendiri)
7. Somse
35. BENTUK-BENTUK PERILAKU ANTI SOSIAL
a. Anti Sosial karena Deviasi Individual,
bersumber dari diri seseorang. Bentuk-
bentuk sikap anti sosial tersebut antara lain:
Pembandel, Pembangkang, Pelanggar dan
Penjahat.
36. BENTUK-BENTUK PERILAKU ANTI SOSIAL
b. Anti Sosial karena Deviasi Situasional, fungsi
pengaruh situasi di luar/dalam individu. Deviasi
Situasional akan selalu kemabli apabila situasinya
berulang. Bentuk sikap anti sosial yang muncul
sebagai berikut.
1) degradasi moral, karena kata-kata keras & radikal
yang keluar dari mulut pekerja yang tidak
mempunyai pekerjaan di tempat kerjanya.
2) tingkah laku kasar pada golongan remaja.
3) tekanan batin yang dialami wanita menopouse
37. BENTUK-BENTUK PERILAKU ANTI SOSIAL
c. Anti Sosial karena Deviasi Biologis, faktor pembatas yang berasal dari fisik.
Bentuk deferensiasi biologisnya:
1) Ciri-ciri ras, seperti tinggi badan, roman.
2) Ciri-ciri biologis yang aneh, seperti cacat luka.
3) Ciri-ciri karena gangguan fisik, seperti kehilangan anggota tubuh.
4) Disfungsi tubuh yang tidak dapat dikontrol lagi, seperti epilepsi.
Bentuk sikap antisosial yang muncul:
1) Egoisme
2) Rasisme
3) Rasialisme
4) Stereotip
38. BENTUK-BENTUK PERILAKU ANTI SOSIAL
d. Anti Sosial bersifat Sosiokultural, yaitu
Primordialisme, Etnosentrisme, Sekulerisme,
Hedonisme, Fanatisme dan Diskriminasi