2. Sasaran Pelatihan
• Peserta Paham mengenai isu-isu Lingkungan
serta motivasi di balik lahirnya ISO 14001:2004
• Peserta memahami prinsip-prinsip Indentifikasi
Aspek Dampak Lingkungan (IADL)
• Peserta paham terhadap persyaratan Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004
• Peserta paham mengenai prinsip-prinsip
perencanaan, implementasi dan audit Sistem
Manajemen Lingkungan berbasis ISO
14001:2004
3. Agenda Pelatihan
• Session 1.a Isu-Isu Lingkungan
• Session 1.b Pengembangan dan Struktur
ISO 14000
• Session 1.c Persyaratan dan Implementasi
ISO 14001:2004
• Session 1.d Perencanaan dan Penerapan
5. Isu Lingkungan Global
Apa yang menjadi
Perhatian para
Pemerhati lingkungan
Kerusakan atmosfer-> Global Warming
Penipisan Lapisan Ozon
Hujan Asam
Penggundulan Hutan
Polusi
Penipisan Sumber daya alam
Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup
11
6. Isu Lingkungan Global : Kerusakan Atmosfer11
Meningkatnya kadar konsentrasi CO2 , CH4, CFC & N2O menyebabkan
gangguan terhadap keseimbangan temperatur di bumi.
Aktifitas
Manusia
Proses
Alami
Peningkatan
Konsentrasi
Gas-gas rumah
kaca
Peningkatan
Rata-rata
Temperatur
global
Perubahan
Iklim
Kekeringan
Peningkatan
Curah hujan
Kenaikan
Permukaan
Air laut
Hilangnya
Keanekaragaman
hayati
7. Isu Lingkungan Global : Kerusakan Atmosfer11
Gambar 1. Emisi CO2/Kapita
Source : WHO & UNEP, Urban Air
Pollution in Megacities of the
World (Blackwell, Oxford,
U.K.,1992)
Gambar 2. Emisi CO2 dari sumber energi,
produksi semen dan &
kerusakan hutan tropis untuk
skenario 6 IPPC tahun 1992
(IS92 a-f) dan skenario A IPPC
tahun 1990 A(SA 90)
Gambar3. Perkiraan kenaikan permukaan
air laut
8. Isu Lingkungan Global : Kerusakan Atmosfer11
Ozon berada di lapisan
stratosphere sekitar 12
sampai 50 km di atas
permukaan bumi, mem-
bentuk lapisan pelindung
yang membentengi bumi
dari radiasi sinar ultra
violet.
ODS (Ozone Depleting
Substance) CFC-11, CFC-
12, CFC-113, Halon,
Trichloroethane (TCE) dan
Carbon tetrachloride (CCl4)
menyebabkan penipisan
lapisan ozon.
Gambar 4. Konsumsi CFC dan Halon oleh penggunaan-penggunaan
utama
9. Isu Lingkungan Global : Polusi11
Polusi Udara Pencemaran Tanah/Air
Salah satu Penyebab Polusi adalah
aktifitas manusia :
- SPM (Suspended Particulate matter)
- Aerosol
- Pembakaran bahan bakar fosil
Sumber polutan gas
- Sulfur ,S : SO2 & SO3
- Nitrogen, N : N2O,NH3, NO2
- Ozone, O3
- Gas rumah kaca:CH4, N2O, CFC, CO2
- Carbon : CO, CO2, HC
Partikel
- Organic material : C6H6, DDT
- Anorganic material : Cd, Cr, As,
Si, Pb, Be
Bising
Parameter
- Ph, acidity, alkalinity
- Temperatur
- Warna, Bau, Rasa
- Suspended (TSS/SS)
- DO (BOD/COD)
- Pathogen microorganism
- Minyak
- Metal berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni)
- Radioaktif
Penyebab
- Pertanian (Pestisida)
- Limbah industri
- Lombah domestik
10. Agenda Bisnis Lingkungan
Tonggak-tonggak
Kepedulian terhadap
lingkungan hidup
Konferensi Stockholm 1972
Laporan Komisi Brundtland 1987
Agenda Rio 21
Inisiatif lembaga internasional dan
Regional di bidang lingkungan
11
11. Agenda Bisnis Lingkungan
Konferensi Stockholm
pada 1972
1. Perencanaan dan pengelolaan pemukiman manusia demi
kualitas lingkungan hidup
2. Segi-segi lingkungan hidup dalam pengelolaan sumber daya
alam
3. Identifikasi dan pengendalian jenis-jenis pencemaran dan
gangguan yang berpengaruh secara luas dalam skala
internasional
4. Segi-segi pendidikan, penerangan, sosial dan budaya dalam
masalah lingkungan hidup
5. Pembangunan dan lingkungan hidup
6. Implikasi organisasi secara internasional mengenai tindakan-
tindakan yang diusulkan oleh konferensi
Laporan Komisi
Brundtland pada 1987
Our Common Future
“…Hal ini berarti hidup dari hasil mengelola bumi bukannya
menggerogoti sumberdaya.
Ini berarti menjaga konsumsi sumberdaya yang dapat
diperbaharui dalam batas-batas kemampuan regenerasinya
Ini berarti mewariskan kepada generasi berikutnya bukan hanya
kesejahteraan buatan manusia, tapi juga kesejahteraan alami
seperti pasokan air yang bersih dan memadai, lahan yang subur,
kehidupan liar yang sejahtera dan hutan yang luas….”
11
12. Agenda Bisnis Lingkungan
Agenda Rio 21
1. Prinsip-prinsip tentang kehutanan : 1. fungsi hutan, 2.
Peningkatan perlindungan, pemanfaatan dan konservasi
hutan. 3. Efisiensi pemanfaatan dan telaah tentang nilai dan
jasa hasil hutan. 4. Peningkatan kemampuan perencanaan,
pemantauan dan evaluasi dari kegiatan di bidang kehutanan.
2. Konvensi perubahan iklim.
3. Konvensi Keanekaragaman hayati
Inisiatif Internasional
Dan Regional di Bidang
Lingkungan
1. ITTO – International Tropical Timber Organizational
2. Konvensi PBB tentang keanekaragaman hayati
3. Konvensi PBB tentang hukum kelautan
4. Deklarasi Bergen 1990 tentang Prinsip Pencegahan
5. Maastricht Treaty 1992 tentang Prinsip Pencegahan
6. Zero Emmisions Research Initiative (ZERI), 1994
7. Konvensi Wina, perlindungan lapisan ozon, 1985
8. Protokol Montreal, substansi yang menyebabkan penipisan
lapisan ozon, 1987
9. TAP – Tropical Forestry Action Plan
10. Konvensi PBB tentang perubahan iklim, 1992
11
13. Tekanan untuk Mengelola Lingkungan
Tekanan untuk
mengelola
lingkungan hidup
Protokol Internasional
Perundangan Nasional
Pelanggan dan konsumen
Penanam modal
Kelompok pecinta lingkungan (LSM)
Masyarakat setempat
Pihak asuransi
Kesehatan & Keselamatan Kerja
11
14. Perubahan Sikap Terhadap Lingkungan
Perubahan sikap
Pengelolaan lingkungan
Sebelum tahun 1980-an
- End of pipe solutions
- Peraturan perintah dan kendali
Tahun 1980-an
- Penelusuran penyebab
- Pengendalian pencemaran
Tahun 1990-an
- Masalah sistem pengelolaan
- Pencegahan lebih baik
daripada penanggulangan
- Responsible Care
- Perbaikan berkelanjutan
11
16. Pengembangan dan Struktur ISO 1400011
Isu Lingkungan
• Pemanasan global
• Kebakaran Hutan
• Hujan asam
Tindakan Nyata
• UNEP (Stockholm 1972)
• SAGE (1991)
• Earth Summit (Rio 1992)
ISO - TC 207 (1993)
International Standard
ISO 14000 series
(Pada 15 Nov 2004 standart ISO 14001 dan ISO 14004 telah diterbitkan untuk versi 2004)
Standard Regional
• BS 7750 (1992)
• EMAS
Pengembangan Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14000
17. Pengembangan dan Struktur ISO 1400011
Bagian dari sistem manajemen yang digunakan untuk menetapkan
dan menerapkan kebijakan lingkungan dan mengelola aspek-aspek
penting lingkungannya yang terdiri dari :
struktur organisasi
kegiatan perencanaan
tanggung jawab
praktek
prosedur
proses
sumberdaya
Definisi ISO 14001:2004, 3.8
Definisi Sistem Manajemen Lingkungan
18. Pengembangan dan Struktur ISO 14000
EMS
ENVIRONMENTAL
MANAGEMENT
SYSTEM
14001 – SPESIFIKASI
14004 – GUIDELINES
14061 – GUIDELINES
FOR USING
ISO 14001 AND
ISO 14004 FOR
FORESTRY
LCA
LIFE CYCLE ANALYSIS
14040 - PRINSIP UMUM
14041 - INVENTORY ANALYSIS
14042 - IMPACT ASSESSMENT
14043 - IMPROVEMENT ASSESSMENT
14048 - PROVIDE INFORMATION
14047 - PROVIDE EXAMPLE
EPE
ENVIRONMENTAL
PERFORMANCE
EVALUATION
14031 – GUIDELINES
14032 – EXAMPLE
14063 – COMMUNICATION
EA
ENVIRONMENTAL
AUDITING
19011 – GUIDANCE FOR
AUDITING
14015 – IDENTIFY & ASSESS
ENV ASPECT
MANAGEMENT SYSTEM
(ORGANIZATION ORIENTED)
SUPPORTING
(PRODUCT ORIENTED)
EVALUATION & AUDIT
TOOLS
14050 - ISTILAH DAN DEFINISI
EL
ENVIRONMENTAL LABELING
14020 - PRINSIP DASAR
14021 - ISTILAH & DEFINISI
14024 - PRACTITIONER PROGRAMMES
(KRITERIA & PROSEDUR SERTIFIKASI)
14025 - TYPE III ENV LABELLING
Keluarga Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14000
11
19. Pengembangan dan Struktur ISO 1400011
Continual
Improvement
4.2. Environmental Policy
4.4. Implementation and
Operation
4.4.1. Resources, Roles, Responsibility
and Authority
4.4.2. Competence, Training and
awareness
4.4.3. Communication
4.4.4. Documentation
4.4.5. Control of Documents
4.4.6. Operational control
4.4.7. Emergency preparedness and
response
4.5. Checking
4.5.1. Monitoring and Measurement
4.5.2. Evaluation of Compliance
4.5.3. Non-Conformance and
Corrective and Preventive Action
4.5.4. Control of Records
4.5.5. Internal Audit
4.6. Management Review
4.3. Planning
4.3.1. Environmental Aspects
4.3.2. Legal and Other Requirements
4.3.3. Objective and Targets
Programme (s)
ISO 14001:2004
20. Pengembangan dan Struktur ISO 14000
Hubungan ISO 14001 dan siklus PDCAHubungan ISO 14001 dan siklus PDCA
PlanPlan
Menetapkan sasaran-
sasaran dan proses-
proses yang penting
untuk mencapai hasil
yang sesuai dengan
kebijakan
lingkungannya
DoDo
Mengimplementasikan
proses-proses yang
sudah ditetapkan
ChekChek
Memantau dan
mengukur proses-proses
terhadap kebijakan,
sasaran dan target,
peraturan dan
persyaratan lainnya,
dan melaporkannya
ActionAction
Mengambil tindakan-
tindakan untuk secara
berkelanjutan
memperbaiki kinerja
sistem manajemen
lingkungannya
11
22. Pengembangan dan Struktur ISO 1400011
1. Ruang Lingkup
2. Rujukan Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Persyaratan Sistem Pengelolaan Lingkungan
4.1 Persyaratan-persyaratan Umum
4.2 Kebijakan Lingkungan
4.3 Perencanaan
4.4 Pelaksanaan dan Operasi
4.5 Pemeriksaan
4.6 Tinjauan Ulang Manajemen
Lampiran A - Pedoman Penggunaan Persyaratan
Lampiran B - Hubungan antara ISO 14001:2004 dengan
ISO 9001:2008
Persyaratan-Persyaratan ISO 14001:2004Persyaratan-Persyaratan ISO 14001:2004
23. EMS ISO 14001:2004 : Persyaratan Umum11
4.1 Persyaratan Umum
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan
secara berkelanjutan memperbaiki sistem manajemen lingkungannya
sesuai dengan persyaratan-persyaratan dari standart internasional ini
dan menetapkan bagaimana sistem manajemen lingkungannya
memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut.
Organisasi harus menetapkan dan mendokumentasikan ruang lingkup
dari sistem manajemen lingkungannya.
24. EMS ISO 14001:2004 : Kebijakan Lingkungan
4.2 Kebijakan Lingkungan
Top Manajemen harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan
bahwa di dalam ruang lingkup yang sudah ditetapkan dari sistem manajemen
lingkungannya, kebijakan lingkungannya :
a) Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan dari aktivitas, produk dan jasa
b) Mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan dan pencegahan polusi
c) Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan perundang-undangan yang relevan
dan dengan persyaratan-persyaratan lainnya yang diikuti oleh organisasi yang terkait
dengan aspek lingkungannya
d) Menyediakan kerangka kerja untuk penetapan dan peninjauan tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran lingkungan
e) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara
f) Dikomunikasikan ke semua orang yang bekerja untuk atau atas nama organisasi
g) Tersedia untuk umum
11
25. EMS ISO 14001:2004 : Kebijakan Lingkungan
Kebijakan Lingkungan harus mencerminkan/berhubungan dengan
aspek dan dampak dari aktifitas, produk dan jasa.
How To ?
Tinjauan Awal Lingkungan
Persyaratan perundang-
undangan dan peraturan
Aspek lingkungan yang
berdampak penting
Umpan balik dari kejadian
ketidaksesuaian sebelumnya
Praktek-praktek pengelolaan
lingkungan yang ada
Aspek Lingkungan Penting
Lingkungan alami
- Pencemaran udara
- Pencemaran air
- Kontaminasi tanah
Lingkungan buatan manusia
- Bahan berbahaya terhadap
kesehatan
- Bising dan gangguan lainnya
11
26. EMS ISO 14001:2004 : Kebijakan Lingkungan11
Kebijakan Lingkungan harus mencakup komitmen untuk perbaikan
berkelanjutan dan pencegahan pencemaran.
Perbaikan Berkelanjutan Pencegahan Pencemaran
Pendekatan umum dari
perbaikan berkelanjutan adalah
melalui penetapan tujuan dan
sasaran.
Kegiatan perbaikan berkelan-
jutan bervariasi tergantung dari
lingkungan organisasi, profil
bisnis dan kondisi finansial.
Penggunaan proses, praktik,
material atau produk yang
menghindari, mengurangi atau
mengendalikan polusi, yang bisa
mencakup recycling, treatment,
Perubahan proses, mekanisme
kendali, penggunaan yang
efisien dari sumberdaya dan
substitusi material
27. EMS ISO 14001:2004 : Kebijakan Lingkungan11
Menyediakan kerangka kerja untuk penetapan dan peninjauan tujuan-
tujuan dan sasaran-sasaran lingkungan
Kebijakan LingkunganKebijakan Lingkungan
TujuanTujuan
SasaranSasaran
Menjaga kualitas air di sekitar
perusahaan
Menurunkan kadar BOD/COD
Menurunkan sebesar 10 %
dari rata-rata tahun 2004
28. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan11
Perencanaan
Aspek Lingkungan
(4.3.1)
Peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya
(4.3.2)
Tujuan, Sasaran dan Program
Manajemen Lingkungan
(4.3.3)
29. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.111
4.3.1 Aspek Lingkungan
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk :
1. Untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting lingkungannya dari aktifitas, produk dan
jasa di dalam ruang lingkup yang sudah ditetapkan dari sistem manajemen
lingkungannya yang dapat dikendalikan dan aspek-aspek lingkungannya yang dapat
mempengaruhi diperhitungkan dalam perencanaan atau pengembangan baru atau
aktifitas-aktifitas yang mengalami modifikasi, produk dan jasa, dan
1. Menetapkan aspek-aspek tersebut yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak
penting lingkungannya terhadap lingkungan (aspek penting lingkungan)
Organisasi harus mendokumentasikan informasi ini selalu mutakhir.
Organisasi harus menjamin bahwa aspek penting lingkungan dilibatkan dalam penetapan,
penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen lingkungannya.
30. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.111
Aspek Lingkungan
Definisi
ISO 14001:2004; 3.6
Element dari suatu aktifitas,
produk dan jasa nya organisasi
yang dapat berinteraksi dengan
lingkungan
Catatan. Suatu aspek penting
lingkungan mempunyai atau
dapat mempunyai suatu dampak
penting lingkungan
31. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.111
Dampak Lingkungan
Definisi
ISO 14001:2004; 3.7
Perubahan apapun terhadap
lingkungan, baik merugikan atau
menguntungkan, baik secara
keseluruhan atau sebagian yang
dihasilkan dari aspek penting dari
suatu organisasi
32. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.111
Aspek LingkunganAspek Lingkungan Dampak LingkunganDampak Lingkungan
Aktifitas, Produk dan Jasa
Dari suatu organisasi
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Polusi Udara
Pemborosan sumberdaya
Gangguan kesehatan dan
keselamatan kerja
dll
Sebab Akibat
33. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.111
Aspek LingkunganAspek Lingkungan Dampak LingkunganDampak Lingkungan
Tetesan Solar
Uap NH3
Majun Bekas
Kaleng Bekas Tinta
Tinta Bekas
Asap hasil pembakaran
Pencemaran Tanah/Air
Pencemaran Udara
Pencemaran Tanah
Pencemaran Tanah
Pencemaran Air/Tanah
Pencemaran Udara
34. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.111
Mengidentifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
DAMPAK
Pencemaran Tanah atau Air
KEGIATAN
Penanganan
Bahan
Berbahaya
2. Identifikasi aspek-aspek
lingkungan kegiatan, produk
atau jasa.
Pertimbangkan kondisi Normal,
Abnormal, Start-up/Shut-down,
emergency.
1. Pilih kegiatan, produk atau jasa
3. Identifikasi berbagai dampak
lingkungannya
4. Evaluasi tingkat penting dampak
ASPEK
Potensi terjadinya kecelakaan tumpahan
35. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.111
Thinking Method for identifying -> Brainstorming
Aktifitas/Produk/JasaAktifitas/Produk/Jasa
Man
Machine
Method
Material
Produk
Scrap
Air
Listrik
FossilFuel
Emisi
Cair
Solid
36. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.111
Mengevaluasi tingkat penting dampak lingkungan :
Hal – hal berikut bisa menjadi bahan pertimbangan
Faktor Lingkungan
kejadian
Jumlah Probabilitas orang
terkena dampak
Luas sebaran dampak
Lama dampak berlangsung
Intensitas dampak
Jumlah unsur lingkungan
lain terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Sifat keberbalikan dampak
Faktor Lingkungan
kejadian
Jumlah Probabilitas orang
terkena dampak
Luas sebaran dampak
Lama dampak berlangsung
Intensitas dampak
Jumlah unsur lingkungan
lain terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Sifat keberbalikan dampak
Faktor Bisnis
Hukum atau peraturan
perundangan
Kesulitan mengubah
dampak
Biaya pengubahan dampak
Dampak perubahan
terhadap kegiatan dan
proses lain
Pandangan pihak-pihak
terkait
Dampak terhadap citra
perusahaan di masyarakat
Faktor Bisnis
Hukum atau peraturan
perundangan
Kesulitan mengubah
dampak
Biaya pengubahan dampak
Dampak perubahan
terhadap kegiatan dan
proses lain
Pandangan pihak-pihak
terkait
Dampak terhadap citra
perusahaan di masyarakat
37. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.111
Apa yang harus dilakukan dengan
dampak penting Lingkungan
Aspek PentingAspek Penting
Tujuan dan
Sasaran
Tujuan dan
Sasaran
Pengendalian
Operasional
Pengendalian
Operasional
Pemantauan
dan Pengukuruan
Pemantauan
dan Pengukuruan
Pengendalian
Kondisi darurat
Pengendalian
Kondisi darurat
Program Manajemen
Lingkungan
Program Manajemen
Lingkungan
38. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.211
4.3.2 Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara sebuah prosedur atau lebih
untuk :
1. Mengidentifikasikan dan mempunyai akses terhadap peraturan perundang-undangan
dan persyaratan lainnya yang diikuti oleh organisasi dan terkait dengan aspek
lingkungannya
1. Menetapkan bagaimana persyaratan-persyaratan tersebut mengacu ke aspek-aspek
lingkungannya
Organisasi harus mendokumentasikan informasi ini selalu mutakhir.
Organisasi harus menjamin bahwa peraturan perundangan-undangan dan persyaratan
lainnya yang diacu dilibatkan dalam penetapan, penerapan dan pemeliharaan sistem
manajemen lingkungannya.
39. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.211
AksesAkses
Keputusan applicabilityKeputusan applicability
DikomunikasikanDikomunikasikan
DimutakhirkanDimutakhirkan
Bagaimana memenuhi persyaratan ini
40. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.211
Khas terhadap kegiatan (misalnya: izin operasi)
Khas terhadap produk dan jasa organisasi
Khas terhadap industri organisasi
Hukum lingkungan umum
Autorisasi dan lisensi (Peraturan yang ditetapkan oleh
pengelola kawasan industri)
Persyaratan perusahaan induk
Persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan
Protokol/Konvensi
Peraturan ada dalam berbagai bentuk
41. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.211
1. UUD 45
2. Ketetapan MPR
3. Undang-undang
4. Perpu UU
5. Keputusan Presiden
6. Keputusan Mentri Lingkungan Hidup
7. Keputusan Mentri terkait
8. Kep-Ka Bapedal
9. Perda
10. Kep. Gubernur/Kepala daerah tingkat I/II
11. Peraturan kawasan industri terkait
12. Peraturan induk perusahaan
13. Persyaratan lainnya
Hirarki Peraturan Perundang-undangan Bidang
Lingkungan Hidup di Indonesia
42. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.211
Klasifikasi Peraturan Perundang-undangan Bidang
Lingkungan Hidup di Indonesia
PerusahaanPerusahaan
Bahan dan LB3Bahan dan LB3
1. PP 18 th 1999 Pengelolaan
LB3
2. PP 85 th 1999 Jo. PP 18 th
1999
3. PP 74 th 2001 B3
4. Kep. 05/BAPEDAL/09/1995
Simbol dan Label Limbah B3
5. Kep. 255/BAPEDAL/08/1996
Cara penyimpanan dan
pengumpulan minyak pelumas
bekas
6. dll
Pencemaran UdaraPencemaran Udara
1. PP 41 th 1999 Pengendalian
Pencemaran Udara
2. Kep. Men LH No.45 th 1997
Indeks Standart Pencemaran
Udara
3. Kep. Men LH No.50 th 1996
Baku mutu tingkat kebauan
4. dll
Pencemaran AirPencemaran Air
1. PP No.82 th 2001 Pengelolaan
kualitas air dan pengendalian
pencemaran air
2. Kep. Men LH No.51 th 1995
Baku mutu limbah cair bagi
kegiatan industri
3. dll
AMDALAMDAL
1. PP No.27 th 1999 AMDAL
2. Kep. Men LH No. 17 th 2001
Usaha/kegiatan wajib AMDAL
3. dll
43. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.366
4.3.3 Tujuan, Sasaran dan Program
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara dokumen tujuan dan sasaran
lingkungan di tingkat dan fungsi yang relevan di dalam organisasi.
Tujuan dan sasaran harus terukur jika bisa diterapkan dan konsisten dengan kebijakan
lingkungan, termasuk komitmen untuk pencegahan polusi, kesesuaian terhadap peraturan
perundang-undangan persyaratan lainnya yang berlaku dan untuk perbaikan
berkelanjutan.
Ketika menetapkan dan mengkaji tujuan dan sasaran lingkungannya, organisasi harus
mempertimbangkan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku
bagi perusahaan dan aspek penting lingkungannya. Organisasi diharuskan juga
mempertimbangkan pilihan teknologinya, aspek finansial, persyaratan bisnis dan
operasional dan pandangan dari pihak-pihak terkait.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memeliharan sebuah/lebih program untuk
pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasarannya. Program tersebut harus mencakup
a) Penunjukan penanggung jawab untuk pencapaian tujuan dan sasaran pada fungsi dan
level yang relevan di dalam organisasi, dan
b) Alat dan rentang waktu dimana program akan diselesaikan.
44. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.311
Tujuan dan Sasaran harus konsisten dengan
Kebijakan Lingkungan
Kebijakan Lingkungan
Objective 1 Objective 2 Objective 3
Target 2 a Target 2 b Target 2 c
Kami berkomitmen untuk
Mengurangi Limbah Padat
Mengurangi limbah padat
kemasan
35 % dari penggunaan
Tahun 2004
45. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan – 4.3.366
Tujuan dan Sasaran bisa terukur/tidak terukur
MeasurableNonM
S pecific
M easurable
A chievable
R ealistic
T ime Bound
Meningkatkan kualitas udara ambient sebesar 10 %
dari kualitas udara tahun 2004 pada tahun 2006
Mengurangi penggunaan timah dengan kadar Pb
Sebesar 5 % dari penggunaan timah pada
tahun 2004
Memperbaiki komunikasi dengan masyarakat sekitar PT. XYZ untuk
menjamin kesepahaman terkait dengan isu-isu lingkungan
Meningkatkan kesadaran karyawan PT. XYZ akan pentingnya menjaga
Kualitas lingkungan hidup
46. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi11
Implementasi
dan Operasi
Sumberdaya, Peranan, Tanggung
Jawab dan Wewenang (4.4.1)
Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran
(4.4.2)
Komunikasi (4.4.3)
Dokumentasi (4.4.4)
Pengendalian Dokumen (4.4.5)
Pengendalian Operasional (4.4.6)
Kesiapsiagaan dan Tanggap
Darurat (4.4.7)
47. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.111
4.4.1 Sumberdaya, Peranan, Tanggung Jawab dan Wewenang
Manajemen harus memastikan ketersediaan sumber daya-sumber daya yang penting
untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan memperbaiki sistem manajemen
lingkungan. Sumber daya termasuk sumberdaya manusia dan ketrampilan-ketrampilan
khusus, infrastruktur organisasi, teknologi dan sumber daya keuangan.
Peran, tanggung jawab dan wewenang harus ditetapkan, didokumentasikan yang
bertujuan untuk memfasilitasi keefektifan manajemen lingkungan.
Pimpinan puncak manajemen harus menunjuk wakil manajemen tertentu (bisa lebih dari
satu) yang selain tanggung jawab lainnya, mempunyai peranan, tanggung jawab dan
wewenang yang ditetapkan untuk :
a) Menjamin bahwa sistem manajemen lingkungan ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara
sehubungan dengan persyaratan-persyaratan dari standart internasional ini,
b) melaporkan ke pimpinan puncak terhadap kinerja dari sistem manajemen lingkungan
untuk peninjauan termasuk rekomendasi untuk perbaikan
48. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.111
Penyediaan sumber daya yang cukup harus
disediakan oleh pimpinan puncak
Sumber Daya Manusia
Teknologi
Finansial
Disediakan
Untuk mengendalikan
aspek penting lingkungan
melalui :
Program manajemen
lingkungan
Pengendalian operasional
Pemantauan dan
Pengukuran
Tanggap darurat
49. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.111
Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang
Struktur Organisasi
Deskripsi Kerja
Geographic Area
Ditetapkan
Didokumentasikan
Disampaikan
Dipastikan mengerti
50. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.211
4.4.2 Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran
Organisasi harus memastikan bahwa setiap orang yang bekerja untuk organisasinya atau atas
nama perusahaan yang mempunyai potensi untuk menyebabkan suatu dampak penting
lingkungan diidentifikasikan oleh organisasi adalah kompeten berdasarkan pendidikan,
pelatihan atau pengalaman dan harus menyimpan catatan-catatan terkait dengan kompetensi
tersebut.
Organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan terkait dengan aspek-aspek
lingkungannya dan sistem manajemen lingkungannya. Organisasi harus menyediakan pelatihan
atau mengambil tindakan lainnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan harus menyimpan
catatan pelatihannya.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk membuat orang-
orang yang bekerja untuknya atau atas nama perusahaan sadar akan
a) Pentingnya akan kesesuaian dengan kebijakan lingkungan dan prosedur-prosedur dan
dengan persyaratan-persyaratan dari sistem manajemen lingkungan
a) Aspek-aspek penting lingkungan dan dampak aktual atau potensi terkait dengan
pekerjaannya dan manfaat-manfaat lingkungan dari kinerja personel yang membaik
a) Peranan dan tanggung jawab dalam pencapaian kesesuaian dengan persyaratan-
persyaratan dari sistem manajemen lingkungan dan
a) Potensi Konsekuensi dari penyimpangan prosedur yang telah ditetapkan
51. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.211
Kompetensi
Aspek dan Dampak
Lingkungan
Aspek dan Dampak
Penting Lingkungan
Pastikan orang-orang yang
pekerjaannya terkait dengan
dampak penting lingkungan
atau orang yang bekerja atas
nama perusahaan harus
kompeten terhadap
- Pelatihan
- Pendidikan atau
- Pengalaman
52. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.211
Pelatihan
Aspek dan Dampak
Lingkungan
Aspek dan Dampak
Penting Lingkungan
Training
Need
Analysis
Karyawan mengerti :
1. Kesesuaian dengan Kebijakan,
prosedur dan persyaratan SML
2. Aspek penting lingkungan baik
aktual maupun potensial terkait
dengan aktifitasnya, termasuk
dampak positif dari kinerja yang
membaik
3. Tugas dan tanggung jawab
4. Dampak terhadap lingkungan
jika terjadi penyimpangan
dengan prosedur
53. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.311
4.4.3 Komunikasi
Terkait dengan aspek-aspek lingkungannya dan sistem manajemen lingkungan, organisasi
harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
a) Komunikasi internal diantara berbagai macam tingkatan-tingkatan dan fungsi-fungsi
dari organisasi
b) Penerimaan, pendokumentasian dan penanggapan komunikasi relevan dari pihak
eksternal
Organisasi harus memutuskan apakah diperlukan untuk mengkomunikasikan aspek
penting lingkungannnya dan harus mendokumentasikan keputusannya. Jika keputusannya
adalah mengkomunikasikan aspek penting lingkungannya, maka organisasi harus
menetapkan dan menerapkan metode untuk komunikasi eksternalnya.
54. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.311
KomunikasiKomunikasi
Internal Eksternal
Kegiatan internal komunikasi
harus dilakukan terkait dengan
keefektifan sistem manajemen
lingkungannya.
Bisa dilakukan melalui buletin,
papan pengumuman,
environment meeting, e-mail dll
PenerimaanPenerimaan
PendokumentasianPendokumentasian
TanggapanTanggapan
Keluhan lingkungan
dari masyarakat
sekitar, dari
pemerintahan dll
Organisasi dapat mengkomunikasikan aspek penting lingkungannya kepihak
luar. Jika diputuskan untuk dikomunikasikan, keputusannya harus dinyatakan
dalam suatu dokumen dan menetapkan mekanismenya (annual report,
pelaporan dg media koran, website atau pertemuan dg komunitas sekitar).
55. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.411
4.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi dari sistem manajemen lingkungan harus meliputi
a) Kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran
b) Deskripsi dari ruang lingkup sistem manajemen lingkungan
c) Deskripsi dari elemen-elemen utama dari sistem manajemen lingkungan dan
interaksinya, dan referensi dengan dokumen terkait
d) Dokumen-dokumen termasuk catatan-catatan yang diperlukan oleh standart
internasional ini, dan
e) Dokumen-dokumen, termasuk catatan-catatan, yang ditetapkan sendiri oleh organisasi
yang dirasakan perlu untuk menjamin keefektifan dari perencanaan, operasi dan
pengendalian dari proses-proses yang terhubung dengan aspek-aspek penting
lingkungannya
56. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.511
4.4.5 Pengendalian Dokumen
Dokumen-dokumen yang diperlukan oleh sistem manajemen lingkungan dan oleh standart
internasional ini harus dikendalikan. Catatan – catatan adalah dokumen tipe khusus dan
harus dikendalikan sehubungan dengan persyaratan yang diberikan di klausul 4.5.4
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
a) Menyetujui dokumen untuk kecukupannya sebelum diterbitkan
b) Meninjau dan update seperlunya dan menyetujui ulang dokumen
c) Menjamin bahwa perubahan-perubahan dan status revisi terkini dari dokumen
teridentifikasi
d) Menjamin bahwa versi-versi yang relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di titik-
titik penggunaan
e) Menjamin bahwa dokumen masih bisa terbaca dan segera dapat teridentifikasi
f) Memastikan bahwa dokumen-dokumen yang berasal dari luar yang ditetapkan berlaku
bagi organisasi untuk perencanaan dan operasi dari sistem manajemen lingkungan
teridentifikasi dan distribusinya dikendalikan dan
g) Mencegah penggunaan tidak disengaja dokumen kadaluarsa dan untuk menerapkan
identifikasi yang sesuai pada dokumen bila disimpan untuk maksud apapun.
57. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.611
4.4.6 Pengendalian Operasional
Organisasi harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi-operasinya yang terkait
dengan aspek-aspek penting lingkungan yang sudah teridentifikasi, konsisten dengan
kebijakan lingkungannya, tujuan dan sasaran, yang bertujuan untuk menjamin operasi-
operasi tersebut dilakukan dengan kondisi terkontrol, melalui :
a) Penetapan, penerapan dan pemeliharaan suatu prosedur-prosedur terdokumentasi
untuk mengendalikan situasi-situasi dimana dengan ketidakhadirannya dapat
menghasilkan penyimpangan dari kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran, dan
a) Penetapan kriteria operasi di dalam prosedur dan
a) Penetapan, penerapan dan pemeliharaan prosedur-prosedur terkait dengan aspek-
aspek penting lingkungannya dari barang dan jasa yang digunakan oleh organisasi dan
mengkomunikasikan prosedur-prosedur yang berlaku dan persyaratan-persyaratan ke
pemasok, termasuk kontraktor.
58. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.611
Aspek dan Dampak
Lingkungan
Aspek dan Dampak
Penting Lingkungan
How To
Kendali
Operasional
1. Mengolah aspek penting
lingkungan yang
teridentifikasi
2. Memastikan kesesuaian
dengan peraturan
perundang-undangan
dan persyaratan lainnya
3. Pencapaian tujuan dan
sasaran dan menjamin
konsistensi dengan
kebijakan lingkungan
(komitmen pencegahan
pencemaran lingkungan
dan perbaikan ber-
kelanjutan)
4. Menghindari atau
meminimalkan resiko-
resiko lingkungan
59. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.711
4.4.7 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi potensi situasi darurat dan potensi kecelakaan yang dapat mempunyai
suatu dampak terhadap lingkungan dan bagaimana menanggapinya.
Organisasi harus menanggapi situasi –situasi darurat aktual dan kecelakaan-kecelakaan
dan mencegah atau meredakan dampak-dampak lingkungan terkait yang tidak
menguntungkan.
Organisasi harus secara berkala meninjau dan, bila perlu, merevisi prosedur kesiapsiagaan
dan tanggap darurat, khususnya setelah terjadinya kecelakaan atau kondisi darurat.
Organisasi juga harus menguji secara berkala prosedurnya jika dapat dilakukan.
60. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.711
Potensi/Aktual kondisi darurat/Kecelakaan
Kondisi Darurat
(Potensi/Aktual)
Kondisi Darurat
(Potensi/Aktual)
Emisi ke udara
(Kebocoran gas B3,
Dust collector yang
tidak berfungsi
Polusi Tanah/Air
(Tanki solar yang
bocor dg kuantitas
yang besar, WWTP
yang tidak
berfungsi)
Ledakan/Kebakaran
61. EMS ISO 14001:2004 : Implementasi dan Operasi – 4.4.711
Siklus Penanganan Kondisi Darurat dan Kecelakaan
Mengidentifikasi
Menanggapi
Mencegah ->Meredakan
Meninjau
Disimulasikan jika
memungkinkan
62. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan11
Pemeriksaan
Pemantauan dan Pengukuran
(4.5.1)
Evaluasi Kesesuaian
(4.5.2)
Ketidaksesuaian, Tindakan perbaikan
Dan Tindakan Pencegahan
(4.5.3)
Internal Audit
(4.5.5)
Pengendalian Catatan
(4.5.4)
63. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan – 4.5.111
4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk memantau
dan mengukur, secara teratur, karakteristik kunci dari operasi-operasinya yang dapat
mempunyai dampak lingkungan penting. Prosedur harus mencakup pendokumentasian
informasi untuk memantau kinerja, operasional kontrol yang berlaku dan kesesuaian
dengan tujuan dan sasaran lingkungan organisasi
Organisasi harus memastikan bahwa alat pemantauan dan pengukuran dikalibrasi atau
diverifikasi digunakan dan dipelihara dan harus menyimpan catatan-catatan terkait.
64. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan– 4.5.111
Jadwal berkala
Untuk pemantauan
Kegiatan Pemantauan
(Pengumpulan data)
Tindakan perbaikan
Jika terjadi penyimpangan
Dg standart
When, Where, How,
Who, What (BoD, CoD, pH,
jumlah scrap dll)
Pastikan alat pemantauan
terkalibrasi/terverifikasi.
Trend dalam bentuk
Grafik akan
sangat membantu
Bandingkan dengan target
(peraturan perundang
-undangan, internal target)
65. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan – 4.5.211
4.5.2 Evaluasi Kesesuaian
4.5.2.1 Sesuai dengan komitmennya untuk kesesuaian, organisasi harus menetapkan,
menerapkan dan memelihara prosedur untuk secara berkala mengevaluasi kesesuaian
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Organisasi harus menyimpan catatan dari hasil evaluasi berkala.
4.5.2.2 Organisasi harus mengevaluasi kesesuaian dengan persyaratan lainnya yang diacu
oleh perusahaan. Organisasi boleh mengkombinasikan evaluasi ini dengan evaluasi
kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan dengan mengacu pada 4.5.2.1 atau
menetapkannya pada prosedur terpisah.
Organisasi harus menyimpan catatan dari hasil evaluasi berkala.
66. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan – 4.5.211
No Undang-undang Judul Rangkuman
2 PP No. 18 Tahun 1999 Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan
Beracun
Bab IV Kegiatan Pengelolaan
Bagian Kedua (Pengemasan)
Pasal 28
1. Setiap kemasan LB3 wajib diberi simbol dan label yg menunjukkan karakteristik dan
jenis limbah
Bagian ketiga (Penyimpanan)
Pasal 29
1. Penyimpanan LB3 sesuai dengan persyaratan (karakteristik limbah)
2. Syarat penympanan: bebas banjir, tdk rawn bencana alam, diluar kawasan lindung
dan sesuai dg rencana tata ruang.
DAFTAR PERATURANG PERUNDANG-UNDANGAN PT. X Y Z, tbk
Hasil dari 4.3.2
Setelah ditetapkan daftar peraturan
perundang-undangan dan peraturan lainnya
yang berlaku, maka harus ada mekanisme
yang terdokumentasi untuk memastikan
kesesuaiannya termasuk catatannya.
67. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan – 4.5.311
4.5.3 Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk menangani
ketidaksesuaian aktual dan potensial dan untuk pengambilan tindakan perbaikan dan
pencegahan. Prosedur harus menjelaskan persyaratan untuk
a) Pengidentifikasian dan koreksi terhadap ketidaksesuaian dan pengambilan tindakan
untuk meredakan dampak lingkungannya
a) Penyelidikan ketidaksesuaian, penetapan penyebabnya dan pengambilan tindakan
untuk mencegah keterulangannya
a) Pencatatan hasil dari tindakan perbaikan dan pencegahan yang diambil
a) Pengkajian keefektifan dari tindakan perbaikan dan pencegahan yang diambil
Tindakan yang diambil harus sesuai dengan besarnya permasalahan dan dampak
lingkungan yang dihadapi.
Organisasi harus memastikan bahwa perubahan apapun, dibuat dokumentasi sistem
manajemen lingkungannya.
68. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan – 4.5.311
Pengidentifikasian
ketidaksesuaian
Koreksi
Analisa Sebab
Tindakan
Perbaikan
Evaluasi
Keefektifan
Tetapkan Pe-
nanggung Ja-
wab
Pastikan tin-
dakan yang di-
ambil sesuai
dengan besar-
nya masalah
Kendalikan do-
kumen peru-
bahan
69. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan – 4.5.311
Ketidaksesuaian
Aktual
(Tindakan Perbaikan)
Potensi
(Tindakan Pencegahan)
Kinerja Sistem Kinerja Lingkungan
- Tujuan dan Sasaran Tidak tercapai
- Penanggung jawab kondisi darurat
tumpahan H2SO4 tidak ditetapkan
- Penanggungjawab tidak ditetapkan
untuk program “waste reduction”
- Target pengurangan energi tidak
tercapai
- Kadar BOD yang melebihi target
- Kendali operasional tidak terpenuhi
70. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan – 4.5.411
4.5.4 Pengendalian Catatan
Organisasi harus menetapkan dan memelihara catatan seperlunya untuk
mendemonstrasikan kesesuaian dengan persyaratan-persyaratan dari sistem manajemen
lingkungannya dan standart internasional ini dan hasil-hasil yang dicapai.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pelacakan, lama penyimpanan dan pembuangan dari catatan.
Catatan harus dan tetap bisa terbaca, terdentifikasi dan dapat dilacak.
71. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan – 4.5.511
4.5.5 Internal Audit
Organisasi harus memastikan bahwa internal audit sistem manajemen lingkungan dilaksanakan pada
interval terencana untuk
a) Menetapkan apakah sistem manajemen lingkungan
1) Sesuai dengan pengaturan yang direncanakan untuk manajemen lingkungan termasuk
persyaratan dari standart internasional ini, dan
2) Telah diimplementasikan dan dipelihara secara layak dan
b) Menyediakan informasi hasil audit ke manajemen.
Program audit harus direncanakan, ditetapkan, dilaksanakan dan dipelihara oleh organisasi dengan
melibatkan pertimbangan kepentingan dari perhatian operasi dan hasil dari audit sebelumnya.
Prosedur audit harus ditetapkan, dilaksanakan dan dipelihara yang menunjukkan
- Penanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan dan pelaksanaan audit, pelaporan hasil dan
pemeliharaan catatan
- Penetapan audit kriteria, ruang lingkup, frekuensi dan metode.
Pemilihan auditor dan pelaksanaan dari audit harus menjamin keobjektifan dan ketidakberpihakan dari
proses audit.
72. EMS ISO 14001:2004 : Pemeriksaan – 4.5.511
Penetapan Program Internal Audit
- Tujuan, lingkup
- Sumber daya
- Prosedur
Pelaksanaan Program Internal Audit
- Jadwal (kepentingan lingkungan)
- Tetapkan tim audit
(Objectivity and Impartiality)
- Pengarahan aktifitas audit
- Pemeliharaan catatan
Pemantauan dan Pengkajian program
internal audit
- Identifikasi kebutuhan utk
koreksi
- Identifikasi kebutuhan CA/PA
- Identifikasi peluang perbaikan
Kompetensi &
Evaluasi internal
auditor
Aktifitas
Internal Audit
Perbaikan Program
Internal Audit
PP
DD
CC
AA
73. EMS ISO 14001:2004 : Tinjauan Manajemen11
4.6 Tinjauan Manajemen
Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen perusahaan, pada interval
terencana, untuk memastikan kesesuaian yang berkelanjutan, kecukupan dan
keefektifannya. Tinjauan harus mencakup peluang-peluang untuk perbaikan dan
kebutuhan untuk perubahan terhadap sistem manajemen lingkungan, termasuk kebijakan
lingkungan dan tujuan dan sasaran lingkungan. Catatan tinjauan manajemen harus
disimpan.
Masukan untuk tinjauan manajemen harus mencakup
a) Hasil dari internal audit dan evaluasi kesesuaian terhadap peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku bagi organisasi
b) Komunikasi dari pihak terkait eksternal, termasuk keluhan
c) Kinerja lingkungan dari organisasi
d) Jangkauan sejauh mana tujuan dan sasaran terpenuhi
e) Status tindakan perbaikan dan pencegahan
f) Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya
g) Perubahan-perubahan sekitar, termasuk pengembangan peraturan perundangan-
undangan dan persyaratan lainnya terkait dengan aspek lingkungannya
h) Rekomendasi untuk perbaikan
Keluaran dari tinjauan manajemen harus mencakup keputusan apapun dan tindakan-
tindakan terkait dengan perubahan yang mungkin terhadap kebijakan lingkungan, tujuan,
sasaran dan elemen-elemen lain dari sistem manajemen lingkungan, konsisten dengan
komitmen untuk perbaikan secara berkelanjutan.
75. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan dan Penerapan
Implementation
• IER
• Environmental
Aspect, Impact
• Environmental
Legislations
• Environmental
Policy, Objective,
Target,
Programme
• Documentation
• Implementation
Certification
• Audit
• Corrective Action
• Award of
Certificate
Maintenance
• Surveillance
Audits
• Environmental
Objective,
Target,
Programme
Proses Penerapatan dan sertifikasi ISO 14001
76. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Tinjauan AwalTinjauan Awal
Perencanaan StrategiPerencanaan Strategi
Desain dan PengembanganDesain dan Pengembangan
Implementasi / PenerapanImplementasi / Penerapan
Evaluasi Kinerja LingkunganEvaluasi Kinerja Lingkungan
Audit & TinjauanAudit & Tinjauan
SertifikasiSertifikasi
77. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Tinjauan Awal LingkunganTinjauan Awal Lingkungan
Audit Lingkungan di Lokasi
Laporan Persiapan
Presentasi Laporan
Laporan Tinjauan awal dan
persetujuan
78. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Strategi PerencanaanStrategi Perencanaan
Menyampaikan Rencana
Implementasi
Membuat Project Programmes
Menetapkan SC, MR dan
Project Teams
Membuat Daftar Peraturan
Perundang-undangan
Membuat Daftar Aspek dampak
Lingkungan
Membuat Tujuan, Sasaran dan
Program Lingkungan
79. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Desain dan
Pengembangan
Desain dan
Pengembangan
Design Business Process
Membuat Manual Lingkungan
Memetakan persyaratan ISO
14001
Structure dokumentasi EMS
Membuat Prosedur Operasi
Membuat Instruksi Kerja
Membuat sistem Record
80. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Implementasi /
Penerapaan
Implementasi /
Penerapaan
Prosedur Penerapan
Menyiapkan catatan / Record
81. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan dan Penerapan
A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation
Evaluasi Kinerja
Lingkungan
Evaluasi Kinerja
Lingkungan
EMS Internal Audit
Monitor Tujuan dan Sasaran
Monitor Kinerja Operasi
Monitor Kinerja Perundangan
Monitor Program
82. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan dan Penerapan
A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation
Audit & TinjauanAudit & Tinjauan
Melaksanakan Management
Review
Pre-Assessment
Melaksanakan tindakan
Perbaikan
83. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan dan Penerapan
A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation
Audit SertifikasiAudit Sertifikasi
Audit Pihak Ke-tiga
(Certification Body)
Accreditation
Body
Certification
Body
ISO 14001:2004
Certified
Company
Eg.UKAS, KAN Eg.BSI, BV, DQS, PSB,
Lloyd, SGS, TUV, Sucofindo
84. EMS ISO 14001:2004 : Perencanaan dan Penerapan
Life Cycle Sertifikasi
Application
Desktop
Assessment
Preliminary
Assessment
Certification
Assessment
Award of
Certificate
Post Audit
Routine
Surveillance
Renewal
Of
Certificate
CORRECTIVE ACTIONSCORRECTIVE ACTIONSCORRECTIVE ACTIONSCORRECTIVE ACTIONS
Physical Impact of Climate Change and Sea Level Rise
1. Physical and Biological Impacts of Climate Change
Changes in temperature – one study provides estimates of annual average temperature increases for inland south Asia and the indo-china peninsula of 0.3 to 0.7°C by 2010 and 1.2 to 4.5°C by 2070 (Ghosh 1995)
Changes in the amount of precipitation - some areas of Asian and Pacific region may receive more rain than at present and some less. Note that the various climate models do not necessarily agree on the pattern that these changes will take place. The Goddard Institute for Space Studies (GISS) model on a doubling of atmospheric CO2 concentration, provides prediction for the East Asian region with an increase in precipitation in most areas, but with a slight decrease for the Philippines (Chow 1994)
Changes in the timing of precipitation-such as the shifting of monsoons patterns and changes in the severity of monsoons. It is not yet clear , from the model results, whether the annual monsoons in the Asian and Pacific region will become stronger or weaker as a result of climate changes.
Change in the plant growth rates – positive and negative rates are predicted. Increases could occur, induced by higher concentrations of CO2 and, (particularly in the more northerly countries of the region such as Japan), through longer growing seasons due to higher temperatures. Decreases could occur as a result of intolerance of high temperatures, or from changes in the amount or timing of precipitation (Topping 1990).
The very survival of some countries such as small island developing states could be at stake due to climate change.
Change in forest due to changes in temperature, precipitation, and evaporation-The Asian and pacific region is home to large tracts of tropical forest, which due to the long lives and long maturation periods required for large trees, will probably be less able than other ecosystem to adapt to changes in climate (Qureshi 1993).
Changes in the distribution and prevalence of plant and animal pests end diseases, and also the changes in the susceptibility of plant and animal to these pressures.
Change in the biodiversity and species distribution – All of the changes above have the potential to alter the distribution and range of plant and animal species, including both domesticated crops and livestock, and native flora and fauna (Qureshi 1993).
Changes in ocean temperature and their effects on ocean productivity, including the productivity of and growth rates of reef ecosystem – The organism that build coral reef are especially sensitive to temperature : a temperature increase (not related to global warming) of 1.5°C experienced in Indian Ocean waters in 1987 resulted in widespread bleaching of corals in that region.
Physical Impact of Climate Change and Sea Level Rise
1. Physical and Biological Impacts of Sea Level Rise
The most obvious regional (as well as global) impact of SLR brought on by climate change is inundation of coastal lands by the higher water level of oceans. Estimates of the extent of inundation by one meter SLR in the region includes 23,000 km2 in people’s Republic of China, and significant losses of land in many other nations. Shoreline inundation by hundreds of meters to many kilo meters may result from tens of centimeters of SLR.
CountrySLR Land LossPeople Displaced
(cm) km2 % Millions %
Bangladesh (1)4515.66810,95.55,0
Bangladesh (2)10029.84620,714.813,5
India1005.7630,47.10,8
Indonesia6034.0001,92.01,1
Malaysia1007.0002,1<0.050,3
Pakistan2001.7000,2n.an.a
Vietnam90>20.0006,1n.an.a
Source : Nation study team report, ADB. 1993.
There has been speculation about the health of the ozone layer since the early of 70s, but in the mid of 80s, it was revealed that a large of hole in the ozone layer was appearing over antartica during September and October. Initially this hole was observed expanding and contracting roughly every two years in a cycle related to weather patterns. However, since 1989 an ozone hole was observed each year, with ozone hole in 1991 being the largest on record (Environment Agency of Japan 1992). That year’s hole was approximately the size of people’s Republic of China and India together. Roughly 95 % of the ozone in this hole disappear between the altitude of 12 and 24 kilometers which is the heart of the protective layer.
Outside the polar region, it is estimated that about 3 % of the ozone layer has been depleted 30 degree north of the equator, approximately the latitude of Shanghai, Lhasa, Lahore and Delhi. 40 degree north has experienced a 4 % depletion, which spans northern Honshu island (Japan), Beijing, and the northern half of Korean peninsula. The ozone layer above far northern China and Mongolia may be depleted by over 5 % (NASA 1989).
Ozone depletion has a number of consequences for human health and agriculture. These include increased rates of skin cancer and eye cataracts, weakening of immune system, damage to crops, reduction in primary producers (plankton) in the ocean and increased air pollution.
Status Pollutions in the megacities of the region, 1992
City SO2 SPM Pb CO NO2 O3
Bangkok+x^+++
Beijingxx+-+^
Bombay+x+++-
Calcutta+x+-+-
Delhi+x+++-
Jakarta+x^^^x
Karachi+xx---
Manila+x^---
Seoulxx++++
Shanghai^x----
Tokyo++-++x
Source : World Health Organization and United Nations Environment Programme,
Urban Air Pollution in Megacities of the World (Blackwell, Oxford, UK.,
1992),0.39.
X : Serious Problem
^ : Moderate
+ : Low Pollution
- : No data available or insufficient data for assessment
Pada tahun 1983 sekretaris jendral PBB menugaskan Gro Brundtland dari Norwegia (yang kemudian menjadi perdana menteri negara tersebut) mempersiapkan laporan tentang agenda suatu perubahan. Secara lebih rinci penugasan dari PBB tersebut terdiri dari dua hal, pertama merencanakan strategi jangka panjang di bidang lingkungan hidup bagi terselenggaranya pembangunan yang berkelanjutan. Kedua mengidentifikasi kemungkinan memasukkan faktor manusia, sumber daya, lingkungan dan pembangunan dalam kebijaksanaan di tingkat nasional dan internasional.
Kemudian dibentuk World Commission on Environment and Development pada tahun 1987 yang anggotanya terdiri wakil-wakil negara industri dan negara berkembang. Dalam melaksanakan tugasnya, komisi tersebut menyelenggarakan pertemuan dengar pendapat di berbagai negara. Perlu di catat disini bahwa Indonesia turut berperan aktif dalam komisi ini, terutama dengan kesertaan Prof. Dr. Emil Salim yang saat itu menjabat sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kependudukan.
Agenda Rio 21
Program kerja di bidang lingkungan dan pembangunan yang membuat program aksi komprehensif dan ditujukan guna menata kegiatan-kegiatan manusia dalam menanggulangi kerusakan lingkungan dan menjamin proses pembangunan berkelanjutan (Laporan delegasi RI ke KTT Bumi di Rio, 1992). Agenda 21 adalah salah satu dokumen yang dihasilkan oleh konferensi tingkat tinggi bumi yang berlangsung dari tanggal 3 – 14 Juni 1992.
ITTO – International Tropical Timber Organizational
Dibentuk untuk wadah produsen dan konsumen kayu tropis. Bertujuan untuk menyelenggarakan eksploitasi yang berkesinambungan.
Konvensi PBB tentang keanekaragaman hayati
Konvensi PBB tentang hukum kelautan
Menggariskan hak dan kewajiban dari setiap negara tentang pemanfaat sumber daya kelautan
Deklarasi Bergen 1990 tentang Prinsip Pencegahan
Langkah-langkah pengelolaan untuk pencegahan, pengantisipasian dan penghilangan sebab-sebab dari kerusakan lingkungan, jika ada ancaman serius atau kemungkinan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan, belum adanya keterangan ilmiah yang pasti tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak mengambil tindakan awal.
Maastricht Treaty 1992 tentang Prinsip Pencegahan
Idem dengan Deklarasi Bergen, tambahan denda bagi pencemar lingkungan.
Zero Emmisions Research Initiative (ZERI), 1994
Production without emissions
Konvensi Wina, perlindungan lapisan ozon, 1985
Protokol Montreal, substansi yang menyebabkan penipisan lapisan ozon, 1987
TAP – Tropical Forestry Action Plan
Mengelola Hutan secara berkesinambungan
Konvensi PBB tentang perubahan iklim, 1992
Perubahan standart ISO 14001:1996 ke ISO 14001:2004 lebih kearah compatibility dengan ISO 9001:2000.
Perubahan standart ini merupakan tanggung jawab dari TC 207 (Technical Committee), yang terdiri dari 47 negara. TC 207 adalah komite yang ada di dalam lembaga ISO, dimana tanggung jawabnya adalah meninjau dan merivisi dari standart-standart yang terkait dengan pengelolaan praktek-praktek lingkungan.
Hal-hal yang menjadikan latar belakang kenapa perlu standart tersebut di revisi adalah :
Adanya keingingan dari pihak-pihak terkait yang mengharapkan standart ISO 14001 sesuai dengan ISO 9001
Adanya kejelasan di dalam standart
Merefleksikan pengalaman-pengalaman dalam menerapkan standart ISO 14001 yang lama
Keinginan untuk memastikan bahwa standart dapat digunakan oleh segala macam jenis perusahaan
Salah satu rapat tahunan yang dilakukan oleh TC 207 untuk membahas perubahan standart adalah pada bulan Juni 2003 dimana rapat tersebut dilakukan di Bali.
Sesi ke-8 tahun 2000 -> Stockholm, Swedia
Sesi ke-9 tahun 2001 -> Kuala Lumpur, Malaysia
Sesi ke-10 tahun 2002 -> Johannesburg, Afrika Selatan
Sesi ke-11 tahun 2003 -> Bali, Indonesia
6 Tahapan perubahan standart
Tahapan Proposal/pengajuan
Tahapan persiapan
Tahapan komite (CD, Committee Draft)
Tahapan enquiry
Tahapan Persetujuan (FDIS, Final Draft Int. Std.)
Tahapan Publikasi
ISO 14001:2004 merupakan standart sistem manajemen lingkungan yang berisi minimum requirements, dimana aplikasinya merupakan auditable standart.
Gambaran sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 diatas merupakan penterjemahan persyaratan-persyaratan ISO 14001 ke dalam konsep tindakan perbaikan berkelanjutan.
Ketika pertama kali suatu perusahaan akan menerapkan sistem tersebut diatas, maka perusahaan tersebut harus memulai dengan suatu sasaran yang jelas, misalnya kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan, penurunan biaya-biaya yang terkait dengan energi.
Sekali ditetapkan bahwa sistem tersebut akan diterapkan, maka keseluruhan elemen organisasi mutlak untuk mendukungnya.
Organisasi mempunyai kebebasan dalam menetapkan ruang lingkup dari sistem manajemen lingkungannya.
Ketika batasan sudah ditetapkan, maka segala aktifitas, produk dan jasa yang ada dalam batasan tersebut harus masuk ke dalam sistem manajemen lingkungannya.
Sekali batasan-batasan sudah ditetapkan, maka kredibilitas suatu organisasi tergantung dari pilihan batasannya.
Kebijakan Lingkungan
Keseluruhan niatan dan arahan dari organisasi terhadap kinerja lingkungannya yang secara formal diekspresikan oleh manajemen puncak.
(ISO 14001:2004, 3.11)
Tinjauan Awal Lingkungan dapat juga mencakup masalah lain seperti:
Evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur yang sesuai - baik internal/eksternal
Kebijakan dan prosedur mengenai pengadaan barang dan jasa yang ada
Peluang untuk meraih keunggulan bersaing
Pandangan dari pihak-pihak terkait
Pengumpulan informasi terkait dengan praktek pengelolaan lingkungan yang ada bisa memalui :
Proses pengendalian terhadap pembelian material B3
Penyimpanan dan handling terhadap bahan kimia (secondary containment, house keeping, dll)
Pengendalian emisi
Metode pembuangan limbah
Penanganan terhadap kondisi darurat
Penggunaan sumber daya
Program-program pelatihan lingkungan
Kegiatan pengukuran karakteristik kunci
Penetapan Tugas dan Tanggung Jawab pada beberapa perusahaan ditetapkan dengan menggunakan peta organisasi
Istilah lain dari kompetensi adalah persyaratan minimal yang harus ada pada suatu posisi.
Ketika suatu kompetensi sudah ditetapkan, maka organisasi harus melihat bagaimana status personel yang ada terkait dengan kompetensi yang sudah ditetapkan. Jika didapati status yang ada pada seorang personel dengan kompetensi yang ditetapkan tidak sesuai, maka organisasi harus mengakomodirnya pada suatu kegiatan penyediaan pelatihan atau aktifitas lainnya.
Dengan kata lain kompetensi yang ada bisa dijadikan sebagai masukan untuk menganalisa kebutuhan pelatihan (Training Need Analysis)
Fokus utama dari suatu organisasi harus berpijak kepada penerapan yang efektif dari sistem manajemen lingkungannya dan terhadap kinerja lingkungannya, bukan didasarkan pada sistem kendali dokumen yang kompleks.
Hal – hal yang dapat menjadi pertimbangan tambahan untuk pengembangan sistem tanggap darurat dan kecelakaan
Komunikasi internal dan eksternal jika terjadi kondisi darurat/kecelakaan
Pelatihan untuk memastikan pemahaman dari prosedur darurat/kecelakaan
Rute evakuasi
Penentuan titik evakuasi
Pembentukan tim kondisi darurat dan kecelakaan
Daftar telepon pihak-pihak yang terkait dengan penanganan kondisi darurat dan kecelakaan
Peta kondisi darurat (peta potensi terjadinya tumpahan bahan B3)
Pemastian kesesuaian peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya bisa berdiri sendiri atau diintegarasikan dengan mekanisme internal audit.