Sistem alarm kebakaran adalah sistem elektronik yang berfungsi untuk memberi peringatan dini mengenai adanya bahaya kebakaran melalui detektor asap, panas, dan nyala api. Sistem ini terdiri dari detektor, master control panel, perangkat keras dan lunak untuk memantau dan menginformasikan lokasi kebakaran, serta perangkat seperti bel, lampu, dan kontaktor untuk mengaktifkan peralatan pengendalian kebakaran.

1. SIST M AL
E ARM & P M RCIK
E E
1

2. SIST M AL
E ARM K B ARAN
E AK
SISTEM ALARM KEBAKARAN ADALAH SISTEM INSTALASI ELEKTRONIK
YANG BERFUNGSI UNTUK MEMBERITAHU ADANYA SUMBER GEJALA
API KEBAKARAN SEDINI MUNGKIN SEJAK SAAT-SAAT AWAL GEJALA
ITU MUNCUL
INFORMASI ADANYA SUMBER API BISA DINYATAKAN DALAM BENTUK
ZONE AREA KEBAKARAN MELIPUTI LUASAN TERTENTU, ATAU
DINYATAKAN DALAM TITIK (POINT) KEBAKARAN YANG MELIPUTI
RUANGAN TERTENTU
INFORMASI LOKASI KEBAKARAN DIKIRIM DALAM BENTUK SINYAL
LISTRIK INPUT DARI SUMBER API KE SENTRAL KONTROL DI
RUANGAN KONTROL MELALUI KABEL YANG SETELAH DIPROSES
SECARA ELEKTRONIK AKAN MENGHASILKAN SINYAL LISTRIK
OUTPUT YANG AKAN MEMBUNYIKAN ALARM BELL DAN MENYALAKAN
SAKLAR LISTRIK

3. PR
E ANGK SIST M AL
AT E ARM
1. DETECTOR
Terdapat beberapa jenis DETECTOR tergantung gejalaKebakaran yang
dideteksinya :
SMOKE DETECTOR
Alat ini bekerja apabila Ion asap memasuki ruang deteksi radio
aktif sehingga terjadi perubahan perbandingan partikel Ion + (positif) dan Ion
negatif yang mengakibatkan rangkaian electrik contactmenjadi aktif.
Biasanya alat ini digunakan apabila dibutuhkan deteksi seawal mungkin
untuk suatu ruangan seperti ruang computer,arsip,akan tetapi ruangan
tersebut tidak diperkenankan merokok.

4. HEAT DETECTOR
Alat ini bekerja apabila panas yang masuk pada ruang deteksi naik
7-10 derajat perdetik sehingga perbedaan panas kedua ruangan
deteksi berbeda yang m,rngakibatkan mechanikal contactmenjadi
aktif
Biasanya alat ini digunakan sebagai,alat deteksi panas biasa untuk
ruangan2 kantor , hotel , pusat perbelanjaan.

5. FLAME DETECTOR
Alat ini bekerja apabila terdapat api sehingga sinar ultra violet yang
dipancarkan dapat ditangkap oleh deteksi ultra violet
mengakibatkan rangkaian electronik – contact menjadi aktif
Alat ini digunakan untuk deteksi ruangan yang agak besar / tinggi
atau ruangan yang menyimpan barang2yang mudah terbakar
seperti gudang mesiu, minyak, bahan kimia.
5

6. 1. MASTER CONTROL PANEL FIRE ALARM (MCFA)
ADA 2 (dua) JENIS MCPFA
A. CONVENTIONAL SYSTEM
UNTUK MENUNJUKKAN LOKASI KEBAKARAN, MAKA RUANGAN-
RUANGAN PADA SATU LANTAI DIBAGI KEPADA BEBERAPA ZONE
AREA KEBAKARAN. PEMBAGIAN ZONE INI UNTUK MEMUDAHKAN
INFORMASI BAGI PETUGAS PEMADAM AGAR BERGERAK CEPAT
DAN EFFEKTIF MENUJU SUMBER API, UNTUK PENGECEKAN DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN, PENENTUAN ZONE INI
DISESUAIKAN DENGAN LOKASI TANGGA KEBAKARAN, MISSAL :
ZONE 20 T = LANTAI 20 AREA TIMUR. PENENTUAN AREA 1 ZONE
DITENTUKAN JUGA OLEH JUMLAH DETECTOR DALAM ZONE
TERSEBUT.
A. ADDRESSABLE SYSTEM
UNTUK INFORMASI LOKASI API YANG LEBIH AKURAT DIGUNAKAN
SISTEM ALAMAT TITIK API (ADDRESS POINT), DIMANA INFORMASI
SUMBER KEBAKARAN BERUPA TITIK LOKASI YANG LEBIH JELAS
DAN PASTI, MISALNYA RUANG FOTO COPY, RUANG PANEL
LISTRIK.

7. PERANGKAT KERAS YANG ADA DIDALAM MCFA ADALAH :
1. MAIN CONTROL UNIT (Central Processing Unit)
2. INPUT/OUTPUT MODULE
3. INDICATOR LAMPS & DISPLAY
4. OUTPUT BUZZER / SOUNDER / AUDIBLE DEVICE
5. SWTICTH & BUTTON FOR CONTROL, TEST & RESET
6. POWER SUPPLY UNIT & BATTERY CHARGER
7. INTERFACE KE ANNUNCIATOR, PC DAN PRINTER
PROGRAM (SOFTWARE) YANG DIKERJAKAN OLEH MCPFA ADALAH :
1. MEMONITOR DETEKSI SUMBER KEBAKARAN
2. MEMBERI INFORMASI MENGENAI LOKASI SUMBER KEBAKARAN
3. SECARA OTOMATIS MELAKUKAN ANNOUNCEMENT, EVAKUASI
DAN TINDAKAN PENGENDALIAN DALAM RANGKA
PENANGGULANGAN KEBAKARAN MELALUI PERALATAN-
PERALATAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL YANG SUDAH
DISIAPKAN.
4. MEREKAM DATA INFORMASI KEBAKARAN
5. MENYEDIAKAN SARANA MANUAL UNTUK PENGENDALIAN
BERUPA MMI (man to Mchine Interface)

8. 1. ALARM BELL
ALARM BELL BERFUNGSI UNTUK MEMBERIKAN PERINGATAN DINI
BAGI SELURUH PENGHUNI GEDUNG KARENA ITU DIPERLUKAN
UKURAN FISIK DAN KEKUATAN SUARA YANG MEMADAI UNTUK
MEMENUHI FUNGSI TERSEBUT.
UKURAN FISIK UMUMNYA BERDIAMETER 6 INCH. KEKUATAN SUARA
(SOUND PRESSURE LEVEL = SPL) SEKITAR 87 Db/1 m SAMPAI 90
Db/1m
BEKERJA DENGAN 24 VDC DARI SENTRAL
DALAM MENILAI MUTU ALARM BELL DIPERHATIKAN MENGENAI
ALARM CURRENT (mA) DAN SOUND PRESSURE LEVEL (SPL) DALAM
Db/1 m.
PATUT DIPERHATIKAN BAHWA PARTISI RUANGAN BAIK KAYU, BATA
NAUPUN BETON AKAN MENGAKIBATKAN REDAMAN TERTENTU
PADA LEVEL SUARA BELL.

9. 1. ALARM LAMP
ALARM LAMP DITEMPATKAN DI AREA PUBLIC ATAU ESCAPE ROUTE
DEKAT MANUAL ALARM. BERGUNA UNTUK MENUNJUKKAN LOKASI
MANUAL ALARM SEKALIGUS MEMBIMBING KEARAH JALAN YANG
AMAN PADA SAAT EVAKUASI.
BEKERJA DENGAN TEGANGAN 24 VAD/VDC – 21 mA DARI SENTRAL
1. CONTACTOR
CONTACTOR LISTRIK BERADA PADA PANEL LISTRIK PERALATAN
MEKANIKAL & ELEKTRIKAL YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN
KEBAKARAN. DIGUNAKAN UNTUK MENERIMA SINYAL
PENGENALIDAN DARI SENTRAL FIRE ALARM, BAIK UNTUK ON
MAUPUN OFF.

10. 1. MIMIC PANEL
MERUPAKAN PANEL LAMPU YANG DIPASANG DI DINDING, YANG
MUDAH DILIHAT DARI PINTU RUANG PUSAT KENDALI KEBAKARAN.
BERISI INFORMASI MENGENAI ZONE AREA KEBAKARAN DAN
AKTIFITAS PERALATAN M & E YANG IKUT BERPERAN DALAM
PENANGGULANGAN KEBAKARAN.
PANEL DILENGKAPI DENGAN ALARM LAMP, BUZZER, TEST BUTTON
DAN SILENCER/RESET BUTTON.
HUBUNGAN ANTARA MIMIC PANEL DENGAN MCPFA MELALUI KABEL
DATA.
UKURAN SEKITAR 80 cm x 120 cm ATAU DISESUAIKAN DENGAN
KEBUTUHAN.

11. PRINSIP K RJ AL
E A ARM K B ARAN
E AK
ADANYA GEJALA SUMBER BAHAYA KEBAKARAN BISA MUNCUL
DALAM BEBERAPA INDIKASI : SUHU YANG TINGGI, KENAIKAN SUHU
YANG CEPAT, ADANYA ASAP, ADANYA BUNGA API (PERCIK), ADA
KEBOCORAN GAS, GETARAN GEMPA BUMI DAN KEBOCORAN
LISTRIK.
1. SUHU
KEADAAN RAWAN SEBAGAI SUMBER BAHAYA KEBAKARAN
BERDASARKAN INDIKASI SUHU ADALAH :
a. SUHU RUANGAN MENCAPAI 520 C – 57o C/MENIT UNTUK
FIXED TEMPERATURE
b. KENAIKAN SUHU DENGAN KECEPATAN 10o C /MENIT UNTUK
RATE OF RISE

12. 1. ASAP
KEADAAN RAWAN SEBAGAI SUMBER BAHAYA KEBAKARAN
BERDASARKAN INDIKASI ASAP ADALAH MUNCUL DAN NAIKNYA
ASAP YANG MENYEBABKAN LEVEL CAHAYA RUANGAN
MENURUN SEBESAR 0,1 – 0,3 % ft LIGHT OBSCURATION
(PENGABURAN CAHAYA)
1. BUNGA API
KEADAAN RAWAN SEBAGAI INDIKASI SUMBER BAHAYA
KEBAKARAN ADALAH TERLIHAT ADANYA BUNGA API ATAU
PERCIK API YANG UMUMNYA MEMANCARKAN SINAR INFRA
MERAH.

13. 1. MANUAL ALARM POINT
PERANGKAT INI BERUPA SWITCH YANG MENJADI ON BILA
DITEKAN OLEH SESEORANG YANG INGIN MEMBERITAHU
LANGSUNG KE SENTRAL, BAHWA ADA BAHAYA API KEBAKARAN
DI AREA SEKITAR MANUAL ALARM POINT.
MANUAL ALARM POINT TERDIRI DARI :
A. TARIK
B. TEKAN
C. TEKAN - TARIK

14. SPRINKLER
Adalah suatu sistim instalasi pemadam kebakaran yang dipasang
secara tetap/permanen didalam bangunan yang dapat
memadamkan kebakaran secara otomatisdengan menyemprotkan
air ditempat mulai terjadi kebakaran.
1. Kepadatan Pancaran
Jumlah debit air ( liter/menit ) yang dikeluarkan oleh 4 kepala
splingkler yang berdekatan dan terletak di empat sudut bujur
sangkar
2. Penyedian air.
Volume air
- Bahaya kebakaran ringan : minimal masa pakai 45 menit
- Bahaya kebakaran sedang ; minimal masa pakai 60 menit
- Bahaya kebakaran berat ; minimal masa pakai 90 menit

15. - Sumber air
Air dari sumur pompa atau dari perusahaan air minum dengan
kualitas air bersih.
3. Pompa Sprinkler
- mampu mensuplai air dalam kapasitas besar, daya dorong cukup
tinggi
- Karakteristik dan kinerja pompa paling cocok untuk pompa
kebakaran
4. Motor penggerak
- motor listrik
- motor diesel
5. Panel pompa harus dapat mengalihkan arus listrik
konstant kepompa dengan pengaturan start otomatis dengan stop
manual.

16. 6. Penyedian pompa
- pompa pembantu ( jocky pump )
- pompa utama
- pompa cadangan
7. Ruang pompa
- mudah dicapai
- ruang gerak bebas sehingga mudah melakukan
perbaikan,pemeliharaan
- nyaman
- tidak banjir
- bebas dari barang yang mudah terbakar
- bebas dari penempatan barang lainnya.

17. 7. Kapasitas pompa
- kemampuan pompa untuk mensuplai volume air
- kemampuan pompa untuk mendorong volume air
- kemampuan untuk menghisap air dari permukaan sampai ke
poros pompa

18. Kapasitas pompa untuk sprinkler
 Tersendiri disesuaikan dengan klasipikasi sprinkler
 Gabungan dengan hidran
8. Pemipaan
 Bahan Pipa: disesuaikan dengan perhitungan hidrolik atau skedul pipa
- pipa tembaga
- black steel
- Galvanized
- Besi tuang dengan flaus
- besi tuang dengan mot
Jenis Pipa
- Pipa hisap - Pipa Pembagi
- Pipa Utama - Pipa Cabang
- Pipa Tegak
- Pipa Pembagi Utama

19. Terima Kasih