SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
         2012/2013
    IRDAYANTI                 120502195
    EVELYN FLORENCIA          120502196
    ISMAIL SINAGA             120502197
    METARIA SEPTIANA SINAGA   120502198
     HARRY DWIATMA
                   120502199
     ELMA NISSY
                   120502200
    RIRIN FAJRINA             120502201
Tax ratio adalah perbandingan antara penerimaan
pajak dengan produk domestic bruto (PDB). Tax
ratio sering kali menjadi ukuran kinerja sector
perpajakan hanya saja sering kali sector perpajakan
yang dimaksud selalu mengacu pada DJP
( Direktorat Jendral Pajak).
   Salah satu masalah dan topic yang dibahas adalah
masalah tax ratio. Pemerintah berupaya menaikan
tax ratio ( rasio pajak ) terhadap Produk Domestik
Bruto pada 2013 mencapai 14% agar secara gradual
dapat mencapai 18%-20% pada 2014.
Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) akhirnya
menyepakati tax ratio (rasio penerimaan pajak) terhadap
pendapatan domestik bruto (PDB) pada RAPBN 2013
sebesar 12,87%.
   Kesepakatan atas tax ratio tersebut disampaikan
langsung Ketua DPR Marzuki Alie dalam konferensi
pers, setelah rapat konsultasi Badan Anggaran
(Banggar) dan        pimpinan     DPR     di Gedung
DPR/MPR,Jakarta,kemarin.“ Khusus tax ratio ada
penambahan dari 12,7% menjadi 12,87%,beliau
berharap usaha ini dapat meningkatkan penerimaan
negara dan adanya usaha-usaha kita untuk menekan
biaya yang tidak sangat penting untuk kepentingan
rakyat.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak
Kementerian Keuangan Fuad Rahmany salah satu
faktor yang menyebabkan tax ratio Indonesia rendah
adalah masih kurangnya jumlah pegawai pajak serta
banyaknya lapangan kerja yang berasal dari sektor
informal misalnya sektor pertanian.
   Menurut Menteri Keuangan, Agus Marto, dalam
Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR Jakarta, Rabu
(19/9/2012). Tax ratio Indonesia 12,75 persen, kalau
mau dinaikkan ke 13,5 persen itu sulit sekali
disebabkan karena kondisi krisis ekonomi global.
Apalagi krisis tersebut juga mulai berdampak ke
tanah air.
Menteri Keuangan (Menkeu) Agus D.W.
Martowardojo dalam Rapat Dengar Pendapat
dengan Komisi XI DPR RI tentang pokok-
pokok Kebijakan Fiskal dan Asumsi Makro
RAPBN 2012, mengungkapkan bahwa jika saja
dalam perhitungan tax ratio Indonesia
diperhitungkan juga pajak daerah dan
penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) maka
tax ratio Indonesia dapat mencapai diatas 15%,
melampaui target yang telah ditetapkan
pemerintah sebesar 12,3% terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB)
Menkeu menjelaskan rencana menaikan
batas penghasilan tidak kena pajak menjadi 24juta
pertahun, justru mengurangi penermaan dari
sektor pajak dan ini membuat rencana menaikan
tax ratio menjadi kurang bijaksana. Sebagai
antisipasi nya pemerintah akan terus melakukan
upaya ekstensifikasi dengan mencari wajib pajak
baru. Selain itu, pemerintah akan melakukan
perbaikan sistem penerimaan pajak untuk pajak
pertambahan nilai (PPN) dan mendorong
penerimaan cukai yang selama ini menjadi salah
satu penyumbang terbesar penerimaan pajak.
Fuad       mengungkapkan         bahwa     untuk
mengantisipasi potensial loss penerimaan pajak
sebesar Rp 12 triliun jika kenaikan PTKP tersebut
disetujui oleh DPR, maka DJP akan meningkatkan
intensifikasi    dan ekstensifikasi pajak dari
berbagai sumber termasuk dari berbagai
pengusaha yang selama ini tidak terjamah.
APBN mempunyai dua sisi , yaitu sisi yang
mencatat pengeluaran dan sisi yang mencatat
penerimaan.sisi pengeluaran mencatat semua
kegiatan pemerintah yang memerlukan uang untuk
pelaksanaannya.
  Untuk tujuan pembahasan disini cukup bagi kita
untuk menganggap bahwa sisi ini terdiri dari tiga
pos utama yaitu :
 pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang atau jasa
 pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawainya
 pengeluaran pemerintah untuk transfer payments
Semua pos pada sisi pengeluaran tersebut
memerlukan dana untuk melaksanakannya. Isi
penerimaan menunjukkan dari mana dana yang
diperlukan tersebut di peroleh. Ada empat sumber
utama untuk memperoleh dana tersebut yaitu:
 pajak
 pinjaman dari bank sentral
 pinjaman dari masyarakat dalam negeri
 pinjaman dari luar negeri
   Pengeluaran total APBN selalu sama dengan
penerimaanTotalnya atau dalam akuntansi APBN selalu
seimbang.Dalam pengertian ekonomi APBN bisa surplus
atau seimbang.
Secara hukum, pajak dapat didefenisikan sebagai
iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat
memaksa dan legal
   Secara ekonomi, pajak dapat didefinisikan
sebagai pemindahan sumber daya yang ada di sektor
rumah tangga dan perusahaan ke sektor pemerintah
melalui mekanisme pemungutan tanpa wajib
member balas jasa langsung. Jika pungutan
pemerintah sifatnya memberikan jasa langsung,
maka pungutan tersebut disebut retribusi
   Menurut Sadono Sukirno pajak yang diterima
pemerintah akan digunakan untuk membiayai
berbagai     kegiatan   pemerintah,      membiayai
administrasi pemerintahan dan sebagian lainnya.
Misalnya     untuk     membiayai     kegiatan-
kegiatanpembangunan, membayar gaji pegawai-
pegawai pemerintah membiayai sistem pendidikan
dan kesehatan masyarakat, membiayai perbelanjaan
untuk angkatan bersenjata, dan membiayai berbagai
jenis infrastruktur yang penting artinya dalam
pembangunan.
Pengeluaran pemerintah pada suatu periode
tertentu dan perubahannya dari satu periode ke
periode lainnya tidak didasarkan kepada tingkat
pendapatan     nasional    dan    pertumbuhan
pendapatan nasional.
Menurut Samuelson, untuk memahami peran
pemerintah dalam aktivitas ekonomi kita perlu
melihat pada pembelian dan pajak pemerintah,
sejalan dengan efek dari aktivitas-aktivitas
dalam pengeluaran sektor swasta.
Ini akan menyederhanakan tugas kita pada
permulaan jika kita menganalisa efek pembelian
pemerintah dengan total pajak yang
Dipungut dianggap konstan (pajak yang tidak
mengubah pendapatan atau variabel ekonomi
lainnya disebut pajak-pajak lump- sump).
   Pajak lump-sump adalah pajak yang
jumlahnya sama untuk semua individu, tanpa
memperhatikan keadaan ekonomi mereka.
   Karena merupakan pajak lump-sump,
pengurangan yang sama dalam konsumsi dan
tabungan akan terjadi pada setiap tingkat
pendapatan yang kita gunakan sebagai titik
tolak.
Rencana pemerintah untuk menetapkan tax ratio pada
RAPBN 2013 mendapat sorotan berbagai pihak, namun
pemerintah sepertinya mencari jalan aman dengan
menetapkan tax ratio pada level sekitar 12%, padahal
Indonesia memiliki potensi pajak yang besar dan masih bisa
bersaing dengan negara tetangga.
   Banyaknya tunggakan dari para wajib pajak, perasaan
tidak percaya dari masyarakat kepada pemerintah dan
pengelola pajak, banyaknya kasus pajak yang dikorupsi
pejabat merupakam faktor-faktor penyebat rakyat enggan
dan malas membayar pajak. Pemerintah harus berbenah
lagi agar memperoleh kepercayaan dan hasil maksimal dari
pendapatan pajak. Alokasi anggaran yang tepat sasaran
adalah langkah yang paling efektif untuk menstimulasi
masyarakat agar taat pajak.
Kebijakan pemerintah yang ingin menaikan
pajak seharusnya di imbangi dengan kinerja dan
tata pengelolaan anggaran yang lebih bijak, karena
sesungguhnya Indonesia memiliki potensi yang
sangat besar dalam pendapatan di bidang
perpajakan. Sikap mosi tidak percaya dari
masyarakat terhadap pembayaran dan tata kelola
pajak harus segera bisa diatasi oleh pemerintah
jika ingin targetnya pada tahun depan tercapai.
Selain itu pemerintah harus bisa menertibkan
perusahaan-perusahaan besar yang bermasalah
dalam pembayaran pajak agar penerimaan pajak
di Indonesia dapat tercapai sebagaimana mestinya.
Kenaikan Tax Ratio di Indonesia

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasionalPengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Veronica Silalahi II
 
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKMMenggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Emanuel Bimo
 
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnisAplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Wahono Diphayana
 
Analisis nota keuangan dan apbn
Analisis nota keuangan dan apbnAnalisis nota keuangan dan apbn
Analisis nota keuangan dan apbn
Zakiyul Mu'min
 
pengaruh kewajiban kepemilikan npwp dan penagihan pajak terhadap penerimaan p...
pengaruh kewajiban kepemilikan npwp dan penagihan pajak terhadap penerimaan p...pengaruh kewajiban kepemilikan npwp dan penagihan pajak terhadap penerimaan p...
pengaruh kewajiban kepemilikan npwp dan penagihan pajak terhadap penerimaan p...
Fitriyanti1212
 

La actualidad más candente (20)

Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianPengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasionalPengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
 
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di IndonesiaDampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
 
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAKTugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
 
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKMMenggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
 
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnisAplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
 
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
Pengantar Perpajakan (An Introduction of Taxation Concept)
 
Haula rosdiana
Haula rosdianaHaula rosdiana
Haula rosdiana
 
Suherman saleh
Suherman salehSuherman saleh
Suherman saleh
 
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IPendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
 
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
 
Artikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Perpajakan
Artikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas PerpajakanArtikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Perpajakan
Artikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Perpajakan
 
Jenis- Jenis Pendapatan pusat ppt
Jenis- Jenis Pendapatan pusat pptJenis- Jenis Pendapatan pusat ppt
Jenis- Jenis Pendapatan pusat ppt
 
Rapbn
RapbnRapbn
Rapbn
 
Analisis Nota Keuangan
Analisis Nota KeuanganAnalisis Nota Keuangan
Analisis Nota Keuangan
 
Analisis nota keuangan dan apbn
Analisis nota keuangan dan apbnAnalisis nota keuangan dan apbn
Analisis nota keuangan dan apbn
 
pengaruh kewajiban kepemilikan npwp dan penagihan pajak terhadap penerimaan p...
pengaruh kewajiban kepemilikan npwp dan penagihan pajak terhadap penerimaan p...pengaruh kewajiban kepemilikan npwp dan penagihan pajak terhadap penerimaan p...
pengaruh kewajiban kepemilikan npwp dan penagihan pajak terhadap penerimaan p...
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018 Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018
 

Similar a Kenaikan Tax Ratio di Indonesia

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
fekonunisalab
 
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunPaper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Reza Yudhalaksana
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
Mulyadi Yusuf
 

Similar a Kenaikan Tax Ratio di Indonesia (20)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...
 
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesiaTax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
 
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
 
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunPaper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiun
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
Akademisi
AkademisiAkademisi
Akademisi
 
ADM KEUANGAN 1.docx
ADM KEUANGAN 1.docxADM KEUANGAN 1.docx
ADM KEUANGAN 1.docx
 
BAB I AR.docx
BAB I AR.docxBAB I AR.docx
BAB I AR.docx
 
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxPPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
PPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdf
PPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdfPPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdf
PPT_optimalisasi_PAD_PDRB_19Jul22.pdf
 
2013 2-01062-ak bab4001
2013 2-01062-ak bab40012013 2-01062-ak bab4001
2013 2-01062-ak bab4001
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
ADM KEUANGAN LENA.docx
ADM KEUANGAN LENA.docxADM KEUANGAN LENA.docx
ADM KEUANGAN LENA.docx
 
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
 
Poposal tesisi 2019 utama
Poposal tesisi 2019 utamaPoposal tesisi 2019 utama
Poposal tesisi 2019 utama
 
(sindonews.com) Opini ekonomi 31 agustus 2016-14 oktober 2016
(sindonews.com) Opini ekonomi 31 agustus 2016-14 oktober 2016(sindonews.com) Opini ekonomi 31 agustus 2016-14 oktober 2016
(sindonews.com) Opini ekonomi 31 agustus 2016-14 oktober 2016
 
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangSEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
 
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNPENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
 
Kontribusi dan efektivitas pad candra 2015
Kontribusi dan efektivitas  pad  candra  2015Kontribusi dan efektivitas  pad  candra  2015
Kontribusi dan efektivitas pad candra 2015
 

Kenaikan Tax Ratio di Indonesia

  • 2. IRDAYANTI 120502195  EVELYN FLORENCIA 120502196  ISMAIL SINAGA 120502197  METARIA SEPTIANA SINAGA 120502198  HARRY DWIATMA 120502199  ELMA NISSY 120502200  RIRIN FAJRINA 120502201
  • 3.
  • 4. Tax ratio adalah perbandingan antara penerimaan pajak dengan produk domestic bruto (PDB). Tax ratio sering kali menjadi ukuran kinerja sector perpajakan hanya saja sering kali sector perpajakan yang dimaksud selalu mengacu pada DJP ( Direktorat Jendral Pajak). Salah satu masalah dan topic yang dibahas adalah masalah tax ratio. Pemerintah berupaya menaikan tax ratio ( rasio pajak ) terhadap Produk Domestik Bruto pada 2013 mencapai 14% agar secara gradual dapat mencapai 18%-20% pada 2014.
  • 5. Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) akhirnya menyepakati tax ratio (rasio penerimaan pajak) terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) pada RAPBN 2013 sebesar 12,87%. Kesepakatan atas tax ratio tersebut disampaikan langsung Ketua DPR Marzuki Alie dalam konferensi pers, setelah rapat konsultasi Badan Anggaran (Banggar) dan pimpinan DPR di Gedung DPR/MPR,Jakarta,kemarin.“ Khusus tax ratio ada penambahan dari 12,7% menjadi 12,87%,beliau berharap usaha ini dapat meningkatkan penerimaan negara dan adanya usaha-usaha kita untuk menekan biaya yang tidak sangat penting untuk kepentingan rakyat.
  • 6. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany salah satu faktor yang menyebabkan tax ratio Indonesia rendah adalah masih kurangnya jumlah pegawai pajak serta banyaknya lapangan kerja yang berasal dari sektor informal misalnya sektor pertanian. Menurut Menteri Keuangan, Agus Marto, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR Jakarta, Rabu (19/9/2012). Tax ratio Indonesia 12,75 persen, kalau mau dinaikkan ke 13,5 persen itu sulit sekali disebabkan karena kondisi krisis ekonomi global. Apalagi krisis tersebut juga mulai berdampak ke tanah air.
  • 7. Menteri Keuangan (Menkeu) Agus D.W. Martowardojo dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI tentang pokok- pokok Kebijakan Fiskal dan Asumsi Makro RAPBN 2012, mengungkapkan bahwa jika saja dalam perhitungan tax ratio Indonesia diperhitungkan juga pajak daerah dan penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) maka tax ratio Indonesia dapat mencapai diatas 15%, melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 12,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
  • 8. Menkeu menjelaskan rencana menaikan batas penghasilan tidak kena pajak menjadi 24juta pertahun, justru mengurangi penermaan dari sektor pajak dan ini membuat rencana menaikan tax ratio menjadi kurang bijaksana. Sebagai antisipasi nya pemerintah akan terus melakukan upaya ekstensifikasi dengan mencari wajib pajak baru. Selain itu, pemerintah akan melakukan perbaikan sistem penerimaan pajak untuk pajak pertambahan nilai (PPN) dan mendorong penerimaan cukai yang selama ini menjadi salah satu penyumbang terbesar penerimaan pajak. Fuad mengungkapkan bahwa untuk mengantisipasi potensial loss penerimaan pajak sebesar Rp 12 triliun jika kenaikan PTKP tersebut disetujui oleh DPR, maka DJP akan meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dari berbagai sumber termasuk dari berbagai pengusaha yang selama ini tidak terjamah.
  • 9. APBN mempunyai dua sisi , yaitu sisi yang mencatat pengeluaran dan sisi yang mencatat penerimaan.sisi pengeluaran mencatat semua kegiatan pemerintah yang memerlukan uang untuk pelaksanaannya. Untuk tujuan pembahasan disini cukup bagi kita untuk menganggap bahwa sisi ini terdiri dari tiga pos utama yaitu :  pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang atau jasa  pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawainya  pengeluaran pemerintah untuk transfer payments
  • 10. Semua pos pada sisi pengeluaran tersebut memerlukan dana untuk melaksanakannya. Isi penerimaan menunjukkan dari mana dana yang diperlukan tersebut di peroleh. Ada empat sumber utama untuk memperoleh dana tersebut yaitu:  pajak  pinjaman dari bank sentral  pinjaman dari masyarakat dalam negeri  pinjaman dari luar negeri Pengeluaran total APBN selalu sama dengan penerimaanTotalnya atau dalam akuntansi APBN selalu seimbang.Dalam pengertian ekonomi APBN bisa surplus atau seimbang.
  • 11. Secara hukum, pajak dapat didefenisikan sebagai iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat memaksa dan legal Secara ekonomi, pajak dapat didefinisikan sebagai pemindahan sumber daya yang ada di sektor rumah tangga dan perusahaan ke sektor pemerintah melalui mekanisme pemungutan tanpa wajib member balas jasa langsung. Jika pungutan pemerintah sifatnya memberikan jasa langsung, maka pungutan tersebut disebut retribusi Menurut Sadono Sukirno pajak yang diterima pemerintah akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pemerintah, membiayai administrasi pemerintahan dan sebagian lainnya.
  • 12. Misalnya untuk membiayai kegiatan- kegiatanpembangunan, membayar gaji pegawai- pegawai pemerintah membiayai sistem pendidikan dan kesehatan masyarakat, membiayai perbelanjaan untuk angkatan bersenjata, dan membiayai berbagai jenis infrastruktur yang penting artinya dalam pembangunan.
  • 13. Pengeluaran pemerintah pada suatu periode tertentu dan perubahannya dari satu periode ke periode lainnya tidak didasarkan kepada tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan pendapatan nasional. Menurut Samuelson, untuk memahami peran pemerintah dalam aktivitas ekonomi kita perlu melihat pada pembelian dan pajak pemerintah, sejalan dengan efek dari aktivitas-aktivitas dalam pengeluaran sektor swasta. Ini akan menyederhanakan tugas kita pada permulaan jika kita menganalisa efek pembelian pemerintah dengan total pajak yang
  • 14. Dipungut dianggap konstan (pajak yang tidak mengubah pendapatan atau variabel ekonomi lainnya disebut pajak-pajak lump- sump). Pajak lump-sump adalah pajak yang jumlahnya sama untuk semua individu, tanpa memperhatikan keadaan ekonomi mereka. Karena merupakan pajak lump-sump, pengurangan yang sama dalam konsumsi dan tabungan akan terjadi pada setiap tingkat pendapatan yang kita gunakan sebagai titik tolak.
  • 15. Rencana pemerintah untuk menetapkan tax ratio pada RAPBN 2013 mendapat sorotan berbagai pihak, namun pemerintah sepertinya mencari jalan aman dengan menetapkan tax ratio pada level sekitar 12%, padahal Indonesia memiliki potensi pajak yang besar dan masih bisa bersaing dengan negara tetangga. Banyaknya tunggakan dari para wajib pajak, perasaan tidak percaya dari masyarakat kepada pemerintah dan pengelola pajak, banyaknya kasus pajak yang dikorupsi pejabat merupakam faktor-faktor penyebat rakyat enggan dan malas membayar pajak. Pemerintah harus berbenah lagi agar memperoleh kepercayaan dan hasil maksimal dari pendapatan pajak. Alokasi anggaran yang tepat sasaran adalah langkah yang paling efektif untuk menstimulasi masyarakat agar taat pajak.
  • 16. Kebijakan pemerintah yang ingin menaikan pajak seharusnya di imbangi dengan kinerja dan tata pengelolaan anggaran yang lebih bijak, karena sesungguhnya Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pendapatan di bidang perpajakan. Sikap mosi tidak percaya dari masyarakat terhadap pembayaran dan tata kelola pajak harus segera bisa diatasi oleh pemerintah jika ingin targetnya pada tahun depan tercapai. Selain itu pemerintah harus bisa menertibkan perusahaan-perusahaan besar yang bermasalah dalam pembayaran pajak agar penerimaan pajak di Indonesia dapat tercapai sebagaimana mestinya.