SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
Descargar para leer sin conexión
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
134 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
3.1 Pendahuluan
Suara dari kaset dari tape recorder, CD dan Mp3 player yang kita
dengar merupakan suara yang diputar ulang. Suara tersebut
berbentuk file audio dengan berbagai macam format (dat, Mp3, AC
dan sebagainya). Sebelum dapat kita nikmati, file audio tersebut
mengalami beberapa tahapan yaitu:
Pembuatan konsep
Rekaman ( Tracking )
Mixing
Pre Mastering
Mastering.
Gambar 3.1. menunjukkan suasana ruang rekam di studio.
Sebuah lagu yang siap direkam, akan dibahas oleh pemain musik
dan sound engineer. Disini seluruh proses rekaman sampai
pembuatan master akan dikonsep. Konsep ini bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang proses yang akan dilalui, misalnya
penggunaan alat musik, efek, tipe lagu dan sebagainya.
BAB 3
SISTEM PEMBUATAN MASTER
DAN REKAMAN
Gambar 3-1. Studio rekaman Sumber: www.shure.com
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 135
Gambar 3-2. Pengambilan vokal
Gambar 3-3. Proses mixing
dengan audio mixer console
Gambar 3-5. Proses mixing
menggunakan software
Gambar 3-4. Proses editing dan premaster
Kemudian proses rekaman,
proses rekaman atau tracking
adalah proses pengambilan
sinyal audio kemudian disimpan di
media rekam. Didalam proses
rekaman, vokal atau alat musik
penghasil sinyal audio
akan diambil suaranya
dengan mikropon, atau
bisa juga langsung
diambil melalui pick up
seperti gitar elektrik dan
lainnya
Setelah sinyal audio
berhasil direkam, untuk
menjadikan musik yang
terpadu diperlukan
proses mixing atau
pencampuran. Sinyal
audio yang dari proses rekaman berbagai macam alat musik seperti
gitar, bass dan drum digabungkan menjadi satu dengan suara vokalis.
Proses mixing menitik beratkan
pada keseimbangan setiap track
untuk menghasilkan suara yang
baik dengan hasil RMS yang tidak
terlalu besar. Pada umumnya,
bagian lagu terkeras mencapai –
14dB RMS atau +4dB (Bob Katz,
K-20)
Hasil yang diperoleh dari
proses mixing diedit, proses ini
masuk dalam pre mastering atau
persiapan menuju mastering.
Proses premastering adalah
proses penyempurnaan hasil mixing untuk mencapai “standarisasi”
dalam arti, merapikan frekuensi-frekuensi yg mengganggu (misalnya
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
136 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-6. Proses mastering
Gambar 3-7. Pemutar
piringan hitam
Gambar 3-8. Tape recorder
bass yang terlalu over dll), pengaturan gain untuk mencapai gain yang
maksimal tetapi tidak overcompression (-12dB untuk pop, -10 dB
untuk rock dsb). Jika proses standarisasi tidak bisa tercapai karena
bost dan cut pada proses mixing terlalu besar maka harus dilakukan
mixing ulang.
Proses yang terakhir adalah Mastering. Mastering merupakan
proses secara keseluruhan meliputi peletakan track, penentuan
marker, penataan fade in
fade out. Mastering juga
bertanggung jawab
perpindahan antar lagu
agar diantara lagu yang
diproduksi terkesan satu
produk. Hasil akhir dari
proses mastering adalah
Master yang akan dikopi
dan diproduksi secara
masal
3.2 Proses Perekaman
Saat ini, “Analog” merupakan satu-satunya jenis rekaman yang
dilakukan kebanyakan musisi. Kemampuan yang luas dari alat rekam
DAT, Alesis ADAT 8 trek, Tascam DA-88 8 trek dan perekam hard
disk seperti Emu Darwin, Akai dan Vestax telah merubah situasi ini.
Tetapi prosesnya sama meskipun ada perbedaan teknikal dan
spesifikasi format.
3.2.1 Proses Perekaman Analog
Peralatan perekaman analog
menggunakan sebuah tape plastik yang
dilapisi dengan partikel-partikel magnet
bergerak melintasi head perekam magnet
dengan kecepatan yang konstan untuk
merekam dan memutar ulang.
Selalu ada sebuah head
penghapus, pada jalur tape, untuk
menghapus dan mengatur kembali
partikel-partikel sebelum
menyentuh head rekam. Pada
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 137
Gambar 3-9. Studio rekaman digital
www.shure.com
mesin dua head terdapat satu head untuk merekam maupun
playback. Disain tiga head mempunyai satu head untuk merekam,
sinkronisasi (sync head) dan yang lain untuk playback. Mesin-mesin
profesional mempunyai tiga head.
Ada keterbatasan banyaknya sinyal partikel tape dapat serap
dan produksi ulang. Dua buah parameter berkaitan dengan
memaksimalkan kemampuan tape untuk merekam dan playback
adalah kecepatan tape dan bias. Pada kecepatan yang lebih cepat,
lebih banyak sinyal yang diberikan, dengan kata lain lebih banyak
partikel yang terekam. Kebanyakan perekam multitrack analog
profesional bekerja pada 30 ips (inches per second / inch per detik).
Sinyal frekuensi tinggi, 100Khz atau lebih, jauh lebih tinggi dari yang
manusia sanggup dengar, ketika direkam bersama sinyal normal,
partikel magnet bekerja lebih baik untuk menghasilkan frekuensi-
frekuensi yang lebih tinggi.
pada proses yang komplex banyak kemungkinan terjadi
kesalahan. Mesin tape harus secara mekanis dan elektronik diatur
pada spesifikasi yg sangat akurat. Pertama, untuk memastikan bahwa
secara fisik memungkinkan tape secara lembut berbalik (shuttle),
rewind atau forward. Meskipun formula tape berkembang sangat
pesat, problem mekanik dapat merusak tape karena meregang atau
mengusutkan. Tidak ada yang dapat memperbaiki kesalahan ini.
Problem lain termasuk kehilangan partikel kaset, dinamakan
“shedding”(penghancuran), fluktuasi cepat yang memproduksi “wow
and flutter” dan kaset yang tidak layak untuk kontak dengan head.
Lebih jauh lagi, elektronik harus merekam sinyal input dan
melakukan plyback dengan baik. Inilah mengapa tone/frekuensi pada
kaset master anda menjadi sangat penting. Frekuensi tone dibutuhkan
untuk mengatur secara
elektronik pada mesin tape
sehingga ketika bekerja pada
studio yang berbeda, tape
terdengar sama seperti yang
diingat. Ketika semua
parameter diatur secara benar,
dapat didengarkan kembali apa
yang telah direkam
sebelumnya.
3.2.2 Proses Perekaman Digital
Proses perekaman digital
secara mekanik jauh lebih
sederhana, tetapi sangat
banyak melibatkan elektronika.
Sinyal masukan dikopi 1000 kali /detik dan setiap potongan akustik
masing-masing diberi angka digital, yang berisikan nomor 0 dan 1.
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
138 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-10. Hardisk
merupakan salah satu media
rekam digital
Gambar 3-11. Suasana ruang kontrol
studio rekaman
Secara teori, pengubah analog ke digital (ADC converter) menerima
masukan analog dan merubahnya menjadi sekelompok angka
kombinasi 0 dan 1. Sedangkan pengubah digital ke analog (digital-to-
analog converter / DAC) berfungsi mengubah sinyal digital ke analog.
Sampling rate adalah kecepatan pengambilan sampel atau
berapa banyak suara dipotong dalam satu detik merupakan faktor
utama pada seberapa baik sebuah suara dapat melalui proses
digitalisasi. CD dikopi atau disampel pada 44,1 K atau 44.100
kali/detik, dan itu menjadi standard industri. Beberapa format
menawarkan 48 K sampling.
Mesin tape digital menggunakan
pemindahan mekanik dan tape plastik
sebagai sebuah media penyimpanan
informasi digital. Alesis ADAT dan
Tascam DA-88 adalah contoh digital
track ganda yang tidak terlalu mahal.
Cara lain yang dapat diterima adalah
perekam hard disk. Beberapa
diantaranya memakai komputer
dengan software sebagai pengontrol
yang canggih, seperti digi-design dan
soundscape, sementara yang lainnya
memberikan kotak tempat hard disk
untuk menyimpan, seperti Emu
Darwin, Vestax dan Akai.
Ukuran hard disk membatasi lama waktu perekaman. Pencarian
menjadi sangat cepat, begitu pula saat melakukan pengeditan. Ketika
cara ini dipadukan dengan komputer sebagai antar muka, didapatkan
sebuah processor musik
yang tangguh.
3.3 Peralatan Rekam Audio
Alat musik
menghasilkan gelombang
audio. Ketika orang
berbicara atau menyanyi
maka dihasilkan gelombang
audio. Gelombang audio
itulah yang akan direkam
dan diproses menjadi
sebuah lagu. Peralatan yang
digunakan didalam proses
rekaman meliputi :
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 139
Gambar 3-12 Mikropon
untuk merekam vokal
Gambar 3-13. Audio mixer
console www.behringer.com
Gambar 3-14. Audio Equalizer www.dbx.com
3.3.1 Mikropon
Mikropon adalah suatu alat yang
dapat mengubah getaran suara
menjadi getaran listrik. Mikropon
merupakan salah satu sumber pokok
berkaitan dengan masukan sinyal
pada studio rekaman / studio
produksi. Karena mkropon pada
umumnya sangat peka dalam
menerima getaran suara, peletakan
mikropon memerlukan pengaturan
khusus agar suara-suara yang tidak
diperlukan tidak ikut masuk
menggetarkan membrane mikropon.
Terdapat beraneka jenis mikropon
yang mempunyai karakteristik
berbeda oleh karena itu untuk terapan
yang bereda diperlukan jenis mikropon yang berbeda. Agar hasilnya
optimal diperlukan keterampilan pemilihan mikropon yang sesuai
dengan tujuan pengambilan suara.
3.3.2 Audio Mixer
Audio mixer berfungsi untuk
mencampur beberapa sinyal audio.
Pada masa sekarang, studio
rekaman banyak yang menggunakan
audio mixer digital maupun dalam
bentuk software. Namun menu pada
audio mixer tersebut sama dengan
audio mixer pada umumnya.
3.3.3 Ekualiser
Fungsi umum
dari Ekualiser adalah
untuk memunculkan
atau meniadakan
frekuensi tertentu.
Dalam teknologi
rekaman digital,
keberadaan audio
ekualiser digantikan dengan ekualiser yang terdapat didalam software
rekaman. Karakteristik ekualiser tersebut sama dengan ekualiser
pada umumnya dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
140 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-15. Ekualiser grafik
Gambar 3-16. Parametric
EQ pada Nuendo
Gambar 3-17. Parametric EQ pada
Sonar
Ekualiser secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu graphic
dan parametric.
Dari gambar 3-15.
dapat dlihat bahwa
frekuensi dibagi
menjadi 10 band yg
tetap. Frekuensi
dipilih kemudian
dicut/boost. Cara kerja
nya cukup sederhana.
Gambar 3-15. adalah
sebuah ekualiser parametric dari software sonar dan nuendo. Selain
digunakan pada software, parametric EQ ini dapat juga ditemukan di
channel strip mixer.
EQ sebaiknya digunakan sesudah
proses tracking. Artinya, pada saat
merekam suatu suara, baik itu vocal,
atau gitar, dianjurkan untuk tidak meng
EQ nya terlebih dahulu. Biasakanlah
untuk mencari sound yg terbaik pada
saat merekam. Mungkin dengan
merubah letak mikropon, mengganti
mikropon, atau alat musik. Yang harus
diingat, tak dapat diboost/cut apa yg
tidak ada dari awal.
Low Cut Filter : digunakan ketika
merekam vocal dengan jarak dekat.
Karena ada proximity effect,
juga menjaga getaran seperti
dari kaki, AC.
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 141
Apabila terpaksa meng-EQ lebih dari 6 dB, ubah posisi mikropon
atau tune alat musik untuk mendapatkan sound yg diinginkan. Apabila
melakukan pekerjaan mixing sementara orang lain yang melakukan
tracking, maka harus menggunakan EQ. Dalam hal ini cobalah untuk
menghindari penggunaan lebih dari 9 dB. Penggunaan EQ, terutama
saat melakukan boost, memiliki efek samping yaitu phase shifting.
Lebih baik untuk melakukan cut, karena efek samping tidak sebesar
mem boost.
Gunakan cut untuk membuat sound menjadi lebih baik, dan boost
untuk merubah warna sound. Bayangkan, saat ini sudah disiapkan
mixing sebuah lagu, mungkin ada 24 track, mungkin lebih. Pertama
kali, mute dulu semua channel yang ada. Lalu, mulai dari drum.
Kenapa harus drum dulu?, alasannya adalah, apabila diperhatikan
sebuah lagu yang sudah di mastering, akan terlihat rata-rata memiliki
frekuensi yang merata dari rendah hingga tinggi. Itulah mengapa
dimulai dari drum. Karena instrument drum memiliki frekuensi yang
merata. Mulai rendah pada kick drum hingga tingg / cymbal. Mulailah
membuka mute dari beberapa channel drum, mungkin 7, atau 8
mungkin juga 12 channel. Sebelum melakukan mixing tanpa efek
yakinkan sudah cukup seimbang. Tapi cobalah lagi menghaluskan,
setelah itu mulailah meng EQ untuk menserasikan menurut selera dan
jenis musik yang sedang dimixing.
Beberapa frekuensi penting untuk drum meliputi :
• Bass drum, bottom sekitar frekuensi 60 – 80 Hz, slap atau click nya
sekitar 3 – 6 kHz
• Snare drum, bunyi “thonk” (kayu) sekitar 300 Hz, bunyi “thakk”
sekitar 1.5 – 2.5 kHz
• Frekuensi 2- 4 kHz di cut sedikit, karena agak kasar kedengeran
nya
• Freqency 12 kHz keatas boleh di boost sedikit utk mendapatkan
kesan crispness dari keseluruhan kit drum
Setelah drum sudah bagus, buka channel bass gitar, kemudian
compress. Untuk menserasikan dengan kick drum, solo satu persatu
dan pastikan bahwa tidak ada yang dominan. Bilamana diperlukan,
turunkan sedikit frekuensi cakupan tengah rendah (sekitar 200 Hz).
Apabila pemain bass melakukan slap bass, maka serasikanlah
dengan “click sound” dari kick drum. Apabila perlu naikkan sedikit kick
drum pada frekuensi sekitar 4 kHz.
Setelah drum dan bass sudah sesuai, selanjutnya buka
vocalnya, lakukan compress. Setelah itu perhatikan sibilance
frekuensi vocal, frekuensi kira2 sama dengan cymbal drum. Apabila
sibilance terlalu banyak, jangan di EQ, tetapi gunakanlah “deesser”
untuk menguranginya. Apabila sibilance sudah baik, sesuaikan
dengan cymbal jangan ada yg dominan.
Seimbangkan vocal, drum dan bass hingga terdengar enak.
Sampai tahap ini sudah terbangun kerangka dari pekerjaan mixing.
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
142 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-18. Audio reverb www.behringer.com
Selanjutnya tinggal membangun instrumen lain yang ada di sekeliling
kerangka
tersebut.
3.3.4. Audio
Reverb
Reverb
adalah suatu
efek yang terjadi
karena suara yang dipantulkan. Tiap ruangan memiliki karakteristik
yang berbeda ditentukan oleh beberapa faktor. Sama dengan
ekualiser, audio reverb juga telah tersedia didalam software rekaman.
Ketika mixing reverb biasanya digunakan sebagai efek send.
Alasannya adalah: ketika sebuah lagu dimixing, cukup hanya
menggunakan dua atau tiga unit reverb saja. Apabila digunakan
dalam posisi insert, maka harus dipasang sebuah unit pada setiap
channel yang membutuhkan reverb. Sedangkan dalam posisi send,
cukup buka aux bus dari channel yang ingin diberi efek. Selain
menghemat CPU, dengan hanya menggunakan satu atau dua buah
unit saja, maka hasil mixing akan terdengar lebih menyatu karena
karakteristik reverb nya sama.
3.3.5 Audio Compressor
Audio Compressor digunakan agar suara lebih stabil. Dalam
proses perekaman, audio compressor digunakan pada saat proses
rekaman. Untuk rekaman, compressor dapat digunakan sebelum
sinyal masuk ke tape / hard disk. Aplikasi ini, compressor berguna
untuk menjaga sinyal yang masuk agar tidak sampai terjadi digital
clipping.
Yang termasuk dalam kategori compressor antara lain:
• Limiter : output konstan, tidak peduli besar kecilnya sinyal yang
masuk.
• Brick Wall Limiter : limiter yang digunakan pada saat mastering.
• Frekuensi Selected Compressor : bekerja pada satu band
frekuensi yang telah ditentukan. Contohnya adalah deesser.
Deesser bekerja pada frekuensi sekitar 5 – 8 kHz dan berguna
untuk menekan bunyi Sshhh dari vocal
• Multi Band Compressor : banyak digunakan untuk mastering,
dibagi menjadi beberapa bandwith masing-masing dengan
pengaturan yang berbeda. Berguna untuk menekan frekuensi
tanpa harus menggunakan EQ
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 143
Gambar. 3-19 Audio
compressor
Gambar 3-20. Sound envelope
Apabila digunakan dengan baik dan
benar, sebagian besar pendengar yang awam
tidak akan menyadari bahwa compressor telah
digunakan. Telinga manusia, cenderung lebih
peka terhadap perubahan pitch, dari pada
perubahan amplitudo.
Umumnya, sound engineer mengerti
musik. Tentu mengerti, selain nada dan irama,
perubahan dinamika atau keras lembutnya
sebuah lagu yang sangat berpengaruh pada
keindahan lagu tersebut. Apalagi untuk lagu
klasik. Nah, inilah yang akan dipertahankan.
Ada lima buah parameter yang dapat di
atur, yaitu: threshold, ratio, attack time,
release time, dan output/gain.
• Threshold adalah titik minimal yang
membuat compressor bekerja. Misal dari
gambar 3-19 bisa dilihat, threshold di atur
pada -20 dB. Berarti, semua sinyal yang
melewati -20 dB akan di proses. Sinyal yg
tidak melewati -20 dB tidak akan di proses.
• Ratio adalah perbandingan atau jumlah kompresi yang akan
dikenakan pada sinyal audio yang melewati batas threshold yang
telah ditetapkan. Contoh : perhatikan gambar 3-19. Ratio diatur
pada perbandingan 3:1. Jadi, misalkan sinyal berada pada -14,
berarti melewati ratio dengan jumlah 6 dB. Lalu akan di kompress
dengan perbandingan 3:1. Maka akan didapat hasil 2. Nah ini yang
ditambahkan pada threshold -20 diatas. Hasil akhir adalah -18 dB.
Sebagaimana telah dibahas berulang kali masalah dB, mungkin ada
pertanyaan berapa dBkah kompresi yang baik?. Jawaban tergantung
selera dan jenis musik
yang sedang dimixing.
Tetapi ada pedomannya
yaitu : apabila sudah
dicompress sebesar 6 dB,
maka dipersepsikan itu
adalah setengah dari
kerasnya suara sebelum
dicompress.
Gambar 3-20. adalah
sound envelope dari beberapa instrumen pada umumnya sesi
rekaman. Gambar 3-20. terdapat bentuk sound envelope dari
berbagai macam instrumen yang berbeda-beda. Terdapat sound
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
144 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-21. Personal komputer
drum, vokal dan bass. Compressor dapat diatur, sehingga bereaksi
secara berlainan pada setiap alat musik yang berbeda.
• Parameter ketiga, adalah attack time menentukan seberapa lama
compressor menunggu sebelum mulai bekerja setelah mendeteksi
adanya sinyal yang melewati threshold. Sebagaimana terlihat pada
gambar 3-20. setiap instrumen memiliki sound envelope yang
berbeda. Jika attack time diatur cepat, maka compressor akan melihat
dan bereaksi pada hampir setiap sinyal yang melewati threshold.
Contoh pada track drum gambar 3-20. apabila attack time diatur
cepat, maka compressor akan bereaksi terhadap setiap pukulan
drum. Ketika attack time ke lambat, maka compressor tidak akan
bereaksi terhadap sinyal berdurasi pendek.
• Parameter keempat, adalah release time menentukan seberapa
lama compressor menunggu sebelum berhenti bekerja setelah
mendeteksi bahwa sinyal audio sudah tidak lagi berada di atas
threshold. Bisa juga diartikan waktu sebelum compressor kembali ke
normal.
• Parameter kelima adalah make up gain atau output. Output ini
berguna untuk menambah perolehan sinyal audio yang sudah di
compress.
Beberapa Compressor memiliki pengaturan yang disebut hard knee atau
soft knee. Perbedaannya adalah pada hard knee, ketika sinyal masih di
bawah threshold, sama sekali tidak dicompress. Begitu melewati
threshold, maka compressor langsung bekerja. Pada soft knee, ketika
sinyal mulai mendekati threshold compressor mulai bekerja.
3.3.6 Audio Multigate
Gate bisa dianalogikan sebagai volume control otomatis. Ketika
menerima trigger berupa suara, maka volume akan terbuka, dan
ketika suara tidak ada, maka
volume akan di tutup lagi begitu
sinyal berada di bawah titik batas
yang di tentukan.
3.3.7 Komputer (PC)
Komputer dapat digunakan di
semua proses pembuatan master
mulai dari rekaman hingga
mastering. Tetapi peranan
komputer lebih banyak pada proses
premaster dan mastering. Satu unit
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 145
komputer yang dapat digunakan minimal Pentium III atau AMD Duron
1,2GHz, Ram 256 MB, Harddisk dan CDRW. Sebenarnya spesifikasi
di atas lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan dari software
perekaman yang digunakan sebab tiap-tiap software membutuhkan
spesifikasi minimal yang berbeda-beda.
3.3.8 Soundcard
Selain processor, ram dan harddisk, soundcard merupakan
elemen yang paling penting pada rekaman berbassis komputer sebab
kualitas suara yang akan dihasilkan sangat ditentukan oleh
soundcard. Soundcard atau biasa juga disebut audio converter terbagi
menjadi beberapa bentuk yaitu, onboard, PCI, USB dan firewire.
Soundcard dengan koneksi USB maupun firewire pada mulanya
ditujukan untuk para pengguna laptop, tetapi saat ini hal tersebut
sudah tidak berlaku. Hal yang harus diperhatikan dalam memilih
soundcard yaitu resolusi dan sample rate. Misal 16bit/44.1KHz,
24bit/96KHz, 24bit/192KHz dll. Semakin besar resolusi maupun
sample rate kualitas suara yang dihasilkan akan semakin baik
walaupun pada akhirnya lagu akan di-burn ke CD yang hanya
memiliki resolusi 16bit/44.1KHz.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah jumlah input maupun
outputnya, semakin banyak jumlah input maka semakin banyak
instrumen / sumber suara yang dapat direkam secara bersamaan.
Misal untuk merekam drum dibutuhkan 8 input sehingga snare, tom,
floor, kick, crash, chinese, ride, hihat dll dapat direkam secara
bersamaan dengan masing-masing track yang terpisah. Tetapi,
apabila hanya ingin merekam gitar, bass, vokal atau keyboard secara
overdub (satu-persatu / dalam waktu yang tidak bersamaan) maka
cukup menggunakan soundcard yang memiliki 2 input. Selain itu,
biasanya soundcard juga memiliki fasilitas koneksi yang berbagai
macam seperti digital I/O S/PDIF, AES-EBU, MIDI dll. Contoh
soundcard khusus audio yang biasa dipakai untuk keperluan rekaman
yaitu ESI, M-Audio, Echo, E-Mu dll.
Software-software musik memerlukan driver soundcard tertentu
agar dapat berfungsi secara optimal. Beberapa macam driver tersebut
yaitu :
ASIO (digunakan pada Tracktion, Cubasse, Nuendo, Logic,
Guitar Rig dll)
MME (Cooledit, Cakewalk, Cegas, Winamp, dll)
WDM (Sonar, Power DVD, dll)
GSIF (Gigastudio 2.42 atau diatasnya)
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
146 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-22. Tampilan dari software
cakewalk music creator 4
ASIO merupakan driver yang dikembangkan oleh Steinberg dan
paling banyak digunakan oleh software-software populer saat ini.
Pada soundcard onboard, SB Live dan soundcard sejenisnya tidak
memiliki driver ASIO sehingga akan menghasilkan latency yang
sangat tinggi pada saat melakukan perekaman. Latency adalah jeda
atau keterlambatan sinyal yang terdengar pada output pada saat
perekaman (input) dilakukan. Biasanya dalam satuan milidetik. Jadi
misalkan teriak Aaa sekarang, maka beberapa milidetik kemudian
baru terdengar Aaa di speaker / headphone. Kalau hanya 1 hingga 5
milidetik tidak akan berpengaruh banyak. Tetapi kalau sampai 400
hingga 1000 milidetik hal itu sudah tidak dapat ditoleransi. Untuk
mengatasi delay tersebut, saat ini sudah ada driver ASIO yang dapat
digunakan pada soundcard biasa, namanya ASIO4ALL.
3.3.9 Software
Software perekaman
terbagi menjadi dua
jenis yaitu software
multitracking dan
mastering software.
Software multitrack
adalah program yang
dapat merekam dan
menjalankan
beberapa track
sekaligus maupun
merekam sumber
suara secara overdub
(satu-persatu) untuk disusun menjadi satu komposisi lagu. Pada
software ini pekerjaan editing, mixing mupun penambahan efek
dilakukan. Contoh software jenis ini yaitu Cubasse, Tracktion, Cool
Edit, Cakewalk dan lain-lain.
Software mastering adalah program yang digunakan untuk
memproses hasil mixing stereo (2 track L/R) sehingga lagu menjadi
layak dengar dan memiliki kualitas maupun kekerasan suara yang
setara secara komersil. Lagu hasil mastering inilah yang biasa kita
dengar pada kaset maupun CD komersil dan disebarluaskan. Contoh
software tersebut adalah WaveLab dan Sound Forge kalau yang
freewarenya Wavosour, Soundengine dll.
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 147
Gambar 3-23. Speaker monitor
3.3.10 Speaker Monitor dan Headphone
Speaker digunakan untuk mendengar proses dan hasil rekaman.
Monitor speaker yang baik harusnya speaker yang memang didesain
khusus untuk keperluan recording
dan memiliki karakter yang relatif
flat (contoh : Genelec, M-Audio,
ESI, dll). Flat adalah suatu istilah
yang digunakan untuk
menunjukkan sebuah sistem yang
memproduksi semua frekuensi,
seimbang, lebih atau kurang
Perbedaannya dengan speaker
biasa yaitu respon frekuensinya
yang merata dari 50 Hz – 20 KHz.
Speaker biasa umumnya melebih-
lebihkan frekuensi-frekunsi tertentu
sehingga suara yang dihasilkan
terkesan lebih bagus dari suara aslinya, sehingga apabila suara yang
dihasilkan sudah terdengar baik pada speaker tersebut belum tentu
baik bila didengarkan pada speaker yang lain.
Headphone digunakan pada saat merekam vokal maupun
instrumen musik yang menggunakan teknik mixing agar suara dari
speaker utama tidak ikut terekam apabila tempat merekam dan alat
perekam (komputer) berada pada satu ruangan. Selain itu,
headphone juga sangat membantu dalam melakukan proses mixing
terutama untuk mendengar hiss, nafas sang vokalis untuk diedit lebih
lanjut.
3.3.11. Pre Amplifier
Preamp digunakan untuk memperkuat sinyal, baik sinyal yang
datang dari mikropon ataupun dari instrumen musik. Gitar maupun
bass listrik tidak dapat direkam secara langsung karena instrumen
tersebut memiliki impendansi yang tidak sesuai pada soundcard.
Sinyal yang didapat akan terkesan kurus dan pecah. Caranya yaitu
output gitar masuk ke input preamp lalu output preamp ke input
soundcard. Mixer juga memiliki fungsi sebagai preamp selain itu DI
box juga dapat digunakan sebagai pengganti preamp. Pada
perusahaan rekaman, fungsi preamp terdapat pada audio mixer. Jadi
audio mixer tersebut digunakan pada proses rekaman (difungsikan
sebagai penguat awal atau preamp) dan mixing.
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
148 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-24. Kabel
dan konektor
Gambar 3-25. Mikropon
untuk rekaman
3.3.12 Kabel penghubung dan Konektor
Kabel dan konektor mempunyai
peran yang sangat penting dalam hal
reproduksi suara. Untuk proses rekaman
dianjurkan menggunakan kabel dan
konektor yang mempunyai kualitas baik.
3.4 Teknik Penempatan Mikropon Dalam
Rekaman
Banyak cara yang dilakukan di
dalam menempatkan mikropon untuk
mendapatkan suara yang baik. Cara ini
dilakukan berdasarkan dalil-dalil aukstik perambatan suara dan juga
ditambah dengan pengalama
operator.
Untuk mendapatkan suara yang
baik, tidak hanya dari bagaimana
penempatan mic, tetapi juga dari
pemilihan mic yang tepat. Sering
sekali terjadi pengguna mic tidak
memperhatikan karakteristik dari mic.
3.4.1 Mikropon untuk announcer
Untuk suara orang yang
berbicara langsung di depan
mikropon, digunakan mikropon
condenser yang berkualitas tinggi
dengan segala arah (omni /uni
directional). Letakkan dengan jarak
25 sampai dengan 60 cm dari mulut
pembicara. Jarak penempatan ini
juga tergantung dari kekerasan suara
pembicara, akustik, air conditioning (AC) dan lain-lain yang ada di
sekitarnya. Jika ruangan yang digunakan banyak gangguannya,
hendaknya jarak diperdekat.
3.4.2 Mikropon untuk merekam dialog (wawancara)
Kedua pembicara dapat duduk berdampinga di depan, tetapi ini
akan membuat kedua pembicara duduk berdesakan dan juga bila
salah seorang pembicara lebih keras suaranya, sulit untuk mengatur
keseimbanga suara. Tetapi dapat diatur dengan cara menggeser
pembicara yang keras suaranya untuk agak menjauh dari mic. Cara
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 149
Gambar 3-27. Perekaman vokal
Gambar 3-26. Penempatan
mikropon untuk vokal
yang paling banyak adalah dengan menggunakan mic yang
mempunyai polar arah bidiretional atau omni/uni directional.
3.4.3. Mikropon untuk drama
Gunakan dua mikropon (bidirectional atau omni/uni directional)
untuk setiap dua orang pemain.
Berbeda dengan drama televisi karena mic tidak boleh terlihat
oleh penonton, maka digunakan Gun Mic (condenser) denga
polar arah super cardioid dengan menggantungkan mic tersebut
pada ketinggian tertentu pada boom stand denga sudut 30
derajat diarahkan kepada pembicara.
Untuk mengarahkan mic kepada pembicara karena ia bergerak
terus maka dibutuhkan seorang teknisi untuk mengubah arah mic
tersebut. Gun mic ini mempunyai sudut (polar arah) yang sempit,
sehingga noise yang tidak diinginkan dapat dihindari. Ada
beberapa cara menempatkan mic untuk mendapatkan suara yang
dinginkan. Cara-cara ini dapat juga diperbaiki sesuai dengan
pengalaman-pengaaman yang dimiliki oleh operator.
3.4.4 Mikropon untuk vokalis (penyanyi)
Tempatkan mic 1 inchi atau
lebih dari mulut si penyanyi untuk
menghasilkan sound nafas.
Tempatkan mic 1 inchi sampai
dengan 6 inchi dari penyanyi dan
kecilkan suara nafas serta suara
yang pecah dari penyanyi.
3.4.5 Mikropon untuk chorus (koor)
Tempatkan mic 2 sampai dengan
3 feet dari chorus. Membagi chorus
dalam beberapa grop kecil dan
membagi mic pada tiap group dengan
jarak 6 sampai dengan 9 feet.
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
150 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-30. Penempatan
mikropon pada saxophone
www.shure.com
Gambar 3-31. Drum set
Gambar 3-29. Susunan
mikropon dilihat dari samping
www.shure.com
3.4.6 Mikropon untuk obo, klarinet,
saxophone dan flute
Tempatkan mic dia tas jari tempat
menutup lubang alat musik tersebut.
Adapaun jarak disesuaikan.
3.4.7 Mikropon untuk timpani
Tempatan mic 8 inchi dari atas
alat musik
3.4.8 Mikropon untuk vibraphone
Tempatan mic 4 sampai dengan
6 inchi di atas keyboard.
3.4.9 Mikropon untuk drum
set
Dua mic diletakkan di atas
perangkat drum untuk
mendapatkan effect stereo (satu
di kanan dan satu di kiri).
Gambar 3-28. Susunan mikropon dilihat
dari atas www.shure.com
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 151
Gambar 3-34 Penempatan
mikropon untuk snare drum
dilihat dari atas
http://homerecording.about.coms
Gambar 3-36. Penempatan
mikropon untuk merekam hi-hat
www.shure.com
Gambar 3-37. Posisi mikropon untuk
merekam tom-tom
http://homerecording.about.com
Mic untuk snare drum dengan
jarak kira-kira 10 cm (mic di atas
snare dapat juga menangkap suara
hit hat).
Gambar 3-32. Susunan mikropon
dilihat dari depan
www.shure.com
Gambar 3-33. Penempatan
mikropon untuk snare drum
www.shure.com
Gambar 3-35. penempatan mikropon
untuk merekam cymbal
http://homerecording.about.com
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
152 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-38. Penempatan mikropon untuk
merekam tom-tom (www.shure.com)
Gambar 3-39. Posisi mikropon untuk
merekam bass drum www.shure.com
Mic untuk Tom
Tom dengan jarak 10
cm dapat juga
menangkap suara
cymbal.
Bass drum mic
dapat dipasang di
dalam bass drum
dengan jarak 10 cm.
3.4.10 Mikropon untuk merekam piano
Gambar 3-40. Contoh penempatan
mikropon pada bass drum
http://homerecording.about.com
Gambar 3-42. Mikropon untuk piano
www.soundonsound.comGambar 3-41. Posisi penempatan
mikropon pada grand piano
www.shure.com
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 153
3.4.11 Mikropon untuk merekam Gitar
Gambar 3-45. Gambar konfigurasi posisi mirophone pada piano
www.shure.com
Gambar 3-43. Posisi mikropon tampak
belakang pada grand piano
www.shure.com
Gambar 3-44. Posisi mikropon
tampak depan pada grand piano
www.shure.com
Gambar 3-46. Posisi mikropon
terhadap alat musik
www.shure.com
Gambar 3-47. Beberapa contoh penempatan
mikropon pada gitar www.shure.com
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
154 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-48. Mikropon
untuk elektronik amplifier
www.shure.com
Gambar 3-50. Studio berbassis DAW
www.shure.com
3.4.12 Mikropon untuk merekam Electronic Amplifier
Mic ditempatkan lurus menghadap ke loudspeaker untuk
mendapatkan suara yang jernih.
3.5 Sistem Perekaman Berbassis Komputer DAW
DAW (Digital Audio Workstation )
adalah sebuah sistem rekaman
berbassis computer yang di
rancang untuk menggantikan studio
rekaman tradisional. DAW memiliki
segala kemampuan dari studio
rekaman tradisional seperti multi
track recording dan playback, juga
penggunaan berbagai macam fx
untuk mixing seperti compressor,
reverb, dan EQ. DAW modern
bahkan memiliki kemampuan yang
tak dimiliki oleh sistem studio
rekaman masa lalu seperti
kemampuan undo, non destructive
editing, vocal correction, drum
replacement, amp simulator, dan sebagainya.
Pada era digital sekarang ini banyak studio yang sudah tidak
menggunakan mixer, melainkan sebuah converter yang sudah ada pre
Ampnya. Pendekatan semacam ini selain lebih ringkas juga menghemat
biaya. Tetapi, baik digital maupun analog, alat-alat di atas tetaplah
digunakan.
Gambar 3-49. Contoh penempatan mikropon
pada elektronik amplifier www.shure.com
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 155
Compressor, reverb, dan EQ mungkin telah menjadi software plug in
yang ada di dalam Computer. Tetapi apabila diperhatikan, baik berupa
plug in di layar computer, maupun yang berwujud kotak di rack,
sesungguhnya parameter yang digunakan adalah sama.
Sistem ini dinamakan Mix inside the Box. Kelebihan utama adalah
harga lebih terjangkau, dengan kualitas yang tetap professional. Dapat
dimiliki sebanyak mungkin compresor, reverb, atau plug in lain selama
sistem sanggup. Bandingkan dengan di jaman analog yang harus
membeli banyak unit compressor, reverb, EQ. Hal inilah yang
menyebabkan semakin populernya studio rekaman digital, dengan harga
terjangkau dan kualitas yg baik. Kuncinya adalah: SDM yg handal dan
berpengalaman.
Kelebihan lain dari sistem digital yaitu total recall, pekerjaan mixing
dapat dilanjutkan tepat di saat ditinggalkan. Bandingkan dengan mixer
analog, apabila process mixing belum selesai, maka mixer tidak boleh
diutak-atik. Apabila mixer sudah dipakai orang lain, maka apabila mau
melanjutkan mixing, harus mengatur kembali satu persatu settingan yg
terdahulu. Memang ada beberapa mixer analog yang memiliki fungsi
automation seperti NEVE, atau SSL. Tetapi harganya akan mahal sekali.
secondnya saja mungkin bisa 2 milyar. Sistem MIB ( Mix inside the Box )
ini kualitasnya tergantung pada 3 hal yaitu
• Mikropon dan kabel yg baik
• Pre Amp dan Converter yg berkualitas
• Computer yang kuat.
Dasarnya adalah bagaimana mendapatkan sinyal yang terbaik ke
dalam computer. Dalam hal ini ada pepatah yang sangat berguna yaitu
Gambar 3-51. Diagram dari sebuah studio rekaman tanpa Mixer
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
156 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-52. Komputer
dalam DAW
http://homerecording.about.c
om
Rubbish In Rubbish Out. Bagaimana hebatnya keterampilan mixing
atau dibantu dengan alat processor terbaik juga tak akan menghasilkan
maksimal apabila sinyal tak berkualitas. Mengenai monitor speaker,
sebaiknya memiliki yang flat, yaitu speaker khusus yang dirancang untuk
mixing. Merek yg terkenal adalah Genelec, DynAudio, Adam Audio, JBL,
Yamaha, dll. Speaker flat ini berbeda dengan speaker rumahan,
memiliki frekuensi response yang merata dari 50 Hz – 20 kHz. Speaker
jenis ini tidak melebih-lebihkan frekuensi untuk mendapatkan kesan
terdengar lebih baik dari asli nya. Dengan kata lain, speaker jenis ini
sangat jujur dalam me reproduksi hasil mixing anda.
Inilah yang diperlukan seorang Sound Engineer pada saat mixing. Yaitu
untuk mendapatkan gambaran akurat dari frekuensi berbagai instrument
yang sedang di mixing. Apabila speaker yang digunakan untuk mixing
tidak flat, maka telinga anda akan tertipu oleh speaker dan tidak dapat
menentukan frekuensi dengan baik.
Tambahan lagi, speaker rumahan biasanya dirancang untuk
mengimpress pendengar sehingga memiliki karakter low dan high yang
di boost. Akan tetapi, kurang baik dalam mereproduksi frekuensi
menengah. Di sinilah si sound engineer akan kesulitan ketika dia
melakukan "fine tuning" parameter, misalnya dari EQ atau reverb.
Hampir sama dengan studio rekaman pada umumnya, studio berbassis
DAW terdiri atas 5 komponen utama yaitu:
3.5.1. Komputer
Komputer berfungsi sebagai "host"
dari Multi Track Software, dan Audio
Converter. Computer juga
menyediakan processing power yang
diperlukan untuk operational audio dan
plug in. Komputer untuk DAW memiliki
spesifikasi yang berbeda dengan
kebanyakan komputer kantoran atau
game. Beberapa spesifikasi tambahan
adalah:
Tingkat kebisingan yang rendah
Operating System yang di set untuk
penggunaan software audio
Hard Disk yang memiliki cluster
size lebih besar
Soundcard on-board yang dimatikan untuk mencegah conflict
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 157
3.5.2 Multi Track Software
Disini adalah software yang kita gunakan untuk memproses data
hasil rekaman. Biasanya sudah dilengkapi plug in seperti
compressor, reverb, EQ, amp simulator, drum replacement, dsb.
Beberapa Software yang banyak digunakan adalah:
Pro Tools
Cubasse / Nuendo
Sonar
Digital Performer
Logic
Dan sebagainya
3.5.3 Audio Converter
Berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, juga
kebalikannya yaitu digital menjadi analog. Converter yang dimaksud
disini berbeda dengan soundcard kebanyakan yang sering dipakai
untuk rumahan atau game. Perbedaan adalah:
Memiliki input yang lebih banyak untuk dapat merekam beberapa
instrument secara bersamaan. Biasanya antara 4 hingga 12 input.
Bisa di link. Apabila satu buah converter tak mencukupi, maka
beberapa buah converter dapat di link untuk menyediakan input
yang lebih banyak.
Dapat merekam dengan sample rate yang lebih tinggi.
Memiliki bit resolution / dynamic range yang lebih baik. Rata-rata
converter audio saat ini memiliki noise floor sekitar - 115 dBFS.
Memiliki fitur "Free Latency Monitoring". Fitur ini bisa diibaratkan
seperti mixer yang berada di soundcard, sehingga audio
dikeluarkan lagi sebelum di proses oleh multi track software.
Keuntungan nya adalah latency ( keterlambatan ) yang sangat
kecil, bahkan terkadang tidak ada sama sekali. Dalam zero
latency monitoring, yang di dengar adalah sinyal sebelum
diproses.
3.5.4 Mikropon
Berfungsi sebagai transducer yaitu merubah gelombang suara
di udara menjadi variasi voltase yang nanti nya akan dirubah
menjadi data digital oleh converter.
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
158 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
3.5.5 Speaker Monitor.
Sperti telah dijelaskan di awal, speaker monitor adalah speaker
yang flat dan dirancang khusus untuk kebutuhan mixing / mastering.
Speaker flat ini berbeda dengan speaker rumahan, memiliki
frekuensi response yang merata dari 30 Hz - 20 kHz. Dengan kata
lain, speaker jenis ini jujur dalam mereproduksi hasil mixing. Inilah
yang diperlukan seorang sound engineer pada saat mixing. Yaitu
mendapatkan gambaran akurat dari frekuensi berbagai instrument
yang sedang di mixing. Apabila speaker yang digunakan untuk
mixing tidak flat, maka telinga akan tertipu oleh speaker dan tidak
dapat menentukan frekuensi dengan tepat
Dengan sistem DAW ini, dapat dimiliki sebanyak mungkin
compresor, reverb, atau plug in lain selama sistem sanggup.
Bandingkan dengan di jaman analog yang harus membeli banyak
unit compressor, reverb, EQ, dan lainnya. Hal inilah yang
menyebabkan semakin populer studio rekaman digital, dengan
harga terjangkau dan kualitas yang professional. Kuncinya adalah:
SDM yang handal dan berpengalaman.
Kualitas sistem DAW tergantung pada 3 hal yaitu:
Mikropon dan kabel yang baik
Pre Amp dan Converter yang berkualitas
Komputer yang kuat.
3.6 Format file hasil mastering digital
Dalam file suara digital dikenal format, format adalah sistem
pengkodean file. File suara digital berasal dari sinyal suara analog
yang di sampling dan di kodekan. Berikut ini adalah macam-macam
format file suara:
3.6.1 Mp3
Singkatan dari MPEG, Audio Layer 3, MP3 menjadi format
paling populer dalam musik digital. Kepopuleran MP3 disebabkan
karena ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah
dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh
Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah
berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-
menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari
MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat
memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus
piranti yang mendukung MP3 Pro.
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 159
MP3 mempunyai beberapa batasan/limit:
• Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder
dapat menghasilkan bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat
sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang memiliki bit
rate tinggi)
• Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu
rendah untuk sinyal-sinyal suara yang sangat transient,
sehingga dapat menyebabkan noise.
• Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang
kecil, mengurangi efisiensi coding
• Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau
15,8 kHz
• Mode jointstereo dilakukan pada bassis per frame
• Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak
ada dorongan untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa
gap). Tetapi, beberapa encoder seperti LAME dapat
menambahkan metadata tambahan yang memberikan
informasi kepada MP3 player untuk mengatasi hal itu.
3.6.2 MIDI
MIDI sudah ada sejak tahun 1980 an tapi banyak orang
masih belum mengerti apa itu MIDI. MP3 lebih banyak
mendapatkan perhatian belakangan ini. MIDI singkatan dari
Musical Instrument Digital Interface yaitu sebuah "interface" yang
menghubungkan sistem komputer dengan keyboard instrumen
musik. (MIDI) merupakan sebuah standar hardware dan software
internasional untuk saling bertukar data (seperti kode musik dan
MIDI Event) di antara perangkat musik elektronik dan komputer
dari merek yang berbeda. Untuk membentuk sistem Musik MIDI
diperlukan sebuah keyboard instrumen musik yang mempunyai
penghubung MIDI sebuah CPU komputer sebuah monitor dan
sebuah printer ( sebagai tambahan ).
3.6.3 WAV
WAV adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris
waveform audio format merupakan standar format berkas audio
yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV merupakan
varian dari format bitstream RIFF dan mirip dengan format IFF
dan AIFF yang digunakan komputer Amiga dan Macintosh. Baik
WAV maupun AIFF kompatibel dengan sistem operasi Windows
dan Macintosh. Walaupun WAV dapat menampung audio dalam
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk
160 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008)
Gambar 3-53.
Ipod
bentuk terkompresi, umumnya format WAV merupakan audio
yang tidak terkompres.
3.6.4 AAC
AAC adalah singkatan dari
Advanced Audio Coding. Format ini
merupakan bagian standar motion picture
experts group (MPEG), sejak standar
MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997.
Sample rate yang ditawarkan sampai 96
KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan
Apple pada toko musik online-nya, iTunes.
Kualitas musik dalam format ini cukup baik
bahkan pada bitrate rendah. iPod,
pemutar musik digital portabel dari Apple,
adalah piranti terkemuka yang mendukung format ini.
3.6.5 WMA
Salah satu yang menyebabkan format yang ditawarkan
Microsoft, Windows Media Audio (WMA), disukai para vendor
musik online adalah dukungannya terhadap Digital Rights
Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah
pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik
saat ini.
Kelebihan WMA tidak hanya itu saja. Kualitas musik yang
ditawarkan format WMA lebih baik daripada MP3. Tes yang
dilakukan situs Extremetech.com menunjukkan format ini juga
kualitasnya lebih baik daripada AAC.
Format ini cukup populer. Piranti lunak dan piranti keras
terbaru umumnya mendukung format ini. Namun dukungan
belum seluas MP3, kendati hal ini bisa berubah dalam waktu-
waktu mendatang.
3.6.6 Real Audio
Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate
rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan
dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas
RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.
Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 161
3.6.7 Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang
terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya
dipatenkan dan pengembang piranti lunak atau pembuat piranti
keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat
memainkan file dengan format terkait.
Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas
yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Piranti
lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio
model terbarunya sudah mendukung format ini. Walaupun
demikian dukungan piranti keras terhadap format ini masih
jarang.
3.6.8 Polyphonic
Sebutan Polyphonic semakin sering didengar oleh
masyarakat seiring dengan perkembangan teknologi digital
terlebih lagi teknologi ponsel. Namun pada dasarnya, polyphonic
adalah nada yang dapat diperdengarkan oleh speaker. Namun
hal ini tergantung pada kemampuan proses dalam soundcard-
nya. Oleh sebab itu, semakin tinggi jumlah polyphonic yang dapat
dimainkan secara simultan oleh soundcard, maka akan semakin
baik kualitas suara yang akan dihasilkan. Biasanya jumlah ini
tertulis dengan kelipatan 8, seperti 32 atau 64. Jika tertulis 64
Polyphonic, maka ini artinya soundcard dapat memproses 64
nada secara simultan.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalBeny Nugraha
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasiBeny Nugraha
 
Signal conditioning
Signal conditioningSignal conditioning
Signal conditioningFani Hakim
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalPutera Sumatera
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Beny Nugraha
 
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronPenguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronkemenag
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiAndrean Yogatama
 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pidSupar Ramah
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 

La actualidad más candente (20)

Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
 
Signal conditioning
Signal conditioningSignal conditioning
Signal conditioning
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronPenguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasi
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pid
 
Band pass filter
Band pass filterBand pass filter
Band pass filter
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Fisika (X) - Gelombang TV
Fisika (X) - Gelombang TVFisika (X) - Gelombang TV
Fisika (X) - Gelombang TV
 
TEMBUS PADA ZAT CAIR
TEMBUS PADA ZAT CAIRTEMBUS PADA ZAT CAIR
TEMBUS PADA ZAT CAIR
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
8 kuantisasi
8 kuantisasi8 kuantisasi
8 kuantisasi
 

Destacado

RPP Pembuatan Master 2013
RPP Pembuatan Master 2013RPP Pembuatan Master 2013
RPP Pembuatan Master 2013Muhammad Hendra
 
1174 p1-spk-teknik audio video
1174 p1-spk-teknik audio video1174 p1-spk-teknik audio video
1174 p1-spk-teknik audio videoEko Supriyadi
 
1174 p3-spk-teknik audio video
1174 p3-spk-teknik audio video1174 p3-spk-teknik audio video
1174 p3-spk-teknik audio videoEko Supriyadi
 
Tugas individu sim (danny) 2
Tugas individu sim (danny) 2Tugas individu sim (danny) 2
Tugas individu sim (danny) 2Danny Ritonga
 
Fungsi menu dan ikon pada microsoft excel 2007
Fungsi menu dan ikon pada microsoft excel 2007Fungsi menu dan ikon pada microsoft excel 2007
Fungsi menu dan ikon pada microsoft excel 2007Yang Terluka
 

Destacado (6)

RPP Pembuatan Master 2013
RPP Pembuatan Master 2013RPP Pembuatan Master 2013
RPP Pembuatan Master 2013
 
Pemrosesan pcb
Pemrosesan pcbPemrosesan pcb
Pemrosesan pcb
 
1174 p1-spk-teknik audio video
1174 p1-spk-teknik audio video1174 p1-spk-teknik audio video
1174 p1-spk-teknik audio video
 
1174 p3-spk-teknik audio video
1174 p3-spk-teknik audio video1174 p3-spk-teknik audio video
1174 p3-spk-teknik audio video
 
Tugas individu sim (danny) 2
Tugas individu sim (danny) 2Tugas individu sim (danny) 2
Tugas individu sim (danny) 2
 
Fungsi menu dan ikon pada microsoft excel 2007
Fungsi menu dan ikon pada microsoft excel 2007Fungsi menu dan ikon pada microsoft excel 2007
Fungsi menu dan ikon pada microsoft excel 2007
 

Similar a Bab 3 sistem pembuatan master

Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahDesain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahAlta Integra
 
Ppt kelompok 10 media audio
Ppt kelompok 10 media audioPpt kelompok 10 media audio
Ppt kelompok 10 media audioericagusvita
 
Mekanisme perekaman suara
Mekanisme perekaman suaraMekanisme perekaman suara
Mekanisme perekaman suaraEko Supriyadi
 
Representasi audio dan video
Representasi audio dan videoRepresentasi audio dan video
Representasi audio dan videoZulkifli Yunus
 
Format file audio video
Format file audio videoFormat file audio video
Format file audio videoKhaerul Anwar
 
Chapter 9 audio
Chapter 9 audioChapter 9 audio
Chapter 9 audioAsep Hasan
 
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audio
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audioTim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audio
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audioJoel mabes
 
Menjelaskan prinsip konversi
Menjelaskan prinsip konversiMenjelaskan prinsip konversi
Menjelaskan prinsip konversiEko Supriyadi
 
Menjelaskan prinsip kerja dvd player
Menjelaskan prinsip kerja dvd playerMenjelaskan prinsip kerja dvd player
Menjelaskan prinsip kerja dvd playerEko Supriyadi
 
kompresi audio .docx
kompresi audio .docxkompresi audio .docx
kompresi audio .docxJuanLolowang1
 
Menjelaskan prinsip konversi
Menjelaskan prinsip konversiMenjelaskan prinsip konversi
Menjelaskan prinsip konversiEko Supriyadi
 

Similar a Bab 3 sistem pembuatan master (20)

Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahDesain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
 
Ppt kelompok 10 media audio
Ppt kelompok 10 media audioPpt kelompok 10 media audio
Ppt kelompok 10 media audio
 
Pertemuan 5 Database Multimedia
Pertemuan 5 Database MultimediaPertemuan 5 Database Multimedia
Pertemuan 5 Database Multimedia
 
Mekanisme perekaman suara
Mekanisme perekaman suaraMekanisme perekaman suara
Mekanisme perekaman suara
 
Representasi audio dan video
Representasi audio dan videoRepresentasi audio dan video
Representasi audio dan video
 
Format file audio video
Format file audio videoFormat file audio video
Format file audio video
 
Chapter 9 audio
Chapter 9 audioChapter 9 audio
Chapter 9 audio
 
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audio
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audioTim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audio
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audio
 
Chapter-audio-dan-suara
Chapter-audio-dan-suaraChapter-audio-dan-suara
Chapter-audio-dan-suara
 
Perangkat broadcasting
Perangkat broadcastingPerangkat broadcasting
Perangkat broadcasting
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Menjelaskan prinsip konversi
Menjelaskan prinsip konversiMenjelaskan prinsip konversi
Menjelaskan prinsip konversi
 
Tugas representasi audio dan video
Tugas representasi audio dan videoTugas representasi audio dan video
Tugas representasi audio dan video
 
Menjelaskan prinsip kerja dvd player
Menjelaskan prinsip kerja dvd playerMenjelaskan prinsip kerja dvd player
Menjelaskan prinsip kerja dvd player
 
kompresi audio .docx
kompresi audio .docxkompresi audio .docx
kompresi audio .docx
 
6.suara
6.suara6.suara
6.suara
 
Slide minggu 7 (suara)
Slide minggu 7 (suara)Slide minggu 7 (suara)
Slide minggu 7 (suara)
 
Menjelaskan prinsip konversi
Menjelaskan prinsip konversiMenjelaskan prinsip konversi
Menjelaskan prinsip konversi
 
Cara kerja cd player
Cara kerja cd playerCara kerja cd player
Cara kerja cd player
 
Kompresi audio dengan format mp3
Kompresi audio dengan format mp3Kompresi audio dengan format mp3
Kompresi audio dengan format mp3
 

Más de Eko Supriyadi

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Eko Supriyadi
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2Eko Supriyadi
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalEko Supriyadi
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Eko Supriyadi
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokEko Supriyadi
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Eko Supriyadi
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airEko Supriyadi
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Eko Supriyadi
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkapEko Supriyadi
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017Eko Supriyadi
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019Eko Supriyadi
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viEko Supriyadi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viEko Supriyadi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapEko Supriyadi
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabEko Supriyadi
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatEko Supriyadi
 

Más de Eko Supriyadi (20)

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan Balok
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit air
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
 
Penilaian hots sd
Penilaian hots sdPenilaian hots sd
Penilaian hots sd
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas vi
 
Ppt darah kelas vi
Ppt darah kelas viPpt darah kelas vi
Ppt darah kelas vi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas vi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkap
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi Prajab
 
Soal pretest revisi
Soal pretest revisiSoal pretest revisi
Soal pretest revisi
 
Pre tes prajab
Pre tes prajabPre tes prajab
Pre tes prajab
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
 

Último

Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 

Último (20)

Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 

Bab 3 sistem pembuatan master

  • 1. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 134 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 3.1 Pendahuluan Suara dari kaset dari tape recorder, CD dan Mp3 player yang kita dengar merupakan suara yang diputar ulang. Suara tersebut berbentuk file audio dengan berbagai macam format (dat, Mp3, AC dan sebagainya). Sebelum dapat kita nikmati, file audio tersebut mengalami beberapa tahapan yaitu: Pembuatan konsep Rekaman ( Tracking ) Mixing Pre Mastering Mastering. Gambar 3.1. menunjukkan suasana ruang rekam di studio. Sebuah lagu yang siap direkam, akan dibahas oleh pemain musik dan sound engineer. Disini seluruh proses rekaman sampai pembuatan master akan dikonsep. Konsep ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang proses yang akan dilalui, misalnya penggunaan alat musik, efek, tipe lagu dan sebagainya. BAB 3 SISTEM PEMBUATAN MASTER DAN REKAMAN Gambar 3-1. Studio rekaman Sumber: www.shure.com
  • 2. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 135 Gambar 3-2. Pengambilan vokal Gambar 3-3. Proses mixing dengan audio mixer console Gambar 3-5. Proses mixing menggunakan software Gambar 3-4. Proses editing dan premaster Kemudian proses rekaman, proses rekaman atau tracking adalah proses pengambilan sinyal audio kemudian disimpan di media rekam. Didalam proses rekaman, vokal atau alat musik penghasil sinyal audio akan diambil suaranya dengan mikropon, atau bisa juga langsung diambil melalui pick up seperti gitar elektrik dan lainnya Setelah sinyal audio berhasil direkam, untuk menjadikan musik yang terpadu diperlukan proses mixing atau pencampuran. Sinyal audio yang dari proses rekaman berbagai macam alat musik seperti gitar, bass dan drum digabungkan menjadi satu dengan suara vokalis. Proses mixing menitik beratkan pada keseimbangan setiap track untuk menghasilkan suara yang baik dengan hasil RMS yang tidak terlalu besar. Pada umumnya, bagian lagu terkeras mencapai – 14dB RMS atau +4dB (Bob Katz, K-20) Hasil yang diperoleh dari proses mixing diedit, proses ini masuk dalam pre mastering atau persiapan menuju mastering. Proses premastering adalah proses penyempurnaan hasil mixing untuk mencapai “standarisasi” dalam arti, merapikan frekuensi-frekuensi yg mengganggu (misalnya
  • 3. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 136 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-6. Proses mastering Gambar 3-7. Pemutar piringan hitam Gambar 3-8. Tape recorder bass yang terlalu over dll), pengaturan gain untuk mencapai gain yang maksimal tetapi tidak overcompression (-12dB untuk pop, -10 dB untuk rock dsb). Jika proses standarisasi tidak bisa tercapai karena bost dan cut pada proses mixing terlalu besar maka harus dilakukan mixing ulang. Proses yang terakhir adalah Mastering. Mastering merupakan proses secara keseluruhan meliputi peletakan track, penentuan marker, penataan fade in fade out. Mastering juga bertanggung jawab perpindahan antar lagu agar diantara lagu yang diproduksi terkesan satu produk. Hasil akhir dari proses mastering adalah Master yang akan dikopi dan diproduksi secara masal 3.2 Proses Perekaman Saat ini, “Analog” merupakan satu-satunya jenis rekaman yang dilakukan kebanyakan musisi. Kemampuan yang luas dari alat rekam DAT, Alesis ADAT 8 trek, Tascam DA-88 8 trek dan perekam hard disk seperti Emu Darwin, Akai dan Vestax telah merubah situasi ini. Tetapi prosesnya sama meskipun ada perbedaan teknikal dan spesifikasi format. 3.2.1 Proses Perekaman Analog Peralatan perekaman analog menggunakan sebuah tape plastik yang dilapisi dengan partikel-partikel magnet bergerak melintasi head perekam magnet dengan kecepatan yang konstan untuk merekam dan memutar ulang. Selalu ada sebuah head penghapus, pada jalur tape, untuk menghapus dan mengatur kembali partikel-partikel sebelum menyentuh head rekam. Pada
  • 4. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 137 Gambar 3-9. Studio rekaman digital www.shure.com mesin dua head terdapat satu head untuk merekam maupun playback. Disain tiga head mempunyai satu head untuk merekam, sinkronisasi (sync head) dan yang lain untuk playback. Mesin-mesin profesional mempunyai tiga head. Ada keterbatasan banyaknya sinyal partikel tape dapat serap dan produksi ulang. Dua buah parameter berkaitan dengan memaksimalkan kemampuan tape untuk merekam dan playback adalah kecepatan tape dan bias. Pada kecepatan yang lebih cepat, lebih banyak sinyal yang diberikan, dengan kata lain lebih banyak partikel yang terekam. Kebanyakan perekam multitrack analog profesional bekerja pada 30 ips (inches per second / inch per detik). Sinyal frekuensi tinggi, 100Khz atau lebih, jauh lebih tinggi dari yang manusia sanggup dengar, ketika direkam bersama sinyal normal, partikel magnet bekerja lebih baik untuk menghasilkan frekuensi- frekuensi yang lebih tinggi. pada proses yang komplex banyak kemungkinan terjadi kesalahan. Mesin tape harus secara mekanis dan elektronik diatur pada spesifikasi yg sangat akurat. Pertama, untuk memastikan bahwa secara fisik memungkinkan tape secara lembut berbalik (shuttle), rewind atau forward. Meskipun formula tape berkembang sangat pesat, problem mekanik dapat merusak tape karena meregang atau mengusutkan. Tidak ada yang dapat memperbaiki kesalahan ini. Problem lain termasuk kehilangan partikel kaset, dinamakan “shedding”(penghancuran), fluktuasi cepat yang memproduksi “wow and flutter” dan kaset yang tidak layak untuk kontak dengan head. Lebih jauh lagi, elektronik harus merekam sinyal input dan melakukan plyback dengan baik. Inilah mengapa tone/frekuensi pada kaset master anda menjadi sangat penting. Frekuensi tone dibutuhkan untuk mengatur secara elektronik pada mesin tape sehingga ketika bekerja pada studio yang berbeda, tape terdengar sama seperti yang diingat. Ketika semua parameter diatur secara benar, dapat didengarkan kembali apa yang telah direkam sebelumnya. 3.2.2 Proses Perekaman Digital Proses perekaman digital secara mekanik jauh lebih sederhana, tetapi sangat banyak melibatkan elektronika. Sinyal masukan dikopi 1000 kali /detik dan setiap potongan akustik masing-masing diberi angka digital, yang berisikan nomor 0 dan 1.
  • 5. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 138 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-10. Hardisk merupakan salah satu media rekam digital Gambar 3-11. Suasana ruang kontrol studio rekaman Secara teori, pengubah analog ke digital (ADC converter) menerima masukan analog dan merubahnya menjadi sekelompok angka kombinasi 0 dan 1. Sedangkan pengubah digital ke analog (digital-to- analog converter / DAC) berfungsi mengubah sinyal digital ke analog. Sampling rate adalah kecepatan pengambilan sampel atau berapa banyak suara dipotong dalam satu detik merupakan faktor utama pada seberapa baik sebuah suara dapat melalui proses digitalisasi. CD dikopi atau disampel pada 44,1 K atau 44.100 kali/detik, dan itu menjadi standard industri. Beberapa format menawarkan 48 K sampling. Mesin tape digital menggunakan pemindahan mekanik dan tape plastik sebagai sebuah media penyimpanan informasi digital. Alesis ADAT dan Tascam DA-88 adalah contoh digital track ganda yang tidak terlalu mahal. Cara lain yang dapat diterima adalah perekam hard disk. Beberapa diantaranya memakai komputer dengan software sebagai pengontrol yang canggih, seperti digi-design dan soundscape, sementara yang lainnya memberikan kotak tempat hard disk untuk menyimpan, seperti Emu Darwin, Vestax dan Akai. Ukuran hard disk membatasi lama waktu perekaman. Pencarian menjadi sangat cepat, begitu pula saat melakukan pengeditan. Ketika cara ini dipadukan dengan komputer sebagai antar muka, didapatkan sebuah processor musik yang tangguh. 3.3 Peralatan Rekam Audio Alat musik menghasilkan gelombang audio. Ketika orang berbicara atau menyanyi maka dihasilkan gelombang audio. Gelombang audio itulah yang akan direkam dan diproses menjadi sebuah lagu. Peralatan yang digunakan didalam proses rekaman meliputi :
  • 6. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 139 Gambar 3-12 Mikropon untuk merekam vokal Gambar 3-13. Audio mixer console www.behringer.com Gambar 3-14. Audio Equalizer www.dbx.com 3.3.1 Mikropon Mikropon adalah suatu alat yang dapat mengubah getaran suara menjadi getaran listrik. Mikropon merupakan salah satu sumber pokok berkaitan dengan masukan sinyal pada studio rekaman / studio produksi. Karena mkropon pada umumnya sangat peka dalam menerima getaran suara, peletakan mikropon memerlukan pengaturan khusus agar suara-suara yang tidak diperlukan tidak ikut masuk menggetarkan membrane mikropon. Terdapat beraneka jenis mikropon yang mempunyai karakteristik berbeda oleh karena itu untuk terapan yang bereda diperlukan jenis mikropon yang berbeda. Agar hasilnya optimal diperlukan keterampilan pemilihan mikropon yang sesuai dengan tujuan pengambilan suara. 3.3.2 Audio Mixer Audio mixer berfungsi untuk mencampur beberapa sinyal audio. Pada masa sekarang, studio rekaman banyak yang menggunakan audio mixer digital maupun dalam bentuk software. Namun menu pada audio mixer tersebut sama dengan audio mixer pada umumnya. 3.3.3 Ekualiser Fungsi umum dari Ekualiser adalah untuk memunculkan atau meniadakan frekuensi tertentu. Dalam teknologi rekaman digital, keberadaan audio ekualiser digantikan dengan ekualiser yang terdapat didalam software rekaman. Karakteristik ekualiser tersebut sama dengan ekualiser pada umumnya dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
  • 7. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 140 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-15. Ekualiser grafik Gambar 3-16. Parametric EQ pada Nuendo Gambar 3-17. Parametric EQ pada Sonar Ekualiser secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu graphic dan parametric. Dari gambar 3-15. dapat dlihat bahwa frekuensi dibagi menjadi 10 band yg tetap. Frekuensi dipilih kemudian dicut/boost. Cara kerja nya cukup sederhana. Gambar 3-15. adalah sebuah ekualiser parametric dari software sonar dan nuendo. Selain digunakan pada software, parametric EQ ini dapat juga ditemukan di channel strip mixer. EQ sebaiknya digunakan sesudah proses tracking. Artinya, pada saat merekam suatu suara, baik itu vocal, atau gitar, dianjurkan untuk tidak meng EQ nya terlebih dahulu. Biasakanlah untuk mencari sound yg terbaik pada saat merekam. Mungkin dengan merubah letak mikropon, mengganti mikropon, atau alat musik. Yang harus diingat, tak dapat diboost/cut apa yg tidak ada dari awal. Low Cut Filter : digunakan ketika merekam vocal dengan jarak dekat. Karena ada proximity effect, juga menjaga getaran seperti dari kaki, AC.
  • 8. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 141 Apabila terpaksa meng-EQ lebih dari 6 dB, ubah posisi mikropon atau tune alat musik untuk mendapatkan sound yg diinginkan. Apabila melakukan pekerjaan mixing sementara orang lain yang melakukan tracking, maka harus menggunakan EQ. Dalam hal ini cobalah untuk menghindari penggunaan lebih dari 9 dB. Penggunaan EQ, terutama saat melakukan boost, memiliki efek samping yaitu phase shifting. Lebih baik untuk melakukan cut, karena efek samping tidak sebesar mem boost. Gunakan cut untuk membuat sound menjadi lebih baik, dan boost untuk merubah warna sound. Bayangkan, saat ini sudah disiapkan mixing sebuah lagu, mungkin ada 24 track, mungkin lebih. Pertama kali, mute dulu semua channel yang ada. Lalu, mulai dari drum. Kenapa harus drum dulu?, alasannya adalah, apabila diperhatikan sebuah lagu yang sudah di mastering, akan terlihat rata-rata memiliki frekuensi yang merata dari rendah hingga tinggi. Itulah mengapa dimulai dari drum. Karena instrument drum memiliki frekuensi yang merata. Mulai rendah pada kick drum hingga tingg / cymbal. Mulailah membuka mute dari beberapa channel drum, mungkin 7, atau 8 mungkin juga 12 channel. Sebelum melakukan mixing tanpa efek yakinkan sudah cukup seimbang. Tapi cobalah lagi menghaluskan, setelah itu mulailah meng EQ untuk menserasikan menurut selera dan jenis musik yang sedang dimixing. Beberapa frekuensi penting untuk drum meliputi : • Bass drum, bottom sekitar frekuensi 60 – 80 Hz, slap atau click nya sekitar 3 – 6 kHz • Snare drum, bunyi “thonk” (kayu) sekitar 300 Hz, bunyi “thakk” sekitar 1.5 – 2.5 kHz • Frekuensi 2- 4 kHz di cut sedikit, karena agak kasar kedengeran nya • Freqency 12 kHz keatas boleh di boost sedikit utk mendapatkan kesan crispness dari keseluruhan kit drum Setelah drum sudah bagus, buka channel bass gitar, kemudian compress. Untuk menserasikan dengan kick drum, solo satu persatu dan pastikan bahwa tidak ada yang dominan. Bilamana diperlukan, turunkan sedikit frekuensi cakupan tengah rendah (sekitar 200 Hz). Apabila pemain bass melakukan slap bass, maka serasikanlah dengan “click sound” dari kick drum. Apabila perlu naikkan sedikit kick drum pada frekuensi sekitar 4 kHz. Setelah drum dan bass sudah sesuai, selanjutnya buka vocalnya, lakukan compress. Setelah itu perhatikan sibilance frekuensi vocal, frekuensi kira2 sama dengan cymbal drum. Apabila sibilance terlalu banyak, jangan di EQ, tetapi gunakanlah “deesser” untuk menguranginya. Apabila sibilance sudah baik, sesuaikan dengan cymbal jangan ada yg dominan. Seimbangkan vocal, drum dan bass hingga terdengar enak. Sampai tahap ini sudah terbangun kerangka dari pekerjaan mixing.
  • 9. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 142 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-18. Audio reverb www.behringer.com Selanjutnya tinggal membangun instrumen lain yang ada di sekeliling kerangka tersebut. 3.3.4. Audio Reverb Reverb adalah suatu efek yang terjadi karena suara yang dipantulkan. Tiap ruangan memiliki karakteristik yang berbeda ditentukan oleh beberapa faktor. Sama dengan ekualiser, audio reverb juga telah tersedia didalam software rekaman. Ketika mixing reverb biasanya digunakan sebagai efek send. Alasannya adalah: ketika sebuah lagu dimixing, cukup hanya menggunakan dua atau tiga unit reverb saja. Apabila digunakan dalam posisi insert, maka harus dipasang sebuah unit pada setiap channel yang membutuhkan reverb. Sedangkan dalam posisi send, cukup buka aux bus dari channel yang ingin diberi efek. Selain menghemat CPU, dengan hanya menggunakan satu atau dua buah unit saja, maka hasil mixing akan terdengar lebih menyatu karena karakteristik reverb nya sama. 3.3.5 Audio Compressor Audio Compressor digunakan agar suara lebih stabil. Dalam proses perekaman, audio compressor digunakan pada saat proses rekaman. Untuk rekaman, compressor dapat digunakan sebelum sinyal masuk ke tape / hard disk. Aplikasi ini, compressor berguna untuk menjaga sinyal yang masuk agar tidak sampai terjadi digital clipping. Yang termasuk dalam kategori compressor antara lain: • Limiter : output konstan, tidak peduli besar kecilnya sinyal yang masuk. • Brick Wall Limiter : limiter yang digunakan pada saat mastering. • Frekuensi Selected Compressor : bekerja pada satu band frekuensi yang telah ditentukan. Contohnya adalah deesser. Deesser bekerja pada frekuensi sekitar 5 – 8 kHz dan berguna untuk menekan bunyi Sshhh dari vocal • Multi Band Compressor : banyak digunakan untuk mastering, dibagi menjadi beberapa bandwith masing-masing dengan pengaturan yang berbeda. Berguna untuk menekan frekuensi tanpa harus menggunakan EQ
  • 10. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 143 Gambar. 3-19 Audio compressor Gambar 3-20. Sound envelope Apabila digunakan dengan baik dan benar, sebagian besar pendengar yang awam tidak akan menyadari bahwa compressor telah digunakan. Telinga manusia, cenderung lebih peka terhadap perubahan pitch, dari pada perubahan amplitudo. Umumnya, sound engineer mengerti musik. Tentu mengerti, selain nada dan irama, perubahan dinamika atau keras lembutnya sebuah lagu yang sangat berpengaruh pada keindahan lagu tersebut. Apalagi untuk lagu klasik. Nah, inilah yang akan dipertahankan. Ada lima buah parameter yang dapat di atur, yaitu: threshold, ratio, attack time, release time, dan output/gain. • Threshold adalah titik minimal yang membuat compressor bekerja. Misal dari gambar 3-19 bisa dilihat, threshold di atur pada -20 dB. Berarti, semua sinyal yang melewati -20 dB akan di proses. Sinyal yg tidak melewati -20 dB tidak akan di proses. • Ratio adalah perbandingan atau jumlah kompresi yang akan dikenakan pada sinyal audio yang melewati batas threshold yang telah ditetapkan. Contoh : perhatikan gambar 3-19. Ratio diatur pada perbandingan 3:1. Jadi, misalkan sinyal berada pada -14, berarti melewati ratio dengan jumlah 6 dB. Lalu akan di kompress dengan perbandingan 3:1. Maka akan didapat hasil 2. Nah ini yang ditambahkan pada threshold -20 diatas. Hasil akhir adalah -18 dB. Sebagaimana telah dibahas berulang kali masalah dB, mungkin ada pertanyaan berapa dBkah kompresi yang baik?. Jawaban tergantung selera dan jenis musik yang sedang dimixing. Tetapi ada pedomannya yaitu : apabila sudah dicompress sebesar 6 dB, maka dipersepsikan itu adalah setengah dari kerasnya suara sebelum dicompress. Gambar 3-20. adalah sound envelope dari beberapa instrumen pada umumnya sesi rekaman. Gambar 3-20. terdapat bentuk sound envelope dari berbagai macam instrumen yang berbeda-beda. Terdapat sound
  • 11. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 144 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-21. Personal komputer drum, vokal dan bass. Compressor dapat diatur, sehingga bereaksi secara berlainan pada setiap alat musik yang berbeda. • Parameter ketiga, adalah attack time menentukan seberapa lama compressor menunggu sebelum mulai bekerja setelah mendeteksi adanya sinyal yang melewati threshold. Sebagaimana terlihat pada gambar 3-20. setiap instrumen memiliki sound envelope yang berbeda. Jika attack time diatur cepat, maka compressor akan melihat dan bereaksi pada hampir setiap sinyal yang melewati threshold. Contoh pada track drum gambar 3-20. apabila attack time diatur cepat, maka compressor akan bereaksi terhadap setiap pukulan drum. Ketika attack time ke lambat, maka compressor tidak akan bereaksi terhadap sinyal berdurasi pendek. • Parameter keempat, adalah release time menentukan seberapa lama compressor menunggu sebelum berhenti bekerja setelah mendeteksi bahwa sinyal audio sudah tidak lagi berada di atas threshold. Bisa juga diartikan waktu sebelum compressor kembali ke normal. • Parameter kelima adalah make up gain atau output. Output ini berguna untuk menambah perolehan sinyal audio yang sudah di compress. Beberapa Compressor memiliki pengaturan yang disebut hard knee atau soft knee. Perbedaannya adalah pada hard knee, ketika sinyal masih di bawah threshold, sama sekali tidak dicompress. Begitu melewati threshold, maka compressor langsung bekerja. Pada soft knee, ketika sinyal mulai mendekati threshold compressor mulai bekerja. 3.3.6 Audio Multigate Gate bisa dianalogikan sebagai volume control otomatis. Ketika menerima trigger berupa suara, maka volume akan terbuka, dan ketika suara tidak ada, maka volume akan di tutup lagi begitu sinyal berada di bawah titik batas yang di tentukan. 3.3.7 Komputer (PC) Komputer dapat digunakan di semua proses pembuatan master mulai dari rekaman hingga mastering. Tetapi peranan komputer lebih banyak pada proses premaster dan mastering. Satu unit
  • 12. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 145 komputer yang dapat digunakan minimal Pentium III atau AMD Duron 1,2GHz, Ram 256 MB, Harddisk dan CDRW. Sebenarnya spesifikasi di atas lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan dari software perekaman yang digunakan sebab tiap-tiap software membutuhkan spesifikasi minimal yang berbeda-beda. 3.3.8 Soundcard Selain processor, ram dan harddisk, soundcard merupakan elemen yang paling penting pada rekaman berbassis komputer sebab kualitas suara yang akan dihasilkan sangat ditentukan oleh soundcard. Soundcard atau biasa juga disebut audio converter terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu, onboard, PCI, USB dan firewire. Soundcard dengan koneksi USB maupun firewire pada mulanya ditujukan untuk para pengguna laptop, tetapi saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku. Hal yang harus diperhatikan dalam memilih soundcard yaitu resolusi dan sample rate. Misal 16bit/44.1KHz, 24bit/96KHz, 24bit/192KHz dll. Semakin besar resolusi maupun sample rate kualitas suara yang dihasilkan akan semakin baik walaupun pada akhirnya lagu akan di-burn ke CD yang hanya memiliki resolusi 16bit/44.1KHz. Hal lain yang harus diperhatikan adalah jumlah input maupun outputnya, semakin banyak jumlah input maka semakin banyak instrumen / sumber suara yang dapat direkam secara bersamaan. Misal untuk merekam drum dibutuhkan 8 input sehingga snare, tom, floor, kick, crash, chinese, ride, hihat dll dapat direkam secara bersamaan dengan masing-masing track yang terpisah. Tetapi, apabila hanya ingin merekam gitar, bass, vokal atau keyboard secara overdub (satu-persatu / dalam waktu yang tidak bersamaan) maka cukup menggunakan soundcard yang memiliki 2 input. Selain itu, biasanya soundcard juga memiliki fasilitas koneksi yang berbagai macam seperti digital I/O S/PDIF, AES-EBU, MIDI dll. Contoh soundcard khusus audio yang biasa dipakai untuk keperluan rekaman yaitu ESI, M-Audio, Echo, E-Mu dll. Software-software musik memerlukan driver soundcard tertentu agar dapat berfungsi secara optimal. Beberapa macam driver tersebut yaitu : ASIO (digunakan pada Tracktion, Cubasse, Nuendo, Logic, Guitar Rig dll) MME (Cooledit, Cakewalk, Cegas, Winamp, dll) WDM (Sonar, Power DVD, dll) GSIF (Gigastudio 2.42 atau diatasnya)
  • 13. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 146 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-22. Tampilan dari software cakewalk music creator 4 ASIO merupakan driver yang dikembangkan oleh Steinberg dan paling banyak digunakan oleh software-software populer saat ini. Pada soundcard onboard, SB Live dan soundcard sejenisnya tidak memiliki driver ASIO sehingga akan menghasilkan latency yang sangat tinggi pada saat melakukan perekaman. Latency adalah jeda atau keterlambatan sinyal yang terdengar pada output pada saat perekaman (input) dilakukan. Biasanya dalam satuan milidetik. Jadi misalkan teriak Aaa sekarang, maka beberapa milidetik kemudian baru terdengar Aaa di speaker / headphone. Kalau hanya 1 hingga 5 milidetik tidak akan berpengaruh banyak. Tetapi kalau sampai 400 hingga 1000 milidetik hal itu sudah tidak dapat ditoleransi. Untuk mengatasi delay tersebut, saat ini sudah ada driver ASIO yang dapat digunakan pada soundcard biasa, namanya ASIO4ALL. 3.3.9 Software Software perekaman terbagi menjadi dua jenis yaitu software multitracking dan mastering software. Software multitrack adalah program yang dapat merekam dan menjalankan beberapa track sekaligus maupun merekam sumber suara secara overdub (satu-persatu) untuk disusun menjadi satu komposisi lagu. Pada software ini pekerjaan editing, mixing mupun penambahan efek dilakukan. Contoh software jenis ini yaitu Cubasse, Tracktion, Cool Edit, Cakewalk dan lain-lain. Software mastering adalah program yang digunakan untuk memproses hasil mixing stereo (2 track L/R) sehingga lagu menjadi layak dengar dan memiliki kualitas maupun kekerasan suara yang setara secara komersil. Lagu hasil mastering inilah yang biasa kita dengar pada kaset maupun CD komersil dan disebarluaskan. Contoh software tersebut adalah WaveLab dan Sound Forge kalau yang freewarenya Wavosour, Soundengine dll.
  • 14. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 147 Gambar 3-23. Speaker monitor 3.3.10 Speaker Monitor dan Headphone Speaker digunakan untuk mendengar proses dan hasil rekaman. Monitor speaker yang baik harusnya speaker yang memang didesain khusus untuk keperluan recording dan memiliki karakter yang relatif flat (contoh : Genelec, M-Audio, ESI, dll). Flat adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sebuah sistem yang memproduksi semua frekuensi, seimbang, lebih atau kurang Perbedaannya dengan speaker biasa yaitu respon frekuensinya yang merata dari 50 Hz – 20 KHz. Speaker biasa umumnya melebih- lebihkan frekuensi-frekunsi tertentu sehingga suara yang dihasilkan terkesan lebih bagus dari suara aslinya, sehingga apabila suara yang dihasilkan sudah terdengar baik pada speaker tersebut belum tentu baik bila didengarkan pada speaker yang lain. Headphone digunakan pada saat merekam vokal maupun instrumen musik yang menggunakan teknik mixing agar suara dari speaker utama tidak ikut terekam apabila tempat merekam dan alat perekam (komputer) berada pada satu ruangan. Selain itu, headphone juga sangat membantu dalam melakukan proses mixing terutama untuk mendengar hiss, nafas sang vokalis untuk diedit lebih lanjut. 3.3.11. Pre Amplifier Preamp digunakan untuk memperkuat sinyal, baik sinyal yang datang dari mikropon ataupun dari instrumen musik. Gitar maupun bass listrik tidak dapat direkam secara langsung karena instrumen tersebut memiliki impendansi yang tidak sesuai pada soundcard. Sinyal yang didapat akan terkesan kurus dan pecah. Caranya yaitu output gitar masuk ke input preamp lalu output preamp ke input soundcard. Mixer juga memiliki fungsi sebagai preamp selain itu DI box juga dapat digunakan sebagai pengganti preamp. Pada perusahaan rekaman, fungsi preamp terdapat pada audio mixer. Jadi audio mixer tersebut digunakan pada proses rekaman (difungsikan sebagai penguat awal atau preamp) dan mixing.
  • 15. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 148 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-24. Kabel dan konektor Gambar 3-25. Mikropon untuk rekaman 3.3.12 Kabel penghubung dan Konektor Kabel dan konektor mempunyai peran yang sangat penting dalam hal reproduksi suara. Untuk proses rekaman dianjurkan menggunakan kabel dan konektor yang mempunyai kualitas baik. 3.4 Teknik Penempatan Mikropon Dalam Rekaman Banyak cara yang dilakukan di dalam menempatkan mikropon untuk mendapatkan suara yang baik. Cara ini dilakukan berdasarkan dalil-dalil aukstik perambatan suara dan juga ditambah dengan pengalama operator. Untuk mendapatkan suara yang baik, tidak hanya dari bagaimana penempatan mic, tetapi juga dari pemilihan mic yang tepat. Sering sekali terjadi pengguna mic tidak memperhatikan karakteristik dari mic. 3.4.1 Mikropon untuk announcer Untuk suara orang yang berbicara langsung di depan mikropon, digunakan mikropon condenser yang berkualitas tinggi dengan segala arah (omni /uni directional). Letakkan dengan jarak 25 sampai dengan 60 cm dari mulut pembicara. Jarak penempatan ini juga tergantung dari kekerasan suara pembicara, akustik, air conditioning (AC) dan lain-lain yang ada di sekitarnya. Jika ruangan yang digunakan banyak gangguannya, hendaknya jarak diperdekat. 3.4.2 Mikropon untuk merekam dialog (wawancara) Kedua pembicara dapat duduk berdampinga di depan, tetapi ini akan membuat kedua pembicara duduk berdesakan dan juga bila salah seorang pembicara lebih keras suaranya, sulit untuk mengatur keseimbanga suara. Tetapi dapat diatur dengan cara menggeser pembicara yang keras suaranya untuk agak menjauh dari mic. Cara
  • 16. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 149 Gambar 3-27. Perekaman vokal Gambar 3-26. Penempatan mikropon untuk vokal yang paling banyak adalah dengan menggunakan mic yang mempunyai polar arah bidiretional atau omni/uni directional. 3.4.3. Mikropon untuk drama Gunakan dua mikropon (bidirectional atau omni/uni directional) untuk setiap dua orang pemain. Berbeda dengan drama televisi karena mic tidak boleh terlihat oleh penonton, maka digunakan Gun Mic (condenser) denga polar arah super cardioid dengan menggantungkan mic tersebut pada ketinggian tertentu pada boom stand denga sudut 30 derajat diarahkan kepada pembicara. Untuk mengarahkan mic kepada pembicara karena ia bergerak terus maka dibutuhkan seorang teknisi untuk mengubah arah mic tersebut. Gun mic ini mempunyai sudut (polar arah) yang sempit, sehingga noise yang tidak diinginkan dapat dihindari. Ada beberapa cara menempatkan mic untuk mendapatkan suara yang dinginkan. Cara-cara ini dapat juga diperbaiki sesuai dengan pengalaman-pengaaman yang dimiliki oleh operator. 3.4.4 Mikropon untuk vokalis (penyanyi) Tempatkan mic 1 inchi atau lebih dari mulut si penyanyi untuk menghasilkan sound nafas. Tempatkan mic 1 inchi sampai dengan 6 inchi dari penyanyi dan kecilkan suara nafas serta suara yang pecah dari penyanyi. 3.4.5 Mikropon untuk chorus (koor) Tempatkan mic 2 sampai dengan 3 feet dari chorus. Membagi chorus dalam beberapa grop kecil dan membagi mic pada tiap group dengan jarak 6 sampai dengan 9 feet.
  • 17. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 150 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-30. Penempatan mikropon pada saxophone www.shure.com Gambar 3-31. Drum set Gambar 3-29. Susunan mikropon dilihat dari samping www.shure.com 3.4.6 Mikropon untuk obo, klarinet, saxophone dan flute Tempatkan mic dia tas jari tempat menutup lubang alat musik tersebut. Adapaun jarak disesuaikan. 3.4.7 Mikropon untuk timpani Tempatan mic 8 inchi dari atas alat musik 3.4.8 Mikropon untuk vibraphone Tempatan mic 4 sampai dengan 6 inchi di atas keyboard. 3.4.9 Mikropon untuk drum set Dua mic diletakkan di atas perangkat drum untuk mendapatkan effect stereo (satu di kanan dan satu di kiri). Gambar 3-28. Susunan mikropon dilihat dari atas www.shure.com
  • 18. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 151 Gambar 3-34 Penempatan mikropon untuk snare drum dilihat dari atas http://homerecording.about.coms Gambar 3-36. Penempatan mikropon untuk merekam hi-hat www.shure.com Gambar 3-37. Posisi mikropon untuk merekam tom-tom http://homerecording.about.com Mic untuk snare drum dengan jarak kira-kira 10 cm (mic di atas snare dapat juga menangkap suara hit hat). Gambar 3-32. Susunan mikropon dilihat dari depan www.shure.com Gambar 3-33. Penempatan mikropon untuk snare drum www.shure.com Gambar 3-35. penempatan mikropon untuk merekam cymbal http://homerecording.about.com
  • 19. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 152 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-38. Penempatan mikropon untuk merekam tom-tom (www.shure.com) Gambar 3-39. Posisi mikropon untuk merekam bass drum www.shure.com Mic untuk Tom Tom dengan jarak 10 cm dapat juga menangkap suara cymbal. Bass drum mic dapat dipasang di dalam bass drum dengan jarak 10 cm. 3.4.10 Mikropon untuk merekam piano Gambar 3-40. Contoh penempatan mikropon pada bass drum http://homerecording.about.com Gambar 3-42. Mikropon untuk piano www.soundonsound.comGambar 3-41. Posisi penempatan mikropon pada grand piano www.shure.com
  • 20. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 153 3.4.11 Mikropon untuk merekam Gitar Gambar 3-45. Gambar konfigurasi posisi mirophone pada piano www.shure.com Gambar 3-43. Posisi mikropon tampak belakang pada grand piano www.shure.com Gambar 3-44. Posisi mikropon tampak depan pada grand piano www.shure.com Gambar 3-46. Posisi mikropon terhadap alat musik www.shure.com Gambar 3-47. Beberapa contoh penempatan mikropon pada gitar www.shure.com
  • 21. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 154 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-48. Mikropon untuk elektronik amplifier www.shure.com Gambar 3-50. Studio berbassis DAW www.shure.com 3.4.12 Mikropon untuk merekam Electronic Amplifier Mic ditempatkan lurus menghadap ke loudspeaker untuk mendapatkan suara yang jernih. 3.5 Sistem Perekaman Berbassis Komputer DAW DAW (Digital Audio Workstation ) adalah sebuah sistem rekaman berbassis computer yang di rancang untuk menggantikan studio rekaman tradisional. DAW memiliki segala kemampuan dari studio rekaman tradisional seperti multi track recording dan playback, juga penggunaan berbagai macam fx untuk mixing seperti compressor, reverb, dan EQ. DAW modern bahkan memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh sistem studio rekaman masa lalu seperti kemampuan undo, non destructive editing, vocal correction, drum replacement, amp simulator, dan sebagainya. Pada era digital sekarang ini banyak studio yang sudah tidak menggunakan mixer, melainkan sebuah converter yang sudah ada pre Ampnya. Pendekatan semacam ini selain lebih ringkas juga menghemat biaya. Tetapi, baik digital maupun analog, alat-alat di atas tetaplah digunakan. Gambar 3-49. Contoh penempatan mikropon pada elektronik amplifier www.shure.com
  • 22. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 155 Compressor, reverb, dan EQ mungkin telah menjadi software plug in yang ada di dalam Computer. Tetapi apabila diperhatikan, baik berupa plug in di layar computer, maupun yang berwujud kotak di rack, sesungguhnya parameter yang digunakan adalah sama. Sistem ini dinamakan Mix inside the Box. Kelebihan utama adalah harga lebih terjangkau, dengan kualitas yang tetap professional. Dapat dimiliki sebanyak mungkin compresor, reverb, atau plug in lain selama sistem sanggup. Bandingkan dengan di jaman analog yang harus membeli banyak unit compressor, reverb, EQ. Hal inilah yang menyebabkan semakin populernya studio rekaman digital, dengan harga terjangkau dan kualitas yg baik. Kuncinya adalah: SDM yg handal dan berpengalaman. Kelebihan lain dari sistem digital yaitu total recall, pekerjaan mixing dapat dilanjutkan tepat di saat ditinggalkan. Bandingkan dengan mixer analog, apabila process mixing belum selesai, maka mixer tidak boleh diutak-atik. Apabila mixer sudah dipakai orang lain, maka apabila mau melanjutkan mixing, harus mengatur kembali satu persatu settingan yg terdahulu. Memang ada beberapa mixer analog yang memiliki fungsi automation seperti NEVE, atau SSL. Tetapi harganya akan mahal sekali. secondnya saja mungkin bisa 2 milyar. Sistem MIB ( Mix inside the Box ) ini kualitasnya tergantung pada 3 hal yaitu • Mikropon dan kabel yg baik • Pre Amp dan Converter yg berkualitas • Computer yang kuat. Dasarnya adalah bagaimana mendapatkan sinyal yang terbaik ke dalam computer. Dalam hal ini ada pepatah yang sangat berguna yaitu Gambar 3-51. Diagram dari sebuah studio rekaman tanpa Mixer
  • 23. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 156 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-52. Komputer dalam DAW http://homerecording.about.c om Rubbish In Rubbish Out. Bagaimana hebatnya keterampilan mixing atau dibantu dengan alat processor terbaik juga tak akan menghasilkan maksimal apabila sinyal tak berkualitas. Mengenai monitor speaker, sebaiknya memiliki yang flat, yaitu speaker khusus yang dirancang untuk mixing. Merek yg terkenal adalah Genelec, DynAudio, Adam Audio, JBL, Yamaha, dll. Speaker flat ini berbeda dengan speaker rumahan, memiliki frekuensi response yang merata dari 50 Hz – 20 kHz. Speaker jenis ini tidak melebih-lebihkan frekuensi untuk mendapatkan kesan terdengar lebih baik dari asli nya. Dengan kata lain, speaker jenis ini sangat jujur dalam me reproduksi hasil mixing anda. Inilah yang diperlukan seorang Sound Engineer pada saat mixing. Yaitu untuk mendapatkan gambaran akurat dari frekuensi berbagai instrument yang sedang di mixing. Apabila speaker yang digunakan untuk mixing tidak flat, maka telinga anda akan tertipu oleh speaker dan tidak dapat menentukan frekuensi dengan baik. Tambahan lagi, speaker rumahan biasanya dirancang untuk mengimpress pendengar sehingga memiliki karakter low dan high yang di boost. Akan tetapi, kurang baik dalam mereproduksi frekuensi menengah. Di sinilah si sound engineer akan kesulitan ketika dia melakukan "fine tuning" parameter, misalnya dari EQ atau reverb. Hampir sama dengan studio rekaman pada umumnya, studio berbassis DAW terdiri atas 5 komponen utama yaitu: 3.5.1. Komputer Komputer berfungsi sebagai "host" dari Multi Track Software, dan Audio Converter. Computer juga menyediakan processing power yang diperlukan untuk operational audio dan plug in. Komputer untuk DAW memiliki spesifikasi yang berbeda dengan kebanyakan komputer kantoran atau game. Beberapa spesifikasi tambahan adalah: Tingkat kebisingan yang rendah Operating System yang di set untuk penggunaan software audio Hard Disk yang memiliki cluster size lebih besar Soundcard on-board yang dimatikan untuk mencegah conflict
  • 24. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 157 3.5.2 Multi Track Software Disini adalah software yang kita gunakan untuk memproses data hasil rekaman. Biasanya sudah dilengkapi plug in seperti compressor, reverb, EQ, amp simulator, drum replacement, dsb. Beberapa Software yang banyak digunakan adalah: Pro Tools Cubasse / Nuendo Sonar Digital Performer Logic Dan sebagainya 3.5.3 Audio Converter Berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, juga kebalikannya yaitu digital menjadi analog. Converter yang dimaksud disini berbeda dengan soundcard kebanyakan yang sering dipakai untuk rumahan atau game. Perbedaan adalah: Memiliki input yang lebih banyak untuk dapat merekam beberapa instrument secara bersamaan. Biasanya antara 4 hingga 12 input. Bisa di link. Apabila satu buah converter tak mencukupi, maka beberapa buah converter dapat di link untuk menyediakan input yang lebih banyak. Dapat merekam dengan sample rate yang lebih tinggi. Memiliki bit resolution / dynamic range yang lebih baik. Rata-rata converter audio saat ini memiliki noise floor sekitar - 115 dBFS. Memiliki fitur "Free Latency Monitoring". Fitur ini bisa diibaratkan seperti mixer yang berada di soundcard, sehingga audio dikeluarkan lagi sebelum di proses oleh multi track software. Keuntungan nya adalah latency ( keterlambatan ) yang sangat kecil, bahkan terkadang tidak ada sama sekali. Dalam zero latency monitoring, yang di dengar adalah sinyal sebelum diproses. 3.5.4 Mikropon Berfungsi sebagai transducer yaitu merubah gelombang suara di udara menjadi variasi voltase yang nanti nya akan dirubah menjadi data digital oleh converter.
  • 25. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 158 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 3.5.5 Speaker Monitor. Sperti telah dijelaskan di awal, speaker monitor adalah speaker yang flat dan dirancang khusus untuk kebutuhan mixing / mastering. Speaker flat ini berbeda dengan speaker rumahan, memiliki frekuensi response yang merata dari 30 Hz - 20 kHz. Dengan kata lain, speaker jenis ini jujur dalam mereproduksi hasil mixing. Inilah yang diperlukan seorang sound engineer pada saat mixing. Yaitu mendapatkan gambaran akurat dari frekuensi berbagai instrument yang sedang di mixing. Apabila speaker yang digunakan untuk mixing tidak flat, maka telinga akan tertipu oleh speaker dan tidak dapat menentukan frekuensi dengan tepat Dengan sistem DAW ini, dapat dimiliki sebanyak mungkin compresor, reverb, atau plug in lain selama sistem sanggup. Bandingkan dengan di jaman analog yang harus membeli banyak unit compressor, reverb, EQ, dan lainnya. Hal inilah yang menyebabkan semakin populer studio rekaman digital, dengan harga terjangkau dan kualitas yang professional. Kuncinya adalah: SDM yang handal dan berpengalaman. Kualitas sistem DAW tergantung pada 3 hal yaitu: Mikropon dan kabel yang baik Pre Amp dan Converter yang berkualitas Komputer yang kuat. 3.6 Format file hasil mastering digital Dalam file suara digital dikenal format, format adalah sistem pengkodean file. File suara digital berasal dari sinyal suara analog yang di sampling dan di kodekan. Berikut ini adalah macam-macam format file suara: 3.6.1 Mp3 Singkatan dari MPEG, Audio Layer 3, MP3 menjadi format paling populer dalam musik digital. Kepopuleran MP3 disebabkan karena ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3- menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus piranti yang mendukung MP3 Pro.
  • 26. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 159 MP3 mempunyai beberapa batasan/limit: • Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang memiliki bit rate tinggi) • Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise. • Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil, mengurangi efisiensi coding • Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz • Mode jointstereo dilakukan pada bassis per frame • Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti LAME dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan informasi kepada MP3 player untuk mengatasi hal itu. 3.6.2 MIDI MIDI sudah ada sejak tahun 1980 an tapi banyak orang masih belum mengerti apa itu MIDI. MP3 lebih banyak mendapatkan perhatian belakangan ini. MIDI singkatan dari Musical Instrument Digital Interface yaitu sebuah "interface" yang menghubungkan sistem komputer dengan keyboard instrumen musik. (MIDI) merupakan sebuah standar hardware dan software internasional untuk saling bertukar data (seperti kode musik dan MIDI Event) di antara perangkat musik elektronik dan komputer dari merek yang berbeda. Untuk membentuk sistem Musik MIDI diperlukan sebuah keyboard instrumen musik yang mempunyai penghubung MIDI sebuah CPU komputer sebuah monitor dan sebuah printer ( sebagai tambahan ). 3.6.3 WAV WAV adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris waveform audio format merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV merupakan varian dari format bitstream RIFF dan mirip dengan format IFF dan AIFF yang digunakan komputer Amiga dan Macintosh. Baik WAV maupun AIFF kompatibel dengan sistem operasi Windows dan Macintosh. Walaupun WAV dapat menampung audio dalam
  • 27. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 160 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 3-53. Ipod bentuk terkompresi, umumnya format WAV merupakan audio yang tidak terkompres. 3.6.4 AAC AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar motion picture experts group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah piranti terkemuka yang mendukung format ini. 3.6.5 WMA Salah satu yang menyebabkan format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA), disukai para vendor musik online adalah dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA tidak hanya itu saja. Kualitas musik yang ditawarkan format WMA lebih baik daripada MP3. Tes yang dilakukan situs Extremetech.com menunjukkan format ini juga kualitasnya lebih baik daripada AAC. Format ini cukup populer. Piranti lunak dan piranti keras terbaru umumnya mendukung format ini. Namun dukungan belum seluas MP3, kendati hal ini bisa berubah dalam waktu- waktu mendatang. 3.6.6 Real Audio Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.
  • 28. Sri Waluyanti dkk TEKNIK AUDIO VIDEO DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) 161 3.6.7 Ogg Vorbis Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang piranti lunak atau pembuat piranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait. Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Piranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio model terbarunya sudah mendukung format ini. Walaupun demikian dukungan piranti keras terhadap format ini masih jarang. 3.6.8 Polyphonic Sebutan Polyphonic semakin sering didengar oleh masyarakat seiring dengan perkembangan teknologi digital terlebih lagi teknologi ponsel. Namun pada dasarnya, polyphonic adalah nada yang dapat diperdengarkan oleh speaker. Namun hal ini tergantung pada kemampuan proses dalam soundcard- nya. Oleh sebab itu, semakin tinggi jumlah polyphonic yang dapat dimainkan secara simultan oleh soundcard, maka akan semakin baik kualitas suara yang akan dihasilkan. Biasanya jumlah ini tertulis dengan kelipatan 8, seperti 32 atau 64. Jika tertulis 64 Polyphonic, maka ini artinya soundcard dapat memproses 64 nada secara simultan.