2. Latar
belakang
Agama memberikan penjelasan bahwa manusia
adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik
(takwa) atau buruk (fujur),potensi fujur akan senantiasa
eksis dalam diri manusia. Apabila potentsi takwa seseorang
lemah maka prilaku manusia dalam hidupnya tidak akan
berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi
fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti
berjinah, membunuh, mencuri, minum-minuman keras,atau
menggunakan narkoba dan main judi).
Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti
pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka
potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui
pendidikan agama dari sejak usia dini.
3. Rumusan masalah
• Membahas mengenai Agama Dan Ruang
Lingkupnya
• Membahas tentang Hubungan Agama Dan
Manusia
• Membahas mengenai Urgensi Agama Bagi
Manusia
• Membahas Klasifikasi Agama
• Membahas tentang Agama Islam dan Ruang
Lingkupnya
4. Agama dan Ruang Lingkupnya
pendidikan agama adalah sebagai
proses penyampaian informasi dalam
rangka pembentukan insan yang beriman
dan bertakwa agar manusia menyadari
Pembahasan
kedudukannya, tugas dan fungsinya di
dunia dengan selalu memelihara
hubungannya dengan Allah, dirinya
sendiri, masyarakat dan alam
sekitarnya serta tanggung jawab kepada
Tuhan Yang Maha Esa (termasuk dirinya
sendiri dan lingkungan hidupnya ).
5. HUBUNGAN AGAMA DENGAN MANUSIA
Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a
= tidak gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan
tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari
kekacauan.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Bakoroh 208, Allah berfirman :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam
islam secara utuh, keseluruhan (jangan sebagian-sebagaian) dan
jangan kamu mengikuti langkah setan, sesunggungnya setan itu
musuh yang nyata bagimu”.
Meskipun beliau sudah mendapat jaminan maghfiroh (ampunan
dari dosa-dosa) dan masuk surga, tetapi justru beliau semakin
meningkatkan amal ibadahnya yang wajib dan sunah seperti shalat
tahajud, zdikir, dan beristigfar. Begitupun dalam berinteraksi
sosial dengan sesama manusia beliu menampilkan sosok pribadi
yang sangat agung dan mulia.
6. Fenomena yang cukup berpengaruh pada saat ini
adalah:
1. Tayangan media televisi tentang cerita yang
bersifat tahayul atau kemusrikan, dan film-film
yang berbau porno.
2. Majalah atau tabloid yang covernya
menampilkan para model yang mengubar aurat.
3. Krisis ketauladanan dari para
pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu
justru berprilaku yang menyimpang dari nilai-
nilai agama.
4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka
masih cenderung mengedepankan kepentingan
kelompoknya (partai atau organisasi) masing-
masing.
7. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial
• Rosulullah SAW bersabda :
• “Innamaa bu’itstu liutammima akhlaaq”
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak. Yang bertanggung jawab terhadap
pendidikan akhlak adalah orang tua, guru, ustad,
kiai, dan para pemimpin masyarakat.
• Pendidikan akhlak ini sangat penting karena
menyangkut sikap dan prilaku yang musti di
tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan
sehari-hari baik personal maupun sosial
(keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang
lebih luas).
8. Urgensi Agama
Berikut ini beberapa definisi agama yang telah berhasil
diformulasikan oleh para ahli:
WJS. Poerwadarminto
• Agama adalah segenap kepercayaan (kepada Tuhan, Dewa, dan
sebagainya) serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban
yang bertalian dengan kepercayaan itu.
Sidi Gazalba
• Agama adalah kepercayaan manusia pada hubungan Yang Kudus,
dihayati sebagai hakikat gaib, hubungan mana menyatakan diri
dalam bentuk serta system kultus dan ritus serta sikap hidup
berdasarkan doktrin tertentu.
Adi Negoro
• Agama adalah suatu keyakinan pada Yang Maha Kuasa, yang
dirasa oleh manusia sebagai kekuatan gaib yang mempengaruhi
kehidupannya dan dianggap mempengaruhi segala yang ada.
9. E.B. Taylor
• " Religion is the belief in Spiritual Being"
(Agama adalah kepercayaan kepada barang-
barang yang gaib)
Webster's Dictionary
• Agama adalah percaya kepada Tuhan atau
kekuatan superhuman atau kekuatan yang di
atas dan disembah sebagai pencipta serta
pemeliharaan alam semesta.
10. Klasifikasi Agama
Dengan memperhatikan berbagai agama,
kalangan ahli agama membagi agama-agama
itu menjadi dua kelompok, kelompok
pertama disebut agama wahyu ( agama
langit, agama misi, agama samawi, revealed
religion ) dan kelompok kedua disebut
Agama budaya ( agama alamiah, agama
bukan wahyu, agama filsafat, non revealed
religion )
11. Agama wahyu disebut demikian karena sumber agama
ini adalah wahyu yang diturunkan Allah lewat
malaikat kepada para Rasul-Nya. Rasul-rasul tersebut
menyampaikan kepada manusia, baik dalam kawasan
lokal maupun kawasan yang lebih luas. Agama wahyu
disebut juga agama samawi (langit) karena
dinisbahkan kepada tempat yang tinggi yang biasa
disebut langit.
Jika agama wahyu itu adalah ajaran Allah yang
disampaikan kepada rasul-rasulnya, Ia maka agama
budaya tidaklah demikian. Ia tumbuh seperti halnya
kebudayaan manusia, secara kumulatif dalam
masyarakat penganutnya tanpa ada utusan Allah yang
menyampaikan ajaran tersebut.
12. Jika kita perhatikan
dua kelompok
agama tersebut,
ternyata hanya
agama islam yang
memenuhi syarat
sebagai agama
wahyu, sedang yang
lain tidak, terutama
bila dilihat dari segi
ketuhanan dan
keaslian kitab
sucinya.
13. Agama Islam dan Ruang Lingkupnya
1. Aqidah atau iman, yaitu keyakinan akan adanya Allah dan para
rasul yang diutus dan dipilihNya untuk menyampaikan risalahNya
kepada umat melalui malaikat, yang dituangkan dalam kitab-kitab
suciNya yang berisikan informasi tentang adanya hari akhir dan
adanya suatu kehidupan sesudah mati, serta informasi tentang
segala sesuatu yang telah direncanakan dan ditentukan Allah
2. Syari'at, yaitu aturan undang-undang Allah tentang pelaksanaan
dan penyerahan diri secara total melalui proses ibadaha secara
langsung kepada Allah maupun secara tidak langsung dalam
hubungannya dengan sesama makhluk lainnya (mu'amalah), baik
dengan sesama manusia atau dengan alam sekitarnya.
3. Akhlak, yaitu pelaksanaan ibadah kepada Allah dan bermu'amalah
dengan sesama makhluk dengan penuh keikhlasan seakan-akan
disaksikan langsung oleh Allah, meskipun dia tidak melihat Allah
secara langsung
14. Kesimpulan
Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang
mampu menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka
mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah)
tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya
memiliki kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan
takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan
teknologi). Pendidikan akhlak ini sangat penting
karena menyangkut sikap dan prilaku yang musti di
tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan
sehari-hari baik personal maupun sosial (keluarga,