2. MASALAH DAN HAMBATAN KOMUNIKASI
DALAM LOBI DAN STRATEGI
MENGHADAPI ORANG YANG SULIT
MENCIPTAKAN KERJA SAMA
3. TINGKAT KEDALAMAN
KOMUNIKASI
Menurut Robby I. Chandra (1995) yang dikutip oleh Zainal
Abidin (2006), tingkat kedalaman komunikasi terdiri dari:
• Komunikasi basa basi yang tujuannya membuka
pembicaraan (komunikasi demikian bisa berlanjut ke tingkat
berikutnya, bisa juga hanya berakhir di situ)
• Komunikasi yang mengarah pada tukar menukar informasi
• Komunikasi yang menuju kesaling tukar penilaian (hal yang
dipertukarkan di sini antara lain berbagai macam perasaan
seperti rasa suka dan tidak suka , kemarahan, kejemuan dan
sebagainya)
• Komunikasi tingkat tertinggi, bertujuan untuk saling
bertukar perspektif iman
4. TIPE KEPRIBADIAN DAN
KECERDASAN MANUSIA
6 Tipe Kepribadian Manusia Menurut John L Holland
• Tipe realistic
• Tipe intelektual/investigative
• Tipe social
• Tipe konvensional
• Tipe usaha/enterprising
• Tipe artistic
6. TIPE-TIPE KEPRIBADIAN
PEMICU KONFLIK
a. Konflik Dilihat dari Fungsi
Berdasarkan fungsinya, Robbins (1996:430)
membagi konflik menjadi dua macam, yaitu: konflik
fungsional (Functional Conflict) dan konflik
disfungsional (Dysfunctional Conflict). Konflik
fungsional adalah konflik yang mendukung
pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki
kinerja kelompok. Sedangkan konflik disfungsional
adalah konflik yang merintangi pencapaian tujuan
kelompok.
7. b. Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi
Winardi (1992:174) membagi konflik menjadi empat macam, dilihat dari
posisi seseorang dalam struktur organisasi. Keempat jenis konflik
tersebut adalah sebagai berikut:
• Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang
memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi.
• Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjandi antara mereka yang
memiliki kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi.
• Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang
biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang
biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi.
• Konflik peran, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban
lebih dari satu peran yang saling bertentangan.
8. MENCIPTAKAN
KERJASAMA
Agar organisasi dapat tampil efektif, maka individu dan
kelompok yang saling tergantung itu harus
menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung
satu sama lain, menuju pencapaian tujuan organisasi.
Sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik
kalau didalamnya tidak ada pemimpin sebagai orang
yang bertanggung jawab atas organisasi tersebut, dan
pemimpin itu tidak akan maksimal dalam
melaksanakan tugasnya tampa adanya bawahan
(karyawan) yang selalu berintraksi dan membantunya.
9. HAMBATAN KOMUNIKASI
Hambatan-hambatan komunikasi Menurut Leonard R.S. dan
George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel
Perbedaan Persepsi
Setiap orang memiliki kemampuan yang tidak sama dalam hal
mengartikan sebuah pesan atau ungkapan. Ada orang yang
mengartikan bentakan seseorang sebagai sebuah ketegasan.
Budaya
Perbedaan budaya juga menjadi salah satu penghambat
dalam komunikasi, terlebih bila masing-masing pihak tidak
mengerti bahasa yang dipergunakan.
10. Karakter Dasar
Karakter dasar manusia pada dasarnya ada 4, yaitu koleris,
melankolis, plegmatis, dan sanguinis. Keempatnya memiliki
karakter yang berseberangan. Koleris adalah karakter kuat
yang kadang suka menyinggung perasaan. Melankolis adalah
karakter yang lembut dan perasa. Sanguinis adalah karakter
yang santai. Plegmatis adalah karakter yang suka mengalah.
Perbedaan karakter inilah yang memang kadang-kadang
menjadi penghambat komunikasi.
Kondisi
Kondisi saat berkomunikasi dengan kawan bicara juga menjadi
sebab kesalahpahaman terjadi. Bisa saja saat komunikasi
antara dua pihak sedang terjadi, pihak pertama sedang dalam
kondisi yang tidak enak. Akibatnya, kondisi yang tidak enak
tersebut mempengaruhi cara menangkap pesan dari kawan
bicara sehingga terjadilah kesalahpahaman
11. HAMBATAN KOMUNIKASI
PADA SALURAN
Hambatan pada saluran terjadi karena adanya ketidak
beresan pada saluran komunikasi. Hal ini juga dikatakan
sebagai hambatan media karena media berarti alat untuk
menyampaikan pesan. Gangguan-gangguan seperti ini
disebut noise. Kabel telepon terputus, suara radio tidak jelas,
tulisan tak jelas, suara tidak jelas, gambar pada televisi tidak
jelas, dan sejenisnya, itu semua menunjukkan ketidakberesan
saluran komunikasi atau media tadi.
Hambatan-hambatan teknis seperti tersebut biasanya di luar
kemapuan komunikator. Tugas komunikator atau dalam hal ini
yang penting adalah persiapannya dalam menentukan atau
memilih media yang digunakannya.