SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
Teori klomunikasi massa
teori mengenai isi dan struktur media
Jenis-jenis Teori
     Komunikasi Massa

•   Social Scientific Theory
•   Normative Theory
•   Operational Theory
•   Commonsense Theory
    (McQuail, 1987)
Social Scientific Theory
• Berdasarkan pernyataan-pernyataan
  yang berkaitan dengan sifat dasar,
  cara kerja, dan pengaruh
  komunikasi massa
• Sumber  observasi objektif
• Contoh  hubungan antara TV
  dengan perilaku agresif
Normative Theory
• Bagaimana seharusnya media (das
  sollen) agar sesuai dengan nilai sosial
• Tujuan  membentuk institusi media
  agar sesuai keinginan masyarakat
Operational Theory
• Dikembangkan oleh praktisi media
• Agar cara kerja media seirama dengan prinsip-
  prinsip ilmu pengetahuan sosial.
Ingin Menjawab:
• “Apa yang dapat menyenangkan publik?”,
  “Apakah yang dapat membuahkan hasil?”
• “Berita apakah yang berharga?”
• “Bagaimana tanggung jawab wartawan dan
  media teretntu dalam situasi tertentu pula?”
Commonsense Theory


• Teori akal sehat
• Setiap orang punya teori lewat
  pengalaman sehari-harinya
Bullet theory/Hypodermic needles

• Media massa dianggap memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga
  khalayak tidak mampu membendung informasi yang dilancarkannya.

• Khalayak dianggap pasif, tidak mampu bereaksi apapun kecuali
  hanya menerima begitu saja semua pesan yang disampaikan media
  massa.

• Penggambaran kekuatan media massa yang begitu besar
  menyebabkan teori media massa awal ini kemudian dijuluki teori
  peluru atau bullet theory , jarum hipodermis atau teori jarum suntik
  “hypodermic needles theory”
Teori efek terbatas media massa

• Teori komunikasi massa yang menekankan pada kekuatan media untuk
  mengubah perilaku ini pada beberapa dekade berikutnya mulai
  mendapat beberapa kritikan.
• Penelitian-penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa
  sesungguhnya media massa memiliki efek yang kecil dalam mengubah
  perilaku.
• Hal ini ditunjukkan oleh penelitian dari Carl I. Hovland mengenai efek
  film pada militer yaitu bahwa proses komunikasi massa hanyalah
  melakukan transfer informasi pada khalayak dan bukannya mengubah
  perilaku sehingga perubahan yang terjadi hanyalah sebatas pada
  kognisi saja.
• Terbatasnya efek komunikasi massa hanya pada taraf kognisi dan
  (afeksi) ini menyebabkan teori aliran baru ini disebut sebagai limited
  effect theory atau teori efek terbatas.
• Konsep tentang teori efek terbatas ini dikukuhkan melalui karya
  Klapper, The Effects of Mass Communication (1960).
• Klapper menyatakan bahwa proses komunikasi massa tidak langsung
  menuju pada ditimbulkannya efek tertentu, melainkan melalui
  beberapa faktor (disebut sebagai mediating factor)
• Faktor-faktor tersebut merujuk pada proses selektif berpikir manusia
  yang meliputi persepsi selektif, terpaan selektif dan retensi
  (penyimpanan/memori) selektif.
• Ini berarti bahwa media massa memang punya pengaruh, tetapi
  bukanlah satu-satunya penyebab.
Teori efek moderat media massa

• Teori efek moderat ini merupakan hasil penelitian
  tentang komunikasi di tahun tujuh puluhan.
• Dasar asumsi teori efek moderat ini adalah pertama,
  model efek terbatas terlalu mengecilkan pengaruh
  komunikasi massa. Ini berarti bahwa pada situasi
  tertentu komunikasi massa dapat mempunyai pengaruh
  yang penting
• kedua, pengaruh efek terbatas hanya melihat efek media
  pada tingkat sikap dan pendapat, sedangkan
  sesungguhnya masih ada variabel lain yang dapat
  menjadi faktor pengaruh dan dampak dari media massa
Teori spiral kebisuan
                      (spiral of silence)
• Spiral kebisuan dikembangkan oleh Elizabeth Noelle-Neumann.
  Teori ini berpendapat bahwa media memiliki efek yang sangat kuat
  dalam membentuk opini publik.

• Menurut teori spiral kebisuan, ada tiga karakteristik komunikasi
  massa yang dapat berpengaruh pada opini publik, yaitu kumulasi
  (cummulation) atau penimbunan; ubiquitas (ubiquity): keberadaan
  media yang selalu ada dimana-mana; dan konsonansi (consonance)
  atau persesuaian antara apa yang disampaikan media massa
  dengan opini publik
• Media massa memainkan peran penting, sebab media berfungsi
  sebagai sumber informasi, dimana orang mencari distribusi opini
  publik. Media massa dapat mempengaruhi spiral kebisuan dengan tiga
  cara, yaitu satu, media membentuk kesan-kesan tertentu tentang opini
  mana yang dominan; dua, media membentuk kesan-kesan tertentu
  tentang opini yang sedang naik atau berkembang; dan ketiga, media
  membentuk kesan tentang opini yang mutlak diperhatikan khalayak
  tanpa menampilkannya secara khusus.
• Istilah spiral kebisuan diberikan didasarkan pada logika bahwa semakin
  tersebar opini yang dominan oleh media massa dalam masyarakat
  maka semakin senyap pula suara perseorangan yang bertentangan
  dengan opini mayoritas tersebut
Efek tayangan kekerasan di televisi

• Catharsis: tayangan kekerasan di media massa dapat digunakan sebagai
  mekanisme katarsis bagi penonton untuk melampiaskan fantasinya
  tentang kekerasan sehingga dapat mengurangi perilaku kekerasan yang
  ada
• Social learning :tayangan kekerasan dapat dijadikan sebagai model belajar
  bagi penonton
• Priming : ketika tayangan kekerasan berlangsung terus menerus dan
  ditonjolkan , dapat memberikan dampak jangka panjang pada penonton
• Arousal :membangkitkan perilaku kekerasan dalam diri penonton
• Desensitization : menjadikan penonton tidak lagi sensitif atau peka
  terhadap perilaku kekerasan, lama-lama dianggap sebagai hal yang biasa
• Fear : menimbulkan dampak ketakutan
Cultivation Theory
• Teori penanaman atau cultivation theory ini berasal dari penelitian
  Gerbner tentang pola menonton televisi di Amerika Serikat.

• Penelitian Gerbner menemukan bahwa rata-rata penduduk Amerika
  Serikat menonton televisi kurang lebih 4-5 jam sehari. Mereka yang
  menonton lebih dari waktu tersebut disebut sebagai penonton berat
  atau heavy viewers. Sedangkan mereka yang menonton kurang dari
  jam tersebut disebut dengan light viewers

• Efek dari seluruh terpaan pada pesan yang diproduksi inilah yang
  disebut Gerbner sebagai teori kultivasi (cultivation), dimana televisi
  mengajarkan pandangan dunia secara umum, peran-peran umum dan
  nilai-nilai umum.
• Penelitian Gerbner berdasarkan perbandingan antara penonton berat
  dan penonton ringan televisi.
• Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara penonton
  ringan dan penonton berat televisi memberikan jawaban yang berbeda
  atas pertanyaan mengenai realitas yang dilihat di televisi.
• Dalam penelitian Gerbner ditanyakan pada penonton mengenai bidang
  pekerjaan apa yang paling banyak terdapat di Amerika Serikat.
  Ternyata, hasil penelitian menunjukkan bahwa penonton berat
  mendefinisikan pekerjaan seperti apa yang dilihatnya di televisi, yaitu
  dengan menjawab bidang pekerjaan yang paling banyak adalah yang
  berkaitan dengan hukum. Padahal secara faktual bidang pekerjaan
  yang berkitan dengan hukum tidak lebih dari 1%. Hal ini dapat
  dimaklumi karena TV menampilkan lebih dari 20% karakter yang
  berhubungan dengan bidang-bidang hukum.
Agenda Setting
• Teori agenda setting pertama kali dikemukakan oleh McComb
  dan Donald L. Shaw dalam Public Opinion Quarterly terbitan
  tahun 1972 berjudul The Agenda Setting Function of Mass
  media.

• Kedua pakar tersebut mengemukakan bahwa “jika media
  memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu
  akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.”

• Teori ini dilandasi oleh hasil studi mengenai pemilihan
  Presiden Amerika Serikat tahun 1968.
• Teori Agenda Setting menggambarkan besarnya pengaruh
  media dan kemampuannya untuk “menceritakan” isu-isu apa
  yang penting. Isu-isu atau individu yang dipilih media untuk
  dipublikasikan, akhirnya menjadi isu dan individu yang
  dipikirkan dan dibicarakan oleh khalayak.
• Disimpulkan bahwa meningkatnya nilai penting suatu topik
  pada media massa menyebabkan meningkatnya nilai penting
  topik tersebut pada khalayak.
• Studi selanjutnya dari McComb dan Shaw menunjukkan
  bahwa meskipun suratkabar dan televisi sama-sama
  mempengaruhi agenda politik pada khalayak, ternyata surat
  kabar pada umumnya lebih efektif dalam menata agenda
  daripada televisi
• Dalam penelitiannya di tahun 1976, McCombs dan Shaw menyatakan
  bahwa:

  “Khalayak tidak hanya mempelajari tentang isu-isu publik dan masalah-
  masalah lain melalui media, mereka juga mempelajari seberapa besar
  kepentingan untuk mengikat pada isu atau topik dari tekanan media
  massa pada permasalahan-permasalahan itu. Contohnya, dalam
  menyatakan apa saja yang dikatakan oleh para kandidat selama
  kampanye, media massa lah yang menentukan isu-isu yang penting.
  Dengan kata lain, media massa mengatur “agenda” kampanye itu.
  Kemampuan untuk mempengaruhi perubahan kognitif antara individu-
  individu merupakan salah satu dari aspek-aspek terpenting dari
  kekuatan komunikasi massa”.
Uses and Gratification
• Teori Uses and Grativifation dikemukakan oleh Katz dan
  Gurevitch (1959 )
• Bukan lagi melihat pada pengaruh media terhadap khalayak,
  tetapi apa yang dilakukan khalayak terhadap media
• Konsep ini dibuktikan dengan studi dari Riley & Riley yang
  menyatakan bahwa anak-anak menggunakan cerita-cerita
  petualangan di telivisi untuk berkhayal dan bermimpi. Hal ini
  mengindikasikan bahwa orang menggunakan media massa
  untuk tujuan-tujuan yang berbeda.
Teori Uses and Gratifications ini pada hakekatnya;
• Untuk menjelaskan bagaimana individu menggunakan
  komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhannya.
• Untuk “menjelajahi” motivasi individu dalam
  penggunaan media.
• Mengidentifikasikan konsekuensi positif dan negatif bagi
  individu pada penggunaan media.
Asumsi-asumsi Uses & Gratification

•   Keaktifan dalam mencari atau menggunakan media massa
    untuk memuaskan kebutuhan individualnya.
•   Khalayak menggunakan media untuk pemenuhan harapan-
    harapannya.
•   Khalayak aktif menyeleksi media dan isi media untuk
    memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Penelitian Rubin
    (1979) menyebutkan ada enam alasan mengapa anak-anak
    dan orang dewasa menggunakan televisi, yaitu untuk
    belajar, menghabiskan waktu, sebagai teman, sebagai
    sarana melupakan atau melarikan diri dari persoalan,
    sebagai sarana kegembiraan atau hiburan dan untuk
    bersantai atau rileks.
•   Khalayak tahu dan dapat menyebutkan motivasinya pada
    penggunaan media massa.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapLusia Tri
 
Interpersonal deception
Interpersonal deceptionInterpersonal deception
Interpersonal deceptionmankoma2013
 
Expectancy Violations Theory
 Expectancy Violations Theory  Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory mankoma2012
 
Model - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi MassaModel - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi Massaiwan setiawan
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikmankoma2013
 
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatPengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatfebastream
 
Teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeddy Ayomi
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theorymankoma2012
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaAnisa Rochmiana
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theorymankoma2013
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesiblade_net
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeddy Ayomi
 

La actualidad más candente (20)

Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahap
 
Interpersonal deception
Interpersonal deceptionInterpersonal deception
Interpersonal deception
 
Limited Effect Theory
Limited Effect TheoryLimited Effect Theory
Limited Effect Theory
 
Expectancy Violations Theory
 Expectancy Violations Theory  Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory
 
Masyarakat cyber
Masyarakat cyberMasyarakat cyber
Masyarakat cyber
 
Model - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi MassaModel - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi Massa
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Media baru – teori baru
Media baru – teori baruMedia baru – teori baru
Media baru – teori baru
 
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatPengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
 
Teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolik
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Format berita tv
Format berita tvFormat berita tv
Format berita tv
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Makalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massaMakalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massa
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
 
Teori cultivation
Teori cultivationTeori cultivation
Teori cultivation
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial
 

Destacado

macam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimacam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimulia12
 
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copy
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copyMakalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copy
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copyHardi Stiper
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatSirajuddin Lathif
 

Destacado (7)

macam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimacam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasi
 
Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copy
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copyMakalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copy
Makalah tentang planning mata kuliah azas azas manajemen - copy
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
TEORI-TEORI KOMUNIKASI
TEORI-TEORI KOMUNIKASITEORI-TEORI KOMUNIKASI
TEORI-TEORI KOMUNIKASI
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 

Similar a Teori komunikasi massa

AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfashrafkhairulAzam
 
Teoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massaTeoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massaMuhammad Syazmi
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massaiwan setiawan
 
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptx
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptxTEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptx
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptxAlvinSetya
 
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.pptMateri 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.pptAdePutraTunggali
 
4-Opini publik dalam Teori Kommas.ppt
4-Opini publik dalam Teori Kommas.ppt4-Opini publik dalam Teori Kommas.ppt
4-Opini publik dalam Teori Kommas.pptRaihanAhmad22
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politikFuji Lestari
 
Teori efek media massa
Teori efek media massaTeori efek media massa
Teori efek media massaiwayan suta
 
Uses and gratifications theory
Uses and gratifications theoryUses and gratifications theory
Uses and gratifications theoryRonzzy Kevin
 
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).pptAdeaWahyucahyani
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2Diana Amelia Bagti
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massaiwan setiawan
 
Analisis Propaganda dan Teori Komunikasi Massa.pptx
Analisis Propaganda dan Teori Komunikasi Massa.pptxAnalisis Propaganda dan Teori Komunikasi Massa.pptx
Analisis Propaganda dan Teori Komunikasi Massa.pptxirpanhakim3
 
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TTEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TAdePutraTunggali
 
Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDASession 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDAAhmad Kurnia
 

Similar a Teori komunikasi massa (20)

AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
Teoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massaTeoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massa
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massa
 
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptx
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptxTEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptx
TEORI KONTEMPORER KOMUNIKASI MASSA.pptx
 
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.pptMateri 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
 
131222 tugas komunikasi massa
131222 tugas komunikasi massa131222 tugas komunikasi massa
131222 tugas komunikasi massa
 
4-Opini publik dalam Teori Kommas.ppt
4-Opini publik dalam Teori Kommas.ppt4-Opini publik dalam Teori Kommas.ppt
4-Opini publik dalam Teori Kommas.ppt
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
 
Teori efek media massa
Teori efek media massaTeori efek media massa
Teori efek media massa
 
Uses and gratifications theory
Uses and gratifications theoryUses and gratifications theory
Uses and gratifications theory
 
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
11.-Teori-Komunikasi-Massa(1).ppt
 
Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 
1243 2488-1-pb
1243 2488-1-pb1243 2488-1-pb
1243 2488-1-pb
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
 
media penyiaran
media penyiaranmedia penyiaran
media penyiaran
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massa
 
Hypodermic needle
Hypodermic needleHypodermic needle
Hypodermic needle
 
Analisis Propaganda dan Teori Komunikasi Massa.pptx
Analisis Propaganda dan Teori Komunikasi Massa.pptxAnalisis Propaganda dan Teori Komunikasi Massa.pptx
Analisis Propaganda dan Teori Komunikasi Massa.pptx
 
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TTEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
 
Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDASession 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
 

Más de University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Último

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Último (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Teori komunikasi massa

  • 2. teori mengenai isi dan struktur media
  • 3. Jenis-jenis Teori Komunikasi Massa • Social Scientific Theory • Normative Theory • Operational Theory • Commonsense Theory (McQuail, 1987)
  • 4. Social Scientific Theory • Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan sifat dasar, cara kerja, dan pengaruh komunikasi massa • Sumber  observasi objektif • Contoh  hubungan antara TV dengan perilaku agresif
  • 5. Normative Theory • Bagaimana seharusnya media (das sollen) agar sesuai dengan nilai sosial • Tujuan  membentuk institusi media agar sesuai keinginan masyarakat
  • 6. Operational Theory • Dikembangkan oleh praktisi media • Agar cara kerja media seirama dengan prinsip- prinsip ilmu pengetahuan sosial. Ingin Menjawab: • “Apa yang dapat menyenangkan publik?”, “Apakah yang dapat membuahkan hasil?” • “Berita apakah yang berharga?” • “Bagaimana tanggung jawab wartawan dan media teretntu dalam situasi tertentu pula?”
  • 7. Commonsense Theory • Teori akal sehat • Setiap orang punya teori lewat pengalaman sehari-harinya
  • 8. Bullet theory/Hypodermic needles • Media massa dianggap memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga khalayak tidak mampu membendung informasi yang dilancarkannya. • Khalayak dianggap pasif, tidak mampu bereaksi apapun kecuali hanya menerima begitu saja semua pesan yang disampaikan media massa. • Penggambaran kekuatan media massa yang begitu besar menyebabkan teori media massa awal ini kemudian dijuluki teori peluru atau bullet theory , jarum hipodermis atau teori jarum suntik “hypodermic needles theory”
  • 9. Teori efek terbatas media massa • Teori komunikasi massa yang menekankan pada kekuatan media untuk mengubah perilaku ini pada beberapa dekade berikutnya mulai mendapat beberapa kritikan. • Penelitian-penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa sesungguhnya media massa memiliki efek yang kecil dalam mengubah perilaku. • Hal ini ditunjukkan oleh penelitian dari Carl I. Hovland mengenai efek film pada militer yaitu bahwa proses komunikasi massa hanyalah melakukan transfer informasi pada khalayak dan bukannya mengubah perilaku sehingga perubahan yang terjadi hanyalah sebatas pada kognisi saja. • Terbatasnya efek komunikasi massa hanya pada taraf kognisi dan (afeksi) ini menyebabkan teori aliran baru ini disebut sebagai limited effect theory atau teori efek terbatas.
  • 10. • Konsep tentang teori efek terbatas ini dikukuhkan melalui karya Klapper, The Effects of Mass Communication (1960). • Klapper menyatakan bahwa proses komunikasi massa tidak langsung menuju pada ditimbulkannya efek tertentu, melainkan melalui beberapa faktor (disebut sebagai mediating factor) • Faktor-faktor tersebut merujuk pada proses selektif berpikir manusia yang meliputi persepsi selektif, terpaan selektif dan retensi (penyimpanan/memori) selektif. • Ini berarti bahwa media massa memang punya pengaruh, tetapi bukanlah satu-satunya penyebab.
  • 11. Teori efek moderat media massa • Teori efek moderat ini merupakan hasil penelitian tentang komunikasi di tahun tujuh puluhan. • Dasar asumsi teori efek moderat ini adalah pertama, model efek terbatas terlalu mengecilkan pengaruh komunikasi massa. Ini berarti bahwa pada situasi tertentu komunikasi massa dapat mempunyai pengaruh yang penting • kedua, pengaruh efek terbatas hanya melihat efek media pada tingkat sikap dan pendapat, sedangkan sesungguhnya masih ada variabel lain yang dapat menjadi faktor pengaruh dan dampak dari media massa
  • 12. Teori spiral kebisuan (spiral of silence) • Spiral kebisuan dikembangkan oleh Elizabeth Noelle-Neumann. Teori ini berpendapat bahwa media memiliki efek yang sangat kuat dalam membentuk opini publik. • Menurut teori spiral kebisuan, ada tiga karakteristik komunikasi massa yang dapat berpengaruh pada opini publik, yaitu kumulasi (cummulation) atau penimbunan; ubiquitas (ubiquity): keberadaan media yang selalu ada dimana-mana; dan konsonansi (consonance) atau persesuaian antara apa yang disampaikan media massa dengan opini publik
  • 13. • Media massa memainkan peran penting, sebab media berfungsi sebagai sumber informasi, dimana orang mencari distribusi opini publik. Media massa dapat mempengaruhi spiral kebisuan dengan tiga cara, yaitu satu, media membentuk kesan-kesan tertentu tentang opini mana yang dominan; dua, media membentuk kesan-kesan tertentu tentang opini yang sedang naik atau berkembang; dan ketiga, media membentuk kesan tentang opini yang mutlak diperhatikan khalayak tanpa menampilkannya secara khusus. • Istilah spiral kebisuan diberikan didasarkan pada logika bahwa semakin tersebar opini yang dominan oleh media massa dalam masyarakat maka semakin senyap pula suara perseorangan yang bertentangan dengan opini mayoritas tersebut
  • 14. Efek tayangan kekerasan di televisi • Catharsis: tayangan kekerasan di media massa dapat digunakan sebagai mekanisme katarsis bagi penonton untuk melampiaskan fantasinya tentang kekerasan sehingga dapat mengurangi perilaku kekerasan yang ada • Social learning :tayangan kekerasan dapat dijadikan sebagai model belajar bagi penonton • Priming : ketika tayangan kekerasan berlangsung terus menerus dan ditonjolkan , dapat memberikan dampak jangka panjang pada penonton • Arousal :membangkitkan perilaku kekerasan dalam diri penonton • Desensitization : menjadikan penonton tidak lagi sensitif atau peka terhadap perilaku kekerasan, lama-lama dianggap sebagai hal yang biasa • Fear : menimbulkan dampak ketakutan
  • 15. Cultivation Theory • Teori penanaman atau cultivation theory ini berasal dari penelitian Gerbner tentang pola menonton televisi di Amerika Serikat. • Penelitian Gerbner menemukan bahwa rata-rata penduduk Amerika Serikat menonton televisi kurang lebih 4-5 jam sehari. Mereka yang menonton lebih dari waktu tersebut disebut sebagai penonton berat atau heavy viewers. Sedangkan mereka yang menonton kurang dari jam tersebut disebut dengan light viewers • Efek dari seluruh terpaan pada pesan yang diproduksi inilah yang disebut Gerbner sebagai teori kultivasi (cultivation), dimana televisi mengajarkan pandangan dunia secara umum, peran-peran umum dan nilai-nilai umum.
  • 16. • Penelitian Gerbner berdasarkan perbandingan antara penonton berat dan penonton ringan televisi. • Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara penonton ringan dan penonton berat televisi memberikan jawaban yang berbeda atas pertanyaan mengenai realitas yang dilihat di televisi. • Dalam penelitian Gerbner ditanyakan pada penonton mengenai bidang pekerjaan apa yang paling banyak terdapat di Amerika Serikat. Ternyata, hasil penelitian menunjukkan bahwa penonton berat mendefinisikan pekerjaan seperti apa yang dilihatnya di televisi, yaitu dengan menjawab bidang pekerjaan yang paling banyak adalah yang berkaitan dengan hukum. Padahal secara faktual bidang pekerjaan yang berkitan dengan hukum tidak lebih dari 1%. Hal ini dapat dimaklumi karena TV menampilkan lebih dari 20% karakter yang berhubungan dengan bidang-bidang hukum.
  • 17. Agenda Setting • Teori agenda setting pertama kali dikemukakan oleh McComb dan Donald L. Shaw dalam Public Opinion Quarterly terbitan tahun 1972 berjudul The Agenda Setting Function of Mass media. • Kedua pakar tersebut mengemukakan bahwa “jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.” • Teori ini dilandasi oleh hasil studi mengenai pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 1968.
  • 18. • Teori Agenda Setting menggambarkan besarnya pengaruh media dan kemampuannya untuk “menceritakan” isu-isu apa yang penting. Isu-isu atau individu yang dipilih media untuk dipublikasikan, akhirnya menjadi isu dan individu yang dipikirkan dan dibicarakan oleh khalayak. • Disimpulkan bahwa meningkatnya nilai penting suatu topik pada media massa menyebabkan meningkatnya nilai penting topik tersebut pada khalayak. • Studi selanjutnya dari McComb dan Shaw menunjukkan bahwa meskipun suratkabar dan televisi sama-sama mempengaruhi agenda politik pada khalayak, ternyata surat kabar pada umumnya lebih efektif dalam menata agenda daripada televisi
  • 19. • Dalam penelitiannya di tahun 1976, McCombs dan Shaw menyatakan bahwa: “Khalayak tidak hanya mempelajari tentang isu-isu publik dan masalah- masalah lain melalui media, mereka juga mempelajari seberapa besar kepentingan untuk mengikat pada isu atau topik dari tekanan media massa pada permasalahan-permasalahan itu. Contohnya, dalam menyatakan apa saja yang dikatakan oleh para kandidat selama kampanye, media massa lah yang menentukan isu-isu yang penting. Dengan kata lain, media massa mengatur “agenda” kampanye itu. Kemampuan untuk mempengaruhi perubahan kognitif antara individu- individu merupakan salah satu dari aspek-aspek terpenting dari kekuatan komunikasi massa”.
  • 20. Uses and Gratification • Teori Uses and Grativifation dikemukakan oleh Katz dan Gurevitch (1959 ) • Bukan lagi melihat pada pengaruh media terhadap khalayak, tetapi apa yang dilakukan khalayak terhadap media • Konsep ini dibuktikan dengan studi dari Riley & Riley yang menyatakan bahwa anak-anak menggunakan cerita-cerita petualangan di telivisi untuk berkhayal dan bermimpi. Hal ini mengindikasikan bahwa orang menggunakan media massa untuk tujuan-tujuan yang berbeda.
  • 21. Teori Uses and Gratifications ini pada hakekatnya; • Untuk menjelaskan bagaimana individu menggunakan komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhannya. • Untuk “menjelajahi” motivasi individu dalam penggunaan media. • Mengidentifikasikan konsekuensi positif dan negatif bagi individu pada penggunaan media.
  • 22. Asumsi-asumsi Uses & Gratification • Keaktifan dalam mencari atau menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan individualnya. • Khalayak menggunakan media untuk pemenuhan harapan- harapannya. • Khalayak aktif menyeleksi media dan isi media untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Penelitian Rubin (1979) menyebutkan ada enam alasan mengapa anak-anak dan orang dewasa menggunakan televisi, yaitu untuk belajar, menghabiskan waktu, sebagai teman, sebagai sarana melupakan atau melarikan diri dari persoalan, sebagai sarana kegembiraan atau hiburan dan untuk bersantai atau rileks. • Khalayak tahu dan dapat menyebutkan motivasinya pada penggunaan media massa.