Psikologi kepribadian membahas tentang berbagai definisi dan teori kepribadian. Kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan serta berkembang sejak dini. Ada berbagai pendekatan dalam memahami kepribadian seseorang seperti berdasarkan konstitusi tubuh, temperamen, dan teori-teori psikologis.
2. KEPRIBADIAN DALAM ARTI SEHARI-
HARI
Dalam pergaulan sehari-hari kita kadang-
kadang mengatakan ”ia mempunyai kepribadian
yang menarik”. Bila kita diminta untuk
menguraikan mengapa ia mempunyai
kepribadian yang menarik, maka ada beberapa
ciri dari orang tersebut yang dikemukakan.
Umpamanya, sikapnya selalu sopan dan ramah,
ia pandai menempatkan diri, ia tegas di saat
perlu, ia riang dan mudah diajak berteman, dan
lain sebagainya, bukan sebagaimana plesetan
bahwa kepribadian adalah rumah pribadi, mobil
pribadi dan sebagainya. Sebenarnya orang yang
telah disebut sebagai ”mempunyai kepribadian
menarik” bukan penjumlahan dari sejumlah ciri
yang coba diuraikan tadi. Ia orang yang menarik
berdasarkan keseluruhan penampilannya, tutur
bahasanya, sifat-sifat khas lainnya yang tidak
dapat dirinci satu demi satu. 2
3. DEFINISI KEPRIBADIAN
Membahas kepribadian bukanlah sesuatu yang
mudah, terutama karena konsep kepribadian
telah diberi arti yang bermacam-macam. Di
dalam psikologi, apa yang dibahas dalam teori
kepribadian sangat bervariasi dan tergantung
dari aliran yang dianut oleh si penulis. Juga dari
gambaran yang telah disusun oleh penulis yang
bersangkutan mengenai manusia.
3
4. Menurut W. Gordon Allport (dalam Feist and
Feist, 1998) bahwa kepribadian adalah suatu
organisasi dinamis dari sistem ”psikofisis”yang
menentukan penyesuaian diri yang unik dari
individu terhadap lingkungannya. Istilah
psikofisis menunjuk pada anggapannya bahwa
perilaku manusia maupun pikirannya adalah
hasil dari satu kesatuan yang tidak
terpisahkan meskipun dapat dibedakan, baik
kesatuan fisik maupun psikis, dan apa yang
terorganisir ialah kebiasaan-kebiasaan,
refleks-refleksnya, sikap-sikapnya, nilai-nilai
yang ia anut dan lain sebagainya.
4
5. Feist and Feist (1998), mendefinisikan
kepribadian seseorang dinilai dari keefektifan
yang memungkinkan seseorang sanggup
memperoleh reaksi positif dari berbagai orang
dalam bermacam-macam keadaan.
Menimbulkan kesan yang menonjol dan yang
terbaik pada orang lain merupakan
kesanggupan sosial, ketangkasan serta
kecekatan seseorang. Misalnya seseorang dapat
dikatakan seorang yang sangat optimis atau
sangat pengecut. Yang menilai atau yang
melihatnya memilih suatu sifat atau kualitas
yang sangat khas, berbeda dengan yang lainnya
bagi subjek dan yang merupakan bagian kesan
terpenting yang ditimbulkannya pada orang
lain. 5
6. John J. Honigmann (1953) mengatakan bahwa
kepribadian menunjukkan kepada perbuatan-
perbuatan (aksi-aksi), pikiran dan perasaan yang
khusus bagi seseorang. Kita juga tidak dapat
berbicara tentang pola kepribadian dalam arti bahwa
manusia menunjukkan tingkah laku yang teratur dan
kebiasaan-kebiasaan yang berulang kembali, tetapi
yang biasanya ditunjukkan menurut keadaan.
6
7. Batasan lain tentang kepribadian adalah
bahwa kepribadian berasal dari kata persona
yang berati topeng ( Feist and Feist, 1998).
Oleh sebab itu arti aslinya adalah wajah
palsu, topeng dalam sandiwara, yang dapat
dikatakan sebagai front, wajah bagus tetapi
mengandung penipuan. Kemudian persona
berarti pemain sandiwara itu sendiri, sebagai
individu dengan kualita tertentu dan berbeda.
Personalitas berarti watak seserorang yang
sebenarnya dan bukan wajahnya yang palsu.
7
8. Sebaliknya menurut Saanin dan Tan Pariaman
(dalam Brouwer, dkk; 1990) kaum filosof
mempergunakan kata-kata kepribadian untuk
menyatakan ”intisari” seseorang. Keseluruhan
kenyataan yang mengorganisasikan dan mengontrol
tingkah lakunya yang kelihatan.
8
9. Kepribadian dibatasi juga penyesuaian seseorang
terhadap lingkungannya yang khas dan konsisten, yang
memberikan kepadanya keunikan perseorangan.
Keseluruhan yang membedakan dan menentukan, yang
dibentuk oleh integrasi, oleh pola-pola dan
kecenderungan-kecenderungan yang kurang lebih
permanen, yang menentukan dan membedakan bagi
seseorang.
Dalam ilmu psikologi tidak ada satu teori kepribadian,
tetapi terdapat banyak teori. Misalnya teori kepribadian
yang psikoanalitis. Kepribadian menurut teori ini
dibahas dengan menggunakan konsep alam tidak sadar,
alam prasadar dan alam sadar.
9
10. Adanya berbagai teori kepribadian
berhubungan erat dengan kenyataan bahwa
objek yang dibahas memang merupakan
manusia yang kompleks nan penuh misteri,
unik, dimana setiap orang mempunyai
kekhasan tertentu yang membedakannya
dengan orang lain, dan mempunyai
kemampuan untuk berubah. Namun demikian
ada dasar umum dari setiap teori kepribadian,
dimana kepribadian seseorang merupakan
hasil dari faktor hereditas (faktor keturunan)
dan faktor lingkungan.
10
11. Dalam psikologi juga dinyatakan bahwa setiap
individu adalah unik. Artinya bahwa meskipun setiap
orang memiliki perasaan, dapat mengembangkan
minat-minatnya, mempunyai kemampuan untuk
berfikir, namun setiap orang berbeda dengan orang
lain caranya berperasaan, caranya mengembangkan
pikiran-pikirannya, caranya menentukan
perkembangan minat-minat pribadinya. Hal ini
berhubungan dengan kenyataan bahwa cara
seseorang mengolah dan bereaksi terhadap berbagai
kebutuhan yang berasal dari luar dirinya memenag
berbeda-beda bagi masing-masing orang.
11
12. Umpamanya, kebutuhan anak akan perhatian
ibunya. Cara anak si A ingin mencari
perhatian ibunya akan berbeda dengan anak
si B. Si A mungkin sekali menunjukkan
perilaku yang luar biasa nakalnya sehingga
mampu menyita perhatian ibunya, sedangkan
si B berusaha menjadi anak yang baik budi
dan selalu turut perintah supaya jarang
dimarahi ibunya. Kedua jenis perilaku yang
jauh berbeda, akan tetapi sama-sama
bertujuan memperoleh perhatian ibu.
12
13. 13
Struktur kepribadian seseorang mulai terbentuk sejak
masih anak-anak . Orang tua memegang peranan
penting dalam pembentukan kepribadian anak tersebut.
Orang tualah yang memperkenalkan pada si anak
berbagai ketentuan yang berlaku di lingkungan
sosialnya, termasuk nilai-nilai budaya yang berlaku,
kepercayaan agama yang dianut, kebiasaan-kebiasaan
yang ada dan lain sebagainya.
Seiring bertambahnya umur, kepribadian seseorang
akan menjadi kurang fleksibel karena kebiasaan-
kebiasaan dan sifat-sifatnya yang khas yang terbentuk
menjadi makin mantap. Disamping itu juga karena
dengan bertambahnya umur setiap pengalaman baru
merupakan bagian kecil saja dari pengalaman total
kehidupannya.
14. LATAR BELAKANG SEJARAH
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
PRA ILMIAH
1. Chirologi (guratan tangan)
2. Astrologi (perbintangan)
3. Grafologi (ilmu tentang tulisan tangan);
antara lain apakah tulisan tetap lurus
ataukah naik atau menurun, besar
kecilnya huruf, tumpul runcingnya
tulisan, tebal tipisnya
tulisan,dsbnya.
14
15. 4. Physiognomi (ilmu tentang wajah); antara
lain
a. dahi dan kening adalah petunjuk untuk
mengerti kecerdasan seseorang
b. hidung dan pipi adalah bagian yang dapat
memberikan tanda halus kasarnya
perasaan seseorang
c. mulut dan dagu adalah petunjuk tentang
nafsu makan, minum
d. mata adalah bagian yang mencerminkan
seluruh kehidupan jiwa
15
16. 5. Phrenologi (ilmu tentang tengkorak)
6. Onychologi ( ilmu tentang kuku)
ILMIAH
1. Ajaran tentang Cairan Badaniah
a. Hippocrates (460-370 SM)
b. Galenus
2. Penyempurnaan dari ajaran Hippocrates
dan Galenus, yaitu :
a. aspek kejasmanian (teori konstitusi)
b. aspek segi kejiwaan (teori temperamen)
16
17. TIPOLOGI BERDASAR
KONSTITUSI
A. Tipologi Mazhab Italia
1. Teori De-Giovani (hukum Reformasi)
Ada 3 macam variasi tubuh manusia :
a. Orang dengan togok kecil
cenderung mempunyai bentuk
tubuh yang panjang
b. Orang dengan togok besar
cenderung mempunyai bentuk
tubuh pendek
c. Orang dengan togok normal
cenderung mempunyai
proporsi badan yang normal 17
18. 2. Tipologi Viola
Ada 3 golongan bentuk tubuh manusia :
a. Microsplanchnis, bentuk tubuh yang
ukuran menegaknya lebih
daripada dalam perbandingan
biasa, tubuh kelihatan lebih
jangkung
b. Macrosplanchnis, bentuk tubuh yang
ukuran mendatarnya lebih daripada
dalam perbandingan biasa, tubuh
kelihatan lebih pendek
c. Normosplanchnis, bentuk tubuh yang
ukuran menegak dan mendatarnya
selaras 18
19. Mazhab Italia juga berpendapat bahwa variasi
atau bermacam ragamnya keadaan jasmani
tiap manusia berakar pada keturunan. Jadi
tergantung pada dasar yang dibawa sejak ia
lahir (endogen) dan tidak dapat diubah oleh
pengaruh dari luar (ekstrogen)
B. Psikologi Konstitusional : Teori W.H. Sheldon
a. Konstitusi adalah aspek-aspek individu
yang relatif tetap tidak berubah-ubah dan
dapat diubah dengan aspek-aspek yang
relatif labil dan mudah bermodifikasi
karena tekanan lingkungan seperti
kebiasaan, sikap sosial kegemaran dsbnya.19
20. b. Pokok-pokok Teori Sheldon
- Ada 3 komponen/dimensi jasmaniah :
1. Endomorphy : lembut, gemuk,
periang,optimis
2. Mesomorphy : keras, tahan sakit, otot
kelihatan bersegi-segi
3. Ectomorphy : jangkung, dada kecil dan
pipih, lemah, otot-otot hampir
tidak nampak berkembang
c. Ada beberapa hal-hal teoritis yang
diungkapkan oleh Sheldon, diantaranya :
20
21. 1. Sheldon menerima adanya hubungan
antara komponen jasmani dan tingkah
laku (temperamen). Hubungan tsb
dapat diterangkan dalam berbagai
cara a.l :
a. individu yang memiliki tipe jasmani
tertentu kiranya mendapatkan
cara bertingkah laku tertentu
yang efektif sdgkan individu yang
bertipe jasmani lain akan harus
menggunakan cara- cara bertingkah laku
yang lain supaya dapat efektif.
21
22. b. hubungan antara jasmani dan
temperamen dijembatani oleh
anggapan yang stereotipis yang ada
dalam kebudayaan mengenai macm-
macam tingkah laku yang
seharusnya dilakukan oleh orang
yang berbeda- beda tipe jasmaninya itu.
c. Pengalaman atau pengaruh
lingkungan cenderung untuk
menimbulkan tipe tubuh tertentu;
ini selanjutnya akan menimbulkan
kecenderungan tingkah laku tertentu.
22
23. d. hubungan antara bentuk jasmani dan
temperamen itu karena
bekerjasamanya faktor-faktor genetis.
2. Sheldon dianggap mementingkan faktor-
faktor biologis sebagai dasar tingkah laku
manusia.
3. Sheldon menganggap bahwa kejadian-
kejadian tertentu pada masa kanak-
kanak mungkin berpengaruh terhadap
penyesuaian diri pada masa
dewasa, tetapi dia tidak menganggap
bahwa kejadian- kejadian pada masa
kanak-kanak yang demikian itu memainkan
peranan sbg sebab
23
24. 4. Sheldon menganggap bahwa faktor tak
sadar sama dengan faktor biologis yang
pokok/dasar. Sheldon menyatakan
bahwa ketidaksadaran adalah tubuh dan
sebab mengapa begitu sukar orang
menyatakan (merumuskan)
ketidasadarannya atau hal- hal yang
terjadi dalam tubuhnya karena bahasa
tidak disusun secara sistematis untuk
mengatakan apa yang sedang terjadi
dalam tubuh.
24
25. TIPOLOGI BERDASAR
TEMPERAMEN
Arti Temperamen :
1. temperamen merupakan aspek
kejiwaan
2. temperamen dipengaruhi oleh konstitusi
jasmaniah
3. temperamen sifatnya bawaan (endogen)
dan karenanya sukar diubah oleh pengaruh dari
luar
25
26. 1. Tipologi Kant (Immanuel Kant)
a. Temperamen mengandung 2 aspek :
1. aspek fisiologis : susunan cairan
jasmaniah
2. aspek psikologis : kecenderungan
kejiwaan yang disebabkan oleh
komposisi darah
b. dari aspek psikologis terdapat 2 macam
temperamen :
1. temperamen perasaan : sanguinis dan
melancholis
2. temperamen kegiatan : choleris dan
phlegmatis 26
27. Temperamen Sanguinis
Sifat-sifatnya a.l :
1. suasana perasaannya selalu penuh
harapan, segala sesuatu pada suatu
waktu dianggap penting tetapi tak lama
kemudian tidak dipikirkannya lagi, jarang
menepati janji
2. senang menolong orang lain tetapi tidak
dapat dipakai sebagai sandaran
3. ramah dan periang
4. umumnya bukan penakut, tetapi kalau
bersalah sukar bertaubat; dia menyesal,
tetapi sesal itu lekas lenyap
5. lebih menyukai soal permainan/hiburan
27
28. Temperamen Melancholis
Sifat-sifatnya a.l :
1. segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan dirinya dianggap penting dan
selalu disertai dengan kebimbangan
2. perhatiannya tertuju pada hal-hal yang
sukar
3. tdk mudah membuat janji karena selalu
berusaha untuk menepati janji yang telah
dibuatnya; tetapi bukan karena
pertimbangan moral melainkan hal tsb akan
mengganggu kejiwaannya
4. suasana perasaannya bertentangan
dengan sanguinis. Kurang dapat melihat
kesenangan orang lain 28
29. Temperamen Choleris
Sifat-sifatnya a.l :
1. mudah emosi tetapi juga cepat tenang,
tidak menyimpan rasa benci
2. tindakannya cepat tetapi tidak konstan
3. selalu sibuk, suka memerintah orang lain
daripada dikerjakan sendiri
4. mengejar kehormatan, suka dipuji
5. suka pada sikap semu dan formal
6. murah hati dan suka melindungi, tetapi
hal itu dilakukan semata-mata untuk
mendapat penghargaan
29
30. 7. selalu berpenampilan cermat dan rapi
karena ingin nampak lebih cendekia daripada
yang sebenarnya
Temperamen Phlegmatis
Sifat-sifatnya a.l :
1. tidak mudah marah
2. cocok untuk tugas-tugas ilmiah
3. lambat menjadi panas, tetapi panasnya
tahan lama
30
31. 2. Tipologi Neo-Kantianisme (Enselhans)
a.Enselhans membatasi temperamen pada segi
perasaan saja. Apa yang disebut Kant sbg
temperamen kegiatan itu menurutnya
adalah konstitusi afektif yang menentukan
kegiatan dalam hubungan dengan kemauan.
Kepribadian seseorang akan nampak dari
tindakan-tindakannya dimana tindakan tsb
merupakan kemauan, sedangkan kemauan
adalah penjelmaan dari temperamen
b.Temperamen tergantung pada 2 hal pokok :
1. Kepekaan kehidupan afektif, yaitu
mendalam tidaknya pengaruh rangsangan
31
32. 2. bentuk kejadian afektif, yang
tergantung pada mobilitas perasaan dan
kekuatan perasaan
Kedua hal tsb di atas, menimbulkan
kekuatan penggerak dari perasaan yang
selanjutnya merupakan impuls bagi motif
kemauan.
c. Tipe-tipe manusia menurut Enselhans
1. Melancholis : giat penuh cita-cita,
murung suka ngelamun
2. Choleris : kemauannya hebat, mudah
tersinggung/perasa
3. Phlegmatis : pemikir yg kritis, bersikap
masa bodoh apathis 32
33. TIPOLOGI BERDASAR NILAI
KEBUDAYAAN
(TEORI EDUARD SPRANGER)
A. Pokok-pokok Teori Spranger
1. Dua macam Roh (Gest)
a. Roh Subyektif (roh individual), roh
yang terdapat pada masing-masing
individu
b. Roh Obyektif (roh supra-
individual), roh seluruh umat
manusia, yang pada intinya
merupakan kebudayaan yang telah
menjelma dan berkembang
selama berabad-abad
bersama-sama manusia. 33
34. 2. Spranger memandang kebudayaan
(kultur) sbg sistem nilai-nilai, karena
kebudayaan itu tak lain adalah
kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang
diatur menurut struktur tertentu.
Berdasarkan pengertian itulah kemudian
Spranger menggolongkan kebudayaan
menjadi enam lapangan nilai : lapangan
pengetahuan (ilmu), ekonomi, kesenian,
keagamaan, kemasyarakatan, dan politik
3. Ada 6 tipe manusia menurut Spranger :
a. Manusia teori : berpikir
b. Manusia ekonomi : bekerja 34
35. c. Manusia Estetis : menikmati
keindahan
d. Manusia Agama : memuja
e. Manusia Sosial : Berbakti/berkorban
f. Manusia Kuasa : (ingin) berkuasa/
memerintah
Haruslah diingat bahwa tipe-tipe yang
dikemukakan oleh Spranger ini hanyalah
merupakan tipe-tipe pokok/ideal yang hanya
ada dalam teori dan tak akan dijumpai dalam
kenyataan kehidupan. Akan tetapi, dengan
adanya pembagian tipe manusia menurut
Spranger ini, orang dpt cepta menempatkan
individu pada tipe yang mana 35
36. PSIKOANALITIK : FREUD
Sejak psikologi lahir sbg suatu disiplin ilmu
yang berdiri sendiri (abad XIX), maka yang
dijadikan objek dalam psikologi adalah
kesadaran org normal, dewasa, & beradab.
Namun keberadaannya ini berseberangan
dengan pendapat Freud, dimana ia berpendapat
bahwa objek psikologi adalah kesadaran dan
ketidaksadaran.
36
37. TEORI FREUD TENTANG
KEPRIBADIAN
1. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Menurut Freud, kepribadian terdiri dari
3 aspek :
a. Id (Das Es)
- aspek biologis &merupakan sistem
kepribadian yg asli, yg
berisikan segala sesuatu yg
diwariskan dan telah ada sejak
lahir.
- selalu mengejar kesenangan (the
pleasure principle)
37
38. b. Ego (Das Ich)
- aspek psikologis yg berhubungan dgn
dunia kenyataan (realita) shg dikatakan
bahwa ego mengikuti prinsip kenyataan
(the reality principle)
- Ego tidak terpisah dari Id & tidak pernah
bebas sama sekali dari Id. Ego harus
berusaha mengintegrasikan tuntutan Id,
Superego, & dunia luar yg sering
bertentangan.
c. Superego (Das Ueber Ich)
- merupakan wewenang moral dari
kepribadian; ia mencerminkan yg ideal 38
39. bukan yang real;& memperjuangkan
kesempurnaan & bukan kenikmatan.
Perhatian utamanya adl memutuskan
apakah sesuatu itu benar atau salah dgn
demikian ia dpt bertindak sesuai dgn norma-
norma moral (aspek sosiologis)
- Superego membuat dunia menurut
gambarannya sendiri, superego
melaksanakan kontrol atas insting-insting.
Superego tetap berusaha untuk
merintangi pemuasan insting.
Meskipun masing-masing aspek di atas
mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip
kerja, dinamisme & mekanismenya sendiri,
39
40. namun mereka berinteraksi erat satu sama
lain shg sulit (tdk mungkin) untuk
memisahkan pengaruhnya terhadap tingkah
laku manusia.
2. DINAMIKA KEPRIBADIAN
Freud yg sgt terpengaruh oleh filsafat
determinisme & positivisme menganggap bhw
organisme manusia sbg suatu sistem energi yg
kompleks, yg memperoleh energinya dari
makanan yg dimakannya & menggunakannya
utk bermcm-mcm aktivitas. Freud tdk
membeda-bedakan energi yg dikeluarkan utk
aktivitas fisik & psikis.Menurut Freud,
jembatan antara energi tubuh & energi
kepribadian adl Id beserta insting-instingnya.40
41. 3. INSTING
- Insting diartikan sbg perwujudan
psikologis dari suatu sumber rangsangan
somatik dalam yg dibawa sejak lahir.
Perwujudan psikologisnya disebut hasrat
sdgkan rangsangan jasmaniahnya dari mana
hasrat itu muncul disebut kebutuhan. Jadi,
misalnya haus, dpt digambarkan secara
fisiologis sbg kekurangan akan air atau
secara psikologis keinginan akan minum.
Keinginan itu menjadi alasan (motif) tingkah
laku : misalnya org haus mencari
minuman.
- Suatu insting mempunyai 4 mcm sifat :
a. Sumber Insting, yg menjadi sumber
insting adalah kebutuhan
41
42. b. Tujuan insting, menghilangkan
rangsangan kejasmaniahan. Mis :
tujuan insting haus (minum) ialah
menghilangkan keadaan kekurangan air
dgn cara minum.
c. Objek insting, seluruh aktivitas yg
menjembatani antara keinginan &
terpenuhinya keinginan itu.
d. Pendorong insting, kekutaan insting yg
tergantung pd intensitas kebutuhan. Mis :
semakin haus seseorg (sampai batas ttt)
penggerak insting minumnya makin besar.
Menurut teori Freud ttg insting, sumber &tujuan
insting akan tetap konstan selama hidup, kecuali
apabila sumber tsb dihilangkan akibat
pematangan fisik sdgkan objek atau cara 42
43. org berusaha memuaskan kebutuhan dpt &
memang berubah selama hidupnya.
- Freud menggolongkan insting kedlm 2
kelompok besar :
a. Insting-insting hidup, mempertahankan
hidup individu & perkembangbiakan
ras.Mis : rasa lapar, haus, & seks.
Insting hidup yg paling ditekankan oleh
Freud adalah seks.
b. Insting-insting mati, disebut juga
insting- insting merusak (destruktif).Salah
satu pendorong insting-insting mati
adalah dorongan agresif. 43
44. Insting hidup &insting mati serta
pendorong-pendorongnya dapat bercampur,
saling menetralkan, atau saling mengganti.
Mis: makan, merupakan campuran antara
rasa lapar & sifat destruktif yg dipuaskan dgn
menggigit, mengunyah & menelan makanan.
Cinta, salah satu pendorong insting seks, dpt
menetralkan kebencian, salah satu pendorong
insting mati. Atau dgn kata lain cinta dpt
menggantikan kebencian, & kebencian dpt
menggantikan cinta.
44
45. PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Freud berpendapat bahwa kepribadian telah
cukup terbentuk pada akhir tahun kelima, dan
bahwa perkembangan selanjutnya sebagaian
besar hanya merupakan elaborasi terhadap
struktur dasar itu.
Perkembangan kepribadian menurut Freud
adalah cara seseorang secara terpaksa
mempelajari mereduksi ketegangan.
Adapun sumber ketegangan itu adalah proses-
proses pertumbuhan fisiologis, frustasi-
frustasi, konflik-konflik,ancaman-
ancaman,&kecemasan
45
46. Ada 2 cara yg digunakan individu untuk
belajar mengatasi frustasi-frustasi, konflik-
konflik, & kecemasan, yaitu identifikasi &
pemindahan (displacement).
Identifikasi merupakan metode yg digunakan
seseorg utk mengambil alih ciri-ciri org lain &
menjadikannya sbg bagian yg tak terpisahkan
dari kepribadiannya sendiri. Kebanyakan
identifikasi berlangsung secara tak sadar
Identifikasi juga merupakan cara dimana
seseorg dapat memperoleh kembali suatu
objek yg telah hilang
Pemindahan merupakan cara untuk
mengganti objek yg asli apabila objek asli yg
dipilih tdk dapat dicapai.
46
47. MEKANISME PERTAHANAN
EGO(EGO DEFEND
MECHANISM)
Di bawah tekanan kecemasan yg berlebihan,
ego kadang-kadang terpaksa menempuh cara yg
ekstrem utk menghilangkan tekanan. Cara-cara
itulah yg disebut Ego Defend Mechanism.
Adapun pokok-pokok pertahanan tsb adl
represi, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi,
& regresi.
1. REPRESI
Ini merupakan salah satu konsep paling awal
dlm psikoanalisa. 47
48. Sebelum Freud membagi teori kepribadian
dgn konsep-konsep id, ego, & superego maka
ia membagi jiwa menjadi 3 wilayah yaitu
kesadaran, pra-kesadaran, & ketdksadaran.
Pra-kesadaran berisi segala sesuatu yg
berkaitan dgn psikologis yg dpt menjadi sadar
manakala diperlukan sdgkan ketdksadaran
merupakan segala sesuatu yg berkaitan dgn
psikologis dlm keadaan represi (ditekan).
Represi terjadi apabila pemilihan objek yg
menimbulkan isyarat yg tak wajar dipaksa utk
keluar dari kesadaran. Mis : si A bertemu
kembali dgn pacarnya yg meninggalkannya
sewaktu kuliah dulu. Si A berusaha utk
merepres kenangan tsb. Akibatnya si A takut
utk 48
49. membina hubungan kembali dgn lawan jenisnya.
2. PROYEKSI
Kecemasan realitas biasanya lebih mudah
diatasi oleh ego dibandingkan kecemasan moral.
Mekanisme yg digunakan utk mengubah
kecemasan moral menjadi kecemasan realitas
inilah yg disebut dgn proyeksi.
Mis : “Ia membenci saya” sbg pengganti “Saya
membenci Ia”.
3. PEMBENTUKAN REAKSI
Merupakan tindakan defensif yg berupa
menggantikan suatu perasaan yg menimbulkan
49
50. kecemasan dgn lawan atau kebalikannya dlm
kesadaran. Mis : benci diganti cinta. Perasaan
aslinya masih tetap ada tetapi tertutup oleh
perasaan lain yg tdk menimbulkan kecemasan.
4. FIKSASI & REGRESI
Pada perkembangan normal, kepribadian
akan melewati serangkaian tahap yg cukup jelas
sampai mencapai kematangan. Akan tetapi,
setiap langkah baru yg ditempuh, mengandung
kecemasan bahkan frustasi dlm taraf ttt &
apabila kecemasan & frustasi ini terlalu besar,
maka perkembangan yg normal bisa terhenti utk
50
51. sementara atau utk seterusnya. Mis : anak yg
takut pd hari pertama sekolah biasanya
melakukan tingkah laku infantil spt
menangis, mengisap ibu jarinya, terus
berpegangan pd guru atau bersembunyi di
sudut.
Suatu tipe pertahanan yg berhubungan
erat dgn fiksasi adl regresi. Arah regresi
biasanya ditentukan oleh fiksasi-fiksasi yg
pernah dilakukan oleh org yg bersangkutan
sebelumnya. Artinya, org-org cenderung
mundur ke tahap dimana mereka telah
terfiksasi sebelumnya. 51
52. TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN
Anak melewati serangkaian tahap yg
scr dinamis berlainan selama lima tahun
pertama kehidupan, kmd selama suatu
periode lima atau enam tahun berikutnya
(periode latent) dinamika tsb kurang lebih
menjadi stabil. Dgn datangnya masa
adolesen, dinamika itu muncul lagi kmd
scr bertahap menjadi tenang ketika
remaja memasuki masa dewasa. Bagi
Freud tahun-tahun pertama kehidupan yg
hanya beberapa itu memiliki peranan yg
menentukan bg pembentukan
kepribadian 52
53. TAHAP ORAL (0 – 1tahun)
- Sumber kenikmatan pokoknya berasal dr
mulut. Aktivitas yg sering dilakukan pd tahap
oral ini adl menelan makanan & menggigit.
TAHAP ANAL (1 – 3 tahun)
- Pd tahap ini dikenal dgn istilah toilet training
(pembiasaan akan kebersihan).
- Toilet training ini biasanya selama umur 2
tahun.
53
54. - Pengaruh yg diterima oleh anak dlm
pembiasaan akan kebersihan ini memberikan
pengaruh pd kepribadiannya kelak a.l :
a. Apabila cara ibu sgt keras & represif, anak
mungkin menahan faesesnya & anak akan
mengalami sembelit. Apabila cara
digeneralisasikan ke cara-cara bertingkah
laku, mk anak dpt mempunyai sifat
kurang bebas, kurang berani, kurang
terbuka, keras kepala & kikir
b. Apabila ibu adl tipe org yg sabar
membujuk anak utk buang air besar, &
memuji secara berlebihan kalau si anak
berbuat demikian, mk anak akan
memperoleh pengertian bhw
54
55. keseluruhan aktivitas mengeluarkan faeses
adl sgt penting. Ide ini dpt menjadi dasar bg
perkembangan kreativitas & produktivitas.
TAHAP PHALIK (3 – 5 tahun)
- Tahap perkembangan kepribadian ini yg menjadi
pusat dinamika adl perasaan-perasaan seksual &
agresif berkaitan dgn mulai berfungsinya organ-
organ genital.
- Pada tahap inilah adanya Oedipus Complexs.
Istilah Oedipus Complexs diambil dari nama raja
Thebes yg membunuh ayahnya & mengawini
ibunya.
- Oedipus Complexs merupakan kateksis seksual
55
56. terhadap orangtua yg berlainan jenis serta
kateksis permusuhan terhadap orangtua
sejenis. Tingkah laku anak berusia 3 – 5 tahun
banyak ditandai oleh bekerjanya Oedipus
Complexs, & meskipun gejala ini
dimodifikasikan & direpresikan stl anak
berusia 5 tahun, namun tetap merupakan
daya vital kepribadian selama hidup.
- Oedipus Complexs pd laki-laki & perempuan
tdklah sama. Pd mulanya kedua jenis anak itu
cinta kdp ibu, krn ibu memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya, & menantang ayah karena
ayah dianggap saingan dlm perebutan kasaih
syg tsb.
56
57. Perasaan yg dmk itu tetap pd anak laki-laki,
tetapi pd anak perempuan berbeda.
- Perkembangan Oedipus Complexs pd anak
laki-laki : dorongan incest dgn ibu serta sikap
menentang terhdp ayah menyebabkab anak
laki-laki konflik dgn orangtuanya, terutama
ayah. Ia mengkhayalkan bhw ayah akan
melukainya, & hal ini sering disertai oleh
ancaman ayah yg keras atau terutama
mengenai kemungkinan dikastrasi, krn bagian
tubuh itulah yg merupakan sumber rasa
nikmatnya (Ketakutan Kastrasi). Ketakutan
dikastrasi ini menyebabkan ditekannya
keinginan seksual terhadap ibu & rasa
permusuhan terhdp ayah. 57
58. - Perkembangan Oedipus Complexs pd anak
perempuan : Anak perempuan mengganti
objek cintanya yaitu ibu diganti dgn ayah. Hal
ini sbg reaksi terhdp pengalaman
traumatisnya, yaitu anak laki-laki memiliki
alat kelamin yg sempurna dibandingkan dgn
dirinya. Shg anak perempuan beranggapan
bhw ibulah yg bertanggung jawab terhdp
keadaan yg dmk itu & dia mentransfer
cintanya kpd ayah, krn ayah memiliki organ
yg dia inginkan.
- Perbedaan sifat dari Oedipus Complexs serta
kompleks kastrasi inilah yg menjadi dasar
berbagai perbedaan psikologis dr kedua jenis
kelamin. 58
59. TEORI ANALITIK JUNG
- Tidak setuju dengan pendapat Freud yg
mengidentifikasikan metodenya dengan
teori seks.
- Teori kepribadian Jung biasanya
dipandang sbg teori psikoanalitik krn
tekanannya pd proses-proses tak sadar,
namun berbeda dgn teori yg diungkapkan
oleh Freud.
- Jung beranggapan bhw tingkah laku
manusia ditentukan tidak hanya oleh
sejarah individu dan ras (kausalitas)
tetapi juga oleh tujuan-tujuan & aspirasi-
aspirasi (teleologi). 59
60. Baik masa lampau sbg aktualitas maupun
masa depan sbg potensial sama-sama
membimbing tingkah laku seseorg sekarang.
- Pandangan Jung ttg Kepribadian adl
prospektif dlm arti bhw ia melihat ke depan ke
arah garis perkembangan sang pribadi di
masa depan & restropektif dlm arti bhw ia
juga memperhatikan masa lampau.
- Berbeda dgn Freud, ia beranggapan bhw
hanya ada pengulangan yg tak habis-habisnya
atas tema-tema insting sampai ajal menjelang.
- Bagi Jung, ada perkembangan yg konstan &
seringkali kreatif, pencarian ke arah
keparipurnaan & kepenuhan, serta kerinduan
ut
60
61. utk lahir kembali.
- Jung melihat kepribadian individu sbg produk
& wadah sejarah leluhur. Manusia modern
dibentuk & dicetak ke dlm bentuknya yg
sekarang oleh pengalaman-pengalaman
kumulatif generasi-generasi masa lampau yg
merentang jauh ke belakang sampai asal-usul
manusia yg samar-samar & tdk diketahui.
Dasar-dasar kepribadian bersifat primitif,
bawaan, tak sadar & mungkin universal.
- Jung menekankan asal-usul kepribadian pada
ras sedangkan Freud menekankan asal-usul
kepribadian pada kanak-kanak. 61
62. STRUKTUR KEPRIBADIAN
JUNG
Keseluruhan kepribadian terdiri dari
sejumlah sistem yg berbeda namun saling
berinteraksi. Sistem yg terpenting adl
ego, ketidaksadaran pribadi,
ketidaksadaran kolektif, persona, anima
& animus, & bayang-bayang. Disamping
sistem-sistem yg saling tergantung ini
terdapat sikap-sikap introversi &
ekstraversi, serta fungsi-fungsi pikiran,
perasaan, pendirian & intuisi.Akhirnya
terdpt diri (self) yg merupakan pusat dari
seluruh kepribadian
62
63. a. Ego
Ego adl jiwa sadar yg terdiri dari persepsi-
persepsi, ingatan-ingatan, pikiran-pikiran, &
perasaan-perasaan sadar. Ego melahirkan
perasaan identitas & kontinuitas seseorg &
dari segi pandangan sang pribadi ego
dipandang berada pd kesadaran.
b. Ketidaksadaran Pribadi
Ketidaksadaran pribadi terdiri dari
pengalaman-pengalaman yg pernah sadar
tetapi kmd direpresikan, dilupakan atau
diabaikan serta pengalaman yg terlalu
lemah utk menciptakan kesan sadar pd sang
pribadi. 63
64. c. Ketidaksadaran Kolektif
Konsep ketidaksadaran kolektif atau
transpersonal merupakan salah satu di
antara segi-segi teori kepribadian Jung yg
paling original & kontroversial. Ia
merupakan sistem kepribadian yg paling
kuat & paling berpengaruh, & pd kasus-
kasus patologis ia mengungguli ego serta
ketidaksadaran pribadi. Ketidaksadaran
kolektif merupakan sisa psikis
perkembangan evolusi manusia, sisa yg
menumpuk sbg akibat dr pengalaman-
pengalaman yg berulang selama banyak
generasi. Semua manusia kurang lebih
memiliki ketidaksadaran kolektif yg sama.
64
65. Ketidaksadaran memiliki kemungkinan-
kemungkinan yg dipisahkan dr alam sadar,
krn dgn dipisahkan itu ia mendapatkan semua
materi yg bersifat subliminal yaitu semua hal
yg telah dilupakan atau diabaikan, maupun
kearifan & pengalaman selama abad-abad yg
tak terhitung jumlahnya, yg tertanam dlm
organ arkhetipenya. Di lain pihak, apabila
kebijaksanaan dr ketidaksadaran itu
diabaikan oleh ego, ketidaksadaran ini bisa
mengganggu proses rasional sadar dgn
menguasainya & membelokkannya ke dlm
bentuk yg menyimpang. Misalnya fobia,
delusi, halusinasi dll.
65
66. Arkhetipe merupakan suatu bentuk pikiran
(ide) unversal yg mengandung unsur emosi
yg besar.
d. Persona
Merupakan topeng yg dipakai sang pribadi
sbg respon terhadap tuntutan-tuntutan
kebiasaan & tradisi masyarakat, serta
terhadap kebutuhan arketipal sendiri.
Persona adl kepribadian publik,aspek-aspek
pribadi yg ditunjukkan kpd dunia atau
pendapat publik yg melekat pd individu.
Kebalikannya yaitu kepribadian privat yaitu
aspek pribadi yg berada di balik wajah
sosial. Dlm beberapa hal, persona mirip dgn
konsep
66
67. konsep Freud tentang superego.
e. Anima & Animus
Manusia pd hakikatnya merupakan makhluk
biseksual. Pd tingkat fisiologis, laki-laki
mengeluarkan hormon seks laki-laki maupun
perempuan, demikian juga wanita. Pd tingkat
psikologis, sifta-sifat maskulin & feminin terdpt
pd kedua jenis itu.Homoseksualitas hanyalah
salah satu bentuk perwujudan kondisi-kondisi
tsb, tetapi mungkin yg paling mengesankan adl
munculnya konsepsi ttg biseksualitas manusia.
Arkhetipe feminin pd pria disebut anima
sdgkan arkhetipe maskulin pd wanita disebut
animus.
67
68. Arkhetipe-arkhetipe tdk hanya
menyebabkan masing-masing jenis
menunjukkan ciri-ciri lawan jenisnya, tetapi
mereka juga berperan sbg gambaran-
gambaran kolektif yg memotivasikan
masing-masing jenis utk tertarik &
memahami lawan jenisnya.
f. Bayang-bayang
Arkhetipe bayang-bayang terdiri dari
insting-insting binatang yg diwarisi manusia
dlm evolusinya dr bentuk-bentuk kehidupan
yg lebih rendah. Maka dari itu, bayang-
bayang mencerminkan sisi binatang pd
kodrat manusia.
Arkhetipe bayang-bayang juga
mengakibatkan 68
69. munculnya pikiran, perasaan, & tindakan yg
tdk menyenangkan & patut dicela oleh
masyarakat dlm kesadaran & tingkah laku.
Selanjutnya semua hal ini bisa
disembunyikan dari pandangan publik oleh
persona atau direpresikan ke dlm
ketidaksadaran pribadi.
g. Diri (self)
Jung memandang diri sbg kepribadian
secara keseluruhan. Diri adl titik pusat
kepribadian. Ia mempersatukan sistem-
sistem & memberikan kepribadian dgn
kesatuan, keseimbangan & kestabilan pd
kepribadian. Diri juga merupakan tujuan
hidup, suatu tujuan yg terus-menerus
diperjuangkan org tetapi jarang tercapai. Ia69
70. memotivasi tingkah laku manusia &
menyebabkan org mencari kebulatan,
khususnya melalui cara-cara yg disediakan
oleh agama. Pengalaman-pengalaman
religius merupakan bentuk pengalaman yg
paling dekat ke diri.
h. Sikap
Jung membedakan 2 sikap atau orientasi
utama kepribadian, yakni sikap ekstraversi
& introversi. Sikap ekstraversi
mengarahkan pribadi ke dunia luar, sdgkan
sikap introversi mengarahkan pribadi ke
dunia dalam, dunia subjektif. 70
71. Kedua sikap yg berlawanan ini ada dlm
kepribadian tetapi biasanya salah satu
diantaranya dominan & sadar, sdgkan yg lain
kurang dominan & tak sadar. Apabila ego
lebih bersifat ekstravert dlm relasinya dgn
dunia, mk ketidaksadaran pribadinya akan
bersifat introvert.
Ada 4 fungsi psikologis yg fundamental
yaitu pikiran, perasaan, pendirian, & intuisi.
Berpikir melibatkan ide-ide & intelektual. Dgn
berpikir manusia berusaha memahami
hakikat dunia & dirinya sendiri. Perasaan
adl fungsi evaluasi; ia adl nilai benda-benda,
entah bersifat positif atau negatif bagi subjek.
71
72. Fungsi perasaan memberikan kepada
manusia pengalaman-pengalaman subjektif
ttg kenikmatan, rasa sakit, amarah,
ketakutan, kesedihan, kegembiraan & cinta.
Pendirian adl fungsi kenyataan. Ia
menghasilkan fakta-fakta konkret atau
bentuk-bentuk representasi dunia. Intuisi adl
persepsi melalui proses-proses tak sadar & isi
di bawah ambang kesadaran.
Pikiran & perasaan disebut sbg fungsi
rasio krn mereka memakai akal, penilaian,
abstraksi & generalisasi. Mereka
memungkinkan manusia menemukan hukum-
hukum dlm alam semesta. Pendirian & intuisi
dipandang sbg fungsi irasional krn mereka
didsrkan pd persepsi ttg hal-hal yg konkret,
khusu, & aksidental.
72
73. Meskipun setiap org memiliki keempat
fungsi tsb, namun keempatnya tdk harus
berkembang sama baiknya. Biasanya salah
satu di antara keempat fungsi itu berkembang
jauh melampaui ketiga lainnya, & memainkan
peranan yg lebih menonjol dlm kesadaran. Hal
inilah yg disebut Fungsi Superior.
Fungsi yg paling kurang berkembang dr
keempat fungsi itu disebut Fungsi Inferior.
Fungsi itu direpresikan & menjdai tidak
sadar. Fungsi inferior mengungkapkan diri
dlm mimpi-mimpi & fantasi-fantasi.
73