SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Descargar para leer sin conexión
Model-model Evaluasi
Oleh: Elkana Goro Leba (Ely)
Terdapat beberapa beberapa model evaluasi sebagai strategi atau pedoman kerja pelaksanaan
evaluasi program, yaitu:
1. Model Evaluasi CIPP
Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang tujuannya untuk mengambil keputusan
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan suatu program (Fuddin, 2007).
Mbulu (1995: 62) model CIPP merupakan singkatan (akronim) dari contect evaluation, input
evaluation, process evaluation, dan product evaluation yang dikembangkan oleh Daniel
Stufflebeam dan kawan-kawannya pada tahun 1968 di Ohio State University dan berorientasi
pada pengambilan keputusan.
Context evaluation to serve planning decision. Konteks evaluasi ini membantu merencanakan
keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan
program (Tayibnapis, 1989: 10-11). Evaluasi konteks meliputi penggambaran latar belakang
program yang dievaluasi, memberikan perkiraan kebutuhan dan tujuan program, menentukan
sasaran program dan menentukan sejauh mana tawaran ini cukup responsif terhadap
kebutuhan yang sudah diidentifikasi (Edison, 2009). Mbulu (1994/1995: 62-63) evaluasi
konteks meliputi:
a) analisis masalah/kebutuhan yang berhubungan dengan lingkungan. Suatu kebutuhan
dirumuskan sebagai suatu kesenjangan antara kondisi yang ada sekarang dengan kondisi yang
diharapkan. Apabila kebutuhan-kebutuhan tersebut telah diidentifikasikan, maka langkah
selanjutnya adalah: b) menggambarkan secara jelas dan terperinci tujuan program yang akan
memperkecil kesenjangan antara kondisi yang ada sekarang dengan kondisi yang diharapkan.
Dengan singkat dapat dikemukakan bahwa evaluasi konteks adalah evaluasi terhadap
kebutuhan-kebutuhan, tujuan pemenuhan kebutuhan serta karakteristik individu yang
melaksanakan evaluasi.
Input evaluation, structuring decision. Evaluasi ini menolong mengatur keputusan,
menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi
untuk mencapai kebutuhan. Bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya (Tayibnapis,
1989: 11). Evaluasi ini digunakan dalam pelaksanaan program, diadakan penjadwalan dan
prosedur pelaksanaannya (Mbulu, 1994/1995: 63). Edison (2009) evaluasi masukan
dilaksanakan dengan tujuan dapat menilai relevansi rancangan program, strategi yang dipilih,
prosedur, sumber baik yang berupa manusia (guru, siswa) atau mata pelajaran serta sarana
prasarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Singkatnya masukan
(input) merupakan model yang digunakan untuk menentukan bagaimana cara agar
penggunaan sumberdaya yang ada bisa mencapai tujuan serta secara esensial memberikan
informasi tentang apakah perlu mencari bantuan dari pihak lain atau tidak. Aspek input juga
membantu menentukan prosedur dan desain untuk mengimplementasikan program.
Process evaluation, to serve implementing decision. Evaluasi proses untuk membantu
mengimplementasi keputusan. Sampai sejauh mana rencana telah diterapkan? Apa yang yang
harus direvisi? Begitu pertanyaan tersebut terjawab, prosedur dapat dimonitor, dikontrol, dan
diperbaiki (Tayibnapis, 1989; 11). Mbulu (1994/1995: 63) evaluasi proses dipergunakan
untuk membantu memberikan dan menyediakan informasi balikan dalam rangka
mengimplementasi keputusan, sampai sejauh mana rencana-rencana atau tindakan-tindakan
yang hendak dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program sudah sesuai dengan
prosedur dan penjadwalan yang ditetapkan. Evaluasi Proses dilaksanakan dengan harapan
dapat memperoleh informasi mengenai bagaimana program telah diimplementasikan sehari-
hari didalam maupun diluar kelas, pengalaman belajar apa saja yang telah diperoleh siswa,
serta bagaimana kesiapan guru dan siswa dalam implementasi program tersebut dan untuk
memperbaiki kualitas program dari program yang berjalan serta memberikan informasi
sebagai alat untuk menilai apakah sebuah proyek relatif sukses/gagal (Edison, 2009).
Product evaluation, to serve recycling decision. Evaluasi produk untuk menolong keputusan
selanjutnya. Apa hasil yang telah dicapai? Apa yang dilakukan setelah program berjalan?
(Tayibnapis, 1989: 11). Edison (2009) evaluasi produk mengakomodasi informasi untuk
meyakinkan dalam kondisi apa tujuan dapat dicapai dan juga untuk menentukan jika strategi
yang berkaitan dengan prosedur dan metode yang diterapkan guna mencapai tujuan
sebaiknya berhenti, modifikasi atau dilanjutkan dalam bentuk yang seperti sekarang. Evaluasi
produk meliputi penentuan dan penilaian dampak umum dan khusus suatu program,
mengukur dampak yang terantisipasi, mengidentifikasi dampak yang tak terantisipasi,
memperkirakan kebaikan program serta mengukur efektifitas program. Mbulu (1994/1995:
64) jenis evaluasi produk digunakan untuk: a. menolong keputusan selanjutnya, seberapa
besar hasil yang telah dicapai da apa yang akan dilakukan setelah program dilaksanakan. b.
mengukur keberhasilan pencapaian tujuan program yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Model evaluasi untuk
mengambil keputusan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan suatu
program dengan menggunakan evaluasi konteks, evaluasi masukan, evaluasi proses, dan
evaluasi produk.
2. Model Evaluasi UCLA
Tayibnapis (1989: 11) Alkin (1969) menulis tentang kerangka kerja evaluasi yang hampir
sama dengan model CIPP. Alkin mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan
keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan dan menganalisis informasi
sehingga dapat melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dan
memilih beberapa alternatif. Alkin mengemukakan lima macam evaluasi yaitu: .
System assessment, yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem
(Tayibnapis. 1989: 11). Mbulu (1994/1995: 83) system assessment,berfungsi memberikan
informasi mengenai keadaan atau profil program. Program plannin, membantu pemilihan
program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program (Tayibnapis.
1989: 11). Program implementation, yang menyiapkan informasi apakah program sudah
diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang direncanakan? (Tayibnapis.
1989: 11). Program improvement, yang memberikan informasi tentang bagaimana program
berfungsi, bagaimana program bekerja, atau berjalan? Apakah menuju pencapaian tujuan,
adakah hal-hal atau masalah-masalah baru yang muncul tak terduga (Tayibnapis. 1989: 11).
Mbulu (1994/1995: 83) program improvement, berfungsi memberikan informasi tentang
bagaimana program tersebut bermanfaat dan bagaimana program dapat
dilaksanakan. Program certification, yang memberi informasi tentang nilai atau guna
program(Tayibnapis. 1989: 11).
3. Model evaluasi Brinkerhoff
Model ini dikembangkan oleh Brinkerhoff dan kawan-kawan, dengan mengemukakan tiga
jenis desain yaitu (dalam Dwiyogo, 2006: 54):
1) Fixed vs Emergant evaluation design. Desain fixed ditentukan dan direncanakan secara
sistematis dan desainnya dikembangkan dengan mengacu pada tujuan program. Rencana
analisis dibuat sebelumnya dimana si pemakai akan menerima informasi seperti yang telah
ditentukan dalam tujuan. Strategi pengumpulan informasi dalam desain ini menggunakan tes,
angket, lembar wawancara. Berbeda dengan desain fixed, desain emergent dibuat dengan
maksud menangkap fenomena yang sedang berlangsung yang berpengaruh terhadap program
seperti masukan-masukan baru. Pada prinsipnya desain ini terus berkembang sesuai dengan
kondisi dan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan. 2) Formatif vs Summative
evaluation.Evaluasi formatif digunakan untuk memperoleh data bagi keperluan revisi
program, sedangkan evaluasi sumatif dibuat untuk menilai kegunaan suatu program. Pada
evaluasi sumatif fokus evaluasi ditujukan pada variabel-variabel yang dipandang penting dan
berkaitan dengan kebutuhan pengambilan keputusan. 3) Desain eksperimental dan Quasi
eksperimental vs Natural inquiry. Desain eksperimental, quasi eksperimental dan natural
inquiry desain merupakan hasil adopsi dari disiplin penelitian. Desain eksperimental dan
quasi eksperimental digunakan untuk menilai suatu program yang baru diujicobakan.
Sedangkan natural inquiry dilakukan dengan cara evaluator terlibat langsung dengan sumber-
sumber informasi serta program yang dilaksanakannya.
4. Model Evaluasi Stake
Model ini dikembangkan oleh Stake (1967), analisis proses evaluasi yang dikemukakannya
membawa dampak yang cukup besar dalam bidang ini dan meletakkan dasar yang sederhana
namun merupakan konsep yang cukup kuat untuk perkembangan yang lebih jauh dalam
bidang evaluasi. Stake menekankan adanya dua dasar kegiatan dalam evaluasi
ialah Descriptions dan judgement dan membedakan adanya tiga tahap dalam program
pendidikan yaitu: Antecedents (context), transaction (process), dan Outcomes
(output) (Tayibnapis. 1989: 11).
Mbulu (1994/1995: 74-75): Tahap pendahuluan (antecedents) menyangkut kondisi yang
terlebih dahulu ada sampai pada saat dilakukan instruksi yang dihubungkan dengan hasil
yang dicapai. Tahap transaksi (transactions) menyangkut proses dilakukannya instruksi dan
hasil yang diperoleh adalah karena pengaruh dari proses tersebut.
Tahap outcomes menyangkut hasil yang dicapai setelah program diimplementasikan serta
untuk menentukan langkah kerja selanjutnya.
Penekanan yang umum atau hal yang penting dalam model ini ialah bahwa evaluator yang
membuat penilaian tentang program yang dievaluasi. Stake mengatakan bahwa description di
satu pihak berbeda dengan judgement atau menilai. Dalam model
ini, antecedents (masukan), transaction (proses) dan outcomes (hasil) data dibandingkan
tidak hanya untuk menentukan apakah ada perbedaan tujuan dengan keadaan sebenarnya,
tetapi juga dibandingkan dengan standar yang absolut, untuk menilai manfaat program
(Tayibnapis,1989:16-17).
DAFTAR PUSTAKA
Tayipnapis, F.Y. 1989. Evaluasi Program. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan.
Zulharman. 2007. Evaluasi Kurikulum : Pengertian, Kepentingan Dan Masalah Yang
Dihadapi, (Online), (http:// zulharman79. wordpress. com/ 2007/08/04/ evaluasi-kurikulum-
pengertian-kepentingan-dan-masalah-yang-dihadapi/, diakses 12 April 2011)
Mbulu, J. 1995. Evaluasi Program Konsep Dasar, Pendekatan Model, dan Prosedur
Pelaksanaan. Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Malang Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas.
Mulyono. 2009. Penelitian Eveluasi Kebijakan, (Online), (http:// mulyono. staff.uns .ac.id
/2009/ 05/13/penelitian-evaluasi-kebijakan/, diakses 11 April 2011)
Rika Dwi Kurniasih. 2009. Teknik Evaluasi Perencanaan, (Online), (http://
images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF8AADuyo-
81/Rika%20Eva.doc?nmid=148657139, diakses 12 April 2011)
Suharsimi Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Edison. 2009. Penelitian dan Evaluasi Dalam Bidang Pendidikan:Evaluasi CIPP, (Online),
(http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 11 April 2011)
Fuddin Van B. 2007. Evaluasi Program, (Online), (http:// fuddin. wordpress.com
/2007/07/17/ evaluasi-program/, diakses 11 April 2011)
Inggit Kurniawan. 2009. Pengertian dan Konsep Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran
(Online), (http:// santriw4n. wordpress. com/ 2009/ 11/ 18/pengertian -dan-konsep -evaluasi-
penilaian-dan-pengukuran/, diakses 11 April 2011)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfIdaSyahraeni
 
Objek kajian filsafat pendidikan
Objek kajian filsafat pendidikanObjek kajian filsafat pendidikan
Objek kajian filsafat pendidikanSam Bimbo
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert BanduraAlbert Aris
 
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANAPROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANAetto kono
 
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifAun Falestien Faletehan
 
Positivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam PendidikanPositivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam Pendidikanalvianica nanda
 
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)Yuningsih Yuningsih
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theorymankoma2012
 
Merancang Evaluasi Formatif
Merancang Evaluasi FormatifMerancang Evaluasi Formatif
Merancang Evaluasi FormatifYamanto Isa
 
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppttujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptzahraaini3
 
Review jurnal internasional teja tubagus syahputra 1614370131
Review jurnal internasional teja tubagus syahputra 1614370131Review jurnal internasional teja tubagus syahputra 1614370131
Review jurnal internasional teja tubagus syahputra 1614370131tejatubagus
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanPotpotya Fitri
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusAna Safrida
 

La actualidad más candente (20)

skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
 
Objek kajian filsafat pendidikan
Objek kajian filsafat pendidikanObjek kajian filsafat pendidikan
Objek kajian filsafat pendidikan
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
 
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANAPROPOSAL PENELITIAN UNDANA
PROPOSAL PENELITIAN UNDANA
 
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
 
Hipotesis nol
Hipotesis nolHipotesis nol
Hipotesis nol
 
hipotesis
hipotesishipotesis
hipotesis
 
Anak tunadaksa
Anak tunadaksaAnak tunadaksa
Anak tunadaksa
 
Positivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam PendidikanPositivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam Pendidikan
 
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
 
Proposal rencana studi
Proposal rencana studiProposal rencana studi
Proposal rencana studi
 
Manajemen karir
Manajemen karirManajemen karir
Manajemen karir
 
Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theory
 
Merancang Evaluasi Formatif
Merancang Evaluasi FormatifMerancang Evaluasi Formatif
Merancang Evaluasi Formatif
 
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppttujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
 
Review jurnal internasional teja tubagus syahputra 1614370131
Review jurnal internasional teja tubagus syahputra 1614370131Review jurnal internasional teja tubagus syahputra 1614370131
Review jurnal internasional teja tubagus syahputra 1614370131
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi Kasus
 

Similar a Model model evaluasi

Penilaian program
Penilaian programPenilaian program
Penilaian programHemah Naidu
 
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amirMakalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amirAmir Net
 
CIPP Models.pptx
CIPP Models.pptxCIPP Models.pptx
CIPP Models.pptxBS2022Jabar
 
Model Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptx
Model Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptxModel Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptx
Model Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptxauliaulfiana2022
 
model model pemgembangan instruksional
 model model pemgembangan  instruksional model model pemgembangan  instruksional
model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
 
Persentasi model model pemgembangan instruksional
Persentasi model model pemgembangan  instruksionalPersentasi model model pemgembangan  instruksional
Persentasi model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiArfan Fahmi
 
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)vedro agasi
 
Model model evaluasi program
Model model evaluasi programModel model evaluasi program
Model model evaluasi programHiszbul Bahri
 
CSE-UCLA EVALUATION MODEL
CSE-UCLA EVALUATION MODELCSE-UCLA EVALUATION MODEL
CSE-UCLA EVALUATION MODELAlberstofRadjah
 
Model evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulumModel evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulumAnis Ilahi
 

Similar a Model model evaluasi (20)

Penilaian program
Penilaian programPenilaian program
Penilaian program
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
Pengertian evaluasipendidikan
Pengertian evaluasipendidikanPengertian evaluasipendidikan
Pengertian evaluasipendidikan
 
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amirMakalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
 
CIPP Models.pptx
CIPP Models.pptxCIPP Models.pptx
CIPP Models.pptx
 
Model Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptx
Model Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptxModel Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptx
Model Evaluasi CIPP, Stake, Kirkpatrik, dan alkin.pptx
 
model model pemgembangan instruksional
 model model pemgembangan  instruksional model model pemgembangan  instruksional
model model pemgembangan instruksional
 
Persentasi model model pemgembangan instruksional
Persentasi model model pemgembangan  instruksionalPersentasi model model pemgembangan  instruksional
Persentasi model model pemgembangan instruksional
 
Analisis Evaluasi Kebijakan.ppt
Analisis Evaluasi Kebijakan.pptAnalisis Evaluasi Kebijakan.ppt
Analisis Evaluasi Kebijakan.ppt
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasi
 
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
 
01 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V001 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V0
 
Penilaian Program Berasaskan Model Logik
Penilaian Program Berasaskan Model LogikPenilaian Program Berasaskan Model Logik
Penilaian Program Berasaskan Model Logik
 
Makalah promkes p' ca2ng
Makalah promkes p' ca2ngMakalah promkes p' ca2ng
Makalah promkes p' ca2ng
 
Model Evaluasi pelatihan
Model Evaluasi pelatihanModel Evaluasi pelatihan
Model Evaluasi pelatihan
 
Model model evaluasi program
Model model evaluasi programModel model evaluasi program
Model model evaluasi program
 
Bab 6 hilya copy (4)
Bab 6 hilya   copy (4)Bab 6 hilya   copy (4)
Bab 6 hilya copy (4)
 
Makalah promkes AKPER PEMKAB MUNA
Makalah promkes  AKPER PEMKAB MUNA Makalah promkes  AKPER PEMKAB MUNA
Makalah promkes AKPER PEMKAB MUNA
 
CSE-UCLA EVALUATION MODEL
CSE-UCLA EVALUATION MODELCSE-UCLA EVALUATION MODEL
CSE-UCLA EVALUATION MODEL
 
Model evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulumModel evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulum
 

Más de Ely Goro Leba

KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...Ely Goro Leba
 
Good governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiGood governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiEly Goro Leba
 
Manajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTManajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTEly Goro Leba
 
Hardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttHardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttEly Goro Leba
 
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiPola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiEly Goro Leba
 
Teori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikTeori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikEly Goro Leba
 
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan KerugiannyaSistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan KerugiannyaEly Goro Leba
 
Perkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanPerkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanEly Goro Leba
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalEly Goro Leba
 
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Ely Goro Leba
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYATNegara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYATEly Goro Leba
 
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesatGereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesatEly Goro Leba
 
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanKonsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanEly Goro Leba
 
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)Ely Goro Leba
 
Efektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEfektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEly Goro Leba
 

Más de Ely Goro Leba (20)

KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
 
Uud nri tahun 1945
Uud nri tahun 1945Uud nri tahun 1945
Uud nri tahun 1945
 
Good governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiGood governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasi
 
Agenda setting
Agenda settingAgenda setting
Agenda setting
 
Manajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTManajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTT
 
Hardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttHardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di ntt
 
Krisis nasionalisme
Krisis nasionalismeKrisis nasionalisme
Krisis nasionalisme
 
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiPola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
 
Teori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikTeori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasik
 
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan KerugiannyaSistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
 
Perkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanPerkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestan
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regional
 
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYATNegara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
 
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesatGereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesat
 
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanKonsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahan
 
Desain organisasi
Desain organisasiDesain organisasi
Desain organisasi
 
Bakteri dan fungi
Bakteri dan fungiBakteri dan fungi
Bakteri dan fungi
 
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
 
Efektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEfektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemen
 

Model model evaluasi

  • 1. Model-model Evaluasi Oleh: Elkana Goro Leba (Ely) Terdapat beberapa beberapa model evaluasi sebagai strategi atau pedoman kerja pelaksanaan evaluasi program, yaitu: 1. Model Evaluasi CIPP Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang tujuannya untuk mengambil keputusan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan suatu program (Fuddin, 2007). Mbulu (1995: 62) model CIPP merupakan singkatan (akronim) dari contect evaluation, input evaluation, process evaluation, dan product evaluation yang dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam dan kawan-kawannya pada tahun 1968 di Ohio State University dan berorientasi pada pengambilan keputusan. Context evaluation to serve planning decision. Konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program (Tayibnapis, 1989: 10-11). Evaluasi konteks meliputi penggambaran latar belakang program yang dievaluasi, memberikan perkiraan kebutuhan dan tujuan program, menentukan sasaran program dan menentukan sejauh mana tawaran ini cukup responsif terhadap kebutuhan yang sudah diidentifikasi (Edison, 2009). Mbulu (1994/1995: 62-63) evaluasi konteks meliputi: a) analisis masalah/kebutuhan yang berhubungan dengan lingkungan. Suatu kebutuhan dirumuskan sebagai suatu kesenjangan antara kondisi yang ada sekarang dengan kondisi yang diharapkan. Apabila kebutuhan-kebutuhan tersebut telah diidentifikasikan, maka langkah selanjutnya adalah: b) menggambarkan secara jelas dan terperinci tujuan program yang akan memperkecil kesenjangan antara kondisi yang ada sekarang dengan kondisi yang diharapkan. Dengan singkat dapat dikemukakan bahwa evaluasi konteks adalah evaluasi terhadap kebutuhan-kebutuhan, tujuan pemenuhan kebutuhan serta karakteristik individu yang melaksanakan evaluasi. Input evaluation, structuring decision. Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan. Bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya (Tayibnapis, 1989: 11). Evaluasi ini digunakan dalam pelaksanaan program, diadakan penjadwalan dan prosedur pelaksanaannya (Mbulu, 1994/1995: 63). Edison (2009) evaluasi masukan dilaksanakan dengan tujuan dapat menilai relevansi rancangan program, strategi yang dipilih, prosedur, sumber baik yang berupa manusia (guru, siswa) atau mata pelajaran serta sarana prasarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Singkatnya masukan (input) merupakan model yang digunakan untuk menentukan bagaimana cara agar penggunaan sumberdaya yang ada bisa mencapai tujuan serta secara esensial memberikan informasi tentang apakah perlu mencari bantuan dari pihak lain atau tidak. Aspek input juga membantu menentukan prosedur dan desain untuk mengimplementasikan program. Process evaluation, to serve implementing decision. Evaluasi proses untuk membantu mengimplementasi keputusan. Sampai sejauh mana rencana telah diterapkan? Apa yang yang harus direvisi? Begitu pertanyaan tersebut terjawab, prosedur dapat dimonitor, dikontrol, dan diperbaiki (Tayibnapis, 1989; 11). Mbulu (1994/1995: 63) evaluasi proses dipergunakan
  • 2. untuk membantu memberikan dan menyediakan informasi balikan dalam rangka mengimplementasi keputusan, sampai sejauh mana rencana-rencana atau tindakan-tindakan yang hendak dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program sudah sesuai dengan prosedur dan penjadwalan yang ditetapkan. Evaluasi Proses dilaksanakan dengan harapan dapat memperoleh informasi mengenai bagaimana program telah diimplementasikan sehari- hari didalam maupun diluar kelas, pengalaman belajar apa saja yang telah diperoleh siswa, serta bagaimana kesiapan guru dan siswa dalam implementasi program tersebut dan untuk memperbaiki kualitas program dari program yang berjalan serta memberikan informasi sebagai alat untuk menilai apakah sebuah proyek relatif sukses/gagal (Edison, 2009). Product evaluation, to serve recycling decision. Evaluasi produk untuk menolong keputusan selanjutnya. Apa hasil yang telah dicapai? Apa yang dilakukan setelah program berjalan? (Tayibnapis, 1989: 11). Edison (2009) evaluasi produk mengakomodasi informasi untuk meyakinkan dalam kondisi apa tujuan dapat dicapai dan juga untuk menentukan jika strategi yang berkaitan dengan prosedur dan metode yang diterapkan guna mencapai tujuan sebaiknya berhenti, modifikasi atau dilanjutkan dalam bentuk yang seperti sekarang. Evaluasi produk meliputi penentuan dan penilaian dampak umum dan khusus suatu program, mengukur dampak yang terantisipasi, mengidentifikasi dampak yang tak terantisipasi, memperkirakan kebaikan program serta mengukur efektifitas program. Mbulu (1994/1995: 64) jenis evaluasi produk digunakan untuk: a. menolong keputusan selanjutnya, seberapa besar hasil yang telah dicapai da apa yang akan dilakukan setelah program dilaksanakan. b. mengukur keberhasilan pencapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Model evaluasi untuk mengambil keputusan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan suatu program dengan menggunakan evaluasi konteks, evaluasi masukan, evaluasi proses, dan evaluasi produk. 2. Model Evaluasi UCLA Tayibnapis (1989: 11) Alkin (1969) menulis tentang kerangka kerja evaluasi yang hampir sama dengan model CIPP. Alkin mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan dan menganalisis informasi sehingga dapat melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dan memilih beberapa alternatif. Alkin mengemukakan lima macam evaluasi yaitu: . System assessment, yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem (Tayibnapis. 1989: 11). Mbulu (1994/1995: 83) system assessment,berfungsi memberikan informasi mengenai keadaan atau profil program. Program plannin, membantu pemilihan program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program (Tayibnapis. 1989: 11). Program implementation, yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang direncanakan? (Tayibnapis. 1989: 11). Program improvement, yang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, atau berjalan? Apakah menuju pencapaian tujuan, adakah hal-hal atau masalah-masalah baru yang muncul tak terduga (Tayibnapis. 1989: 11). Mbulu (1994/1995: 83) program improvement, berfungsi memberikan informasi tentang bagaimana program tersebut bermanfaat dan bagaimana program dapat dilaksanakan. Program certification, yang memberi informasi tentang nilai atau guna program(Tayibnapis. 1989: 11).
  • 3. 3. Model evaluasi Brinkerhoff Model ini dikembangkan oleh Brinkerhoff dan kawan-kawan, dengan mengemukakan tiga jenis desain yaitu (dalam Dwiyogo, 2006: 54): 1) Fixed vs Emergant evaluation design. Desain fixed ditentukan dan direncanakan secara sistematis dan desainnya dikembangkan dengan mengacu pada tujuan program. Rencana analisis dibuat sebelumnya dimana si pemakai akan menerima informasi seperti yang telah ditentukan dalam tujuan. Strategi pengumpulan informasi dalam desain ini menggunakan tes, angket, lembar wawancara. Berbeda dengan desain fixed, desain emergent dibuat dengan maksud menangkap fenomena yang sedang berlangsung yang berpengaruh terhadap program seperti masukan-masukan baru. Pada prinsipnya desain ini terus berkembang sesuai dengan kondisi dan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan. 2) Formatif vs Summative evaluation.Evaluasi formatif digunakan untuk memperoleh data bagi keperluan revisi program, sedangkan evaluasi sumatif dibuat untuk menilai kegunaan suatu program. Pada evaluasi sumatif fokus evaluasi ditujukan pada variabel-variabel yang dipandang penting dan berkaitan dengan kebutuhan pengambilan keputusan. 3) Desain eksperimental dan Quasi eksperimental vs Natural inquiry. Desain eksperimental, quasi eksperimental dan natural inquiry desain merupakan hasil adopsi dari disiplin penelitian. Desain eksperimental dan quasi eksperimental digunakan untuk menilai suatu program yang baru diujicobakan. Sedangkan natural inquiry dilakukan dengan cara evaluator terlibat langsung dengan sumber- sumber informasi serta program yang dilaksanakannya. 4. Model Evaluasi Stake Model ini dikembangkan oleh Stake (1967), analisis proses evaluasi yang dikemukakannya membawa dampak yang cukup besar dalam bidang ini dan meletakkan dasar yang sederhana namun merupakan konsep yang cukup kuat untuk perkembangan yang lebih jauh dalam bidang evaluasi. Stake menekankan adanya dua dasar kegiatan dalam evaluasi ialah Descriptions dan judgement dan membedakan adanya tiga tahap dalam program pendidikan yaitu: Antecedents (context), transaction (process), dan Outcomes (output) (Tayibnapis. 1989: 11). Mbulu (1994/1995: 74-75): Tahap pendahuluan (antecedents) menyangkut kondisi yang terlebih dahulu ada sampai pada saat dilakukan instruksi yang dihubungkan dengan hasil yang dicapai. Tahap transaksi (transactions) menyangkut proses dilakukannya instruksi dan hasil yang diperoleh adalah karena pengaruh dari proses tersebut. Tahap outcomes menyangkut hasil yang dicapai setelah program diimplementasikan serta untuk menentukan langkah kerja selanjutnya. Penekanan yang umum atau hal yang penting dalam model ini ialah bahwa evaluator yang membuat penilaian tentang program yang dievaluasi. Stake mengatakan bahwa description di satu pihak berbeda dengan judgement atau menilai. Dalam model ini, antecedents (masukan), transaction (proses) dan outcomes (hasil) data dibandingkan tidak hanya untuk menentukan apakah ada perbedaan tujuan dengan keadaan sebenarnya, tetapi juga dibandingkan dengan standar yang absolut, untuk menilai manfaat program (Tayibnapis,1989:16-17).
  • 4. DAFTAR PUSTAKA Tayipnapis, F.Y. 1989. Evaluasi Program. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Zulharman. 2007. Evaluasi Kurikulum : Pengertian, Kepentingan Dan Masalah Yang Dihadapi, (Online), (http:// zulharman79. wordpress. com/ 2007/08/04/ evaluasi-kurikulum- pengertian-kepentingan-dan-masalah-yang-dihadapi/, diakses 12 April 2011) Mbulu, J. 1995. Evaluasi Program Konsep Dasar, Pendekatan Model, dan Prosedur Pelaksanaan. Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas. Mulyono. 2009. Penelitian Eveluasi Kebijakan, (Online), (http:// mulyono. staff.uns .ac.id /2009/ 05/13/penelitian-evaluasi-kebijakan/, diakses 11 April 2011) Rika Dwi Kurniasih. 2009. Teknik Evaluasi Perencanaan, (Online), (http:// images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF8AADuyo- 81/Rika%20Eva.doc?nmid=148657139, diakses 12 April 2011) Suharsimi Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Edison. 2009. Penelitian dan Evaluasi Dalam Bidang Pendidikan:Evaluasi CIPP, (Online), (http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 11 April 2011) Fuddin Van B. 2007. Evaluasi Program, (Online), (http:// fuddin. wordpress.com /2007/07/17/ evaluasi-program/, diakses 11 April 2011) Inggit Kurniawan. 2009. Pengertian dan Konsep Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran (Online), (http:// santriw4n. wordpress. com/ 2009/ 11/ 18/pengertian -dan-konsep -evaluasi- penilaian-dan-pengukuran/, diakses 11 April 2011)