Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Rehabilitasi jaringan irigasi meliputi perbaikan berbagai infrastruktur irigasi seperti bendung, saluran, dan bangunan terkait untuk mengembalikan fungsi irigasi. Ada beberapa jenis rehabilitasi berdasarkan tingkat kerusakan serta peran penting partisipasi petani dalam proses perencanaan dan pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi.
2. Legal Aspek
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang
Pengairan.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
3. Permen PUPR nomor 17 tahun 2015 tentang KOMIR.
4. Permen PUPR nomor 30 tahun 2015 tentang
Pengembangan dan Pengelolaan sistem irigasi.
5. Permen PUPR nomor 12/PRT/M/2015 tentang
eksploitasi dan pemeliharaan irigasi
6. Kriteria perencanaan Irigasi KP-01 s/d KP-09 tahun
2013.
7. Pengukuran Topografi PT 01-03 ..Dan lain-lain
3. DEFINISI
• Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan,
dan pembuangan air irigasi untuk menunjang
pertanian yang jenisnya meliputi irigasi
permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah
tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
• Rehabilitasi jaringan irigasi adalah kegiatan
perbaikan jaringan irigasi guna
mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi
seperti semula.
4. • Rehabilitasi jaringan irigasi dilakukan melalui
tahapan sosialisasi dan konsultasi publik,
penilaian indeks kinerja sistem irigasi, survai,
investigasi dan desain, pengadaan tanah,
pelaksanaan konstruksi, serta persiapan
operasi dan pemeliharaan.
• Rehabilitasi jaringan irigasi, dilaksanakan
berdasarkan urutan prioritas kebutuhan
perbaikan irigasi yang ditetapkan setelah
memperhatikan pertimbangan komisi irigasi.
• Masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A dapat
berpartisipasi
5.
6.
7. • Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang
mendapat air dari satu jaringan irigasi.
• Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan
bangunan pelengkapnya yang merupakan satu
kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan, dan
pembuangan air irigasi.
• Kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini,
peserta mampu memahami rehabilitasi jaringan
irigasi, tata cara rehabilitasi irigasi, perencanaan
danpelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi
partisipatip.
8. • Daerah Potensial : Daerah yang mempunyai
kemungkinan baik untuk di kembangkan. Luas
daerah ini sama dengan daerah netto tetapi
belim semuanya di kembangkan akibat adanya
hambatan non-teknis.
• Daerah Fungsional : Bagian dari daerah
potensial yang telah memiliki jaringan irigasi
yang telah dikembangkan.
• Daerah Irigasi Netto/Bersih : Tanah yang
ditanami yang dapat total diairi.
9. • Klasifikasi Jaringan Irigasi Berdasarkan cara
pengaturan, pengukuran, serta kelengkapan
fasilitas, jaringan irigasi dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
(1) jaringan irigasi sederhana,
(2) jaringan irigasi semi teknis dan
(3) jaringan irigasi teknis.
• Karakteristik masing-masing jenis jaringan
diperlihatkan dibawah ini.
10. Klasifikasi Jaringan Irigasi
No Jaringan Irigasi Klasifikasi Jaringan Irigasi
TEKNIS SEMI TEKNIS SEDERHANA
1 Bangunan Utama Permanen Permanen /
semi Permanen
Sementara
2 Kemampuan bangunan
mengukue dan mengatur
debit
Baik Sedang Jelek
3 Jaringan Saluran Saluran irigasi
dan pembuang
terpisah
Saluran irigasi
dan pembuang
tidak
sepenuhnya
terpisah
Saluran irigasi
dan pembuang
jadi satu
4 Petak tersier Dikembangkan
sepenuhnya
Belum
dikembangkan
Belum ada
jaringan
terpisah
5 Efisiensi secara keseluruhan Tinggi 50% -
60%
Sedang 40%-
50%
Kuran ≤40%
11. No. Jaringan irigasi Teknis Semi Teknis Sederhana
6 Ukuran Tidak ada
batasan
Sampai 2000
ha
Tidak lebih
dari 500 ha
7 Jalan usaha tani Ada keseluruh
areal
Hanya
sebagian areal
Cenderung
tidak ada
8 Kondisi O&P -Ada instansi
yang menangani
-Dilaksanakan
teratur
Belum teratur Tidak ada
O&P
12. NO Jaringan irigasi Teknis Semi teknis Sederhana
6 Ukuran Tidak ada
batasan
Sampai 2000
Ha
Tidak lebih
dari 500 ha
7 Jalan usaha tani Ada
keseluruh
areal
Hanya
sebagian
areal
Cenderung
tidak ada
8 Kondisi O&P -Ada instansi
yang
menangani
-Dilaksanakan
teratur
Belum teratur Tidak ada
O&P
13. Kegiatan Rehabilitasi Irigasi
• Kegiatan Rehabilitasi Irigasi
A. Data pendukung kegiatan rehabilitasi
jaringan irigasi
B. Jenis-jenis rehabilitasi irigasi
C. Peran serta P3A dalam rehabilitasi jaringan
irigasi
D. Monitoring dan Evaluasi
14. A. Data Pendukung Kegiatan
Rehabilitasi
1. Peta Ikhtisarskala 1:25.000, yaitu peta perkecilan
dari petak-petak yang menggambarkan batas
petak tersier, petak sekunder, batas DI, arah
saluran pembawa dan saluran pembuang. Serta
jenis dan posisi bangunan.
2. Skema jaringan irigasi yang menggambarkan
letak dan nama-nama saluran induk & sekunder,
bangunan bagi,bangunan bagi-sadap, bangunan
sadap, dan bangunan pelengkap lainnya yang
masing-masing dilengkapi dengan nomenklatur.
Skema bangunan yang mengambarkan letak dan
nama bangunan
15. 3. Gambar pelaksanaan konstruksi (asbuild
drawing) yang memberikan informasi
tentang infrastruktur irigasi hasil pelaksanaan
fisik yang sebenarnya.
4. Nota Penjelasan Perencanaan (design note)
yang memberikan informasi pertimbangan
teknis, pendekatan, asumsi, rumus yang
dipakai,serta justifikasi teknik perencana
dalam merencanakan irigasi.
16. 5. Buku laporan kerusakan dan buku catatan
pemeliharaan(BCP) yang memberikan
informasi kerusakan apa saja yang terjadi
serta pemeliharaan apasaja yang pernah
dilakukan.
6. Laporan kejadian bencana meliputi bencana
alam berupa banjir,gempa bumi maupun
bencana biasa
17.
18. B.Jenis-Jenis Rehabilitasi Jaringan
Irigasi
• BENDUNG :
1. REHABILITASI RINGAN (BENDUNG)
-Perbaikan ringan pintu
-Perbaikan jalan masuk
-Pemasangan mistar ukur
-Perbaikan batu muka
-Perbaikan bronjong
-Perbaikan ringan rumah jaga
19.
20. 2. REHABILITASI SEDANG (BENDUNG)
-Perbaikan pintu intake & pintu penguras baru
dengan bongkar pasang.
-Rehabilitasi sedang jalan masuk
-Perbaikan/ pembuatan jembatan baru
-Perbaikan sedang badan bendung, tembok
pelindung tebing dan kolam olak.
-Perkuatan kolam olak dengan rip-rap
-Rehabilitasi sedang rumah rumah penjaga
bendung
-Pemasangan AWLR
21. 3. REHABILITASI BERAT (BENDUNG)
-Penggantian pintu intake & pintu penguras
-Pemasangan elektro-mekanikal
-Rehabilitasi berat jalan masuk
-Perbaikan berat bendung, tembok pangkal,
tembok pelindung tebing dan kolam olak.
-Memfungsikan kembali bangunan pembilas
yang rusak atau tersumbat endapan.
-Memfungsikan kembali bangunan pembilas
yang rusak atau tersumbat endapan.
22. 3. REHABILITASI BERAT (BENDUNG)
-Memfungsikan kembali bangunan penangkap
lumpur yang rusak berat atau endapan tidak
terkuras.
-Pemasangan bangunan pengaman bendung di
sungai; krip, pelindung tebing, control dasar
sungai (bottom control).
-Pemasangan sheet pile atau perpanjangan
lantai depan untuk mengatasi erosi buluh.
-Pemasangan penyaring sampah atau penyaring
batu (boulder rack).
23.
24. • RUMAH POMPA :
1.REHABILITASI RINGAN (RUMAH POMPA)
-Perbaikan ringan pompa.
-Perbaikan ringan rumah pompa
2. REHABILITASI SEDANG (RUMAH POMPA)
-Perbaikan sedang pompa dan
dikembalikan ke kapasitas awal.
-Perbaikan sedang pada rumah pompa.
25. • REHABILITASI BERAT (RUMAH POMPA)
-Penggantian pompa.
-Perbaikan besar pompa dan dikembalikan ke
kapasitas awal.
-Perbaikan besar pada rumah pompa.
26. • SALURAN INDUK :
a.1 SALURAN INDUK (REHABILITASI RINGAN):
-Perbaikan kecil lining.
-Perbaikan tanggul saluran.
-Penggalian sedimen.
-Pemasangan penampang sipitan saluran
tanah.
-Pemasangan batas garis sempadan.
27. a.2. SALURAN INDUK (REHABILITASI SEDANG):
-Perbaikan sedang lining
-Pembuatan lining baru di tempat rawan.
-Normalisasi saluran termasuk penggalian
sediment setempat.
a.3 SALURAN INDUK (REHABILITASI BERAT):
-Pembuatan lining baru di tempat yang rawan.
-Perubahan alignment saluran
-Normalisasi saluran termasuk penggalian
sediment menyeluruh.
-Perbaikan longsoran tebing.
29. • SALURAN INDUK :
b.1 BANGUNAN-BANGUNAN (REHAB RINGAN)
-Perbaikan kecil pintu bangunan bagi
-Perbaikan kecil pada bangunan sadap,
termasuk pintu-pintu.
-Pembangunan sanggar tani.
30. b.2 BANGUNAN-BANGUNAN (REHAB SEDANG)
-Perbaikan sedang pintu bangunan bagi, dengan
bongkar pasang.
-Perbaikan sedangalat ukur.
-Perbaikan sedang pada bangunan bagi dan
sadap.
-Perbaikan sedang bangunan pelengkap.
-Penguatan kolam olak pada terjunan
31. b.3 BANGUNAN-BANGUNAN (REHAB BERAT)
-Perbaikan besar pintu bangunan bagi dengan
penggantian atau pemasangan baru.
-Perbaikan besar alat ukur, dengan penggantian
atau pemasangan baru.
-Perbaikan besar pada bangunan bagi dan
sadap.
-Perbaikan besar bangunan pelengkap.
-Penambahan bangunan drainase silang.
32. • SALURAN SEKUNDER :
a. SALURAN SEKUNDER : perbaikannya sama
dengan saluran induk.
b.1BANGUNAN BANGUNAN : (REHAB RINGAN)
-Idem saluran induk
-Perbaikan kecil pada bangunan sadap,
termasuk pintu-pintu
b.1BANGUNAN BANGUNAN : (REHAB SEDANG)
-Idem saluran induk
-Perbaikan sedang pada bangunan sadap,
termasuk pintu-pintu
33. b.3 BANGUNAN BANGUNAN : (REHAB BERAT)
-Idem saluran induk
-Pembangunan bangunan sadap baru
-Perbaikan besar pada bangunan sadap,
termasuk pintu-pintu.
-Penambahan bangunan ukur baru.
-Perbaikan besar bangunan pelengkap.
34.
35. • JARINGAN DRAINASE :
a.1 (REHAB RINGAN)
-Pembersihan lumpur dan sampah
a.2 (REHAB SEDANG)
-Normalisasi/ perbaikan setempat saluran
drainase induk dan sekunder
-Perbaikan sedang bangunan pertemuan
a.3 (REHAB BERAT)
-Normalisasi/ perbaikan besar saluran drainase
induk dan sekunder
-Perbaikan besar bangunan pertemuan
-Pembangunan jalan inspeksi
37. • JARINGAN TERSIER :
a.1 (REHAB RINGAN)
-Perbaikan kecil box tersier dan kuarter
-Penggalian lumpur
a.2 (REHAB SEDANG)
-Perbaikan sedang box tersier dan kuarter
-Normalisasi saluran tersier dan kuarter setempat
a.3 (REHAB BERAT)
-Perbaikan besar box tersier dan kuarter,
penggantian atau penambahan.
-Normalisasi saluran tersier dan kuarter
menyeluruh.
-Penataan ulang blok kuarter, saluran tersier dan
kuarter
38. C. Peran serta P3A dalam rehabilitasi
jaringan irigasi
1. Adanya beberapa perubahan paradigma;
salah satunya adalah kesetaraan antara
pemerintah (sebagai penyedia) dengan
masyarakat tani (sebagai penerima manfaat).
2. Perkembangan lebih lanjut diharapkan peran
serta (partisipasi) masyarakat dalam
pengembangan dan pengelolaan irigasi.
3. Tujuannya agar petani merasa memiliki dan
rasa tanggungjawab.