SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
By:
Nofa, Nocil, Dhan, Vivie, and
            Ikhy
Perbandingan Sifat
   Pengertian
                                    Larutan sejati, koloid,
 Sistem Koloid
                                         & suspensi

   Jenis-Jenis
     Koloid                            Efek Tyndall

                                       Gerak Brown

                                       Koagulasi              Cara Kondensasi
  Sifat-Sifat
    Koloid
                                    Muatan Koloid                Cara Dispensi

                                                                  Koloid Asosiasi
                           Koloid Pelindung
                                                                     Koloid + Polusi
                          Dialisis

           Koloid liofil + liofob

Pengolahan Air
    Bersih
Pengertian Sistem Koloid

 adalah suatu campuran zat yang
terdiri atas fase terdispersi (zat
               yang
  jumlahnya lebih sedikit) dan
pendispersi (zat yang jumlahnya
    lebih banyak) dimana fase
   terdispersi bercampur rata
dalam fase pendispersi sehingga
     “sukar untuk dibedakan”.
Berdasarkan ukuran fase terdispersinya, system dipersi
dibedakan menjadi tiga, yaitu : larutan sejati, koloid dan
suspensi. Sifat dari masing masing system disperse tersebut
adalah….
     Larutan Sejati            Koloid                 Suspensi
 1.) Homogen           1.) Tampak homogen,     1.) Heterogen
 meskipun              tetapi
 dengan mikroskop      heterogen dengan
 ultra                 mikroskop ultra
 2.) Jernih            2.) Tidak jernih        2.) Tidak Jernih
 3.) Satu Fase         3.) Dua Fase            3.) Dua Fase
 4.) Tidak dapat       4.) Dapat disaring      4.) Dapat disaring
 disaring              dengan                  dengan
                       kertas saring ultra     kertas saring biasa
 5.) Stabil / tidak    5.) Stabil              5.) Tidak Stabil
 memisah
 6.) Diameter < 10-7   6.) diameter : 10-7 –   6.) Diamater : > 10-5
 cm                    10-5 cm                 cm
1. Sol (fase terdispersi padat)
    a. Sol padat adalah sol dalam medium
    pendispersi padat
            Contoh: paduan logam, gelas
    warna, intan hitam                         3. Buih (fase terdispersi
    b. Sol cair adalah sol dalam medium        gas)
    pendispersi cair                           a. Buih padat adalah buih
            Contoh: cat, tinta, tepung dalam   dalam medium
    air, tanah liat                            pendispersi padat
    c. Sol gas adalah sol dalam medium                  Contoh: Batu
    pendispersi gas                            apung, marshmallow,
2. Emulsi (fase terdispersi cair) asap
            Contoh: debu di udara,             karet busa,     Styrofoam
    pembakaran
a. Emulsi padat adalah emulsi                  b. Buih cair adalah buih
dalam medium pendispersi padat                 dalam medium
         Contoh: Jelly, keju,                  pendispersi cair
mentega, nasi                                           Contoh: putih telur
b. Emulsi cair adalah emulsi dalam             yang     dikocok, busa
medium pendispersi cair                        sabun
         Contoh: susu, mayones, krim
tangan                                         - Untuk pengelompokan
c. Emulsi gas adalah emulsi dalam              buih, jika fase terdispersi
medium pendispersi gas                         dan medium pendispersi
         Contoh: hairspray dan obat            sama-sama berupa gas,
nyamuk                                         campurannya tergolong
1. Efek Tyndal
- Peristiwa penghamburan cahaya oleh
partikel        koloid
- Penyebabnya : ukuran yang dimiliki oleh
partikel koloid



                                  2. Gerak Brown
                                  - Gerak lurus tak beraturan (zig-zag) dari
                                  partikel koloid dalam medium pendispersi
                                  - Terjadi akibat tabrakan antara partikel
                                  koloid dengan mendium pendispersinya
                                  - Gerak semakin cepat jika ukuran partikel
                                  koloid semakin kecil
                                  - Gerak Brown menyebabkan system
                                  koloid bersifat stabil
4. Muatan Koloid


Elektroforesis
adalah partikel koloid yang
mempunyai muatan, sehingga
dalam medan listrik akan
bergerak menuju elektrode.
Partikel koloid yang bermuatan
positif akan menuju kutub
negatif dan sebaliknya, dan
terjadi penetralan, akibatnya
koloid akan menggumpal.
5. Koloid pelindung
             adalah koloid yang dapat melindungi
             koloid lain dari proses koagulasi.
             Contoh : sabun sebagai pengemulsi
             air dengan minyak, kasein sebagai
             pengemulsi air dan lemak dalam susu.



6. Dialisis
adalah pemisahan koloid dari ion-ion
pengganggu (pemurnian koloid).
Dialisis yang dipercepat dengan arus
listrik disebut elektrodialisis.
8. Pengolahan Air Bersih
Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada prinsipnya sama dengan pengolahan air
sederhana. Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini lumpur
dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa, sedangkan air
selanjutnya dialirkan ke dalam bakventury. Pada tahap ini dicampurkan tawas dan gas klorin
(preklorinasi). Pada air baku yang kekeruhan dan pencemarannya tinggi, perlu dibubuhkan
karbon aktif yang berguna untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat organik yang
terkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang telah dicampur dengan bahan-bahan
kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bak accelatorini terjadi proses koagulasi, lumpur
dan kotoran lain menggumpal membentuk flok-flok yang akan mengalami sedimentasi secara
gravitasi. Selanjutnya, air sudah setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada
saringan ini, sisa-sisa flok akan tertahan. Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir bersih.
Air yang sudah cukup bersih ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon, dimana
ditambahkan kapur untuk menaikkan pH dan gas klorin (post klorinasi) untuk mematikan hama.
Dari bak siphon, air yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam
reservoar, kemudian ke konsumen.
Pengolahan Air Bersih
1.   Cara Kondensasi
  Dilakukan dengan cara menggabungkan
atau mengumpulkan molekul atau ion
dari
larutan sejati menjadi partikel koloid
  Dapat dilakukan melalui : Reaksi
Redoks, Reaksi Hidrolisis, Reaksi
Penggaraman




                                   2. Cara Dispersi
                                     Proses mengubah partikel kasar
                                   menjadi partikel koloid.
                                     Dilakukan melalui : Cara mekanik
                                   (penggerusan), cara peptisasi
                                   (penambahan ion sejenis
                                   dalam endapan), cara busur bredig (cara
                                   listrik)
3. Koloid Asosiasi
Berbagai jenis zat, seperti sabun dan detergen, larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan,
melainkan koloid. Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar (disebut kepala) dan
bagian yang nonpolar (disebut ekor).
O
ll
CH3 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 – C -O-Na+
Ekor Kepala
Kepala sabun adalah gugus yang hidrofil (tertarik ke air) sedangkan gugus hidrokarbon bersifat
hidrofob (takut air). Jika sabun dilarutkan dalam air, maka molekul-molekul sabun akan mengadakan
asosiasi karena gugus nonpolarnya (ekor) saling tarik-menarik, sehingga terbentuk partikel koloid.
Daya pengemulsi dari sabun dan detergen juga disebabkan oleh aksi yang sama. Gugus nonpolar dari
sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan cucian kemudian mendispersikannya ke dalam
air.
Sebagai bahan pencuci, sabun dan detergen bukan saja berfungsi sebagai pengemulsi tetapi juga
sebagai pembasah atau penurun tegangan permukaan. Air yang mengandung sabun atau detergen
mempunyai tegangan permukaan yang lebih rendah sehingga lebih mudah meresap pada bahan
cucian.
Koloid dan Polusi
Berbagai masalah lingkungan terkait dengan koloid, di antaranya adalah asbut. Sebanyak
4000 orang meninggal dalam kasus asbut di London pada tahun 1952. Asbut adalah
campuran yang rumit yang terdiri atas berbagai gas dan partikel-partikel zat cair dan zat
padat. Asbut (smog) merupakan kombinasi dari asap (smoke) dan kabut (fog).
Kabut sendiri merupakan dispersi partikel air dalam udara. Kabut terjadi jika udara panas
yang mengandung uap air tiba-tiba mengalami pendinginan, sehingga sebagian uap air
mengalami kondensasi. Jika asap bergabung dengan kabut, maka kabut menghalangi asap
naik. Akibatnya, asap tetap berada di sekitar kita dan kita menghirupnya.
Asap mengandung partikel yang dapat mengiritasi paru-paru dan membuat kita batuk. Asap
juga mengandung belerang dioksida (SO2). Gas ini dapat bereaksi dengan oksigen dan uap
air membentuk asam sulfat. Asam sulfat akan mengiritasi paru-paru sehingga menghasilkan
banyak lendir.
Selain itu, asbut mengandung berbagai jenis gas yang terbentuk dari serentetan reaksi
fotokimia (yaitu reaksi kimia yang berlangsung di bawah pengaruh sinar matahari). Di
antaranya, yaitu ozon, aldehida, dan peroksiasetil nitrat (PAN = CH3–COOONO2).




          smog
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (20)

SISTEM KOLOID KIMIA SMA XI IPA
SISTEM KOLOID KIMIA SMA XI IPA SISTEM KOLOID KIMIA SMA XI IPA
SISTEM KOLOID KIMIA SMA XI IPA
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid ppt
Koloid pptKoloid ppt
Koloid ppt
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Ppt sistem koloid
Ppt sistem koloidPpt sistem koloid
Ppt sistem koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Sistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpointSistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpoint
 
Handout kimia
Handout kimiaHandout kimia
Handout kimia
 
Deskripsi koloid, suspensi dan larutan sejati
Deskripsi koloid, suspensi dan larutan sejatiDeskripsi koloid, suspensi dan larutan sejati
Deskripsi koloid, suspensi dan larutan sejati
 
Kimia - Sistem Koloid
Kimia - Sistem KoloidKimia - Sistem Koloid
Kimia - Sistem Koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
(Kimia) Sistem Koloid
(Kimia) Sistem Koloid(Kimia) Sistem Koloid
(Kimia) Sistem Koloid
 
koloid
 koloid koloid
koloid
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
KELAS XI SISTEM KOLOID
KELAS XI SISTEM KOLOIDKELAS XI SISTEM KOLOID
KELAS XI SISTEM KOLOID
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
 
Koloid kimia
Koloid kimiaKoloid kimia
Koloid kimia
 
Koloid Kimia SACN
Koloid Kimia SACNKoloid Kimia SACN
Koloid Kimia SACN
 

Destacado (8)

Paper Koloid kelompok III
Paper Koloid kelompok IIIPaper Koloid kelompok III
Paper Koloid kelompok III
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Asosiasi jamur
Asosiasi jamurAsosiasi jamur
Asosiasi jamur
 
Makalah widow spiders
Makalah widow spidersMakalah widow spiders
Makalah widow spiders
 
Makalah kimia tentang koloid
Makalah kimia tentang koloidMakalah kimia tentang koloid
Makalah kimia tentang koloid
 
Rpp koloid 2013 me
Rpp koloid 2013 meRpp koloid 2013 me
Rpp koloid 2013 me
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Power point koloid
Power point koloidPower point koloid
Power point koloid
 

Similar a OPTIMIZED TITLES (20)

Rizal dwi saputra xi ipa 2
Rizal dwi saputra    xi ipa 2Rizal dwi saputra    xi ipa 2
Rizal dwi saputra xi ipa 2
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
 
Makalah sistem koloid (cutnyak)
Makalah sistem koloid (cutnyak)Makalah sistem koloid (cutnyak)
Makalah sistem koloid (cutnyak)
 
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
 
Jumran
JumranJumran
Jumran
 
Jumran
JumranJumran
Jumran
 
Makalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 rahaMakalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 raha
 
Makalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 rahaMakalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 raha
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Kimia koloid
Kimia koloidKimia koloid
Kimia koloid
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
47013922 makalah-koloid
47013922 makalah-koloid47013922 makalah-koloid
47013922 makalah-koloid
 
Tugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaaTugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaa
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Bab v koloid
Bab v koloidBab v koloid
Bab v koloid
 
Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,
 
Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,
 

Más de Novi Fachrunnisa

Brain abscess ec sinusitis
Brain abscess ec sinusitisBrain abscess ec sinusitis
Brain abscess ec sinusitisNovi Fachrunnisa
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)Novi Fachrunnisa
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)Novi Fachrunnisa
 
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009Novi Fachrunnisa
 
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di KopsisJadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di KopsisNovi Fachrunnisa
 
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR MelatiNilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR MelatiNovi Fachrunnisa
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarNovi Fachrunnisa
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 

Más de Novi Fachrunnisa (20)

Kasus di ICCU
Kasus di ICCUKasus di ICCU
Kasus di ICCU
 
Brain abscess ec sinusitis
Brain abscess ec sinusitisBrain abscess ec sinusitis
Brain abscess ec sinusitis
 
Catatan
CatatanCatatan
Catatan
 
Botani
BotaniBotani
Botani
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
 
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
 
Nama-Nama Paduka FC
Nama-Nama Paduka FCNama-Nama Paduka FC
Nama-Nama Paduka FC
 
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di KopsisJadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
 
Jacked kelas paduka
Jacked kelas padukaJacked kelas paduka
Jacked kelas paduka
 
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR MelatiNilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
 
Daftar Komisaris X2
Daftar Komisaris X2Daftar Komisaris X2
Daftar Komisaris X2
 
Daftar Komisaris
Daftar KomisarisDaftar Komisaris
Daftar Komisaris
 
Baju Kelas Paduka1012
Baju Kelas Paduka1012Baju Kelas Paduka1012
Baju Kelas Paduka1012
 
Absent Siswa Baru 2011
Absent Siswa Baru 2011Absent Siswa Baru 2011
Absent Siswa Baru 2011
 
Tabel Langkah Catur
Tabel Langkah CaturTabel Langkah Catur
Tabel Langkah Catur
 
Keracunan Bisa Ular
Keracunan Bisa UlarKeracunan Bisa Ular
Keracunan Bisa Ular
 
Praktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani FarmasiPraktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani Farmasi
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa Ular
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 

Último

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Último (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

OPTIMIZED TITLES

  • 1. By: Nofa, Nocil, Dhan, Vivie, and Ikhy
  • 2.
  • 3. Perbandingan Sifat Pengertian Larutan sejati, koloid, Sistem Koloid & suspensi Jenis-Jenis Koloid Efek Tyndall Gerak Brown Koagulasi Cara Kondensasi Sifat-Sifat Koloid Muatan Koloid Cara Dispensi Koloid Asosiasi Koloid Pelindung Koloid + Polusi Dialisis Koloid liofil + liofob Pengolahan Air Bersih
  • 4. Pengertian Sistem Koloid adalah suatu campuran zat yang terdiri atas fase terdispersi (zat yang jumlahnya lebih sedikit) dan pendispersi (zat yang jumlahnya lebih banyak) dimana fase terdispersi bercampur rata dalam fase pendispersi sehingga “sukar untuk dibedakan”.
  • 5. Berdasarkan ukuran fase terdispersinya, system dipersi dibedakan menjadi tiga, yaitu : larutan sejati, koloid dan suspensi. Sifat dari masing masing system disperse tersebut adalah…. Larutan Sejati Koloid Suspensi 1.) Homogen 1.) Tampak homogen, 1.) Heterogen meskipun tetapi dengan mikroskop heterogen dengan ultra mikroskop ultra 2.) Jernih 2.) Tidak jernih 2.) Tidak Jernih 3.) Satu Fase 3.) Dua Fase 3.) Dua Fase 4.) Tidak dapat 4.) Dapat disaring 4.) Dapat disaring disaring dengan dengan kertas saring ultra kertas saring biasa 5.) Stabil / tidak 5.) Stabil 5.) Tidak Stabil memisah 6.) Diameter < 10-7 6.) diameter : 10-7 – 6.) Diamater : > 10-5 cm 10-5 cm cm
  • 6. 1. Sol (fase terdispersi padat) a. Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam 3. Buih (fase terdispersi b. Sol cair adalah sol dalam medium gas) pendispersi cair a. Buih padat adalah buih Contoh: cat, tinta, tepung dalam dalam medium air, tanah liat pendispersi padat c. Sol gas adalah sol dalam medium Contoh: Batu pendispersi gas apung, marshmallow, 2. Emulsi (fase terdispersi cair) asap Contoh: debu di udara, karet busa, Styrofoam pembakaran a. Emulsi padat adalah emulsi b. Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi padat dalam medium Contoh: Jelly, keju, pendispersi cair mentega, nasi Contoh: putih telur b. Emulsi cair adalah emulsi dalam yang dikocok, busa medium pendispersi cair sabun Contoh: susu, mayones, krim tangan - Untuk pengelompokan c. Emulsi gas adalah emulsi dalam buih, jika fase terdispersi medium pendispersi gas dan medium pendispersi Contoh: hairspray dan obat sama-sama berupa gas, nyamuk campurannya tergolong
  • 7. 1. Efek Tyndal - Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid - Penyebabnya : ukuran yang dimiliki oleh partikel koloid 2. Gerak Brown - Gerak lurus tak beraturan (zig-zag) dari partikel koloid dalam medium pendispersi - Terjadi akibat tabrakan antara partikel koloid dengan mendium pendispersinya - Gerak semakin cepat jika ukuran partikel koloid semakin kecil - Gerak Brown menyebabkan system koloid bersifat stabil
  • 8.
  • 9. 4. Muatan Koloid Elektroforesis adalah partikel koloid yang mempunyai muatan, sehingga dalam medan listrik akan bergerak menuju elektrode. Partikel koloid yang bermuatan positif akan menuju kutub negatif dan sebaliknya, dan terjadi penetralan, akibatnya koloid akan menggumpal.
  • 10. 5. Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi. Contoh : sabun sebagai pengemulsi air dengan minyak, kasein sebagai pengemulsi air dan lemak dalam susu. 6. Dialisis adalah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu (pemurnian koloid). Dialisis yang dipercepat dengan arus listrik disebut elektrodialisis.
  • 11. 8. Pengolahan Air Bersih Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada prinsipnya sama dengan pengolahan air sederhana. Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa, sedangkan air selanjutnya dialirkan ke dalam bakventury. Pada tahap ini dicampurkan tawas dan gas klorin (preklorinasi). Pada air baku yang kekeruhan dan pencemarannya tinggi, perlu dibubuhkan karbon aktif yang berguna untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat organik yang terkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang telah dicampur dengan bahan-bahan kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bak accelatorini terjadi proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpal membentuk flok-flok yang akan mengalami sedimentasi secara gravitasi. Selanjutnya, air sudah setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada saringan ini, sisa-sisa flok akan tertahan. Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir bersih. Air yang sudah cukup bersih ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon, dimana ditambahkan kapur untuk menaikkan pH dan gas klorin (post klorinasi) untuk mematikan hama. Dari bak siphon, air yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam reservoar, kemudian ke konsumen.
  • 13. 1. Cara Kondensasi Dilakukan dengan cara menggabungkan atau mengumpulkan molekul atau ion dari larutan sejati menjadi partikel koloid Dapat dilakukan melalui : Reaksi Redoks, Reaksi Hidrolisis, Reaksi Penggaraman 2. Cara Dispersi Proses mengubah partikel kasar menjadi partikel koloid. Dilakukan melalui : Cara mekanik (penggerusan), cara peptisasi (penambahan ion sejenis dalam endapan), cara busur bredig (cara listrik)
  • 14. 3. Koloid Asosiasi Berbagai jenis zat, seperti sabun dan detergen, larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan, melainkan koloid. Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar (disebut kepala) dan bagian yang nonpolar (disebut ekor). O ll CH3 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 – C -O-Na+ Ekor Kepala Kepala sabun adalah gugus yang hidrofil (tertarik ke air) sedangkan gugus hidrokarbon bersifat hidrofob (takut air). Jika sabun dilarutkan dalam air, maka molekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi karena gugus nonpolarnya (ekor) saling tarik-menarik, sehingga terbentuk partikel koloid. Daya pengemulsi dari sabun dan detergen juga disebabkan oleh aksi yang sama. Gugus nonpolar dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan cucian kemudian mendispersikannya ke dalam air. Sebagai bahan pencuci, sabun dan detergen bukan saja berfungsi sebagai pengemulsi tetapi juga sebagai pembasah atau penurun tegangan permukaan. Air yang mengandung sabun atau detergen mempunyai tegangan permukaan yang lebih rendah sehingga lebih mudah meresap pada bahan cucian.
  • 15. Koloid dan Polusi Berbagai masalah lingkungan terkait dengan koloid, di antaranya adalah asbut. Sebanyak 4000 orang meninggal dalam kasus asbut di London pada tahun 1952. Asbut adalah campuran yang rumit yang terdiri atas berbagai gas dan partikel-partikel zat cair dan zat padat. Asbut (smog) merupakan kombinasi dari asap (smoke) dan kabut (fog). Kabut sendiri merupakan dispersi partikel air dalam udara. Kabut terjadi jika udara panas yang mengandung uap air tiba-tiba mengalami pendinginan, sehingga sebagian uap air mengalami kondensasi. Jika asap bergabung dengan kabut, maka kabut menghalangi asap naik. Akibatnya, asap tetap berada di sekitar kita dan kita menghirupnya. Asap mengandung partikel yang dapat mengiritasi paru-paru dan membuat kita batuk. Asap juga mengandung belerang dioksida (SO2). Gas ini dapat bereaksi dengan oksigen dan uap air membentuk asam sulfat. Asam sulfat akan mengiritasi paru-paru sehingga menghasilkan banyak lendir. Selain itu, asbut mengandung berbagai jenis gas yang terbentuk dari serentetan reaksi fotokimia (yaitu reaksi kimia yang berlangsung di bawah pengaruh sinar matahari). Di antaranya, yaitu ozon, aldehida, dan peroksiasetil nitrat (PAN = CH3–COOONO2). smog
  • 16.