Dokumen tersebut membahas berbagai jenis trauma, termasuk trauma dada, kepala, tulang belakang, abdomen, dan anggota gerak. Secara khusus, dibahas trauma dada yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, seperti patah tulang rusuk, pneumotoraks, hemotoraks, dan tamponade jantung. Berbagai kondisi tersebut membutuhkan tindakan segera seperti pasang selang drainase dada atau operasi.
2. Trauma
Adalah luka atau cidera, baik fisik maupun psikis
Macam – macam trauma :
Trauma thoraks
Trauma kepala
Trauma tulang belakang
Trauma abdomen
Trauma anggota gerak
Trauma pada kehamilan dan anak
3. Trauma dada (thorax)
Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang
disebabkan oleh benturan pada dinding dada yang
mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru,
diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda
tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan
gangguan system pernafasan.
4. Ada 3 mekanisme pada trauma
tumpul toraks :
Trauma ledakan : Ada semacam gelombang udara
dengan suatu tekanan kuat yang akan
merusak/merobek jaringan, seperti trakhea dan
bronkhus dan diafragma
Trauma deselerasi : Tubuh yang sedang bergerak
menabrak sesuatu obyek yang diam, tapi struktur yang
berada didalam toraks terus bergerak. Terjadi ruptur
aorta.
Trauma kompresi : Tubuh tertekan pada suatu obyek
yang keras. Terjadi fraktur kosta, sternum dan
kerusakan organ intra torakal.
5.
6. Patah Tulang Iga
Paling sering terjadi pada trauma dada
Sering pada dewasa dari anak-anak
Iga 1 s/d 4 sulit terjadi, kematian > 50%
Iga 5 s/d 9 paling sering patah
Iga 10 s/d 12 jarang patah relative elastis & letaknya
menggantung, bila terjadi curigai kerusakan intra
abdomen
Flail chest; 2 iga berurutan patah, sering terjadi
Hipoksemia dan gagal nafas
9. Trauma pleura
Pneumotoraks
Robekan pleura viseralis/parietalis udara akan masuk
ke ronnga pleura
Pneumotoraks tertutup, terbuka dan tension
Trauma tumpul patah tulang melukai pleura dan
parenkin paru, robekan trakeobronkial perlu WSD
walaupun kecil
Terbuka luka terbuka dinding dada & udara kesedot
ke rongga torak (segera tutup)- WSD, tutup luka
setelah pasien stabil
10. Trauma pleura
Tension pneumotorak, jenis tertutup dan progresif,
dapat terjadi kolap paru dan bergesernya
mediastinum.
Dapat menyebabkan gangguan kardiovaskuler dan
syok.
Penangganan cepat, segera, sambil menunggu pasang
WSD, lakukan pungsi pleura dengan kateter vena
(abokat)
18. Hemotorak
Terjadi sering karena adanya ruptur a.interkostalis,
darah di rongga torak menekan pada paru
Kolaps/atelektasis, jantung dan mediastinun,
tergantung banyaknya volume darah.
Penanganan pasang WSD
Apabila darah keluar lebih dari 400 cc/2 jam/lebih dari
500 cc dalam 1 jam pertama setelah wsd, bertambah
/jam – lakukan operasi
23. Tamponade jantung.
Trauma jantung & pembuluh darah besar robekan
miokard, katup jantung, koroner & tamponade
jantung.
Miokard paling sering-lokasi paling depan, kasus
sering pasien meninggal, bila terjadi tamponade
jantung/pemb darah besar operasi segera.