SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
Suspensi

I.1 Definisi
a. Farmakope Indonesia IV Th. 1995, hal 17
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair.
(Farmakope Indonesia IV Th. 1995, hlm 18)
Suspensi Oral : sediaaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi
dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan
ditujukan untuk penggunaan oral.
b. Farmakope Indonesia III, Th. 1979, hal 32
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
c. USP XXVII, 2004, hal 2587
Suspensi oral : sediaan cair yang menggunakan partikel-partikel padat terdispersi
dalam suatu pembawa cair dengan flavouring agent yang cocok yang
dimaksudkan untuk pemberian oral.
Suspensi topikal : sediaan cair yang mengandung partikel-partikel padat yang
terdispersi dalam suatu pembawa cair yang dimaksudkan untuk
pemakaian pada kulit.
Suspensi otic
: sediaan cair yang mengandung partikel-partikel mikro dengan
maksud ditanamkan di luar telinga.
d. Fornas Edisi 2 Th. 1978 hal 333
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut
dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat
terdiri dari obat dalam bentuk serbuk halus, dengan atau tanpa zat
tambahan, yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa
yang ditetapkan. Yang pertama berupa suspensi jadi, sedangkan yang
kedua berupa serbuk untuk suspensi yang harus disuspensikan lebih
dahulu sebelum digunakan.
I.2 Keuntungan dan Kekurangan Sediaan (RPS ed. 18, vol 3, 15381539)
Keuntungan
:
1.Baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet / kapsul,
terutama
anak-anak.
2.Homogenitas
tinggi
3.Lebih mudah diabsorpsi daripada tablet / kapsul (karena luas
permukaan kontak antara zat aktif dan saluran cerna meningkat).
4.Dapat menutupi rasa tidak enak / pahit obat (dari larut / tidaknya)
5.Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air.
Kekurangan
:
1.Kestabilan rendah (pertumbuhan kristal jika jenuh, degradasi, dll)
2.Jika membentuk “cacking” akan sulit terdispersi kembali sehingga
homogenitasnya
turun.
3.Alirannya
menyebabkan
sukar
dituang
4.Ketepatan dosis lebih rendah daripada bentuk sediaan larutan
5.Pada saat penyimpanan, kemungkinan terjadi perubahan sistem
dispersi (cacking, flokulasi-deflokulasi) terutama jika terjadi fluktuasi /
perubahan
temperatur.
6.Sediaan suspensi harus dikocok terlebih dahulu untuk memperoleh
dosis
yang
diinginkan.
I.3 Macam-macam Suspensi Berdasarkan Penggunaan (FI IV,
1995, hal 18)
1. Suspensi oral, sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi
dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukan
untuk penggunaan oral.
2. Suspensi topikal, sediaan cair mengandung partikel-partikel padat yang
terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan kulit.
3. Suspensi tetes telinga, sediaan cair mengandung partikel-partikel halus
yang ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
4. Suspensi optalmik, sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel
yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata.
Syarat suspensi optalmik (hal 14):
- Obat dalam suspensi harus dalam bentuk termikronisasi agar tidak
menimbulkan iritasi dan atau goresan pada kornea.
- Suspensi obat mata tidak boleh digunakan bila terjadi massa yang
mengeras atau penggumpalan.
Berdasarkan Istilah
1. Susu, untuk suspensi dalam pembawa yang mengandung air yang
ditujukan untuk pemakaian oral. (contoh : Susu Magnesia)
2. Magma, suspensi zat padat anorganik dalam air seperti lumpur, jika zat
padatnya mempunyai kecenderungan terhidrasi dan teragregasi kuat
yang menghasilkan konsistensi seperti gel dan sifat reologi tiksotropik
(contoh : Magma Bentonit).
3. Lotio, untuk golongan suspensi topikal dan emulsi untuk pemakaian pada
kulit (contoh : Lotio Kalamin)
Berdasarkan Sifat (Diktat kuliah Likuida dan Semisolida, hal 102-104)
1. Suspensi Deflokulasi
- Partikel yang terdispersi merupakan unit tersendiri dan apabila kecepatan
sedimentasi bergantung daripada ukuran partikel tiap unit, maka
kecepatannya akan lambat.
- Gaya tolak-menolak di antara 2 partikel menyebabkan masing-masing
partikel menyelip diantara sesamanya pada waktu mengendap.
- Supernatan sistem deflokulasi keruh dan setelah pengocokan kecepatan
sedimentasi partikel yang halus sangat lambat.
- Keunggulannya : sistem deflokulasi akan menampilkan dosis yang relatif
homogen pada waktu yang lama karena kecepatan sedimentasinya yang
lambat.
- Kekurangannya : apabila sudah terjadi endapan sukar sekali diredispersi
karena terbentuk masa yang kompak.
- Sistem deflokulasi dengan viskositas tinggi akan mencegah sedimentasi
tetapi tidak dapat dipastikan apakah sistem akan tetap homogen pada
waktu paronya.
2. Suspensi Flokulasi
- Partikel sistem flokulasi berbentuk agregat yang dapat mempercepat
terjadinya sedimentasi. Hal ini disebabkan karena setiap unit partikel
dibentuk oleh kelompok partikel sehingga ukurang agregat relatif besar.
- Cairan supernatan pada sistem deflokulasi cepat sekali bening yang
disebabkan flokul-flokul yang terbentuk cepat sekali mengendap dengan
ukuran yang bermacam-macam.
- Keunggulannya :sedimen pada tahap akhir penyimpanan akan tetap
besar dan mudah diredispersi.
- Kekurangannya : dosis tidak akurat dan produk tidak elegan karena
kecepatan sedimentasinya tinggi.
- Flokulasi dapat dikendalikan dengan :
a.
Kombinasi ukuran partikel
b. Penggunaan elektrolit untuk kontrol potensial zeta.
c.
Penambahan polimer mempengaruhi hubungan/ struktur partikel
dalam suspensi.
I.4
Syarat
Suspensi
a. FI IV, 1995, hal 18
1. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara iv dan intratekal
2. Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu harus
mengandung zat antimikroba.
3. Suspensi harus dikocok sebelum digunakan
4. Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat.
b. FI III, 1979, hal 32
1. Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh mengendap
2. Jika dikocok, harus segera terdispersi kembali
3. Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi
4. Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok
dan dituang.
5. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel dari
suspensoid
tetap
agak
konstan
untuk
yang
lama
pada
penyimpanan.(Ansel, 356)
c. Fornas Edisi 2, 1978, hal 333
Pada pembuatan suspensi, untuk mencegah pertumbuhan cendawan, ragi
dan jasad renik lainnya, dapat ditambahkan zat pengawet yang cocok
terutama untuk suspensi yang akan diwadahkan dalam wadah satuan
ganda atau wadah dosis ganda.
I.5 Penggunaan Suspensi dalam Farmasi
(Pharmaceutics, The Science of Dosage Form Design, Michael E. Aulton,
hlm 270 : Diktat Teknologi Farmasi Liquida dan Semisolid, DR. Goeswin
Agoes, hlm 89 – 90)
1. Beberapa orang terutama anak-anak sukar menelan obat yang
berbentuk tablet / zat padat. Oleh karena itu diusahakan dalam bentuk
larutan. Kalau zat berkhasiat tidak larut dalam air, maka bentuk
suspensi-dimana zat aktif tidak larut-terdispersi dalam medium cair
merupakan suatu alternatif.
2. Mengurangi proses penguraian zat aktif didalam air. Untuk zat yang
sangat mudah terurai dalam air, dibuat bentuk yang tidak larut. Dengan
demikian, penguraian dapat dicegah. Contoh : untuk menstabilkan
Oxytetrasiklin HCl di dalam sediaan cair, dipakai dipakai garam Ca
karena sifat Oxytetrasiklin yang mudah sekali terhidrolisis di dalam air.
3. Kontak zat padat dengan medium pendispersi dapat dipersingkat dengan
mengencerkan zat padat medium dispersi pada saat akan digunakan.
Contoh : Ampisilin dikemas dalam bentuk granul, kemudian pada saat
akan dipakai disuspensikan dahulu dalam medim pendispersi. Dengan
demikian maka stabilitas ampisilin untuk 7 hari pada temperatur kamar
masih dapat dipenuhi.
4. Apabila zat aktif sangat tidak stabil dalam air, maka digunakan medium
non-air sebagai medium pendispersi. Contoh : Injeksi Penisilin dalam
minyak dan Phenoxy penisilin dalam minyak kelapa untuk oral.
5. Sediaan suspensi yang terdiri dari partikel halus yang terdispersi dapat
menaikkan luas permukaan di dalam saluran pencernaan, sehingga dapat
mengabsorpsi toksin-toksin atau menetralkan asam yang diproduksi oleh
lambung. Contoh Kaolin, Mg-Karbonat, Mg-Trisilikat. (antasida/Clays)
6. Sifat adsorpsi daripada serbuk halus yang terdispersi dapat digunakan
untuk sediaan yang berbentuk inhalasi. Zat yang mudah menguap
seperti mentol, Ol. Eucaliptus, ditahan dengan menambah Mg-Karbonat
yang dapat mengadsorpsi tersebut.
7. Dapat menutup rasa zat berkhasiat yang tidak enak atau pahit dengan
lebih baik dibandingkan dalam bentuk larutan.
Untuk suspensi
Kloramfenikol dipakai Kloramfenikol Palmitas yang rasanya tidak pahit.
8. Suspensi BaSO4 untuk kontras dalam pemeriksaan X-Ray.
9. Suspensi untuk sediaan bentuk aerosol.
I.6 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Suspensi (Lachman
Practice, 479-491)
1.Kecepatan sedimentasi (Hk. Stokes)
Untuk sediaan farmasi tidak mutlak berlaku, tetapi dapat dipakai sebagai
pegangan supaya suspensi stabil, tidak cepat mengendap, maka :
a. Perbedaan antara fase terdispersi dan fase pendispersi harus kecil, dapat
menggunakan sorbitol atau sukrosa. BJ medium meningkat.
b. Diameter partikel diperkecil, dapat dihaluskan dengan blender / koloid mill
c. Memperbesar viskositas dengan menambah suspending agent.
2.Pembasahan serbuk
Untuk menurunkan tegangan permukaan, dipakai wetting agent atau
surfaktan, misal : span dan tween.
3. Floatasi (terapung), disebabkan oleh :
a. Perbedaan densitas
b. Partikel padat hanya sebagian terbasahi dan tetap pada permukaan
c. Adanya adsorpsi gas pada permukaan zat padat. Hal ini dapat diatasi
dengan penambahan humektan.
Humektan ialah zat yang digunakan untuk membasahi zat padat.
Mekanisme humektan : mengganti lapisan udara yang ada di permukaan
partikel sehingga zat mudah terbasahi. Contoh : gliserin, propilenglikol.
4.Pertumbuhan kristal
Larutan air suatu suspensi sebenarnya merupakan larutan jenuh. Bila
terjadi perubahan suhu dapat terjadi pertumbuhan kristal. Ini dapat
dihalangi dengan penambahan surfaktan.
Adanya polimorfisme dapat mempercepat pertumbuhan kristal.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kristalisasi (Disperse
system, Vol. I, 158)
-gunakan partikel dengan range ukuran yang sempit
-pilih bentuk kristal obat yang stabil
-cegah penggunaan alat yang membutuhkan energi besar untuk pengecilan
ukuran partikel
- gunkan pembasah
- gunakan colloidal pelindung seperti gelatin, gums, dan lain-lain yang akan
membentuk lapisan pelindung pada partikel
-viskositas ditingkatkan
-cegah perubahan suhu yang ekstrim
Hal-hal yang memicu terbentuknya kristal (Disperse system, Vol. I, 158)
- keadaan super jenuh
- pendinginan yang ekstrim dan pengadukan yang cepat
- sifat aliran pelarut yang dapat mengkristalkan zat aktif, dalam ukuran dan
bentuk yang bervariasi
- keberadaan cosolutes, cosolvent, dan absorbent
- kondisi saat proses pembuatan.
5. Pengaruh gula (sukrosa)
a. Suspending agent dengan larutan gula : viskositas akan naik
b. Adanya batas konsentrasi gula dalam campuran dengan suspending
agent. Bila batas ini dilalui polimer akan menurun.
c. Konsentrasi gula yang besar juga dapat menyebabkan kristalisasi yang
cepat
d. Gula cair 25 % mudah ditumbuhi bakteri, perlu pengawet. (tidak lebih
dari 30 %; hati-hati cap locking)
e. Hati-hati jika ada alkohol dalam suspensi
6. Metode dispersi : Deflokulasi dan Flokulasi

7. Pengaruh alat-alat pendispersi, menyebabkan :
a. Variasi pada ukuran partikel berhubungan dengan RPM Shearing Force
b. Variasi pada sifat-sifat suspensi
c. Variasi pada viskositas pembawa, berhubungan dengan hidratasi
suspending agen.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Suspensi
Suspensiadalahsediaancair

yang

mengandungbahanobatpadatdalamhalusdantidaklarut,

yang

terdispersidalamcairanpembawa.Zat yang terdispersiharushalus, tidakbolehcepatmengendap,
danbila

di

kocokperlahan-lahan,

endapanharusterdispersikembali.Dapat

di

tambahkanzattambahanuntukmenjaminstabilitassuspensitetapikekentalansuspensiharusmenja
minsediaanmudah di kocokdan di tuang.
Suspensiterbagiatasbeberapajenisantara
suspensitetestelinga,

suspensioptalmik,

dansuspensiuntukinjeksikontinyu.Suspensi
mengandungpartikelpadat

lain

yang

oral

suspensi

oral,

suspensitopikal,

suspensiuntukinjeksi,
merupakansediaancair

terdispersidalampembawacairdenganbahan

yang
yang

sesuaidanditujukanuntukpenggunaan
oral.Suspensitopikalmerupakansediaancairmengandungpartikelpadatterdispersidalamcairanpe
mbawa

yang

ditujukanuntukpenggunaanpadakulit.Suspensitetestelingasediaancairmengandungpartikelhalu
s

yang

ditujukanuntukditeteskanpadatelingabagianluar.Suspensioptalmikmerupakansediaancairsteril
yang

mengandungpartikel-partikel

yang

terdispersidalamcairanpembawa

ditujukkanuntukpenggunaanpadamata.Suspensiuntukinjeksimerupakansediaan

yang
berupa

suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau
kedalam saluran spinal. Sedangkan suspensi untuk injeksi kontinyu merupakan sediaan padat
kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua
persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai.
Suatusediaansuspensimemilikikomposisiantaralainzataktif,
zatpensuspensi,

danpendispersi.

bahanterdispersi,

Zataktifadalahzat

dapatmemberikanefekterapeutik.Bahanterdispersiadalahbahancair

yang
yang

tidaklarutmaupunbercampurdengancairandarifasependispersi.Zatpensuspensiadalahbahan
yang
digunakanuntukmemperlambatpenggumpalansehinggakeseragamandosisdapatdiukuruntukme
ncegahterjadinyakekerasandanzatpengembang.Sedangkanpendispersiadalahbahanpadat yang
tidaklarutdalam medium dispersi.
Padapembuatansuspensiterdapat

2

metodepembuatanyaitumetodedispersidanmetodepengendapan.Metodedispersidigunakanuntu
kpembuatansuspensi,
pembawaharusdiformulasihinggafasepadatdenganmudahdibasahidandidispersikan,
surfaktandapatdigunakanuntukmenjaminpembahasanzatpadathidrofobikdenganseragam.Meto
depengendapanterbagiatasbeberapajenisantara lain:
 Pengendapanpelarutorganik
Obat-obat

yang

pelarutorganik

tidaklarutdalam
yang

air

bercampurdengan

murnidibawahkondisistandar.

dapatdiendapkandenganmelarutkandalampelarutair,

kemudianmenambahfaseorganikke

air
 Pengendapan yang dipengaruhiolehpil medium
Metodeinibisajadilebihmembentudantidakmenimbulkankesulitan

yang

serupadenganendapanpelarutorganik.Tetapitehnikinihanyadapatditerapkanpadaobat-oabt
yang kelarutannyatergantungterhadapharga ph.
 Penguraianrangkap
Pembuatansuspensidenganpenguraiangandahanyamelibatkan proses kimia yang sederhana.
Syarat-syarat suspensi yang baik anatara lain zat terdispersi harus halus dan tidak
boleh mengendap, jika dikocok harus segera terdispersi kembali, dapat mengandung zat
tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi, kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi
agar sediaan mudah dikocok dan dituang, serta karakteristik suspensi harus sedemikian rupa
sehingga ukuran partikel dari suspensoid tetap agak konstan untuk yang lama pada
penyimpanan.
Karakteristik suspensi yang ideal antara lain partikel yang terdispersi harus
mempunyai ukuran yang sama sehingga tidak cepat mengendap dibawah, endapan yang
terjadi tidak membentuk cake yang keras, mudah didispersikan kembali sehingga
memudahkan penggunaan pada pasien, produk harus mudah dituang, nyaman digunakan dan
tahan terhadap serangan mikroba.
Stabilitassuspensiadalahkeadaansuspensidimanamencegahterjadinyapengumpalansusp
ensi.Jikapadasuspensi,

dimana

proses

sedimentasitidakdapatdicegah,

makadipilihsuatubahanpendispersidengansifatrheologistertentu,
tidakmemungkinkanturunnyasetiappartikelterdispersi.
sedimentasiataupun
sepertiaglomerasi,

proses

lain

yang

agar

proses

dapatmempengaruhihomogenitassediaan,

flotasidanflokulasi,

itudapatdiatasidenganpenambahanstabilisator,

Artinyadiupayakan

yang

yang

dapatdihambat.

Hal

mempertinggiviskositassediaan.Akan
tetapidayaalirsuspensi (terutamapadasuspensi per oral) tetapdipertahankan.Adapunfaktorfaktor yang mempengaruhistabilitassuspensiantara lain:
 Ukuran Partikel
Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel tersebut serta daya tekan
keatas dari cairan suspensi itu. Hubungan antara ukuran partikel merupakan perbandingan
terbalik dengan luas penampangnya. Sedangkan antar luas penampang dengan daya tekan
keatas merupakan hubungan linier. Artinya semakin besar ukuran partikel maka semakin
kecil luas penampangnya.
 Kekentalan / Viskositas
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin
kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil).
 Jumlah Partikel / Konsentrasi
Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar, maka partikel tersebut
akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi benturan antara partikel
tersebut. Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya endapan dari zat tersebut, oleh karena
itu makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel
dalam waktu yang singkat.
 Sifat / Muatan Partikel
Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam campuran bahan yang
sifatnya tidak terlalu sama. Dengan demikian ada kemungkinan terjadi interaksi antar bahan
tersebut yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Karena sifat bahan
tersebut sudah merupakan sifat alami, maka kita tidak dapat mempengruhi. Ukuran partikel
dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan mixer, homogeniser, colloid mill dan
mortir. Sedangkan viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan penambahan zat
pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut. Bahan-bahan pengental ini sering disebut
sebagai suspending agent (bahan pensuspensi), umumnya besifat mudah berkembang dalam
air (hidrokoloid).
Sepertisediaan

yang

lainnya,

suspensijugamemilikikelebihandankekurangan.Adapunkelebihandarisuspensiantara lain:
 Baikdigunakanuntukpasien yang sukarmenerima tablet / kapsul, terutamaanak-anak.
 Memiliki homogenitas tinggi.
 Lebih mudah diabsorpsi daripada tablet / kapsul (karena luas permukaan kontak antara zat aktif
dan saluran cerna meningkat).
 Dapatmenutupi rasa tidakenak / pahitdariobat.
 Mengurangipenguraianzataktif yang tidakstabildalam air.
Sedangkankekurangandarisuspensiantara lain:
 Memilikikestabilan yang rendah (pertumbuhankristal (jikajenuh), degradasi, dll).
 Jikamembentuk “cacking” akansulitterdispersikembalisehinggahomogenitasnyaakanmenurun.
 Aliran yang terlalukentalmenyebabkansediaansukardituang.
 Ketetapandosislebihrendahdaripadabentuksediaanlarutan.


Padasaatpenyimpanan, kemungkinanterjadiperubahansistemdispersi (cacking, flokulasideflokulasi) terutamajikaterjadifluktuasi / perubahantemperatur.

 Sediaansuspensiharuscocokterlebihdahuluuntukmemperolehdosis yang diinginkan.
Untukpengemasandanpenyimpanansuspensi,
semuasuspensiharusdikemasdalamwadahmulutlebar

yang

mempunyairuangudara

yang

memadaidiatascairansehinggadapatdikocokdanmudahdituang.Kebanyakansuspensiharusdisim
pandalamwadah yang tertutuprapatdanterlindungdaripembekuan, panas yang berlebih,
dancahaya.Suspensiperludikocoksetiap
sebelumdigunakanuntukmenjamindistribusizatpadat
meratadalampembawasehinggadosis yang diberikantepatdanseragam.

kali
yang

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIFORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIarymita
 
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraCitra pharmacist
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamSiti Zulaikhah
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakCTie Lupy
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSapan Nada
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptxadaptifakhlak
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsaEka Selvina
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi1234ulha
 
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarRangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarNesha Mutiara
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan SuspensiAkfar ikifa
 

La actualidad más candente (20)

Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIFORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
 
Teknik peracikan
Teknik peracikanTeknik peracikan
Teknik peracikan
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citra
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarRangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
sediaan kapsul
sediaan kapsulsediaan kapsul
sediaan kapsul
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 

Destacado (20)

Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
 
Ppt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotikPpt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotik
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes Hidung
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
10.b. sistem suspensi
10.b. sistem suspensi10.b. sistem suspensi
10.b. sistem suspensi
 
Salep mata
Salep mataSalep mata
Salep mata
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
 
Pamflet penyimpanan obat suhu dingin
Pamflet penyimpanan obat suhu dinginPamflet penyimpanan obat suhu dingin
Pamflet penyimpanan obat suhu dingin
 
Al iksir
Al iksirAl iksir
Al iksir
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Laporan resmi syrup gg
Laporan resmi syrup ggLaporan resmi syrup gg
Laporan resmi syrup gg
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
 
Leaflet cara pemberian obat
Leaflet cara pemberian obatLeaflet cara pemberian obat
Leaflet cara pemberian obat
 
Ppt emulsi
Ppt emulsiPpt emulsi
Ppt emulsi
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
SISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMASISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMA
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Presentasi Kimia Koloid
Presentasi Kimia KoloidPresentasi Kimia Koloid
Presentasi Kimia Koloid
 

Similar a Suspensi

Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obatRukmana Suharta
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Pharmacist
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrZahra Aan
 
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)Aulia Mala
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrZahra Aan
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrZahra Aan
 
Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 107051994
 
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxssuserbb0b09
 
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuueeFarmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee07051994
 

Similar a Suspensi (20)

Aku titip
Aku titipAku titip
Aku titip
 
Bentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptxBentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptx
 
Ppt fts
Ppt ftsPpt fts
Ppt fts
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Sediaan suspensi 2020
Sediaan suspensi 2020Sediaan suspensi 2020
Sediaan suspensi 2020
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Preformulasi 2020
Preformulasi 2020Preformulasi 2020
Preformulasi 2020
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1
 
ppt 5.pdf
ppt 5.pdfppt 5.pdf
ppt 5.pdf
 
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
 
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuueeFarmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
 
Tablet kunyah
Tablet kunyahTablet kunyah
Tablet kunyah
 
Obat mata sam AKPER PEMKAB MUNA
Obat mata sam AKPER PEMKAB MUNAObat mata sam AKPER PEMKAB MUNA
Obat mata sam AKPER PEMKAB MUNA
 

Suspensi

  • 1. Suspensi I.1 Definisi a. Farmakope Indonesia IV Th. 1995, hal 17 Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. (Farmakope Indonesia IV Th. 1995, hlm 18) Suspensi Oral : sediaaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan oral. b. Farmakope Indonesia III, Th. 1979, hal 32 Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. c. USP XXVII, 2004, hal 2587 Suspensi oral : sediaan cair yang menggunakan partikel-partikel padat terdispersi dalam suatu pembawa cair dengan flavouring agent yang cocok yang dimaksudkan untuk pemberian oral. Suspensi topikal : sediaan cair yang mengandung partikel-partikel padat yang terdispersi dalam suatu pembawa cair yang dimaksudkan untuk pemakaian pada kulit. Suspensi otic : sediaan cair yang mengandung partikel-partikel mikro dengan maksud ditanamkan di luar telinga. d. Fornas Edisi 2 Th. 1978 hal 333 Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat terdiri dari obat dalam bentuk serbuk halus, dengan atau tanpa zat tambahan, yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang ditetapkan. Yang pertama berupa suspensi jadi, sedangkan yang kedua berupa serbuk untuk suspensi yang harus disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan. I.2 Keuntungan dan Kekurangan Sediaan (RPS ed. 18, vol 3, 15381539) Keuntungan : 1.Baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet / kapsul, terutama anak-anak. 2.Homogenitas tinggi 3.Lebih mudah diabsorpsi daripada tablet / kapsul (karena luas permukaan kontak antara zat aktif dan saluran cerna meningkat). 4.Dapat menutupi rasa tidak enak / pahit obat (dari larut / tidaknya) 5.Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air. Kekurangan : 1.Kestabilan rendah (pertumbuhan kristal jika jenuh, degradasi, dll) 2.Jika membentuk “cacking” akan sulit terdispersi kembali sehingga homogenitasnya turun. 3.Alirannya menyebabkan sukar dituang 4.Ketepatan dosis lebih rendah daripada bentuk sediaan larutan
  • 2. 5.Pada saat penyimpanan, kemungkinan terjadi perubahan sistem dispersi (cacking, flokulasi-deflokulasi) terutama jika terjadi fluktuasi / perubahan temperatur. 6.Sediaan suspensi harus dikocok terlebih dahulu untuk memperoleh dosis yang diinginkan. I.3 Macam-macam Suspensi Berdasarkan Penggunaan (FI IV, 1995, hal 18) 1. Suspensi oral, sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukan untuk penggunaan oral. 2. Suspensi topikal, sediaan cair mengandung partikel-partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan kulit. 3. Suspensi tetes telinga, sediaan cair mengandung partikel-partikel halus yang ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian luar. 4. Suspensi optalmik, sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata. Syarat suspensi optalmik (hal 14): - Obat dalam suspensi harus dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi dan atau goresan pada kornea. - Suspensi obat mata tidak boleh digunakan bila terjadi massa yang mengeras atau penggumpalan. Berdasarkan Istilah 1. Susu, untuk suspensi dalam pembawa yang mengandung air yang ditujukan untuk pemakaian oral. (contoh : Susu Magnesia) 2. Magma, suspensi zat padat anorganik dalam air seperti lumpur, jika zat padatnya mempunyai kecenderungan terhidrasi dan teragregasi kuat yang menghasilkan konsistensi seperti gel dan sifat reologi tiksotropik (contoh : Magma Bentonit). 3. Lotio, untuk golongan suspensi topikal dan emulsi untuk pemakaian pada kulit (contoh : Lotio Kalamin) Berdasarkan Sifat (Diktat kuliah Likuida dan Semisolida, hal 102-104) 1. Suspensi Deflokulasi - Partikel yang terdispersi merupakan unit tersendiri dan apabila kecepatan sedimentasi bergantung daripada ukuran partikel tiap unit, maka kecepatannya akan lambat. - Gaya tolak-menolak di antara 2 partikel menyebabkan masing-masing partikel menyelip diantara sesamanya pada waktu mengendap. - Supernatan sistem deflokulasi keruh dan setelah pengocokan kecepatan sedimentasi partikel yang halus sangat lambat. - Keunggulannya : sistem deflokulasi akan menampilkan dosis yang relatif homogen pada waktu yang lama karena kecepatan sedimentasinya yang lambat. - Kekurangannya : apabila sudah terjadi endapan sukar sekali diredispersi karena terbentuk masa yang kompak.
  • 3. - Sistem deflokulasi dengan viskositas tinggi akan mencegah sedimentasi tetapi tidak dapat dipastikan apakah sistem akan tetap homogen pada waktu paronya. 2. Suspensi Flokulasi - Partikel sistem flokulasi berbentuk agregat yang dapat mempercepat terjadinya sedimentasi. Hal ini disebabkan karena setiap unit partikel dibentuk oleh kelompok partikel sehingga ukurang agregat relatif besar. - Cairan supernatan pada sistem deflokulasi cepat sekali bening yang disebabkan flokul-flokul yang terbentuk cepat sekali mengendap dengan ukuran yang bermacam-macam. - Keunggulannya :sedimen pada tahap akhir penyimpanan akan tetap besar dan mudah diredispersi. - Kekurangannya : dosis tidak akurat dan produk tidak elegan karena kecepatan sedimentasinya tinggi. - Flokulasi dapat dikendalikan dengan : a. Kombinasi ukuran partikel b. Penggunaan elektrolit untuk kontrol potensial zeta. c. Penambahan polimer mempengaruhi hubungan/ struktur partikel dalam suspensi. I.4 Syarat Suspensi a. FI IV, 1995, hal 18 1. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara iv dan intratekal 2. Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu harus mengandung zat antimikroba. 3. Suspensi harus dikocok sebelum digunakan 4. Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat. b. FI III, 1979, hal 32 1. Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh mengendap 2. Jika dikocok, harus segera terdispersi kembali 3. Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi 4. Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang. 5. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel dari suspensoid tetap agak konstan untuk yang lama pada penyimpanan.(Ansel, 356) c. Fornas Edisi 2, 1978, hal 333 Pada pembuatan suspensi, untuk mencegah pertumbuhan cendawan, ragi dan jasad renik lainnya, dapat ditambahkan zat pengawet yang cocok terutama untuk suspensi yang akan diwadahkan dalam wadah satuan ganda atau wadah dosis ganda. I.5 Penggunaan Suspensi dalam Farmasi (Pharmaceutics, The Science of Dosage Form Design, Michael E. Aulton, hlm 270 : Diktat Teknologi Farmasi Liquida dan Semisolid, DR. Goeswin Agoes, hlm 89 – 90) 1. Beberapa orang terutama anak-anak sukar menelan obat yang berbentuk tablet / zat padat. Oleh karena itu diusahakan dalam bentuk larutan. Kalau zat berkhasiat tidak larut dalam air, maka bentuk
  • 4. suspensi-dimana zat aktif tidak larut-terdispersi dalam medium cair merupakan suatu alternatif. 2. Mengurangi proses penguraian zat aktif didalam air. Untuk zat yang sangat mudah terurai dalam air, dibuat bentuk yang tidak larut. Dengan demikian, penguraian dapat dicegah. Contoh : untuk menstabilkan Oxytetrasiklin HCl di dalam sediaan cair, dipakai dipakai garam Ca karena sifat Oxytetrasiklin yang mudah sekali terhidrolisis di dalam air. 3. Kontak zat padat dengan medium pendispersi dapat dipersingkat dengan mengencerkan zat padat medium dispersi pada saat akan digunakan. Contoh : Ampisilin dikemas dalam bentuk granul, kemudian pada saat akan dipakai disuspensikan dahulu dalam medim pendispersi. Dengan demikian maka stabilitas ampisilin untuk 7 hari pada temperatur kamar masih dapat dipenuhi. 4. Apabila zat aktif sangat tidak stabil dalam air, maka digunakan medium non-air sebagai medium pendispersi. Contoh : Injeksi Penisilin dalam minyak dan Phenoxy penisilin dalam minyak kelapa untuk oral. 5. Sediaan suspensi yang terdiri dari partikel halus yang terdispersi dapat menaikkan luas permukaan di dalam saluran pencernaan, sehingga dapat mengabsorpsi toksin-toksin atau menetralkan asam yang diproduksi oleh lambung. Contoh Kaolin, Mg-Karbonat, Mg-Trisilikat. (antasida/Clays) 6. Sifat adsorpsi daripada serbuk halus yang terdispersi dapat digunakan untuk sediaan yang berbentuk inhalasi. Zat yang mudah menguap seperti mentol, Ol. Eucaliptus, ditahan dengan menambah Mg-Karbonat yang dapat mengadsorpsi tersebut. 7. Dapat menutup rasa zat berkhasiat yang tidak enak atau pahit dengan lebih baik dibandingkan dalam bentuk larutan. Untuk suspensi Kloramfenikol dipakai Kloramfenikol Palmitas yang rasanya tidak pahit. 8. Suspensi BaSO4 untuk kontras dalam pemeriksaan X-Ray. 9. Suspensi untuk sediaan bentuk aerosol. I.6 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Suspensi (Lachman Practice, 479-491) 1.Kecepatan sedimentasi (Hk. Stokes) Untuk sediaan farmasi tidak mutlak berlaku, tetapi dapat dipakai sebagai pegangan supaya suspensi stabil, tidak cepat mengendap, maka : a. Perbedaan antara fase terdispersi dan fase pendispersi harus kecil, dapat menggunakan sorbitol atau sukrosa. BJ medium meningkat. b. Diameter partikel diperkecil, dapat dihaluskan dengan blender / koloid mill c. Memperbesar viskositas dengan menambah suspending agent. 2.Pembasahan serbuk Untuk menurunkan tegangan permukaan, dipakai wetting agent atau surfaktan, misal : span dan tween. 3. Floatasi (terapung), disebabkan oleh : a. Perbedaan densitas b. Partikel padat hanya sebagian terbasahi dan tetap pada permukaan c. Adanya adsorpsi gas pada permukaan zat padat. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan humektan.
  • 5. Humektan ialah zat yang digunakan untuk membasahi zat padat. Mekanisme humektan : mengganti lapisan udara yang ada di permukaan partikel sehingga zat mudah terbasahi. Contoh : gliserin, propilenglikol. 4.Pertumbuhan kristal Larutan air suatu suspensi sebenarnya merupakan larutan jenuh. Bila terjadi perubahan suhu dapat terjadi pertumbuhan kristal. Ini dapat dihalangi dengan penambahan surfaktan. Adanya polimorfisme dapat mempercepat pertumbuhan kristal. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kristalisasi (Disperse system, Vol. I, 158) -gunakan partikel dengan range ukuran yang sempit -pilih bentuk kristal obat yang stabil -cegah penggunaan alat yang membutuhkan energi besar untuk pengecilan ukuran partikel - gunkan pembasah - gunakan colloidal pelindung seperti gelatin, gums, dan lain-lain yang akan membentuk lapisan pelindung pada partikel -viskositas ditingkatkan -cegah perubahan suhu yang ekstrim Hal-hal yang memicu terbentuknya kristal (Disperse system, Vol. I, 158) - keadaan super jenuh - pendinginan yang ekstrim dan pengadukan yang cepat - sifat aliran pelarut yang dapat mengkristalkan zat aktif, dalam ukuran dan bentuk yang bervariasi - keberadaan cosolutes, cosolvent, dan absorbent - kondisi saat proses pembuatan. 5. Pengaruh gula (sukrosa) a. Suspending agent dengan larutan gula : viskositas akan naik b. Adanya batas konsentrasi gula dalam campuran dengan suspending agent. Bila batas ini dilalui polimer akan menurun. c. Konsentrasi gula yang besar juga dapat menyebabkan kristalisasi yang cepat d. Gula cair 25 % mudah ditumbuhi bakteri, perlu pengawet. (tidak lebih dari 30 %; hati-hati cap locking) e. Hati-hati jika ada alkohol dalam suspensi 6. Metode dispersi : Deflokulasi dan Flokulasi 7. Pengaruh alat-alat pendispersi, menyebabkan : a. Variasi pada ukuran partikel berhubungan dengan RPM Shearing Force b. Variasi pada sifat-sifat suspensi
  • 6. c. Variasi pada viskositas pembawa, berhubungan dengan hidratasi suspending agen. Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Suspensi Suspensiadalahsediaancair yang mengandungbahanobatpadatdalamhalusdantidaklarut, yang terdispersidalamcairanpembawa.Zat yang terdispersiharushalus, tidakbolehcepatmengendap, danbila di kocokperlahan-lahan, endapanharusterdispersikembali.Dapat di tambahkanzattambahanuntukmenjaminstabilitassuspensitetapikekentalansuspensiharusmenja minsediaanmudah di kocokdan di tuang. Suspensiterbagiatasbeberapajenisantara suspensitetestelinga, suspensioptalmik, dansuspensiuntukinjeksikontinyu.Suspensi mengandungpartikelpadat lain yang oral suspensi oral, suspensitopikal, suspensiuntukinjeksi, merupakansediaancair terdispersidalampembawacairdenganbahan yang yang sesuaidanditujukanuntukpenggunaan oral.Suspensitopikalmerupakansediaancairmengandungpartikelpadatterdispersidalamcairanpe mbawa yang ditujukanuntukpenggunaanpadakulit.Suspensitetestelingasediaancairmengandungpartikelhalu s yang ditujukanuntukditeteskanpadatelingabagianluar.Suspensioptalmikmerupakansediaancairsteril
  • 7. yang mengandungpartikel-partikel yang terdispersidalamcairanpembawa ditujukkanuntukpenggunaanpadamata.Suspensiuntukinjeksimerupakansediaan yang berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau kedalam saluran spinal. Sedangkan suspensi untuk injeksi kontinyu merupakan sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai. Suatusediaansuspensimemilikikomposisiantaralainzataktif, zatpensuspensi, danpendispersi. bahanterdispersi, Zataktifadalahzat dapatmemberikanefekterapeutik.Bahanterdispersiadalahbahancair yang yang tidaklarutmaupunbercampurdengancairandarifasependispersi.Zatpensuspensiadalahbahan yang digunakanuntukmemperlambatpenggumpalansehinggakeseragamandosisdapatdiukuruntukme ncegahterjadinyakekerasandanzatpengembang.Sedangkanpendispersiadalahbahanpadat yang tidaklarutdalam medium dispersi. Padapembuatansuspensiterdapat 2 metodepembuatanyaitumetodedispersidanmetodepengendapan.Metodedispersidigunakanuntu kpembuatansuspensi, pembawaharusdiformulasihinggafasepadatdenganmudahdibasahidandidispersikan, surfaktandapatdigunakanuntukmenjaminpembahasanzatpadathidrofobikdenganseragam.Meto depengendapanterbagiatasbeberapajenisantara lain:  Pengendapanpelarutorganik Obat-obat yang pelarutorganik tidaklarutdalam yang air bercampurdengan murnidibawahkondisistandar. dapatdiendapkandenganmelarutkandalampelarutair, kemudianmenambahfaseorganikke air
  • 8.  Pengendapan yang dipengaruhiolehpil medium Metodeinibisajadilebihmembentudantidakmenimbulkankesulitan yang serupadenganendapanpelarutorganik.Tetapitehnikinihanyadapatditerapkanpadaobat-oabt yang kelarutannyatergantungterhadapharga ph.  Penguraianrangkap Pembuatansuspensidenganpenguraiangandahanyamelibatkan proses kimia yang sederhana. Syarat-syarat suspensi yang baik anatara lain zat terdispersi harus halus dan tidak boleh mengendap, jika dikocok harus segera terdispersi kembali, dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi, kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang, serta karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel dari suspensoid tetap agak konstan untuk yang lama pada penyimpanan. Karakteristik suspensi yang ideal antara lain partikel yang terdispersi harus mempunyai ukuran yang sama sehingga tidak cepat mengendap dibawah, endapan yang terjadi tidak membentuk cake yang keras, mudah didispersikan kembali sehingga memudahkan penggunaan pada pasien, produk harus mudah dituang, nyaman digunakan dan tahan terhadap serangan mikroba. Stabilitassuspensiadalahkeadaansuspensidimanamencegahterjadinyapengumpalansusp ensi.Jikapadasuspensi, dimana proses sedimentasitidakdapatdicegah, makadipilihsuatubahanpendispersidengansifatrheologistertentu, tidakmemungkinkanturunnyasetiappartikelterdispersi. sedimentasiataupun sepertiaglomerasi, proses lain yang agar proses dapatmempengaruhihomogenitassediaan, flotasidanflokulasi, itudapatdiatasidenganpenambahanstabilisator, Artinyadiupayakan yang yang dapatdihambat. Hal mempertinggiviskositassediaan.Akan
  • 9. tetapidayaalirsuspensi (terutamapadasuspensi per oral) tetapdipertahankan.Adapunfaktorfaktor yang mempengaruhistabilitassuspensiantara lain:  Ukuran Partikel Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel tersebut serta daya tekan keatas dari cairan suspensi itu. Hubungan antara ukuran partikel merupakan perbandingan terbalik dengan luas penampangnya. Sedangkan antar luas penampang dengan daya tekan keatas merupakan hubungan linier. Artinya semakin besar ukuran partikel maka semakin kecil luas penampangnya.  Kekentalan / Viskositas Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil).  Jumlah Partikel / Konsentrasi Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar, maka partikel tersebut akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut. Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya endapan dari zat tersebut, oleh karena itu makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu yang singkat.  Sifat / Muatan Partikel Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam campuran bahan yang sifatnya tidak terlalu sama. Dengan demikian ada kemungkinan terjadi interaksi antar bahan tersebut yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Karena sifat bahan tersebut sudah merupakan sifat alami, maka kita tidak dapat mempengruhi. Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan mixer, homogeniser, colloid mill dan mortir. Sedangkan viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan penambahan zat pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut. Bahan-bahan pengental ini sering disebut sebagai suspending agent (bahan pensuspensi), umumnya besifat mudah berkembang dalam air (hidrokoloid). Sepertisediaan yang lainnya, suspensijugamemilikikelebihandankekurangan.Adapunkelebihandarisuspensiantara lain:  Baikdigunakanuntukpasien yang sukarmenerima tablet / kapsul, terutamaanak-anak.  Memiliki homogenitas tinggi.
  • 10.  Lebih mudah diabsorpsi daripada tablet / kapsul (karena luas permukaan kontak antara zat aktif dan saluran cerna meningkat).  Dapatmenutupi rasa tidakenak / pahitdariobat.  Mengurangipenguraianzataktif yang tidakstabildalam air. Sedangkankekurangandarisuspensiantara lain:  Memilikikestabilan yang rendah (pertumbuhankristal (jikajenuh), degradasi, dll).  Jikamembentuk “cacking” akansulitterdispersikembalisehinggahomogenitasnyaakanmenurun.  Aliran yang terlalukentalmenyebabkansediaansukardituang.  Ketetapandosislebihrendahdaripadabentuksediaanlarutan.  Padasaatpenyimpanan, kemungkinanterjadiperubahansistemdispersi (cacking, flokulasideflokulasi) terutamajikaterjadifluktuasi / perubahantemperatur.  Sediaansuspensiharuscocokterlebihdahuluuntukmemperolehdosis yang diinginkan. Untukpengemasandanpenyimpanansuspensi, semuasuspensiharusdikemasdalamwadahmulutlebar yang mempunyairuangudara yang memadaidiatascairansehinggadapatdikocokdanmudahdituang.Kebanyakansuspensiharusdisim pandalamwadah yang tertutuprapatdanterlindungdaripembekuan, panas yang berlebih, dancahaya.Suspensiperludikocoksetiap sebelumdigunakanuntukmenjamindistribusizatpadat meratadalampembawasehinggadosis yang diberikantepatdanseragam. kali yang