2. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan
masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk pola
kemitraan antara pemerintah daerah dengan sector swasta untuk menciftakan suatu
lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi .
masalaah pokok pembangunana daerah berada dalam penekanan terhadap kebijakan
kebijakan pembangunan yang berdasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan.
3. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses,yaitu proses yang mencangkup
pembentukan pembentukan instusi baru,pembangunan industry alternatif,perbaikan
kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilakn produk dan jasa yang lebih baik.
Indentifikasi pasar pasar baru,dan pengembangan perusahaa perusahaan baru.
Setipa upaya pembangunan ekonomi daerah memepunyai tujuan utama untuk
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah,untuk mencapai
tujuan tersebut daerah dan masyarakat harus secara bersama sama mengmbil inisiatif
pembangunan daerah.
4. Pembangunan ekonomi sejak pelita I hingga krisis 1997 memang telah memeberi hasil
yang positif terhadap perekonomian Indonesia,apalagi jika dilihat dari kinerja ekonomi
makronya tingkat PN rill perkapita mencapai peningkatan yang pesat oleh karena itu
Indonesia sempat di sebut sebut calon negara industry baru di asia tenggara.
Namun,ternyata ditinjau dari tibgkat kualitas nya pembangunan ekonomi pada masa
orde baru telah menimbulkan kesenjangan yang besar sehingga ada ketimpangan dalam
disitribusi pendapatan,maupun kesenjangan ekonomi/pendapatan daerah.
Ada beberapa indikator untuk menganalisis derajat kesenjangan pembangunan ekonomi
antar provinsi,yaitu produk domestic regional bruto(PDRB)per provinsi dalam
pembentukan PDB nasional.
5. 1. Distribusi PDB nasioanal menurut provinsi
distribusi PDB nasional menurut province merupakan indicator utama diantara
indicator lain yang umum untuk mengukur derajat penyebaran dari hasil pembangunan
ekonomi di suatu negara,jika PDRB relative sama antar provinsi,maka PDB nasioanal
relatif merata antar provinsi,sehingga ketimpangan antar provinsi relative kecil.
2. PDRB rata rata perkavita antar provinsi
karena tujuan dari pembanguna ekonomi adalah menigkatkan kesejahteraan
masyarakat dan ini umu diukur dengan pendapatan rata rata perkapita,maka distribusi PDB
nasioanl menurut provinsi menjadi indikator yang tidak berarti dalam mengukur
ketimpangan pembangunan ekonomi regional jika tidak dikombinasikan dengan tingkat
PDRB rata rata perkapita.
6. 3. Konsumsi rumah tangga perkapita antar provinsi
pengeluaran konsumsi C rumah tangga (RT) perkapita per provinsi merupakan salah
satu indicator alternatif yang dapat dijadikan ukuran untuk melihat perbedaan dalam tingkat
kesejahteraan penduduk antar provinsi.
konsepnya adalah semakin tinggi pendapatan perkapita suatu daerah,maka akan
semakin tinggi juga pengeluraran konsumsi perkapita didaerah tersebut.
dalam hal ini juga terdapat2 asumsi yaitu sifat menabung dari masyarakat tidak
berubah (s terhadap PDRB tidak berubah)dan pangsa kredit didalam RT juga
konstan,tingkat rendah nya pengluaran C RT tidak dapat selalu mencerminkan tinggi
rendah nya pendapatan perkapita disuatu daerah,tanpa kedua asumsi tersebut.
7. 4. Indeks pembanguna manusia
Ukuran oembanuna yang digunakan selama ini yaitu PDB (untuk konteks nasioanl)
dan PDRB (untuk konteks regional )ternyata hanya dapat melihat pembanguna
ekonomi saja,oleh karena itu diutuhkan suatu indicator yang lebih
konferensif,sehingga tidak hanya menangkap perkembangan perekonmian tetapi juga
perkembangan aspek social dan kesejahteraan manusia.
Pembanguna manusia banyak memiliki dimensi indeks pembanguna manusia (IPM)
merupaka ukuran agregat dari dimensi dasar pembangunan manusia dengan melohat
perkembangannya.perhitungan IPM sebagai indikator.
8. 5. Tingkat kemiskinan
pemerintah memperkirakan angka kemiskinan nasioanal pada 2009 berkisar 12-13,5%
tau lebih rendah dari 2008 yang mencapai 15,4% pada 2008 pada rapat kerja dengan dewan
perwakilan daerah (DPD) RI,BPS mengeluarkan laporan tingkat kemiskinan ditanah air
mencapai 15,4%,dengan berbagai program 2009 dan dana pendamping diperkirakan akan
berkurang menjadi 12 hingga 13,5% angka kemiskinan.
6. Kontribusi sectoral terhadap PDRB
Bicara tentang kontribusi sektora PDRB,kita perlu suatu daerah untuk jaikan contoh,
sebut saja provinsi Bengkulu utara. Data PDRB yang merupakan salah satu indicator
ekonomi daerah menunjukan ternyata selama jangka waktu analisis sejak tahun 2003
sampai dengan tahun 2007 kontribusi masing masing sector ekonomi terhadap PDRB
kabupaten Bengkulu utara tidak mengalami banyak perubahan.
9. 7. Faktor penyebab ketimpangan
a. Konsentrasi kegiatan ekonomi
konsentrasi kegiatan ekonomi yang tiggi di daerah tertentu merupakan salah satu
factor yang mnyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan antatr daerah.ekonomi
daerah dengan konsentrasi kegiatan ekonomi tinggi cenderung tumbuh pesat . Sedangkan
daerah dengan tingkat ekonomi yang rendah cenderung mempunyai tingkat pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah.
10. b. Alokasi investasi
indicator lain juga yang menujukan pola serupa adalah distribusi investasi (I) langsung
baik yang bersumber dari luar negri (PMA) maupun dari dalam negri (PMDN)berdasarkan
teori pertumbuhan ekonomi harrod-domar bahwa kurangnya disuatu wilayah membuat
pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan masyarakat perkapita di wilayah tersebut
menjadi rendah,karena tidak adanya kegiatan ekonomi yang produktif ,seperti industry
manufaktur.
c. Mobilitas antar faktor produksi yang rendah antar daerah
kehadiran buruh migran kelas bawah adalah pertanda semakin majunya suatu negara
,ini berlaku baik bagi migran legal dan illegal. Ketika sebuah negara makin sejahtera
,lappisan lapisan masyarakat naik ke posisi ekonomi lebih tinggi.
11. d. Perbedaan SDA antar provinsi
dasar pemikiran klasik mengatakan bahwa pembangunan ekonomi didaerah yang kaya
SDA akan lebih maju dan masyarakat lebih makmur dibandingkan daerah yang miskin
SDA . Sebenarnya samapai dengan tingkat tertentu pndapatan ini masih dikatakan,dengan
catatan SDA dianggap sebagai modal awal pembangunan ,namun belum tentu juga daerah
yang kaya akan SDA akan mempunyai tingkat pembanguna ekonomi yang lebih tinggi juga
jika tidak di dukung oleh tekhnologi yang ada.
12. e. Perbedaan kondisi demografis antar provinsi
kondisi demografis antar provinsi berbea satu dengann yang lainnya,ada yang
disominasi oleh sector pertanian,ada yang didominasi oleh sector pariwisata dan lain
sebagainya. Perbedaan kondisi demografis ini biasanya menyebabkan pembangunan
ekonomi tiap daerah berbeda beda.