SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
Descargar para leer sin conexión
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
1
MENTERI PEKERJAAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 10/PRT/M/2008
TENTANG
PENETAPAN JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
BIDANG PEKERJAAN UMUM YANG WAJIB DILENGKAPI
DENGAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PEKERJAAN UMUM,
Menimbang:
a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 3 ayat (4) Peraturan Pemerintah
Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup,
maka bagi rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan hidup atau secara teknologi dampak penting
yang timbul saat dikelola, diwajibkan melakukan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL dan UPL)
yang pembinaannya berada pada instansi yang membidangi usaha dan/atau
kegiatan tersebut;
b. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
yang wajib dilengkapidengan AMDAL, Keputusan Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah Nomor 17/KPTS/M/2003 tentang Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib dilengkapi dengan Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan sudah tidak
sesuai lagi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
huruf b, perlu penetapan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang
Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup;
Mengingat:
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, (lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 68,
Tambahan Lembaran Nagara Republik Indonesia Nomor 3699);
2. Undang-undang Nomor 26 tahun 1999 tentang Penataan Ruang;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analiasis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2005 tentang
Kedudukan, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 94 tahun 2006;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 17 tahun 2007;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M tahun 2004 tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
2
7. Peraturan Negara Lingkungan Hidup nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PENETAPAN JENIS
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BIDANG
PEKERJAAN UMUM YANG WAJIB DILENGKAPI DENGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum.
2. Departemen adalah Departemen Pekerjaan Umum.
3. UKL adalah Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. UPL adalah Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.
MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Maksud diberlakukannya Peraturan Menteri ini sebagai kebijakan pengelolaan
lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup bidang Pekerjaan Umum.
(2) Tujuan diberlakukannya Peraturan Menteri ini untuk memberikan acuan dan
kemudahan penyaringan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKPL/UPL
berdasarkan pengalaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam pembangunan yang berkelanjutan.
(3) Ruang Lingkup Peraturan Menteri ini adalah semua Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
sebagaimana dimaksud dalam lampiran Peratuan Menteri ini yang lokasinya
tidak berada atau berbatasan dengan kawasan lindung atau konservasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan.
JENIS RENCANA USAHA
Pasal 3
(1) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan bidang pekerjaan umum yang wajib
dilengkapi dengan UKL dan UPL sebagaimana dimaksud dalam Lampiran
Peraturan Menteri ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan
Peraturan Menteri ini.
(2) Jenis rencana usah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperuntukkan bagi
rencana kegiatan yang lokasinya tidak berbatasan langsung dengan kawasan
lindung, atau tidak berada di kawasan lindung sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan.
(3) Jenis rencana usah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat ditinjau
kembali sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Keputusan Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah Nomor 17/KPTS/M/2003 tentang Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib dilengkapi dengan Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
3
Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Peraturan Menteri ini disebarkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk
diketahui dan dilaksanakn.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 1 Juli 2008
MENTERI PEKERJAAN UMUM
Ttd.
DJOKO KIRMANTO
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
4
Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 10/PRT/M/2008
Tanggal : 1 Juli 2008
NO JENIS KEGIATAN SKALA/BESARAN PERTIMBANGAN ILMIAH ALASAN KHUSUS
I. SUMBER DAYA AIR
1. Pembangunan bendungan/waduk
a. Pembangunan bendungan/waduk atau jenis
tampungan air lainnya
- Tinggi
- Luas Genangan
- Volume Tampungan
6 m s/d < 15 m
50 ha s/d < 200 ha
300.000 m3 s/d 500.000 m3
Perubahan bentang alam dan bentuk
lahan, perubahan lingkungan dan
ekosistem perairan, serta eksploitasi
sumber daya alam, morfologi sungai,
pengaruh lingkungan sosial, ekonomi
budaya masyarakat dan penggunaan
teknologi
Rehabilitasi yang mempunyai
dampak lingkungan seperti
perubahan morfologi sungai,
ekosistem perairan, perubahan
muka air tanah, alih fungsi lahan,
perubahan sosial dan budaya
masyarakat.b. Rehabilitasi bendungan/waduk atau jenis
tampungan air lainnya
- Tinggi
- Luas Genangan
- Volume Tampungan
-
6 m s/d < 15 m
50 ha s/d < 200 ha
300.000 m3 s/d 500.000 m3
2. Daerah irigasi
a. Pembanungan baru dengan luas 500 ha s/d < 2000 ha Perubahan bentang alam dan bentuk
lahan, meningkatnya pengusahaan dan
pemanfaatan sumber daya air yang
berpengaruh pada penurunan
ketersediaan sumber daya air, pengaruh
lingkungan sosial, ekonomi budaya
masyarakat
Perubahan ekosistem kawasan
neraca air, pencemaran pestisida,
timbulnya potensi erosi dan
sedimentasi, pemanfaatan sumber
daya air, perubahan sosial
ekonomi dan budaya.
b. Peningkatan dengan luas 500 ha s/d < 1000 ha Perubahan bentang alam dan bentuk
lahan, meningkatnya pemanfaatan
sumber daya air, pengaruh lingkungan
sosial, ekonomi budaya masyarakat.
Perubahan neraca air, peningkatan
pencemar-an pestisida, timbulnya
potensi erosi dan sedimentasi,
timbulnya potensi konflik
perubahan sosial ekonomi.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
5
c. Pencetakan sawah, lua (perkelompok) 100 ha s/d < 500 ha Perubahan lingkungan alam/lahan,
meningkatnya pengusahaan dan
pemanfaatan sumber daya air, pengaruh
lingkungan sosial, ekonomi budaya
masyarakat.
Perubahan ekosistem lingkungan
neraca air, perubahan sosial
ekonomi dan budaya.
3. Pengembangan rawa (reklamasi rawa untuk
budidaya pertanian)
500 ha s/d < 1000 ha Perubahan bentang alam dan bentuk
lahan, terpengaruhnya pelestarian
kawasan konservasi sumber daya alam,
perlindungan cagar budaya serta kondisi
sosial, ekonomi budaya masyarakat.
Perubahan ekosistem kawasan,
perubahan sistem tata air,
perubahan dampak sosial budaya
masyarakat.
4. Pembangunan pengaman pantai dan perbaikan
muara sungai
a. Sejajar pantai (sea wall/revetment) > 1 km Perubahan laju angkutan sedimen
sepanjang pantai yang berpengaruh
terhadap perubahan bentang alam dan
bentuk lahan, terganggunya lingkungan
biota air, perubahan lingkungan sosial
budaya
Perubahan garis pantai, perubahan
estetika serta perubahan nilai aset
budayab. Tegak lurus pantai (groin, break water) 10 m s/d < 500 m
5. Normalisasi sungai (termasuk sudetan) Dan
pembuatan kanal banjir
a. Di kota metropolitan/besar
- panjang atau
- Volume pengerukan
1 km s/d < 5 km
50.000 m3 s/d < 500.000 m3
Perubahan bentang alam dan bentuk
lahan, serta perubahan ekosistem sungai,
perubahan morfologisungai, dan
pengaruh kondisi sosial ekonomi budaya
masyarakat.
Perubahan alur, dasar Dan tebing
sungai dalam mencapai
keseimbangan baru, meningkatnya
pencemaran air, gangguan lalu
lintas dan gangguan estetika
lingkungan.
b. Di kota sedang
- panjang atau
- Volume pengerukan
3 km s/d < 10 km
100.000 m3 s/d < 500.000 m3
c. Pedesaan
- panjang atau
- Volume pengerukan
5 km s/d < 15 km
150.000 m3 s/d < 500.000 m3
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
6
II. JALAN DAN JEMBATAN
6. Pembangunan jalan tol
a. Pembangunan jalan tol
- Panjang < 5 km
Perubahan bentuk lahan, serta
pengaruhnya terhadap lingkungan fisik
kimia, biologi sosekbud masyarakat
Timbulnya gangguan lalu lintas,
kemacetan lalu lintas,
kebisingan, emisi gas buang,
berkurangnya keaneka ragaman
hayati, serta gangguan estetika
lingkungan
b. Peningkatan jalan tol dengan kegiatan
pengadaan tanah
- Panjang atau
- Pengadaan tanah
> 5 km
> 5 ha
c. Peningkatan jalan tol, tanpa kegiatan
pengadaan tanah
- Panjang > 10 km
7. Pembangunan jalan/peningkatan jalan dengan
kegiatan pegadaan tanah
a. Di kota metropolitan/besar
- Panjang atau
- Pengadaan tanah
1 km s/d < 5 km
2 ha s/d < 5 ha
Perubahan bentuk lahan, serta
pengaruhnya terhadap lingkungan fisik
kimia, biologi sosekbud masyarakat
Timbulnya gangguan lalu lintas,
kemacetan lalu lintas,
kebisingan, emisi gas buang,
berkurangnya keaneka ragaman
hayati, serta gangguan estetika
lingkungan
b. Di kota sedang
- Panjang atau
- Pengadaan tanah
3 km s/d < 10 km
5 ha s/d < 10 ha
c. Di pedesaan
- Panjang atau
- Pengadaan tanah
10 km s/d < 30 km
10 ha s/d < 30 ha
8. Pembangunan subway/underpass,
terowongan/tunnel, jalan layang/fly over, dan
jembatan
a. Pembangunan subway/underpass,
terowongan/tunnel, jalan layang/fly over
- Panjang < 2 km
Perubahan bentuk lahan, serta
pengaruhnya terhadap lingkungan fisik
kimia, biologi sosekbud masyarakat
Timbulnya gangguan lalu lintas,
kemacetan lalu lintas,
kebisingan, emisi gas buang,
berkurangnya keaneka ragaman
hayati, serta gangguan estetika
lingkungan
b. Pembangunan jembatan (diatas
sungai/badan air)
- Panjang 100 M S/D < 500 M
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
7
III KECIPTA-KARYAAN
9. Persampahan
a. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan
sistem controlled landfill atau sanitary landfill
termasuk instansi penunjang
- Luas kawasan, atau
- Kapasitas total
< 10 Ha
< 10.000 ton
Penurunan daya dukung dan daya
tampung lingkungan, penerapan teknologi
yang mempengaruhi lingkungan fisik
kimia, serta proses dan hasilnya
mempengaruhi kondisi sosial masyarakat
Gangguan kesehatan masyarakat
sekitar menurunnya estétika
lingkungan, timbulnya bau, lalat,
vektor penyakit, pencmaran udara
akibat emisi gas hasil pembakaran
(H2S, NO2, SO2, CO2, dioxin),
pencemaran air tanah maupun air
permukaan serta keresahan
masyarakat.
b. TPA daerah pasang surut
- Luas landfill
- Kapasitas total
< 5 Ha
< 5.000 ton
c. Pembangunan Transver Station
- Kapasitas < 1.000 ton/hari
d. Pembangunan Instansi/Pengolahan Sampah
Terpadu
- Kapasitas < 500 ton
e. Pembangunan Incenerator
- Kapasitas < 500 ton/hari
f. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos
- Kapasitas > 50 s/d < 100 ton/Ha
10. Air limbah domestik/permukiman
a. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) termasuk fasilitas penunjang
- Luas
- Atau kapasitas
< 2 ha
< 11 m3/hari
Penurunan daya dukung dan daya
tampung lingkungan, penerapan teknologi
yang mempengaruhi lingkungan fisik
kimia, serta proses dan hasilnya
mempengaruhi kondisi sosial masyarakat
 Gangguan kesehatan
masyarakat sekitar menurunnya
estétika lingkungan, timbulnya
bau, lalat, vektor penyakit,
pencmaran udara akibat emisi
gas hasil pembakaran
pencemaran atau perubahan
kualitas dan kuantitas air tanah,
air permukaan dan air baku
serta keresahan masyarakat
terhadap pengelolaan air
limbah.
b. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL)
- Luas
- Atau bahan organik
< 3 ha
< 2,4 ton/hari
c. Pembangunan sistem perpipaan air limbah
(sewerage/off-site sanitation system)
diperkotaan/permukiman
- Luas layanan
- Atau debit air limbah
< 500 ha
< 16.000 m3/hari
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
8
 Gangguan lalu lintas, kerusakan
prasarana dan sarana umum,
ketidakpuasan atas nilai
kompensasi, kesehatan
masyarakat sekitar,
menurunnya estetika
lingkungan timbulnya bau, lalat,
vektor penyakit, pencmaran
udara akibat emisi gas hasil
pembakaran pencemaran atau
perubahan kualitas dan
kuantitas air tanah, air
permukaan dan air baku serta
keresahan masyarakat
terhadap pengelolaan air
limbah.
11. Drainase permukaan perkotaan
a. Pembangunan saluran primer dan sekunder
- Panjang < 5 km
Perubahan bentang alam perubahan daya
dukung Dan daya tampung lingkungan
perubahan tata alir air.
Gangguan lalu lintas dan
kemacetan (pada saat konstruksi),
kebisingan, gangguan estetika
lingkungan, perubahan kualitas air
dibagian hilir saluran,
terganggunya fungsi sarana umum
di sekitarnya serta ketidakpuasan
atas nilai kompensasi.
b. Pembangunan kolam retensi/polder di
area/kawasan pemukiman
- luas kolam retensi/polder (1 - 5) ha
12. Air Minum
a. Pembangunan jaringan distribusi (luas
layanan)
100 ha s/d < 500 ha Penerapan teknologinya mempengaruhi
lingkungan fisik kimiawi, proses dan
hasilnya mempengaruhi lingkungan social
budaza, eksploitasi Sumber Daya Air
yang pemanfaatannya berpotensi
menimbulkan pemborosan maupun
kerusakan sumber daya alam, ekologi
waduk
Gangguan lalu litas, kecemburuan
social antar consumen air bersih,
konflik pemakaian sumber daya
air, perubahan pasokan air,
penurunan muka air tanah (land
subsident) akibat penyedotan air
tanah yang berlebihan, instrusi air
asin, perubahan kualitas air di
badan penerima limbah hasil
proses pengolahan air.
b. Pembangunan jeringan pipa transmisi
(panjang)
1. Metropolitan/besar
- Panjang
2. Sedang/kecil
- Panjang
5 km s/d < 10 km
8 km s/d < 10 km
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
9
3. Pedesaan
- Panjang
-
c. Pengambilan air baku dari sungai, danau
sumber air permukaan lanilla (debit)
1. Sungai danau
2. Mata air
50 L/dt s/d < 250 L/dt
2,5 L/dt s/d < 250 L/dt
d. Pembangunan Instalasi Pengolahan air
dengan pengolahan lengkap (debit)
> 50 L/dt < 100 L/dt
e. Pengambilan air tanah dalam (debit) untuk
kebutuhan:
1. Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara
SPAM
2. Kegiatan lain dengan tujuan komersil
2,5 L/dt < 50 L/dt
1,0 L/dt s/d < 50 L/dt
13 Pembangunan gedung
a. Pembangunan bangunan gedung di atas
tanah/bawah tanah
1. Fungsi usaha meliputi bangunan gedung
perkantoran, perdagangan, perindustrian,
perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal
dan bangunan gedung tempat
penyimpanan
5.000 m2 s/d
10.000 m2
 Perubahan pada sifat-sifat fisik
dan/atau hayati lingkungan
 Perubahan komponen lingkungan
 Menimbulkan kerusakan atau
gangguan terhadap kawasan lindung
 Mengubah atau memodifikasi areal
yang mempunyai nilai tinggi serta
mengakibatkan /menimbulkan konflik
atau kontroversi dengan masyarakat
dan/atau pemerintah
 Penurunan daya tampung lingkungan
sebagai akibat dari pemanfaatan
intensitas lahan yang melampaui daya
dukung lahan itu sendiri yang
mengakibatkan perubahan terhadap
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasaana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
2. Fungsi keagamaan, meliputi bangunan
masjid termasuk mushola, bangunan
gereja termasuk kapel, bangunan pura,
bangunan vihara, dan bangunan
kelenteng
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasaana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
3. Fungsi sosial dan budaya, meliputi
bangunan gedung pelayanan pendidikan,
pelayanan kesehatan, keudayaan,
laboratorium, dan bangunangedung
pelayanan umum
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasaana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
10
4. Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir,
instalasi pertahanan dan keamanan dan
bangunan sejenis yang ditetapkan oleh
menteri
Semua bangunan yang tidak
dipersyaratkan untuk Amdal
maka wajib dilengkapi UKL dan
UPL
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasarana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
 Kegiatan bangunan gedung
fungsi khusus menimbulkan
dampak penting terhadap
masyarakat dan lingkungannya
 Bangunan gedung fungsi
khusus yang mempunyai
tingkat kerahasiaan tinggi
tingkat nasional seringkali
mempunyai sistem pertahanan
dan keamanan tertentu yang
dapat berpengaruh terhadap
ekosistem
 Mempunyai resiko bahaya
tinggi apabila terjadi kegagalan
/ kecelakaan
b. Pembangunan bangunan gedung di atas
tanah/bawah tanah
1. Fungsi usaha, meliputi bangunan gedung
perkantoran, perdgangan, perindustrian,
perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal
dan bangunan gedung tempat penyimpanan
5.000 m2 s/d
10.000 m2
 Perubahan pada sifat-sifat fisik
dan/atau hayati lingkungan
 Perubahan komponen lingkungan
 Menimbulkan kerusakan atau
gangguan terhadap kawasan lindung
 Mengubah atau memodifikasi areal
yang mempunyai nilai tinggi serta
mengakibatkan /menimbulkan konflik
atau kontroversi dengan masyarakat
dan/atau pemerintah
 Penurunan daya tampung lingkungan
sebagai akibat dari pemanfaatan
intensitas lahan yang melampaui daya
dukung lahan itu sendiri yang
mengakibatkan perubahan terhadap
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasaana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
2. Fungsi keagamaan, meliputi bangunan
masjid termasuk mushola, bangunan gereja
termasuk kapel, bangunan pura, bangunan
vihara, dan bangunan kelenteng
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasaana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
3. Fungsi sosial dan budaya, meliputi
bangunan gedung pelayanan pendidikan,
pelayanan kesehatan, keudayaan,
laboratorium, dan bangunangedung
pelayanan umum
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasaana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
11
4. Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir,
instalasi pertahanan dan keamanan dan
bangunan sejenis yang ditetapkan oleh
menteri
Semua bangunan yang tidak
dipersyaratkan untuk Amdal
maka wajib dilengkapi UKL dan
UPL
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasarana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
 Kegiatan bangunan edung
fungsi khusus menimbulkan
dampak penting terhadap
masyarakat dan lingkungannya
 Bangunan gedung fungsi
khusus yang mempunyai
tingkat kerahasiaan tinggi
tingkat nasional seringkali
mempunyai sistem pertahanan
dan keamanan tertentu
yang dapat berpengaruh
terhadap ekosistem
 Mempunyai resiko bahaya
tinggi apabila terjadi kegagalan
/ kecelakaan
c. Pembangunan bangunan gedung di bawah
tanah yang melintasi prasarana dan/atau
sarana umum
1. Fungsi usaha, meliputi bangunan gedung
perkantoran, perdgangan, perindustrian,
perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal
dan bangunan gedung tempat penyimpanan
5.000 m2 s/d
10.000 m2
 Perubahan pada sifat-sifat fisik
dan/atau hayati lingkungan
 Perubahan komponen lingkungan
 Menimbulkan kerusakan atau
gangguan terhadap kawasan lindung
 Mengubah atau memodifikasi areal
yang mempunyai nilai tinggi serta
mengakibatkan /menimbulkan konflik
atau kontroversi dengan masyarakat
dan/atau pemerintah
 Penurunan daya tampung lingkungan
sebagai akibat dari pemanfaatan
intensitas lahan yang melampaui daya
dukung lahan itu sendiri yang
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasaana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
2. Fungsi keagamaan, meliputi bangunan
masjid termasuk mushola, bangunan gereja
termasuk kapel, bangunan pura, bangunan
vihara, dan bangunan kelenteng
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasaana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
3. Fungsi sosial dan budaya, meliputi
bangunan gedung pelayanan pendidikan,
pelayanan kesehatan, keudayaan,
laboratorium, dan bangunangedung
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasaana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
12
pelayanan umum mengakibatkan perubahan terhadap
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat4. Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir,
instalasi pertahanan dan keamanan dan
bangunan sejenis yang ditetapkan oleh
menteri
Semua bangunan yang tidak
dipersyaratkan untuk Amdal
maka wajib dilengkapi UKL dan
UPL
 Berpotensi mengganggu fungsi
prasarana dan sarana yang
berada di bawahnya dan/atau di
disekitarnya
 Kegiatan bangunan gdung
fungsi khusus menimbulkan
dampak penting terhadap
masyarakat dan lingkungannya
 Bangunan gedung fungsi
khusus yang mempunyai
tingkat kerahasiaan tinggi
tingkat nasional seringkali
mempunyai sistem pertahanan
dan keamanan tertentu yang
dapat berpengaruh terhadap
ekosistem
 Mempunyai resiko bahaya
tinggi apabila terjadi kegagalan
/ kecelakaan
d. Pembangunan bangunan gedung di bawah
dan/atau di atas air
1. Fungsi usaha, meliputi bangunan gedung
perkantoran, perdgangan, perindustrian,
perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal
dan bangunan gedung tempat penyimpanan
5.000 m2 s/d
10.000 m2
 Perubahan pada sifat-sifat fisik
dan/atau hayati lingkungan
 Perubahan komponen lingkungan
 Menimbulkan kerusakan atau
gangguan terhadap kawasan lindung
 Mengubah atau memodifikasi areal
yang mempunyai nilai tinggi serta
mengakibatkan /menimbulkan konflik
atau kontroversi dengan masyarakat
dan/atau pemerintah
 Penurunan daya tampung lingkungan
sebagai akibat dari pemanfaatan
intensitas lahan yang melampaui daya
 Kegiatan berpotensi
mengganggu keseimbangan
lingkungan, fungsi lindung
kawasan, dan dapat
menimbulkan pencemaran
 Pembangunan dapat
menimbulkan perubahan arus
air yang dapat merusak
lingkungan
2. Fungsi keagamaan, meliputi bangunan
masjid termasuk mushola, bangunan gereja
termasuk kapel, bangunan pura, bangunan
 Pembangunan dapat
menimbulkan perubahan arus
air yang dapat merusak
lingkungan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
13
vihara, dan bangunan kelenteng dukung lahan itu sendiri yang
mengakibatkan perubahan terhadap
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat
3. Fungsi sosial dan budaya, meliputi
bangunan gedung pelayanan pendidikan,
pelayanan kesehatan, keudayaan,
laboratorium, dan bangunangedung
pelayanan umum
▪ Pembangunan dapat
menimbulkan perubahan arus
air yang dapat merusak
lingkungan
4. Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir,
instalasi pertahanan dan keamanan dan
bangunan sejenis yang ditetapkan oleh
menteri
Semua bangunan yang tidak
dipersyaratkan untuk Amdal
maka wajib dilengkapi UKL dan
UPL
 Kegiatan berpotensi
mengganggu keseimbangan
lingkungan, fungsi lindung
kawasan, dan dapat
menimbulkan pencemaran
 Pembangunan dapat
menimbulkan perubahan arus
air yang dapat merusak
lingkungan
 Kegiatan bangunan gedung
fungsi khusus menimbulkan
dampak penting terhadap
masyarakat dan lingkungannya
 Bangunan gedung fungsi
khusus yang mempunyai
tingkat kerahasiaan tinggi
tingkat nasional seringkali
mempunyai sistem pertahanan
dan keamanan tertentu yang
dapat berpengaruh terhadap
ekosistem
 Penyelenggaraannya dapat
membahayakan masyarakat di
sekitarnya
 Mempunyai resiko bahaya
tinggi apabila terjadi kegagalan
/ kecelakaan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
14
14. Pengembangan kawasan permukiman baru
Kegiatan ini dapat berupa:
 Kawasan Permukiman Sederhana untuk
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),
misalnya PNS, TNI/POLRI, buruh/pekerja;
 Pengembangan kawasan permukiman baru
sebagai pusat kegiatan sosial ekonomi lokal
pedesaan (Kota Terpadu Mandiri KTM eks
transmigrasi, fasilitas pelintas batas PPLB di
perbatasan);
 Pengembangan kawasan permukiman baru
dengan pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan
Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun)
Jumlah hunia: < 500 unit rumah;
Luas kawasan: < 10 ha
Adanya perubahan fungsi lahan,
perubahan tata air lingkungan, dan
penurunan daya dukung lingkungan, serta
peningkatan eksploitasi air tanah
Kemungkinan terjadinya gangguan
sosial bila kegiatan ini disertai
pemindahan penduduk.
Timbulnya gangguan lalu lintas,
banjir lokal, serta timbulnya
penumpukan sampah dan limbah.
Terganggunya pelayanan
infrastruktur umum, misalnya
tertutupnya saluran drainase,
penyempitan jalan umum,
penurunan muka air tanah
15. Peningkatan Kualitas Permukiman
Kegiatan ini dapat berupa:
 Penanganan kawasan kumuh di perkotaan
dengan pendekatan pemenuhan kebuthan
dasar (basic need) pelayanan infrastruktur,
tanpa pemindahan penduduk;
 Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil,
kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil;
 Pengembangan kawasan perdesaan untuk
meningkatkan ekonomi lokal (penanganan
kawasan agropolitan, kawasan terpilih pusat
pertumbuhan desa KTP2D, desa pusat
pertumbuhan DPP)
Luas kawasan: < 10 ha
Adanya perubahan tata air lingkungan,
dan penurunan daya dukung lingkungan,
serta peningkatan eksploitasi air tanah
 Timbulnya gangguan lalu lintas,
banjir lokal, serta timbulnya
penumpukan sampah dan
limbah.
 Terganggunya pelayanan
infrastruktur umum, misalnya
tertutupnya saluran drainase,
penyempitan jalan umum,
penurunan muka air tanah
16. Penanganan kawasan kumuh perkotaan
Kegiatan ini dapat berupa:
 Penanganan menyeluruh terhadap kawasan
kumuh berat di perkotaan metropolitan yang
dilakukan dengan pendekatan peremajaan
kota (urban renewal), disertai dengan
Luas kawasan: < 5 ha
Adanya perubahan fungsi lahan,
perubahan tata air lingkungan, dan
penurunan daya dukung lingkungan, serta
peningkatan eksploitasi air tanah
 Timbulnya gangguan sosial
akibat pemindahan penduduk.
 Pengaruh terhadap perubahan
sosial ekonomi masyarakat
setempat dan terganggunya
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum
Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
15
pemindahan penduduk, dan dapat
dikombinasikan dengan penyediaan bangunan
rumah susun
lalu lintas barang dan jasa.
 Terjadinya banjir lokal, serta
timbulnya penumpukan sampah
dan limbah.
 Penurunan pelayanan
infrastruktur umum, misalnya
tertutupnya saluran drainase,
penyempitan jalan umum,
penurunan muka air tanah.
Catatan:
- Kota Metropolitan : Jumlah penduduk > 1.000.000. jiwa
- Kota Besar : Jumlah penduduk 500.000 – 1.000.000 jiwa
- Kota Sedang : Jumlah penduduk 200.000 – 500.000 jiwa
- Kota Kecial : Jumlah penduduk 20.000 – 200.000 jiwa
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 1 Juli 2008
MENTERI PEKERJAAN UMUM
Ttd.
DJOKO KIRMANTO

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Arfanhandrah
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanArdita Putri Usandy
 
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998  Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998  Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Claudius Herry
 
05-Perubahan Izin Lingkungan-Permenlhk P 23-2018.pptx
05-Perubahan Izin Lingkungan-Permenlhk P 23-2018.pptx05-Perubahan Izin Lingkungan-Permenlhk P 23-2018.pptx
05-Perubahan Izin Lingkungan-Permenlhk P 23-2018.pptxAdindaNmmc
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
 
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...Anjas Asmara, S.Si
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASadedudi
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptx
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptxamdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptx
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptxZUHRYHARYONO2
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGANDAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGANWayan Yase
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 

La actualidad más candente (20)

Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Paparan SLF 2018 Pemprov DKI
Paparan SLF 2018 Pemprov DKIPaparan SLF 2018 Pemprov DKI
Paparan SLF 2018 Pemprov DKI
 
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998  Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998  Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
 
05-Perubahan Izin Lingkungan-Permenlhk P 23-2018.pptx
05-Perubahan Izin Lingkungan-Permenlhk P 23-2018.pptx05-Perubahan Izin Lingkungan-Permenlhk P 23-2018.pptx
05-Perubahan Izin Lingkungan-Permenlhk P 23-2018.pptx
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
 
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptx
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptxamdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptx
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptx
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
 
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGANDAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYARREVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 

Similar a 13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl

Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl upl
Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl uplPergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl upl
Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl uplDewi Hadiwinoto
 
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdal
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdalPermen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdal
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdalAbdullah Alfarabi
 
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...egyd welyn
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012Andi Kurniawansyah
 
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012Fitri Hady Amrullah
 
Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)martinwibowo
 
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdal
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdalMen lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdal
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdaltata uno
 
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-20062459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006Tonni Kurniawan
 
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambangPermen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambangAldrien Ticoalu
 
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)Muhammad Kennedy Ginting
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/a...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/a...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/a...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/a...infosanitasi
 
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1Nurul Huda
 
Permen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-uplPermen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-uplAdi Handarbeni
 
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...infosanitasi
 
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthPermen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthjamestravolta
 
Permen05 2008 ttg rth perkotaan
Permen05 2008 ttg rth perkotaanPermen05 2008 ttg rth perkotaan
Permen05 2008 ttg rth perkotaanjamestravolta
 
Permen lh 11_2006-penapisan
Permen lh 11_2006-penapisanPermen lh 11_2006-penapisan
Permen lh 11_2006-penapisanraysa hasdi
 
PERMEN 2021pmlhk004_menlhk_Wajib AMDAL.pdf
PERMEN 2021pmlhk004_menlhk_Wajib AMDAL.pdfPERMEN 2021pmlhk004_menlhk_Wajib AMDAL.pdf
PERMEN 2021pmlhk004_menlhk_Wajib AMDAL.pdfhamdinur2
 

Similar a 13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl (20)

Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl upl
Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl uplPergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl upl
Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl upl
 
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdal
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdalPermen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdal
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdal
 
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012
 
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
 
Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)Permen lh 05-tahun-2012 (1)
Permen lh 05-tahun-2012 (1)
 
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdal
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdalMen lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdal
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdal
 
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-20062459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006
 
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambangPermen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
 
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/a...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/a...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/a...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/a...
 
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1
 
Permen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-uplPermen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-upl
 
P.25-2018 UKL-UPL.pdf
P.25-2018 UKL-UPL.pdfP.25-2018 UKL-UPL.pdf
P.25-2018 UKL-UPL.pdf
 
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
 
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthPermen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
 
Permen05 2008 ttg rth perkotaan
Permen05 2008 ttg rth perkotaanPermen05 2008 ttg rth perkotaan
Permen05 2008 ttg rth perkotaan
 
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
 
Permen lh 11_2006-penapisan
Permen lh 11_2006-penapisanPermen lh 11_2006-penapisan
Permen lh 11_2006-penapisan
 
PERMEN 2021pmlhk004_menlhk_Wajib AMDAL.pdf
PERMEN 2021pmlhk004_menlhk_Wajib AMDAL.pdfPERMEN 2021pmlhk004_menlhk_Wajib AMDAL.pdf
PERMEN 2021pmlhk004_menlhk_Wajib AMDAL.pdf
 

13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl

  • 1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 1 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 10/PRT/M/2008 TENTANG PENETAPAN JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BIDANG PEKERJAAN UMUM YANG WAJIB DILENGKAPI DENGAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 3 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka bagi rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup atau secara teknologi dampak penting yang timbul saat dikelola, diwajibkan melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL dan UPL) yang pembinaannya berada pada instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan tersebut; b. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapidengan AMDAL, Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 17/KPTS/M/2003 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan sudah tidak sesuai lagi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu penetapan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup; Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, (lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 68, Tambahan Lembaran Nagara Republik Indonesia Nomor 3699); 2. Undang-undang Nomor 26 tahun 1999 tentang Penataan Ruang; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analiasis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 94 tahun 2006; 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2007; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;
  • 2. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 2 7. Peraturan Negara Lingkungan Hidup nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL; 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum. MEMUTUSKAN: Menetapkan : MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PENETAPAN JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BIDANG PEKERJAAN UMUM YANG WAJIB DILENGKAPI DENGAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum. 2. Departemen adalah Departemen Pekerjaan Umum. 3. UKL adalah Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4. UPL adalah Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 (1) Maksud diberlakukannya Peraturan Menteri ini sebagai kebijakan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup bidang Pekerjaan Umum. (2) Tujuan diberlakukannya Peraturan Menteri ini untuk memberikan acuan dan kemudahan penyaringan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKPL/UPL berdasarkan pengalaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan yang berkelanjutan. (3) Ruang Lingkup Peraturan Menteri ini adalah semua Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam lampiran Peratuan Menteri ini yang lokasinya tidak berada atau berbatasan dengan kawasan lindung atau konservasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. JENIS RENCANA USAHA Pasal 3 (1) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan bidang pekerjaan umum yang wajib dilengkapi dengan UKL dan UPL sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan Menteri ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini. (2) Jenis rencana usah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperuntukkan bagi rencana kegiatan yang lokasinya tidak berbatasan langsung dengan kawasan lindung, atau tidak berada di kawasan lindung sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. (3) Jenis rencana usah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat ditinjau kembali sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun. KETENTUAN PENUTUP Pasal 4 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 17/KPTS/M/2003 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
  • 3. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 3 Pasal 5 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Peraturan Menteri ini disebarkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan dilaksanakn. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 1 Juli 2008 MENTERI PEKERJAAN UMUM Ttd. DJOKO KIRMANTO
  • 4. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 4 Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 10/PRT/M/2008 Tanggal : 1 Juli 2008 NO JENIS KEGIATAN SKALA/BESARAN PERTIMBANGAN ILMIAH ALASAN KHUSUS I. SUMBER DAYA AIR 1. Pembangunan bendungan/waduk a. Pembangunan bendungan/waduk atau jenis tampungan air lainnya - Tinggi - Luas Genangan - Volume Tampungan 6 m s/d < 15 m 50 ha s/d < 200 ha 300.000 m3 s/d 500.000 m3 Perubahan bentang alam dan bentuk lahan, perubahan lingkungan dan ekosistem perairan, serta eksploitasi sumber daya alam, morfologi sungai, pengaruh lingkungan sosial, ekonomi budaya masyarakat dan penggunaan teknologi Rehabilitasi yang mempunyai dampak lingkungan seperti perubahan morfologi sungai, ekosistem perairan, perubahan muka air tanah, alih fungsi lahan, perubahan sosial dan budaya masyarakat.b. Rehabilitasi bendungan/waduk atau jenis tampungan air lainnya - Tinggi - Luas Genangan - Volume Tampungan - 6 m s/d < 15 m 50 ha s/d < 200 ha 300.000 m3 s/d 500.000 m3 2. Daerah irigasi a. Pembanungan baru dengan luas 500 ha s/d < 2000 ha Perubahan bentang alam dan bentuk lahan, meningkatnya pengusahaan dan pemanfaatan sumber daya air yang berpengaruh pada penurunan ketersediaan sumber daya air, pengaruh lingkungan sosial, ekonomi budaya masyarakat Perubahan ekosistem kawasan neraca air, pencemaran pestisida, timbulnya potensi erosi dan sedimentasi, pemanfaatan sumber daya air, perubahan sosial ekonomi dan budaya. b. Peningkatan dengan luas 500 ha s/d < 1000 ha Perubahan bentang alam dan bentuk lahan, meningkatnya pemanfaatan sumber daya air, pengaruh lingkungan sosial, ekonomi budaya masyarakat. Perubahan neraca air, peningkatan pencemar-an pestisida, timbulnya potensi erosi dan sedimentasi, timbulnya potensi konflik perubahan sosial ekonomi.
  • 5. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 5 c. Pencetakan sawah, lua (perkelompok) 100 ha s/d < 500 ha Perubahan lingkungan alam/lahan, meningkatnya pengusahaan dan pemanfaatan sumber daya air, pengaruh lingkungan sosial, ekonomi budaya masyarakat. Perubahan ekosistem lingkungan neraca air, perubahan sosial ekonomi dan budaya. 3. Pengembangan rawa (reklamasi rawa untuk budidaya pertanian) 500 ha s/d < 1000 ha Perubahan bentang alam dan bentuk lahan, terpengaruhnya pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam, perlindungan cagar budaya serta kondisi sosial, ekonomi budaya masyarakat. Perubahan ekosistem kawasan, perubahan sistem tata air, perubahan dampak sosial budaya masyarakat. 4. Pembangunan pengaman pantai dan perbaikan muara sungai a. Sejajar pantai (sea wall/revetment) > 1 km Perubahan laju angkutan sedimen sepanjang pantai yang berpengaruh terhadap perubahan bentang alam dan bentuk lahan, terganggunya lingkungan biota air, perubahan lingkungan sosial budaya Perubahan garis pantai, perubahan estetika serta perubahan nilai aset budayab. Tegak lurus pantai (groin, break water) 10 m s/d < 500 m 5. Normalisasi sungai (termasuk sudetan) Dan pembuatan kanal banjir a. Di kota metropolitan/besar - panjang atau - Volume pengerukan 1 km s/d < 5 km 50.000 m3 s/d < 500.000 m3 Perubahan bentang alam dan bentuk lahan, serta perubahan ekosistem sungai, perubahan morfologisungai, dan pengaruh kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat. Perubahan alur, dasar Dan tebing sungai dalam mencapai keseimbangan baru, meningkatnya pencemaran air, gangguan lalu lintas dan gangguan estetika lingkungan. b. Di kota sedang - panjang atau - Volume pengerukan 3 km s/d < 10 km 100.000 m3 s/d < 500.000 m3 c. Pedesaan - panjang atau - Volume pengerukan 5 km s/d < 15 km 150.000 m3 s/d < 500.000 m3
  • 6. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 6 II. JALAN DAN JEMBATAN 6. Pembangunan jalan tol a. Pembangunan jalan tol - Panjang < 5 km Perubahan bentuk lahan, serta pengaruhnya terhadap lingkungan fisik kimia, biologi sosekbud masyarakat Timbulnya gangguan lalu lintas, kemacetan lalu lintas, kebisingan, emisi gas buang, berkurangnya keaneka ragaman hayati, serta gangguan estetika lingkungan b. Peningkatan jalan tol dengan kegiatan pengadaan tanah - Panjang atau - Pengadaan tanah > 5 km > 5 ha c. Peningkatan jalan tol, tanpa kegiatan pengadaan tanah - Panjang > 10 km 7. Pembangunan jalan/peningkatan jalan dengan kegiatan pegadaan tanah a. Di kota metropolitan/besar - Panjang atau - Pengadaan tanah 1 km s/d < 5 km 2 ha s/d < 5 ha Perubahan bentuk lahan, serta pengaruhnya terhadap lingkungan fisik kimia, biologi sosekbud masyarakat Timbulnya gangguan lalu lintas, kemacetan lalu lintas, kebisingan, emisi gas buang, berkurangnya keaneka ragaman hayati, serta gangguan estetika lingkungan b. Di kota sedang - Panjang atau - Pengadaan tanah 3 km s/d < 10 km 5 ha s/d < 10 ha c. Di pedesaan - Panjang atau - Pengadaan tanah 10 km s/d < 30 km 10 ha s/d < 30 ha 8. Pembangunan subway/underpass, terowongan/tunnel, jalan layang/fly over, dan jembatan a. Pembangunan subway/underpass, terowongan/tunnel, jalan layang/fly over - Panjang < 2 km Perubahan bentuk lahan, serta pengaruhnya terhadap lingkungan fisik kimia, biologi sosekbud masyarakat Timbulnya gangguan lalu lintas, kemacetan lalu lintas, kebisingan, emisi gas buang, berkurangnya keaneka ragaman hayati, serta gangguan estetika lingkungan b. Pembangunan jembatan (diatas sungai/badan air) - Panjang 100 M S/D < 500 M
  • 7. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 7 III KECIPTA-KARYAAN 9. Persampahan a. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem controlled landfill atau sanitary landfill termasuk instansi penunjang - Luas kawasan, atau - Kapasitas total < 10 Ha < 10.000 ton Penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan, penerapan teknologi yang mempengaruhi lingkungan fisik kimia, serta proses dan hasilnya mempengaruhi kondisi sosial masyarakat Gangguan kesehatan masyarakat sekitar menurunnya estétika lingkungan, timbulnya bau, lalat, vektor penyakit, pencmaran udara akibat emisi gas hasil pembakaran (H2S, NO2, SO2, CO2, dioxin), pencemaran air tanah maupun air permukaan serta keresahan masyarakat. b. TPA daerah pasang surut - Luas landfill - Kapasitas total < 5 Ha < 5.000 ton c. Pembangunan Transver Station - Kapasitas < 1.000 ton/hari d. Pembangunan Instansi/Pengolahan Sampah Terpadu - Kapasitas < 500 ton e. Pembangunan Incenerator - Kapasitas < 500 ton/hari f. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos - Kapasitas > 50 s/d < 100 ton/Ha 10. Air limbah domestik/permukiman a. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) termasuk fasilitas penunjang - Luas - Atau kapasitas < 2 ha < 11 m3/hari Penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan, penerapan teknologi yang mempengaruhi lingkungan fisik kimia, serta proses dan hasilnya mempengaruhi kondisi sosial masyarakat  Gangguan kesehatan masyarakat sekitar menurunnya estétika lingkungan, timbulnya bau, lalat, vektor penyakit, pencmaran udara akibat emisi gas hasil pembakaran pencemaran atau perubahan kualitas dan kuantitas air tanah, air permukaan dan air baku serta keresahan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah. b. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) - Luas - Atau bahan organik < 3 ha < 2,4 ton/hari c. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/off-site sanitation system) diperkotaan/permukiman - Luas layanan - Atau debit air limbah < 500 ha < 16.000 m3/hari
  • 8. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 8  Gangguan lalu lintas, kerusakan prasarana dan sarana umum, ketidakpuasan atas nilai kompensasi, kesehatan masyarakat sekitar, menurunnya estetika lingkungan timbulnya bau, lalat, vektor penyakit, pencmaran udara akibat emisi gas hasil pembakaran pencemaran atau perubahan kualitas dan kuantitas air tanah, air permukaan dan air baku serta keresahan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah. 11. Drainase permukaan perkotaan a. Pembangunan saluran primer dan sekunder - Panjang < 5 km Perubahan bentang alam perubahan daya dukung Dan daya tampung lingkungan perubahan tata alir air. Gangguan lalu lintas dan kemacetan (pada saat konstruksi), kebisingan, gangguan estetika lingkungan, perubahan kualitas air dibagian hilir saluran, terganggunya fungsi sarana umum di sekitarnya serta ketidakpuasan atas nilai kompensasi. b. Pembangunan kolam retensi/polder di area/kawasan pemukiman - luas kolam retensi/polder (1 - 5) ha 12. Air Minum a. Pembangunan jaringan distribusi (luas layanan) 100 ha s/d < 500 ha Penerapan teknologinya mempengaruhi lingkungan fisik kimiawi, proses dan hasilnya mempengaruhi lingkungan social budaza, eksploitasi Sumber Daya Air yang pemanfaatannya berpotensi menimbulkan pemborosan maupun kerusakan sumber daya alam, ekologi waduk Gangguan lalu litas, kecemburuan social antar consumen air bersih, konflik pemakaian sumber daya air, perubahan pasokan air, penurunan muka air tanah (land subsident) akibat penyedotan air tanah yang berlebihan, instrusi air asin, perubahan kualitas air di badan penerima limbah hasil proses pengolahan air. b. Pembangunan jeringan pipa transmisi (panjang) 1. Metropolitan/besar - Panjang 2. Sedang/kecil - Panjang 5 km s/d < 10 km 8 km s/d < 10 km
  • 9. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 9 3. Pedesaan - Panjang - c. Pengambilan air baku dari sungai, danau sumber air permukaan lanilla (debit) 1. Sungai danau 2. Mata air 50 L/dt s/d < 250 L/dt 2,5 L/dt s/d < 250 L/dt d. Pembangunan Instalasi Pengolahan air dengan pengolahan lengkap (debit) > 50 L/dt < 100 L/dt e. Pengambilan air tanah dalam (debit) untuk kebutuhan: 1. Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara SPAM 2. Kegiatan lain dengan tujuan komersil 2,5 L/dt < 50 L/dt 1,0 L/dt s/d < 50 L/dt 13 Pembangunan gedung a. Pembangunan bangunan gedung di atas tanah/bawah tanah 1. Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan 5.000 m2 s/d 10.000 m2  Perubahan pada sifat-sifat fisik dan/atau hayati lingkungan  Perubahan komponen lingkungan  Menimbulkan kerusakan atau gangguan terhadap kawasan lindung  Mengubah atau memodifikasi areal yang mempunyai nilai tinggi serta mengakibatkan /menimbulkan konflik atau kontroversi dengan masyarakat dan/atau pemerintah  Penurunan daya tampung lingkungan sebagai akibat dari pemanfaatan intensitas lahan yang melampaui daya dukung lahan itu sendiri yang mengakibatkan perubahan terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat  Berpotensi mengganggu fungsi prasaana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya 2. Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng  Berpotensi mengganggu fungsi prasaana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya 3. Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum  Berpotensi mengganggu fungsi prasaana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya
  • 10. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 10 4. Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL  Berpotensi mengganggu fungsi prasarana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya  Kegiatan bangunan gedung fungsi khusus menimbulkan dampak penting terhadap masyarakat dan lingkungannya  Bangunan gedung fungsi khusus yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi tingkat nasional seringkali mempunyai sistem pertahanan dan keamanan tertentu yang dapat berpengaruh terhadap ekosistem  Mempunyai resiko bahaya tinggi apabila terjadi kegagalan / kecelakaan b. Pembangunan bangunan gedung di atas tanah/bawah tanah 1. Fungsi usaha, meliputi bangunan gedung perkantoran, perdgangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan 5.000 m2 s/d 10.000 m2  Perubahan pada sifat-sifat fisik dan/atau hayati lingkungan  Perubahan komponen lingkungan  Menimbulkan kerusakan atau gangguan terhadap kawasan lindung  Mengubah atau memodifikasi areal yang mempunyai nilai tinggi serta mengakibatkan /menimbulkan konflik atau kontroversi dengan masyarakat dan/atau pemerintah  Penurunan daya tampung lingkungan sebagai akibat dari pemanfaatan intensitas lahan yang melampaui daya dukung lahan itu sendiri yang mengakibatkan perubahan terhadap  Berpotensi mengganggu fungsi prasaana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya 2. Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng  Berpotensi mengganggu fungsi prasaana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya 3. Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum  Berpotensi mengganggu fungsi prasaana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya
  • 11. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 11 4. Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat  Berpotensi mengganggu fungsi prasarana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya  Kegiatan bangunan edung fungsi khusus menimbulkan dampak penting terhadap masyarakat dan lingkungannya  Bangunan gedung fungsi khusus yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi tingkat nasional seringkali mempunyai sistem pertahanan dan keamanan tertentu yang dapat berpengaruh terhadap ekosistem  Mempunyai resiko bahaya tinggi apabila terjadi kegagalan / kecelakaan c. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanah yang melintasi prasarana dan/atau sarana umum 1. Fungsi usaha, meliputi bangunan gedung perkantoran, perdgangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan 5.000 m2 s/d 10.000 m2  Perubahan pada sifat-sifat fisik dan/atau hayati lingkungan  Perubahan komponen lingkungan  Menimbulkan kerusakan atau gangguan terhadap kawasan lindung  Mengubah atau memodifikasi areal yang mempunyai nilai tinggi serta mengakibatkan /menimbulkan konflik atau kontroversi dengan masyarakat dan/atau pemerintah  Penurunan daya tampung lingkungan sebagai akibat dari pemanfaatan intensitas lahan yang melampaui daya dukung lahan itu sendiri yang  Berpotensi mengganggu fungsi prasaana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya 2. Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng  Berpotensi mengganggu fungsi prasaana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya 3. Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung  Berpotensi mengganggu fungsi prasaana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya
  • 12. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 12 pelayanan umum mengakibatkan perubahan terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat4. Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL  Berpotensi mengganggu fungsi prasarana dan sarana yang berada di bawahnya dan/atau di disekitarnya  Kegiatan bangunan gdung fungsi khusus menimbulkan dampak penting terhadap masyarakat dan lingkungannya  Bangunan gedung fungsi khusus yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi tingkat nasional seringkali mempunyai sistem pertahanan dan keamanan tertentu yang dapat berpengaruh terhadap ekosistem  Mempunyai resiko bahaya tinggi apabila terjadi kegagalan / kecelakaan d. Pembangunan bangunan gedung di bawah dan/atau di atas air 1. Fungsi usaha, meliputi bangunan gedung perkantoran, perdgangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan 5.000 m2 s/d 10.000 m2  Perubahan pada sifat-sifat fisik dan/atau hayati lingkungan  Perubahan komponen lingkungan  Menimbulkan kerusakan atau gangguan terhadap kawasan lindung  Mengubah atau memodifikasi areal yang mempunyai nilai tinggi serta mengakibatkan /menimbulkan konflik atau kontroversi dengan masyarakat dan/atau pemerintah  Penurunan daya tampung lingkungan sebagai akibat dari pemanfaatan intensitas lahan yang melampaui daya  Kegiatan berpotensi mengganggu keseimbangan lingkungan, fungsi lindung kawasan, dan dapat menimbulkan pencemaran  Pembangunan dapat menimbulkan perubahan arus air yang dapat merusak lingkungan 2. Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan  Pembangunan dapat menimbulkan perubahan arus air yang dapat merusak lingkungan
  • 13. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 13 vihara, dan bangunan kelenteng dukung lahan itu sendiri yang mengakibatkan perubahan terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat 3. Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung pelayanan umum ▪ Pembangunan dapat menimbulkan perubahan arus air yang dapat merusak lingkungan 4. Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL  Kegiatan berpotensi mengganggu keseimbangan lingkungan, fungsi lindung kawasan, dan dapat menimbulkan pencemaran  Pembangunan dapat menimbulkan perubahan arus air yang dapat merusak lingkungan  Kegiatan bangunan gedung fungsi khusus menimbulkan dampak penting terhadap masyarakat dan lingkungannya  Bangunan gedung fungsi khusus yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi tingkat nasional seringkali mempunyai sistem pertahanan dan keamanan tertentu yang dapat berpengaruh terhadap ekosistem  Penyelenggaraannya dapat membahayakan masyarakat di sekitarnya  Mempunyai resiko bahaya tinggi apabila terjadi kegagalan / kecelakaan
  • 14. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 14 14. Pengembangan kawasan permukiman baru Kegiatan ini dapat berupa:  Kawasan Permukiman Sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), misalnya PNS, TNI/POLRI, buruh/pekerja;  Pengembangan kawasan permukiman baru sebagai pusat kegiatan sosial ekonomi lokal pedesaan (Kota Terpadu Mandiri KTM eks transmigrasi, fasilitas pelintas batas PPLB di perbatasan);  Pengembangan kawasan permukiman baru dengan pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun) Jumlah hunia: < 500 unit rumah; Luas kawasan: < 10 ha Adanya perubahan fungsi lahan, perubahan tata air lingkungan, dan penurunan daya dukung lingkungan, serta peningkatan eksploitasi air tanah Kemungkinan terjadinya gangguan sosial bila kegiatan ini disertai pemindahan penduduk. Timbulnya gangguan lalu lintas, banjir lokal, serta timbulnya penumpukan sampah dan limbah. Terganggunya pelayanan infrastruktur umum, misalnya tertutupnya saluran drainase, penyempitan jalan umum, penurunan muka air tanah 15. Peningkatan Kualitas Permukiman Kegiatan ini dapat berupa:  Penanganan kawasan kumuh di perkotaan dengan pendekatan pemenuhan kebuthan dasar (basic need) pelayanan infrastruktur, tanpa pemindahan penduduk;  Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil;  Pengembangan kawasan perdesaan untuk meningkatkan ekonomi lokal (penanganan kawasan agropolitan, kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa KTP2D, desa pusat pertumbuhan DPP) Luas kawasan: < 10 ha Adanya perubahan tata air lingkungan, dan penurunan daya dukung lingkungan, serta peningkatan eksploitasi air tanah  Timbulnya gangguan lalu lintas, banjir lokal, serta timbulnya penumpukan sampah dan limbah.  Terganggunya pelayanan infrastruktur umum, misalnya tertutupnya saluran drainase, penyempitan jalan umum, penurunan muka air tanah 16. Penanganan kawasan kumuh perkotaan Kegiatan ini dapat berupa:  Penanganan menyeluruh terhadap kawasan kumuh berat di perkotaan metropolitan yang dilakukan dengan pendekatan peremajaan kota (urban renewal), disertai dengan Luas kawasan: < 5 ha Adanya perubahan fungsi lahan, perubahan tata air lingkungan, dan penurunan daya dukung lingkungan, serta peningkatan eksploitasi air tanah  Timbulnya gangguan sosial akibat pemindahan penduduk.  Pengaruh terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat setempat dan terganggunya
  • 15. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL 15 pemindahan penduduk, dan dapat dikombinasikan dengan penyediaan bangunan rumah susun lalu lintas barang dan jasa.  Terjadinya banjir lokal, serta timbulnya penumpukan sampah dan limbah.  Penurunan pelayanan infrastruktur umum, misalnya tertutupnya saluran drainase, penyempitan jalan umum, penurunan muka air tanah. Catatan: - Kota Metropolitan : Jumlah penduduk > 1.000.000. jiwa - Kota Besar : Jumlah penduduk 500.000 – 1.000.000 jiwa - Kota Sedang : Jumlah penduduk 200.000 – 500.000 jiwa - Kota Kecial : Jumlah penduduk 20.000 – 200.000 jiwa Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 1 Juli 2008 MENTERI PEKERJAAN UMUM Ttd. DJOKO KIRMANTO