Teks tersebut membahas metode-metode pengajaran bahasa asing, mulai dari metode terjemahan, metode langsung, metode audiolingual, hingga pendekatan kognitif. Metode-metode tersebut dibedakan berdasarkan prinsip-prinsip dan teknik pengajarannya, serta kelebihan dan kekurangannya.
2. Pengertian Methodologi adalah Ilmu
mengenai metode. Perlu kita ingat
pada setiap metode pengajaran bahasa
pada dasarnya mengininkan hasil yang
sama para pelajar dapat berbicara,
memahami, menerjemahkan dan
mengenali tata bahasa asing yang
dipelajari.
3. Pandangan Stuktural ”bahasa adalah suatu
sistem unsur-unsur yang berhubungan secara
sruktural bagi penyandian makna”
Pandangan Fungsional “bahasa merupakan
wahan bagi ekspresi makna fungsional”
Pandangangan interaksional “bahasa
merupakan wahana bagi realisasi hubungan
antara pribadi dan bagi permormasi
transaksisosial dan antara para individu
4. Periode I : tahun 1880 sampai perang dinia I
Periode II : perang duna I sampai 1940
Periode III : Perang dunia II dan dekade Pasca
perang sampai 1970
Periode IV : 1970-an dan awal 1980-an
5. Methode ini memberikan penekanan pada tata
bahasa, teknik praktek latihan utamanya
adalah penerjemahan dari dan kedalam bahasa
tarjet/ sasaran
Metode ini merupakan hasil karya pemikiran
sarjan jerman (johann seidenstucker,, karl
plotz, H.S.olendoff. dan johann
meidinger)yang bertujuan “to knoweverything
about samething rather than the thing it self”
untuk mengetahui segalh sesutu mengenai
sesutu itu dibanding ihwal itu sendiri.
6. 1. Tata bahasa dipelajari secara deduktif
2. Kaidah tata bahasa dan kosakata dipelajari dengan
seksama
3. Segalh pengecualian harus dihafalkn
4. Petunjuk penerjemahn diberikn secara terperinci
5. Memusatkan latihn pada membaca dan terjemah
6. Unit dasar pembelajaran adalah kalimat
7. Sangat mengutamakn kecermatn dan ketepatan
8. Seleksi kosakat berdasar teks bacaan
7. Dalam Metode terjemah tata bahasa ini, bahasa
disajikan dalam pelajaran ketatabahasaan singkat
yang masing-masing memuat beberapa beberapa
kaidah tata bahasa, yang disusun serta
diilutrasikan dengan contoh-contoh
8. 1. Kelas-kelas besar dapat diajar
2. Guru yang tidak fasihpun bisa dipakai
3. Cocok bagi semua tinggat linguistik
para siswa(pemula,lanjutan, atas)para
siswa dapt memeroleh aspek-aspek
bahasa yang signifikan dengan
bantuan buku tanpa pertolongan guru
9. Secaralinguistik dibutuhkan guru
yng terlatih
Kebanyakan pokok bahasan tidak
mengenai orng tertentu, dan
terpisah serta terpencil dari yang
lain
10. Metode langsung ini memberikan
penekananan siswanya pada aspek lisan.
Sejarah Singakat
Secara historis, pembeharuan pengajaran bahasa yang terjadi
tahun 1850 sampai tahun 1900 kususnya di eropa, yaitu
pembaharuan yang di usulkan itu mempunyai beberapa nama :
metode pembaharuan (reform method) metode alamia (natural
method), Metode psikologi (psyckological method), metode
fonatik (phonetic method), dan lain-lainnya,akan tetapi istilah
lebih tepat untuk memerikan ciri yang beraneka ragam bagi
pendekatan baru. Dan pembelajaran bahasa ini adalah
metode langsung/direct method
11. 1. Pengajaran kelas secara eksklutif dilaksanakn dalam bahas
sasaran
2. Hanya kosakata dan kalimat sehari-hari yang di ajarkan
3. Ketrampilan berkomunikasai lisan dibangun secara
bertahap dan teratur dengan pertukaran tanya jawab antara
guru dan siswa dalam kelas kecil dan intensif
4. Tata bahasa di ajarkan secara induktif
5. Butir-butir pengajaran baru diperkenalkan secara lisan
6. Kosakata konkret diajarkan melaluidemontrasi,objek-objek,
gambar-gambar, kosakata abstrak diajarkan dengan asosiasi
ide-ide
7. Baiak pemahaman berbicara maupun menyimak diajarkan
8. Ucapan dan tatabahasayang tepat sanagat diperhatikan
12. Prosedur ML ini melibatkan penyajian kelas terhadap
“teks” yang dilakukan oleh guru. Teks ini biasanya
merupakan suatu narasi Bahasa asing yang dirancang
kusus didalam buku teks. Ekpresi yang sulit
dijelaskan dalam bahasa sasaran dengan bantuan
parafrase, sinonim, demontarasi dan konteks. Untuk
menjelaskan serta menguraikan lebih lanjut makna
teks itu, guru mengajuhkan pertanyaan-pertanyaan
yang berkenaan dengan itu. Sementara itu para siswa
membaca teks dengan suara nyaringsebagai latihan
praktik.
13. Mempersiapkan pengetahuan
bahasa yang bermanfaat bagi ujaran
dalam konteks
Cocok dan sesuai bagi tingkatan
linguistik para siswa
Beberapa penanampilan dan
pajangan bagi tuturan spntan
14. Hanya dapat diterapkan dalam
kelompok kecil
Sulit menyediakan berbagai
kegiatan yang menarik dan bersifat
situasi yang sebenarnya didalam
teks
Sanagat membutuhkan guru yang
terampil dan fasih
15. Istilah Audiolingualisme diciptakan
oleh Pfof. Nelson Brooks pada tahun
1964 yang menuntut perubahan
pengajaran bahasa dari suatu seni
menjadi suatu ilmu, yang akan
memudahkan para pembelajar
memperoleh penguasaan bahasa asing
secara efektif dan efisien.
16. Hukum dasar hubungan
Hukum latihan
Hukum intensitas
Hukum asimilasi
Hukum pengaruh
17. 1. Bahasa adalah ujaran, bukan
tulisan
2. Bahasa adalah seperangkat
kebiassaan
3. Ajarkanlah “bahasa “ bukan
mengenai bahasa
4. Bahasa adalah apa yang dikata
penutur asli
5. Basasa-bahasa berbeda-beda dan
beraneka ragam
18. Pemisahan ketrampilan bahas-menyimak,
berbicara, membaca, menulis dan pengunggulan
audiolingual atas ketrampilan grafik
Penggunaan dialog sebagai sarana utama
penyajian bahasa
Penekanan pada teknik praktek tertentu,memikri,
memorasi, dan aneka latihan.
Penggunaan laboratorium bahasa.
Pengamatan teori linguistik dan teori psikologis
sebagia dasar badi metode pengajaran bahasa
19. Dalam metode ini penekanan utama
diletakkan pada ketrampilan
fundamental, yaitu menyimak dan
berbicara. Walau membaca dan menulis
tidak di abaikan, namun menyimak da
berbicara mendapat prioritas utama dan
dalam urutan pengajaran, keduanya
mendahului membaca dan menulis.
Seperti juga MAL, MAL pun mencoba
mengembangkan ketrampilan berbahasa
sasaran tanpa mengacu pada bhasa ibu.
20. Dapat diterapkan
pada kelas-kelas
yang sedang
Memberi banyak
latihan dan
praktekdalam aspek
menyimak dan
berbicara
Sesuai lingguistik
para siswa
• Guru yang terampil
dan cekatan sangat
dibutuhkan
• Ulangan acapkali
membosankan serta
menghambat
penghipotesisan
kaidah-kaidah bahasa
• Kurang sekali memberi
perhatian pada
ujaranyang spontan
21. Latar Belakang.
Istilah pendekatan Kognitif atu cognitife approaches
yang kita pakai dalam buku ini dikenal juga dengan
nama lain, seperti : cognitive , stainberg, cognitive
theory, teory maupun metode ini telah
diinterprestasikan oleh beberapa pakar sebagai teori
terjemah/tata bahasa yang muthahir yang
dimodifikasi.dan oleh pakar lainnya sebagai
pendekatan ML yang mutahir dan di perbarui. Dalam
bentuknya yang mutahir, seperti yang diutarakan
diller/chastain, PK meletakkan penekanan pada
pemerelehan sadar bahasa sebagai suatu sistem yang
bermakna dan berupaya mencari dasar dalam
psikologi kognitif dan dalam tata bahasa tranformasi.
22. Mampu membedahkan “bunyi ujara”
dari bunyi lainnya
Mampu mengorganisasi peristiwa-
peristiwa linguistik kedalam kelas
Pengetahuan sistem lingguistik tertentu
dapat mengungkapkan hal diatas
Mampu memanfaatkan evaluasi untuk
membangun sistem paling sederhana
dari data yang ditemukan
23. Tujuan utama adalah mengembangkan
kemampuan petutur asli.
Pengajaran bahasa harus bergerak dari “yang
sudah diketahuai” menuju “Yang belum
diketahuai”
Materi dan guru memperkenalkan para siswa
pada situasi “pemakaian bahasa aktif”
Mengajar para siswa memahami sistem bahasa
: tata bahasa dijelaskan dan diskusikan dengan
tuntas.
Pembelajaran bahasa haruslah bermakna
24. 1. Bahasa yang hidup ditandai oleh
kreativitas rule govened(bahasa bersifat
rule/govened dan kreatif-yang
mengimplikasikan pengajaran suatu
bahasa sebagai suatu sistem
pembelajaran secara sadar)
2. Secara psikologis kaidah-kaidah tata
bahasa memang nyata
3. Manusia dilengkapi secara khas untuk
belajar bahasa
4. Bahsa yang hidup adalah bahasa yang
dapat dipakai sebagai sarana berfikir
25. Dapat dilaksanakan
dalam kelas besar
Sabar menghadapi
dan memperbaiki
kesalahan
Penggabungan
ketrampilan
berbahasa dapat
meningkatkan upaya
belajar
Cocok bagi semua
tingkatan siswa
• Tidak terdapat
metode tertentu
didalanya
• Bukan
merupakan
metode kusus
• Banya
intreprestasi
dapat diberikan
26. Semoga Ilmu kita makin bertambah
SEMOGA KITA DAPAT MENDALAMI
BUKU INI DENGAN MAKSIMAL
DAN DAPAT MENGAMALKANNYA