SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

MPR

DPR

DPD

PRESIDEN

BPK

MA

MENTERI-2
MENTERI2

DEKONSENTRASI

GUBERNUR &
INSTANSI
VERTIKAL

DESENTRALISASI

DAERAH
OTONOM

TUGAS
PEMBANTUAN

PEMERINTAHAN
DAERAH/
PEMERINTAHAN
DESA

MK

LEMBAGA NEGARA
LAINNYA

DELEGASI

(DESENTRALISASI FUNGSIONAL)

BADAN PENGELOLA
BUMN, OTORITA,DLL
Pembagian
sumber pendapatan
Fanatisme daerah
•Putra daerah
•Aset daerah

Disintegrasi?
Penyelenggaraan pemerintahan daerah di indonesia
saat ini berdasarkan sistem otonomi.
 Sistem otonomi dengan prinsip otonomi daerah yang
nyata dan seluas-luasnya, dalam arti daerah
diberikan kewenangan mengurus dan mengatur
semua urusan pemerintahan diluar yang menjadi
urusan Pemerintah yang ditetapkan dalam UndangUndang ini.
 Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan
daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan
peranserta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat
yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan
rakyat.

1. Sistem administrasi pemerintahan daerah
adalah kesatuan yang utuh antara berbagai
komponen dalam pemerintahan daerah yang
melakukan proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaa
n, dan pengendalian untuk mencapai tujuan
pemerintahan daerah.
2. Komponen-komponen yang penting dalam
sistem administrsi Pemerintahan Daerah
adalah: 1) kewenangan, 2) organisasi, 3)
keuangan, dan 4) kepegawaian.
3. UU No. 32 Tahun 2004 mengatur kewenangan
Pemerintah Pusat dibatasi hanya pada bidang politik
luar negeri, pertahahan keamanan, peradilan, fiskal
dan moneter, agama, dan kewenangan bidang lain.
Di luar enam kewenangan pemerintahan tersebut
merupakan kewenangan Pemerintah Daerah.
4. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pemerintah Daerah
terdiri atas Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten, dan Pemerintah Kota. Masing-masing
satuan pemerintahan tersebut sebagai badan
pemerintahan yang berdiri sendiri, tidak ada
hubungan hirarki. Hubungan antara Pemerintah
Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota adalah
hubungan koordinasi yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
5. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 sumber
pendapatan Daerah terdiri atas Pendapatan
Asli Daerah, dana perimbangan, pinjaman
Daerah, dan sumber lain yang sah.
6. Menurut UU No. 32 Tahun 2004
Pemerintah Daerah memiliki kewenangan
untuk merekrut dan membina pegawai di
daerah
N0. 5 Tahun 1974  Posisi pemerintah
Pusat Dominan yang dilaksanakan oleh
Kepala Daerah
 UU No. 22 Tahun 1999  Posisi DPRD
kuat dengan fungsi legislasinya
 UU No. 32 Tahun 2004  Posisi Gubernur
kuat sebagai wakil Pemerintah Pusat di
Daerah.
 UU
• UU No 22 Th 1948, UU No 1 Th 1957, dan UU No 18

Th 1965.
• Pemda terdiri 3 tingkat : Pemda Tk I, Pemda Tk II, dan
Pemda Tk III.
• Penamaan sbb:
1. Propinsi/Kotaraya
2. Kabupaten/Kotamadya
3. Kecamatan/Kotapraja
• UU No 5 Th 1974.

• Dati I (otonom) sekaligus wilayah Provinsi

(wilayah administrasi) dan Dati II sekaligus
wilayah kaupaten/kota (wilayah administrasi)
• Asas dekonsentrasi dan desentralisasi pada
semua tingkat
III. Model Semi Dua Tingkat dg Otonomi luas pada unit
dasar
• UU No 22 Th 1999 jo UU 32 Th 2004.

• Pemda terbagi atas Provinsi dan Kabupaten/Kota.
• Provinsi menganut asas Dekonsentrasi dan

Desentralisasi terbatas.
• Kabupaten/Kota menganut asas desentralisasi.
• Provinsi merupakan wilayah administrasi sekaligus
daerah otonom (terbatas).
• Kabupaten/Kota merupakan daerah otonom penuh
(luas).




Dalam era reformasi konsep desentralisasi lebih
menguat Hal ini ditandai dengan berlakunya UU Nomor
22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang
kemudian direvisi menjadi UU Nomor 32 tahun 2004.
Kebijakan ini tentunya sejalan dengan semangat
reformasi, meskipun demikian dalam implementasinya
ternyata belum benar-benar dapat mewujudkan otonomi
daerah.




Sebagian besar urusan pemerintahan telah diserahkan
kepada daerah disertai dengan dukungan
fiskalnya, tetapi pengelolaannya belum berdampak
signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat.
Hal ini diantaranya terlihat dari: fenomena tingginya
political cost yang harus dikeluarkan untuk membiayai
proses demokrasi di daerah, sementara di lain pihak
terdapat fenomena masih rendahnya tingkat pendidikan
pada sebagian besar lapisan masyarakat, tingginya
angka kemiskinan di daerah-daerah, masih rendahnya
indeks pembangunan manusia, dan terbatasnya
penyediaan sarana dan prasarana pembangunan di
berbagai daerah.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Frans Dione
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahMassaputro Delly TP
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraendahmustika
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARAPLUR
 
Analisis sistem politik
Analisis sistem politikAnalisis sistem politik
Analisis sistem politikbedhess
 
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangMakalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangAulia Hamunta
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaDini Audi
 
Pendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan Kelurahan
Pendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan KelurahanPendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan Kelurahan
Pendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan KelurahanTri Widodo W. UTOMO
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN Sri Suwanti
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahMuhamad Yogi
 
Presentasi desentralisasi dan politik lokal
Presentasi desentralisasi dan politik lokalPresentasi desentralisasi dan politik lokal
Presentasi desentralisasi dan politik lokalIke Hanisyah
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaSiti Sahati
 
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanPemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanSiti Sahati
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Penataan Ruang
 
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Putri Yulia
 
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanPengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanNina Muhaemin
 

La actualidad más candente (20)

UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
 
Analisis sistem politik
Analisis sistem politikAnalisis sistem politik
Analisis sistem politik
 
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
 
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangMakalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Pendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan Kelurahan
Pendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan KelurahanPendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan Kelurahan
Pendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan Kelurahan
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
 
Bentuk negara & pemerintahan
Bentuk negara & pemerintahanBentuk negara & pemerintahan
Bentuk negara & pemerintahan
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan Daerah
 
Presentasi desentralisasi dan politik lokal
Presentasi desentralisasi dan politik lokalPresentasi desentralisasi dan politik lokal
Presentasi desentralisasi dan politik lokal
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
 
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanPemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
 
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanPengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
 

Similar a Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314

Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesiadwifebri10
 
otonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxotonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxHamidMukhlis1
 
Perubahan Politik Hukum
Perubahan Politik HukumPerubahan Politik Hukum
Perubahan Politik Hukumzahraayu24
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaSiti Sahati
 
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & PusatHarmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & PusatEga Anistia
 
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
HubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerahHubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
HubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerahEga Putra
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi KhususDaerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khususafifahdhaniyah
 
PKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptxPKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptxFuriWigita3
 
desentralisasidekonsentrasi.ppt
desentralisasidekonsentrasi.pptdesentralisasidekonsentrasi.ppt
desentralisasidekonsentrasi.pptHidayatulJumaah1
 
desentralisasidekonsentrasi.ppt
desentralisasidekonsentrasi.pptdesentralisasidekonsentrasi.ppt
desentralisasidekonsentrasi.pptfadillachesiana
 
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9Anastasya Mustika
 

Similar a Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314 (20)

Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
 
otonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxotonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptx
 
Perubahan Politik Hukum
Perubahan Politik HukumPerubahan Politik Hukum
Perubahan Politik Hukum
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & PusatHarmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
HubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerahHubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Paparan menteri dn
Paparan menteri dnPaparan menteri dn
Paparan menteri dn
 
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi KhususDaerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
 
PKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptxPKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptx
 
desentralisasidekonsentrasi.ppt
desentralisasidekonsentrasi.pptdesentralisasidekonsentrasi.ppt
desentralisasidekonsentrasi.ppt
 
desentralisasidekonsentrasi.ppt
desentralisasidekonsentrasi.pptdesentralisasidekonsentrasi.ppt
desentralisasidekonsentrasi.ppt
 
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
 
Kelompok 9 otonomi daerah
Kelompok 9   otonomi daerahKelompok 9   otonomi daerah
Kelompok 9 otonomi daerah
 
9a_Konsep Pemda.pdf
9a_Konsep Pemda.pdf9a_Konsep Pemda.pdf
9a_Konsep Pemda.pdf
 

Más de Farid Ma'ruf

Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth) sebagai upaya ...
Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth)  sebagai upaya ...Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth)  sebagai upaya ...
Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth) sebagai upaya ...Farid Ma'ruf
 
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...Farid Ma'ruf
 
penelitian pemutakhiran data obyek pajak PBB-P2 di kab. madiun
penelitian pemutakhiran data obyek pajak PBB-P2 di kab. madiunpenelitian pemutakhiran data obyek pajak PBB-P2 di kab. madiun
penelitian pemutakhiran data obyek pajak PBB-P2 di kab. madiunFarid Ma'ruf
 
penelitian pemutakhiran data pajak restoran kab. madiun
penelitian pemutakhiran data pajak restoran kab. madiunpenelitian pemutakhiran data pajak restoran kab. madiun
penelitian pemutakhiran data pajak restoran kab. madiunFarid Ma'ruf
 
Artikel iconpo-farid-unesa
Artikel  iconpo-farid-unesaArtikel  iconpo-farid-unesa
Artikel iconpo-farid-unesaFarid Ma'ruf
 
Paper revitalisasi komisi dprd-farid-unesa
Paper revitalisasi komisi dprd-farid-unesaPaper revitalisasi komisi dprd-farid-unesa
Paper revitalisasi komisi dprd-farid-unesaFarid Ma'ruf
 
Politisasi ekonomi sminar umg-2852013
Politisasi ekonomi sminar umg-2852013Politisasi ekonomi sminar umg-2852013
Politisasi ekonomi sminar umg-2852013Farid Ma'ruf
 
Artikel andalas evafarid
Artikel andalas evafaridArtikel andalas evafarid
Artikel andalas evafaridFarid Ma'ruf
 
1. sim untuk organisasi publik
1. sim untuk organisasi publik1. sim untuk organisasi publik
1. sim untuk organisasi publikFarid Ma'ruf
 
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinan
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinanKecerdasan intelektual & emosional kepemimpinan
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinanFarid Ma'ruf
 

Más de Farid Ma'ruf (10)

Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth) sebagai upaya ...
Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth)  sebagai upaya ...Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth)  sebagai upaya ...
Model kerjasama Triple Tracks (Pro Job, Pro Poor, Pro Growth) sebagai upaya ...
 
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
 
penelitian pemutakhiran data obyek pajak PBB-P2 di kab. madiun
penelitian pemutakhiran data obyek pajak PBB-P2 di kab. madiunpenelitian pemutakhiran data obyek pajak PBB-P2 di kab. madiun
penelitian pemutakhiran data obyek pajak PBB-P2 di kab. madiun
 
penelitian pemutakhiran data pajak restoran kab. madiun
penelitian pemutakhiran data pajak restoran kab. madiunpenelitian pemutakhiran data pajak restoran kab. madiun
penelitian pemutakhiran data pajak restoran kab. madiun
 
Artikel iconpo-farid-unesa
Artikel  iconpo-farid-unesaArtikel  iconpo-farid-unesa
Artikel iconpo-farid-unesa
 
Paper revitalisasi komisi dprd-farid-unesa
Paper revitalisasi komisi dprd-farid-unesaPaper revitalisasi komisi dprd-farid-unesa
Paper revitalisasi komisi dprd-farid-unesa
 
Politisasi ekonomi sminar umg-2852013
Politisasi ekonomi sminar umg-2852013Politisasi ekonomi sminar umg-2852013
Politisasi ekonomi sminar umg-2852013
 
Artikel andalas evafarid
Artikel andalas evafaridArtikel andalas evafarid
Artikel andalas evafarid
 
1. sim untuk organisasi publik
1. sim untuk organisasi publik1. sim untuk organisasi publik
1. sim untuk organisasi publik
 
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinan
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinanKecerdasan intelektual & emosional kepemimpinan
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinan
 

Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314

  • 2. SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MPR DPR DPD PRESIDEN BPK MA MENTERI-2 MENTERI2 DEKONSENTRASI GUBERNUR & INSTANSI VERTIKAL DESENTRALISASI DAERAH OTONOM TUGAS PEMBANTUAN PEMERINTAHAN DAERAH/ PEMERINTAHAN DESA MK LEMBAGA NEGARA LAINNYA DELEGASI (DESENTRALISASI FUNGSIONAL) BADAN PENGELOLA BUMN, OTORITA,DLL
  • 3. Pembagian sumber pendapatan Fanatisme daerah •Putra daerah •Aset daerah Disintegrasi?
  • 4. Penyelenggaraan pemerintahan daerah di indonesia saat ini berdasarkan sistem otonomi.  Sistem otonomi dengan prinsip otonomi daerah yang nyata dan seluas-luasnya, dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan diluar yang menjadi urusan Pemerintah yang ditetapkan dalam UndangUndang ini.  Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peranserta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. 
  • 5. 1. Sistem administrasi pemerintahan daerah adalah kesatuan yang utuh antara berbagai komponen dalam pemerintahan daerah yang melakukan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaa n, dan pengendalian untuk mencapai tujuan pemerintahan daerah. 2. Komponen-komponen yang penting dalam sistem administrsi Pemerintahan Daerah adalah: 1) kewenangan, 2) organisasi, 3) keuangan, dan 4) kepegawaian.
  • 6. 3. UU No. 32 Tahun 2004 mengatur kewenangan Pemerintah Pusat dibatasi hanya pada bidang politik luar negeri, pertahahan keamanan, peradilan, fiskal dan moneter, agama, dan kewenangan bidang lain. Di luar enam kewenangan pemerintahan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Daerah. 4. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pemerintah Daerah terdiri atas Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Kota. Masing-masing satuan pemerintahan tersebut sebagai badan pemerintahan yang berdiri sendiri, tidak ada hubungan hirarki. Hubungan antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota adalah hubungan koordinasi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
  • 7. 5. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 sumber pendapatan Daerah terdiri atas Pendapatan Asli Daerah, dana perimbangan, pinjaman Daerah, dan sumber lain yang sah. 6. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pemerintah Daerah memiliki kewenangan untuk merekrut dan membina pegawai di daerah
  • 8. N0. 5 Tahun 1974  Posisi pemerintah Pusat Dominan yang dilaksanakan oleh Kepala Daerah  UU No. 22 Tahun 1999  Posisi DPRD kuat dengan fungsi legislasinya  UU No. 32 Tahun 2004  Posisi Gubernur kuat sebagai wakil Pemerintah Pusat di Daerah.  UU
  • 9. • UU No 22 Th 1948, UU No 1 Th 1957, dan UU No 18 Th 1965. • Pemda terdiri 3 tingkat : Pemda Tk I, Pemda Tk II, dan Pemda Tk III. • Penamaan sbb: 1. Propinsi/Kotaraya 2. Kabupaten/Kotamadya 3. Kecamatan/Kotapraja
  • 10. • UU No 5 Th 1974. • Dati I (otonom) sekaligus wilayah Provinsi (wilayah administrasi) dan Dati II sekaligus wilayah kaupaten/kota (wilayah administrasi) • Asas dekonsentrasi dan desentralisasi pada semua tingkat
  • 11. III. Model Semi Dua Tingkat dg Otonomi luas pada unit dasar • UU No 22 Th 1999 jo UU 32 Th 2004. • Pemda terbagi atas Provinsi dan Kabupaten/Kota. • Provinsi menganut asas Dekonsentrasi dan Desentralisasi terbatas. • Kabupaten/Kota menganut asas desentralisasi. • Provinsi merupakan wilayah administrasi sekaligus daerah otonom (terbatas). • Kabupaten/Kota merupakan daerah otonom penuh (luas).
  • 12.   Dalam era reformasi konsep desentralisasi lebih menguat Hal ini ditandai dengan berlakunya UU Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian direvisi menjadi UU Nomor 32 tahun 2004. Kebijakan ini tentunya sejalan dengan semangat reformasi, meskipun demikian dalam implementasinya ternyata belum benar-benar dapat mewujudkan otonomi daerah.
  • 13.   Sebagian besar urusan pemerintahan telah diserahkan kepada daerah disertai dengan dukungan fiskalnya, tetapi pengelolaannya belum berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini diantaranya terlihat dari: fenomena tingginya political cost yang harus dikeluarkan untuk membiayai proses demokrasi di daerah, sementara di lain pihak terdapat fenomena masih rendahnya tingkat pendidikan pada sebagian besar lapisan masyarakat, tingginya angka kemiskinan di daerah-daerah, masih rendahnya indeks pembangunan manusia, dan terbatasnya penyediaan sarana dan prasarana pembangunan di berbagai daerah.