SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga
mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2010; Irnanda, 2013).
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan
peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan perventif dengan
tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga diharapkan
masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam memelihara
kesehatannya (Mubarak, 2009). Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi
objek yaitu sebagai klien yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas
terdiri dari individu dan masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas
individu dari Neuman (Anderson, 2006; Irnanda, 2013) untuk melihat masalah pasien,
model komunitas sebagai klien dikembangkan untuk menggambarkan batasan
keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis kesehatan masyarakat dan
keperawatan. Model tersebut telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai
mitra, untuk menekankan filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi
landasannya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1
a. Untuk membuat pengkajian berdasarkan format pengkajian keperawatan
komunitas
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui teori model community as a partner
b. Untuk mengetahui format pengkajian sesuai dengan model keperawatan
komunitas
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga. Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu
hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia,
kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat
pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya, (Alimul,
2009).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan
terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat
sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu
mandiri dalam upaya kesehatan, (Alimul, 2009).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan social (WHO,2008). Suatu bidang dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan
3
Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu
perawatan kesehatan masyarakat yaitu :
1. Ilmu Keperawatan
Konsep keperawatan di karakteristikkan oleh 4 komponen konsep pokok
yang menjadi paradigma dalam keperawatan, dimana menggambarkan
hubungan teori–teori yang membentuk susunan yang mengatur teori–teori
tersebut berhubungan satu dengan lainnya yaitu : konsep manusia, konsep
kesehatan, konsep masyarakat/lingkungan dan konsep keperawatan (Christine
Ibrahim, 1986).
2. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dalam mengaplikasikan praktik asuhan keperawatan dalam komunitas
diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat, dalam melihat perspektif proses terjadinya masalah kesehatan
masyarakat yang erat kaitannya dengan ilmu epidemiologi, ilmu statistik
kesehatan sehingga masalah tersebut diketahui faktor penyebab dan alternatif
pemecahannya. Termasuk juga diperlukan pemahaman tentang konsep
puskesmas, PHC atau posyandu dan untuk merubah perilaku masyarakat
diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan
masyarakat (Soekidjo Notoadmojo, 2003).
3. Ilmu Sosial (Peran Serta Masyarakat)
Pengetahuan sosial kemasyarakatan penting untuk dipahami oleh
seorang perawat kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, sebab dia
akan berhadapan dengan kelompok–kelompok sosial dalam masyarakat.
Pengetahuan sosial yang dimaksud adalah ilmu pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif dan teori tentang
pendekatan perubahan perilaku. Hal ini bisa dirasakan oleh perawat saat
menjalankan tugas, peran dan fungsinya dalam keluarga, kelompok atau
masyarakat dengan berbagai latar belakang agama, budaya, pendidikan,
ekonomi, norma, adat istiadat dan aturan–aturan yang berlaku dalam
masyarakat (Nasrul Effendi, 1999). Dengan memahami pengetahuan ilmu sosial
perawat kesehatan masyarakat dapat melakukan pendekatan untuk merubah
perilaku masyarakat ke arah yang positif dalam memelihara kesehatan keluarga,
4
kelompok dan masyarakat sehingga menuju kemandirian (self care), dimana
mereka diharapkan dapat mengenal dan merumuskan masalah kesehatan dan
keperawatan yang mereka hadapi, memprioritaskan dan mencari alternatif
pemecahan masalah melalui perencanaan bersama, kemudian melaksanakan
kegiatan bersama berdasarkan perencanaan yang mereka buat serta menilai
hasil yang telah dicapai.
2.2 Konsep Keperawatan
A. Pengertian Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam
rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya
seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara
berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya menetapkan
langkah proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian,
perencanaan dan pelaksanaan (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979).
Proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang
bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau
masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian :
pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi
tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan pada komunitas
mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan
asuhan keperawatan.
Dalam perawatan kesehatan komunitas keterlibatan kader kesehatan,
tokoh – tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap
tahap pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh sehingga
masyarakat benar – benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan
kesehatan dan keperawatan yang diberikan.
B. Tujuan Dan Fungsi Proses Keperawatan
Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan :
5
1. Tujuan
Tujuan melakukan proses keperawatan dalam komunitas adalah :
a. Agar diperoleh hasil asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif
dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat
dan agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis, dinamis,
berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.
c. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas
harus memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi, penelitian,
pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang
baik.
2. Fungsi
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta
masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahannya atau kebutuhannya sehingga mendapatkan
penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat
mempercepat proses penyembuhannya.
C. Langkah-langkah Proses Keperawatan (Pengkajian)
Banyak ahli yang mendefinisikan tentang langkah – langkah proses keperawatan
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Subdit Perawatan Kesehatan Masyarakat Depkes RI
Membagi dalam empat tahap yaitu : (1) Identifikasi, (2) Pengumpulan data
(3) Rencana dan kegiatan (4) serta Penilaian.
2. Freeman
Sedangkan Freeman membagi dalam enam tahap yaitu : (!) Membina
hubungan saling percaya dengan klien, (2) Pengkajian, (3) Penentuan tujuan
6
bersama keluarga dan orang terdekat klien, (4) Merencanakan tindakan
bersama klien, (5) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana, dan (6)
Hasil evaluasi.
3. S.G Bailon
Membagi menjadi empat tahap yaitu : (1) Pengkajian, (2) Perencanaan, (3)
Implementasi, dan (4) Evaluasi. Dari pendapat – pendapat dari para ahli
tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah
– langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah :
(1) Pengkajian
(2) Diagnosis Keperawatan
(3) Perencanaan
(4) Pelaksanaan
(5) Evaluasi atau penilaian
2.3 Komponen system dalam Model Pengkajian Anderson & McFarlan
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau
kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial
ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.
Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan
data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah
kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang
harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,
psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat
dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang
dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
A. Data Inti / Community Core
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di
komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan
termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan
7
praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, tipe komunitas
(masyarakat rural atau urban), keadaan demografi, struktur politik,
distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.
2. Data Demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status
perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan,
pekerjaan, agama dan komposisi keluarga. Sumber informasi data dapat
diperoleh dari catatan pemerintah.
3. Vital Statistik
Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau
CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
Angka kematian dilihat berdasarkan umur serta penyebab kematian.
Sumber informasi data dapat diperoleh dari dinas kesehatan dan
puskesmas.
4. Distribusi ras/Etnis
Identifikasi berbagai suku dan etnis yang dijumpai di komunitas.
Sumber informasi data dapat diperoleh dari catatan pemerintahan.
5. Sistem nilai/value
Identifikasi nilai dan keyakinan dalam masyarakat. Apakah terdapat
rumah ibadah? Apakah terlihat homogen?. Sumber informasi data dapat
diperoleh dari kontak personal serta observasi.
B. Data Subsistem
1. Data lingkungan fisik
Pengkajian lingkungan fisik dalam komunitas dapat dilakukan dengan
metode: “windshield survey” yaitu survey dengan berjalan mengelilingi
wilayah komunitas dengan melihat beberapa komponen, antara lain:
No Elemen Deskripsi
1 Perumahan Bangunan, luas, bahan, arsitek,
bersatu/berpindah
2 Lingkungan/daerah Halaman samping, belakang
Luas, sempit atau tidak, ada/tidak ada
rumput, bersih/kotor, pribadi/umum
3 Lingkungan terbuka Sungai, got, jalan
4 Batas kebiasaan Tempat berkumpul, siapa, dimana, kapan
8
5 Transportasi Cara dating, pergi, situasi jalan dan jenis,
alat transportasi
6 Pusat pelayanan Klinik, rekreasi, sekolah, praktek pelayanan
perawatan, tempat ibadah
7 Toko/warung Jenis, siapa pemilik
8 Pusat belanja Bagaimana mencapainya, jenis
9 Tempat ibadah Masjid, gereja
10 Bentuk Bangunan rumah, petak, asrama, pavilion
11 Jenis Bangunan permanen, semi permanen, non permanen
12 Atap Rumah genteng, seng, kayu, asbes
13 Dinding tembok, kayu, bambu
14 Lantai semen, keramik, tanah
15 Ventilasi ± 15 – 20% dari luas lantai
16 Pencahayaan kurang, baik
17 Penerangan kurang, baik
18 Kebersihan kurang, baik
19 Pengaturan ruangan dan
perabot , kelengkapan alat rumah
tangga
kurang, baik
 Sanitasi
1. Penyediaan air bersih (MCK)
2. Penyediaan air minum
3. Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan
bagaimana jarak dengan sumber air
4. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
5. Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah,
bagaimana cara pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya
6. Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan
7. Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industry
 Fasilitas
1. Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain
2. Pekarangan
9
3. Sarana olahraga
4. Taman, lapangan
5. Ruang pertemuan
6. Sarana hiburan
7. Sarana ibadah
 Batas – batas wilayah
Sebelah utara, barat, timur dan selatan
 Kondisi geografis
2. Pelayanan kesehatan dan social
a. Pelayanan kesehatan
1) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dari kader
2) Jumlah kunjungan
3) Sistem rujukan
4) Pelayanan kesehatan dan social (di dalam maupun di luar komunitas)
5) Data yang dikumpulkan:
- pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja)
- sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan)
- karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport)
- statistik; jumlah kunjungan
- cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan
b. Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan)
- Lokasi
- Kepemilikan
- Kecukupan
- Pelayanan Sosial
- pelayanan dukungan konseling
- pelayanan khusus/social worker
Data yang dikumpulkan:
- pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja)
- sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan)
- karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport)
- statistik; jumlah kunjungan
10
- cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan
3. Ekonomi
a. Jenis pekerjaan
b. Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan
c. Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan
d. Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia
e. Karakteristik pendapatan keluarga
- Persentase pendapatan kelas bawah
- Persentase keluarga mendapat bantuan social
- Persentase keluarga dengan kepala keluarga wanita
f. Karakteristik pekerjaan
- Status ketergantungan
- Jumlah usia produktif/bekerja
- Persen pengangguran
- Persen bekerja
- Persen pengangguaran terselubung
- Jumlah kelompok khusus
- Kategori yang bekerja
- Manajer
- Teknikal
- Pelayan
- Petani
- Buruh
4. Keamanan dan transportasi
a. Keamanan
1. System keamanan lingkungan
2. Penanggulangan kebakaran
3. Penanggulangan bencana
4. Penanggulangan polusi, udara dan air tanah
b. Transportasi
1. Kondisi jalan
2. Jenis transportasi yang dimiliki
11
3. Sarana transportasi yang ada
5. Politik dan pemerintahan
Peran serta partai politik dalam pelayanan kesehatan, kebijakan pemerintahan
dalam pelayanan kesehatan.
1. Sistem pengorganisasian
2. Struktur organisasi
3. Kelompok organisasi dalam komunitas
4. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
5. Pemerintahan: RT, RW, Lurah, Camat, dst.
6. Kelompok Pelayanan masyarakat
- PKK
- Karang Taruna
- Panti Wredha
- LKMD
- Posyandu, dll
6. Sistem komunikasi
1. Sarana umum komunikasi
2. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
3. Cara penyebaran informasi
Komponen Sumber
Formal :
- Koran (jumlah sirkulasi, frekuensi,
lingkup)
- Radio dan televisi (jumlah stasiun
komersial dan pendidikan, pendengar)
- Poster (kantor, jumlah telepon umum
dan pribadi)
Kantor koran
Kantor penerangan
Kantor pos dan telekomunikasi
Informal :
Sumber : papan pengumuman, poster,
brosur
12
7. Pendidikan
1. Tingkat pendidikan komunitas
2. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)
3. Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
4. Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
5. Jenis bahasa yang digunakan
8. Rekreasi
1. Kebiasaan rekreasi
2. Fasilitas tempat rekreasi
13
14
PEMBAHASAN
15
16
No Komponen
Pengkajian
Keterangan Cara Memperoleh
Data
Data Sesuai Kasus Data/Pertanyaan yang
Harus ditambahkan
INTI PENGKAJIAN (CORE)
1 Sejarah/riwayat
terjadinya/perkem
bangan komunitas
Riwayat komunitas - lokasi daerah binaan
- luas wilayah
- iklim
- tipe komunitas
(masyarakat rural
atau urban)
- keadaan demografi
- struktur politik
- distribusi kekuatan
komunitas
- pola perubahan
komunitas
Literature review
Key informants
- Kelurahan Kendal Kasih terdiri dari
20 Rukun Warga (RW) yang dibagi
menjadi 84 Rukun Tetangga (RT).
- Dalam pembinaan kesehatan,
kelurahan Kendal Kasih berada
dibawah tanggung jawab
Puskesmas Selor, jarak terjauh
hanya 1 Km dari seluruh
pemukiman warga. Sarana
transportasi yang tersedia sangat
memadai dan memudahkan
masyarakat memperoleh
pelayanan.
- Wilayah ini berkembang pesat dari
pedesaan menjadi perkotaan
sehingga penataan lingkungan dan
kesiapan masyarakat dalam
menerima arus perubahan tidak
disiapkan sejak awal.
- Kehadiran salah satu universitas
negeri di daerah tersebut juga
berefek terhadap tingginya
mobilitas penduduk ke dan dari
- Berapa luas wilayah
di daerah tersebut
yang sudah menjadi
pemukiman?
- Apakah masyarakat
tahu tentang sejarah
Kelurahan Kendal
Kasih?
- Apa wilayah tersebut
merupakan daerah
migrasi?
- Bagaimana
menyikapi
perubahan yang
terjadi?
- Berapa lama
masyarakat tinggal di
komunitas tersebut?
- Apa wilayah tersebut
dari awal adalah
sebuah pemukiman?
- Apa yang menjadi
sumber kekuatan di
BAB III
INSTRUMENT PENGKAJIAN SESUAI DENGAN TEORI/MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS SESUAI KASUS
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam
rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal
mungkin yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau
masyarakat. Langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data,
analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan
tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan.
Salah satu tujuan asuhan keperawatan komunitas yaitu memperoleh hasil
asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan
permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan agar pelaksanaannya dilakukan
secara sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas harus
memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi, penelitian, pengajaran,
organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.
Data inti dari pengkajian terdiri dari: riwayat atau sejarah perkembangan
komunitas, data demografi, vital statistik, distribusi ras/etnis serta sistem nilai/value.
Sedangkan subsistemnya terdiri dari 8 subsistem, yaitu : lingkungan fisik, pelayanan
kesehatan dan sosial, keamanan dan transportasi, ekonomi, politik dan
pemerintahan, komunikasi, pendidikan serta rekreasi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik,
edisi 3. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz, Alimul. 2009. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta : Penerbit
Salemba Medika.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta : Sagung
Seto
Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Gosyen
Publishing
Gunawijaya, J. 2010. Kuliah Umum tentang Budaya dan Perspektif Transkultural dalam
Keperawatan Mata Ajar KDK II 2010, semester genap: FK UI
Irnanda, Yutiva. 2013. Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Komunitas pada
Kader Posyandu di Wilayah Binaan Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan
Johor. Tugas Akhir. Program Pendidikan Profesi Ners. Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
Mubarak, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
medika
Leininger, M dan McFarland. M.R. 2002. Transkultural Nursing : Concepts, Theories,
Research and Practice, edisi 3. USA : Mc.Graw Hill Companies
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Diambil dari:
http://www.WHO.int. Last Update: Januari 2008
19
20

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
Abi Muhlies
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
Irene Susilo
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
Mas Mawon
 
Konsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaKonsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluarga
Adel Delis
 

La actualidad más candente (20)

Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Peran perawat di komunitas
Peran perawat di komunitasPeran perawat di komunitas
Peran perawat di komunitas
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
 
Tren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluargaTren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluarga
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Konsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaKonsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluarga
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
 

Destacado

Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitas
Dwi Yulien
 
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
heri damanik
 
Fomat pengkajian keluarga komunitas
Fomat pengkajian keluarga komunitasFomat pengkajian keluarga komunitas
Fomat pengkajian keluarga komunitas
Jalalia Bachtiar
 
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Valva Ily
 
Windshield survey
Windshield surveyWindshield survey
Windshield survey
michellelew
 
Laporan hasil supervisi pokja igd
Laporan hasil supervisi pokja igdLaporan hasil supervisi pokja igd
Laporan hasil supervisi pokja igd
rsd kol abundjani
 

Destacado (20)

Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitas
 
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
 
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitas
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitasKonsep dasar asuhan keperawatan komunitas
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitas
 
Fomat pengkajian keluarga komunitas
Fomat pengkajian keluarga komunitasFomat pengkajian keluarga komunitas
Fomat pengkajian keluarga komunitas
 
Buku panduan komunitas 2014
Buku panduan komunitas 2014Buku panduan komunitas 2014
Buku panduan komunitas 2014
 
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
 
Windshield survey
Windshield surveyWindshield survey
Windshield survey
 
Format askep
Format askepFormat askep
Format askep
 
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitasKb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
 
Laporan hasil supervisi pokja igd
Laporan hasil supervisi pokja igdLaporan hasil supervisi pokja igd
Laporan hasil supervisi pokja igd
 
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakatSosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 3 menyelami fenomena sosial di masyarakat
 
Kb 3 model praktik keperawatan komunitas
Kb 3 model praktik keperawatan komunitasKb 3 model praktik keperawatan komunitas
Kb 3 model praktik keperawatan komunitas
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
 
Sosiologi 1 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 1 menyelami fenomena sosial di masyarakatSosiologi 1 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 1 menyelami fenomena sosial di masyarakat
 
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Situasi Kesehatan dalam Kebidanan Komunitas
 
Resume Keperawatan Keluarga
Resume Keperawatan KeluargaResume Keperawatan Keluarga
Resume Keperawatan Keluarga
 

Similar a format pengkajian keperawatan komunitas

Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
desyanggraini10
 
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat PantaiKonsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
OlaMajene
 
2. konsep keperawatan komunitas.pptx
2. konsep keperawatan komunitas.pptx2. konsep keperawatan komunitas.pptx
2. konsep keperawatan komunitas.pptx
WaldiRahman1
 

Similar a format pengkajian keperawatan komunitas (20)

Keperawatan komunitas by andi ainun
Keperawatan komunitas by andi ainunKeperawatan komunitas by andi ainun
Keperawatan komunitas by andi ainun
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
 
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat PantaiKonsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
 
Konsep keperawatan komunitas
Konsep  keperawatan komunitasKonsep  keperawatan komunitas
Konsep keperawatan komunitas
 
Komunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klienKomunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klien
 
Strategi Pelayanan Kebidanan Komunitas
Strategi Pelayanan Kebidanan KomunitasStrategi Pelayanan Kebidanan Komunitas
Strategi Pelayanan Kebidanan Komunitas
 
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan KomunitasPendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
 
3
33
3
 
Keperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaruKeperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaru
 
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.pptKEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
 
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.pptKEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Kb 1 konsep dasar keperawatan komunitas
Kb 1   konsep dasar keperawatan komunitasKb 1   konsep dasar keperawatan komunitas
Kb 1 konsep dasar keperawatan komunitas
 
Kb 1 konsep imunitas
Kb 1 konsep imunitasKb 1 konsep imunitas
Kb 1 konsep imunitas
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
M5 kb1 keperawatan komunitas geriatrik
M5 kb1   keperawatan komunitas geriatrikM5 kb1   keperawatan komunitas geriatrik
M5 kb1 keperawatan komunitas geriatrik
 
2. konsep keperawatan komunitas.pptx
2. konsep keperawatan komunitas.pptx2. konsep keperawatan komunitas.pptx
2. konsep keperawatan komunitas.pptx
 

Último

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 

Último (20)

one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 

format pengkajian keperawatan komunitas

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006). Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010; Irnanda, 2013). Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan perventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya (Mubarak, 2009). Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman (Anderson, 2006; Irnanda, 2013) untuk melihat masalah pasien, model komunitas sebagai klien dikembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum 1
  • 2. a. Untuk membuat pengkajian berdasarkan format pengkajian keperawatan komunitas 1.2.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui teori model community as a partner b. Untuk mengetahui format pengkajian sesuai dengan model keperawatan komunitas 2
  • 3. BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga. Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya, (Alimul, 2009). Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan, (Alimul, 2009). Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO,2008). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan 3
  • 4. Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu : 1. Ilmu Keperawatan Konsep keperawatan di karakteristikkan oleh 4 komponen konsep pokok yang menjadi paradigma dalam keperawatan, dimana menggambarkan hubungan teori–teori yang membentuk susunan yang mengatur teori–teori tersebut berhubungan satu dengan lainnya yaitu : konsep manusia, konsep kesehatan, konsep masyarakat/lingkungan dan konsep keperawatan (Christine Ibrahim, 1986). 2. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam mengaplikasikan praktik asuhan keperawatan dalam komunitas diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, dalam melihat perspektif proses terjadinya masalah kesehatan masyarakat yang erat kaitannya dengan ilmu epidemiologi, ilmu statistik kesehatan sehingga masalah tersebut diketahui faktor penyebab dan alternatif pemecahannya. Termasuk juga diperlukan pemahaman tentang konsep puskesmas, PHC atau posyandu dan untuk merubah perilaku masyarakat diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan masyarakat (Soekidjo Notoadmojo, 2003). 3. Ilmu Sosial (Peran Serta Masyarakat) Pengetahuan sosial kemasyarakatan penting untuk dipahami oleh seorang perawat kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, sebab dia akan berhadapan dengan kelompok–kelompok sosial dalam masyarakat. Pengetahuan sosial yang dimaksud adalah ilmu pengembangan dan pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif dan teori tentang pendekatan perubahan perilaku. Hal ini bisa dirasakan oleh perawat saat menjalankan tugas, peran dan fungsinya dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan berbagai latar belakang agama, budaya, pendidikan, ekonomi, norma, adat istiadat dan aturan–aturan yang berlaku dalam masyarakat (Nasrul Effendi, 1999). Dengan memahami pengetahuan ilmu sosial perawat kesehatan masyarakat dapat melakukan pendekatan untuk merubah perilaku masyarakat ke arah yang positif dalam memelihara kesehatan keluarga, 4
  • 5. kelompok dan masyarakat sehingga menuju kemandirian (self care), dimana mereka diharapkan dapat mengenal dan merumuskan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi, memprioritaskan dan mencari alternatif pemecahan masalah melalui perencanaan bersama, kemudian melaksanakan kegiatan bersama berdasarkan perencanaan yang mereka buat serta menilai hasil yang telah dicapai. 2.2 Konsep Keperawatan A. Pengertian Proses Keperawatan Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979). Proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan. Dalam perawatan kesehatan komunitas keterlibatan kader kesehatan, tokoh – tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap tahap pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh sehingga masyarakat benar – benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan. B. Tujuan Dan Fungsi Proses Keperawatan Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan : 5
  • 6. 1. Tujuan Tujuan melakukan proses keperawatan dalam komunitas adalah : a. Agar diperoleh hasil asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. b. Meningkatkan status kesehatan masyarakat. c. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas harus memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi, penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik. 2. Fungsi a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan. b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan. c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat. d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahannya atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhannya. C. Langkah-langkah Proses Keperawatan (Pengkajian) Banyak ahli yang mendefinisikan tentang langkah – langkah proses keperawatan diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Subdit Perawatan Kesehatan Masyarakat Depkes RI Membagi dalam empat tahap yaitu : (1) Identifikasi, (2) Pengumpulan data (3) Rencana dan kegiatan (4) serta Penilaian. 2. Freeman Sedangkan Freeman membagi dalam enam tahap yaitu : (!) Membina hubungan saling percaya dengan klien, (2) Pengkajian, (3) Penentuan tujuan 6
  • 7. bersama keluarga dan orang terdekat klien, (4) Merencanakan tindakan bersama klien, (5) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana, dan (6) Hasil evaluasi. 3. S.G Bailon Membagi menjadi empat tahap yaitu : (1) Pengkajian, (2) Perencanaan, (3) Implementasi, dan (4) Evaluasi. Dari pendapat – pendapat dari para ahli tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah – langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah : (1) Pengkajian (2) Diagnosis Keperawatan (3) Perencanaan (4) Pelaksanaan (5) Evaluasi atau penilaian 2.3 Komponen system dalam Model Pengkajian Anderson & McFarlan Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah. Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi : A. Data Inti / Community Core 1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan 7
  • 8. praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, tipe komunitas (masyarakat rural atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas. 2. Data Demografi Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama dan komposisi keluarga. Sumber informasi data dapat diperoleh dari catatan pemerintah. 3. Vital Statistik Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran. Angka kematian dilihat berdasarkan umur serta penyebab kematian. Sumber informasi data dapat diperoleh dari dinas kesehatan dan puskesmas. 4. Distribusi ras/Etnis Identifikasi berbagai suku dan etnis yang dijumpai di komunitas. Sumber informasi data dapat diperoleh dari catatan pemerintahan. 5. Sistem nilai/value Identifikasi nilai dan keyakinan dalam masyarakat. Apakah terdapat rumah ibadah? Apakah terlihat homogen?. Sumber informasi data dapat diperoleh dari kontak personal serta observasi. B. Data Subsistem 1. Data lingkungan fisik Pengkajian lingkungan fisik dalam komunitas dapat dilakukan dengan metode: “windshield survey” yaitu survey dengan berjalan mengelilingi wilayah komunitas dengan melihat beberapa komponen, antara lain: No Elemen Deskripsi 1 Perumahan Bangunan, luas, bahan, arsitek, bersatu/berpindah 2 Lingkungan/daerah Halaman samping, belakang Luas, sempit atau tidak, ada/tidak ada rumput, bersih/kotor, pribadi/umum 3 Lingkungan terbuka Sungai, got, jalan 4 Batas kebiasaan Tempat berkumpul, siapa, dimana, kapan 8
  • 9. 5 Transportasi Cara dating, pergi, situasi jalan dan jenis, alat transportasi 6 Pusat pelayanan Klinik, rekreasi, sekolah, praktek pelayanan perawatan, tempat ibadah 7 Toko/warung Jenis, siapa pemilik 8 Pusat belanja Bagaimana mencapainya, jenis 9 Tempat ibadah Masjid, gereja 10 Bentuk Bangunan rumah, petak, asrama, pavilion 11 Jenis Bangunan permanen, semi permanen, non permanen 12 Atap Rumah genteng, seng, kayu, asbes 13 Dinding tembok, kayu, bambu 14 Lantai semen, keramik, tanah 15 Ventilasi ± 15 – 20% dari luas lantai 16 Pencahayaan kurang, baik 17 Penerangan kurang, baik 18 Kebersihan kurang, baik 19 Pengaturan ruangan dan perabot , kelengkapan alat rumah tangga kurang, baik  Sanitasi 1. Penyediaan air bersih (MCK) 2. Penyediaan air minum 3. Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan sumber air 4. Sarana pembuangan air limbah (SPAL) 5. Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya 6. Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan 7. Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industry  Fasilitas 1. Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain 2. Pekarangan 9
  • 10. 3. Sarana olahraga 4. Taman, lapangan 5. Ruang pertemuan 6. Sarana hiburan 7. Sarana ibadah  Batas – batas wilayah Sebelah utara, barat, timur dan selatan  Kondisi geografis 2. Pelayanan kesehatan dan social a. Pelayanan kesehatan 1) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dari kader 2) Jumlah kunjungan 3) Sistem rujukan 4) Pelayanan kesehatan dan social (di dalam maupun di luar komunitas) 5) Data yang dikumpulkan: - pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja) - sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan) - karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport) - statistik; jumlah kunjungan - cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan b. Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan) - Lokasi - Kepemilikan - Kecukupan - Pelayanan Sosial - pelayanan dukungan konseling - pelayanan khusus/social worker Data yang dikumpulkan: - pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja) - sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan) - karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport) - statistik; jumlah kunjungan 10
  • 11. - cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan 3. Ekonomi a. Jenis pekerjaan b. Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan c. Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan d. Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia e. Karakteristik pendapatan keluarga - Persentase pendapatan kelas bawah - Persentase keluarga mendapat bantuan social - Persentase keluarga dengan kepala keluarga wanita f. Karakteristik pekerjaan - Status ketergantungan - Jumlah usia produktif/bekerja - Persen pengangguran - Persen bekerja - Persen pengangguaran terselubung - Jumlah kelompok khusus - Kategori yang bekerja - Manajer - Teknikal - Pelayan - Petani - Buruh 4. Keamanan dan transportasi a. Keamanan 1. System keamanan lingkungan 2. Penanggulangan kebakaran 3. Penanggulangan bencana 4. Penanggulangan polusi, udara dan air tanah b. Transportasi 1. Kondisi jalan 2. Jenis transportasi yang dimiliki 11
  • 12. 3. Sarana transportasi yang ada 5. Politik dan pemerintahan Peran serta partai politik dalam pelayanan kesehatan, kebijakan pemerintahan dalam pelayanan kesehatan. 1. Sistem pengorganisasian 2. Struktur organisasi 3. Kelompok organisasi dalam komunitas 4. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan 5. Pemerintahan: RT, RW, Lurah, Camat, dst. 6. Kelompok Pelayanan masyarakat - PKK - Karang Taruna - Panti Wredha - LKMD - Posyandu, dll 6. Sistem komunikasi 1. Sarana umum komunikasi 2. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas 3. Cara penyebaran informasi Komponen Sumber Formal : - Koran (jumlah sirkulasi, frekuensi, lingkup) - Radio dan televisi (jumlah stasiun komersial dan pendidikan, pendengar) - Poster (kantor, jumlah telepon umum dan pribadi) Kantor koran Kantor penerangan Kantor pos dan telekomunikasi Informal : Sumber : papan pengumuman, poster, brosur 12
  • 13. 7. Pendidikan 1. Tingkat pendidikan komunitas 2. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal) 3. Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas 4. Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia 5. Jenis bahasa yang digunakan 8. Rekreasi 1. Kebiasaan rekreasi 2. Fasilitas tempat rekreasi 13
  • 14. 14
  • 16. 16 No Komponen Pengkajian Keterangan Cara Memperoleh Data Data Sesuai Kasus Data/Pertanyaan yang Harus ditambahkan INTI PENGKAJIAN (CORE) 1 Sejarah/riwayat terjadinya/perkem bangan komunitas Riwayat komunitas - lokasi daerah binaan - luas wilayah - iklim - tipe komunitas (masyarakat rural atau urban) - keadaan demografi - struktur politik - distribusi kekuatan komunitas - pola perubahan komunitas Literature review Key informants - Kelurahan Kendal Kasih terdiri dari 20 Rukun Warga (RW) yang dibagi menjadi 84 Rukun Tetangga (RT). - Dalam pembinaan kesehatan, kelurahan Kendal Kasih berada dibawah tanggung jawab Puskesmas Selor, jarak terjauh hanya 1 Km dari seluruh pemukiman warga. Sarana transportasi yang tersedia sangat memadai dan memudahkan masyarakat memperoleh pelayanan. - Wilayah ini berkembang pesat dari pedesaan menjadi perkotaan sehingga penataan lingkungan dan kesiapan masyarakat dalam menerima arus perubahan tidak disiapkan sejak awal. - Kehadiran salah satu universitas negeri di daerah tersebut juga berefek terhadap tingginya mobilitas penduduk ke dan dari - Berapa luas wilayah di daerah tersebut yang sudah menjadi pemukiman? - Apakah masyarakat tahu tentang sejarah Kelurahan Kendal Kasih? - Apa wilayah tersebut merupakan daerah migrasi? - Bagaimana menyikapi perubahan yang terjadi? - Berapa lama masyarakat tinggal di komunitas tersebut? - Apa wilayah tersebut dari awal adalah sebuah pemukiman? - Apa yang menjadi sumber kekuatan di BAB III INSTRUMENT PENGKAJIAN SESUAI DENGAN TEORI/MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS SESUAI KASUS
  • 17. 17
  • 18. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau masyarakat. Langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. Salah satu tujuan asuhan keperawatan komunitas yaitu memperoleh hasil asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas harus memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi, penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik. Data inti dari pengkajian terdiri dari: riwayat atau sejarah perkembangan komunitas, data demografi, vital statistik, distribusi ras/etnis serta sistem nilai/value. Sedangkan subsistemnya terdiri dari 8 subsistem, yaitu : lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan sosial, keamanan dan transportasi, ekonomi, politik dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan serta rekreasi. 18
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik, edisi 3. Jakarta : EGC Hidayat, A. Aziz, Alimul. 2009. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika. Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta : Sagung Seto Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Gosyen Publishing Gunawijaya, J. 2010. Kuliah Umum tentang Budaya dan Perspektif Transkultural dalam Keperawatan Mata Ajar KDK II 2010, semester genap: FK UI Irnanda, Yutiva. 2013. Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kader Posyandu di Wilayah Binaan Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor. Tugas Akhir. Program Pendidikan Profesi Ners. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Mubarak, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba medika Leininger, M dan McFarland. M.R. 2002. Transkultural Nursing : Concepts, Theories, Research and Practice, edisi 3. USA : Mc.Graw Hill Companies World Health Organization (WHO). Environmental Health. Diambil dari: http://www.WHO.int. Last Update: Januari 2008 19
  • 20. 20