2. Definisi
Laut Dalam
Seluruh zona yang berada di bawah zona
eufotik (zona bercahaya), Bagian dari
lingkungan bahari yang terletak di bawah
kedalaman yang dapat diterangi sinar
matahari di laut terbuka dan lebih dalam
dari paparan benua (>200m)
3. KONDISI LINGKUNGAN LAUT DALAM
Keadaan lingkungan laut dalam sangat
gelap dan dipastikan hampir tidak ada
proses fotosintesis. Organisme yang
hidup di perairan ini merupakan
organism yang sangat hebat, karena
dapat bertahan hidup dengan kadar
oksigen yang sangat minim.
Tekanan hidrostatis Meningkat secara
konstan sebanyak 1 ATM (1 kg/cm2),
setiap pertambahan kedalaman 10
meter.
4. Kadar Oksigen Cukup untuk
menghidupi seluruh organisme di laut
dalam (DO= 4% s/d 6%; di perairan
eufotik, DO= 3.5% s/d 7%).
Sumber oksigen utama: air
permukaan laut di Antartika dan Arktik
yang kaya Oksigen.
5.
6. Suhu Umumnya seragam, dengan kisaran
1 – 3oC (kecuali wilayah hydrothermal
vents (>80oC) dan cold hydrocarbon seeps
(<1 oC).
Salinitas Umumnya seragam (35
ppm), pada daerah cold hydrocarbon
seeps (hipersain = 40 permil).
Sirkulasi air Sangat lamban (< 5
cm/detik), tergantung pada bentuk dan
topografi dasar laut. Sikulasi air dan
ventilasi dalam palung sangat menentukan
kadar oksigen di laut dalam.
7. SUPLAI PAKAN
Pakan yang diproduksi di tempat lain
dan terangkut oleh proses
hidrodinamis ke arah laut dalam.
Hujan plankton / partikel organik
lain, jatuhan bangkai hewan
besar(ikan) / tumbuhan.
8. Ekosistem Khusus di Laut Dalam
Hydrothermal Vents
(deep Oceanic hotsprings)
Cold hydrocarbon seeps
(aliran hidrokarbon dingin)
Lapisan pemberai dalam
(LPD)
10. Warna
Ikan-ikan mesopelagik khusunya
cenderung berwarna abu-abu
keperakan atau hitam kelam. Tidak
terdapat kontras warna seperti pada
ikan-ikan epipelagik.
11. Organ tubuh
MATA
Biasanya memiliki mata yang sangat kecil atau
bahkan tidak bermata karena untuk hidup di
lingkungan yang gelap gulita mata tidak
diperlukan.
MULUT
Ikan laut dalam relatif memiliki ukuran mulut
besar. Dalam mulutnya terdapat gigi yang
tajam dan melengkung ke arah
tenggorokan, ini menjamin bahwa apa yang
tertangkap tidak akan keluar lagi dari mulut.
12. Bioluminescence
Organ penghasil cahaya, digunakan untuk
menarik perhatian mangsa, menerangi daerah
sekelilingnya dan juga sebagai alat komunikasi
antar jenis.
13. METODOLOGI
Dengan mengambil sampel dari laut dalam
dengan alat berupa jaring/pengeruk besar
yang dioperasikan dari atas kapal oleh tali
penghubung yang sangat panjang
(diperlukan tali dengan panjang 2-3 kali dari
titik kedalaman yang akan diteliti) Kini
penelitian bisa dilaksanakan dengan ROV
(Remotely Operated Vehicle) dan kapal
selam.
14. Organisme – Organisme Laut
Dalam
1. Ikan Lophiiformes
2. Histioteuthis
3. Sepon (porifera)
4. Teripang (Holothuroidea)
5. Bintang laut (Asteroidea)
6. Anemon laut (Anthozoa)
7. Karang (Anthozoa)
8. Polychaeta (Annelida)
9. Echiura dan Sipuncula
10. Kima (Molusca)
11. Crustacea
15. Histioteuthis
Genus dari cumi-cumi dengan family
histioteuthidae. Pada cumi-cumi laut
dalam semua mata kanan berukuran
normal, bulat, biru, dan cekung;
sedangkan mata kiri dapat mencapai
dua kali diameter mata kanan, berbentuk
tabung , kuning-hijau, wajah menghadap
ke atas, dan tonjolan keluar dari kepala.
Mereka tinggal di kedalaman sekitar
1500 ft (500-1.000 meter).
16.
17. Dianggap bahwa mata yang besar
“mengumpulkan” cahaya remang-
remang dari arah permukaan
laut, sedangkan mata yang lebih kecil
mengadakan respons terhadap
cahaya yang dihasilkan fotofor-fotofor.
◦ Dengan demikian, cumi-cumi ini tidak
akan terlihat bila dipandang dari bawah
karena intensitas cahaya yang dihasilkan
fotofor-fotofor mencegah terbentuknya
bayangan-bayangan hitam.