SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
Disusun oleh :

EVIYANTI SIMANJORANG               230110080056

ARGA TOGI TABITA SIRINGO – RINGO   230110080040

AREIF HAPPY R                      230110080018

REIZA WIBOWO                       230110080043

IRFAN HAPPY DANI ARTA              230110080047
Definisi
Laut Dalam
Seluruh zona yang berada di bawah zona
eufotik (zona bercahaya), Bagian dari
lingkungan bahari yang terletak di bawah
kedalaman yang dapat diterangi sinar
matahari di laut terbuka dan lebih dalam
dari paparan benua (>200m)
KONDISI LINGKUNGAN LAUT DALAM
   Keadaan lingkungan laut dalam sangat
    gelap dan dipastikan hampir tidak ada
    proses fotosintesis. Organisme yang
    hidup di perairan     ini     merupakan
    organism yang      sangat hebat, karena
    dapat bertahan     hidup dengan kadar
    oksigen yang sangat       minim.

   Tekanan hidrostatis Meningkat secara
    konstan sebanyak 1 ATM (1 kg/cm2),
    setiap pertambahan kedalaman 10
    meter.
 Kadar Oksigen Cukup untuk
  menghidupi seluruh organisme di laut
  dalam (DO= 4% s/d 6%; di perairan
  eufotik, DO= 3.5% s/d 7%).
 Sumber oksigen utama: air
  permukaan laut di Antartika dan Arktik
  yang kaya Oksigen.
   Suhu Umumnya seragam, dengan kisaran
    1 – 3oC (kecuali wilayah hydrothermal
    vents (>80oC) dan cold hydrocarbon seeps
    (<1 oC).

   Salinitas Umumnya seragam (35
    ppm), pada daerah cold hydrocarbon
    seeps (hipersain = 40 permil).

   Sirkulasi air Sangat lamban (< 5
    cm/detik), tergantung pada bentuk dan
    topografi dasar laut. Sikulasi air dan
    ventilasi dalam palung sangat menentukan
    kadar oksigen di laut dalam.
SUPLAI PAKAN
 Pakan yang diproduksi di tempat lain
  dan terangkut oleh proses
  hidrodinamis ke arah laut dalam.
 Hujan plankton / partikel organik
  lain, jatuhan bangkai hewan
  besar(ikan) / tumbuhan.
Ekosistem Khusus di Laut Dalam
   Hydrothermal Vents
    (deep Oceanic hotsprings)

   Cold hydrocarbon seeps
    (aliran hidrokarbon dingin)

   Lapisan pemberai dalam
    (LPD)
Adaptasi Organisme Laut Dalam

 Warna
 Organ   tubuh
   Mata
   Mulut
   Organ penghasil cahaya
Warna
 Ikan-ikan   mesopelagik  khusunya
 cenderung       berwarna   abu-abu
 keperakan atau hitam kelam. Tidak
 terdapat kontras warna seperti pada
 ikan-ikan epipelagik.
Organ tubuh
 MATA
  Biasanya memiliki mata yang sangat kecil atau
   bahkan tidak bermata karena untuk hidup di
   lingkungan yang gelap gulita mata tidak
   diperlukan.
 MULUT
  Ikan laut dalam relatif memiliki ukuran mulut
   besar. Dalam mulutnya terdapat gigi yang
   tajam     dan      melengkung       ke      arah
   tenggorokan, ini menjamin bahwa apa yang
   tertangkap tidak akan keluar lagi dari mulut.
 Bioluminescence
  Organ penghasil cahaya, digunakan untuk
   menarik perhatian mangsa, menerangi daerah
   sekelilingnya dan juga sebagai alat komunikasi
   antar jenis.
METODOLOGI
Dengan mengambil sampel dari laut dalam
dengan alat berupa jaring/pengeruk besar
yang dioperasikan dari atas kapal oleh tali
penghubung        yang    sangat    panjang
(diperlukan tali dengan panjang 2-3 kali dari
titik kedalaman yang akan diteliti) Kini
penelitian bisa dilaksanakan dengan ROV
(Remotely Operated Vehicle) dan kapal
selam.
Organisme – Organisme Laut
            Dalam
1.    Ikan Lophiiformes
2.    Histioteuthis
3.    Sepon (porifera)
4.    Teripang (Holothuroidea)
5.    Bintang laut (Asteroidea)
6.    Anemon laut (Anthozoa)
7.    Karang (Anthozoa)
8.    Polychaeta (Annelida)
9.    Echiura dan Sipuncula
10.   Kima (Molusca)
11.   Crustacea
Histioteuthis
   Genus dari cumi-cumi dengan family
    histioteuthidae. Pada    cumi-cumi laut
    dalam semua mata kanan berukuran
    normal, bulat, biru, dan cekung;
    sedangkan mata kiri dapat mencapai
    dua kali diameter mata kanan, berbentuk
    tabung , kuning-hijau, wajah menghadap
    ke atas, dan tonjolan keluar dari kepala.
    Mereka tinggal di kedalaman sekitar
    1500 ft (500-1.000 meter).
   Dianggap bahwa mata yang besar
    “mengumpulkan” cahaya remang-
    remang     dari   arah     permukaan
    laut, sedangkan mata yang lebih kecil
    mengadakan      respons      terhadap
    cahaya yang dihasilkan fotofor-fotofor.
    ◦ Dengan demikian, cumi-cumi ini tidak
      akan terlihat bila dipandang dari bawah
      karena intensitas cahaya yang dihasilkan
      fotofor-fotofor mencegah terbentuknya
      bayangan-bayangan hitam.
FENOMENA LAUT DALAM


    1.Gigantisme


    2.Bioluminescent
Gigantisme
Bioluminescent
TERIMA KASIH


Mauliate(batak)    Nuhun Sewu (jowo)
  ありがとう(jepun)           Danke (jerman)
        谢谢 (cina)           감사합니다 (Korea)
          (arab)               Bedankt (belanda)

                   Merci (perancis)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVEElvionita
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayapadree_box
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografinaufalulhaq2
 
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaVersi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
 
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiPeraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiDidi Sadili
 
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan sistem digesti dan kebiasaan ma...
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan sistem digesti dan kebiasaan ma...fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan sistem digesti dan kebiasaan ma...
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan sistem digesti dan kebiasaan ma...Putra putra
 

La actualidad más candente (20)

Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
Padang lamun
Padang lamunPadang lamun
Padang lamun
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVE
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
 
Benthos Subtidal
Benthos SubtidalBenthos Subtidal
Benthos Subtidal
 
makalah biologi laut
makalah biologi lautmakalah biologi laut
makalah biologi laut
 
Mangrove power point
Mangrove power pointMangrove power point
Mangrove power point
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
Mengenal Terumbu Karang
Mengenal Terumbu KarangMengenal Terumbu Karang
Mengenal Terumbu Karang
 
Pertemuai i
Pertemuai iPertemuai i
Pertemuai i
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
Pikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikanPikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikan
 
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaVersi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
 
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiPeraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
 
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan sistem digesti dan kebiasaan ma...
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan sistem digesti dan kebiasaan ma...fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan sistem digesti dan kebiasaan ma...
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan sistem digesti dan kebiasaan ma...
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
biologi dasar - ekosistem laut
biologi dasar - ekosistem lautbiologi dasar - ekosistem laut
biologi dasar - ekosistem laut
 

Destacado

Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1Jihad Brahmantyo
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALheny novi
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Ari Panggih Nugroho
 
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Ady Purnomo
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
 

Destacado (10)

Uranium paper jsdi
Uranium paper jsdiUranium paper jsdi
Uranium paper jsdi
 
Tugas geologi laut
Tugas geologi lautTugas geologi laut
Tugas geologi laut
 
Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
 
Definisi.geologi laut
Definisi.geologi lautDefinisi.geologi laut
Definisi.geologi laut
 
Paper ilmiah
Paper ilmiahPaper ilmiah
Paper ilmiah
 
Geologi laut 1
Geologi laut 1Geologi laut 1
Geologi laut 1
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
 
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 

Similar a Organisme laut dalam

Presentation1 dbL
Presentation1 dbLPresentation1 dbL
Presentation1 dbLSintaJunia
 
Habitat nisia dan tipe tipe ekosistem
Habitat nisia dan tipe tipe ekosistemHabitat nisia dan tipe tipe ekosistem
Habitat nisia dan tipe tipe ekosistemAyashira Desely
 
ekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptssuser7a746c
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya Yayasan TERANGI
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANGAmos Pangkatana
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2aswar hamzah
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)Amos Pangkatana
 
Microsoft word ekosistem air laut
Microsoft word   ekosistem air lautMicrosoft word   ekosistem air laut
Microsoft word ekosistem air lautnitahabibah
 
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdfEkologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdfRsyAlessyVeejee
 
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)Amos Pangkatana
 
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxKEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxZiazahbia
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusIga Wardani
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaSyifa Sahaliya
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfMukarobinspdMukarobi
 
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.docBIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.docBudiartoHeruSayogo1
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangAdy Purnomo
 

Similar a Organisme laut dalam (20)

Presentation1 dbL
Presentation1 dbLPresentation1 dbL
Presentation1 dbL
 
Aplikom
AplikomAplikom
Aplikom
 
Habitat nisia dan tipe tipe ekosistem
Habitat nisia dan tipe tipe ekosistemHabitat nisia dan tipe tipe ekosistem
Habitat nisia dan tipe tipe ekosistem
 
ekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptekosistem biola.ppt
ekosistem biola.ppt
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
 
Microsoft word ekosistem air laut
Microsoft word   ekosistem air lautMicrosoft word   ekosistem air laut
Microsoft word ekosistem air laut
 
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdfEkologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
 
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
 
MAteri SIG
MAteri SIGMAteri SIG
MAteri SIG
 
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxKEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicus
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.docBIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
Biota laut dalam
Biota laut dalamBiota laut dalam
Biota laut dalam
 
Isi
IsiIsi
Isi
 

Organisme laut dalam

  • 1. Disusun oleh : EVIYANTI SIMANJORANG 230110080056 ARGA TOGI TABITA SIRINGO – RINGO 230110080040 AREIF HAPPY R 230110080018 REIZA WIBOWO 230110080043 IRFAN HAPPY DANI ARTA 230110080047
  • 2. Definisi Laut Dalam Seluruh zona yang berada di bawah zona eufotik (zona bercahaya), Bagian dari lingkungan bahari yang terletak di bawah kedalaman yang dapat diterangi sinar matahari di laut terbuka dan lebih dalam dari paparan benua (>200m)
  • 3. KONDISI LINGKUNGAN LAUT DALAM  Keadaan lingkungan laut dalam sangat gelap dan dipastikan hampir tidak ada proses fotosintesis. Organisme yang hidup di perairan ini merupakan organism yang sangat hebat, karena dapat bertahan hidup dengan kadar oksigen yang sangat minim.  Tekanan hidrostatis Meningkat secara konstan sebanyak 1 ATM (1 kg/cm2), setiap pertambahan kedalaman 10 meter.
  • 4.  Kadar Oksigen Cukup untuk menghidupi seluruh organisme di laut dalam (DO= 4% s/d 6%; di perairan eufotik, DO= 3.5% s/d 7%).  Sumber oksigen utama: air permukaan laut di Antartika dan Arktik yang kaya Oksigen.
  • 5.
  • 6. Suhu Umumnya seragam, dengan kisaran 1 – 3oC (kecuali wilayah hydrothermal vents (>80oC) dan cold hydrocarbon seeps (<1 oC).  Salinitas Umumnya seragam (35 ppm), pada daerah cold hydrocarbon seeps (hipersain = 40 permil).  Sirkulasi air Sangat lamban (< 5 cm/detik), tergantung pada bentuk dan topografi dasar laut. Sikulasi air dan ventilasi dalam palung sangat menentukan kadar oksigen di laut dalam.
  • 7. SUPLAI PAKAN  Pakan yang diproduksi di tempat lain dan terangkut oleh proses hidrodinamis ke arah laut dalam.  Hujan plankton / partikel organik lain, jatuhan bangkai hewan besar(ikan) / tumbuhan.
  • 8. Ekosistem Khusus di Laut Dalam  Hydrothermal Vents (deep Oceanic hotsprings)  Cold hydrocarbon seeps (aliran hidrokarbon dingin)  Lapisan pemberai dalam (LPD)
  • 9. Adaptasi Organisme Laut Dalam  Warna  Organ tubuh  Mata  Mulut  Organ penghasil cahaya
  • 10. Warna  Ikan-ikan mesopelagik khusunya cenderung berwarna abu-abu keperakan atau hitam kelam. Tidak terdapat kontras warna seperti pada ikan-ikan epipelagik.
  • 11. Organ tubuh  MATA Biasanya memiliki mata yang sangat kecil atau bahkan tidak bermata karena untuk hidup di lingkungan yang gelap gulita mata tidak diperlukan.  MULUT Ikan laut dalam relatif memiliki ukuran mulut besar. Dalam mulutnya terdapat gigi yang tajam dan melengkung ke arah tenggorokan, ini menjamin bahwa apa yang tertangkap tidak akan keluar lagi dari mulut.
  • 12.  Bioluminescence Organ penghasil cahaya, digunakan untuk menarik perhatian mangsa, menerangi daerah sekelilingnya dan juga sebagai alat komunikasi antar jenis.
  • 13. METODOLOGI Dengan mengambil sampel dari laut dalam dengan alat berupa jaring/pengeruk besar yang dioperasikan dari atas kapal oleh tali penghubung yang sangat panjang (diperlukan tali dengan panjang 2-3 kali dari titik kedalaman yang akan diteliti) Kini penelitian bisa dilaksanakan dengan ROV (Remotely Operated Vehicle) dan kapal selam.
  • 14. Organisme – Organisme Laut Dalam 1. Ikan Lophiiformes 2. Histioteuthis 3. Sepon (porifera) 4. Teripang (Holothuroidea) 5. Bintang laut (Asteroidea) 6. Anemon laut (Anthozoa) 7. Karang (Anthozoa) 8. Polychaeta (Annelida) 9. Echiura dan Sipuncula 10. Kima (Molusca) 11. Crustacea
  • 15. Histioteuthis  Genus dari cumi-cumi dengan family histioteuthidae. Pada cumi-cumi laut dalam semua mata kanan berukuran normal, bulat, biru, dan cekung; sedangkan mata kiri dapat mencapai dua kali diameter mata kanan, berbentuk tabung , kuning-hijau, wajah menghadap ke atas, dan tonjolan keluar dari kepala. Mereka tinggal di kedalaman sekitar 1500 ft (500-1.000 meter).
  • 16.
  • 17. Dianggap bahwa mata yang besar “mengumpulkan” cahaya remang- remang dari arah permukaan laut, sedangkan mata yang lebih kecil mengadakan respons terhadap cahaya yang dihasilkan fotofor-fotofor. ◦ Dengan demikian, cumi-cumi ini tidak akan terlihat bila dipandang dari bawah karena intensitas cahaya yang dihasilkan fotofor-fotofor mencegah terbentuknya bayangan-bayangan hitam.
  • 18. FENOMENA LAUT DALAM 1.Gigantisme 2.Bioluminescent
  • 21. TERIMA KASIH Mauliate(batak) Nuhun Sewu (jowo) ありがとう(jepun) Danke (jerman) 谢谢 (cina) 감사합니다 (Korea) (arab) Bedankt (belanda) Merci (perancis)