Dokumen tersebut membahas tentang ketentuan zakat dalam Islam. Terdapat penjelasan mengenai pengertian zakat, dalil perintah zakat, jenis barang yang wajib dizakati seperti emas, perak, hasil pertanian, perniagaan, dan hasil ternak beserta ketentuannya. Disebutkan pula syarat-syarat zakat seperti Islam, merdeka, milik sempurna, dan mencapai nisab.
4. Ketentuan Islam Tentang
Zakat
Pengertian Zakat
Dalil Perintah Zakat
Jenis Barang yang
Wajib Dizakati
Syarat dan Ketentuan
Zakat
5. Pengertian Zakat
Secara harfiah (bahasa) zakat berarti berkembang,
bertambah dan banyak kebaikkannya. Sedangkan menurut ulama
fiqih (istilah) berarti sebutan untuk takaran harta atau benda
tertentu yang dikeluarkan untuk beberapa penerima (mustahiq)
tertentu pula dengan syarat-syarat tertentu.
Zakat termasuk rukun islam yang ke-3, maka zakat
hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta yang
sudah cukup nisab.
6. Dalil Perintah Zakat
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِِّرُهُمْ وَتُزَكِِّ يهِمْ بِهَا وَصَلِِّ عَلَيْهِمْ اِنَّ صَ لَوتَكَ
سَكَنٌ لَهُمْ وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya:“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui”. (Q.S. At-Taubah; 9:103).
7. Di tempat lain, Allah menguatkan bahwa di sekeliling orang
berada ada hak-hak mereka dalam harta yang dimilki. Allah
menegaskan,
وَفِيْ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُوْمِ
Artinya:“Dan pada harta-arta mereka ada hak untuk orang
miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat
bagian”.(Q.S.Az-Dzariayat:19).
8. Jenis-jenis Barang yang Wajib Dizakati
Menurut Imam Taqiyuddin dama Kifayatul Akhyarnya
menyebutkan beberapa jenis barang yang wajib dizakati, antara
lain sebagai berikut:
1. Barang berharga termasuk di dalamnya emas, perak, dan
uang ( (اْلاَثْمَانُ
2. Hasil pertanian, hasil perkebunan, dan hasil perikanan
(الزُّرُوْعُ )
3. Barang perniagaan, perdaganga, perusahaan beserta hasil
pendapatan, jasa ( (عُرُوْضُ التِِّجَارَة
4. Hasil pertambangan ( (ا لمَ دِْْنُ
5. Hasil peternakan ( (الْمَوَاشِي
Ada yang menambahkan pula rikaz (barang temuan).
9. Syarat dan Ketentuan Zakat
1. Barang berharga seperti emas dan perak ( .(اْلاَثْمَا ن
Adapun syarat-syarat zakat emas dan perak adalah, diantaranya :
1. Islam.
2. Merdeka.
3. Milik sempurna.
4. Mencapai nisab.
5. Haul (1 tahun).
Perihal zakat emas atau perak ada sebuah hadits shahihain,
لَيْسَ فِيْمَا دُوْنَ خَمْسَ اَوَاقٍ صَدَقَة Artinya:”Tidak ada (wajib) zakat jika kurang dari 5 auqiyah”.
10. 2. Hasil perkebunan, pertanian, dan perikanan ( ..(الزُّ روْ ع
Adapun hasil pertanian atau perkebunan yang wajib dizakati itu
adalah tanaman yang ditanam oleh manusia, hasilnya berupa
bahan makanan pokok yang bisa disimpan lama menurut ‘urf
(kebiasaan) dan mencapai nisab (batas minimal).
Firman Allah Ta'ala:
) وَاَاتُوْا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ , )الان اْم: ١٤١
Artinya: "Makanlah dari buahnya bila tanaman itu berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya. " (Q.S. al-An'am
6:141)
11. Ketentuan zakat hasil pertanian dan perkebunan.
Untuk jenis zakat ini, ada beberapa ketentuan. Di antaranya adalah :
1. Hasil pertanian atau perkebunan dihitung (dizakati) setiap kali
panen.
2. Mencapai nisab.
-Jika tanaman disirami oleh tenaga manusia dan mengeluarkan
biaya, maka zakatnya 5%.
-Jika tanaman disiram bukan oleh tenaga manusia tapi dari
alam dan tidak mengeluarkan biaya, maka zakatnya 10%.
3. Ada yang memelihara. Menurut Imam Taqiyudin meskipun
tumbuh sendiri semisal biji-bijiannya menebar, terbawa angin
atau air.
4. Makanan pokok yang bisa disimpan. Jika bukan, diqiyaskan
dengan makanan pokok setempat. Misalkan hasil pertanian
seperti bayam (sejenis dedaunan), maka dikonfersi ke makanan
pokok setempat (jika di indonesia berarti beras, gandum,
jagung atau sagu).
12. 3. Barang pernigaan, perdagangan dan perusahaan beserta
hasil pendapatan dan jasa ( .( ع روْ ض الت جَارَ ة
Zakat perniagaan dan perdagangan
Al-Tijaarah (perniagaan atau perdagangan) adalah tukar-menukar
harta untuk mendapatkan laba. Akad muqabal (tukar-menukar)
ini tidak terbatas satu jenis saja, boleh juga beberapa barang yang
berbeda-beda.
Dalil perintah zakat ‘urudh.
Firman Allah SWT,
يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ اَامَنُوْا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِِّبَاتِ مَا كَسَ بْتُمْ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah
sebagian dari usahamu yang baik-baik." (Q.S. a!-Baqarah
2:267).
13. Ketentuan zakat perniagaan dan sejenisnya.
Berikut adalah ketentuan terkait jenis zakat ini :
1. Berjalan 1 tahun ( haul )
2. Nisab zakat perdagangan sama dengan nisab emas yaitu
20 mitsqal atau senilai 85 gram emas
3. Kadarnya zakat sebesar 2,5 %
4. Dapat dibayar dengan uang atau barang
5. Dikenakan pada perdagangan maupun perseroan.
6. Pada badan usaha yang berbentuk serikat (kerjasama),
maka jika semua anggota serikat tersebut beragama
islam, zakat dikeluarkan lebih dulu sebelum dibagikan
kepada pihak-pihak yang berserikat. Tetapi jika anggota
serikat terdapat orang yang non muslim, maka zakat
hanya dikeluarkan dari anggota serikat muslim saja
(apabila jumlahnya lebih dari nisab).
14. Zakat perusahaan jasa.
Contoh perusahaan yang bergerak di bidang jasa di antaranya
perhotelan, sewa kamar, sewa mobil, sewa apartement, pesawat
terbang, perkapalan, taksi, kapal laut dan lain-lain. Bentuk usaha
sejenis di atas dalam pengelolaan zakatnya bias dengan lakukan
dengan salah satu dari 2 cara berikut :
1. Dianalogikan dengan zakat emas. Jadi setiap tutup buku
per tahun, semua harta kekayaan yang berputar secara
ekonomis, bukan yang setatis dihitung. Lalu dikeluarkan
zakatnya 2,5%. Contoh barang-barang penghasil jasa di
antaranya mobil, kamar, apartement, bis dan sejenisnya.
2. Dianalogikan dengan zakat pertanian. Jadi setiap tahun,
hasil keuntungan bersihnya saja yang dihitung, lalu
dikeluarkan zakatnya 10% karena disamakan dengan
zakat pertanian.
15. 4. Hasil pertambangan ( .(الْمَ دِْْنُ
Zakat untuk jenis hasil pertambangan ini dikeluarkan setiap kali selesai
penggalian, seperti halnya pertanian diambil setelah panen. Yang
termasuk jenis ini adalah emas, perak, batu bara, mutiara, intan, ambar,
marjan, biji timah, minyak bumi dan lain-lain.
Dalil perintah zakat barang tambang.
Firman Allah Ta’ala,
يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ اَامَنُوْا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِِّبَاتِ مَا كَسَبْ تُمْ وَمِمَّا اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ اْلاَرْضِ
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan
allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari
apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” (Q.S. Al-
Baqarah,2:267).
16. 5. Hasil peternakan ( .(الْمَوَا شي
Zakat hasil ternak meliputi ternak besar seperti unta dan sapi,
sedang seperti kambing dan domba atau kecil seperti unggas.
Kadar zakatnya disesuaikan jenis binatang ternaknya dan
umurnya. Sedangkan haulnya satu tahun.
Ketentuan zakat kambing atau domba.
1. Nisab ternak jenis kambing dan domba sebanyak 40. Jika
hewan ternak kurang dari 40 ekor, maka belum wajib.
2. Setelah nisab 40 ekor, selanjutnya setiap kali bertambah
100 ekor, maka zakatnya ditambah 1 ekor lagi.
Perhatikan table zakat berikut!
18. Ketentuan zakat sapi atau kerbau.
Nisab ternak jenis sapi atau kerbau sebanyak 30 ekor. Jika hewan
ternak kurang dari 30 ekor, maka belum wajib zakat.
Setiap kali tambah 30 ekor, ditambah zakatnya 1 ekor lagi.
Perhatikan table zakat berikut!
Jumlah sapi Besaran zakat
30-39 1 ekor sapi jantan/betina tabi’
40-59
1 ekor sapi jantan/betina
musinnah
60-69 2 ekor sapi jantan/betina tabi’
70-89 2 ekor sapi musinnah
19. Jumlah sapi Besaran zakat
90-99 3 ekor sapi tabi’
100-109
2 ekor sapi tabi’ dan 1 ekor sapi
musinnah
110-119
2 ekor sapi musinnah dan 1 ekor
sapi tabi’
120-129
3 ekor sapi musinnah dan 4 ekor
sapi tabi’
130-160 dst >>
Setiap 30 ekor, 1 tabi’ dan setiap
40 ekor, 1 musinnah
20. Ketentuan zakat unta.
1. Nisab unta adalah 5 ekor, di bawah jumlah itu peternak
tidak wajib mengeluarkan zakat atas ternak tersebut.
Perhatikan tabell berikut!
Jumlah unta Besaran Zakat
9 1 ekor kambing
10-14 2 ekor kambing
15-19 3 ekor kambing
20-24 4 ekor kambing
25-35
1 ekor bintu makhad betina (unta
genap 1 tahun sampai 2 tahun)
36-45
1 ekor bintu labun (genap 2 tahun
masuk 3 tahun)
46-60
1 ekor hiqqoh (genap 3 tahun
masuk 4 tahun)
21. 61-75
1 ekor jadz'ah (genap 4 tahun masuk 5
tahun)
76-90 2 ekor bintu labun
91-120 2 ekor hiqqoh
121-129 3 ekor bint labun
130-139 1 ekor hiqqah dan 1 ekor bint labun
140-149 2 ekor hiqqah dan 1 ekor bint labun
150-159 3 ekor hiqqah
160-169 4 ekor bint labun
170-179 3 ekor bint labun dan 2 ekor hiqqah
180-189 2 ekor bint labun dan 2 ekor hiqqah
190-199 4 ekor hiqqah
200-209 4 ekor bint labun dan 1 ekor hiqqah
210-219 3 ekor bint labun dan 2 ekor hiqqah
220-229 2 ekor bint labun dan 3 ekor hiqqah
230-239 1 ekor bint labun dan 4 ekor hiqqah
240-249 Dan seterusnya mengikuti kelipatan di atas
22. Ketentuan zakat unggas.
Nishab pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan
berdasarkan jumlah (ekor), sebagaimana halnya unta, sapi, dan
kambing. Tapi dihitung berdasarkan skala usaha. Nishab ternak
unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 dinar (1 Dinar =
4,25 gram emas murni) atau sama dengan 85 gram emas. Artinya
bila seorang beternak unggas atau perikanan, dan pada akhir
tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang berupa modal kerja
dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas
murni, maka ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5 %.
Contoh : harga emas 1 gram = 100.000 nisab = 85 gram X
100.000 = 8.500.000