SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 35
PERJANJIAN KINERJA (PK)
Medan, 15 Desember 2017
TAHUN 2018
1
2
IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)
*) Permenristekdikti No. 51 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Kemenristekdikti.
DILAKUKAN PENYELARASAN AGAR SINERGI
DAN MENDUKUNG KINERJA KEMENTERIAN
MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA
DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI
PENCAPAIAN DARI TAHUN KE TAHUN
MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA
DILAPORKAN SECARA JUJUR
MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA
TELAH DIREVIU DAN DIEVALUASI
PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
Rencana
Strategis
Perjanjian
Kinerja
Pengukuran
Kinerja
Pengelolaan
Data Kinerja
Pelaporan
Kinerja
Reviu dan
Evaluasi
Kinerja
MEMASTIKAN RESTRA UNIT ORGANISASI
SELARAS DENGAN KEMENTERIAN
MEMASTIKAN PENCAPAIAN TARGET
DIUKUR DENGAN TEPAT
3
PERJANJIAN KINERJA
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20 …
PTN / KOPERTIS : ……………………
............, ....... 20 xx
Menristekdikti Pemimpin PTN / KOPERTIS
(.........................................) (.........................................)
Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
4
PERJANJIAN KINERJA
β€’ Kementerian οƒ  Sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran
β€’ Unit Utama, PTN οƒ  Sasaran program, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran
β€’ Eselon II οƒ  Sasaran kegiatan, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran
β€’ Lembaga οƒ  Sasaran kegiatan, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran
β€’ Pusat οƒ  Sasaran kegiatan, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran
I S I
β€’ Kementerian οƒ  menggunakan indikator kinerja sasaran strategis (outcome/impact).
β€’ Unit Utama οƒ  menggunakan indikator kinerja program (outcome) dan mendukung indikator
kinerja sasaran strategis Kementerian.
β€’ PTN οƒ  menggunakan indikator kinerja hasil (outcome) yang mendukung/sinergi dengan
indikator kinerja Kementerian dan indikator kinerja outcome masing-masing PTN yang relevan.
β€’ Eselon II οƒ  menggunakan indikator kinerja kegiatan (output) dan atau outcome.
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
5
INDIKATOR KINERJA
6
INDIKATOR KINERJA
MERUPAKAN UKURAN KEBERHASILAN SUATU TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
INSTANSI PEMERINTAH
Indikator kinerja yang baik memiliki syarat :
1. Berorientasi Hasil/Outcome
2. SMART
 Spesifik (Jelas, tidak ber dwimakna)
 Measureable (dapat diukur)
 Achievable/Attainable (dapat dicapai dan mampu memberikan tantangan)
 Relevant (relevan dengan kinerja yang ingin diukur)
 Time Bound (memiliki batasan waktu pengukuran)
3. Cukup οƒ  Jumlah, ukuran keberhasilan yang ada cukup mengindikasikan
tercapainya tujuan dan sasaran
7
INDIKATOR KINERJA PTN DAN KOPERTIS
Perguruan Tinggi Negeri
β€’ Indikator kinerja bersifat outcome
β€’ Selaras dengan Indikator Kinerja Program Kementerian
β€’ Menggambarkan peran PTN sebagai pelaksana tri darma pendidikan tinggi
β€’ Menggambarkan tingkat pemenuhan standar nasional pendidikan tinggi
β€’ Rentra PTN selaras dengan Renstra Kemenristekdikti
Kopertis Wilayah
β€’ Indikator kinerja bersifat outcome dan output penting
β€’ Selaras dengan Indikator Kinerja Program Kementerian
β€’ Menggambarkan tugas fungsi Kopertis sebagai organisasi yang bertugas untuk melaksanakan pengawasan,
pengendalian, dan pembinaan perguruan tinggi swasta di wilayah kerjanya
β€’ Rentra Kopertis Wilayah selaras dengan Renstra Kemenristekdikti
8
INDIKATOR KINERJA DALAM PK PTN BLU
Sasaran Program *) Indikator Kinerja
Meningkatnya kualitas pembelajaran dan mahasiswa
pendidikan tinggi
Rasio Afirmasi
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi
Persentase prodi terakreditasi minimal B
Persentase lulusan yang langsung bekerja yang sesuai bidangnya
Jumlah mahasiswa berprestasi
Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti
Ranking PT di QS University Ranking
Ranking PT Nasional
Akreditasi Institusi
Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun
Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI)
Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya
Iptek dan Dikti
Persentase dosen berkualifikasi S3
Persentase dosen bersertifikat pendidik
Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan lektor kepala
Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan guru besar
Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan
pengembangan
Jumlah publikasi internasional
Jumlah HKI yang didaftarkan
Jumlah sitasi karya ilmiah
Jumlah prototipe R&D
Jumlah prototipe industri
Menguatnya kapasitas inovasi Jumlah produk inovasi
Terwujudnya tata kelola yang baik Opini penilaian laporan keuangan oleh auditor publik
Catatan:
*) Sasaran strategis untuk PTN disesuaikan dengan Renstra masing-masing PTN
Perjanjian Kinerja untuk UT dan Politeknik Negeri Malang, selain indikator di atas wajib memasukkan indikator kinerja di Kontrak Kinerja PK BLU
9
INDIKATOR KINERJA DALAM PK PTN Satker
Sasaran Program *) Indikator Kinerja
Meningkatnya kualitas pembelajaran
dan mahasiswa pendidikan tinggi
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi
Persentase prodi terakreditasi minimal B
Persentase lulusan yang langsung bekerja sesuai bidangnya
Jumlah mahasiswa berprestasi
Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti
Ranking PT Nasional
Akreditasi Institusi
Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI)
Meningkatnya relevansi, kualitas, dan
kuantitas sumber daya Iptek dan Dikti
Persentase dosen berkualifikasi S3
Persentase dosen bersertifikat pendidik
Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan lektor kepala
Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan guru besar
Meningkatnya relevansi dan
produktivitas riset dan pengembangan
Jumlah publikasi internasional
Jumlah HKI yang didaftarkan
Jumlah sitasi karya ilmiah
Jumlah prototipe R&D
Jumlah prototipe industry
Menguatnya kapasitas inovasi Jumlah produk inovasi
Catatan:
*) Sasaran strategis untuk PTN disesuaikan dengan Renstra masing-masing PTN
10
INDIKATOR KINERJA LAIN YANG BISA
DIGUNAKAN DALAM PK PTN
No Indikator
1 Persentase lulusan tepat waktu
2 Rata-rata lama studi lulusan
3 Rata-rata IPK lulusan
4 Persentase mahasiswa penerima beasiswa
5 Jumlah program studi berakreditasi internasional
6 Rasio jumlah dosen terhadap mahasiswa
7 Rasio dosen tetap terhadap jumlah dosen
8 Persentase tenaga kependidikan dengan sertifikat kompetensi
9 Jumlah publikasi nasional
10 Jumlah penelitian yang dimanfaatkan masyarakat
11 Indikator lain yang relevan
11
MANUAL IKU
PK PTN dan Kopertis 2018
(Terlampir)
12
INDIKATOR PTN BLU (1)
No Indikator Definisi dan Formula
1. Rasio Afirmasi
Definisi:
Jumlah Mahasiswa UKT dan Bidikmisi adalah jumlah mahasiswa penerima UKT Kelompok I (Rp 0 – 500.000/ semester),
Kelompok II (Rp 500.000 - 1.000.000), serta penerima bidikmisi yang tersebar pada semua program studi dibandingkan
jumlah seluruh mahasiswa.
Formula :
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’Žπ’‚π’‰π’‚π’”π’Šπ’”π’˜π’‚ 𝑼𝑲𝑻 π‘²π’†π’π’π’Žπ’‘π’π’Œ 𝑰 & 𝑰𝑰 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 π‘©π’Šπ’…π’Šπ’Œπ’Žπ’Šπ’”π’Š π‘ΊπŸ 𝒅𝒂𝒏 π‘«π’Šπ’‘π’π’π’Žπ’‚
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’Žπ’‚π’‰π’‚π’”π’Šπ’”π’˜π’‚ π‘ΊπŸ 𝒅𝒂𝒏 π‘«π’Šπ’‘π’π’π’Žπ’‚
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
2. Jumlah Mahasiswa yang
Berwirausaha
Definisi:
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha merupakan indikator untuk mengukur minat dan jiwa mahasiswa dalam berwirausaha.
Minat dan jiwa berwirausaha ditandai dengan: (a) mengikuti mata kuliah kewirausahaan, (b) mengikuti diklat kewirausahaan,
(c) memperoleh dana hibah berwirausaha, dan (d) mengembangkan start up secara mandiri. Untuk meningkatkan daya saing
bangsa perlu ditumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar kelak bisa menjadi kelompok orang
yang menciptakan lapangan pekerjaan (job creator) dan bukan hanya sekedar pencari pekerjaan (job seeker)
Formula :
Jumlah kumulatif mahasiswa berwirausaha yang diukur dari mahasiswa yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha yang
proposalnya lulus dan dibiayai melalui serangkaian proses seleksi dan pemagangan.
3.
Persentase Lulusan
Bersertifikat Kompetensi
dan Profesi
Definisi:
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan/atau profesi merupakan indikator untuk mengukur lulusan perguruan tinggi
yang lulus Uji Kompetensi dan/atau Profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti,
Organisasi Profesi, dan Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan Sertifikat Kompetensi dan/atau Profesi yang terstandar, lulusan perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing untuk
masuk dalam pasar kerja nasional, regional, maupun internasional
Formula :
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š
π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
13
INDIKATOR PTN BLU (2)
No Indikator Definisi dan Formula
4.
Persentase Prodi Terakreditasi
Minimal B
Definisi:
Persentase prodi terakreditasi minimal B merupakan indikator untuk mengukur kinerja program studi yang telah
terakreditasi A (unggul) dan B (baik sekali) sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan Lembaga Akreditasi
Mandiri lainnya dengan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Formula :
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑨 𝒅𝒂𝒏 π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑩
π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’šπ’‚π’π’ˆ π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
5.
Persentase Lulusan Perguruan
Tinggi yang Langsung Bekerja
Sesuai Bidangnya
Definisi:
Persentase lulusan langsung bekerja merupakan indikator untuk mengukur lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai
dengan bidang keahlian dengan masa tunggu kurang dari satu tahun berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi
pada periode TS-2. Ditjen Belmawa memberikan dana stimulan kepada PT untuk Pengembangan Pusat Karir. Hasil yang
diharapkan dari kegiatan Pusat Karir adalah setiap PT dapat: (a) mengetahui penyerapan, proses dan posisi lulusan dalam
dunia kerja; (b) menyiapkan lulusan sesuai dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja; dan (c) membantu program
pemerintah dalam rangka memetakan dan menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di Indonesia.
Formula :
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’ƒπ’†π’Œπ’†π’“π’‹π’‚ π’”π’†π’”π’–π’‚π’Š π’ƒπ’Šπ’…π’‚π’π’ˆπ’π’šπ’‚ π’…π’†π’π’ˆπ’‚π’ π’Žπ’‚π’”π’‚ π’•π’–π’π’ˆπ’ˆπ’– π’Œπ’–π’“π’‚π’π’ˆ π’…π’‚π’“π’Š 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’…π’‚π’π’‚π’Ž 𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓𝒂𝒏 𝑻𝒓𝒂𝒄𝒆𝒓 π‘Ίπ’•π’–π’…π’š 𝑷𝑻𝑡 π’‘π’†π’“π’Šπ’π’…π’† 𝑻𝑺 βˆ’ 𝟐
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
6. Jumlah Mahasiswa berprestasi
Definisi:
Jumlah mahasiswa berprestasi merupakan indikator untuk mengukur capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan
Internasional. Kegiatan yang dilakukan berupa kompetisi/kejuaraan/kontes/lomba/pengakuan dalam bidang penalaran,
kreativitas, minat, bakat, dan organisasi.
Formula :
Jumlah mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
14
INDIKATOR PTN BLU (3)
No Indikator Definisi dan Formula
7.
Ranking PT di QS University
Ranking
Definisi:
Peringkat perguruan tinggi di QS University Ranking.
Formula:
Bobot Penilaian Indikator Peringkat PT Dunia oleh Lembaga Quacquarelli Stmonds (QS):
Academic Reputation (40%)
Employer Reputation (10%)
Faculty/Student Ratio (20%)
Citations per Paper (20%)
International Faculty (5%)
International Student (5%)
8. Ranking PT Nasional
Definisi:
Peringkat perguruan tinggi di pemeringkatan Nasional oleh Kemenristekdikti.
9. Akreditasi Institusi
Definisi:
Akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi atau merupakan bentuk
pengakuan atas suatu lembaga pendidikan yang menjamin standar minimal sehingga lulusannya memenuhi kualifikasi untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki pendidikan spesialisasi, atau untuk dapat menjalankan praktek
profesinya.
Formula:
Kriteria Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) yaitu Perguruan tinggi yang memperoleh nilai 361-400 dari BAN PT.
Skor Nilai Akreditasi:
A : 361 - 400
B : 301 - 360
C : 200 - 300
10
Jumlah Taman Sains dan Teknologi
yang dibangun
Definisi:
Taman Sains dan Teknologi adalah suatu kawasan terpadu yang menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat riset
dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah dalam satu lokasi yang memungkinkan aliran
informasi dan teknologi secara lebih efisien dan cepat.
15
INDIKATOR PTN BLU (4)
No Indikator Definisi dan Formula
10. Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI)
Definisi:
Pusat Unggulan Iptek (PUI) adalah suatu lembaga litbang baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan lembaga lainnya
(konsorsium) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin
dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna ilmu pengetahuan, teknologi dan produk inovasi.
Formula:
Kriteria penetapan lembaga litbang sebagai Pusat Unggulan Iptek yaitu :
β€’ Kemampuan lembaga untuk menyerap teknologi dari luar,
β€’ Kemampuan mengembangkan kegiatan riset,
β€’ Kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset sehingga kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat banyak dan berdampak
pada pertumbuhan ekonomi.
11.
Persentase Dosen Berkualifikasi S3
Definisi:
Persentase dosen tetap (PTN dan PTS) yang memiliki kualifikasi S3 pada akhir tahun berjalan terhadap total dosen ber-NIDN. Dosen
berkualifikasi S3 merupakan tolok ukur (benchmarking) terhadap kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, dan teknologi serta implementasi Tridarma Perguruan Tinggi.
Formula:
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’ƒπ’†π’“π’Œπ’–π’‚π’π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’”π’Š π‘ΊπŸ‘
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
12.
Persentase Dosen Bersertifikat
Pendidik
Definisi:
Dosen bersertifikat pendidik adalah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik.
Formula:
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 π’Žπ’†π’Žπ’‘π’†π’“π’π’π’†π’‰ π’”π’†π’“π’•π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’• π’‘π’†π’π’…π’Šπ’…π’Šπ’Œ
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
16
INDIKATOR PTN BLU (5)
No Indikator Definisi dan Formula
13.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan lektor kepala
Definisi :
β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor kepala pada akhir tahun berjalan.
β€’ Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala.
Persentase dosen dengan jabatan lector kepala =
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’π’†π’Œπ’•π’π’“ π’Œπ’†π’‘π’‚π’π’‚
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
14.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan guru besar
Definisi :
β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar pada akhir tahun berjalan.
β€’ Persentase dosen dengan jabatan guru besar.
Persentase dosen dengan jabatan guru besar =
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’ˆπ’–π’“π’– 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
17
INDIKATOR PTN BLU (6)
No Indikator Definisi dan Formula
15.
Jumlah Publikasi
Internasional
Definisi:
Publikasi Internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal ilmiah internasional atau prosiding yang memiliki ISSN dan/atau buku
yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki ISBN.
Formula:
Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
β€’ Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
β€’ Memiliki ISSN;
β€’ Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok);
β€’ Memiliki terbitan versi online;
β€’ Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara;
β€’ Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara;
β€’ Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search
16. Jumlah sitasi karya ilmiah
Definisi:
Jumlah sitasi/sitiran yang dilakukan atas karya tulis dosen untuk dijadikan referensi/acuan oleh penulis/peneliti lain.
17.
Jumlah HKI yang
Didaftarkan
Definisi:
Pendaftaran atas kekayaan intelektual yang merupakan hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang
menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang teridiri dari Paten, Hak Cipta, Merek, Varietas Tanaman,
Rahasia Dagang, Desain Industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
18. Jumlah Prototipe R&D
Definisi:
Bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah riset dasar (tingkat kesiapterapan teknologi 1 s.d 3) atau riset terapan
(tingkat kesiapterapan teknologi 4 s.d 6).
Formula:
Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti No 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan
Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
18
INDIKATOR PTN BLU (7)
No Indikator Definisi dan Formula
19. Jumlah Prototipe Industri
Definisi:
Bentuk prototipe yang merupakan hasil pengembangan teknologi yang telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnyaan (tingkat
kesiapterapan teknologi 7).
Formula:
Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan
Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
20. Jumlah Produk Inovasi
Definisi:
Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh
lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial,
ekonomi dan atau sosial budaya.
Formula:
Kriteria produk inovasi:
β€’ Memiliki TKT minimal 9.
β€’ Memiliki unsur kebaruan (novelty).
β€’ Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya.
β€’ Memiliki keunikan (Unique Selling Point) οƒ  Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling Point),
merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain.
β€’ Memiliki kemanfaatan pada masyarakat.
β€’ Masuk dalam bidang prioritas.
β€’ Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri.
21.
Opini penilaian laporan
keuangan oleh auditor publik
Definisi:
Opini laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Kantor Akuntan Publik.
19
INDIKATOR PTN SATKER (1)
No Indikator Definisi dan Formula
1. Jumlah Mahasiswa yang
Berwirausaha
Definisi:
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha merupakan indikator untuk mengukur minat dan jiwa mahasiswa dalam berwirausaha. Minat dan
jiwa berwirausaha ditandai dengan: (a) mengikuti mata kuliah kewirausahaan, (b) mengikuti diklat kewirausahaan, (c) memperoleh dana
hibah berwirausaha, dan (d) mengembangkan start up secara mandiri. Untuk meningkatkan daya saing bangsa perlu ditumbuhkan
semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar kelak bisa menjadi kelompok orang yang menciptakan lapangan pekerjaan
(job creator) dan bukan hanya sekedar pencari pekerjaan (job seeker)
Formula :
Jumlah kumulatif mahasiswa berwirausaha yang diukur dari mahasiswa yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha yang proposalnya
lulus dan dibiayai melalui serangkaian proses seleksi dan pemagangan.
2.
Persentase Lulusan
Bersertifikat Kompetensi dan
Profesi
Definisi:
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan/atau profesi merupakan indikator untuk mengukur lulusan perguruan tinggi yang lulus Uji
Kompetensi dan/atau Profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti, Organisasi Profesi, dan
Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan Sertifikat Kompetensi dan/atau
Profesi yang terstandar, lulusan perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing untuk masuk dalam pasar kerja nasional, regional, maupun
internasional
Formula :
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š
π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
3.
Persentase Prodi
Terakreditasi Minimal B
Definisi:
Persentase prodi terakreditasi minimal B merupakan indikator untuk mengukur kinerja program studi yang telah terakreditasi A (unggul)
dan B (baik sekali) sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri lainnya dengan merujuk pada
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Formula :
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑨 𝒅𝒂𝒏 π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑩
π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’šπ’‚π’π’ˆ π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
20
INDIKATOR PTN SATKER (2)
No Indikator Definisi dan Formula
4.
Persentase Lulusan Perguruan
Tinggi yang Langsung Bekerja
Sesuai Bidangnya
Definisi:
Persentase lulusan langsung bekerja merupakan indikator untuk mengukur lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang
keahlian dengan masa tunggu kurang dari satu tahun berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi pada periode TS-2.
Ditjen Belmawa memberikan dana stimulan kepada PT untuk Pengembangan Pusat Karir. Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pusat
Karir adalah setiap PT dapat: (a) mengetahui penyerapan, proses dan posisi lulusan dalam dunia kerja; (b) menyiapkan lulusan sesuai
dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja; dan (c) membantu program pemerintah dalam rangka memetakan dan
menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di Indonesia.
Formula :
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’ƒπ’†π’Œπ’†π’“π’‹π’‚ π’”π’†π’”π’–π’‚π’Š π’ƒπ’Šπ’…π’‚π’π’ˆπ’π’šπ’‚ π’…π’†π’π’ˆπ’‚π’ π’Žπ’‚π’”π’‚ π’•π’–π’π’ˆπ’ˆπ’– π’Œπ’–π’“π’‚π’π’ˆ π’…π’‚π’“π’Š 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’…π’‚π’π’‚π’Ž 𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓𝒂𝒏 𝑻𝒓𝒂𝒄𝒆𝒓 π‘Ίπ’•π’–π’…π’š 𝑷𝑻𝑡 π’‘π’†π’“π’Šπ’π’…π’† 𝑻𝑺 βˆ’ 𝟐
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
5. Jumlah Mahasiswa berprestasi
Definisi:
Jumlah mahasiswa berprestasi merupakan indikator untuk mengukur capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan Internasional.
Kegiatan yang dilakukan berupa kompetisi/kejuaraan/kontes/ lomba/pengakuan dalam bidang penalaran, kreativitas, minat, bakat,
dan organisasi.
Formula :
Jumlah mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
6. Ranking PT Nasional
Definisi:
Peringkat perguruan tinggi di pemeringkatan Nasional oleh Kemenristekdikti.
7. Akreditasi Institusi
Definisi:
Akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi atau merupakan bentuk
pengakuan atas suatu lembaga pendidikan yang menjamin standar minimal sehingga lulusannya memenuhi kualifikasi untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki pendidikan spesialisasi, atau untuk dapat menjalankan praktek profesinya.
Formula:
Kriteria Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) yaitu Perguruan tinggi yang memperoleh nilai 361-400 dari BAN PT.
Skor Nilai Akreditasi:
A : 361 - 400
B : 301 - 360
C : 200 - 300
21
INDIKATOR PTN SATKER (3)
No Indikator Definisi dan Formula
8.
Jumlah Pusat Unggulan Iptek
(PUI)
Definisi:
Pusat Unggulan Iptek (PUI) adalah suatu lembaga litbang baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan lembaga lainnya
(konsorsium) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin
dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna ilmu pengetahuan, teknologi dan produk inovasi.
Formula:
Kriteria penetapan lembaga litbang sebagai Pusat Unggulan Iptek yaitu :
β€’ Kemampuan lembaga untuk menyerap teknologi dari luar,
β€’ Kemampuan mengembangkan kegiatan riset,
β€’ Kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset sehingga kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat banyak dan berdampak pada
pertumbuhan ekonomi.
9.
Persentase Dosen Berkualifikasi
S3
Definisi:
Persentase dosen tetap (PTN dan PTS) yang memiliki kualifikasi S3 pada akhir tahun berjalan terhadap total dosen ber-NIDN. Dosen
berkualifikasi S3 merupakan tolok ukur (benchmarking) terhadap kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, dan teknologi serta implementasi Tridarma Perguruan Tinggi.
Formula:
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’ƒπ’†π’“π’Œπ’–π’‚π’π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’”π’Š π‘ΊπŸ‘
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
10.
Persentase Dosen Bersertifikat
Pendidik
Definisi:
Dosen bersertifikat pendidik adalah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik.
Formula:
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 π’Žπ’†π’Žπ’‘π’†π’“π’π’π’†π’‰ π’”π’†π’“π’•π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’• π’‘π’†π’π’…π’Šπ’…π’Šπ’Œ
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
22
INDIKATOR PTN SATKER (4)
No Indikator Definisi dan Formula
11.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan lektor kepala
Definisi :
β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor kepala pada akhir tahun berjalan.
β€’ Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala.
Persentase dosen dengan jabatan lector kepala =
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’π’†π’Œπ’•π’π’“ π’Œπ’†π’‘π’‚π’π’‚
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
12.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan guru besar
Definisi :
β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar pada akhir tahun berjalan.
β€’ Persentase dosen dengan jabatan guru besar.
Persentase dosen dengan jabatan guru besar =
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’ˆπ’–π’“π’– 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
23
INDIKATOR PTN SATKER (5)
No Indikator Definisi dan Formula
13.
Jumlah Publikasi
Internasional
Definisi:
Publikasi Internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal ilmiah internasional atau prosiding yang memiliki ISSN dan/atau buku
yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki ISBN.
Formula:
Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
β€’ Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
β€’ Memiliki ISSN;
β€’ Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok);
β€’ Memiliki terbitan versi online;
β€’ Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara;
β€’ Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara;
β€’ Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search
14. Jumlah sitasi karya ilmiah
Definisi:
Jumlah sitasi/sitiran yang dilakukan atas karya tulis dosen untuk dijadikan referensi/acuan oleh penulis/peneliti lain.
15.
Jumlah HKI yang
Didaftarkan
Definisi:
Pendaftaran atas kekayaan intelektual yang merupakan hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang menghasilkan
suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang teridiri dari Paten, Hak Cipta, Merek, Varietas Tanaman, Rahasia
Dagang, Desain Industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
16. Jumlah Prototipe R&D
Definisi:
Bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah riset dasar (tingkat kesiapterapan teknologi 1 s.d 3) atau riset terapan
(tingkat kesiapterapan teknologi 4 s.d 6).
Formula:
Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti No 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan
Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
24
INDIKATOR PTN SATKER (6)
No Indikator Definisi dan Formula
17. Jumlah Prototipe Industri
Definisi:
Bentuk prototipe yang merupakan hasil pengembangan teknologi yang telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnyaan (tingkat
kesiapterapan teknologi 7).
Formula:
Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan
Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
18. Jumlah Produk Inovasi
Definisi:
Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh
lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial,
ekonomi dan atau sosial budaya.
Formula:
Kriteria produk inovasi:
β€’ Memiliki TKT minimal 9.
β€’ Memiliki unsur kebaruan (novelty).
β€’ Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya.
β€’ Memiliki keunikan (Unique Selling Point) οƒ  Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling
Point), merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain.
β€’ Memiliki kemanfaatan pada masyarakat.
β€’ Masuk dalam bidang prioritas.
β€’ Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri.
25
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (1)
No Indikator Definisi dan Formula
1. APK Perguruan Tinggi
Definisi:
Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi adalah rasio jumlah penduduk yang mengikuti kuliah di perguran tinggi dibandingkan
dengan jumlah penduduk usia kuliah (19-23 tahun). Angka Parsipasi Kasar menjadi salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan
program pembangunan pendidikan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan pada jenjang
tertentu.
Formula:
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’Žπ’‚π’‰π’‚π’”π’Šπ’”π’˜π’‚ π’‚π’Œπ’•π’Šπ’‡ π’‹π’†π’π’‹π’‚π’π’ˆ ≀ π‘ΊπŸ
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‘π’†π’π’…π’–π’…π’–π’Œ π’–π’”π’Šπ’‚ π’Œπ’–π’π’Šπ’‚π’‰ (πŸπŸ— βˆ’ πŸπŸ‘)
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
2.
Jumlah Mahasiswa yang
Berwirausaha
Definisi:
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha merupakan indikator untuk mengukur minat dan jiwa mahasiswa dalam berwirausaha. Minat
dan jiwa berwirausaha ditandai dengan: (a) mengikuti mata kuliah kewirausahaan, (b) mengikuti diklat kewirausahaan, (c)
memperoleh dana hibah berwirausaha, dan (d) mengembangkan start up secara mandiri. Untuk meningkatkan daya saing bangsa
perlu ditumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar kelak bisa menjadi kelompok orang yang
menciptakan lapangan pekerjaan (job creator) dan bukan hanya sekedar pencari pekerjaan (job seeker)
Formula :
Jumlah kumulatif mahasiswa berwirausaha yang diukur dari mahasiswa yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha yang
proposalnya lulus dan dibiayai melalui serangkaian proses seleksi dan pemagangan.
3.
Persentase Lulusan Bersertifikat
Kompetensi dan Profesi
Definisi:
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan/atau profesi merupakan indikator untuk mengukur lulusan perguruan tinggi yang lulus
Uji Kompetensi dan/atau Profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti, Organisasi
Profesi, dan Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan Sertifikat
Kompetensi dan/atau Profesi yang terstandar, lulusan perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing untuk masuk dalam pasar kerja
nasional, regional, maupun internasional
Formula :
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š
π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
26
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (2)
No Indikator Definisi dan Formula
4.
Persentase Prodi Terakreditasi
Minimal B
Definisi:
Persentase prodi terakreditasi minimal B merupakan indikator untuk mengukur kinerja program studi yang telah terakreditasi
A (unggul) dan B (baik sekali) sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri
lainnya dengan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Formula :
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑨 𝒅𝒂𝒏 π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑩
π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’šπ’‚π’π’ˆ π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
5.
Persentase Lulusan Perguruan Tinggi
yang Langsung Bekerja
Definisi:
Persentase lulusan langsung bekerja merupakan indikator untuk mengukur lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang
keahlian dengan masa tunggu kurang dari satu tahun berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi pada periode TS-2. Ditjen
Belmawa memberikan dana stimulan kepada PT untuk Pengembangan Pusat Karir. Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pusat Karir
adalah setiap PT dapat: (a) mengetahui penyerapan, proses dan posisi lulusan dalam dunia kerja; (b) menyiapkan lulusan sesuai dengan
kompetensi yang diperlukan di dunia kerja; dan (c) membantu program pemerintah dalam rangka memetakan dan menyelaraskan
kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di Indonesia.
Formula :
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’ƒπ’†π’Œπ’†π’“π’‹π’‚ π’”π’†π’”π’–π’‚π’Š π’ƒπ’Šπ’…π’‚π’π’ˆπ’π’šπ’‚ π’…π’†π’π’ˆπ’‚π’ π’Žπ’‚π’”π’‚ π’•π’–π’π’ˆπ’ˆπ’– π’Œπ’–π’“π’‚π’π’ˆ π’…π’‚π’“π’Š 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’…π’‚π’π’‚π’Ž 𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓𝒂𝒏 𝑻𝒓𝒂𝒄𝒆𝒓 π‘Ίπ’•π’–π’…π’š 𝑷𝑻𝑡 π’‘π’†π’“π’Šπ’π’…π’† 𝑻𝑺 βˆ’ 𝟐
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
6.
Jumlah Mahasiswa Berprestasi
Definisi:
Jumlah mahasiswa berprestasi merupakan indikator untuk mengukur capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan
Internasional. Kegiatan yang dilakukan berupa kompetisi/kejuaraan/kontes/lomba/pengakuan dalam bidang penalaran,
kreativitas, minat, bakat, dan organisasi.
Formula :
Jumlah mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
27
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (3)
No Indikator Definisi dan Formula
7.
Jumlah Perguruan Tinggi masuk top
100 Nasional
Definisi:
Jumlah perguruan tinggi swasta di Kopertis Wilayah yang masuk top 100 Nasional versi Kemenristekdikti.
8.
Jumlah Perguruan Tinggi
Berakreditasi A
Definisi:
Akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi atau merupakan bentuk
pengakuan atas suatu lembaga pendidikan yang menjamin standar minimal sehingga lulusannya memenuhi kualifikasi untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki pendidikan spesialisasi, atau untuk dapat menjalankan praktek
profesinya.
Formula:
Kriteria Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) yaitu Perguruan tinggi yang memperoleh nilai 361-400 dari BAN PT.
Skor Nilai Akreditasi:
A : 361 - 400
B : 301 - 360
C : 200 - 300
9. Persentase Dosen Berkualifikasi S3
Definisi:
Persentase dosen tetap (PTN dan PTS) yang memiliki kualifikasi S3 pada akhir tahun berjalan terhadap total dosen ber-NIDN.
Dosen berkualifikasi S3 merupakan tolok ukur (benchmarking) terhadap kemampuan perguruan tinggi dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta implementasi Tridarma Perguruan Tinggi.
Formula:
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’ƒπ’†π’“π’Œπ’–π’‚π’π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’”π’Š π‘ΊπŸ‘
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
28
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (4)
No Indikator Definisi dan Formula
10.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan lektor kepala
Definisi :
β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor kepala pada akhir tahun berjalan.
β€’ Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala.
Persentase dosen dengan jabatan lector kepala =
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’π’†π’Œπ’•π’π’“ π’Œπ’†π’‘π’‚π’π’‚
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
11.
Persentase/Jumlah dosen dengan
jabatan guru besar
Definisi :
β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar pada akhir tahun berjalan.
β€’ Persentase dosen dengan jabatan guru besar.
Persentase dosen dengan jabatan guru besar =
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’ˆπ’–π’“π’– 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
29
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (5)
No Indikator Definisi dan Formula
12.
Persentase Dosen Bersertifikat
Pendidik
Definisi:
Dosen bersertifikat pendidik adalah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik.
Formula:
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 π’Žπ’†π’Žπ’‘π’†π’“π’π’π’†π’‰ π’”π’†π’“π’•π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’• π’‘π’†π’π’…π’Šπ’…π’Šπ’Œ
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
13. Jumlah Publikasi Internasional
Definisi:
Publikasi Internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal ilmiah internasional atau prosiding yang memiliki ISSN
dan/atau buku yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki ISBN.
Formula:
Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
β€’ Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
β€’ Memiliki ISSN;
β€’ Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok);
β€’ Memiliki terbitan versi online;
β€’ Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara;
β€’ Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara;
β€’ Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search
14. Jumlah HKI yang Didaftarkan
Definisi:
Pendaftaran atas kekayaan intelektual yang merupakan hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang
menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang teridiri dari Paten, Hak Cipta, Merek, Varietas
Tanaman, Rahasia Dagang, Desain Industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
30
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (6)
No Indikator Definisi dan Formula
15. Jumlah Prototipe R&D
Definisi:
Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh
lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial,
ekonomi dan atau sosial budaya.
Formula:
Kriteria produk inovasi:
β€’ Memiliki TKT minimal 9.
β€’ Memiliki unsur kebaruan (novelty).
β€’ Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya.
β€’ Memiliki keunikan (Unique Selling Point) οƒ  Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling
Point), merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain.
β€’ Memiliki kemanfaatan pada masyarakat.
β€’ Masuk dalam bidang prioritas.
β€’ Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri.
16. Jumlah Prototipe Industri
Definisi:
Bentuk prototipe yang merupakan hasil pengembangan teknologi yang telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnyaan
(tingkat kesiapterapan teknologi 7).
Formula:
Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan
Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
31
INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (7)
No Indikator Definisi dan Formula
17. Jumlah Produk Inovasi
Definisi:
Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh
lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial,
ekonomi dan atau sosial budaya.
Formula:
Kriteria produk inovasi:
β€’ Memiliki TKT minimal 9.
β€’ Memiliki unsur kebaruan (novelty).
β€’ Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya.
β€’ Memiliki keunikan (Unique Selling Point) οƒ  Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling
Point), merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain.
β€’ Memiliki kemanfaatan pada masyarakat.
β€’ Masuk dalam bidang prioritas.
β€’ Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri.
32
MEKANISME
PELAKSANAAN
33
SIKLUS PENYUSUNAN IKU
SETIAP TANGGAL > 4 APRIL-4 JULI- 4
OKTOBER-15 DESEMBER
RAKOR EVALUASI INDIKATOR CAPAIAN
KINERJA ANTARA KETUA PRODI DAN DEKAN
SETIAP TRIWULAN
RAKOR EVALUASI INDIKATOR CAPAIAN
KINERJA ANTARA DEKAN DAN KEPALA UNIT
KERJA DAN REKTOR SETIAP TRIWULAN
RAKOR EVALUASI INDIKATOR CAPAIAN
KINERJA ANTARA REKTOR DAN MENTERI
(MELALUI PENYAMPAIAN RAPORT KINERJA
UNIVERSITAS) SETIAP TRIWULAN
SETIAP TANGGAL > 30 MARET-30 JUNI- 30
SEPTEMBER-30 NOPEMBER
Surat Sekjen No. 5269/A.A1/PR/2017 οƒ  Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 di upload melalui SIMonev
mulai tanggal 18 Desember 2017 s/d 8 Januari 2018 (meliputi sasaran, indikator kinerja dan target 2018)
SETIAP TANGGAL > 26 APRIL-26 JULI- 26
OKTOBER-MINGGU PERTAMA JANUARI
TS+1
HASIL AKUMULASI DATA INI DIINPUT
KEDALAM APLIKASI SIMONEV
34
JUMLAH PAGU ANGGARAN 2018
DIPA 400078 BELMAWA
RUPIAH MURNI PENDAMPING Rp. 13.250.000.000
PINJAMAN LUAR NEGERI Rp. 119.733.500.000
Rp. 132.983.500.000
Catatan :
DIPA 400925 SEKJEND
RUPIAH MURNI/OPERASIONAL Rp. 18.400.000.000
BOPTN Rp. 33.200.000.000
PNBP Rp. 211.098.393.000
Rp. 506.244.982.000
TERIMA KASIH
Jakarta, Desember 2017
35

MΓ‘s contenido relacionado

Similar a Perjanjian Kinerja (PK) Unsyiah.pptx

MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANMONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
Β 
3. PAPARAN_INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI 4.0_LED-Solo Maret 2019.pdf
3. PAPARAN_INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI 4.0_LED-Solo Maret 2019.pdf3. PAPARAN_INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI 4.0_LED-Solo Maret 2019.pdf
3. PAPARAN_INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI 4.0_LED-Solo Maret 2019.pdfasephamdan2
Β 
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_ledLpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_ledmalinajeny
Β 
Akuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBNAkuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBNSujatmiko Wibowo
Β 
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang Efektif
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang EfektifSistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang Efektif
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang EfektifDadang Solihin
Β 
PROGRAM_KERJA_TAHUNAN_KEPALA_PROGRAM_KEA.docx
PROGRAM_KERJA_TAHUNAN_KEPALA_PROGRAM_KEA.docxPROGRAM_KERJA_TAHUNAN_KEPALA_PROGRAM_KEA.docx
PROGRAM_KERJA_TAHUNAN_KEPALA_PROGRAM_KEA.docxAzamPuryanto
Β 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Dadang Solihin
Β 
1c. PPT Pembekalan MENTOR Orientasi P3K_ 2024.pptx
1c. PPT Pembekalan MENTOR Orientasi P3K_ 2024.pptx1c. PPT Pembekalan MENTOR Orientasi P3K_ 2024.pptx
1c. PPT Pembekalan MENTOR Orientasi P3K_ 2024.pptxSetyoNugroho84
Β 
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
Β 
Sosialisasi APT 3.0 Medan_RAS.pptx
Sosialisasi APT 3.0 Medan_RAS.pptxSosialisasi APT 3.0 Medan_RAS.pptx
Sosialisasi APT 3.0 Medan_RAS.pptxAkperKesdamBinjai
Β 
Pedoman pmw-koptis-7
Pedoman pmw-koptis-7Pedoman pmw-koptis-7
Pedoman pmw-koptis-7wulan8589
Β 
coba tebak apa
coba tebak apacoba tebak apa
coba tebak apaibnu fajar
Β 
0 Visi_Rakerpim 2019.pptx
0 Visi_Rakerpim 2019.pptx0 Visi_Rakerpim 2019.pptx
0 Visi_Rakerpim 2019.pptxEdiSusanto677453
Β 
Materi 1 manajemen kendali mutu
Materi 1 manajemen kendali mutuMateri 1 manajemen kendali mutu
Materi 1 manajemen kendali mutuuninglestari
Β 
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi PembangunanPenyusunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
Β 
5. Penyusunan Rencana Pemenuhan mutu _ Rencana Monev.pptx
5. Penyusunan Rencana Pemenuhan mutu _ Rencana Monev.pptx5. Penyusunan Rencana Pemenuhan mutu _ Rencana Monev.pptx
5. Penyusunan Rencana Pemenuhan mutu _ Rencana Monev.pptxedinugraha9
Β 
TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020aghaku
Β 

Similar a Perjanjian Kinerja (PK) Unsyiah.pptx (20)

MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANMONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
Β 
3. PAPARAN_INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI 4.0_LED-Solo Maret 2019.pdf
3. PAPARAN_INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI 4.0_LED-Solo Maret 2019.pdf3. PAPARAN_INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI 4.0_LED-Solo Maret 2019.pdf
3. PAPARAN_INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI 4.0_LED-Solo Maret 2019.pdf
Β 
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_ledLpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Β 
Akuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBNAkuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBN
Β 
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang Efektif
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang EfektifSistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang Efektif
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang Efektif
Β 
PROGRAM_KERJA_TAHUNAN_KEPALA_PROGRAM_KEA.docx
PROGRAM_KERJA_TAHUNAN_KEPALA_PROGRAM_KEA.docxPROGRAM_KERJA_TAHUNAN_KEPALA_PROGRAM_KEA.docx
PROGRAM_KERJA_TAHUNAN_KEPALA_PROGRAM_KEA.docx
Β 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Β 
1c. PPT Pembekalan MENTOR Orientasi P3K_ 2024.pptx
1c. PPT Pembekalan MENTOR Orientasi P3K_ 2024.pptx1c. PPT Pembekalan MENTOR Orientasi P3K_ 2024.pptx
1c. PPT Pembekalan MENTOR Orientasi P3K_ 2024.pptx
Β 
Lapkin.pdf
Lapkin.pdfLapkin.pdf
Lapkin.pdf
Β 
Materi
MateriMateri
Materi
Β 
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Β 
Sosialisasi APT 3.0 Medan_RAS.pptx
Sosialisasi APT 3.0 Medan_RAS.pptxSosialisasi APT 3.0 Medan_RAS.pptx
Sosialisasi APT 3.0 Medan_RAS.pptx
Β 
Pedoman pmw-koptis-7
Pedoman pmw-koptis-7Pedoman pmw-koptis-7
Pedoman pmw-koptis-7
Β 
coba tebak apa
coba tebak apacoba tebak apa
coba tebak apa
Β 
0 Visi_Rakerpim 2019.pptx
0 Visi_Rakerpim 2019.pptx0 Visi_Rakerpim 2019.pptx
0 Visi_Rakerpim 2019.pptx
Β 
Takwim IPN 2023.pdf
Takwim IPN 2023.pdfTakwim IPN 2023.pdf
Takwim IPN 2023.pdf
Β 
Materi 1 manajemen kendali mutu
Materi 1 manajemen kendali mutuMateri 1 manajemen kendali mutu
Materi 1 manajemen kendali mutu
Β 
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi PembangunanPenyusunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Β 
5. Penyusunan Rencana Pemenuhan mutu _ Rencana Monev.pptx
5. Penyusunan Rencana Pemenuhan mutu _ Rencana Monev.pptx5. Penyusunan Rencana Pemenuhan mutu _ Rencana Monev.pptx
5. Penyusunan Rencana Pemenuhan mutu _ Rencana Monev.pptx
Β 
TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020
Β 

Último

Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
Β 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
Β 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
Β 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
Β 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
Β 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
Β 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))jimmyp14
Β 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
Β 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
Β 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
Β 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
Β 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
Β 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
Β 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
Β 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
Β 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
Β 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
Β 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
Β 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
Β 

Último (20)

Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Β 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Β 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Β 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
Β 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
Β 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
Β 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
Β 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Β 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
Β 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Β 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
Β 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
Β 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Β 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
Β 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
Β 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
Β 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Β 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
Β 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
Β 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
Β 

Perjanjian Kinerja (PK) Unsyiah.pptx

  • 1. PERJANJIAN KINERJA (PK) Medan, 15 Desember 2017 TAHUN 2018 1
  • 2. 2 IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) *) Permenristekdikti No. 51 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Kemenristekdikti. DILAKUKAN PENYELARASAN AGAR SINERGI DAN MENDUKUNG KINERJA KEMENTERIAN MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI PENCAPAIAN DARI TAHUN KE TAHUN MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA DILAPORKAN SECARA JUJUR MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA TELAH DIREVIU DAN DIEVALUASI PERBAIKAN BERKELANJUTAN Rencana Strategis Perjanjian Kinerja Pengukuran Kinerja Pengelolaan Data Kinerja Pelaporan Kinerja Reviu dan Evaluasi Kinerja MEMASTIKAN RESTRA UNIT ORGANISASI SELARAS DENGAN KEMENTERIAN MEMASTIKAN PENCAPAIAN TARGET DIUKUR DENGAN TEPAT
  • 3. 3 PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20 … PTN / KOPERTIS : …………………… ............, ....... 20 xx Menristekdikti Pemimpin PTN / KOPERTIS (.........................................) (.........................................) Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target (1) (2) (3)
  • 4. 4 PERJANJIAN KINERJA β€’ Kementerian οƒ  Sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran β€’ Unit Utama, PTN οƒ  Sasaran program, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran β€’ Eselon II οƒ  Sasaran kegiatan, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran β€’ Lembaga οƒ  Sasaran kegiatan, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran β€’ Pusat οƒ  Sasaran kegiatan, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran I S I β€’ Kementerian οƒ  menggunakan indikator kinerja sasaran strategis (outcome/impact). β€’ Unit Utama οƒ  menggunakan indikator kinerja program (outcome) dan mendukung indikator kinerja sasaran strategis Kementerian. β€’ PTN οƒ  menggunakan indikator kinerja hasil (outcome) yang mendukung/sinergi dengan indikator kinerja Kementerian dan indikator kinerja outcome masing-masing PTN yang relevan. β€’ Eselon II οƒ  menggunakan indikator kinerja kegiatan (output) dan atau outcome. SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
  • 6. 6 INDIKATOR KINERJA MERUPAKAN UKURAN KEBERHASILAN SUATU TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS INSTANSI PEMERINTAH Indikator kinerja yang baik memiliki syarat : 1. Berorientasi Hasil/Outcome 2. SMART  Spesifik (Jelas, tidak ber dwimakna)  Measureable (dapat diukur)  Achievable/Attainable (dapat dicapai dan mampu memberikan tantangan)  Relevant (relevan dengan kinerja yang ingin diukur)  Time Bound (memiliki batasan waktu pengukuran) 3. Cukup οƒ  Jumlah, ukuran keberhasilan yang ada cukup mengindikasikan tercapainya tujuan dan sasaran
  • 7. 7 INDIKATOR KINERJA PTN DAN KOPERTIS Perguruan Tinggi Negeri β€’ Indikator kinerja bersifat outcome β€’ Selaras dengan Indikator Kinerja Program Kementerian β€’ Menggambarkan peran PTN sebagai pelaksana tri darma pendidikan tinggi β€’ Menggambarkan tingkat pemenuhan standar nasional pendidikan tinggi β€’ Rentra PTN selaras dengan Renstra Kemenristekdikti Kopertis Wilayah β€’ Indikator kinerja bersifat outcome dan output penting β€’ Selaras dengan Indikator Kinerja Program Kementerian β€’ Menggambarkan tugas fungsi Kopertis sebagai organisasi yang bertugas untuk melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan perguruan tinggi swasta di wilayah kerjanya β€’ Rentra Kopertis Wilayah selaras dengan Renstra Kemenristekdikti
  • 8. 8 INDIKATOR KINERJA DALAM PK PTN BLU Sasaran Program *) Indikator Kinerja Meningkatnya kualitas pembelajaran dan mahasiswa pendidikan tinggi Rasio Afirmasi Jumlah mahasiswa yang berwirausaha Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi Persentase prodi terakreditasi minimal B Persentase lulusan yang langsung bekerja yang sesuai bidangnya Jumlah mahasiswa berprestasi Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti Ranking PT di QS University Ranking Ranking PT Nasional Akreditasi Institusi Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI) Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan Dikti Persentase dosen berkualifikasi S3 Persentase dosen bersertifikat pendidik Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan lektor kepala Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan guru besar Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan Jumlah publikasi internasional Jumlah HKI yang didaftarkan Jumlah sitasi karya ilmiah Jumlah prototipe R&D Jumlah prototipe industri Menguatnya kapasitas inovasi Jumlah produk inovasi Terwujudnya tata kelola yang baik Opini penilaian laporan keuangan oleh auditor publik Catatan: *) Sasaran strategis untuk PTN disesuaikan dengan Renstra masing-masing PTN Perjanjian Kinerja untuk UT dan Politeknik Negeri Malang, selain indikator di atas wajib memasukkan indikator kinerja di Kontrak Kinerja PK BLU
  • 9. 9 INDIKATOR KINERJA DALAM PK PTN Satker Sasaran Program *) Indikator Kinerja Meningkatnya kualitas pembelajaran dan mahasiswa pendidikan tinggi Jumlah mahasiswa yang berwirausaha Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi Persentase prodi terakreditasi minimal B Persentase lulusan yang langsung bekerja sesuai bidangnya Jumlah mahasiswa berprestasi Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti Ranking PT Nasional Akreditasi Institusi Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI) Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan Dikti Persentase dosen berkualifikasi S3 Persentase dosen bersertifikat pendidik Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan lektor kepala Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan guru besar Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan Jumlah publikasi internasional Jumlah HKI yang didaftarkan Jumlah sitasi karya ilmiah Jumlah prototipe R&D Jumlah prototipe industry Menguatnya kapasitas inovasi Jumlah produk inovasi Catatan: *) Sasaran strategis untuk PTN disesuaikan dengan Renstra masing-masing PTN
  • 10. 10 INDIKATOR KINERJA LAIN YANG BISA DIGUNAKAN DALAM PK PTN No Indikator 1 Persentase lulusan tepat waktu 2 Rata-rata lama studi lulusan 3 Rata-rata IPK lulusan 4 Persentase mahasiswa penerima beasiswa 5 Jumlah program studi berakreditasi internasional 6 Rasio jumlah dosen terhadap mahasiswa 7 Rasio dosen tetap terhadap jumlah dosen 8 Persentase tenaga kependidikan dengan sertifikat kompetensi 9 Jumlah publikasi nasional 10 Jumlah penelitian yang dimanfaatkan masyarakat 11 Indikator lain yang relevan
  • 11. 11 MANUAL IKU PK PTN dan Kopertis 2018 (Terlampir)
  • 12. 12 INDIKATOR PTN BLU (1) No Indikator Definisi dan Formula 1. Rasio Afirmasi Definisi: Jumlah Mahasiswa UKT dan Bidikmisi adalah jumlah mahasiswa penerima UKT Kelompok I (Rp 0 – 500.000/ semester), Kelompok II (Rp 500.000 - 1.000.000), serta penerima bidikmisi yang tersebar pada semua program studi dibandingkan jumlah seluruh mahasiswa. Formula : π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’Žπ’‚π’‰π’‚π’”π’Šπ’”π’˜π’‚ 𝑼𝑲𝑻 π‘²π’†π’π’π’Žπ’‘π’π’Œ 𝑰 & 𝑰𝑰 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 π‘©π’Šπ’…π’Šπ’Œπ’Žπ’Šπ’”π’Š π‘ΊπŸ 𝒅𝒂𝒏 π‘«π’Šπ’‘π’π’π’Žπ’‚ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’Žπ’‚π’‰π’‚π’”π’Šπ’”π’˜π’‚ π‘ΊπŸ 𝒅𝒂𝒏 π‘«π’Šπ’‘π’π’π’Žπ’‚ 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 2. Jumlah Mahasiswa yang Berwirausaha Definisi: Jumlah mahasiswa yang berwirausaha merupakan indikator untuk mengukur minat dan jiwa mahasiswa dalam berwirausaha. Minat dan jiwa berwirausaha ditandai dengan: (a) mengikuti mata kuliah kewirausahaan, (b) mengikuti diklat kewirausahaan, (c) memperoleh dana hibah berwirausaha, dan (d) mengembangkan start up secara mandiri. Untuk meningkatkan daya saing bangsa perlu ditumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar kelak bisa menjadi kelompok orang yang menciptakan lapangan pekerjaan (job creator) dan bukan hanya sekedar pencari pekerjaan (job seeker) Formula : Jumlah kumulatif mahasiswa berwirausaha yang diukur dari mahasiswa yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha yang proposalnya lulus dan dibiayai melalui serangkaian proses seleksi dan pemagangan. 3. Persentase Lulusan Bersertifikat Kompetensi dan Profesi Definisi: Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan/atau profesi merupakan indikator untuk mengukur lulusan perguruan tinggi yang lulus Uji Kompetensi dan/atau Profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti, Organisasi Profesi, dan Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan Sertifikat Kompetensi dan/atau Profesi yang terstandar, lulusan perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing untuk masuk dalam pasar kerja nasional, regional, maupun internasional Formula : π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
  • 13. 13 INDIKATOR PTN BLU (2) No Indikator Definisi dan Formula 4. Persentase Prodi Terakreditasi Minimal B Definisi: Persentase prodi terakreditasi minimal B merupakan indikator untuk mengukur kinerja program studi yang telah terakreditasi A (unggul) dan B (baik sekali) sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri lainnya dengan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Formula : π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑨 𝒅𝒂𝒏 π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑩 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’šπ’‚π’π’ˆ π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 5. Persentase Lulusan Perguruan Tinggi yang Langsung Bekerja Sesuai Bidangnya Definisi: Persentase lulusan langsung bekerja merupakan indikator untuk mengukur lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian dengan masa tunggu kurang dari satu tahun berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi pada periode TS-2. Ditjen Belmawa memberikan dana stimulan kepada PT untuk Pengembangan Pusat Karir. Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pusat Karir adalah setiap PT dapat: (a) mengetahui penyerapan, proses dan posisi lulusan dalam dunia kerja; (b) menyiapkan lulusan sesuai dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja; dan (c) membantu program pemerintah dalam rangka memetakan dan menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di Indonesia. Formula : π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’ƒπ’†π’Œπ’†π’“π’‹π’‚ π’”π’†π’”π’–π’‚π’Š π’ƒπ’Šπ’…π’‚π’π’ˆπ’π’šπ’‚ π’…π’†π’π’ˆπ’‚π’ π’Žπ’‚π’”π’‚ π’•π’–π’π’ˆπ’ˆπ’– π’Œπ’–π’“π’‚π’π’ˆ π’…π’‚π’“π’Š 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’…π’‚π’π’‚π’Ž 𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓𝒂𝒏 𝑻𝒓𝒂𝒄𝒆𝒓 π‘Ίπ’•π’–π’…π’š 𝑷𝑻𝑡 π’‘π’†π’“π’Šπ’π’…π’† 𝑻𝑺 βˆ’ 𝟐 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 6. Jumlah Mahasiswa berprestasi Definisi: Jumlah mahasiswa berprestasi merupakan indikator untuk mengukur capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan Internasional. Kegiatan yang dilakukan berupa kompetisi/kejuaraan/kontes/lomba/pengakuan dalam bidang penalaran, kreativitas, minat, bakat, dan organisasi. Formula : Jumlah mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
  • 14. 14 INDIKATOR PTN BLU (3) No Indikator Definisi dan Formula 7. Ranking PT di QS University Ranking Definisi: Peringkat perguruan tinggi di QS University Ranking. Formula: Bobot Penilaian Indikator Peringkat PT Dunia oleh Lembaga Quacquarelli Stmonds (QS): Academic Reputation (40%) Employer Reputation (10%) Faculty/Student Ratio (20%) Citations per Paper (20%) International Faculty (5%) International Student (5%) 8. Ranking PT Nasional Definisi: Peringkat perguruan tinggi di pemeringkatan Nasional oleh Kemenristekdikti. 9. Akreditasi Institusi Definisi: Akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi atau merupakan bentuk pengakuan atas suatu lembaga pendidikan yang menjamin standar minimal sehingga lulusannya memenuhi kualifikasi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki pendidikan spesialisasi, atau untuk dapat menjalankan praktek profesinya. Formula: Kriteria Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) yaitu Perguruan tinggi yang memperoleh nilai 361-400 dari BAN PT. Skor Nilai Akreditasi: A : 361 - 400 B : 301 - 360 C : 200 - 300 10 Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun Definisi: Taman Sains dan Teknologi adalah suatu kawasan terpadu yang menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat riset dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah dalam satu lokasi yang memungkinkan aliran informasi dan teknologi secara lebih efisien dan cepat.
  • 15. 15 INDIKATOR PTN BLU (4) No Indikator Definisi dan Formula 10. Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI) Definisi: Pusat Unggulan Iptek (PUI) adalah suatu lembaga litbang baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan lembaga lainnya (konsorsium) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna ilmu pengetahuan, teknologi dan produk inovasi. Formula: Kriteria penetapan lembaga litbang sebagai Pusat Unggulan Iptek yaitu : β€’ Kemampuan lembaga untuk menyerap teknologi dari luar, β€’ Kemampuan mengembangkan kegiatan riset, β€’ Kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset sehingga kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat banyak dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. 11. Persentase Dosen Berkualifikasi S3 Definisi: Persentase dosen tetap (PTN dan PTS) yang memiliki kualifikasi S3 pada akhir tahun berjalan terhadap total dosen ber-NIDN. Dosen berkualifikasi S3 merupakan tolok ukur (benchmarking) terhadap kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta implementasi Tridarma Perguruan Tinggi. Formula: π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’ƒπ’†π’“π’Œπ’–π’‚π’π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’”π’Š π‘ΊπŸ‘ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 12. Persentase Dosen Bersertifikat Pendidik Definisi: Dosen bersertifikat pendidik adalah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik. Formula: π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 π’Žπ’†π’Žπ’‘π’†π’“π’π’π’†π’‰ π’”π’†π’“π’•π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’• π’‘π’†π’π’…π’Šπ’…π’Šπ’Œ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
  • 16. 16 INDIKATOR PTN BLU (5) No Indikator Definisi dan Formula 13. Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan lektor kepala Definisi : β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor kepala pada akhir tahun berjalan. β€’ Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala. Persentase dosen dengan jabatan lector kepala = π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’π’†π’Œπ’•π’π’“ π’Œπ’†π’‘π’‚π’π’‚ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 14. Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan guru besar Definisi : β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar pada akhir tahun berjalan. β€’ Persentase dosen dengan jabatan guru besar. Persentase dosen dengan jabatan guru besar = π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’ˆπ’–π’“π’– 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
  • 17. 17 INDIKATOR PTN BLU (6) No Indikator Definisi dan Formula 15. Jumlah Publikasi Internasional Definisi: Publikasi Internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal ilmiah internasional atau prosiding yang memiliki ISSN dan/atau buku yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki ISBN. Formula: Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut: β€’ Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan; β€’ Memiliki ISSN; β€’ Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok); β€’ Memiliki terbitan versi online; β€’ Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara; β€’ Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara; β€’ Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search 16. Jumlah sitasi karya ilmiah Definisi: Jumlah sitasi/sitiran yang dilakukan atas karya tulis dosen untuk dijadikan referensi/acuan oleh penulis/peneliti lain. 17. Jumlah HKI yang Didaftarkan Definisi: Pendaftaran atas kekayaan intelektual yang merupakan hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang teridiri dari Paten, Hak Cipta, Merek, Varietas Tanaman, Rahasia Dagang, Desain Industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 18. Jumlah Prototipe R&D Definisi: Bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah riset dasar (tingkat kesiapterapan teknologi 1 s.d 3) atau riset terapan (tingkat kesiapterapan teknologi 4 s.d 6). Formula: Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti No 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
  • 18. 18 INDIKATOR PTN BLU (7) No Indikator Definisi dan Formula 19. Jumlah Prototipe Industri Definisi: Bentuk prototipe yang merupakan hasil pengembangan teknologi yang telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnyaan (tingkat kesiapterapan teknologi 7). Formula: Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi. 20. Jumlah Produk Inovasi Definisi: Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial, ekonomi dan atau sosial budaya. Formula: Kriteria produk inovasi: β€’ Memiliki TKT minimal 9. β€’ Memiliki unsur kebaruan (novelty). β€’ Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya. β€’ Memiliki keunikan (Unique Selling Point) οƒ  Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling Point), merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain. β€’ Memiliki kemanfaatan pada masyarakat. β€’ Masuk dalam bidang prioritas. β€’ Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri. 21. Opini penilaian laporan keuangan oleh auditor publik Definisi: Opini laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Kantor Akuntan Publik.
  • 19. 19 INDIKATOR PTN SATKER (1) No Indikator Definisi dan Formula 1. Jumlah Mahasiswa yang Berwirausaha Definisi: Jumlah mahasiswa yang berwirausaha merupakan indikator untuk mengukur minat dan jiwa mahasiswa dalam berwirausaha. Minat dan jiwa berwirausaha ditandai dengan: (a) mengikuti mata kuliah kewirausahaan, (b) mengikuti diklat kewirausahaan, (c) memperoleh dana hibah berwirausaha, dan (d) mengembangkan start up secara mandiri. Untuk meningkatkan daya saing bangsa perlu ditumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar kelak bisa menjadi kelompok orang yang menciptakan lapangan pekerjaan (job creator) dan bukan hanya sekedar pencari pekerjaan (job seeker) Formula : Jumlah kumulatif mahasiswa berwirausaha yang diukur dari mahasiswa yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha yang proposalnya lulus dan dibiayai melalui serangkaian proses seleksi dan pemagangan. 2. Persentase Lulusan Bersertifikat Kompetensi dan Profesi Definisi: Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan/atau profesi merupakan indikator untuk mengukur lulusan perguruan tinggi yang lulus Uji Kompetensi dan/atau Profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti, Organisasi Profesi, dan Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan Sertifikat Kompetensi dan/atau Profesi yang terstandar, lulusan perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing untuk masuk dalam pasar kerja nasional, regional, maupun internasional Formula : π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 3. Persentase Prodi Terakreditasi Minimal B Definisi: Persentase prodi terakreditasi minimal B merupakan indikator untuk mengukur kinerja program studi yang telah terakreditasi A (unggul) dan B (baik sekali) sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri lainnya dengan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Formula : π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑨 𝒅𝒂𝒏 π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑩 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’šπ’‚π’π’ˆ π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
  • 20. 20 INDIKATOR PTN SATKER (2) No Indikator Definisi dan Formula 4. Persentase Lulusan Perguruan Tinggi yang Langsung Bekerja Sesuai Bidangnya Definisi: Persentase lulusan langsung bekerja merupakan indikator untuk mengukur lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian dengan masa tunggu kurang dari satu tahun berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi pada periode TS-2. Ditjen Belmawa memberikan dana stimulan kepada PT untuk Pengembangan Pusat Karir. Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pusat Karir adalah setiap PT dapat: (a) mengetahui penyerapan, proses dan posisi lulusan dalam dunia kerja; (b) menyiapkan lulusan sesuai dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja; dan (c) membantu program pemerintah dalam rangka memetakan dan menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di Indonesia. Formula : π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’ƒπ’†π’Œπ’†π’“π’‹π’‚ π’”π’†π’”π’–π’‚π’Š π’ƒπ’Šπ’…π’‚π’π’ˆπ’π’šπ’‚ π’…π’†π’π’ˆπ’‚π’ π’Žπ’‚π’”π’‚ π’•π’–π’π’ˆπ’ˆπ’– π’Œπ’–π’“π’‚π’π’ˆ π’…π’‚π’“π’Š 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’…π’‚π’π’‚π’Ž 𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓𝒂𝒏 𝑻𝒓𝒂𝒄𝒆𝒓 π‘Ίπ’•π’–π’…π’š 𝑷𝑻𝑡 π’‘π’†π’“π’Šπ’π’…π’† 𝑻𝑺 βˆ’ 𝟐 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 5. Jumlah Mahasiswa berprestasi Definisi: Jumlah mahasiswa berprestasi merupakan indikator untuk mengukur capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan Internasional. Kegiatan yang dilakukan berupa kompetisi/kejuaraan/kontes/ lomba/pengakuan dalam bidang penalaran, kreativitas, minat, bakat, dan organisasi. Formula : Jumlah mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional. 6. Ranking PT Nasional Definisi: Peringkat perguruan tinggi di pemeringkatan Nasional oleh Kemenristekdikti. 7. Akreditasi Institusi Definisi: Akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi atau merupakan bentuk pengakuan atas suatu lembaga pendidikan yang menjamin standar minimal sehingga lulusannya memenuhi kualifikasi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki pendidikan spesialisasi, atau untuk dapat menjalankan praktek profesinya. Formula: Kriteria Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) yaitu Perguruan tinggi yang memperoleh nilai 361-400 dari BAN PT. Skor Nilai Akreditasi: A : 361 - 400 B : 301 - 360 C : 200 - 300
  • 21. 21 INDIKATOR PTN SATKER (3) No Indikator Definisi dan Formula 8. Jumlah Pusat Unggulan Iptek (PUI) Definisi: Pusat Unggulan Iptek (PUI) adalah suatu lembaga litbang baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan lembaga lainnya (konsorsium) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna ilmu pengetahuan, teknologi dan produk inovasi. Formula: Kriteria penetapan lembaga litbang sebagai Pusat Unggulan Iptek yaitu : β€’ Kemampuan lembaga untuk menyerap teknologi dari luar, β€’ Kemampuan mengembangkan kegiatan riset, β€’ Kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset sehingga kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat banyak dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. 9. Persentase Dosen Berkualifikasi S3 Definisi: Persentase dosen tetap (PTN dan PTS) yang memiliki kualifikasi S3 pada akhir tahun berjalan terhadap total dosen ber-NIDN. Dosen berkualifikasi S3 merupakan tolok ukur (benchmarking) terhadap kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta implementasi Tridarma Perguruan Tinggi. Formula: π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’ƒπ’†π’“π’Œπ’–π’‚π’π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’”π’Š π‘ΊπŸ‘ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 10. Persentase Dosen Bersertifikat Pendidik Definisi: Dosen bersertifikat pendidik adalah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik. Formula: π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 π’Žπ’†π’Žπ’‘π’†π’“π’π’π’†π’‰ π’”π’†π’“π’•π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’• π’‘π’†π’π’…π’Šπ’…π’Šπ’Œ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
  • 22. 22 INDIKATOR PTN SATKER (4) No Indikator Definisi dan Formula 11. Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan lektor kepala Definisi : β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor kepala pada akhir tahun berjalan. β€’ Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala. Persentase dosen dengan jabatan lector kepala = π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’π’†π’Œπ’•π’π’“ π’Œπ’†π’‘π’‚π’π’‚ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 12. Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan guru besar Definisi : β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar pada akhir tahun berjalan. β€’ Persentase dosen dengan jabatan guru besar. Persentase dosen dengan jabatan guru besar = π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’ˆπ’–π’“π’– 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
  • 23. 23 INDIKATOR PTN SATKER (5) No Indikator Definisi dan Formula 13. Jumlah Publikasi Internasional Definisi: Publikasi Internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal ilmiah internasional atau prosiding yang memiliki ISSN dan/atau buku yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki ISBN. Formula: Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut: β€’ Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan; β€’ Memiliki ISSN; β€’ Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok); β€’ Memiliki terbitan versi online; β€’ Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara; β€’ Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara; β€’ Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search 14. Jumlah sitasi karya ilmiah Definisi: Jumlah sitasi/sitiran yang dilakukan atas karya tulis dosen untuk dijadikan referensi/acuan oleh penulis/peneliti lain. 15. Jumlah HKI yang Didaftarkan Definisi: Pendaftaran atas kekayaan intelektual yang merupakan hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang teridiri dari Paten, Hak Cipta, Merek, Varietas Tanaman, Rahasia Dagang, Desain Industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 16. Jumlah Prototipe R&D Definisi: Bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah riset dasar (tingkat kesiapterapan teknologi 1 s.d 3) atau riset terapan (tingkat kesiapterapan teknologi 4 s.d 6). Formula: Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti No 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
  • 24. 24 INDIKATOR PTN SATKER (6) No Indikator Definisi dan Formula 17. Jumlah Prototipe Industri Definisi: Bentuk prototipe yang merupakan hasil pengembangan teknologi yang telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnyaan (tingkat kesiapterapan teknologi 7). Formula: Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi. 18. Jumlah Produk Inovasi Definisi: Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial, ekonomi dan atau sosial budaya. Formula: Kriteria produk inovasi: β€’ Memiliki TKT minimal 9. β€’ Memiliki unsur kebaruan (novelty). β€’ Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya. β€’ Memiliki keunikan (Unique Selling Point) οƒ  Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling Point), merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain. β€’ Memiliki kemanfaatan pada masyarakat. β€’ Masuk dalam bidang prioritas. β€’ Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri.
  • 25. 25 INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (1) No Indikator Definisi dan Formula 1. APK Perguruan Tinggi Definisi: Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi adalah rasio jumlah penduduk yang mengikuti kuliah di perguran tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk usia kuliah (19-23 tahun). Angka Parsipasi Kasar menjadi salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan program pembangunan pendidikan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan pada jenjang tertentu. Formula: π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’Žπ’‚π’‰π’‚π’”π’Šπ’”π’˜π’‚ π’‚π’Œπ’•π’Šπ’‡ π’‹π’†π’π’‹π’‚π’π’ˆ ≀ π‘ΊπŸ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‘π’†π’π’…π’–π’…π’–π’Œ π’–π’”π’Šπ’‚ π’Œπ’–π’π’Šπ’‚π’‰ (πŸπŸ— βˆ’ πŸπŸ‘) 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 2. Jumlah Mahasiswa yang Berwirausaha Definisi: Jumlah mahasiswa yang berwirausaha merupakan indikator untuk mengukur minat dan jiwa mahasiswa dalam berwirausaha. Minat dan jiwa berwirausaha ditandai dengan: (a) mengikuti mata kuliah kewirausahaan, (b) mengikuti diklat kewirausahaan, (c) memperoleh dana hibah berwirausaha, dan (d) mengembangkan start up secara mandiri. Untuk meningkatkan daya saing bangsa perlu ditumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar kelak bisa menjadi kelompok orang yang menciptakan lapangan pekerjaan (job creator) dan bukan hanya sekedar pencari pekerjaan (job seeker) Formula : Jumlah kumulatif mahasiswa berwirausaha yang diukur dari mahasiswa yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha yang proposalnya lulus dan dibiayai melalui serangkaian proses seleksi dan pemagangan. 3. Persentase Lulusan Bersertifikat Kompetensi dan Profesi Definisi: Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan/atau profesi merupakan indikator untuk mengukur lulusan perguruan tinggi yang lulus Uji Kompetensi dan/atau Profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti, Organisasi Profesi, dan Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan Sertifikat Kompetensi dan/atau Profesi yang terstandar, lulusan perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing untuk masuk dalam pasar kerja nasional, regional, maupun internasional Formula : π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 π’–π’‹π’Š π’Œπ’π’Žπ’‘π’†π’•π’†π’π’”π’Š 𝒅𝒂𝒏 π’‘π’“π’π’‡π’†π’”π’Š 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
  • 26. 26 INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (2) No Indikator Definisi dan Formula 4. Persentase Prodi Terakreditasi Minimal B Definisi: Persentase prodi terakreditasi minimal B merupakan indikator untuk mengukur kinerja program studi yang telah terakreditasi A (unggul) dan B (baik sekali) sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri lainnya dengan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Formula : π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑨 𝒅𝒂𝒏 π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝑩 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π’‘π’“π’π’…π’Š π’šπ’‚π’π’ˆ π’•π’†π’“π’‚π’Œπ’“π’†π’…π’Šπ’•π’‚π’”π’Š 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 5. Persentase Lulusan Perguruan Tinggi yang Langsung Bekerja Definisi: Persentase lulusan langsung bekerja merupakan indikator untuk mengukur lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian dengan masa tunggu kurang dari satu tahun berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi pada periode TS-2. Ditjen Belmawa memberikan dana stimulan kepada PT untuk Pengembangan Pusat Karir. Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pusat Karir adalah setiap PT dapat: (a) mengetahui penyerapan, proses dan posisi lulusan dalam dunia kerja; (b) menyiapkan lulusan sesuai dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja; dan (c) membantu program pemerintah dalam rangka memetakan dan menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di Indonesia. Formula : π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’ƒπ’†π’Œπ’†π’“π’‹π’‚ π’”π’†π’”π’–π’‚π’Š π’ƒπ’Šπ’…π’‚π’π’ˆπ’π’šπ’‚ π’…π’†π’π’ˆπ’‚π’ π’Žπ’‚π’”π’‚ π’•π’–π’π’ˆπ’ˆπ’– π’Œπ’–π’“π’‚π’π’ˆ π’…π’‚π’“π’Š 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 π’…π’‚π’π’‚π’Ž 𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓𝒂𝒏 𝑻𝒓𝒂𝒄𝒆𝒓 π‘Ίπ’•π’–π’…π’š 𝑷𝑻𝑡 π’‘π’†π’“π’Šπ’π’…π’† 𝑻𝑺 βˆ’ 𝟐 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 6. Jumlah Mahasiswa Berprestasi Definisi: Jumlah mahasiswa berprestasi merupakan indikator untuk mengukur capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan Internasional. Kegiatan yang dilakukan berupa kompetisi/kejuaraan/kontes/lomba/pengakuan dalam bidang penalaran, kreativitas, minat, bakat, dan organisasi. Formula : Jumlah mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
  • 27. 27 INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (3) No Indikator Definisi dan Formula 7. Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 100 Nasional Definisi: Jumlah perguruan tinggi swasta di Kopertis Wilayah yang masuk top 100 Nasional versi Kemenristekdikti. 8. Jumlah Perguruan Tinggi Berakreditasi A Definisi: Akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi atau merupakan bentuk pengakuan atas suatu lembaga pendidikan yang menjamin standar minimal sehingga lulusannya memenuhi kualifikasi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki pendidikan spesialisasi, atau untuk dapat menjalankan praktek profesinya. Formula: Kriteria Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) yaitu Perguruan tinggi yang memperoleh nilai 361-400 dari BAN PT. Skor Nilai Akreditasi: A : 361 - 400 B : 301 - 360 C : 200 - 300 9. Persentase Dosen Berkualifikasi S3 Definisi: Persentase dosen tetap (PTN dan PTS) yang memiliki kualifikasi S3 pada akhir tahun berjalan terhadap total dosen ber-NIDN. Dosen berkualifikasi S3 merupakan tolok ukur (benchmarking) terhadap kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta implementasi Tridarma Perguruan Tinggi. Formula: π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’ƒπ’†π’“π’Œπ’–π’‚π’π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’”π’Š π‘ΊπŸ‘ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
  • 28. 28 INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (4) No Indikator Definisi dan Formula 10. Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan lektor kepala Definisi : β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik lektor kepala pada akhir tahun berjalan. β€’ Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala. Persentase dosen dengan jabatan lector kepala = π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’π’†π’Œπ’•π’π’“ π’Œπ’†π’‘π’‚π’π’‚ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 11. Persentase/Jumlah dosen dengan jabatan guru besar Definisi : β€’ Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar pada akhir tahun berjalan. β€’ Persentase dosen dengan jabatan guru besar. Persentase dosen dengan jabatan guru besar = π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š 𝒋𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 π’‚π’Œπ’‚π’…π’†π’Žπ’Šπ’Œ π’ˆπ’–π’“π’– 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
  • 29. 29 INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (5) No Indikator Definisi dan Formula 12. Persentase Dosen Bersertifikat Pendidik Definisi: Dosen bersertifikat pendidik adalah dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik. Formula: π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 π’Žπ’†π’Žπ’‘π’†π’“π’π’π’†π’‰ π’”π’†π’“π’•π’Šπ’‡π’Šπ’Œπ’‚π’• π’‘π’†π’π’…π’Šπ’…π’Šπ’Œ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 π’‹π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝒅𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 13. Jumlah Publikasi Internasional Definisi: Publikasi Internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal ilmiah internasional atau prosiding yang memiliki ISSN dan/atau buku yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki ISBN. Formula: Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut: β€’ Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan; β€’ Memiliki ISSN; β€’ Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok); β€’ Memiliki terbitan versi online; β€’ Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara; β€’ Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara; β€’ Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search 14. Jumlah HKI yang Didaftarkan Definisi: Pendaftaran atas kekayaan intelektual yang merupakan hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang teridiri dari Paten, Hak Cipta, Merek, Varietas Tanaman, Rahasia Dagang, Desain Industri, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
  • 30. 30 INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (6) No Indikator Definisi dan Formula 15. Jumlah Prototipe R&D Definisi: Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial, ekonomi dan atau sosial budaya. Formula: Kriteria produk inovasi: β€’ Memiliki TKT minimal 9. β€’ Memiliki unsur kebaruan (novelty). β€’ Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya. β€’ Memiliki keunikan (Unique Selling Point) οƒ  Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling Point), merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain. β€’ Memiliki kemanfaatan pada masyarakat. β€’ Masuk dalam bidang prioritas. β€’ Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri. 16. Jumlah Prototipe Industri Definisi: Bentuk prototipe yang merupakan hasil pengembangan teknologi yang telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnyaan (tingkat kesiapterapan teknologi 7). Formula: Kriteria tingkat kesiapterapatan teknologi mengacu pada Permenristekdikti Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
  • 31. 31 INDIKATOR KOPERTIS WILAYAH (7) No Indikator Definisi dan Formula 17. Jumlah Produk Inovasi Definisi: Produk inovasi adalah hasil dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan oleh lembaga/unit litbang atau perguruan tinggi, yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial, ekonomi dan atau sosial budaya. Formula: Kriteria produk inovasi: β€’ Memiliki TKT minimal 9. β€’ Memiliki unsur kebaruan (novelty). β€’ Memiliki HKI dan potensi komersialisasinya. β€’ Memiliki keunikan (Unique Selling Point) οƒ  Sebuah proposisi penjualan yang unik atau dikenal sebagai USP (Unique Selling Point), merupakan faktor bisnis yang telah membuatnya berbeda dan atau lebih baik daripada yang lain. β€’ Memiliki kemanfaatan pada masyarakat. β€’ Masuk dalam bidang prioritas. β€’ Merupakan hasil riset dari lembaga litbang dan PT dalam negeri.
  • 33. 33 SIKLUS PENYUSUNAN IKU SETIAP TANGGAL > 4 APRIL-4 JULI- 4 OKTOBER-15 DESEMBER RAKOR EVALUASI INDIKATOR CAPAIAN KINERJA ANTARA KETUA PRODI DAN DEKAN SETIAP TRIWULAN RAKOR EVALUASI INDIKATOR CAPAIAN KINERJA ANTARA DEKAN DAN KEPALA UNIT KERJA DAN REKTOR SETIAP TRIWULAN RAKOR EVALUASI INDIKATOR CAPAIAN KINERJA ANTARA REKTOR DAN MENTERI (MELALUI PENYAMPAIAN RAPORT KINERJA UNIVERSITAS) SETIAP TRIWULAN SETIAP TANGGAL > 30 MARET-30 JUNI- 30 SEPTEMBER-30 NOPEMBER Surat Sekjen No. 5269/A.A1/PR/2017 οƒ  Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 di upload melalui SIMonev mulai tanggal 18 Desember 2017 s/d 8 Januari 2018 (meliputi sasaran, indikator kinerja dan target 2018) SETIAP TANGGAL > 26 APRIL-26 JULI- 26 OKTOBER-MINGGU PERTAMA JANUARI TS+1 HASIL AKUMULASI DATA INI DIINPUT KEDALAM APLIKASI SIMONEV
  • 34. 34 JUMLAH PAGU ANGGARAN 2018 DIPA 400078 BELMAWA RUPIAH MURNI PENDAMPING Rp. 13.250.000.000 PINJAMAN LUAR NEGERI Rp. 119.733.500.000 Rp. 132.983.500.000 Catatan : DIPA 400925 SEKJEND RUPIAH MURNI/OPERASIONAL Rp. 18.400.000.000 BOPTN Rp. 33.200.000.000 PNBP Rp. 211.098.393.000 Rp. 506.244.982.000