SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PERAN WARGA NEGARA DALAM
BIDANG TEKNIK TELEKOMUNIKASI
DI
INDONESIA
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan juga menentukan kemajuaan
bangsanya sendiri dengan peran-peran dituntut untuk lenih aktif lagi untuk memberi kontribusinya
dengan keahliannya masing-masing guna memberikan kebaikan atau juga ikut serta dalam kemajuan
bangsa dalam berbagai bidang. Dengan bidang yang saya geluti sebagai mahasiswa teknik elektro
yang bergerak dikonsentrasi pada teknik telekomunikasi.
Melihat Indonesia sebagai negara kepulauan yang pasti sangat membutukan sarana
komunikasi jarak jauh antara satu orang dengan orang lain ditempat yang berbeda. Disinilah peran
telekomunikasi untuk merealisasikan keinginan tersebut dengan cara menghadirkan sarana
komunikasi tersebut ke tengah-tengah masyarakat dan mempersiapkan ahli-ahli dalam bidang
tersebut.
Disitulah peran warga negara yang bergelut dibidang teknik telekomunikasi
dibutuhkan. Untuk itulah kita harus peduli dengan tantangan tersebut demi mencapai keinginan yang
disebutkan diatas. Mari kita menjadi pionir-pionir dalam bidang tersebut guna kemajuan bidang
telekomunikasi ditanah air ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan melihat kemungkinan yang dimiliki bangsa Indonesia ini kita butuh kerja
ekstra untuk mewujudkannya dikarenakan kondisi wilayah Indonesia yang mempunyai kontur alam
yang beragam dengan fauna-faunanya yang beragam yang perlu kita perhatikan juga, karna bisa saja
hal tersebut bisa mengganggu jangkauan BTS keberbagai daeerah karena adanya pepohonan yang
sedikit mengganggu pemasangan BTS dan BTS yang harus disebar pun harus banyak dikarnakan
Indonesia negara kepulauan tadi yang tersebar dari sabang sampai merauke.
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peran warga negara
dengan sesuia bidangnya masing-masing, dengan melihat bidang yang digeluti saya sekarang
sebagai mahasiswa teknik Elektro berkonstrasi teknik telekomunikasi. Maka saya ingin
memberi penjelasan tentang jaringan telekomunikasi di Indonesia dan juga dengan keinginan
memperbaiki sistem pertelekomunikasian di Indonesia untuk lebih baik lagi.
Dengan kebutuhan sarana telekomunikasi di Indonesia yang notabennya
negara kepulauan dan luas daerah bangsa Indonesia yang besar juga maka dibutuhkan sarana
telekomunikasi yang mumpuni guna terciptanya pertukaran informasi dan juga sarana
komunikasi dalam hal bidang apapun yang pasti sangatlaah dibutuhkan oleh setiap orang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan Telekomunikasi
2.1.1 Pengertian Telekomunikasi
Secara umum Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian
infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi' bentuk
komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim
dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan
melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.
Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan
penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui
media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.
Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half
Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun
tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room
2.1.2 Komponen Dasar
Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen untuk
mendukungnya yaitu :
Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan
Pengirim : mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim
Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima.
Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi (dimodulasi) dengan
gelombang radio, kemudian diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan
dipancarkan dengan alat bernama Antena, agar dapat terkirim jarak jauh.
Penerima : menerima sinyal elektromagnetik kemudian digubah menjadi sinyal listrik,
sinyal diubah kedalam informasi asli sesuai dari pengirim, selanjutnya diproses
hingga bisa dipahami oleh manusia sesuai dengan yang dikirimkan.
2.1.3 Analog dan digital
Dalam mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua
cara pengiriman yang dipakai.
1. Pertama adalah sinyal analog, mengubah bentuk informasi ke sinyal analog dimana
sinyal berbentuk gelombang listrik yang kontinue (terus menerus) kemudian dikirim
oleh media transmisi.
2. Kedua adalah sinyal digital, dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog
kemudian diubah lagi menjadi sinyal yang terputus-putus (discrete). Sinyal yang
terputus-putus dikodekan dalam sinyal digital yaitu sinyal "0" dan "1".
Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan
terutama gangguan induksi dan cuaca, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi.
Sementara untuk sinyal digital tahan terhadap gangguan induksi dan cuaca, selama gangguan
tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima dalam kualitas yang sama dengan
pengiriman.
2.1.4 Perkembangan sistem telekomunikasi
Sejak ditemukan telephone oleh Graham Bell, telekomunikasi telah
berkembang pesat, bahkan bisa jadi tercepat di antara sistem lain. Terutama setelah
ditemukan transistor, Integrated Circuit (IC), sistem prosesor, dan sistem penyimpanan.
2.2 Telekomunikasi di Indonesia
Kita tahu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan hasil
alamnya dan juga mempunyai banyak sekali pulau-pulaunya, yang teriri dari pulau-pulau
besar dan pulau-pulau kecil yang membentang didaratan Indonesia yang sangat Indah ini, dan
merupakan negara yang memiliki pulau-pulau terbanyak sedunia.
Gugusan pulau-pulau tersebut bisa terasa dekat dengan banuan teknologi yang
kita sandangkan pada sarana komunikasi atau telekomunikasi tersebut yang mana sejauh
apapun kita berada dengan teman kita di daerah tertentu kita tak perlu khawatir karena
telekomunikasi bisa kita andalkan, tentunya bukan telekomunikasi yang mempunyai kualitas
rendah tetapi teknologi yang mempunyai kualitas mumpuni dan bisa dikatakan baik sekali,
dengan teknologi yang berkembang sampai saat ini bukan hal yang mustahil lagi kita
bertatapan muka dengan teman kita atau sanak saudara kita lagi di belahan bumi yang lain
dengan tentunya bantuan suatu device yang dilengkapi sistem telekomunikasi yang mumpuni.
2.2.1 Perkembangan Awal
Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan
hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang pertama mengadopsi
teknologi seluler versi komersial. Teknologi seluler yang digunakan saat itu adalah NMT
(Nordic Mobile Telephone) dari Eropa, disusul oleh AMPS (Advance Mobile Phone System),
keduanya dengan sistem analog. Teknologi seluler yang masih bersistem analog itu seringkali
disebut sebagai teknologi seluler generasi pertama (1G). Pada tahun 1995 diluncurkan
teknologi generasi pertama CDMA (Code Division Multiple Access) yang disebut ETDMA
(Extended Time Division Multiple Access) melalui operator Ratelindo yang hanya tersedia di
beberapa wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Sementara itu di dekade yang sama, diperkenalkan teknologi GSM(Global
System for Mobile Communications) yang membawa teknologi telekomunikasi seluler di
Indonesia ke era generasi kedua (2G). Pada masa ini, Layanan pesan singkat atau sms (short
message service) menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel berkat sifatnya yang hemat
dan praktis. Teknologi GPRS (General Packet Radio Service) juga mulai diperkenalkan,
dengan kemampuannya melakukan transaksi paket data. Teknologi ini kerap disebut dengan
generasi dua setengah (2,5G), kemudian disempurnakan oleh EDGE (Enhanced Data Rates
for GSM Evolution), yang biasa disebut dengan generasi dua koma tujuh lima (2,75G).
Telkomsel sempat mencoba mempelopori layanan ini, namun kurang berhasil memikat
banyak pelanggan. Pada tahun 2001, sebenarnya di Indonesia telah dikenal teknologi CDMA
generasi kedua (2G), namun bukan di wilayah Jakarta, melainkan di wilayah lain, seperti Bali
dan Surabaya.
Pada 2004 mulai muncul operator 3G pertama, PT Cyber Access
Communication (CAC), yang memperoleh lisensi pada 2003. Saat ini, teknologi layanan
telekomunikasi seluler di Indonesia telah mencapai generasi ketiga-setengah (3,5G), ditandai
dengan berkembangnya teknologi HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) yang
mampu memungkinkan transferdata secepat 3,6 Mbps.
2.2.2 Sejarah
1) 1984: Teknologi seluler diperkenalkan di Indonesia
Teknologi komunikasi seluler mulai diperkenakan pertama kali di Indonesia.
Pada saat itu, PT Telkom Indonesia bersama dengan PT Rajasa Hazanah Perkasa mulai
menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan mengusung teknologi NMT -450
(yang menggunakan frekuensi 450 MHz) melalui pola bagi hasil. Telkom mendapat 30%
sedangkan Rajasa 70%.
2) 985-1992: Penggunaan teknologi seluler berbasis analog Generasi 1 (1G)
Pada tahun 1985, teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System,
mempergunakan frekuensi 800 MHz, merupakan cikal bakal CDMA saat ini dengan sistem
analog mulai diperkenalkan, di samping teknologi NMT-470, modifikasi NMT-450 (berjalan
pada frekuensi 470 MHz, khusus untuk Indonesia) dioperasikan PT Rajasa Hazanah Perkasa.
Teknologi AMPS ditangani oleh empat operator: PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo
Panca Sakti, dan PT Telekomindo Prima Bakti, serta PT Telkom Indonesia sendiri. Regulasi
yang berlaku saat itu mengharuskan para penyelenggara layanan telepon dasar bermitra
dengan PT Telkom Indonesia.
Pada saat itu, telepon seluler yang beredar di Indonesia masih belum bisa
dimasukkan ke dalam saku karena ukurannya yang besar dan berat, rata-rata 430 gram atau
hampir setengah kilogram. Harganya pun masih mahal, sekitar Rp10 jutaan.
Pada tahun 1967, PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (Indosat, sekarang
PT. Indosat Tbk) didirikan sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA), dan baru memulai
usahanya pada 1969 dalam bidang layanan telekomunikasi antarnegara. Pada 1980, Indosat
resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara.
3) 1993: Awal pengembangan GSM
Pada Oktober1993, PT Telkom Indonesia memulai pilot-project
pengembangan teknologi generasi kedua (2G), GSM, di Indonesia. Sebelumnya, Indonesia
dihadapkan pada dua pilihan: melanjutkan penggunaan teknologi AMPS atau beralih ke GSM
yang menggunakan frekuensi 900 MHz. Akhirnya, Menristek saat itu, BJ Habibie,
memutuskan untuk menggunakan teknologi GSM pada sistem telekomunikasidigital
Indonesia.
Pada waktu itu dibangun 3 BTS (Base Transceiver Station), yaitu satu di
Batam dan dua di Bintan. Persis pada 31 Desember1993, pilot-project tersebut sudah on-air.
Daerah Batam dipilih sebagai lokasi dengan beberapa alasan: Batam adalah daerah yang
banyak diminati oleh berbagai kalangan, termasuk warga Singapura. Jarak yang cukup dekat
membuat sinyal seluler dari negara itu bisa ditangkap pula di Batam. Alhasil, warga
Singapura yang berada di Batam bisa berkomunikasi dengan murah meriah, lintas negara tapi
seperti menggunakan teleponlokal. Jadi pilot-project ini juga dimaksudkan untuk menutup
sinyal dari Singapura sekaligus memberikan layanan komunikasi pada masyarakat Batam.
4) 1994: Kemunculan operator GSM pertama
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) muncul sebagai operatorGSM pertama
di Indonesia, melalui KeputusanMenteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No.
PM108/2/MPPT-93, dengan awal pemilik saham adalah PT Telkom Indonesia, PT Indosat,
dan PT Bimagraha Telekomindo, dengan wilayah cakupan layanan meliputi Jakarta dan
sekitarnya. Pada periode ini, teknologi NMT dan AMPS mulai ditinggalkan, ditandai dengan
tren melonjaknya jumlah pelanggan GSM di Indonesia. Beberapa faktor penyebab lonjakan
tersebut antara lain, karena GSM menggunakan Kartu SIM yang memungkinkan pelanggan
untuk berganti handset tanpa mengganti nomor. Selain itu, ukuran handset juga sudah lebih
baik, tak lagi sebesar 'pemukul kasti'.
5) 1995: Kemunculan telepon rumah nirkabel
Penggunaan teknologi GMH 2000/ETDMA diperkenalkan oleh Ratelindo.
Layanan yang diberikan oleh Ratelindo berupa layanan Fixed-Cellular Network Operator,
yaitu teleponrumahnirkabel. Pada tahun yang sama, kesuksesan pilot-project di Batam dan
Bintan membuat pemerintah memperluas daerah layanan GSM ke provinsi-provinsi lain di
Sumatera. Untuk memfasilitasi hal itu, pada 26 Mei1995 didirikan sebuah perusahaan
telekomunikasi bernama Telkomsel, sebagai operator GSMnasional kedua di Indonesia,
dengan kepemilikan bersama Satelindo.
6) 1996: Awal perkembangan layanan GSM
Pada akhir tahun 1996, PT Excelcomindo Pratama (Excelcom, sekarang XL
Axiata) yang berbasis GSM muncul sebagai operator selulernasional ketiga. Telkomsel yang
sebelumnya telah sukses merambah Medan, Surabaya, Bandung, dan Denpasar dengan
produk Kartu Halo, mulai melakukan ekspansi ke Jakarta. Pemerintah juga mulai turut
mendukung bisnisseluler dengan dihapuskannya bea masuk telepon seluler. Alhasil, harga
telepon seluler dapat ditekan hingga Rp1 juta. Pada 29 Desember1996, Maluku tercatat
menjadi provinsi ke-27 yang dilayani Telkomsel.
Pada tahun yang sama, Satelindo meluncurkan satelit Palapa C2, dan langsung
beroperasi pada tahun itu juga.
7) 1997-1999: Telekomunikasi seluler pada masa krisis moneter
Pada tahun 1997, Pemerintah bersiap memberikan 10 lisensi regional untuk 10
operator baru yang berbasis GSM 1800 atau PHS (Personal Handy-phone System. Keduanya
adalah sama seperti GSM biasa, namun menggunakan frekuensi 1800 MHz). Namun, krisis
moneter 1998 membuat rencana itu batal.
Pada tahun yang sama, Telkomsel memperkenalkan produk prabayar pertama
yang diberi nama Simpati, sebagai alternatifKartu Halo. Lalu Excelcom meluncurkan Pro-XL
sebagai jawaban atas tantangan dari para kompetitornya, dengan layanan unggulan roaming
pada tahun 1998. Pada tahun tersebut, Satelindo tak mau ketinggalan dengan meluncurkan
produk Mentari, dengan keunggulan perhitungan tarif per detik.
Walaupun pada periode1997-1999 ini Indonesia masih mengalami guncangan
hebat akibat krisis ekonomi dan krisis moneter, minat masyarakat tidak berubah untuk
menikmati layanan seluler. Produk Mentari yang diluncurkan Satelindo pun mampu dengan
cepat meraih 10.000 pelanggan. Padahal, harga kartu perdana saat itu termasuk tinggi,
mencapai di atas Rp100 ribu dan terus naik pada tahun berikutnya. Hingga akhir 1999,
jumlah pelanggan seluler di Indonesia telah mencapai 2,5 juta pelanggan, yang sebagian
besar merupakan pelanggan layanan prabayar.
8) 2000-2002: Deregulasi dan kemunculan operator CDMA
Telkomsel dan Indosat memperoleh lisensi sebagai operator GSM 1800 nasional
sesuai amanat Undang-UndangTelekomunikasi No. 36/1999. Layanan seluler kedua BUMN
itu direncanakan akan beroperasi secara bersamaan pada 1 Agustus2001. Pada tahun yang
sama, layanan pesan singkat(Short Message Service/SMS) mulai diperkenalkan, dan
langsung menjadi primadona layanan seluler saat itu.
Pada tahun 2001, Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (Indosat-
M3), yang kemudian menjadi pelopor layanan GPRS (General Packet Radio Service) dan
MMS (Multimedia Messaging Service) di Indonesia. Pada 8 Oktober2002, Telkomsel
menjadi operator kedua yang menyajikan layanan tersebut.
Masih pada tahun 2001, pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di sektor
telekomunikasi dengan membuka kompetisipasar bebas. PT Telkom Indonesia pun tak lagi
memonopolitelekomunikasi, ditandai dengan dilepasnya sahamSatelindo pada Indosat. Pada
akhir 2002, Pemerintah Indonesia juga melepas 41,94% saham Indosat ke Singapore
Technologies Telemedia Pte Ltd (SingTel). Kebijakan ini menimbulkan kontroversi, yang
pada akhirnya membuat Pemerintah terus berupaya melakukan aksi beli-kembali/buyback.
Pada Desember2002, Flexi hadir sebagai operator CDMA pertama di Indonesia,
di bawah pengawasan PT Telkom Indonesia, menggunakan frekuensi 1.900 MHz dengan
lisensi FWA (Fixed Wireless Access). Artinya, sistem penomoran untuk tiap pelanggan
menggunakan kode area menurut kota asalnya, seperti yang dipergunakan oleh telepon
berbasis sambungan tetap dengan kabel milik Telkom.
9) 2003-2004: Kemunculan operator 3G pertama
Satelindo meluncurkan layanan GPRS dan MMS pada awal 2003, dan menjadi
operator seluler Indonesia ketiga yang meluncurkan layanan tersebut.
Melalui KeputusanDirjen Postel No. 253/Dirjen/2003 tanggal 8 Oktober2003,
pemerintah akhirnya memberikan lisensi kepada PT Cyber Access Communication (sekarang
PT Hutchison Charoen Pokphand Telecom) sebagai operator seluler 3G pertama di Indonesia
melalui proses tender, menyisihkan 11 peserta lainnya. CAC memperoleh lisensi pada
jaringan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) atau juga disebut dengan
W-CDMA (Wideband-Code Division Multiple Access) pada frekuensi 1.900 MHz sebesar 15
MHz.
Pada November2003, Indosat mengakuisisi Satelindo, Indosat-M3, dan
Bimagraha Telekomindo. Pada akhirnya, ketiganya dilebur ke dalam PT Indosat Tbk. Maka
sejak saat itu, ketiganya hanya menjadi anak perusahaanIndosat.
Di bulan yang sama, PT Radio dan Telepon Indonesia (Ratelindo) berubah nama
menjadi PT Bakrie Telecom dan meluncurkan produk esia sebagai operator CDMA kedua
berbasis FWA, yang kemudian diikuti dengan kehadiran Fren sebagai merek dagang PT
Mobile-8 Telecom pada Desember2003, namun dengan lisensi CDMA berjelajah nasional,
seperti umumnya operator seluler berbasis GSM. PT Indosat Tbk menyusul kemudian dengan
StarOne pada bulan Mei2004, juga dengan lisensi CDMAFWA.
Pada Februari2004, Telkomsel meluncurkan layanan EDGE (Enhanced Data
Rates for GSM Evolution), dan menjadikannya sebagai operator EDGE pertama di Indonesia.
EDGE sanggup melakukan transferdata dengan kecepatan sekitar 126 kbps (kilobit per detik)
dan menjadi teknologi dengan transmisi data paling cepat yang beroperasi di Indonesia saat
itu. Bahkan menurut GSM World Association, EDGE dapat menembus kecepatan hingga
473,8 kilobit/detik.
Sejak April2004, para operator seluler di Indonesia akhirnya sepakat melayani
layananMMS antar-operator. Pada akhir tahun 2004, jumlah pelanggan seluler sudah
menembus kurang lebih 30 juta. Melihat perkembangan yang begitu pesat, di prediksi pada
tahun 2005 jumlah pelanggan seluler di Indonesia akan mencapai 40 juta.
Pada Mei2004, PT Mandara Seluler Indonesia meluncurkan produk seluler Neon
di Lampung pada jaringan CDMA 450 MHz. Namun Neon tak bisa berkembang akibat kalah
bersaing dengan operator telekomunikasi lainnya, sampai akhirnya diambil alih oleh
Sampoerna kemudian mengubah namanya menjadi Sampoerna Telekomunikasi Indonesia
pada 2005, dan menjadi cikal bakal Ceria.
Pada tanggal 17 September2004, PT Natrindo Telepon Seluler (Lippo Telecom,
sekarang PT Axis Telekom Indonesia) memperoleh lisensi layanan 3G kedua di Indonesia.
Perusahaan ini memperoleh alokasi frekuensi sebesar 10 MHz.
10) 2005-2008: Era reformasi Pertelekomunikasian Indonesia
Pada Mei 2005, Telkomsel berhasil melakukan ujicoba jaringan 3G di Jakarta
dengan menggunakan teknologi Motorola dan Siemens, sedangkan CAC baru melaksanakan
ujicoba jaringan 3G pada bulan berikutnya. CAC melakukan ujicoba layanan Telepon video,
aksesinternet kecepatan tinggi, dan menonton siaranMetroTV via ponselSony Ericsson
Z800i. Setelah melalui proses tender, akhirnya tiga operator telepon seluler ditetapkan
sebagai pemenang untuk memperoleh lisensi layanan 3G, yakni PT Telekomunikasi Selular
(Telkomsel), PT Excelcomindo Pratama (XL), dan PT Indosat Tbk (Indosat) pada tanggal 8
Februari2006[23]
. Dan pada akhir tahun yang sama, ketiganya meluncurkan layanan 3G secara
komersial.
Pada Agustus2006, Indosat meluncurkan StarOne dengan jaringan CDMA2000
1x EV-DO di Balikpapan[24]
. Pada saat yang sama, Bakrie Telecom memperkenalkan layanan
ini pada penyelenggarakan kuliah jarak jauh antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan
California Institute for Telecommunication and Information (Calit2) di San Diego State
University (UCSD) California[25]
.
Pemerintah melalui Depkominfo mengeluarkan Permenkominfo No. 01/2006
tanggal 13 Januari2007 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz Untuk
Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000, menyebutkan bahwa
penyelenggaraan jaringan tetap lokal dengan mobilitas terbatas hanya dapat beroperasi di pita
frekuensi radio 1.900 MHz sampai dengan 31 Desember2007. Jaringan pada frekuensi
tersebut kelak hanya diperuntukan untuk jaringan 3G. Operator dilarang membangun dan
mengembangkan jaringan pada pita frekuensi radio tersebut.
Maka, berdasarkan keputusan tersebut, para operator selulerCDMA berbasis
FWA yang menghuni frekuensi 1.900 MHz harus segera bermigrasi ke frekuensi 800 MHz.
Saat itu ada dua operator yang menghuni frekuensi CDMA 1.900 MHz, yaitu Flexi dan
StarOne. Akhirnya, Telkom bekerjasama dengan Mobile-8 dalam menyelenggarakan layanan
Fren dan Flexi, sedangkan Indosat dengan produk StarOne bekerja sama dengan Esia milik
Bakrie Telecom[26]
.
Jumlah pengguna layanan seluler di Indonesia mulai mengalami ledakan. Jumlah
pelanggan layanan seluler dari tiga operator terbesar (Telkomsel, Indosat, dan Excelcom) saja
sudah menembus 38 juta[27]
. Itu belum termasuk operator-operator CDMA. Hal ini
disebabkan oleh murahnya tarif layanan seluler jika dibandingkan pada masa sebelumnya
yang masih cukup mahal.
Namun jika dibandingkan dengan jumlah pendudukIndonesia yang sekitar 220
juta pada saat itu, angka 38 juta masih cukup kecil. Para operator masih melihat
peluangbisnis yang besar dari industritelekomunikasi seluler itu. Maka, untuk meraih banyak
pelanggan baru, sekaligus mempertahankan pelanggan lama, para operator memberlakukan
perangtarif yang membuat tarif layanan seluler di Indonesia semakin murah.
Namun di balik gembar-gembor tarif murah itu, BRTI (Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia) dan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) menemukan
fakta menarik, ternyata para operator seluler telah melakukan kartel tarif layanan seluler,
dengan memberlakukan tarif minimal yang boleh diberlakukan di antara para operator yang
tergabung dalam kartel tersebut[28]
. Salah satu fakta lain yang ditemukan BRTI dan
KPPUadalah adanya kepemilikan silang Temasek Holdings, sebuah perusahaan milik
PemerintahSingapura, di PT Indosat Tbk (Indosat) dan PT Telekomunikasi Selular
(Telkomsel)[29]
, yang membuat tarif layanan seluler cukup tinggi.
Maka, pemerintah melalui Depkominfo akhirnya mengeluarkan kebijakan yang
mengharuskan para operator seluler menurunkan tarif mereka 5%-40% sejak bulan
April2008, termasuk di antaranya penurunan tarif interkoneksi antar operator[30]
. Penurunan
tarif ini akan dievaluasi oleh pemerintah selama 3 bulan sekali.
11) 2009-2012 : Perkembangan telekomunikasi di Indonesia
Di Indonesia pada tahun 2009, telah beroperasi sejumlah 10 operator dengan
perkiraan jumlah pelanggan sekitar 175,18 juta. Berikut ini adalah Tabel Perolehan
pelanggan per tahun 2009 pada setiap Operator :
Sebagian besar operator telah meluncurkan layanan 3G dan 3,5G. Seluruh
operator GSM telah mengaplikasikan teknologi UMTS, HSDPA dan HSUPA pada
jaringannya, dan operator CDMA juga telah mengaplikasikan teknologi CDMA2000 1x EV-
DO.
Akibat kebijakan pemerintah tentang penurunan tarif pada awal 2008, serta
gencarnya perang tarif para operator yang makin gencar, kualitas layanan operator seluler di
Indonesia terus memburuk, terutama pada jam-jam sibuk. Sementara itu, tarif promosi yang
diberikan pun seringkali hanya sekedar akal-akalan, bahkan cenderung merugikan konsumen
itu sendiri.
Jumlah pengguna seluler di Indonesia hingga bulan Juni2010 diperkirakan
mencapai 180 juta pelanggan, atau mencapai sekitar 80 persen populasi penduduk. Dari 180
juta pelanggan seluler itu, sebanyak 95 persen adalah pelanggan prabayar. Menurut catatan
ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia), pelanggan Telkomsel hingga bulan
Juni2010 mencapai 88 juta nomor, XL sekitar 35 juta, Indosat sekitar 39,1 juta, selebihnya
merupakan pelanggan Axis dan Three. Direktur Utama PT Telkomsel, Sarwoto mengatakan,
dari sisi pendapatan seluruh operator seluler sudah menembus angka Rp100 triliun. Industri
ini diperkirakan terus tumbuh, investasi terus meningkat menjadi sekitar US$2 miliar per
tahun, dengan jumlah BTS mencapai lebih 100.000 unit.
2.2.3 Prospek telekomunikasi seluler di Indonesia
Di Indonesia, teknologi 4G mulai diperkenalkan, dimulai dengan
dikembangkannya WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) oleh
Pemerintah. Pemerintah selaku regulator telah menerbitkan tiga peraturan pada bulan
Februari2008 melalui keputusan Dirjen Postel No. 94, 95, 96 mengenai persyaratan teknis
mengenai alat dan perangkat telekomunikasi pada frekuensi 3.3 Ghz, sebagai frekuensi yang
akan ditempati WiMAX di Indonesia. Pemerintah sendiri telah menyiapkan dana sebesar
Rp18 milyar untuk penelitian dan pengembangan teknologiWiMAX di Indonesia,
bekerjasama dengan beberapa lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Pemerintah
membuka akses internet untuk publik sembari menguji coba teknologi WiMAX lokal selama
tiga bulan berturut-turut mulai 15 Oktober hingga akhir 2008.
WiMAX sendiri adalah teknologitelekomunikasi terbaru yang memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan koneksi internet berkualitas dan melakukan aktivitas dan
teknologi nirkabel telekomunikasi berbasis protokolinternet yang berjalan pada frekuensi 2,3
dan 3.3 GHz.
Telkomsel telah menggunakan frekuensi 5,8 GHz untuk menguji coba
teknologi WiMAX tersebut. Namun, karena tak punya izin lisensi, operator ini mengklaim
meminjam perangkat dan izin penggunaan frekuensi dari penyelenggara lain. Telkomsel
sendiri mengklaim mereka tak akan mengkomersilkan WiMAX, sebab mereka lebih memilih
LTE (Long Term Evolution) sebagai teknologi masa depan mereka. Telkomsel menggunakan
teknologi WiMAX ini untuk backhaul saja.
Sementara itu, Indosat melalui produk IndosatM2 bekerja sama dengan Intel
untuk menawarkan program pengadaan komputer beserta koneksi internetnirkabelnya di
sekolah-sekolah. Program itu nantinya jadi cikal-bakal untuk membidik peluang WiMAX di
sekolah.
Melihat jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan penetrasi seluler yang
baru hampir mencapai 50%, maka masih ada peluang yang terbuka lebar untuk meraih
banyak pelanggan baru.
Pada 2012, diperkirakan penetrasi seluler di Indonesia akan mencapai 80%.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Simpulan
Dari tulisan diatas disebutkan bahwa Teknik pertelekomunikasian di Indonesia
mengalami pertumbuhan yang sangat cepat terbukti tidak perlu menunggu lama lagi akan ada
teknologi 4G di Indosenia yang sedang dibangun proyeknya.
Dengan peranan para Engineering-engineering atau teknisi bidang
Telekomunikasi dan juga para ahli yang terlibat didalamnya ikut serta dalam terlibat langsung
untuk mengurusi bidang telekomunikasian di Indonesia ini, dengan disiplin ilmu yang mereka
pelajari dan juga pengetahuan dicurahkan dalam peran dia sebagai kemajuan bangsa yang
tentunya sesuai dengan bidang yang ia geluti.
3.2 Saran
Dari latar belakang masalah pada tulisan ini kita bisa melihat bagaimana
peranan setiap warga negara dalam memajukan Bangsanya sendiri dan juga bagaimana untuk
bisa berperan aktif sesuai keahlian yang digelutinya masing-masing. Oleh karena itu kita
harus maksimalkan kesempatan ini sebagai mahasiswa untuk menimba ilmu sebesar-besarnya
guna mempunyai bekal yang cukup untuk berperan aktif nantinya sesuai disiplin ilmu yang
dipelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Telekomunikasi_seluler_di_Indonesia

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sistem telekomunikasi
Sistem telekomunikasiSistem telekomunikasi
Sistem telekomunikasi
ririnislami9
 
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasi
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasiBab 3 dasar dasar sistem komunikasi
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasi
EKO SUPRIYADI
 
Bab1, dasar sistem telekomunikasi el3123
Bab1, dasar sistem telekomunikasi   el3123Bab1, dasar sistem telekomunikasi   el3123
Bab1, dasar sistem telekomunikasi el3123
Gilang Holmes Pramadhan
 
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasiArtikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Alexs Ys
 
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan KhamdiyahMakalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
khamdiyah
 

La actualidad más candente (20)

Materi I : Pengenalan tik
Materi I : Pengenalan tikMateri I : Pengenalan tik
Materi I : Pengenalan tik
 
rpp tik smp 7 sms 1
rpp tik smp 7 sms 1rpp tik smp 7 sms 1
rpp tik smp 7 sms 1
 
Makalah teknologi komunikasi
Makalah teknologi komunikasiMakalah teknologi komunikasi
Makalah teknologi komunikasi
 
Rpp tik smp vii sms 1
Rpp tik smp vii sms 1Rpp tik smp vii sms 1
Rpp tik smp vii sms 1
 
Sistem telekomunikasi
Sistem telekomunikasiSistem telekomunikasi
Sistem telekomunikasi
 
Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem Telekomunikasi
 
Mobile technology
Mobile technologyMobile technology
Mobile technology
 
Jenis jenis teknologi baru ( ilmu komunikasi semester 2 )
Jenis jenis teknologi baru ( ilmu komunikasi semester 2 )Jenis jenis teknologi baru ( ilmu komunikasi semester 2 )
Jenis jenis teknologi baru ( ilmu komunikasi semester 2 )
 
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasi
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasiBab 3 dasar dasar sistem komunikasi
Bab 3 dasar dasar sistem komunikasi
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016
Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016
Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Bab1, dasar sistem telekomunikasi el3123
Bab1, dasar sistem telekomunikasi   el3123Bab1, dasar sistem telekomunikasi   el3123
Bab1, dasar sistem telekomunikasi el3123
 
Pengantar teknologi mobile
Pengantar teknologi mobilePengantar teknologi mobile
Pengantar teknologi mobile
 
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasiArtikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasi
 
SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...
SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...
SIM 13, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Telekomunikasi, Internet, dan Teknolog...
 
5.2 teknologi komunikasi
5.2 teknologi komunikasi5.2 teknologi komunikasi
5.2 teknologi komunikasi
 
Komunikasi Data Prensentation
Komunikasi Data PrensentationKomunikasi Data Prensentation
Komunikasi Data Prensentation
 
Teknologi digital (fisika unnes)
Teknologi digital (fisika unnes)Teknologi digital (fisika unnes)
Teknologi digital (fisika unnes)
 
Mobile programming pendahuluan
Mobile programming pendahuluanMobile programming pendahuluan
Mobile programming pendahuluan
 
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan KhamdiyahMakalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
Makalah Sejarah Perkembangan TIK dalam Pendidikan Khamdiyah
 

Destacado

New Domain Spaces and Your Business
New Domain Spaces and Your BusinessNew Domain Spaces and Your Business
New Domain Spaces and Your Business
Andrew Wong
 
Tgs. p erbedaan bahasa indonesia dengan bahasa melayu.artayahonest
Tgs. p erbedaan bahasa indonesia dengan bahasa melayu.artayahonestTgs. p erbedaan bahasa indonesia dengan bahasa melayu.artayahonest
Tgs. p erbedaan bahasa indonesia dengan bahasa melayu.artayahonest
Artaya Honest
 
Glacier National Park Vacation
Glacier National Park VacationGlacier National Park Vacation
Glacier National Park Vacation
lnystrom
 
Selamat ta hun baru 2013.artayahonest.pramuka
Selamat ta hun baru 2013.artayahonest.pramukaSelamat ta hun baru 2013.artayahonest.pramuka
Selamat ta hun baru 2013.artayahonest.pramuka
Artaya Honest
 
Persentasi Desain Web-Pariwisata UNUD 2013
Persentasi Desain Web-Pariwisata UNUD 2013Persentasi Desain Web-Pariwisata UNUD 2013
Persentasi Desain Web-Pariwisata UNUD 2013
Artaya Honest
 
Simply me! --edu1103
Simply me!  --edu1103Simply me!  --edu1103
Simply me! --edu1103
BrieHoover
 
Pengertian algoritma lengkap by.artayahonest
Pengertian algoritma lengkap by.artayahonestPengertian algoritma lengkap by.artayahonest
Pengertian algoritma lengkap by.artayahonest
Artaya Honest
 
Traffic ticket attorney austin
Traffic ticket attorney austinTraffic ticket attorney austin
Traffic ticket attorney austin
Alysha Nieol
 
220412praise
220412praise220412praise
220412praise
ngadam
 
Med workshop 2012 v3
Med workshop 2012 v3Med workshop 2012 v3
Med workshop 2012 v3
GMIA
 

Destacado (20)

New Domain Spaces and Your Business
New Domain Spaces and Your BusinessNew Domain Spaces and Your Business
New Domain Spaces and Your Business
 
Dev
DevDev
Dev
 
Tgs. p erbedaan bahasa indonesia dengan bahasa melayu.artayahonest
Tgs. p erbedaan bahasa indonesia dengan bahasa melayu.artayahonestTgs. p erbedaan bahasa indonesia dengan bahasa melayu.artayahonest
Tgs. p erbedaan bahasa indonesia dengan bahasa melayu.artayahonest
 
Glacier National Park Vacation
Glacier National Park VacationGlacier National Park Vacation
Glacier National Park Vacation
 
Selamat ta hun baru 2013.artayahonest.pramuka
Selamat ta hun baru 2013.artayahonest.pramukaSelamat ta hun baru 2013.artayahonest.pramuka
Selamat ta hun baru 2013.artayahonest.pramuka
 
Best Italian Wedding Venues & Planner
Best Italian Wedding Venues & Planner Best Italian Wedding Venues & Planner
Best Italian Wedding Venues & Planner
 
Persentasi Desain Web-Pariwisata UNUD 2013
Persentasi Desain Web-Pariwisata UNUD 2013Persentasi Desain Web-Pariwisata UNUD 2013
Persentasi Desain Web-Pariwisata UNUD 2013
 
Glacier National Park Vacation
Glacier National Park VacationGlacier National Park Vacation
Glacier National Park Vacation
 
Vuit criteris claus d'intervenció educativa
Vuit criteris claus d'intervenció educativaVuit criteris claus d'intervenció educativa
Vuit criteris claus d'intervenció educativa
 
e-lkartu (euskara)
e-lkartu (euskara)e-lkartu (euskara)
e-lkartu (euskara)
 
Sort overview of what we do
Sort overview of what we doSort overview of what we do
Sort overview of what we do
 
Qt5.1 Presentation System at raspberry pi(Qt Nagoya #9)
Qt5.1 Presentation System at raspberry pi(Qt Nagoya #9)Qt5.1 Presentation System at raspberry pi(Qt Nagoya #9)
Qt5.1 Presentation System at raspberry pi(Qt Nagoya #9)
 
GIT - GOOD PRACTICES
GIT - GOOD PRACTICESGIT - GOOD PRACTICES
GIT - GOOD PRACTICES
 
Simply me! --edu1103
Simply me!  --edu1103Simply me!  --edu1103
Simply me! --edu1103
 
Pengertian algoritma lengkap by.artayahonest
Pengertian algoritma lengkap by.artayahonestPengertian algoritma lengkap by.artayahonest
Pengertian algoritma lengkap by.artayahonest
 
IP Law for Startups and Emerging Companies
IP Law for Startups and Emerging CompaniesIP Law for Startups and Emerging Companies
IP Law for Startups and Emerging Companies
 
Ringkasan ramayana by artaya honest
Ringkasan ramayana by artaya honestRingkasan ramayana by artaya honest
Ringkasan ramayana by artaya honest
 
Traffic ticket attorney austin
Traffic ticket attorney austinTraffic ticket attorney austin
Traffic ticket attorney austin
 
220412praise
220412praise220412praise
220412praise
 
Med workshop 2012 v3
Med workshop 2012 v3Med workshop 2012 v3
Med workshop 2012 v3
 

Similar a Softskill (telkom)

Ict 1. materi alat komunikasi
Ict 1. materi alat komunikasiIct 1. materi alat komunikasi
Ict 1. materi alat komunikasi
HenQ
 

Similar a Softskill (telkom) (20)

13. sim,rizka fitriani, hapzi ali, telecommunication internet & wireless ...
13. sim,rizka fitriani, hapzi ali, telecommunication internet & wireless ...13. sim,rizka fitriani, hapzi ali, telecommunication internet & wireless ...
13. sim,rizka fitriani, hapzi ali, telecommunication internet & wireless ...
 
13. sim,prima tri puspita, hapzi ali, telecommunication internet & wirele...
13. sim,prima tri puspita, hapzi ali, telecommunication internet & wirele...13. sim,prima tri puspita, hapzi ali, telecommunication internet & wirele...
13. sim,prima tri puspita, hapzi ali, telecommunication internet & wirele...
 
SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Telekomunikasi, Internet, dan ...
SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Telekomunikasi, Internet, dan ...SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Telekomunikasi, Internet, dan ...
SIM, FANNY FEBRIANI, PROF. DR. HAPZI ALI, CMA, Telekomunikasi, Internet, dan ...
 
13. sim,vivi apriliza, hapzi ali, telecommunication internet & wireless t...
13. sim,vivi apriliza, hapzi ali, telecommunication internet & wireless t...13. sim,vivi apriliza, hapzi ali, telecommunication internet & wireless t...
13. sim,vivi apriliza, hapzi ali, telecommunication internet & wireless t...
 
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Telekomunikasi,...
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Telekomunikasi,...SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Telekomunikasi,...
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Telekomunikasi,...
 
Bahan kuliah sis komber
Bahan kuliah sis komberBahan kuliah sis komber
Bahan kuliah sis komber
 
Presentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiPresentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasi
 
Pengaruh telepon genggam terhadap remaja
Pengaruh telepon genggam terhadap remajaPengaruh telepon genggam terhadap remaja
Pengaruh telepon genggam terhadap remaja
 
Pengaruh telepon genggam terhadap remaja
Pengaruh telepon genggam terhadap remajaPengaruh telepon genggam terhadap remaja
Pengaruh telepon genggam terhadap remaja
 
Evolusi jaringan akses di era konvergensi
Evolusi jaringan akses di era konvergensiEvolusi jaringan akses di era konvergensi
Evolusi jaringan akses di era konvergensi
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
 
Transmisi Lengkap Part 1
Transmisi Lengkap Part 1Transmisi Lengkap Part 1
Transmisi Lengkap Part 1
 
Artikel sim tm 7
Artikel sim tm 7Artikel sim tm 7
Artikel sim tm 7
 
Doni Nopriyadi - Pengantar Telekomunikasi
Doni Nopriyadi - Pengantar TelekomunikasiDoni Nopriyadi - Pengantar Telekomunikasi
Doni Nopriyadi - Pengantar Telekomunikasi
 
IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET DAN TEKNOLOGI NIRKABEL PADA PT TELKOM I...
IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET DAN TEKNOLOGI NIRKABEL PADA PT TELKOM I...IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET DAN TEKNOLOGI NIRKABEL PADA PT TELKOM I...
IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET DAN TEKNOLOGI NIRKABEL PADA PT TELKOM I...
 
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-13, Universitas...
 
materi-tik-1.ppt
materi-tik-1.pptmateri-tik-1.ppt
materi-tik-1.ppt
 
Ict 1. materi alat komunikasi
Ict 1. materi alat komunikasiIct 1. materi alat komunikasi
Ict 1. materi alat komunikasi
 
SIM Noviya Sari,Hapzi, Prof. Dr. MM
SIM Noviya Sari,Hapzi, Prof. Dr. MMSIM Noviya Sari,Hapzi, Prof. Dr. MM
SIM Noviya Sari,Hapzi, Prof. Dr. MM
 
Tugas kelompok 2 tatap muka 7 sistem informasi manajemen
Tugas kelompok 2   tatap muka 7 sistem informasi manajemenTugas kelompok 2   tatap muka 7 sistem informasi manajemen
Tugas kelompok 2 tatap muka 7 sistem informasi manajemen
 

Softskill (telkom)

  • 1. MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERAN WARGA NEGARA DALAM BIDANG TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA UNIVERSITAS GUNADARMA
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan juga menentukan kemajuaan bangsanya sendiri dengan peran-peran dituntut untuk lenih aktif lagi untuk memberi kontribusinya dengan keahliannya masing-masing guna memberikan kebaikan atau juga ikut serta dalam kemajuan bangsa dalam berbagai bidang. Dengan bidang yang saya geluti sebagai mahasiswa teknik elektro yang bergerak dikonsentrasi pada teknik telekomunikasi. Melihat Indonesia sebagai negara kepulauan yang pasti sangat membutukan sarana komunikasi jarak jauh antara satu orang dengan orang lain ditempat yang berbeda. Disinilah peran telekomunikasi untuk merealisasikan keinginan tersebut dengan cara menghadirkan sarana komunikasi tersebut ke tengah-tengah masyarakat dan mempersiapkan ahli-ahli dalam bidang tersebut. Disitulah peran warga negara yang bergelut dibidang teknik telekomunikasi dibutuhkan. Untuk itulah kita harus peduli dengan tantangan tersebut demi mencapai keinginan yang disebutkan diatas. Mari kita menjadi pionir-pionir dalam bidang tersebut guna kemajuan bidang telekomunikasi ditanah air ini. 1.2 Rumusan Masalah Dengan melihat kemungkinan yang dimiliki bangsa Indonesia ini kita butuh kerja ekstra untuk mewujudkannya dikarenakan kondisi wilayah Indonesia yang mempunyai kontur alam yang beragam dengan fauna-faunanya yang beragam yang perlu kita perhatikan juga, karna bisa saja hal tersebut bisa mengganggu jangkauan BTS keberbagai daeerah karena adanya pepohonan yang sedikit mengganggu pemasangan BTS dan BTS yang harus disebar pun harus banyak dikarnakan Indonesia negara kepulauan tadi yang tersebar dari sabang sampai merauke.
  • 3. 1.3 Tujuan Penulisan Makalah Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peran warga negara dengan sesuia bidangnya masing-masing, dengan melihat bidang yang digeluti saya sekarang sebagai mahasiswa teknik Elektro berkonstrasi teknik telekomunikasi. Maka saya ingin memberi penjelasan tentang jaringan telekomunikasi di Indonesia dan juga dengan keinginan memperbaiki sistem pertelekomunikasian di Indonesia untuk lebih baik lagi. Dengan kebutuhan sarana telekomunikasi di Indonesia yang notabennya negara kepulauan dan luas daerah bangsa Indonesia yang besar juga maka dibutuhkan sarana telekomunikasi yang mumpuni guna terciptanya pertukaran informasi dan juga sarana komunikasi dalam hal bidang apapun yang pasti sangatlaah dibutuhkan oleh setiap orang.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengenalan Telekomunikasi 2.1.1 Pengertian Telekomunikasi Secara umum Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi' bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam: Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio. Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP. Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room 2.1.2 Komponen Dasar Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen untuk mendukungnya yaitu : Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan Pengirim : mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi (dimodulasi) dengan gelombang radio, kemudian diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan dipancarkan dengan alat bernama Antena, agar dapat terkirim jarak jauh. Penerima : menerima sinyal elektromagnetik kemudian digubah menjadi sinyal listrik, sinyal diubah kedalam informasi asli sesuai dari pengirim, selanjutnya diproses hingga bisa dipahami oleh manusia sesuai dengan yang dikirimkan.
  • 5. 2.1.3 Analog dan digital Dalam mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua cara pengiriman yang dipakai. 1. Pertama adalah sinyal analog, mengubah bentuk informasi ke sinyal analog dimana sinyal berbentuk gelombang listrik yang kontinue (terus menerus) kemudian dikirim oleh media transmisi. 2. Kedua adalah sinyal digital, dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog kemudian diubah lagi menjadi sinyal yang terputus-putus (discrete). Sinyal yang terputus-putus dikodekan dalam sinyal digital yaitu sinyal "0" dan "1". Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan terutama gangguan induksi dan cuaca, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital tahan terhadap gangguan induksi dan cuaca, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima dalam kualitas yang sama dengan pengiriman. 2.1.4 Perkembangan sistem telekomunikasi Sejak ditemukan telephone oleh Graham Bell, telekomunikasi telah berkembang pesat, bahkan bisa jadi tercepat di antara sistem lain. Terutama setelah ditemukan transistor, Integrated Circuit (IC), sistem prosesor, dan sistem penyimpanan.
  • 6. 2.2 Telekomunikasi di Indonesia Kita tahu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan hasil alamnya dan juga mempunyai banyak sekali pulau-pulaunya, yang teriri dari pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil yang membentang didaratan Indonesia yang sangat Indah ini, dan merupakan negara yang memiliki pulau-pulau terbanyak sedunia. Gugusan pulau-pulau tersebut bisa terasa dekat dengan banuan teknologi yang kita sandangkan pada sarana komunikasi atau telekomunikasi tersebut yang mana sejauh apapun kita berada dengan teman kita di daerah tertentu kita tak perlu khawatir karena telekomunikasi bisa kita andalkan, tentunya bukan telekomunikasi yang mempunyai kualitas rendah tetapi teknologi yang mempunyai kualitas mumpuni dan bisa dikatakan baik sekali, dengan teknologi yang berkembang sampai saat ini bukan hal yang mustahil lagi kita bertatapan muka dengan teman kita atau sanak saudara kita lagi di belahan bumi yang lain dengan tentunya bantuan suatu device yang dilengkapi sistem telekomunikasi yang mumpuni. 2.2.1 Perkembangan Awal Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang pertama mengadopsi teknologi seluler versi komersial. Teknologi seluler yang digunakan saat itu adalah NMT (Nordic Mobile Telephone) dari Eropa, disusul oleh AMPS (Advance Mobile Phone System), keduanya dengan sistem analog. Teknologi seluler yang masih bersistem analog itu seringkali disebut sebagai teknologi seluler generasi pertama (1G). Pada tahun 1995 diluncurkan teknologi generasi pertama CDMA (Code Division Multiple Access) yang disebut ETDMA (Extended Time Division Multiple Access) melalui operator Ratelindo yang hanya tersedia di beberapa wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sementara itu di dekade yang sama, diperkenalkan teknologi GSM(Global System for Mobile Communications) yang membawa teknologi telekomunikasi seluler di Indonesia ke era generasi kedua (2G). Pada masa ini, Layanan pesan singkat atau sms (short message service) menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel berkat sifatnya yang hemat dan praktis. Teknologi GPRS (General Packet Radio Service) juga mulai diperkenalkan, dengan kemampuannya melakukan transaksi paket data. Teknologi ini kerap disebut dengan generasi dua setengah (2,5G), kemudian disempurnakan oleh EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution), yang biasa disebut dengan generasi dua koma tujuh lima (2,75G). Telkomsel sempat mencoba mempelopori layanan ini, namun kurang berhasil memikat banyak pelanggan. Pada tahun 2001, sebenarnya di Indonesia telah dikenal teknologi CDMA generasi kedua (2G), namun bukan di wilayah Jakarta, melainkan di wilayah lain, seperti Bali dan Surabaya. Pada 2004 mulai muncul operator 3G pertama, PT Cyber Access Communication (CAC), yang memperoleh lisensi pada 2003. Saat ini, teknologi layanan telekomunikasi seluler di Indonesia telah mencapai generasi ketiga-setengah (3,5G), ditandai dengan berkembangnya teknologi HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) yang mampu memungkinkan transferdata secepat 3,6 Mbps.
  • 7. 2.2.2 Sejarah 1) 1984: Teknologi seluler diperkenalkan di Indonesia Teknologi komunikasi seluler mulai diperkenakan pertama kali di Indonesia. Pada saat itu, PT Telkom Indonesia bersama dengan PT Rajasa Hazanah Perkasa mulai menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan mengusung teknologi NMT -450 (yang menggunakan frekuensi 450 MHz) melalui pola bagi hasil. Telkom mendapat 30% sedangkan Rajasa 70%. 2) 985-1992: Penggunaan teknologi seluler berbasis analog Generasi 1 (1G) Pada tahun 1985, teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System, mempergunakan frekuensi 800 MHz, merupakan cikal bakal CDMA saat ini dengan sistem analog mulai diperkenalkan, di samping teknologi NMT-470, modifikasi NMT-450 (berjalan pada frekuensi 470 MHz, khusus untuk Indonesia) dioperasikan PT Rajasa Hazanah Perkasa. Teknologi AMPS ditangani oleh empat operator: PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo Panca Sakti, dan PT Telekomindo Prima Bakti, serta PT Telkom Indonesia sendiri. Regulasi yang berlaku saat itu mengharuskan para penyelenggara layanan telepon dasar bermitra dengan PT Telkom Indonesia. Pada saat itu, telepon seluler yang beredar di Indonesia masih belum bisa dimasukkan ke dalam saku karena ukurannya yang besar dan berat, rata-rata 430 gram atau hampir setengah kilogram. Harganya pun masih mahal, sekitar Rp10 jutaan. Pada tahun 1967, PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (Indosat, sekarang PT. Indosat Tbk) didirikan sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA), dan baru memulai usahanya pada 1969 dalam bidang layanan telekomunikasi antarnegara. Pada 1980, Indosat resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara. 3) 1993: Awal pengembangan GSM Pada Oktober1993, PT Telkom Indonesia memulai pilot-project pengembangan teknologi generasi kedua (2G), GSM, di Indonesia. Sebelumnya, Indonesia dihadapkan pada dua pilihan: melanjutkan penggunaan teknologi AMPS atau beralih ke GSM yang menggunakan frekuensi 900 MHz. Akhirnya, Menristek saat itu, BJ Habibie, memutuskan untuk menggunakan teknologi GSM pada sistem telekomunikasidigital Indonesia. Pada waktu itu dibangun 3 BTS (Base Transceiver Station), yaitu satu di Batam dan dua di Bintan. Persis pada 31 Desember1993, pilot-project tersebut sudah on-air. Daerah Batam dipilih sebagai lokasi dengan beberapa alasan: Batam adalah daerah yang banyak diminati oleh berbagai kalangan, termasuk warga Singapura. Jarak yang cukup dekat membuat sinyal seluler dari negara itu bisa ditangkap pula di Batam. Alhasil, warga Singapura yang berada di Batam bisa berkomunikasi dengan murah meriah, lintas negara tapi
  • 8. seperti menggunakan teleponlokal. Jadi pilot-project ini juga dimaksudkan untuk menutup sinyal dari Singapura sekaligus memberikan layanan komunikasi pada masyarakat Batam. 4) 1994: Kemunculan operator GSM pertama PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) muncul sebagai operatorGSM pertama di Indonesia, melalui KeputusanMenteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. PM108/2/MPPT-93, dengan awal pemilik saham adalah PT Telkom Indonesia, PT Indosat, dan PT Bimagraha Telekomindo, dengan wilayah cakupan layanan meliputi Jakarta dan sekitarnya. Pada periode ini, teknologi NMT dan AMPS mulai ditinggalkan, ditandai dengan tren melonjaknya jumlah pelanggan GSM di Indonesia. Beberapa faktor penyebab lonjakan tersebut antara lain, karena GSM menggunakan Kartu SIM yang memungkinkan pelanggan untuk berganti handset tanpa mengganti nomor. Selain itu, ukuran handset juga sudah lebih baik, tak lagi sebesar 'pemukul kasti'. 5) 1995: Kemunculan telepon rumah nirkabel Penggunaan teknologi GMH 2000/ETDMA diperkenalkan oleh Ratelindo. Layanan yang diberikan oleh Ratelindo berupa layanan Fixed-Cellular Network Operator, yaitu teleponrumahnirkabel. Pada tahun yang sama, kesuksesan pilot-project di Batam dan Bintan membuat pemerintah memperluas daerah layanan GSM ke provinsi-provinsi lain di Sumatera. Untuk memfasilitasi hal itu, pada 26 Mei1995 didirikan sebuah perusahaan telekomunikasi bernama Telkomsel, sebagai operator GSMnasional kedua di Indonesia, dengan kepemilikan bersama Satelindo. 6) 1996: Awal perkembangan layanan GSM Pada akhir tahun 1996, PT Excelcomindo Pratama (Excelcom, sekarang XL Axiata) yang berbasis GSM muncul sebagai operator selulernasional ketiga. Telkomsel yang sebelumnya telah sukses merambah Medan, Surabaya, Bandung, dan Denpasar dengan produk Kartu Halo, mulai melakukan ekspansi ke Jakarta. Pemerintah juga mulai turut mendukung bisnisseluler dengan dihapuskannya bea masuk telepon seluler. Alhasil, harga telepon seluler dapat ditekan hingga Rp1 juta. Pada 29 Desember1996, Maluku tercatat menjadi provinsi ke-27 yang dilayani Telkomsel. Pada tahun yang sama, Satelindo meluncurkan satelit Palapa C2, dan langsung beroperasi pada tahun itu juga.
  • 9. 7) 1997-1999: Telekomunikasi seluler pada masa krisis moneter Pada tahun 1997, Pemerintah bersiap memberikan 10 lisensi regional untuk 10 operator baru yang berbasis GSM 1800 atau PHS (Personal Handy-phone System. Keduanya adalah sama seperti GSM biasa, namun menggunakan frekuensi 1800 MHz). Namun, krisis moneter 1998 membuat rencana itu batal. Pada tahun yang sama, Telkomsel memperkenalkan produk prabayar pertama yang diberi nama Simpati, sebagai alternatifKartu Halo. Lalu Excelcom meluncurkan Pro-XL sebagai jawaban atas tantangan dari para kompetitornya, dengan layanan unggulan roaming pada tahun 1998. Pada tahun tersebut, Satelindo tak mau ketinggalan dengan meluncurkan produk Mentari, dengan keunggulan perhitungan tarif per detik. Walaupun pada periode1997-1999 ini Indonesia masih mengalami guncangan hebat akibat krisis ekonomi dan krisis moneter, minat masyarakat tidak berubah untuk menikmati layanan seluler. Produk Mentari yang diluncurkan Satelindo pun mampu dengan cepat meraih 10.000 pelanggan. Padahal, harga kartu perdana saat itu termasuk tinggi, mencapai di atas Rp100 ribu dan terus naik pada tahun berikutnya. Hingga akhir 1999, jumlah pelanggan seluler di Indonesia telah mencapai 2,5 juta pelanggan, yang sebagian besar merupakan pelanggan layanan prabayar. 8) 2000-2002: Deregulasi dan kemunculan operator CDMA Telkomsel dan Indosat memperoleh lisensi sebagai operator GSM 1800 nasional sesuai amanat Undang-UndangTelekomunikasi No. 36/1999. Layanan seluler kedua BUMN itu direncanakan akan beroperasi secara bersamaan pada 1 Agustus2001. Pada tahun yang sama, layanan pesan singkat(Short Message Service/SMS) mulai diperkenalkan, dan langsung menjadi primadona layanan seluler saat itu. Pada tahun 2001, Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (Indosat- M3), yang kemudian menjadi pelopor layanan GPRS (General Packet Radio Service) dan MMS (Multimedia Messaging Service) di Indonesia. Pada 8 Oktober2002, Telkomsel menjadi operator kedua yang menyajikan layanan tersebut. Masih pada tahun 2001, pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisipasar bebas. PT Telkom Indonesia pun tak lagi memonopolitelekomunikasi, ditandai dengan dilepasnya sahamSatelindo pada Indosat. Pada akhir 2002, Pemerintah Indonesia juga melepas 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (SingTel). Kebijakan ini menimbulkan kontroversi, yang pada akhirnya membuat Pemerintah terus berupaya melakukan aksi beli-kembali/buyback. Pada Desember2002, Flexi hadir sebagai operator CDMA pertama di Indonesia, di bawah pengawasan PT Telkom Indonesia, menggunakan frekuensi 1.900 MHz dengan lisensi FWA (Fixed Wireless Access). Artinya, sistem penomoran untuk tiap pelanggan menggunakan kode area menurut kota asalnya, seperti yang dipergunakan oleh telepon berbasis sambungan tetap dengan kabel milik Telkom.
  • 10. 9) 2003-2004: Kemunculan operator 3G pertama Satelindo meluncurkan layanan GPRS dan MMS pada awal 2003, dan menjadi operator seluler Indonesia ketiga yang meluncurkan layanan tersebut. Melalui KeputusanDirjen Postel No. 253/Dirjen/2003 tanggal 8 Oktober2003, pemerintah akhirnya memberikan lisensi kepada PT Cyber Access Communication (sekarang PT Hutchison Charoen Pokphand Telecom) sebagai operator seluler 3G pertama di Indonesia melalui proses tender, menyisihkan 11 peserta lainnya. CAC memperoleh lisensi pada jaringan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) atau juga disebut dengan W-CDMA (Wideband-Code Division Multiple Access) pada frekuensi 1.900 MHz sebesar 15 MHz. Pada November2003, Indosat mengakuisisi Satelindo, Indosat-M3, dan Bimagraha Telekomindo. Pada akhirnya, ketiganya dilebur ke dalam PT Indosat Tbk. Maka sejak saat itu, ketiganya hanya menjadi anak perusahaanIndosat. Di bulan yang sama, PT Radio dan Telepon Indonesia (Ratelindo) berubah nama menjadi PT Bakrie Telecom dan meluncurkan produk esia sebagai operator CDMA kedua berbasis FWA, yang kemudian diikuti dengan kehadiran Fren sebagai merek dagang PT Mobile-8 Telecom pada Desember2003, namun dengan lisensi CDMA berjelajah nasional, seperti umumnya operator seluler berbasis GSM. PT Indosat Tbk menyusul kemudian dengan StarOne pada bulan Mei2004, juga dengan lisensi CDMAFWA. Pada Februari2004, Telkomsel meluncurkan layanan EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution), dan menjadikannya sebagai operator EDGE pertama di Indonesia. EDGE sanggup melakukan transferdata dengan kecepatan sekitar 126 kbps (kilobit per detik) dan menjadi teknologi dengan transmisi data paling cepat yang beroperasi di Indonesia saat itu. Bahkan menurut GSM World Association, EDGE dapat menembus kecepatan hingga 473,8 kilobit/detik. Sejak April2004, para operator seluler di Indonesia akhirnya sepakat melayani layananMMS antar-operator. Pada akhir tahun 2004, jumlah pelanggan seluler sudah menembus kurang lebih 30 juta. Melihat perkembangan yang begitu pesat, di prediksi pada tahun 2005 jumlah pelanggan seluler di Indonesia akan mencapai 40 juta. Pada Mei2004, PT Mandara Seluler Indonesia meluncurkan produk seluler Neon di Lampung pada jaringan CDMA 450 MHz. Namun Neon tak bisa berkembang akibat kalah bersaing dengan operator telekomunikasi lainnya, sampai akhirnya diambil alih oleh Sampoerna kemudian mengubah namanya menjadi Sampoerna Telekomunikasi Indonesia pada 2005, dan menjadi cikal bakal Ceria. Pada tanggal 17 September2004, PT Natrindo Telepon Seluler (Lippo Telecom, sekarang PT Axis Telekom Indonesia) memperoleh lisensi layanan 3G kedua di Indonesia. Perusahaan ini memperoleh alokasi frekuensi sebesar 10 MHz.
  • 11. 10) 2005-2008: Era reformasi Pertelekomunikasian Indonesia Pada Mei 2005, Telkomsel berhasil melakukan ujicoba jaringan 3G di Jakarta dengan menggunakan teknologi Motorola dan Siemens, sedangkan CAC baru melaksanakan ujicoba jaringan 3G pada bulan berikutnya. CAC melakukan ujicoba layanan Telepon video, aksesinternet kecepatan tinggi, dan menonton siaranMetroTV via ponselSony Ericsson Z800i. Setelah melalui proses tender, akhirnya tiga operator telepon seluler ditetapkan sebagai pemenang untuk memperoleh lisensi layanan 3G, yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Excelcomindo Pratama (XL), dan PT Indosat Tbk (Indosat) pada tanggal 8 Februari2006[23] . Dan pada akhir tahun yang sama, ketiganya meluncurkan layanan 3G secara komersial. Pada Agustus2006, Indosat meluncurkan StarOne dengan jaringan CDMA2000 1x EV-DO di Balikpapan[24] . Pada saat yang sama, Bakrie Telecom memperkenalkan layanan ini pada penyelenggarakan kuliah jarak jauh antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan California Institute for Telecommunication and Information (Calit2) di San Diego State University (UCSD) California[25] . Pemerintah melalui Depkominfo mengeluarkan Permenkominfo No. 01/2006 tanggal 13 Januari2007 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz Untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000, menyebutkan bahwa penyelenggaraan jaringan tetap lokal dengan mobilitas terbatas hanya dapat beroperasi di pita frekuensi radio 1.900 MHz sampai dengan 31 Desember2007. Jaringan pada frekuensi tersebut kelak hanya diperuntukan untuk jaringan 3G. Operator dilarang membangun dan mengembangkan jaringan pada pita frekuensi radio tersebut. Maka, berdasarkan keputusan tersebut, para operator selulerCDMA berbasis FWA yang menghuni frekuensi 1.900 MHz harus segera bermigrasi ke frekuensi 800 MHz. Saat itu ada dua operator yang menghuni frekuensi CDMA 1.900 MHz, yaitu Flexi dan StarOne. Akhirnya, Telkom bekerjasama dengan Mobile-8 dalam menyelenggarakan layanan Fren dan Flexi, sedangkan Indosat dengan produk StarOne bekerja sama dengan Esia milik Bakrie Telecom[26] . Jumlah pengguna layanan seluler di Indonesia mulai mengalami ledakan. Jumlah pelanggan layanan seluler dari tiga operator terbesar (Telkomsel, Indosat, dan Excelcom) saja sudah menembus 38 juta[27] . Itu belum termasuk operator-operator CDMA. Hal ini disebabkan oleh murahnya tarif layanan seluler jika dibandingkan pada masa sebelumnya yang masih cukup mahal. Namun jika dibandingkan dengan jumlah pendudukIndonesia yang sekitar 220 juta pada saat itu, angka 38 juta masih cukup kecil. Para operator masih melihat peluangbisnis yang besar dari industritelekomunikasi seluler itu. Maka, untuk meraih banyak pelanggan baru, sekaligus mempertahankan pelanggan lama, para operator memberlakukan perangtarif yang membuat tarif layanan seluler di Indonesia semakin murah. Namun di balik gembar-gembor tarif murah itu, BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) dan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) menemukan fakta menarik, ternyata para operator seluler telah melakukan kartel tarif layanan seluler, dengan memberlakukan tarif minimal yang boleh diberlakukan di antara para operator yang tergabung dalam kartel tersebut[28] . Salah satu fakta lain yang ditemukan BRTI dan
  • 12. KPPUadalah adanya kepemilikan silang Temasek Holdings, sebuah perusahaan milik PemerintahSingapura, di PT Indosat Tbk (Indosat) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)[29] , yang membuat tarif layanan seluler cukup tinggi. Maka, pemerintah melalui Depkominfo akhirnya mengeluarkan kebijakan yang mengharuskan para operator seluler menurunkan tarif mereka 5%-40% sejak bulan April2008, termasuk di antaranya penurunan tarif interkoneksi antar operator[30] . Penurunan tarif ini akan dievaluasi oleh pemerintah selama 3 bulan sekali. 11) 2009-2012 : Perkembangan telekomunikasi di Indonesia Di Indonesia pada tahun 2009, telah beroperasi sejumlah 10 operator dengan perkiraan jumlah pelanggan sekitar 175,18 juta. Berikut ini adalah Tabel Perolehan pelanggan per tahun 2009 pada setiap Operator : Sebagian besar operator telah meluncurkan layanan 3G dan 3,5G. Seluruh operator GSM telah mengaplikasikan teknologi UMTS, HSDPA dan HSUPA pada jaringannya, dan operator CDMA juga telah mengaplikasikan teknologi CDMA2000 1x EV- DO. Akibat kebijakan pemerintah tentang penurunan tarif pada awal 2008, serta gencarnya perang tarif para operator yang makin gencar, kualitas layanan operator seluler di Indonesia terus memburuk, terutama pada jam-jam sibuk. Sementara itu, tarif promosi yang diberikan pun seringkali hanya sekedar akal-akalan, bahkan cenderung merugikan konsumen itu sendiri. Jumlah pengguna seluler di Indonesia hingga bulan Juni2010 diperkirakan mencapai 180 juta pelanggan, atau mencapai sekitar 80 persen populasi penduduk. Dari 180
  • 13. juta pelanggan seluler itu, sebanyak 95 persen adalah pelanggan prabayar. Menurut catatan ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia), pelanggan Telkomsel hingga bulan Juni2010 mencapai 88 juta nomor, XL sekitar 35 juta, Indosat sekitar 39,1 juta, selebihnya merupakan pelanggan Axis dan Three. Direktur Utama PT Telkomsel, Sarwoto mengatakan, dari sisi pendapatan seluruh operator seluler sudah menembus angka Rp100 triliun. Industri ini diperkirakan terus tumbuh, investasi terus meningkat menjadi sekitar US$2 miliar per tahun, dengan jumlah BTS mencapai lebih 100.000 unit. 2.2.3 Prospek telekomunikasi seluler di Indonesia Di Indonesia, teknologi 4G mulai diperkenalkan, dimulai dengan dikembangkannya WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) oleh Pemerintah. Pemerintah selaku regulator telah menerbitkan tiga peraturan pada bulan Februari2008 melalui keputusan Dirjen Postel No. 94, 95, 96 mengenai persyaratan teknis mengenai alat dan perangkat telekomunikasi pada frekuensi 3.3 Ghz, sebagai frekuensi yang akan ditempati WiMAX di Indonesia. Pemerintah sendiri telah menyiapkan dana sebesar Rp18 milyar untuk penelitian dan pengembangan teknologiWiMAX di Indonesia, bekerjasama dengan beberapa lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Pemerintah membuka akses internet untuk publik sembari menguji coba teknologi WiMAX lokal selama tiga bulan berturut-turut mulai 15 Oktober hingga akhir 2008. WiMAX sendiri adalah teknologitelekomunikasi terbaru yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan koneksi internet berkualitas dan melakukan aktivitas dan teknologi nirkabel telekomunikasi berbasis protokolinternet yang berjalan pada frekuensi 2,3 dan 3.3 GHz. Telkomsel telah menggunakan frekuensi 5,8 GHz untuk menguji coba teknologi WiMAX tersebut. Namun, karena tak punya izin lisensi, operator ini mengklaim meminjam perangkat dan izin penggunaan frekuensi dari penyelenggara lain. Telkomsel sendiri mengklaim mereka tak akan mengkomersilkan WiMAX, sebab mereka lebih memilih LTE (Long Term Evolution) sebagai teknologi masa depan mereka. Telkomsel menggunakan teknologi WiMAX ini untuk backhaul saja. Sementara itu, Indosat melalui produk IndosatM2 bekerja sama dengan Intel untuk menawarkan program pengadaan komputer beserta koneksi internetnirkabelnya di sekolah-sekolah. Program itu nantinya jadi cikal-bakal untuk membidik peluang WiMAX di sekolah. Melihat jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan penetrasi seluler yang baru hampir mencapai 50%, maka masih ada peluang yang terbuka lebar untuk meraih banyak pelanggan baru. Pada 2012, diperkirakan penetrasi seluler di Indonesia akan mencapai 80%.
  • 14. BAB III PENUTUPAN 3.1 Simpulan Dari tulisan diatas disebutkan bahwa Teknik pertelekomunikasian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat cepat terbukti tidak perlu menunggu lama lagi akan ada teknologi 4G di Indosenia yang sedang dibangun proyeknya. Dengan peranan para Engineering-engineering atau teknisi bidang Telekomunikasi dan juga para ahli yang terlibat didalamnya ikut serta dalam terlibat langsung untuk mengurusi bidang telekomunikasian di Indonesia ini, dengan disiplin ilmu yang mereka pelajari dan juga pengetahuan dicurahkan dalam peran dia sebagai kemajuan bangsa yang tentunya sesuai dengan bidang yang ia geluti. 3.2 Saran Dari latar belakang masalah pada tulisan ini kita bisa melihat bagaimana peranan setiap warga negara dalam memajukan Bangsanya sendiri dan juga bagaimana untuk bisa berperan aktif sesuai keahlian yang digelutinya masing-masing. Oleh karena itu kita harus maksimalkan kesempatan ini sebagai mahasiswa untuk menimba ilmu sebesar-besarnya guna mempunyai bekal yang cukup untuk berperan aktif nantinya sesuai disiplin ilmu yang dipelajarinya.