SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
SIKLUS REFRIGERASI
Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang
mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah
ke media bertemperatur tinggi.
Siklus Refrigerasi merupakan kebalikan dari siklus
mesin kalor (heat engine).
Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus
refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu :
-refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan
media
- heat pump yang berfungsi untuk memanaskan
media
 Siklus refrigerasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
 Siklus kompresi uap (vapor compression refrigeration cycle) dimana
refrigeran mengalami proses penguapan dan kondensasi, dan
dikompresi dalam fasa uap.
 Siklus gas (gas refrigeration cycle), dimana refrigeran tetap dalam
kondisi gas.
 Siklus bertingkat (cascade refrigeration cycle), dimana merupakan
gabungan lebih dari satu siklus refrigerasi.
 Siklus absorpsi (absorption refrigeration cylce), dimana refrigeran
dilarutkan dalam sebuah cairan sebelum dikompresi.
 Siklus termoelektrik (thermoelectric refrigeration cycle), dimana
proses refrigerasi dihasilkan dari mengalirkan arus listrik melalui 2
buah material yang berbeda.

in
net,
H
HP
in
net,
L
R
kerja
input
pemanasan
efek
dibutuhkan
yang
kerja
uan
output tuj
COP
kerja
input
n
pendingina
efek
dibutuhkan
yang
kerja
uan
output tuj
COP
W
Q
W
Q






Kinerja suatu refrigerator dan heat pump dinilai dari
besarnya koefisien kinerja (coefficient of performance COP)
yang didefinisikan sebagai berikut,
Harga COPR dan COPHP umumnya lebih besar dari satu
dimana COPHP = COPR + 1 untuk suatu rentang tekanan
kerja yang sama
Siklus Refrigerasi Kompresi Uap
Ideal
Refrigeran dalam kondisi uap jenuh
masuk ke kompresor dan keluar sebagai
uap panas lanjut.
Refrigeran kemudian masuk ke
kondenser untuk melepas kalor sehingga
terjadi kondensasi sampai ke kondisi
cairan jenuh.
Keluar kondenser refrigeran masuk ke
katup ekspansi untuk menjalani proses
pencekikan (throttling) sehingga
mengalami penurunan tekanan dan
berubah menjadi campuran jenuh.
Proses terakhir ini bisa juga diganti
dengan sebuah turbin isentropis untuk
menaikkan kapasitas pendinginan dan
menurunkan kerja input (dengan
kompensasi kompleksnya sistem).
Refrigeran masuk ke evaporator untuk
menyerap kalor sehingga terjadi proses
evaporasi dan siap untuk dilakukan
langkah kompresi berikutnya.
 Siklus refrigerasi kompresi uap ideal dapat
digambarkan dalam diagram T-s seperti gambar
di atas.
 Proses-proses yang terjadi adalah,
1-2 : Kompresi isentropis dalam kompresor
2-3: Pembuangan kalor secara isobaris
dalam kondenser
3-4: Throttling dalam katup ekspansi atau
tabung kapiler
4-1: Penyerapan kalor secara isobaris dalam
evaporator
 Persamaan energi untuk komponen-komponen
refrigerator bisa dituliskan sebagai berikut:
q - w = he - hi
dimana diasumsikan perubahan energi kinetik
dan potensial bisa diabaikan.
1
2
3
2
net,in
H
HP
1
2
4
1
net,in
L
R
COP
COP
h
h
h
h
w
q
h
h
h
h
w
q








Dari notasi-notasi pada gambar di atas maka COPs dapat
dituliskan sebagai berikut:
1
@p
g
1 h
h 
3
@p
f
3 h
h 
.
 Soal 1 :
 Refrigerator menggunakan refrigeran R-12
dan beroperasi dengan siklus kompresi uap
ideal antara 0,14 dan 0,8MPa. Apabila laju
massa refrigeran 0,05kg/s, tentukan (a) laju
kalor dari ruangan yang didinginkan dan kerja
kompresor, (b) laju kalor yang dibuang ke
lingkungan, (c) COP
 Solusi
 Dari tabel Refrigeran-12 (Tabel A-11A13)
 Kondisi 1 (uap jenuh) :
p₁ = 0,14 Mpa; h₁ = 177,87 kJ/kg
s₁ = 0.7102 kJ/kg
 Kondisi 2 (uap panas lanjut)
P₂ = 0,8 Mpa
s₂ = s₁
h₂ = 208,65 kJ/kg
Kondisi 3 ( cairan jenuh)
p₃ = 0,8 Mpa
h₃ = 67,3 kJ/kg
Kondisi 4 (campuran jenuh)
h₄ = h₃
Siklus Refrigerasi Kompresi Uap
Aktual
 Pada kenyataannya refrigerator akan
bekerja dengan suatu proses yang
menyimpang dari siklus idealnya akibat
ireversibilitas dalam tiap komponennya.
 Ireversibilitas ini pada umumnya disebabkan
oleh gesekan fluida dan perpindahan kalor
dari atau ke lingkungan sekitar.
 Siklus refrigerasi kompresi uap aktual dapat
digambarkan secara skematis seperti
gambar di bawah.
 Siklus Aktual dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Refrigeran dalam kondisi uap panas lanjut sebelum masuk ke
kompresor.
 Akibat panjangnya pipa penghubung kompresor-evaporator
mengakibatkan rugi tekanan. Rugi tekanan yang disertai
peningkatan volume spesifik dari refrigeran membutuhkan power
input yang lebih besar.
 Dalam proses kompresi ada rugi gesekan dan perpindahan kalor
yang akan meningkatkan entropi (1-2) atau menurunkan entropi
 Proses (1-2') dari refrigeran tergantung kepada arah perpindahan
kalornya.
 Proses (1-2') lebih disukai karena volume
spesifiknya turun sehingga power input bisa
lebih kecil. Hal ini bisa dilakukan apabila
dilakukan pendinginan dalam langkah
kompresi.
 Di dalam kondenser juga akan terjadi rugi
tekanan.
 Refrigeran dalam kondisi cairan terkompresi
ketika masuk dalam katup ekspansi.
 Contoh Soal 2
 Soal 2 :
Dalam sebuah refrigerator aktual, R-12
masuk ke kompresor sebagai uap panas
lanjut pada 0,14MPa, 20C, laju massa
0,05kg/s, dan keluar pada 0,8MPa,
50C. Refrigeran didinginkan dalam
kondenser sampai 26C, 0,72MPa dan
di-throttling sampai 0,15MPa. Dengan
mengabaikan rugi kalor dan rugi tekanan
dalam pipa-pipa sambungan tentukan (a)
laju kalor dari media yang didinginkan
dan kerja kompresor, (b) efisiensi
adaibatik kompresor, (c) COP.
 Data yang akan digunakan :
 Kondisi 1 (uap jenuh)
p₁ = 0,14 Mpa; T₁ = - 20 °C;
h₁ = 179,01 kJ/kg
Kondisi 2 ( uap panas lanjut)
p₂ : 0,8 Mpa ; T₂ = 50°C
h₂ = 50°C
 Kondisi 3 (cairan terkompresi)
p₃ = 0,72 Mpa; T₃ = 26°C
h₃ = 60,68 kJ/kg
Kondisi 4 (campuran jenuh)
h₄ = h₃ = 60,68 kJ/kg
Pemilihan refrigeran
 Jenis refrigeran sangat banyak .
 Pemilihan refrigeran secara tidak tepat dapat
berdampak terhadap kinerja refrigerator.
 Contoh-contoh refrigeran:
 Chlorofluorocarbon CFC
 Amoniak
 Hidrokarbon (propana, etana, etilene dll)
 Karbondioksida
 Udara
 Air
 Chlorofluorocarbon (CFC)
 CFC tersedia dalam berbagai merek dagang;
Freon, merupakan refrigeran yang paling banyak
digunakan.
 Tetapi karena sifatnya yang berupa ODS (Ozone
Depleting Substance) ( maka pemakaiannya di
negara-negara maju sudah sangat dibatasi.
 Jenis-jenis freon antara lain :
 - R-11 (AC dengan kapasitas besar),
 - R-12 (AC dan freezer dalam rumah tangga),
 - R-22 (heat pump dan AC bangunan komersial
dan industri besar), - - R-502 (chiller
supermarket) dll.
 Jenis Freon yang bukan ODS adalah R-134a.

Hal – hal yang harus
diperhatikan dalam pemilihan
Refrigeran
1. Temperatur media yang akan didinginkan.
Disini perlu perbedaan temperatur yang cukup
antara media dan refrigeran (yang optimal 510C).
Misal, untuk mendinginkan media pada temperatur -
10C maka temperatur refrigeran adalah sekitar -
20C.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tekanan
minimum (tekanan dalam evaporator) dalam sistem
harus sedikit lebih besar dari tekanan atmosfer untuk
mencegah masuknya udara masuk dalam sistem
perpipaan. Dengan kata lain refrigeran harus
mempunyai tekanan jenuh sedikit lebih besar dari 1
atm pada -20C (dalam contoh di atas).
. Temperatur media dimana panas dibuang
Temperatur ini akan menentukan
temperatur minimum refrigeran. Misal, untuk
refrigerator rumah tangga maka refrigeran tidak
boleh dibawah 40C (kondisi Indonesia). Juga
tekanan jenuh dari refrigeran di kondenser
harus dibawah tekanan kritisnya.
Inovasi Siklus Refrigerasi kompresi
Uap
 Sistem Refrigerasi dengan siklus sederhana tidak akan
mencukupi kebutuhan sistem refrigerasi di industri, gedung-
gedung bertingkat dan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut maka diperlukan modifikasi sistem refrigerasi
supaya memenuhi kriteria penggunaan
 Sistem Cascade
 Di industri sering dibutuhkan kondisi refrigerasi dengan
temperatur yang cukup rendah dan sekaligus dalam rentang
temperatur yang lebar. Rentang temperatur yang lebar berarti
bahwa sistem refrigerasi harus bisa beroperasi dalam beda
tekanan yang besar dimana hal ini hanya bisa dipenuhi
apabila tingkat refrigerasi dibuat lebih dari satu.
 Penggabungan dua buah siklus kompresi
uap, di mana kondenser dari siklus dengan
tekanan kerja lebih rendah akan
membuang panas ke evaporator dari siklus
dengan tekanan kerja lebih tinggi dalam
sebuah alat penukar kalor (heat
exchanger).
 Secara skematis dapat digambarkan
sebagai berikut.
8
5
3
2
B
A
3
2
B
8
5
A )
(
)
(
h
h
h
h
m
m
h
h
m
h
h
m










Dalam heat exchanger antara siklus bawah dan siklus atas terjadi
hubungan:
)
(
)
(
)
(
COP
1
2
B
5
6
A
4
1
B
in
net,
L
cascade
R,
h
h
m
h
h
m
h
h
m
W
Q











 Dalam sistem cascade : jenis refrigeran
untuk siklus tekanan tinggi (A) dan siklus
tekanan rendah (B) tidak perlu sama
sehingga pemilihan refrigeran akan
menjadi lebih mudah luwes karena dapat
disesuaikan dengan batas bawah dan
atasnya.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata UdaraPerkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata UdaraAris Suryadi
 
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi DasarBahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi DasarRizaldi Satria N
 
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1] martolis
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1]  martolisPpt elektronika dan motor listrik [tm1]  martolis
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1] martolisJohan Machrobi
 
Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...
Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...
Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...Rico Afrinando
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Termodinamika Heat Pump
Termodinamika Heat PumpTermodinamika Heat Pump
Termodinamika Heat PumpDiana Salichah
 
Sensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely MahmudahSensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely Mahmudahkemenag
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxssuserfcf8da1
 
Belajar kontrol
Belajar kontrolBelajar kontrol
Belajar kontrolketutjuan
 
Pemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasiPemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasifanoja
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutAlen Pepa
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 

La actualidad más candente (20)

DAMPER
DAMPERDAMPER
DAMPER
 
Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata UdaraPerkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
 
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi DasarBahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
 
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1] martolis
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1]  martolisPpt elektronika dan motor listrik [tm1]  martolis
Ppt elektronika dan motor listrik [tm1] martolis
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...
Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...
Teknik Tegangan Tinggi - GELOMBANG BERJALAN PADA SALURAN TRANSMISI DAN SIFAT ...
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Termodinamika Heat Pump
Termodinamika Heat PumpTermodinamika Heat Pump
Termodinamika Heat Pump
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
FREON"12 PRESSURE ENTHALPY DIAGRAM
FREON"12 PRESSURE ENTHALPY DIAGRAMFREON"12 PRESSURE ENTHALPY DIAGRAM
FREON"12 PRESSURE ENTHALPY DIAGRAM
 
Sensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely MahmudahSensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely Mahmudah
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
 
Belajar kontrol
Belajar kontrolBelajar kontrol
Belajar kontrol
 
Pemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasiPemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasi
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
 
Alat penukar panas
Alat penukar panasAlat penukar panas
Alat penukar panas
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 

Similar a Siklus_Refrigerasi.pptx

Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)Fauzan Syahri
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikcecepisnandarsetiawan
 
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)Doni Rachman
 
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)suyono fis
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuDeky Martanto
 
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikpendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikazizah ramadhani
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1Ahmad Fitra Ritonga
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsiWaridin Niam
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsiWaridin Niam
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdfZoomLPPM
 
1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.ppt1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.pptChandraKusmaya1
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...FreddyTaebenu
 
PERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptx
PERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptxPERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptx
PERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptxaldiasbahatmaka2
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARAKiki Amelia
 
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITSTeknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITSmuheadway
 

Similar a Siklus_Refrigerasi.pptx (20)

Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
 
termo
termotermo
termo
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
 
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
 
2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm
 
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikpendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsi
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsi
 
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasi
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf
 
Pemicu 1
Pemicu 1Pemicu 1
Pemicu 1
 
Refrijeran
RefrijeranRefrijeran
Refrijeran
 
1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.ppt1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.ppt
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
 
PERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptx
PERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptxPERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptx
PERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptx
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARA
 
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITSTeknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
 

Último

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

Siklus_Refrigerasi.pptx

  • 1. SIKLUS REFRIGERASI Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi. Siklus Refrigerasi merupakan kebalikan dari siklus mesin kalor (heat engine). Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu : -refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan media - heat pump yang berfungsi untuk memanaskan media
  • 2.
  • 3.  Siklus refrigerasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :  Siklus kompresi uap (vapor compression refrigeration cycle) dimana refrigeran mengalami proses penguapan dan kondensasi, dan dikompresi dalam fasa uap.  Siklus gas (gas refrigeration cycle), dimana refrigeran tetap dalam kondisi gas.  Siklus bertingkat (cascade refrigeration cycle), dimana merupakan gabungan lebih dari satu siklus refrigerasi.  Siklus absorpsi (absorption refrigeration cylce), dimana refrigeran dilarutkan dalam sebuah cairan sebelum dikompresi.  Siklus termoelektrik (thermoelectric refrigeration cycle), dimana proses refrigerasi dihasilkan dari mengalirkan arus listrik melalui 2 buah material yang berbeda. 
  • 4. in net, H HP in net, L R kerja input pemanasan efek dibutuhkan yang kerja uan output tuj COP kerja input n pendingina efek dibutuhkan yang kerja uan output tuj COP W Q W Q       Kinerja suatu refrigerator dan heat pump dinilai dari besarnya koefisien kinerja (coefficient of performance COP) yang didefinisikan sebagai berikut, Harga COPR dan COPHP umumnya lebih besar dari satu dimana COPHP = COPR + 1 untuk suatu rentang tekanan kerja yang sama
  • 5. Siklus Refrigerasi Kompresi Uap Ideal Refrigeran dalam kondisi uap jenuh masuk ke kompresor dan keluar sebagai uap panas lanjut. Refrigeran kemudian masuk ke kondenser untuk melepas kalor sehingga terjadi kondensasi sampai ke kondisi cairan jenuh. Keluar kondenser refrigeran masuk ke katup ekspansi untuk menjalani proses pencekikan (throttling) sehingga mengalami penurunan tekanan dan berubah menjadi campuran jenuh.
  • 6. Proses terakhir ini bisa juga diganti dengan sebuah turbin isentropis untuk menaikkan kapasitas pendinginan dan menurunkan kerja input (dengan kompensasi kompleksnya sistem). Refrigeran masuk ke evaporator untuk menyerap kalor sehingga terjadi proses evaporasi dan siap untuk dilakukan langkah kompresi berikutnya.
  • 7.
  • 8.  Siklus refrigerasi kompresi uap ideal dapat digambarkan dalam diagram T-s seperti gambar di atas.  Proses-proses yang terjadi adalah, 1-2 : Kompresi isentropis dalam kompresor 2-3: Pembuangan kalor secara isobaris dalam kondenser 3-4: Throttling dalam katup ekspansi atau tabung kapiler 4-1: Penyerapan kalor secara isobaris dalam evaporator
  • 9.  Persamaan energi untuk komponen-komponen refrigerator bisa dituliskan sebagai berikut: q - w = he - hi dimana diasumsikan perubahan energi kinetik dan potensial bisa diabaikan.
  • 10. 1 2 3 2 net,in H HP 1 2 4 1 net,in L R COP COP h h h h w q h h h h w q         Dari notasi-notasi pada gambar di atas maka COPs dapat dituliskan sebagai berikut: 1 @p g 1 h h  3 @p f 3 h h  .
  • 11.  Soal 1 :  Refrigerator menggunakan refrigeran R-12 dan beroperasi dengan siklus kompresi uap ideal antara 0,14 dan 0,8MPa. Apabila laju massa refrigeran 0,05kg/s, tentukan (a) laju kalor dari ruangan yang didinginkan dan kerja kompresor, (b) laju kalor yang dibuang ke lingkungan, (c) COP  Solusi  Dari tabel Refrigeran-12 (Tabel A-11A13)  Kondisi 1 (uap jenuh) : p₁ = 0,14 Mpa; h₁ = 177,87 kJ/kg s₁ = 0.7102 kJ/kg
  • 12.  Kondisi 2 (uap panas lanjut) P₂ = 0,8 Mpa s₂ = s₁ h₂ = 208,65 kJ/kg Kondisi 3 ( cairan jenuh) p₃ = 0,8 Mpa h₃ = 67,3 kJ/kg Kondisi 4 (campuran jenuh) h₄ = h₃
  • 13. Siklus Refrigerasi Kompresi Uap Aktual  Pada kenyataannya refrigerator akan bekerja dengan suatu proses yang menyimpang dari siklus idealnya akibat ireversibilitas dalam tiap komponennya.  Ireversibilitas ini pada umumnya disebabkan oleh gesekan fluida dan perpindahan kalor dari atau ke lingkungan sekitar.  Siklus refrigerasi kompresi uap aktual dapat digambarkan secara skematis seperti gambar di bawah.
  • 14.
  • 15.  Siklus Aktual dapat dijelaskan sebagai berikut :  Refrigeran dalam kondisi uap panas lanjut sebelum masuk ke kompresor.  Akibat panjangnya pipa penghubung kompresor-evaporator mengakibatkan rugi tekanan. Rugi tekanan yang disertai peningkatan volume spesifik dari refrigeran membutuhkan power input yang lebih besar.  Dalam proses kompresi ada rugi gesekan dan perpindahan kalor yang akan meningkatkan entropi (1-2) atau menurunkan entropi  Proses (1-2') dari refrigeran tergantung kepada arah perpindahan kalornya.
  • 16.  Proses (1-2') lebih disukai karena volume spesifiknya turun sehingga power input bisa lebih kecil. Hal ini bisa dilakukan apabila dilakukan pendinginan dalam langkah kompresi.  Di dalam kondenser juga akan terjadi rugi tekanan.  Refrigeran dalam kondisi cairan terkompresi ketika masuk dalam katup ekspansi.  Contoh Soal 2
  • 17.  Soal 2 : Dalam sebuah refrigerator aktual, R-12 masuk ke kompresor sebagai uap panas lanjut pada 0,14MPa, 20C, laju massa 0,05kg/s, dan keluar pada 0,8MPa, 50C. Refrigeran didinginkan dalam kondenser sampai 26C, 0,72MPa dan di-throttling sampai 0,15MPa. Dengan mengabaikan rugi kalor dan rugi tekanan dalam pipa-pipa sambungan tentukan (a) laju kalor dari media yang didinginkan dan kerja kompresor, (b) efisiensi adaibatik kompresor, (c) COP.
  • 18.  Data yang akan digunakan :  Kondisi 1 (uap jenuh) p₁ = 0,14 Mpa; T₁ = - 20 °C; h₁ = 179,01 kJ/kg Kondisi 2 ( uap panas lanjut) p₂ : 0,8 Mpa ; T₂ = 50°C h₂ = 50°C
  • 19.  Kondisi 3 (cairan terkompresi) p₃ = 0,72 Mpa; T₃ = 26°C h₃ = 60,68 kJ/kg Kondisi 4 (campuran jenuh) h₄ = h₃ = 60,68 kJ/kg
  • 20. Pemilihan refrigeran  Jenis refrigeran sangat banyak .  Pemilihan refrigeran secara tidak tepat dapat berdampak terhadap kinerja refrigerator.  Contoh-contoh refrigeran:  Chlorofluorocarbon CFC  Amoniak  Hidrokarbon (propana, etana, etilene dll)  Karbondioksida  Udara  Air
  • 21.  Chlorofluorocarbon (CFC)  CFC tersedia dalam berbagai merek dagang; Freon, merupakan refrigeran yang paling banyak digunakan.  Tetapi karena sifatnya yang berupa ODS (Ozone Depleting Substance) ( maka pemakaiannya di negara-negara maju sudah sangat dibatasi.  Jenis-jenis freon antara lain :  - R-11 (AC dengan kapasitas besar),  - R-12 (AC dan freezer dalam rumah tangga),  - R-22 (heat pump dan AC bangunan komersial dan industri besar), - - R-502 (chiller supermarket) dll.  Jenis Freon yang bukan ODS adalah R-134a. 
  • 22. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan Refrigeran 1. Temperatur media yang akan didinginkan. Disini perlu perbedaan temperatur yang cukup antara media dan refrigeran (yang optimal 510C). Misal, untuk mendinginkan media pada temperatur - 10C maka temperatur refrigeran adalah sekitar - 20C. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tekanan minimum (tekanan dalam evaporator) dalam sistem harus sedikit lebih besar dari tekanan atmosfer untuk mencegah masuknya udara masuk dalam sistem perpipaan. Dengan kata lain refrigeran harus mempunyai tekanan jenuh sedikit lebih besar dari 1 atm pada -20C (dalam contoh di atas).
  • 23. . Temperatur media dimana panas dibuang Temperatur ini akan menentukan temperatur minimum refrigeran. Misal, untuk refrigerator rumah tangga maka refrigeran tidak boleh dibawah 40C (kondisi Indonesia). Juga tekanan jenuh dari refrigeran di kondenser harus dibawah tekanan kritisnya.
  • 24. Inovasi Siklus Refrigerasi kompresi Uap  Sistem Refrigerasi dengan siklus sederhana tidak akan mencukupi kebutuhan sistem refrigerasi di industri, gedung- gedung bertingkat dan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka diperlukan modifikasi sistem refrigerasi supaya memenuhi kriteria penggunaan  Sistem Cascade  Di industri sering dibutuhkan kondisi refrigerasi dengan temperatur yang cukup rendah dan sekaligus dalam rentang temperatur yang lebar. Rentang temperatur yang lebar berarti bahwa sistem refrigerasi harus bisa beroperasi dalam beda tekanan yang besar dimana hal ini hanya bisa dipenuhi apabila tingkat refrigerasi dibuat lebih dari satu.
  • 25.  Penggabungan dua buah siklus kompresi uap, di mana kondenser dari siklus dengan tekanan kerja lebih rendah akan membuang panas ke evaporator dari siklus dengan tekanan kerja lebih tinggi dalam sebuah alat penukar kalor (heat exchanger).  Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.
  • 26.
  • 27. 8 5 3 2 B A 3 2 B 8 5 A ) ( ) ( h h h h m m h h m h h m           Dalam heat exchanger antara siklus bawah dan siklus atas terjadi hubungan: ) ( ) ( ) ( COP 1 2 B 5 6 A 4 1 B in net, L cascade R, h h m h h m h h m W Q           
  • 28.  Dalam sistem cascade : jenis refrigeran untuk siklus tekanan tinggi (A) dan siklus tekanan rendah (B) tidak perlu sama sehingga pemilihan refrigeran akan menjadi lebih mudah luwes karena dapat disesuaikan dengan batas bawah dan atasnya.