SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 39
BIOLOGI
NEMATHELMINTHES
Made by : Raden Iqrafia Ashna
www.iqrafia.blogspot.com
NEMATHELMINTHES
    Ciri-ciri umum :
a.    Eumetazoa
b.    Simetri Bilateral
c.    Bentuk tubuh gilig seperti benang
d.    Triploblastik, pseudocoelmate
e.    Sistem pencernaan sempurna, memiliki mulut dan anus
f.    Nemathelminthes dapat dijumpai didarat, air tawar dan
      air laut, dari daerah kutub hingga daerah tropis. Hidup
      bebas dalam air dan tanah, adapula yang parasit pada
      tumbuhan hewan,dan manusia.
g.    Tidak memiliki sirkulasi (sistem peredaran darah dan
      jantung) tetapi tubuhnya mengandung cairan tubuh yg
      berfungsi seperti darah yang dapat merembes kebagian
      tubuh akibat kontraksi tubuh.
h. Reproduksi secara sexual. Organ reproduksi jantan
     dan betina terpisah (dioseus/gonokoris).
     1. cacing jantan ; kecil dan ekornya melilit/bengkok
     2. cacing betina ; besar
i. Tubuhnya tidak bersegmen dan tidak bersilia
j. Tubuhnya dilapisi kutikula (tampak mengkilap dan
   tahan terhadap pengaruh lingkungan luar)
k. Sistem sarafnya berupa cincin saraf yang mengelilingi
    esofagus yang dihubungkan 6 serabut kebagian
    anterior dan posterior
l. Respirasi (pernapasan) dilakukan secara difusi
melalui seluruh permukaan tubuh. Arti difusi secara
umum adalah suatu proses dimana terjadi pertukaran
gas yaitu masuknya oksigen dari luar tubuh
dan keluarnya gas karbondioksida.
STRUKTUR TUBUH NEMATHELMINTHES
KLASIFIKASI NEMATHELMINTHES
1.   Kelas Nematoda
a)    umumnya bersifat parasit pada manusia
b)    Berwarna putih/putih pucat
c)    hidup di usus halus dan usus besar pada
      tubuh manusia
       contoh :
       * Cacing perut (Ascaris lumbricoides)
       * Cacing tambang (Ancylostoma duodenale)
       * Cacing kremi (Oxyuris vermicularis)
          autoinfeksi
       * Cacing rambut (Wuchereria bancrofti)
          elefantisiasis
       * Trichinella spiralis (menyebabkan kerusakan   otot)
CACING PERUT (ASCARIS LUMBRICOIDES)
 Hidup di dalam usus manusia dan bersifat parasit
 Tubuhnya dilapisi oleh kutikula untuk melindungi tubuh dari
  proses pencernaan manusia
 Reproduksi secara sexual
PENCEGAHAN

 Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan
  kita, terutama sanitasi di dalam rumah kita.
 Menggunakan alas kaki saat kita menginjakkan
  kaki kita ke tanah untuk mencegah larva cacing
  masuk melalui kulit kaki kita.
 Menggunting kuku secara teratur untuk
  menghindari terselipnya telur cacing di dalam kuku
  kita yang panjang dan masuk ke dalam tubuh kita.
 Mencuci sayuran dan buah-buahan yang akan
  dikonsumsi dengan bersih. Terutama buah-buahan
  dan sayuran yang dikonsumsi tanpa di masak
  terlebih dahulu.
Siklus hidup Ascaris (cacing perut)

                              1. Cacing dewasa hidup di dalam
                              usus halus dan bertelur

                              2. Telur dikeluarkan manusia melalui
                              feses. Tanaman yang ditempeli telur
                              cacing mungkin termakan manusia
                              dan masuk masuk ke mukosa usus
                              halus.

                              3-6. Telur cacing mengalami
                              perkembangan (18 hari) dan
                              menembus dinding usus halus
                              dibawa oleh peredaran darah menuju
                              paru-paru. Cacing menetas dan
                              berkembang menjadi cacing dewasa
                              di dalam paru-paru (10-14 hari)

                              7. Cacing dewasa menembus dinding
                              alveoli dan menuju bronkus,
                              selanjutnya menuju kerongkongan.
                              Dari kerongkomgan, cacing dewasa
                              menuju usus halus. Cacing dapat
                              hidup di dalam usus halus 2-3 tahun.
CACING TAMBANG (ANCYLOSTOMA DUODENALE)
 Parasit pada usus manusia
 Tubuh berukuran + 1 – 1,5 cm dengan mulut yang
  mempunyai kait berupa gigi dari kitin yang dapat melekat
  dan melukai dinding usus inangnya. Cacing ini menghisap
  darah inang, sehingga inang akan mengalami anemia
  (kekurangan darah). Penyakit karena cacing tambang ini
  dikenal dengan Ankylostomiasis
 Daur hidup cacing tambang berlangsung dalam usus
  manusia.
 Padaujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa
  kopulasi. Alat ini digunakan untuk menangkap dan
  memegang cacing betina saat kawin. Cacing betina
  memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat
  bagian tengah tubuhnya.
   Daur hidup cacing tambang
    Telur keluar bersama feses dari dalam usus manusia. Di tempat
    lembab dan becek, telur menetas menjadi larva yang disebut
    rhabditiform. Kemudian larva ini berubah menjadi filariform yang
    dapat menembus kulit kaki dan masuk ke dalam tubuh manusia
    mengikuti aliran darah, menuju jantung, paru-paru, faring, tenggorok,
    kemudian tertelan dan masuk ke dalam usus. Peristiwa ini disebut
    infeksi aktif. Di dalam usus, larva menjadi cacing dewasa yang siap
    menghisap darah kembali.
    Selain dengan cara infeksi aktif, dapat pula terjadi infeksi pasif yaitu
    bila kista (larva berdinding tebal) tertelan bersama makanan.
    Perhatikan bagan daur hidup cacing tambang berikut ini!
PENCEGAHAN
    Hati-hati bila makan makanan mentah atau setengah
     matang terutama pada tempat-tempat dimana sanitasi
     masih kurang
    Masak bahan makanan sampai matang
    Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC
     atau sebelum memegang makanan
    Infeksi cacing tambang bisa dihindari dengan selalu
     mengenakan alas kaki
    Gunakan desinfektan setiap hari ditempat mandi dan
     tempat buang air besar
CACING KREMI (OXYURIS VERMICULARIS)
 AUTOINFEKSI

 Parasit pada usus besar manusia
 Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang
  sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi tidak
  menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup
  mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak memerlukan
  perantara.
 Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan
  yang terkontaminasi telur cacing ini. Pengulangan daur
  infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan
  ole penderita sendiri.
 Cacing ini bertelur pada anus penderita dan
  menyebabkan rasa gatal. Jika penderita sering
  menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga
  kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan
  terjadi kembali
Daur hidup cacing kremi
 Setelah telur cacing tertelan,
  larvanya akan menetas di usus
  duabelas jari (duodenum) dan
  tumbuh menjadi bentuk dewasa
  di usus besar.
 Cacing betina yang hamil (dapat
  mengandung 11.000-15.000
  telur) akan berpindah ke daerah
  sekitar anus (perianal) untuk
  mengeluarkan telur-telurnya
  disekitar anus dan mendapatkan
  O2 yg diperlukan untuk
  pertumbuhan larva
 Proses berpindahnya cacing ini
  akan menimbulkan sensasi gatal
  pada daerah sekitar anus
  penderita
 Keadaan ini sering terjadi pada
  waktu malam hari sehingga
  penderita sering terganggu
  tidurnya dan menjadi lemah.
ABOUT CACING KREMI
       Cacing kremi atau Oxyuris vermicularis atau Enterobius
 vermicularis adalah parasit yang hanya menyerang manusia,
 penyakitnya disebut oxyuriasis atau enterobiasis. Oleh awam,
 kita sering mendengar, Kremian.
        Cacing betinanya berukuran 8-13 mm sedangkan jantan
 2-5 mm. Cacing dewasa hidup di sekum, usus besar dan di
 usus halus yang berdekatan dengan sekum. Mereka memakan
 isi usus penderitanya. Perkawinan cacing jantan dan betina
 kemungkinan terjadi di sekum. Cacing jantan mati setelah
 kawin dan cacing betina mati setelah bertelur. Cacing betina
 yang mengandung 11.000-15.000 butir telur akan bermigrasi
 ke daerah sekitar anal/dubur (perianal) untuk bertelur. Migrasi
 ini berlangsung 15 – 40 hari setelah infeksi. Telur akan matang
 dalam waktu sekitar 6 jam setelah dikeluarkan, pada suhu
 tubuh. Dalam keadaan lembab telur dapat hidup sampai 13
 hari.
Infeksi dan Penularan
a.Penularan dari tangan ke mulut (hand to mouth), setelah anak – anak
   menggaruk daerah sekitar anus oleh karena rasa gatal, kemudian mereka
   memasukkan tangan atau jari – jarinya ke dalam mulut. Kerap juga terjadi,
   sesudah menggaruk daerah perianal mereka menyebarkan telur kepada
   orang lain maupun kepada diri sendiri karena memegang benda-benda
   maupun pakaian yang terkontaminasi. Telur Enterobius vermicularis menetas
   di daerah perianal kemudian larva masuk lagi ke dalam tubuh (retrofeksi)
   melalui anus terus naik sampai sekum dan tumbuh menjadi dewasa. Cara
   inilah yang kita kenal sebagai : autoinfeksi
b. Debu merupakan sumber infeksi oleh karena mudah diterbangkan oleh angin
   sehingga telur yang ada di debu dapat tertelan.
c. Anjing dan kucing bukan mengandung cacing kremi tetapi dapat menjadi
   sumber infeksi oleh karena telur dapat menempel pada bulunya.
          Parasit ini kosmopolit tetapi lebih banyak ditemukan di daerah dingin
  daripada di daerah panas. Hal ini mungkin disebabkan karena pada umumnya
  orang di daerah dingin jarang mandi dan mengganti baju dalam. Penyebaran
  cacing ini juga ditunjang oleh eratnya hubungan antara manusia satu dengan
  lainnya serta lingkungan yang sesuai.
  Frekuensi di Indonesia tinggi, terutama pada anak dan lebih banyak
  ditemukan pada golongan ekonomi lemah. Frekuensi pada orang kulit putih
  lebih tinggi daripada orang negro.
Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan
  untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:
 Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang
  air besar
 Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku

 Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu

 Mencuci jamban setiap hari

 Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa
  mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang
  dipegang/disentuhnya
 Menjauhkan tangan dan jari tangan
  dari hidung dan mulut.
CACING RAMBUT/FILARIA (WUCHERERIA BANCROFTI)
ELEFANTISIASIS
 Hidup parasit dalam pembuluh getah bening vertebrata
 Cacing ini masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex
  sp yang membawa larva mikrofilaria, di dalam tubuh manusia,
  larva tsb tumbuh pada jaringan tubuh terutama di bagian kaki
  dan skrotum
 Cacing ini dapat mengakibatkan penyakit kaki gajah

 Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan pada bagian tubuh
  penderita, terjadi karena adanya cacing yang mati dan
  menyumbat pembuluh getah bening. Oleh karena itu, cairan
  tubuh terakumulasi dan menimbulkan pembengkakan
DAUR HIDUP
     Cacing ini hidup pada pembuluh limfe di kaki. Jika terlalu
banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran limfe sehingga kaki
menjadi membengkak. Pada saat dewasa, cacing ini
menghasilkan telur kemudian akan menetas menjadi anak
cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria.
     Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini
dapat berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika
pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva
tersebut dapat menembus dinding usus nyamuk lalu masuk ke
dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah mengalami
pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika
nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu akan tertular
penyakit ini, demikian seterusnya
a. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
  1. Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
  2. Memberantas nyamuk serta sumber perindukan
  3. Meminum obat anti penyakit gajah secara masal

Pencegahan dan Penanggulangan
a.Tindakan Pencegahan Primer
  Tujuannya adalah untuk mengadakan intervensi sebelum terjadinya
  perubahan patologis pada host. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan
  promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan dan pendidikan kesehatan
  tentang filariasis, dan menciptakan lingkungan yang tidak memungkinkan
  vektor filariasis untuk berkembang biak.
b.Tindakan Pencegahan Sekunder
  Tujuannya adalah untuk menyembuhkan atau menghentikan proses
  penyakit, mencegah penyebaran penularan penyakit, mencegah komplikasi
  dan gejala sisa serta memperpendek masa disabilitas. Usaha yang dilakukan
  adalah diagnosis dini, yaitu pemeriksaan mikroskopis darah, pengobatan
  segera, yaitu dengan konsumsi obat DEC. Dan untuk usaha disability
  limitation (pembatasan kecacatan) diberikan obat DEC 100 mg, 3x sehari
  selama 10 hari sebagai pengobatan individual serta dilakukan perawatan
  terhadap bagian organ tubuh yang bengkak.
c.Tindakan Pencegahan Tersier
  Tujuannya adalah untuk mengembalikan individu tersebut sehingga dapat
  hidup berguna di masyarakat dengan keadaan terbatas. Usaha yang dapat
  dilakukan adalah menyediakan sarana-sarana untuk pelatihan dan
  pendidikan di rumah sakit dan di tempat-tempat umum.
CACING OTOT - TRICHINELLA SPIRALIS
 (MENYEBABKAN KERUSAKAN OTOT)
 Menyebabkan penyakit trichinosis pada manusia, babi,
  atau tikus
 Parasit masuk ke tubuh manusia melalui dagingbabi yang
  dimasak kurang matang. Di dalam usus manusia, larva
  berkembang menjadi cacing muda. Cacing muda bergerak
  ke otot melalui pembuluh limfa atau darah dan selanjutnya
  menjadi cacing dewasa. Untuk mencegah terinfeksi oleh
  cacing ini, daging harus dimasak sampai matang untuk
  mematikan cacing muda.
CACING FILARIA
CACING OTOT
CACING TAMBANG
Kait kitin pada cacing   Tiga bibir Ascaris    Kaki yang terkena elefantiasis
Ancylostoma duodenale    pada ujung anterior   yang disebabkan oleh
                                                        Wucheria sp
2. Kelas Nematophora
     - tubuh dilapisi kutikula tidak bercincin
     - tubuh bulat kecil seperti rambut disebut juga cacing
      rambut
     - larvanya hidup parasit pada tubuh manusia atau
      arthropoda, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup
      bebas di air tawar dan air laut
     - Badan sangat memanjang, seperti benang (hingga 1 m),
      sering meringkuk dan melipat badannya sendiri
     -Unsegmented
     -Kurangnya fungsional usus
     -Pseudocoelomate
contoh:
1. Nectonema sp




2.   Gordius sp

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Bab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPABab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Presentasi Bioteknologi
Presentasi BioteknologiPresentasi Bioteknologi
Presentasi Bioteknologi
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 PertanyaanRuntuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
 
Materi biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationMateri biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentation
 
Ppt nematoda.
Ppt nematoda.Ppt nematoda.
Ppt nematoda.
 
Evolusi ppt
Evolusi pptEvolusi ppt
Evolusi ppt
 
Ppt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivPpt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok iv
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt mollusca
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 
Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)
 
Mekanisme Transport Na dan K
Mekanisme  Transport Na dan KMekanisme  Transport Na dan K
Mekanisme Transport Na dan K
 
Asal usul kehidupan Biologi
Asal usul kehidupan BiologiAsal usul kehidupan Biologi
Asal usul kehidupan Biologi
 
Bakteri kelas X
Bakteri kelas XBakteri kelas X
Bakteri kelas X
 

Destacado

nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthesandy rizal
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesImawaty Yulia
 
NEMATHELMINTHES Presentation
NEMATHELMINTHES PresentationNEMATHELMINTHES Presentation
NEMATHELMINTHES PresentationD C Rini
 
Mengenal siklus hidup cacing kremi (Enterobius vermicularis)
Mengenal siklus hidup cacing kremi (Enterobius vermicularis)Mengenal siklus hidup cacing kremi (Enterobius vermicularis)
Mengenal siklus hidup cacing kremi (Enterobius vermicularis)Bahrul Singo
 
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes Rian Maulana
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 
Presentations of nemathelminthes
Presentations of nemathelminthesPresentations of nemathelminthes
Presentations of nemathelminthesAnnisa Khoerunnisya
 
Cacing(vermes) biologi
Cacing(vermes)  biologiCacing(vermes)  biologi
Cacing(vermes) biologiSMA N 90 JKT
 
Filum nemathelminthes
Filum nemathelminthesFilum nemathelminthes
Filum nemathelminthesamelia_tizar
 
presentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthespresentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthesdewii_er
 
Nematoda (biologi kelas x)
Nematoda (biologi kelas x)Nematoda (biologi kelas x)
Nematoda (biologi kelas x)Iratika Aulia
 
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarCacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarPangestu S
 
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacingBeberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacingsilviarosalina
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelidaKurnia Wati
 

Destacado (20)

nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthes
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
 
NEMATHELMINTHES Presentation
NEMATHELMINTHES PresentationNEMATHELMINTHES Presentation
NEMATHELMINTHES Presentation
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
 
Mengenal siklus hidup cacing kremi (Enterobius vermicularis)
Mengenal siklus hidup cacing kremi (Enterobius vermicularis)Mengenal siklus hidup cacing kremi (Enterobius vermicularis)
Mengenal siklus hidup cacing kremi (Enterobius vermicularis)
 
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Presentations of nemathelminthes
Presentations of nemathelminthesPresentations of nemathelminthes
Presentations of nemathelminthes
 
Cacing(vermes) biologi
Cacing(vermes)  biologiCacing(vermes)  biologi
Cacing(vermes) biologi
 
Filum nemathelminthes
Filum nemathelminthesFilum nemathelminthes
Filum nemathelminthes
 
NEMANTHELMINTHES
NEMANTHELMINTHESNEMANTHELMINTHES
NEMANTHELMINTHES
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
 
presentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthespresentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthes
 
Nematoda (biologi kelas x)
Nematoda (biologi kelas x)Nematoda (biologi kelas x)
Nematoda (biologi kelas x)
 
filum Platyhelminthes
filum Platyhelminthesfilum Platyhelminthes
filum Platyhelminthes
 
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarCacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
 
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacingBeberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 

Similar a NEMATHELMINTHES

Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaYuga Rahmat S
 
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMAKingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMATeuku Ichsan
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaFauzan Ardana
 
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptxAschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptxSitiHafsoh3
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthesevarahma70
 
PPT KECACINGAN.pptx
PPT KECACINGAN.pptxPPT KECACINGAN.pptx
PPT KECACINGAN.pptxfadlibilbila
 
Entrobius vermicularis 2003
Entrobius vermicularis 2003Entrobius vermicularis 2003
Entrobius vermicularis 2003Sarah Jasad
 
Zoologi Invertebrata Philum Nemathelmintes
Zoologi Invertebrata Philum NemathelmintesZoologi Invertebrata Philum Nemathelmintes
Zoologi Invertebrata Philum NemathelmintesYuni Ariyanti Part II
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Hevliza Tiara
 
Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2tyvaniaRsashi
 

Similar a NEMATHELMINTHES (20)

Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nema
 
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMAKingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
 
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptxAschelminthes-Kelompok 7B.pptx
Aschelminthes-Kelompok 7B.pptx
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
 
PPT KECACINGAN.pptx
PPT KECACINGAN.pptxPPT KECACINGAN.pptx
PPT KECACINGAN.pptx
 
Vermes fix
Vermes fixVermes fix
Vermes fix
 
Nematoda
NematodaNematoda
Nematoda
 
Entrobius vermicularis 2003
Entrobius vermicularis 2003Entrobius vermicularis 2003
Entrobius vermicularis 2003
 
Zoologi Invertebrata Philum Nemathelmintes
Zoologi Invertebrata Philum NemathelmintesZoologi Invertebrata Philum Nemathelmintes
Zoologi Invertebrata Philum Nemathelmintes
 
invertebrata Phylum Nemathelmintes
invertebrata Phylum Nemathelmintes invertebrata Phylum Nemathelmintes
invertebrata Phylum Nemathelmintes
 
Makalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacinganMakalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacingan
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)
 
Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2Kelompok 4 nematoda xmia2
Kelompok 4 nematoda xmia2
 
8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida
 
Cacing Gelang
Cacing GelangCacing Gelang
Cacing Gelang
 

Último

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Último (20)

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

NEMATHELMINTHES

  • 1. BIOLOGI NEMATHELMINTHES Made by : Raden Iqrafia Ashna www.iqrafia.blogspot.com
  • 2. NEMATHELMINTHES  Ciri-ciri umum : a. Eumetazoa b. Simetri Bilateral c. Bentuk tubuh gilig seperti benang d. Triploblastik, pseudocoelmate e. Sistem pencernaan sempurna, memiliki mulut dan anus f. Nemathelminthes dapat dijumpai didarat, air tawar dan air laut, dari daerah kutub hingga daerah tropis. Hidup bebas dalam air dan tanah, adapula yang parasit pada tumbuhan hewan,dan manusia. g. Tidak memiliki sirkulasi (sistem peredaran darah dan jantung) tetapi tubuhnya mengandung cairan tubuh yg berfungsi seperti darah yang dapat merembes kebagian tubuh akibat kontraksi tubuh.
  • 3. h. Reproduksi secara sexual. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah (dioseus/gonokoris). 1. cacing jantan ; kecil dan ekornya melilit/bengkok 2. cacing betina ; besar i. Tubuhnya tidak bersegmen dan tidak bersilia j. Tubuhnya dilapisi kutikula (tampak mengkilap dan tahan terhadap pengaruh lingkungan luar) k. Sistem sarafnya berupa cincin saraf yang mengelilingi esofagus yang dihubungkan 6 serabut kebagian anterior dan posterior l. Respirasi (pernapasan) dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Arti difusi secara umum adalah suatu proses dimana terjadi pertukaran gas yaitu masuknya oksigen dari luar tubuh dan keluarnya gas karbondioksida.
  • 4.
  • 5.
  • 7. KLASIFIKASI NEMATHELMINTHES 1. Kelas Nematoda a) umumnya bersifat parasit pada manusia b) Berwarna putih/putih pucat c) hidup di usus halus dan usus besar pada tubuh manusia contoh : * Cacing perut (Ascaris lumbricoides) * Cacing tambang (Ancylostoma duodenale) * Cacing kremi (Oxyuris vermicularis) autoinfeksi * Cacing rambut (Wuchereria bancrofti) elefantisiasis * Trichinella spiralis (menyebabkan kerusakan otot)
  • 8. CACING PERUT (ASCARIS LUMBRICOIDES)  Hidup di dalam usus manusia dan bersifat parasit  Tubuhnya dilapisi oleh kutikula untuk melindungi tubuh dari proses pencernaan manusia  Reproduksi secara sexual
  • 9. PENCEGAHAN  Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan kita, terutama sanitasi di dalam rumah kita.  Menggunakan alas kaki saat kita menginjakkan kaki kita ke tanah untuk mencegah larva cacing masuk melalui kulit kaki kita.  Menggunting kuku secara teratur untuk menghindari terselipnya telur cacing di dalam kuku kita yang panjang dan masuk ke dalam tubuh kita.  Mencuci sayuran dan buah-buahan yang akan dikonsumsi dengan bersih. Terutama buah-buahan dan sayuran yang dikonsumsi tanpa di masak terlebih dahulu.
  • 10. Siklus hidup Ascaris (cacing perut) 1. Cacing dewasa hidup di dalam usus halus dan bertelur 2. Telur dikeluarkan manusia melalui feses. Tanaman yang ditempeli telur cacing mungkin termakan manusia dan masuk masuk ke mukosa usus halus. 3-6. Telur cacing mengalami perkembangan (18 hari) dan menembus dinding usus halus dibawa oleh peredaran darah menuju paru-paru. Cacing menetas dan berkembang menjadi cacing dewasa di dalam paru-paru (10-14 hari) 7. Cacing dewasa menembus dinding alveoli dan menuju bronkus, selanjutnya menuju kerongkongan. Dari kerongkomgan, cacing dewasa menuju usus halus. Cacing dapat hidup di dalam usus halus 2-3 tahun.
  • 11.
  • 12.
  • 13. CACING TAMBANG (ANCYLOSTOMA DUODENALE)  Parasit pada usus manusia  Tubuh berukuran + 1 – 1,5 cm dengan mulut yang mempunyai kait berupa gigi dari kitin yang dapat melekat dan melukai dinding usus inangnya. Cacing ini menghisap darah inang, sehingga inang akan mengalami anemia (kekurangan darah). Penyakit karena cacing tambang ini dikenal dengan Ankylostomiasis  Daur hidup cacing tambang berlangsung dalam usus manusia.  Padaujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi. Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin. Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.
  • 14. Daur hidup cacing tambang Telur keluar bersama feses dari dalam usus manusia. Di tempat lembab dan becek, telur menetas menjadi larva yang disebut rhabditiform. Kemudian larva ini berubah menjadi filariform yang dapat menembus kulit kaki dan masuk ke dalam tubuh manusia mengikuti aliran darah, menuju jantung, paru-paru, faring, tenggorok, kemudian tertelan dan masuk ke dalam usus. Peristiwa ini disebut infeksi aktif. Di dalam usus, larva menjadi cacing dewasa yang siap menghisap darah kembali. Selain dengan cara infeksi aktif, dapat pula terjadi infeksi pasif yaitu bila kista (larva berdinding tebal) tertelan bersama makanan. Perhatikan bagan daur hidup cacing tambang berikut ini!
  • 15.
  • 16. PENCEGAHAN  Hati-hati bila makan makanan mentah atau setengah matang terutama pada tempat-tempat dimana sanitasi masih kurang  Masak bahan makanan sampai matang  Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC atau sebelum memegang makanan  Infeksi cacing tambang bisa dihindari dengan selalu mengenakan alas kaki  Gunakan desinfektan setiap hari ditempat mandi dan tempat buang air besar
  • 17. CACING KREMI (OXYURIS VERMICULARIS) AUTOINFEKSI  Parasit pada usus besar manusia  Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak memerlukan perantara.  Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing ini. Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri.  Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal. Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali
  • 18. Daur hidup cacing kremi  Setelah telur cacing tertelan, larvanya akan menetas di usus duabelas jari (duodenum) dan tumbuh menjadi bentuk dewasa di usus besar.  Cacing betina yang hamil (dapat mengandung 11.000-15.000 telur) akan berpindah ke daerah sekitar anus (perianal) untuk mengeluarkan telur-telurnya disekitar anus dan mendapatkan O2 yg diperlukan untuk pertumbuhan larva  Proses berpindahnya cacing ini akan menimbulkan sensasi gatal pada daerah sekitar anus penderita  Keadaan ini sering terjadi pada waktu malam hari sehingga penderita sering terganggu tidurnya dan menjadi lemah.
  • 19.
  • 20. ABOUT CACING KREMI Cacing kremi atau Oxyuris vermicularis atau Enterobius vermicularis adalah parasit yang hanya menyerang manusia, penyakitnya disebut oxyuriasis atau enterobiasis. Oleh awam, kita sering mendengar, Kremian. Cacing betinanya berukuran 8-13 mm sedangkan jantan 2-5 mm. Cacing dewasa hidup di sekum, usus besar dan di usus halus yang berdekatan dengan sekum. Mereka memakan isi usus penderitanya. Perkawinan cacing jantan dan betina kemungkinan terjadi di sekum. Cacing jantan mati setelah kawin dan cacing betina mati setelah bertelur. Cacing betina yang mengandung 11.000-15.000 butir telur akan bermigrasi ke daerah sekitar anal/dubur (perianal) untuk bertelur. Migrasi ini berlangsung 15 – 40 hari setelah infeksi. Telur akan matang dalam waktu sekitar 6 jam setelah dikeluarkan, pada suhu tubuh. Dalam keadaan lembab telur dapat hidup sampai 13 hari.
  • 21. Infeksi dan Penularan a.Penularan dari tangan ke mulut (hand to mouth), setelah anak – anak menggaruk daerah sekitar anus oleh karena rasa gatal, kemudian mereka memasukkan tangan atau jari – jarinya ke dalam mulut. Kerap juga terjadi, sesudah menggaruk daerah perianal mereka menyebarkan telur kepada orang lain maupun kepada diri sendiri karena memegang benda-benda maupun pakaian yang terkontaminasi. Telur Enterobius vermicularis menetas di daerah perianal kemudian larva masuk lagi ke dalam tubuh (retrofeksi) melalui anus terus naik sampai sekum dan tumbuh menjadi dewasa. Cara inilah yang kita kenal sebagai : autoinfeksi b. Debu merupakan sumber infeksi oleh karena mudah diterbangkan oleh angin sehingga telur yang ada di debu dapat tertelan. c. Anjing dan kucing bukan mengandung cacing kremi tetapi dapat menjadi sumber infeksi oleh karena telur dapat menempel pada bulunya. Parasit ini kosmopolit tetapi lebih banyak ditemukan di daerah dingin daripada di daerah panas. Hal ini mungkin disebabkan karena pada umumnya orang di daerah dingin jarang mandi dan mengganti baju dalam. Penyebaran cacing ini juga ditunjang oleh eratnya hubungan antara manusia satu dengan lainnya serta lingkungan yang sesuai. Frekuensi di Indonesia tinggi, terutama pada anak dan lebih banyak ditemukan pada golongan ekonomi lemah. Frekuensi pada orang kulit putih lebih tinggi daripada orang negro.
  • 22. Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:  Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar  Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku  Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu  Mencuci jamban setiap hari  Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang dipegang/disentuhnya  Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.
  • 23. CACING RAMBUT/FILARIA (WUCHERERIA BANCROFTI) ELEFANTISIASIS  Hidup parasit dalam pembuluh getah bening vertebrata  Cacing ini masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex sp yang membawa larva mikrofilaria, di dalam tubuh manusia, larva tsb tumbuh pada jaringan tubuh terutama di bagian kaki dan skrotum  Cacing ini dapat mengakibatkan penyakit kaki gajah  Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan pada bagian tubuh penderita, terjadi karena adanya cacing yang mati dan menyumbat pembuluh getah bening. Oleh karena itu, cairan tubuh terakumulasi dan menimbulkan pembengkakan
  • 24. DAUR HIDUP Cacing ini hidup pada pembuluh limfe di kaki. Jika terlalu banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran limfe sehingga kaki menjadi membengkak. Pada saat dewasa, cacing ini menghasilkan telur kemudian akan menetas menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini dapat berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut dapat menembus dinding usus nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah mengalami pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. a. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN 1. Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk 2. Memberantas nyamuk serta sumber perindukan 3. Meminum obat anti penyakit gajah secara masal Pencegahan dan Penanggulangan a.Tindakan Pencegahan Primer Tujuannya adalah untuk mengadakan intervensi sebelum terjadinya perubahan patologis pada host. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang filariasis, dan menciptakan lingkungan yang tidak memungkinkan vektor filariasis untuk berkembang biak. b.Tindakan Pencegahan Sekunder Tujuannya adalah untuk menyembuhkan atau menghentikan proses penyakit, mencegah penyebaran penularan penyakit, mencegah komplikasi dan gejala sisa serta memperpendek masa disabilitas. Usaha yang dilakukan adalah diagnosis dini, yaitu pemeriksaan mikroskopis darah, pengobatan segera, yaitu dengan konsumsi obat DEC. Dan untuk usaha disability limitation (pembatasan kecacatan) diberikan obat DEC 100 mg, 3x sehari selama 10 hari sebagai pengobatan individual serta dilakukan perawatan terhadap bagian organ tubuh yang bengkak. c.Tindakan Pencegahan Tersier Tujuannya adalah untuk mengembalikan individu tersebut sehingga dapat hidup berguna di masyarakat dengan keadaan terbatas. Usaha yang dapat dilakukan adalah menyediakan sarana-sarana untuk pelatihan dan pendidikan di rumah sakit dan di tempat-tempat umum.
  • 29. CACING OTOT - TRICHINELLA SPIRALIS (MENYEBABKAN KERUSAKAN OTOT)  Menyebabkan penyakit trichinosis pada manusia, babi, atau tikus  Parasit masuk ke tubuh manusia melalui dagingbabi yang dimasak kurang matang. Di dalam usus manusia, larva berkembang menjadi cacing muda. Cacing muda bergerak ke otot melalui pembuluh limfa atau darah dan selanjutnya menjadi cacing dewasa. Untuk mencegah terinfeksi oleh cacing ini, daging harus dimasak sampai matang untuk mematikan cacing muda.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 37. Kait kitin pada cacing Tiga bibir Ascaris Kaki yang terkena elefantiasis Ancylostoma duodenale pada ujung anterior yang disebabkan oleh Wucheria sp
  • 38. 2. Kelas Nematophora - tubuh dilapisi kutikula tidak bercincin - tubuh bulat kecil seperti rambut disebut juga cacing rambut - larvanya hidup parasit pada tubuh manusia atau arthropoda, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar dan air laut - Badan sangat memanjang, seperti benang (hingga 1 m), sering meringkuk dan melipat badannya sendiri -Unsegmented -Kurangnya fungsional usus -Pseudocoelomate