2. NEMATHELMINTHES
Ciri-ciri umum :
a. Eumetazoa
b. Simetri Bilateral
c. Bentuk tubuh gilig seperti benang
d. Triploblastik, pseudocoelmate
e. Sistem pencernaan sempurna, memiliki mulut dan anus
f. Nemathelminthes dapat dijumpai didarat, air tawar dan
air laut, dari daerah kutub hingga daerah tropis. Hidup
bebas dalam air dan tanah, adapula yang parasit pada
tumbuhan hewan,dan manusia.
g. Tidak memiliki sirkulasi (sistem peredaran darah dan
jantung) tetapi tubuhnya mengandung cairan tubuh yg
berfungsi seperti darah yang dapat merembes kebagian
tubuh akibat kontraksi tubuh.
3. h. Reproduksi secara sexual. Organ reproduksi jantan
dan betina terpisah (dioseus/gonokoris).
1. cacing jantan ; kecil dan ekornya melilit/bengkok
2. cacing betina ; besar
i. Tubuhnya tidak bersegmen dan tidak bersilia
j. Tubuhnya dilapisi kutikula (tampak mengkilap dan
tahan terhadap pengaruh lingkungan luar)
k. Sistem sarafnya berupa cincin saraf yang mengelilingi
esofagus yang dihubungkan 6 serabut kebagian
anterior dan posterior
l. Respirasi (pernapasan) dilakukan secara difusi
melalui seluruh permukaan tubuh. Arti difusi secara
umum adalah suatu proses dimana terjadi pertukaran
gas yaitu masuknya oksigen dari luar tubuh
dan keluarnya gas karbondioksida.
7. KLASIFIKASI NEMATHELMINTHES
1. Kelas Nematoda
a) umumnya bersifat parasit pada manusia
b) Berwarna putih/putih pucat
c) hidup di usus halus dan usus besar pada
tubuh manusia
contoh :
* Cacing perut (Ascaris lumbricoides)
* Cacing tambang (Ancylostoma duodenale)
* Cacing kremi (Oxyuris vermicularis)
autoinfeksi
* Cacing rambut (Wuchereria bancrofti)
elefantisiasis
* Trichinella spiralis (menyebabkan kerusakan otot)
8. CACING PERUT (ASCARIS LUMBRICOIDES)
Hidup di dalam usus manusia dan bersifat parasit
Tubuhnya dilapisi oleh kutikula untuk melindungi tubuh dari
proses pencernaan manusia
Reproduksi secara sexual
9. PENCEGAHAN
Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan
kita, terutama sanitasi di dalam rumah kita.
Menggunakan alas kaki saat kita menginjakkan
kaki kita ke tanah untuk mencegah larva cacing
masuk melalui kulit kaki kita.
Menggunting kuku secara teratur untuk
menghindari terselipnya telur cacing di dalam kuku
kita yang panjang dan masuk ke dalam tubuh kita.
Mencuci sayuran dan buah-buahan yang akan
dikonsumsi dengan bersih. Terutama buah-buahan
dan sayuran yang dikonsumsi tanpa di masak
terlebih dahulu.
10. Siklus hidup Ascaris (cacing perut)
1. Cacing dewasa hidup di dalam
usus halus dan bertelur
2. Telur dikeluarkan manusia melalui
feses. Tanaman yang ditempeli telur
cacing mungkin termakan manusia
dan masuk masuk ke mukosa usus
halus.
3-6. Telur cacing mengalami
perkembangan (18 hari) dan
menembus dinding usus halus
dibawa oleh peredaran darah menuju
paru-paru. Cacing menetas dan
berkembang menjadi cacing dewasa
di dalam paru-paru (10-14 hari)
7. Cacing dewasa menembus dinding
alveoli dan menuju bronkus,
selanjutnya menuju kerongkongan.
Dari kerongkomgan, cacing dewasa
menuju usus halus. Cacing dapat
hidup di dalam usus halus 2-3 tahun.
11.
12.
13. CACING TAMBANG (ANCYLOSTOMA DUODENALE)
Parasit pada usus manusia
Tubuh berukuran + 1 – 1,5 cm dengan mulut yang
mempunyai kait berupa gigi dari kitin yang dapat melekat
dan melukai dinding usus inangnya. Cacing ini menghisap
darah inang, sehingga inang akan mengalami anemia
(kekurangan darah). Penyakit karena cacing tambang ini
dikenal dengan Ankylostomiasis
Daur hidup cacing tambang berlangsung dalam usus
manusia.
Padaujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa
kopulasi. Alat ini digunakan untuk menangkap dan
memegang cacing betina saat kawin. Cacing betina
memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat
bagian tengah tubuhnya.
14. Daur hidup cacing tambang
Telur keluar bersama feses dari dalam usus manusia. Di tempat
lembab dan becek, telur menetas menjadi larva yang disebut
rhabditiform. Kemudian larva ini berubah menjadi filariform yang
dapat menembus kulit kaki dan masuk ke dalam tubuh manusia
mengikuti aliran darah, menuju jantung, paru-paru, faring, tenggorok,
kemudian tertelan dan masuk ke dalam usus. Peristiwa ini disebut
infeksi aktif. Di dalam usus, larva menjadi cacing dewasa yang siap
menghisap darah kembali.
Selain dengan cara infeksi aktif, dapat pula terjadi infeksi pasif yaitu
bila kista (larva berdinding tebal) tertelan bersama makanan.
Perhatikan bagan daur hidup cacing tambang berikut ini!
15.
16. PENCEGAHAN
Hati-hati bila makan makanan mentah atau setengah
matang terutama pada tempat-tempat dimana sanitasi
masih kurang
Masak bahan makanan sampai matang
Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC
atau sebelum memegang makanan
Infeksi cacing tambang bisa dihindari dengan selalu
mengenakan alas kaki
Gunakan desinfektan setiap hari ditempat mandi dan
tempat buang air besar
17. CACING KREMI (OXYURIS VERMICULARIS)
AUTOINFEKSI
Parasit pada usus besar manusia
Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang
sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi tidak
menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup
mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak memerlukan
perantara.
Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan
yang terkontaminasi telur cacing ini. Pengulangan daur
infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan
ole penderita sendiri.
Cacing ini bertelur pada anus penderita dan
menyebabkan rasa gatal. Jika penderita sering
menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga
kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan
terjadi kembali
18. Daur hidup cacing kremi
Setelah telur cacing tertelan,
larvanya akan menetas di usus
duabelas jari (duodenum) dan
tumbuh menjadi bentuk dewasa
di usus besar.
Cacing betina yang hamil (dapat
mengandung 11.000-15.000
telur) akan berpindah ke daerah
sekitar anus (perianal) untuk
mengeluarkan telur-telurnya
disekitar anus dan mendapatkan
O2 yg diperlukan untuk
pertumbuhan larva
Proses berpindahnya cacing ini
akan menimbulkan sensasi gatal
pada daerah sekitar anus
penderita
Keadaan ini sering terjadi pada
waktu malam hari sehingga
penderita sering terganggu
tidurnya dan menjadi lemah.
19.
20. ABOUT CACING KREMI
Cacing kremi atau Oxyuris vermicularis atau Enterobius
vermicularis adalah parasit yang hanya menyerang manusia,
penyakitnya disebut oxyuriasis atau enterobiasis. Oleh awam,
kita sering mendengar, Kremian.
Cacing betinanya berukuran 8-13 mm sedangkan jantan
2-5 mm. Cacing dewasa hidup di sekum, usus besar dan di
usus halus yang berdekatan dengan sekum. Mereka memakan
isi usus penderitanya. Perkawinan cacing jantan dan betina
kemungkinan terjadi di sekum. Cacing jantan mati setelah
kawin dan cacing betina mati setelah bertelur. Cacing betina
yang mengandung 11.000-15.000 butir telur akan bermigrasi
ke daerah sekitar anal/dubur (perianal) untuk bertelur. Migrasi
ini berlangsung 15 – 40 hari setelah infeksi. Telur akan matang
dalam waktu sekitar 6 jam setelah dikeluarkan, pada suhu
tubuh. Dalam keadaan lembab telur dapat hidup sampai 13
hari.
21. Infeksi dan Penularan
a.Penularan dari tangan ke mulut (hand to mouth), setelah anak – anak
menggaruk daerah sekitar anus oleh karena rasa gatal, kemudian mereka
memasukkan tangan atau jari – jarinya ke dalam mulut. Kerap juga terjadi,
sesudah menggaruk daerah perianal mereka menyebarkan telur kepada
orang lain maupun kepada diri sendiri karena memegang benda-benda
maupun pakaian yang terkontaminasi. Telur Enterobius vermicularis menetas
di daerah perianal kemudian larva masuk lagi ke dalam tubuh (retrofeksi)
melalui anus terus naik sampai sekum dan tumbuh menjadi dewasa. Cara
inilah yang kita kenal sebagai : autoinfeksi
b. Debu merupakan sumber infeksi oleh karena mudah diterbangkan oleh angin
sehingga telur yang ada di debu dapat tertelan.
c. Anjing dan kucing bukan mengandung cacing kremi tetapi dapat menjadi
sumber infeksi oleh karena telur dapat menempel pada bulunya.
Parasit ini kosmopolit tetapi lebih banyak ditemukan di daerah dingin
daripada di daerah panas. Hal ini mungkin disebabkan karena pada umumnya
orang di daerah dingin jarang mandi dan mengganti baju dalam. Penyebaran
cacing ini juga ditunjang oleh eratnya hubungan antara manusia satu dengan
lainnya serta lingkungan yang sesuai.
Frekuensi di Indonesia tinggi, terutama pada anak dan lebih banyak
ditemukan pada golongan ekonomi lemah. Frekuensi pada orang kulit putih
lebih tinggi daripada orang negro.
22. Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan
untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:
Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang
air besar
Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku
Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
Mencuci jamban setiap hari
Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa
mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang
dipegang/disentuhnya
Menjauhkan tangan dan jari tangan
dari hidung dan mulut.
23. CACING RAMBUT/FILARIA (WUCHERERIA BANCROFTI)
ELEFANTISIASIS
Hidup parasit dalam pembuluh getah bening vertebrata
Cacing ini masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex
sp yang membawa larva mikrofilaria, di dalam tubuh manusia,
larva tsb tumbuh pada jaringan tubuh terutama di bagian kaki
dan skrotum
Cacing ini dapat mengakibatkan penyakit kaki gajah
Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan pada bagian tubuh
penderita, terjadi karena adanya cacing yang mati dan
menyumbat pembuluh getah bening. Oleh karena itu, cairan
tubuh terakumulasi dan menimbulkan pembengkakan
24. DAUR HIDUP
Cacing ini hidup pada pembuluh limfe di kaki. Jika terlalu
banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran limfe sehingga kaki
menjadi membengkak. Pada saat dewasa, cacing ini
menghasilkan telur kemudian akan menetas menjadi anak
cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria.
Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini
dapat berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika
pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva
tersebut dapat menembus dinding usus nyamuk lalu masuk ke
dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah mengalami
pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika
nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu akan tertular
penyakit ini, demikian seterusnya
25.
26.
27.
28. a. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
1. Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
2. Memberantas nyamuk serta sumber perindukan
3. Meminum obat anti penyakit gajah secara masal
Pencegahan dan Penanggulangan
a.Tindakan Pencegahan Primer
Tujuannya adalah untuk mengadakan intervensi sebelum terjadinya
perubahan patologis pada host. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan
promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan dan pendidikan kesehatan
tentang filariasis, dan menciptakan lingkungan yang tidak memungkinkan
vektor filariasis untuk berkembang biak.
b.Tindakan Pencegahan Sekunder
Tujuannya adalah untuk menyembuhkan atau menghentikan proses
penyakit, mencegah penyebaran penularan penyakit, mencegah komplikasi
dan gejala sisa serta memperpendek masa disabilitas. Usaha yang dilakukan
adalah diagnosis dini, yaitu pemeriksaan mikroskopis darah, pengobatan
segera, yaitu dengan konsumsi obat DEC. Dan untuk usaha disability
limitation (pembatasan kecacatan) diberikan obat DEC 100 mg, 3x sehari
selama 10 hari sebagai pengobatan individual serta dilakukan perawatan
terhadap bagian organ tubuh yang bengkak.
c.Tindakan Pencegahan Tersier
Tujuannya adalah untuk mengembalikan individu tersebut sehingga dapat
hidup berguna di masyarakat dengan keadaan terbatas. Usaha yang dapat
dilakukan adalah menyediakan sarana-sarana untuk pelatihan dan
pendidikan di rumah sakit dan di tempat-tempat umum.
29. CACING OTOT - TRICHINELLA SPIRALIS
(MENYEBABKAN KERUSAKAN OTOT)
Menyebabkan penyakit trichinosis pada manusia, babi,
atau tikus
Parasit masuk ke tubuh manusia melalui dagingbabi yang
dimasak kurang matang. Di dalam usus manusia, larva
berkembang menjadi cacing muda. Cacing muda bergerak
ke otot melalui pembuluh limfa atau darah dan selanjutnya
menjadi cacing dewasa. Untuk mencegah terinfeksi oleh
cacing ini, daging harus dimasak sampai matang untuk
mematikan cacing muda.
37. Kait kitin pada cacing Tiga bibir Ascaris Kaki yang terkena elefantiasis
Ancylostoma duodenale pada ujung anterior yang disebabkan oleh
Wucheria sp
38. 2. Kelas Nematophora
- tubuh dilapisi kutikula tidak bercincin
- tubuh bulat kecil seperti rambut disebut juga cacing
rambut
- larvanya hidup parasit pada tubuh manusia atau
arthropoda, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup
bebas di air tawar dan air laut
- Badan sangat memanjang, seperti benang (hingga 1 m),
sering meringkuk dan melipat badannya sendiri
-Unsegmented
-Kurangnya fungsional usus
-Pseudocoelomate